Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

LAJU REAKSI

Disusun Oleh:
1. Abiyyu Afdan A. (01)
2. Ariella Tsabitah O. (05)
3. Arif Tri Dermawan (06)
4. Femia Dwiyanti (14)
5. Riska Qurrota A’yun (31)
6. Yessiana Gita Maymonica (35)

KELAS XI - 7
SMA NEGERI 1 PURI MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2023/2024
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN

A. Judul Percobaan
Praktikum kimia ini memiliki 4 kegiatan yang berjudul:
1. Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi
2. Pengaruh Luas Permukaan Sentuh Terhadap Laju Reaksi
3. Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi
4. Pengaruh Katalis Terhadap Laju Reaksi

B. Tanggal Percobaan
Adapun hari dan tanggal percobaan adalah sebagai berikut:
Hari, tanggal: Rabu, 10 Januari 2024

C. Tujuan Percobaan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, tujuan dari praktikum kimia ini adalah
mengetahui faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Adapun tujuannya secara rinci adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.
2. Mengetahui pengaruh luas permukaan sentuh terhadap laju reaksi.
3. Mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi.
4. Mengetahui pengaruh katalis terhadap laju reaksi.

D. Dasar Teori
1. Laju Reaksi
Laju reaksi merupakan Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi reaktan atau
produk per satuan waktu. Besaran laju reaksi dilihat dari ukuran cepat lambatnya
suatu reaksi kimia. Laju reaksi mempunyai satuan M/s (Molar per detik).[1] Laju
reaksi dilambangkan dengan v atau r. Laju reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan
bahwa banyaknya reaksi kimia yang berlangsung per satuan waktu. Laju reaksi
menyatakan molaritas zat terlarut dalam reaksi yang dihasilkan tiap detik reaksi.
Besarnya laju reaksi dari suatu reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu seperti Pengaruh Konsentrasi, Pengaruh Suhu, Pengaruh Katalis. Jika kita
hendak mengubah laju reaksi, maka faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
dapat diubah. Namun, untuk data sebuah percobaan denga variasi beberapa faktor,
tidak semua faktor selalu berpengaruh.
Sebuah reaksi kimia dapat ditulis menggunakan rumus:

Dari reaksi kimia tersebut, dapat diketahui a, b, c, dan d adalah koefisien reaksi, dan
A, B, C, dan D adalah zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Laju reaksi dalam suatu
sistem tertutup dinyatakan menggunakan rumus

dengan [A], [B], [C], dan [D] menyatakan konsentrasi zat-zat tersebut. Melalui
rumus tersebut, diketahui bahwa laju reaksi memiliki satuan mol/L/s.

2. Konsentrasi Zat
Faktor pertama yang memungkinkan memberikan pengaruh terhadap laju
reaksi adalah konsentrasi. Secara mudahnya ketika semakin besar konsentrasi reaktan,
maka laju reaksi yang dihasilkan juga semakin besar. Hal tersebut bisa terjadi ketika
adanya konsentrasi yang besar.

(www.siswapedia.com)
Gambar 1.1 Grafik Laju Reaksi

Selain itu kondisi ini juga bisa menjadi tanda jika molekul-molekul dalam
suatu zat juga semakin banyak. Banyaknya molekul inilah yang menjadikan adanya
peluang tumbukan.
3. Luas Permukaan Sentuh
Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi memiliki peranan yang penting.
Semakin luas permukaan benda, laju reaksi akan semakin cepat. Sebaliknya, jika
semakin kecil permukaannya, semakin lambat pula reaksi tersebut.
Dalam teori tumbukan, semakin banyak permukaan zat yang bersentuhan akan
partikel larutan, maka peluang terjadinya reaksi semakin banyak. Karena itu, reaksi
antara zat dengan larutan semakin cepat.

4. Suhu
Pada suhu yang tinggi, energi molekul-molekul bertambah. Laju reaksi
meningkat dengan naiknya suhu. Biasanya kenaikan suhu sebesar 10°C akan
menyebabkan kenaikan laju reaksi sebesar dua atau tiga kalinya. Kenaikan laju reaksi
ini disebabkan dengan kenaikan suhu atau menyebabkan semakin cepatnya molekul-
molekul bergerak sehingga memperbesar kemungkinan terjadi tabrakan yang efektif.
Energi tumbukan suatu reaksi dapat berlangsung disebut energi aktivasi (Chang,
2001).

5. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia padal suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu. sendiri, Suatu
katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis
memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu
lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis
menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah.

(http://id.scribd.com)
Gambar 1.2 Katalis
BAB II
METODE PRAKTIKUM

Percobaan 1: Pengaruh Konsentrasi


A. Alat dan Bahan
- Tabung reaksi 2 buah - Pita Magnesium 0,5
- Penggaris 1 buah cm
- Amplas 1 lembar - Larutan HCl 2 M 5
- Stopwatch 1 buah mL
- Larutan HCl 3 M 5
mL

B. Prosedur Percobaan
1. Masukkan sebanyak 5 mL (100 tetes) larutan HCl 2 M ke dalam tabung reaksi 1,
kemudian masukkan 5 mL (100 tetes) larutan HCl 3 M ke dalam tabung reaksi 2.
2. Masukkan pita Mg ke dalam tabung reaksi 1.
3. Amati reaksinya dan catat waktu yang diperlukan sampai pita Mg habis.
4. Ulangi langkah (3) untuk tabung reaksi 2.

Percobaan 2: Pengaruh Luas Permukaan Sentuh


A. Alat dan Bahan
- Tabung reaksi 3 buah - Larutan HCl 2 M 10 mL
- Gelas ukur 1 buah - Pita Magnesium ukuran 0,5 cm
- Stopwatch 1 buah - Pita Magnesium potongan kecil-kecil

B. Prosedur Percobaaan
1. Masukkan 5 mL HCl ke dalam tiap tabung reaksi.
2. Masukkan Pita Magnesium ke dalam masing-masing tabung reaksi. Segera hidupkan
stopwatch saat memasukan Magnesium.
3. Amati dan catat waktu yang diperlukan sampai pita magnesium tersebut habis
bereaksi.

Percobaan 3: Pengaruh Suhu


A. Alat dan Bahan
- Gelas kimia 100 mL 3 - Termometer 1 buah
- buah Alat pembakar 1 buah - Larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) 150 mL
- Stopwatch 1 buah - Larutan HCl 2 M 30 mL
- Kaki tiga dan kasa 1 buah

B. Prosedur Percobaan
1. Buatlah tanda silang pada sehelai kertas.
2. Masukkan masing-masing 50 mL larutan Na2S2O3 0,2 M ke dalam gelas kimia.
Beri tanda dengan kertas label untuk gelas kimia 1, 2, dan 3.
3. Gelas Kimia 1 dengan suhu ruang (tanpa dipanaskan ) sedangkan gelas kimia 2 dan
3 berisi larutan Na2S2O3 0,2 M dipanaskan sampai suhu masing-masing 40oC
dan 50oC.
4. Letakkan gelas kimia di atas kertas putih yang sudah diberi tanda silang.
5. Masukkan 10 mL HCl ke dalam gelas kimia 1, 2, dan 3 yang berisi larutan Na2S2O3
0,2 M
6. Ukur dan catat waktu yang dibutuhkan sejak penambahan larutan HCl sampai tanda
silang tidak terlihat lagi.

Percobaan 4: Pengaruh Katalis


A. Alat dan Bahan
- Gelas Kimia 3 buah - Larutan H2O2 60
- Pipet tetes 2 buah mL
- Stopwatch 1 buah - Larutan NaCl 2 mL
- Larutan FeCl3 2 mL

B. Prosedur Percoban
1. Masukkan masing-masing 20 mL larutan H2O2 ke dalam 3 gelas kimia. Beri tanda
dengan kertas label untuk gelas kimia 1, 2, dan 3.
2. Pada tabung reaksi 1 hanya berisi larutan H2O2, pada gelas kimia 2 ditambahkan
20 tetes NaCl, pada gelas kimia 3 ditambahkan 20 tetes FeCl3.
3. Amati reaksi yang terjadi pada masing-masing gelas kimia, kemudian catat pada
tabel pengamatan.
BAB III
HASIL PENGAMATAN

Percobaan 1: Pengaruh Konsentrasi

Reaksi Waktu yang diperlukan (detik)

Pita Mg dengan HCl 2 M 57,79

Pita Mg dengan HCl 3 M 47,23


(Tabel 3.1)

Percobaan 2: Pengaruh Luas Permukaan Sentuh

Reaksi Waktu yang diperlukan (detik)

Pita Magnesium ukuran 0,5 cm dengan HCl 2 M

Potongan kecil Pita Magnesium dengan HCl 2 M

(Tabel 3.2)

Percobaan 3: Pengaruh Suhu

Reaksi Waktu yang diperlukan (detik)

Suhu ruang 20

40 15

50 8
(Tabel 3.3)

Percobaan 4: Pengaruh Katalis

Larutan Larutan yang Gejala yang diamati


H2O2 ditambahkan

20 mL - Tidak ada reaksi

20 mL 20 tetes NaCl Tidak ada reaksi (1,14 detik)


20 mL 20 tetes FeCl3 Gelembung (1,45 detik)
(Tabel 3.4)

BAB IV
ANALISIS DATA

A. Percobaan 1: Pengaruh Konsentrasi


Berdasarkan tabel 3.1 di atas diperoleh bahwa reaksi yang terjadi apabila 2 sampel
larutan HCl yang memiliki konsentrasi Molar berbeda dicampurkan dengan pita
Magnesium yang massanya sama maka pita magnesium larut dengan adanya perbedaan
waktu. Hasil menunjukkan bahwa larutan HCl 2M membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk melakukan reaksi daripada larutan HCl 3M.

B. Percobaan 2: Pengaruh Luas Permukaan Sentuh


Berdasarkan tabel 3.2 di atas diperoleh bahwa reaksi yang terjadi pada 2 sampel
larutan HCl yang berkonsentrasi sama dicampurkan dengan pita magnesium yang luas
permukaan sentuhnya berbeda mempengaruhi banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk
terjadi reaksi. Hasil menunjukkan bahwa pita Magnesium yang utuh (luas permukaan
sentuhnya lebih kecil) membutuhkan waktu lebih lama untuk larut daripada
potongan pita magnesium (luas permukaan sentuhnya besar).

C. Percobaan 3: Pengaruh Suhu


Berdasarkan tabel 3.3 di atas diperoleh bahwa reaksi yang terjadi apabila 2 sampel
larutan HCl yang memiliki konsentrasi sama

D. Percobaan 4: Pengaruh Katalis


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Pertanyaan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai