Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR II
LAJU REAKSI
Tanggal :24 Maret 2014











Oleh :
Kelompok 1
Kloter 1
1. Velda Meitra Bahari (1113016200039)
2. Afifah Raisa Halim (1113016200046)
3. Ernis Miratul Hayah (1113016200050)
4. Amir Al-Ghifari 1113016200063)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAGUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
I. ABSTRAK
Kecepatan reaksi kimia yang berlangsung di muka bumi ini
berbeda-beda. Ada reaksi kimia yang berlangsung dengan cepat seperti
ledakan bom, ada juga yang berlangsung lambat seperti proses
pengkaratan besi. Kecepatan berlangsungnya suatu reaksi kimia disebut
laju reaksi.Laju reaksi juga didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi
per satuan waktu.Laju reaksi dipengaruhi beberapa faktor seperti
konsentrasi, luas permukaan, suhu dan katalis.Dalam percobaan ini
dilakukan pengujian perbedaan kecepatan perubahan warna yang
dipengaruhi oleh konsentrasi, suhu, luas permukaan dan katalis.Pada
percobaan pengaruh konsentrasi yaitu menggunakan larutan Mg dengan
HCl yang berbeda konsentrasinya.Pada percobaan pengaruh suhu
menggunakan HCl dengan Na
2
S
2
O
2
yang berbeda suhunya.Pada
percobaan pengaruh luas permukaan menggunakan Bongkahan dan serbuk
pualam yang dilarutkan dengan HCl. Pada percobaan katalis menggunakan
H
2
O
2,
NaCl, dan FeCl
3.

Kata kunci: Laju Reaksi, Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
II. PENDAHULUAN
Laju atau kecepatan reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi
ataupun prosuk dalam satuan waktu.Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai
laju berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi atau laju bertambahnya
konsentrasi suatu produk (Keenan, 1984).
Laju reaksi
Perubahan Konsentrasi reaktan
Satuan waktu

Satuan khas untuk laju reaksi adalah konsentrasi, biasanya dalam
mol per liter.Perubahan konsentrasi dapat diikuti dengan mengukur
perubahan pada property (seperti tekanan, warna atau kerapatan) yang
dapat berhubungan dengan konsentrasi dari reaktan atau produk tertentu
sebagai hasil reaksi (Miller, 1984).
Jika suatu reaksi menghasilkan suatu perubahan dalam warna
larutan karena hilangnya pereaksi ataupun munculnya produk, dapatlah
majunya reaksi diikuti dengan mengukur perubahan intensitas warna itu.
Bahkan jika taka da perubahan warna selama suatu reaksi berjalan, laju
reaksi masih dapat diperoleh, jika terdapat perubahan dalam spectrum
absorbs suatu pereaksi ataupun produk ketika reaksi berjalan (Keenan,
1984).
Reaksi orde-pertama (first-order reaction) ialah reaksi yang lajunya
bergantung pada konsentrasi reaktan dipangkatkan dengan satu.Reaksi
orde-kedua (second-order reaction) ialah reaksi yang lajunya bergantung
pada konsentrasi salah satu reaktan dipangkatkan dua atau pada
konsentrasi dua reaktan berbeda yang masing-masingnya dipangkatkan
satu (Chang, 2005).
Ditemukan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi laju reaksi kimia:
1. Sifat dasar reaktan
2. Konsentrasi reaktan
3. Suhu
4. Adanya katalis (Day, 1974)
1. Konsentrasi
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu
pereaksi atau sebagai laju bertambahnya konsentrasi suatu
produk.Bagaimana laju reaksi dipengaruhi oleh perubahan konsentrasi
pereaksi, tak dapat diramalkan dari persamaan resaksi keseluruhan
(Keenan, 1984).
2. Sifat dasar Reaktan
Ketika ikatan terputus dan terbentuk ketika reaksi kimia berlangsung,
logis untuk mengasumsikan bahwa tingkatan akan bergantung pada sifat
dasar ikatan tertentu yang terlibat. Jika ikatan yang terlibat sama, maka
akan dibandingkan dan hal ini umumnya benar (Day, 1974).
3. Suhu
Laju suatu reaksi kimia bertambah dengan naiknya temperature. Biasanya
kenaikan sebesar 10
o
C akan melipatkan dua atau tiga laju suatu reaksi
antara molekul-molekul. Dengan naiknya temperature, bukan hanya
molekul-molekul lebih sering bertabrakan, tetapi mereka juga bertabrakan
dengan dampak (benturan) yang lebih besar, karena mereka bergerak
lebih cepat (Keenan, 1984).
4. Katalis
Reaksi dapat dipercepat dengan meningkatkan fraksi molekul yang
memiliki energy melebihi energy aktivasi.Fungsi katalis dalam suatu
reaksi kimia ialah menyajikan reaksi alternatif tersebut. Dalam reaksi
kimia, katalis sendiri tidak mengalami perubahan yang permanen Berhasil
atau gagalnya suatu proses komersial untuk menghasilkan suatu senyawa
sering tergantung pada penggunaan katalis yang cocok (Petrucci, 1987).

III. ALAT, BAHAN DAN LANGKAH KERJA
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah 6 buah tabung reaksi, neraca 4 lengan, mortar
dan alu, thermometer, waterbath, spatula, kaca arloji, pipet tetes, gelas
ukur 10ml, gelas beaker 50ml, dan stopwatch.
Bahan yang digunakan adalah 4 potong pita magnesium, HCl 0,5 M; 1M;
2M; 3M; 0,1 M, Na
2
S
2
O
3
0,1 M, bongkahan pualam 0,4 gram, serbuk
pualam 0,4 gram, H
2
O
2
15ML, NaCL dan FeCl
3
.
Langkah Kerja
Percobaan 1: Konsentrasi pada laju reaksi
Masukkan 1ml HCl 0,5 M; 1 M; 2 M; 3 M kedalam tabung masing-masing
tabung reaksi 1, 2, 3 dan 4. Masukkan potongan pita magnesium kedalam
masing-masing tabung reaksi yang sudah berisi 1ml HCl. Kemudian
diamkan dan mulai menghitung kecepatan dengan stopwatch.
Percobaan 2: Pengaruh suhu
Masukkan 15ml HCl 0,1 M kedalam gelas beker 50ml yang diberi label A
yang diletakkan diatas kertas yang diberi tanda X. Kemudian masukkan
15ml Na2S2O3 0,1 M kedalam gelas beker 50ml yang diberi label B.
Panaskan gelas beker B dengan menggunakan waterbath dengan suhu
40C, 50C, 60C, dan 70C. Masukkan larutan yang ada pada gelas beker B
kedalam gelas beker A yang diletakkan diatas kertas yang diberi tanda X.
Hitung kecepatan larutan tersebut bereqksi sampai tanda X pada kertas
menghilang.
Percobaan 3: Reaksi terhadap luas permukaan
Timbang serbuk dan bongkahan pualam 0,4 gram. Masukkan 5ml HCl 2
M kedalam masing-masing gelas beker 50ml. Masukkan serbuk dan
bongkahan pualam 0,4 gram kedalam masing-masing gelas beker yang
sudah berisi 5ml HCl 2 M. Kemudian hitunglah perubahan reaksi dengan
stopwatch.
Percobaan 4: Katalis
Masukkan 5ml H
2
O
2
kedalam masing-masing tabung reaksi yang sudah
diberi label 1, 2, dan 3. Tambahkan 4 tetes NaCl 0,1 M pada tabung 2 dan
4 tetes FeCl
3
pada tabung 3. Hitunglah kecepatan bereaksi larutan tersebut
dengan stopwatch.
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Percobaan 1: Pengaruh Konsentrasi
Reaksi: Mg
(s)
+ 2 HCl
(aq)
MgCl
2(aq)
+ H
2(g)

No. Reaksi
Waktu
(Second)
Hasil Pengamatan
1. Mg + HCl 0,5 M 226 S
Terdapat gas H
2
; reaksi berlangsung
lama.
2. Mg + HCl 1 M 24 S
Terdapat gelembung gas H
2
; reaksi
berlangsung agak cepat.
3. Mg + HCl 2 M 17 S
Terdapat gelembung gas H
2
; reaski
berlangsung cepat.
4. Mg + HCl 3 M 9 S
Terdapat gelembung gas H
2
;reaksi
berlangsung sangat cepat.

Percobaan 2: Pengaruh Suhu
Reaksi: Na
2
S
2
O
3(aq)
+ 2 HCl
(aq)
SO
2(g)
+ S
(s)
+ 2 NaCl
(aq)
+ H
2
O
(l)
No. HCl 0,1 M
Na
2
S
2
O
3
0,1
M
T
o
C Waktu (s) Hasil Pengamatan
1. 15 ml 15 ml 40 45
Reaski berlangsung
lama, berwarna putih-
keruh
2. 15 ml 15 ml 50 43
Reaksi berlangsung
agak cepat, tidak
bewarna-keruh
3. 15 ml 15 ml 60 42
Reaksi berlangsung
cepat, tidak berwarna-
keruh
4. 15 ml 15 ml 70 23
Reaksi berlangsung
sangat cepat, tidak
berwarna-keruh



Percobaan 3: Luas Permukaan
Reaksi: CaCO
3(s)
+ 2 HCl
(aq)
CaCl
2(aq)
+ H
2
O
(l)
+ CO
2(g)
No. Reaksi Waktu (s) Hasil Pengamatan
1. 5ml HCl 2 M + Serbuk pualam 49 detik
Reaksi berlangsung
cepat, warna larutan
menjadi putih-keruh,
ada gas.
2.
5ml HCl 2 M + Bongkahan
pualam
168 detik
Reaksi berlnagsung
lama, warna larutan
menjadi putih keruh,
terdapat gas.

Percobaan 4: Katalis
Reaksi: 2 H
2
O
2(l)
2 H
2
O
(l)
+ O
2(g)
2H
2
O
2(l)
(NaCl) 2 H
2
O
(l)
+ O
2(G)
2H
2
O
2(l)
(FeCl
3
) 2 H
2
O
(l)
+ O
2(g)
No. Reaksi Hasil Pengamatan
1. H
2
O
2
Terdapat sedikit gelembung O
2
2. H
2
O
2
+ NaCl 0,1 M
Tidak terjadi perubahan, sedikit
terdapat gelembung O
2
3. H
2
O
2
+ FeCl
3

Gelembung gas semakin banyak,
larutan berubah menjadi kuning
jingga.

Pembahasan
Pada percobaan pertama, praktika melakukan percobaan pada
pengaruh konsentrasi dimana terdapat 4 tabung reaksi yang berisikan
masing-masing HCl 1ml dengan konsentrasi yang berbeda, yaitu 0,5 M
pada tabung pertama, 1 M pada tabung kedua, 2 M pada tabung ketiga dan
3 M pada tabung keempat. Kemudian masing-masing tabung dimasukkan
pita magnesium yang sudah dipotong kecil-kecil.Hal ini dilakukan agar
dalam penentuan laju reaksi dari setiap tabung tidak dipengaruhi oleh
besar kecilnya pita magnesium. Pada tabung pertama bereaksi dengan
waktu 226 detik, tabung kedua bereaksi dengan waktu 24 detik, tabung
ketiga bereaksi dengan waktu 17 detik dan tabung keempat bereaksi
dengan waktu 9 detik.Hal yang membedakan keempat varian tersebut
adalah kecepatan reaksi masing-masing larutan yang memiliki konsentrasi
berbeda. Dari keempat tabung tersebut, konsentrasi 3 M lebih cepat
bereaksi. Yang sebagaimana apabila konsentrasi suatu zat diperbesar maka
laju reaksinya semakin cepat, pengaruh konsentrasi akan berbanding lurus
dengan kecepatan laju reaksi.
Pada percobaan kedua, praktikan melakukan percobaan terhadap
pengaruh luas permukaan dimana dalam percobaan ini praktikan
menggunakan bahan serbuk dan bongkahan batu pualam (CaCO
3)
masing-
masing sebanyak 0,4 gram dimasukkan kedalam 5ml HCl 2 M kedalam 2
gelas kimia pada gelas kimia A dimasukkan bongkahan batu pualam dan
pada gelas kimia B dimasukkan serbuk batu pualam. Pada gelas kimia A
yaitu bongkahan batu pualam, waktu bereaksi yang dihasilkan adalah 168
detik dan pada gelas kimia B yaitu serbuk batu pualam, waktu bereaksi
yang dihasilkan adalah 49 detik. Tercata reaksi pada serbuk batu pualam
berlangsung lebih cepat daripada bongkahan batu pualam, hal ini
dikarenakan luas bidang sentuh pada serbuk batu pualam lebih luas.Dapat
dinyatakan bahwa semakin kecil partikesl, maka semakin luas bidang
sentuhnya dan semakin luas bidang sentuh, semakin cepat reaksi
berlangsung.
Pada percobaan ketiga, praktikan melakukan pecobaan terhadap
pengaruh suhu. Pada perlakuan pertama yaitu larutan Na
2
S
2
O
3
0,1 M
dengan suhu 40
o
C direaksikan dengan HCl 0,1 M. Kertas bertanda X
diletakkan dibawah gelas kimia yang berisikan HCl agar praktikan
mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan tanda X
tersebut. Waktu yang dibutuhkan pada larutan tersebut adalah 45
detik.Pada perlakuan kedua, yaitu larutan Na
2
S
2
O
3
dengan suhu 50
o
C yang
bereaksi dengan HCl berlangsung cepat dibandingkan dengan perlakuan
pertama yaitu 43 detik.Pada perlakuan ketiga yaitu larutan Na
2
S
2
O
3
dengan
suhu 60
o
C yang bereaksi dengan HCl dengan hasil waktu yaitu 42
o
C.Pada
perlakuan keempat yairu larutan Na
2
S
2
O
3
yang bereaksi dengan HCl
dengan suhu 70
o
C menghasilkan waktu 23 detik.Pada perlakuan keempat,
reaksi berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan 3 perlakuan
sebelumnya.Hal ini membuktikan bahwa laju reaksi bertambah dengan
naiknya temperature. Karena kalor yang diberikan akan menambah energy
kinetik partikel pereaksi.
Pada percobaan keempat, praktikan melakukan percobaan terhadap
pengaruh katalisator.Terdapat 3 tabung reaksi yang sudah diberi label 1, 2
dan 3 yang masing-masing tabung tersebut berisikan H
2
O
2
yang
pengamatannya dilakukan secara bersamaan.Pada tabung 1 hanya
berisikan H
2
O
2
dan hanya terlihat sedikit gelembung gas pada dinding
tabung. Pada tabung 2 diberikan 4 tetes NaCl 0,1 M dan menghasilkan
sedikit gelembung gas. Diketahui bahwa pemberian NaCl tidak dapat
mempercepat reaksi larutan H
2
O
2
. Sedangkan pada tabung 3 yang
diberikan 4 tetes FeCl
3
0,1 M menghasilkan lebih banyak gelembung gas
dan larutan berubah warna menjadi kuning jingga. Larutan FeCl
3
dapat
dikatakan bertindak sebagai katalis.Hal ini membuktikan bahwa katalis
mempercepat laju reaksi.Larutan FeCl
3
hanya bekerja spesifik pada larutan
H
2
O
2
.Karena katalis bekerja seperti enzim yang bersifat spesifik.

V. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi ataupun produk
dalam satuan waktu.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah konsentrasi, suhu,
luas permukaan, dan katalis.
3. Reaksi akan berlangsung cepat jika konsentrasi pereaksi diperbesar,
memperbesar luas bidang sentuh, menaikkan suhu dan memberikan
katalis yang spesifik dengan larutan tersebut.
4. Katalis berfungsi mempercepat terjadinya reaksi tetapi pada akhirnya
dapat diperoleh kembali.
5. Yang bertindak sebagai katalis dalam percobaan ke-4 adalah larutan
FeCl
3
.







VI. DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga
Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Day, Jr. 1974.General Chemistry. Amerika: Prentice Hall
Keenan, Charles W. 1984. Kimia Universitas. Jakarta: Erlangga
Milller. 1984. Chemistry A Basic Introduction. Ameriks: Wadsworth
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai