Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR LANJUTAN

LAJU REAKSI

Disusun Oleh:

Nama : Azriel Hidayatullah

NIM : 191910901021

Kelompok :5

Jurusan : Teknik Pertambangan

Asisten : Nurul Aeni

LABORATORIUM KIMIA DASAR

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS ILMU MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JEMBER

2020
I. JUDUL : Laju Reaksi
II. TUJUAN : Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
III. TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Pengertian Laju Reaksi
Reaksi kimia adalah proses berubahnya pereaksi menjadi hasil reaksi. Reaksi
kimia berjalan dengan kecepatan atau laju tertentu. Laju reaksi adalah perubahan
konsentrasi dari reaktan ataupun produk persatuan waktu. Faktor yang
mempengaruhi laju reaksi perlu dikendalikan jika kita menginginkan
membandingkan laju reaksi dari berbagai macam reaksi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi terdiri dari suhu, konsentrasi pereaksi, sifat pereaksi dan
katalis. Laju reaksi dapat ditentukan dengan memvariasi salah satu faktor
(misalnya konsentrasi reaktan) dan mengendalikan faktor lainnya (Syukri, 1999).
Reaksi dapat digambarkan dengan persamaan:
𝑅𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛 → 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘

Persamaan ini menunjukkan bahwa, selama berlangsungnya suatu reaksi.


Molekul reaktor bereaksi sedangkan molekul produk terbentuk. Laju reksi diamati
dengan memantau turunnya konsentrasi reaktan atau meningkatnya konsentrasi
produk. Secara umum persamaan reaksi sebagai berikut:

𝑎𝐴 + 𝑏𝐵 → 𝑐𝐶 + 𝑑𝐷

Persamaan laju reaksinya yaitu:

1 ∆[𝐴] 1 ∆[𝐵] 1 ∆[𝐶] 1 ∆[𝐷]


𝑣=− = − = =
𝑎 ∆𝑡 𝑏 ∆𝑡 𝑐 ∆𝑡 𝑑 ∆𝑡

atau 𝑣 = 𝑘. [𝐴]𝑚 . [𝐵]𝑛

Tanda negatif pada laju perubahan konsentrasi reaktan A dan B ditujukan


agar nilai positif, sebagaimana laju reaksi adalah besaran yang nilainya harus
selalu positif. Satuan laju reaksi adalah 𝑀𝑠 −1 atau 𝑚𝑜𝑙 𝐿−1 𝑠 −1 (Chang, 2005)
3.2 Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Laju reaksi dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, diantaranya
adalah sebagai berikut:
3.2.1 Suhu
Suhu bila dinaikkan dapat membuat hampir semua reaksi menjadi lebih
cepat. Kalor yang diberikan akan menambah energi kinetik partikel pereaksi
sehingga dapat meningkatkan kecepatan pereaksi. Jumlah dan energi tabrakan
bertambah besar sehingga kecepatan untuk melewati energi aktifasi menjadi lebih
besar (Syukri, 1999).
3.2.2 Konsentrasi
Konsentrasi reaktan juga berperan penting dalam mempercepat atau
memperlambat reaksi tertentu. Contoh reaksi antara ozon dan oksida nitrat
(nitrogen monoksida) yang terjadi di statosfer, dimana oksida dilepaskan dalam
gas buang pesawat supersonik
𝑁𝑂(𝑔) + 𝑂3(𝑔) → 𝑁𝑂2(𝑔) + 𝑂2(𝑔)
Molekul semakin banyak yang hadir dalam wadah, semakain sering mereka
bertabrakan dan lebih sering terjadi reaksi. Peristiwa itu membuat laju reaksi
sebanding dengan konsentrasi reaktan (Silbelberg, 2009).
3.2.3 Sifat larutan
Reaktan yang memiliki sifat yang berbeda akan bereaksi dengan laju yang
berbeda pula, hal ini disebabkan karena masing-masing zat memiliki afinitas yang
berbeda-beda. Reaksi yang terjai antara senyawa ion dapat berlangsung cepat.
Reaksi antara senyawa ion berlangsung cepat disebabkan oleh adanya gaya tarik
menarik yang kuat antara ion-ion dengan muatan yang berlawanan (Purwanti,
2013).
3.2.4 Luas permukaan
Laju reaksi juga dipengaruhi oleh luas permukaan. Luas pemukaan adalah
banyaknya muka yang berada dibagian sebelah luar. Peluang untuk bereaksi akan
makin besar dan laju reaksinya juga akan makin cepat, apabila permukaan zat
pereaksi semakin luas. Laju reaksi juga akan menigkat apabila luas permukaan
sentuh bertambah, karena partikel-partikel lebih mudah bertemu sehingga jumlah
tumbukan efektif akan meningkat (Petrucci, 1987)
3.2.5 Katalis
Laju suatu pereaksi umumnya diubah (dipercepat) dengan menambahkan zat
yang disebut katalis. Katalis sangat diperlukan dalam reaksi organik., termasuk
dalam organisme. Katalis dalam organisme disebut enzim dan dapat mempercepat
reaksi ratusan sampai puluhan ribu kali (Syukri, 1999)
IV. METODOLOGI PERCOBAAN
4.1 Alat dan Bahan
4.1.1 Alat
- Erlenmeyer
- Gelas Kimia
- Mortar
- Neraca Analitik
- Plat Tetes
- Pipet Tetes
- Pipet Ukur
- Pipet Volume
- Stopwatch
- Tabung Reaksi
4.1.2 Bahan
- Aquades
- Asam Asetat (𝐶𝐻₃𝐶𝑂𝑂𝐻)
- Asam Klorida (𝐻𝐶𝑙) Pekat
- Asam Nitrat (𝐻𝑁𝑂₃) Pekat
- Asam Sulfat (𝐻₂𝑆𝑂₄) Pekat
- Hidrogen Peroksida (𝐻₂𝑂₂)
- Kalium Iodat (𝐾𝐼𝑂₃)
- Larutan Kanji
- Logam Kobalat (𝐶𝑜)
- Logam Magnesiun (𝑀𝑔)
- Logam Seng (𝑍𝑛) NaHSO3
- Magnesium Oksida (𝑀𝑔𝑂)
- Natrium Bisulfit (𝑁𝑎𝐻𝑆𝑂₃)
4.2 Skema Kerja
4.2.1 Preparasi Larutan

Tabung Reaksi

 Disiapkan larutan asam klorida 6 molar dari asam klorida


pekat
 Disiapkan larutan asam sulfat 3 molar dari asam sulfat pekat
 Disiapkan larutan asam nitrat 6 molar dari asam nitrat pekat
 Disiapkan asam asetat 6 molar

Hasil

4.2.2 Sifat Reaktan 1

Logam Magnesium

 Dimasukkan ke dalam lima tabung reaksi, masing-masing


satu potongan ( 1 cm)
 Dimasukkan satu mililiter asam sulfat tiga molar, asam
klorida enam molar, asam nitrat enam molar, asam fosfat
dua molar, asam asetat enam molar ke dalam tabung
masing-masing.
 Diamatai laju reaksi dari pelepasan gas atau waktu yang
diperlukan untuk menghabiskan logam magnesium
 Diamati kelima tabung reaksi dengan durasi waktu yang
sama
 Dihitung laju reaksinya dan diurutkan besarnya
 Dicatat hasil dalam lembar kerja

Hasil
4.2.3 Sifat Reaktan 2

Asam Klorida

 Dimasukkan ke dalam tiga tabung reaksi sebanyak satu


mililiter
 Dimasukkan sebanyak satu centimeter potongan logam
magnesium pada tabung satu
 Dimasukkan sebanyak satu centimeter potongan logam seng
pada tabung dua
 Dimasukkan sebanyak satu centimeter potongan logam
kobalt pada tabung tiga
 Diamati laju reaksi berdasarkan kecepatan melepaskan gas
hidrogen menggunakan stopwatch
 Dicatat hasil dalam lembar pengamatan

Hasil

4.2.4 Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju Reaksi

Logam Seng

 Dimasukkan ke dalam botol obat suntik


 Diambil tiga mililiter larutan asam klorida satu molar
dengan alat suntik
 Disuntikkan tiga mililiter larutan asam klorida satu molar
kedalam botol melalui karet
 Dicatat waktu yang dibutuhkan mulai asam klorida
disuntikkan sampai alat penyedot naik dengan ketinggian
tertentu
 Diulangi dengan konsentrasi asam klorida berbeda

Hasil
4.2.5 Pengaruh Temperatur terhadap Laju Reaksi

Asam Klorida

 Dimasukkan kedalam tiga tabung reaksi


 Dimasukkan tabung pertama kedalam water bath yang diset
pada temperatur 10°C
 Dimasukkan tabung kedua kedalam water bath yang diset
pada temperatur 25°C
 Dimasukkan tabung ketiga kedalam water bath yang diset
pada temperatur 50°C
 Diamsukkan sepotong logam seng dengan ukuran sama pada
msing-masing tabung
 Diamati waktu yang diutuhkan mulai dari terbentuknya gas
sampai habis
 Dicatat data yang dihasilkan dalam lembar kerja

Hasil

4.2.6 Pengaruh Katalis terhadap Laju Reaksi

Tabung Reaksi

 Dimasukkan 0,05 gram granula zink ke dalam tabung


pertama
 Dimasukkan potongan kawat tembaga bersih berukuran satu
centimeter yang dibengkokkan dan dicampur 0,05 gram
granula zink ke tabung kedua
 Ditambahkan lima mililiter larutan asam klorida dua molar
kedalam masing-masing tabung
 Diamti laju pelepasan gas yang terjadi mengguanakan
stopwatch
 Dicatat dalam lembar pengamatan

Hasil
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
5.1.1 Hasil Praktikum Sifat Reaktan I
Tabel 5.1 Hasil praktikum sifat reaktan I
Waktu Kecepatan
Perlakuan Gas Gelembung
Bereaksi Bereaksi
1 cm Logam Mg + 1 ml larutan
+ + 01:15 +++
Asam Sulfat 3M
1 cm Logam Mg + 1 ml larutan
+ + 00:42 ++++
Asam Klorida 6M
1 cm Logam Mg + 1 ml larutan
+ + 00:35 ++++
Asam Nitrat 6M
1cm Logam Mg + 1 ml larutan
+ + 02:12 ++
Asam Fosfat 2M
1 cm Logam Mg + 1 ml larutan
+ + 01:52 +
Asam Asetat 6M

5.1.2 Hasil Praktikum Sifat Reaktan II


Tabel 5.2 Hasil praktikum sifat reaktan II
Perlakuan Gas Gelembung Waktu Bereaksi
1 cm logam Cu + 1 ml larutan
- - -
asam klorida 6M
1 cm logam Zn + 1 ml larutan
+ + 00:51
asam klorida 6M

5.1.3 Hasil Praktikum Pengaruh Konsentrasi


Tabel 5.3 Hasil Praktikum Pengaruh Konsentrasi
Perlakuan Gas Gelembung Waktu Bereaksi
1 cm logam Zn + 1 ml larutan
+ + 00:51
asam klorida 6M
5.1.4 Hasil Praktikum Pengaruh Temperatur terhadap Laju Reaksi
Tabel 5.4 Hasil Praktikum Pengaruh Temperatur terhadap Laju Reaksi
Waktu
Perlakuan Keterangan
Bereaksi
Potongan logam Zn + 5 ml
00:51 Reaksi berlangsung lama
larutan asam klorida 6M (10°C).
Potongan logam Zn + 5 ml
larutan asam klorida 6M 00:41 Reaksi berlangsung cepat
(25°C/suhu kamar).
Potongan logam Zn + 5 ml Reaksi berlangsung sangat
00:21
larutan asam klorida 6M (50°C) cepat

5.1.5 Hasil Praktikum Pengaruh Katlis


Tabel 5.5 Hasil Praktikum Pengaruh Katlis
Waktu
Perlakuan Keterangan
Bereaksi
0,05 gram Zn + 5 ml larutan Sedikit keruh, reaksi
00:39
asam klorida 2M. berjalan lambat
0,05 gram Zn + 1 cm Cu + 5 ml Keruh, reaksi berlangsung
00:30
larutan asam klorida 2M cepat

5.2 Pembahasan
5.2.1 Pembahasan sifat reaktan I
Percobaan pertama yang dilakukan adalah percobaan sifat reaktan I.
Percobaan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah sifat dari reaktan dapat
mempengaruhi laju reaksi. Percobaan yang dilakukan ialah dengan mencampur
potongan logam Magnesium (Mg) dengan 5 larutan yang berbeda, yaitu Asam
Klorida (HCl), Asam Sulfat (H2SO4), Asam Nitrat (HNO3), Asam Asetat
(CH3COOH), dan Asam Fosfat (H3PO4). Reaksi yang terjadi antara kelima larutan
yang dicampur logam Mg tersebut, yang paling cepat bereaksi adalah larutan
HNO3, sedangkan larutan yang paling lambat bereaksi adalah H3PO4. Hal ini dapat
terjadi dikarenakan pada reaksi logam Mg dan HNO3 terdapat lebih banyak
molekul yang bertumbukan daripada larutan asam lain yang sama pekatnya.
Pernyataan tersebut bisa dibuktikan dengan adanya gas dan gelembung yang
muncul serta peningkatan suhu yang terjadi saat reaksi berlangsung.
5.2.2 Pembahasan sifat reaktan II
Percobaan kedua ialah percobaan sifat reaktan II. Percobaan ini dilakukan
dengan mencampurkan larutan Asam Klorida (HCl) dengan logam tembaga (Cu)
dan logam zink (Zn). Campuran HCl dengan logam Cu tidak menghasilkan reaksi
apapun, sedangkan pada campuran HCl dengan logam Zn terjadi reaksi yang
menghasilkan gas dan gelembung. Hal ini disebabkan karena hanya logam yang
potensial reduksi standarnya lebih rendah dari hidrogen yang dapat bereaksi
dengan non-pengoksidasi asam seperti HCl dan menggusur hidrogen dari mereka,
dalam kasus ini yaitu logam zink (Zn).

5.2.3 Pembahasan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi


Percobaan ketiga yaitu pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi. Percobaan
ini dilakukan dengan mencampurkan serbuk zink (Zn) dengan larutan Asam
Klorida (HCl). Serbuk Zn diletakkan di dalam botol kecil yang ditutup dengan
tutup karet, dan larutan HCl dimasukkan dengan menggunakan alat suntik yang
ditusuk melalui tutup karet tersebut. Reaksi yang terjadi menghasilkan gas dan
gelembung. Alasan dicampurkan larutan HCl dan serbuk Zn ini di dalam botol
tertutup adalah agar reaksi yang terjadi berlangsung sempurna dan tidak
terpengaruh oleh faktor lingkungan luar. Reaksi ini terjadi dengan cepat
disebabkan oleh konsentrasi pelarut yang besar, semakin besar konsentrasi
larutannya maka semakin cepat laju reaksi akan terjadi.

5.2.4 Pembahasan pengaruh temperatur terhadap laju reaksi


Percobaan keempat yaitu pengaruh temperatur terhadap laju reaksi.
Percobaan ini dilakukan dengan memasukkan logam Zn ke dalam 3 tabung
berbeda. Tabung pertama dicampur dengan larutan Asam Klorida HCl bersuhu 10
o
C, kemudian dimasukkan ke dalam water bath yang juga bersuhu 10 oC. Tabung
kedua dicampur dengan larutan HCl bersuhu 25 oC/suhu kamar. Tabung ketiga
dicampur dengan larutan larutan HCl bersuhu 50 oC dan dimasukkan ke dalam
water bath bersuhu 50 oC. Tabung ketiga lebih cepat bereaksi daripada tabung
pertama dan kedua berdasarkan pengamatan yang dilakukan. Hal ini membuktikan
bahwa temperatur mempengaruhi cepatnya laju reaksi terjadi. Penyebabnya adalah
semakin tinggi temperatur maka semakin tinggi energi kinetik dari partikel
reaktan, sehingga frekuensi tumbukan dan energi tumbukan meningkat. Reaksi
yang terjadi dibuktikan dengan adanya gas dan gelembung yang muncul pada
masing-masing tabung.
5.2.5 Pembahasan pengaruh katalis terhadap laju reaksi
Percobaan terakhir adalah pengaruh katalis terhadap laju reaksi. Percobaan
ini dilakukan dengan mereaksikan Asam Klorida (HCl) dan serbuk Zink (Zn) pada
2 tabung berbeda dan menambahkan logam tembaga (Cu) pada tabung kedua.
Logam Cu berfungsi sebagai katalis pada percobaan ini. Penambahan logam Cu
sebagai katalis membuat tabung kedua lebih cepat bereaksi daripada tabung
pertama. Hal ini membuktikan bahwa katalis dapat mempercepat laju reaksi.
Katalis adalah zat yang mengurangi energi aktivasi reaksi kimia yang lebih cepat
dengan reaksi kimia. Katalis menyediakan alternatif jalur reaksi dengan energi
aktivasi yang lebih rendah dibanding jalur reaksi tanpa katalis, sehingga reaksinya
menjadi semakin cepat.
VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan

Kelima percobaan yang telah dilakukan membuktikan bahwa terdapat


beberapa faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi diantaranya, sifat reaktan, konsentrasi zat, suhu atau
temperatur, dan katalis. Faktor-faktor tersebut membuat laju reaksi menjadi
semakin cepat. Percobaan pertama dan kedua membuktikan bahwa sifat reaktan
dapat mempengaruhi laju reaksi. Percobaan ketiga membuktikan semakin besar
konsentrasi suatu larutan maka semakin cepat pula laju reaksinya. Percobaan
keempat membuktikan semakin tinggi suhu atau temperatur suatu reaksi, maka
semakin cepat laju reaksinya. Percobaan kelima atau terakhir membuktikan bahwa
campuran yang diberi katalis akan semakin cepat bereaksi atau akan semakin cepat
laju reaksinya.

6.2 Saran

Saran untuk praktikum ini adalah praktikan harus lebih berhati-hati dalam
melakukan percobaan dengan tujuan untuk mengurangi kecelakaan saat praktikum
dan juga mengurangi kemungkinan data yang tidak valid. Saran untuk praktikum
selanjutnya adalah praktikan harus memahami betul prosedur kerja yang akan
dilakukan. Saran untuk asisten laboratorium agar lebih membimbing dan
mengarahkan prktikan guna meminimalisir kesalahan yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Chang, R. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. (Penterjemah:
Achmadi, S. S dari: General Chemistry: The Essensial Concept) Jakarta:
Erlangga.

Petrucci H. Raplh. Suminar. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2.
Erlangga: Jakarta.

Purwanti Widhy H. 2013. Integrative Science untuk Mewujudkan 21st Century Skill
dalam Pembelajaran IPA SMP. Makalah Seminar Nasional MIPA 2013 UNY.

Silberberg. 2009. Principal of General Chemistry Second Edition. Mc. Graw Hill:
International Edition.

Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Syukri, S. 1999. Kimia Dasar Jilid 2. Bandung: UI Pers.


LAMPIRAN

LEMBAR HASIL PENGAMATAN

Hasil Pengamatan
NO Perlakuan
Sebelum Sesudah
Sifat Reaktan 1 1. Bening, 1. Keruh, timbul
1. 1 cm Logam Mg + 1 ml kecepatan gas dan
larutan Asam Sulfat 3M reaksi (+++), gelembung.
2. 1 cm Logam Mg + 1 ml lama bereaksi 2. Keruh, timbul
larutan Asam Klorida 6M (01:15) gas dan
3. 1 cm Logam Mg + 1 ml 2. Bening, gelembung, serta
larutan Asam Nitrat 6M kecepatan panas.
4. 1cm Logam Mg + 1 ml reaksi 3. Keruh, timbul
larutan Asam Fosfat 2M (++++),lama gas dan
5. 1 cm Logam Mg + 1 ml bereaksi gelembung, serta
larutan Asam Asetat 6M (00:42) panas. Warna
3. Bening, kecoklatan dan
kecepatan logam habis
1.
reaksi (++++), bereaksi.
lama bereaksi 4. Sedikit keruh,
(00:35) timbul gas dan
4. Bening, gelembung
kecepatan 5. Bening, timbul
reaksi (++), gas da
lama bereaksi gelembung.
(02:12)
5. Bening,
kecepatan
reaksi (+), lama
bereaksi
(01:52)
Sifat reaktan 2 1. Bening. 1. Tidak bereaksi,
1. 1 cm logam Cu + 1 ml 2. Bening, lama warna berubah
larutan asam klorida 6M bereaksi kecoklatan
2.
2. 1 cm logam Zn + 1 ml (00.51) 2. Keruh, timbul
larutan asam klorida 6M gas dan
geembung
Pengaruh Konsentrasi 1. Bening, 1. Keruh.
terhadap Laju Reaksi kecepatan
3. 1. 0,2 gram serbuk Zn + 3 ml penyedot naik
larutan asam klorida 1M (00:05)

Pengaruh Temperatur terhadap 1. Bening, lama 1. Keruh, reaksi


Laju Reaksi bereaksi (0,51) berlangsung
1. Potongan logam Zn + 5 ml detik lama.
larutan asam klorida 6M 2. Bening,lama 2. Keruh, reaksi
(10°C). bereaksi (0,41) berlangsung
4. 2. Potongan logam Zn + 5 ml detik cepat.
larutan asam klorida 6M 3. Bening,lama 3. Keruh, reaksi
(25°C/suhu kamar). bereaksi (0,21) berlangsung
3. Potongan logam Zn + 5 ml detik sangat cepat.
larutan asam klorida 6M
(50°C)
Pegaruh Katalis 1. Bening, 1. Sedikit
1. 0,05 gram Zn + 5 ml lama keruh,
larutan asam klorida 2M. bereaksi reaksi
2. 0,05 gram Zn + 1 cm Cu + (00:39) berjalan
5. 5 ml larutan asam klorida 2. Bening, lambat.
2M lama 2. Keruh,
bereaksi reaksi
(00:30) berlangsung
cepat.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai