Anda di halaman 1dari 16

LAMPIRAN A

DATA PENGAMATAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan selama 1 bulan di laboratorium


Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya tentang pembuatan karbon aktif dari
kulit kacang tanah sebagai adsorben kandungan besi (Fe). Diperoleh data hasil
pengamatan sebagai berikut:
A.1 Data Analisa Kadar Air Terikat
Tabel 7. Data Pengamatan Analisa Kadar Air Terikat
Konsentras Massa Karbon Aktif + Cawan Karbon Aktif + Cawan
i Cawan Sebelum Pemanasan Setelah Pemanasan
Aktivator Kosong (gr) (gr) (gr)
0,4 56,7801 56,8025 56,7801
0,6 58,4305 59,4305 59,4089
0,8 56,7005 57,7005 57,6855
1 32,3221 33,3221 33,3122

A.2 Data Analisa Kadar Abu Terikat


Tabel 8. Data Pengamatan Analisa Kadar Abu Terikat
Konsentras Massa Karbon Aktif + Karbon Aktif +
Massa Krusibel
i Karbon Krusibel + Tutup Krusibel + Tutup
+ Tutup
Aktivator Aktif Sebelum Sesudah
(N) (gr) (gr) (gr) (gr)
0,4 17,4543 1,0030 18,4573 17,5134
0,6 21,389 1,0018 22,3908 21,459
0,8 17,9837 1,0015 18,9852 18,0596
1 17,4060 1,0012 18,4072 17,4831

A.3 Data Analisa Kadar Zat Terbang


Tabel 9. Data Pengamatan Analisa Kadar Zat Terbang
Konsentras Massa Karbon Aktif + Karbon Aktif +
Massa Krusibel Krusibel + Tutup Krusibel + Tutup
i Karbon
+ Tutup
Aktivator Aktif Sebelum Sesudah
(N) (gr) (gr) (gr) (gr)
0,4 18,1226 1,0030 19,1256 19,0396
0,6 21,3890 1,0015 22,3905 22,3096
0,8 18,1339 1,0002 19,1341 19,0610

49
50

1 17,5519 1,0021 18,4072 18,3525


A.4 Data Penentuan Karbon Terikat
Tabel 10. Data Penentuan Kadar Karbon Terikat
Konsentrasi Aktivator Kadar Air Kadar Abu Kadar Zat Terbang
(N) (%) (%) (%)
0,4 2,24 6,89 6,33
0,6 2,16 6,99 5,92
0,8 1,5 7,58 5,81
1 0,99 7,70 5,41

A.5 Data Analisa Daya Serap Iodin


Tabel 11. Data Analisa Daya Serap Iodin
Volume
Konsentras Berat Sampel
i Aktivator Karbon Aktif Titra
N. Iod N. Na2S2O3 Blanko Filtrat
n
(N) (gr) (ml) (ml) (ml)
0,4 0,1 0,1 0,125 25 10 7
0,6 0,1 0,1 0,125 25 10 6,9
0,8 0,1 0,1 0,125 25 10 6,8
1 0,1 0,1 0,125 25 10 6,6

A.6 Data Uji Daya Serap Karbon Aktif Terhadap Ion Logam Besi (Fe)
Tabel 12 . Data Analisa Uji Daya Serap Fe
Konsentras
Konsentrasi Massa Waktu Hasil
i
Nama
Karbon Karbon
Sampel Sampel Kontak Analisa
Aktif Aktif
(N) (gr) (ppm) (menit) (ppm)
10 30 30 0,456
0,4
10 30 60 0,198
10 30 30 0,306
0,6
10 30 60 0,071
Larutan FeSO4
10 30 30 0,218
0,8
10 30 60 0,035
10 30 30 0,035
1
10 30 60 0,006
51
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN

B.1 Pembuatan Larutan Aktivasi NaOH


1. Konsentrasi 0,4 N (500 ml)
Diketahui: Mr NaOH = Ar Na + Ar O +Ar H
= 23 + 16 + 1
= 40 gr/mol
Volume = 500 ml
= 0,5 L
Massa ×n
NaOH (0,4 N) =
Mr ×Volume

Massa×1
0,4 =
40 ×0,5

Massa
0,4 =
20
Massa = 20 × 0,4
= 10 gr

2. Konsentrasi 0,6 N (500 ml)


Diketahui: Mr NaOH = Ar Na + Ar O +Ar H
= 23 + 16 + 1
= 40 gr/mol
Volume = 500 ml
= 0,5 L
Massa ×n
NaOH (0,6 N) =
Mr ×Volume
Massa×1
0,6 =
40 ×0,5
Massa
0,6 =
20
Massa = 20 × 0,6
= 12 gr

51
52

3. Konsentrasi 0,8 N (500 ml)


Diketahui: Mr NaOH = Ar Na + Ar O +Ar H
= 23 + 16 + 1
= 40 gr/mol
Volume = 500 ml
= 0,5 L
Massa ×n
NaOH (0,8 N) =
Mr ×Volume
Massa×1
0,8 =
40 ×0,5
Massa
0,8 =
20
Massa = 20 × 0,8
= 16 gr

4. Konsentrasi 1 N (500 ml)


Diketahui: Mr NaOH = Ar Na + Ar O +Ar H
= 23 + 16 + 1
= 40 gr/mol
Volume = 500 ml
= 0,5 L
Massa ×n
NaOH (1 N) =
Mr ×Volume
Massa×1
1 =
40 ×0,5
Massa
1 =
20
Massa = 20 × 1
= 20 gr

B.2 Pembuatan Sampel Larutan Artifisial FeSO4


1. Membuat Larutan Induk FeSO4 100 ppm dalam 1000 ml
Diketahui: 1 ppm = 1 mg/L
53

100 mg
Maka, 100 ppm =
1000 ml
(Jadi, berat FeSO4 yang ditimbang adalah = 0,1 gr)
2. Membuat Larutan Standar FeSO4 30 ppm dari 100 ppm dalam 1000 ml
V 2. M 2
V1 =
M1
1000 ml .30 ppm
=
100 ppm
= 300 ml
Jadi, Untuk membuat larutan FeSO4 30 ppm sebanyak 1000 ml dibutuhkan
sebanyak 300 ml larutan baku FeSO4 100 ppm yang diencerkan kedalam 1000 ml.

B.3 Pengujian Kualitas Karbon Aktif (SNI 06-3730-1995)


B.3.1 Kadar Air Terikat
Menghitung kadar air dengan Persamaan:

M 2−M 3
% Kadar Air = x 100%
M 2−M 1

Dimana:
M1 = Massa Cawan Porselin (gr)
M2 = Massa Cawan Porselin + Sampel sebelum pemanasan (gr)
M3 = Massa Cawan Porselin + Sampel setelah pemanasan (gr)

 % Kadar Air Karbon Aktif (0,4 N)


Diketahui: M1 = 55,8025 gr
M2 = 56,8025 gr
M3 = 56,7801 gr
M 2−M 3
Maka: % Kadar Air = x 100%
M 2−M 1
56 , 8025 gr – 56 , 7801 gr
= x 100%
56 , 8025 gr−55,8025 gr
0,0224 gr
= x 100%
1 gr
= 2,24 % (Memenuhi standar SNI 06-3730-1995)
Perhitungan dilakukan dengan cara yang sama untuk sampel berikutnya dan
untuk hasil perhitungan kadar air secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 7.
54

B.3.2 Kadar Abu Terikat


Menghitung kadar abu dengan persamaan:
M 3−M 1
% Kadar Abu = x 100%
M 2−M 1
Dimana:
M1 = Massa Krusibel + Tutup (gr)
M2 = Massa Krusibel + Tutup + Sampel awal (gr)
M3 = Massa Krusibel + Tutup + abu (gr)
 % Kadar Abu Karbon Aktif (0,4 N)
Diketahui: M1 = 17,4543 gr
M2 = 18,4573 gr
M3 = 17,5134 gr
M 3−M 1
Maka, % Kadar Abu = x 100%
M 2−M 1
17,5134 gr −17,4543 gr
= x 100%
18,4573 gr – 17 , 4543 gr
0,0591 gr
= x 100%
1,0003 gr
= 5,89 % (Memenuhi standar SNI 06-3730-1995)
Perhitungan dilakukan dengan cara yang sama untuk sampel berikutnya dan
untuk hasil perhitungan kadar abu secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 7.

B.3.3 Kadar Zat Terbang


Menghitung kadar zat terbang dengan persamaan:
M 2−M 3
% Kadar Zat Terbang = x 100% - Mad
M 2−M 1
Dimana:
M1 = Massa Krusibel + Tutup (gr)
M2 = Massa Krusibel + Tutup + Sampel awal (gr)
M3 = Massa Krusibel + Tutup + Sampel akhir (gr)
Mad = % Kadar Air
 % Kadar Zat Terbang (0,4 N)
55

Diketahui: M1 = 18,1226 gr
M2 = 19,1256 gr
M3 = 19,0496 gr
Mad = 2,24 %
M 2−M 3
Maka, % Kadar Zat Terbang = x 100% - Mad
M 2−M 1

= ( 19,1256 gr −19,0496 gr
19,1256 gr – 18,1226 gr x 100% ) – 2,24 %
= ( 0,0760 gr
)
1,0003 gr x 100% - 2,24 %

= 5,34 % (Memenuhi standar SNI 06-3730-1995)


Perhitungan dilakukan dengan cara yang sama untuk sampel berikutnya dan
untuk hasil perhitungan kadar zat terbang secara keseluruhan dapat dilihat pada
Tabel 7.

B.3.4 Karbon Terikat


Menghitung kadar karbon terikat dengan persamaan:
% Karbon Terikat = 100 – ( % KAir + % KAbu + % KZat Terbang )
Dimana:
% KAir = % Kadar Air
% KAbu = % Kadar Abu
% KZat Terbang = % Kadar Zat Terbang

 % Kadar Karbon Terikat (0,4 N)


Diketahui: % KAir = 2,24 %
% KAbu = 5,89 %
% KZat Terbang = 5,34 %

Maka, % Karbon Terikat = 100 – (% KAir + % KAbu + % KZat Terbang )


= 100 – (2,24 % + 5,89 % + 5,34 %)
= 86,53 % (Memenuhi standar SNI 06-3730-1995)
56

Perhitungan dilakukan dengan cara yang sama untuk sampel berikutnya dan
untuk hasil perhitungan kadar karbon terikat secara keseluruhan dapat dilihat pada
Tabel 7.
B.3.5 Daya Serap Iodin
Menghitung daya serap iodin dengan persamaan:
25 ( Vblanko−Vsampel ) × N Na 2 S 2 O3 × BE Iod
Bilangan Iod = ×
10 m Sampel
Dimana:
Vblanko = Volume blanko (ml)
Vsampel = Volume sampel (ml)
N Na2S2O3 = Normalitas Na2S2O3 (mek/ml)
BE Iod = Berat Ekivalen I2 (126,91 mg/mek)
m Sampel = Massa Karbon Aktif (gr)

 Daya Serap Iodin Karbon Aktif (0,4 N)


Diketahui:
Vblanko = 10 ml
Vsampel = 7 ml
m Sampel = 0,125 gr
N Na2S2O3 = 0,1 N
25 ( Vblanko−Vsampel ) × N Na 2 S 2 O3 × BE Iod
Maka, Daya Serap I2 = ×
10 m Sampel
25 ( 10 ml−7 ml ) ×0,1 mek /ml ×126,91 mg/mek
= ×
10 0,125 gr
= 761,460 mg/gr (Memenuhi standar SNI 06-3730-1995)
Perhitungan dilakukan dengan cara yang sama untuk sampel berikutnya dan
untuk hasil perhitungan daya serap iodin secara keseluruhan dapat dilihat pada
Tabel 7.

B.4 Uji Kemampuan Karbon Aktif


B.4.1 Penentuan Kadar Ion Besi (Fe) yang Teradsorbsi
Menghitung % kadar Besi (Fe) yang teradsorbsi menggunakan persamaan:
57

(C o−C)
% Kadar Ion Besi (Fe) Teradsorbsi = × 100 %
Co

Dimana: Co = Konsentrasi awal Larutan (mg/L)


C = Konsentrasi akhir Larutan (mg/L)
 Kadar Ion Besi (Fe) Teradsorbsi Karbon Aktif (NaOH 0,4 N selama 30 Menit)
Diketahui: Co = 30 mg/L
C = 0,456 mg/L
(C o – C)
Maka, % Kadar Besi (Fe) Teradsorbsi = × 100 %
Co

(30 mg/ L−0,456 mg/ L)


= × 100 %
30 mg/ L
29,544 mg/ L
= × 100 %
30 mg/L
= 98,48 %

 Kadar Ion Besi (Fe) Teradsorbsi Karbon Aktif (NaOH 0,4 N selama 60 Menit)
Diketahui: Co = 30 mg/L
C = 0,198 mg/L
(C o−C)
Maka, % Kadar Besi (Fe) Teradsorbsi = × 100 %
Co

(30 mg/ L−0,198 mg/ L)


= × 100 %
30 mg/ L
29,802mg/ L
= × 100 %
30 mg /L
= 99,34 %
Perhitungan dilakukan dengan cara yang sama untuk sampel berikutnya dan
untuk hasil perhitungan kadar ion besi (Fe) teradsorbsi oleh karbon aktif secara
keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 8.
58
LAMPIRAN C
GAMBAR-GAMBAR

C.1 Preparasi Bahan Baku

(a) (b)
Kulit Kacang Tanah Penjemuran selama 2 hari

(c)
Pengecilan ukuran Kulit Kacang Tanah

Gambar 14. Preparasi Bahan Baku Kulit Kacang Tanah

58
59

C.2 Proses Pembuatan Nanosilika

(a)
Pembuatan Abu Jerami Padi

(b)
Dilarutkan menggunakan KOH, disaring, kemudian di tambah HCL hingga ph 7

(c)
Hasil Karbonisasi
60

(d)
Pengecilan ukuran dan pengayakan

(e)
Proses Aktivasi menjadi Karbon Aktif

(f)
Proses Pengeringan Karbon Aktif

Gambar 15. Proses Pembuatan Karbon Aktif


C.3 Proses Uji Kemampuan Daya Serap Terhadap Fe
61

(a)
Pembuatan Larutan Blanko FeSO4

(b)
Proses Pengontakan larutan dengan Karbon Aktif

(c)
Proses Analisa Menggunakan Alat AAS

Gambar 16. Proses Uji Kemampuan Daya Serap Terhadap Fe


C.4 Analisa Kualitas Mutu Karbon Aktif
62

(a)
Proses Analisa Kadar Air

(b)
Proses Analisa Kadar Abu

(d)
Proses Analisa Daya Serap Iodine

Gambar 17. Proses Analisa Kualitas Mutu Kar

bon Aktif

Anda mungkin juga menyukai