Anda di halaman 1dari 9

lOMoARcPSD|17135051

Jurnal kimia dasar perbandingan jumlah mol zat

Praktikum Kimia Dasar (Universitas Jember)

StuDocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)
lOMoARcPSD|17135051

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR


PERBANDINGAN JUMLAH MOL ZAT-ZAT
YANG TERLIBAT DALAM REAKSI

Oleh
Nama : Nurul Kholifah
NIM : 211810201010
Kelas/Kelompok : Fisika E/5
Asisten : Amira Ghasyiyah

JURNAL KIMIA DASAR


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2021

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

I. JUDUL : Perbandingan Jumlah Mol Zat-Zat Yang Terlibat Dalam


Reaksi

II. TUJUAN
Tujuan dari praktikum yang dilakukan adalah untuk:
2.1 Menggunakan konsep mol untuk menyatakan hubungan jumlah mol
antara zat-zat yang terlibat dalam reaksi
2.2 Menentukan perbandingan jumlah mol zat-zat yang terlibat dalam
reaksi penguraian soda kue berdasarkan beratnya

III. PENDAHULUAN
3.1 MSDS (Material Safety Data Sheet)
3.1.1 Barium Klorida 2M (BaCl2 2M)
Barium Klorida merupakan senyawa kimia yang memiliki rumus
molekul BaCl2. Barium Klorida memiliki berat molekul 244,28
gram/mol dengan massa jenis 3,86 gram/cm3 pada suhu 20 ᵒC 50, serta
pH 5,2 – 8,0 gram/liter di suhu 25 ᵒC. Tidak diketahui informasi
mengenai titik lebur serta titik didih dari Barium Klorida. Barium Klorida
memiliki bentuk padatan dengan warna putih serta tidak memiliki bau.
Barium klorida beracun jika tertelan, bahaya jika terhirup serta termasuk
kategori mudah meledak. Pertolongan pertama jika sampai tehirup segera
cari and hirup udara segar, kemudian jika terjadi kontak dengan kulit
segera bilas dengan air dan lepaskan pakaian yang digunakan. Tindakan
selajutnya jika sampai terkena mata segera bilas dengan air dan jika
sampai tertelan segera berikan minum pada korban. Penanganan lebih
lanjut jika dampaknyaa sserius segera hubungi dokter (SmartLab, 2021).
3.1.2 Natrium Sulfat 2M (Na2SO4 2M)
Natrium Sulfat atau Sodium Sulfat adalah senyawa kimia yang
memiliki rumus molekul Na2SO4. Natrium Sulfat memilki berat molekul
142,04 gram/mol dengan massa jenis 2,70 gram,cm3 pada 20 ᵒC serta pH
5,2 – 8,0 pada 50 gram/liter di suhu 20 ᵒC. Natrium Sulfat memiliki

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

bentuk padatan, memiliki warna putih serta tidak memilki bau. Natrium
Sulfat memiliki titik lebur pada suhu 888 ᵒC namun infromasi mengenai
titik didih tidak diketahui. Natrium Sulfat sangat beracun hingga tertelan,
sehingag dapat menyebabkan tanda-tanda kerusakan seperti mual dan
muntah. Natrium Sulfat juga dapat menyebabkan iritasi jika kontak
dengan mata, namun buka tergolong bahan yang mudah meledak.
Pertolongan pertama jika sampai tehirup segera cari and hirup udara
segar, kemudian jika terjadi kontak dengan kulit segera bilas dengan air
dan lepaskan pakaian yang digunakan. Tindakan selajutnya jika sampai
terkena mata segera bilas dengan air dan jika sampai tertelan segera
berikan minum pada korban. Penanganan lebih lanjut jika dampaknyaa
sserius segera hubungi dokter (SmartLab, 2021).
3.1.3 Soda Kue (NaHCO3)
Soda Kue atau Sodium Hydrogen Carbonate, merupakan senyawa
kimia yang memiliki rumus molekul HaHCO3. Soda kue memiliki berat
molekul 84,01 gram/mol dengan massa jenis sebesar 2,22 gram/cm3,serta
pH 8,6 pada 50 gram/liter di suhu 20 ᵒC. Soda Kue memiliki titik lebur
pada suhu 270 ᵒC, dan dapat diuraikan pada suhu >50 ᵒC . Soda kue
memiliki bentuk sebuk dengan warna putih serta tidak memiliki bau.
Soda Kue bukan termasuk bahan yang mudah meledak, tidak mengiritasi
kulit namun bila dikonsumsi secara berlebih akan menyebabkan mual
dan muntah. Pertolongan pertama yang bisa diberikan ketika terjadi
kontak dengan Soda Kue adalah segera hirup udara segar bila soda kue
terhirup. Bila terjadi kontak dengan kulit sdan mata segera bilas dengan
air serta bila sampai tertelan segera beri minum pada korban (SmartLab,
2021).

3.2 Tinjauan Pustaka


Stoikiometri yang berasal dari bahasa yunani yaitu stoikheion yang
berarti elemen dan metria yang berarti ukuran. Stoikiometri merupakan
ilmu kimia yang mempelajari serta menghitung hubungan antara reaktan

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

dan hasil reaksi (Yusuf, 2018). Hukum-hukum dasar kimia adalah ilmu
yang mempelajari hubungan antara komposisi zat dan reaksi yang
dihasilkan oleh zat tersebut. Hukum-hukum yang termasuk hukum dasar
kimia antara lain : Hukum kekekalam massa, hukum perbandingan tetap,
hukum perbandingan berganda, hukum perbandingan volume serta
hipotesis avogadro (Syahri dkk, 2016).
Berikut ini adalah bunyi dari hukum kimia dasar :
- Hukum kekekalan massa (Hukum Lavoisier) menyatakan bahwa
<Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah
sama= (Salakhudin, 2019).
- Hukum perbandingan berbandingan berganda (Hukum Dalton).
Hukum ini juga disebut sebagai hukum kelipatan perbandingan.
Hukum ini menyatakan <Jika dua jenis unsur bergabung membentuk
lebih dari satu senyawa dan massa-massa salah satu unsur dalam
senyawa-senyawa tersebut sama. Sedangkan massa-massa unsur
lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam
senyawa-senyawa tersebut merupakab bilangan bulat dan sederhana=
(Sulakhudin, 2019).
- Hukum Perbandingan tetap (Hukum Proust). Bunyi dari hukum
proust adalah <Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu
senyawa adalah tetap=(Sulakhudin, 2019).
- Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac). Hukum ini
menyatakan bahwa volume dari gas-gas yang berekasi dan gas-gas
hasil reaksi bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama akan
menghasilkan perbandingan berupa bilangan bulat yang sederhana.
Bilangan tersebut juga menunjukkan koefisien dari reaksi, hukum ini
hanya berlaku untuk gas saja tidak berlaku untuk wujud larutan
(Norjana dkk, 2016).
- Hipotesis Avogadro menyatakan bahwa gas-gas yang memiliki
volume yang sama, pada temperatur dan tekanan yang sama, maka
memiliki jumlah partikel yang sama pula. Artinya, jumlah molekul

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

atau atom dalam suatu volum gas tidak tergantung kepada ukuran
atau massa dari molekul gas (Hiskia,1991).
Molaritas merupakan jumlah mol dari zat yang terlarut di dalam 1 liter
larutan dengan lambangg (M). Adapun rumus dari molaritas adalah :
ĀĀ�㕙 ýþý �㕇�㕒�㕟�㕙þ�㕟þý
�㕀 = (Widayani, 2018).
ÿ�㕖ý�㕒�㕟 ÿ�㕟þýþÿ

Didalam 1 mol didefinisikan terdapat 6,02 x 1023 molekul, bilangan


tersebut juga dikenal sebagai bilangan Avogadro. Bilangan tersebur
didapat dari perhitungan jumlah karbon sebanyak 12 gram. Sehingga
konsep dari mol hampir mirip dengan konsep lusin. Jika biasnaya barang
dinyatakan dengan lusin sedangkan jika dinyatakan menjadi mol tetap
menjadi 6,02 x 1023 molekul (Brady, 1999).

IV. METODOLOGI PERCOBAAN


4. 1 Alat dan Bahan
4.1.1 Alat
- Cawan Porselen
- Pemanas (Spirtus dan Bunsen)
- Gelas Kimia 50 Ml
- Spatula
- Corong
4.1.2 Bahan
- Soda Kue (Kristal NaHCO3)
- Barium Klorida 2M (BaCl2 2M)
- Natrium Sulfat 2M (NaSO4 2M)

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

4.2 Diagram Alir


4.2.1 Reaksi Pembentukan Barium Sulfat (BaSO4)
Barium Klorida
(BaCl2)
- Dimasukkan 10 mL larutan BaCl2 2M kedalam gelas kimia 50
mL, ditambahkan 5 mL Natrium Sulfat (Na2SO4) 2M, diaduk
perlahan dengan spatula sampai terbentuk endapan.
- Dikeringkan kertas saring didalam oven selama 5 menit,
diamkan sebentar dan timbang kertas aring tersebut. Digunakan
kerta saring untuk menyaring padatan, dikeringkan dalam oven
selama 15 menit lali ditimbang. Ditentuakm massa padatan yang
diperoleh.
- Diulangi perlakuan dengan merubah volume Natrium Sulfat
(Na2SO4), masing-masing yaitu 10 mL dan 15 mL.
Hasil
4.2.2 Reaksi Penguraian Soda Kue
Cawan Porselen
- Ditimbang cawan porselen untuk menentukan massanya.
Dengan cawan porselen yang sudah ditimbang massanya, cawan
porselen tersebut digunakan untuk menimbang 2,5 sampai 3
ggram NaHCO3 dan dicatat massa tepatnya dalam tabel
pengamatan.
- Dipanaskan dalam cawan tersebut selama kurang lebih 12 menit,
diangkat cawan porselen dan didiamkan sampai dingin. Setelah
dingin ditimbang cawan porselin beserta isinya dan ditentukan
massa Na2CO3 yang dihasilkan.
- Dipanaskan sekali lagi dalam cawan yang berisi analit selama
10 menit, cawan porselen diangkat dan didiamkan sampai dingin,
lalu ditimbang massanya.
Hasil

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

4.3 Prosedur Kerja


4.3.1 Reaksi Pembentukan Barium Sulfat (BaSO4)
Dimasukkan 10 mL larutan BaCl2 2M kedalam gelas kimia 50 mL,
ditambahkan 5 mL Natrium Sulfat (Na2SO4) 2M, diaduk perlahan dengan
spatula sampai terbentuk endapan. Dikeringkan kertas saring didalam
oven selama 5 menit, diamkan sebentar dan timbang kertas aring
tersebut. Digunakan kerta saring untuk menyaring padatan, dikeringkan
dalam oven selama 15 menit lali ditimbang. Ditentuakm massa padatan
yang diperoleh. Diulangi perlakuan dengan merubah volume Natrium
Sulfat (Na2SO4), masing-masing yaitu 10 mL dan 15 mL.

4.3.2 Reaksi Penguraian Soda Kue


Ditimbang cawan porselen untuk menentukan massanya. Dengan
cawan porselen yang sudah ditimbang massanya, cawan porselen
tersebut digunakan untuk menimbang 2,5 sampai 3 gram NaHCO3 dan
dicatat massa tepatnya dalam tabel pengamatan. Dipanaskan dalam
cawan tersebut selama kurang lebih 12 menit, diangkat cawan porselen
dan didiamkan sampai dingin. Setelah dingin ditimbang cawan porselin
beserta isinya dan ditentukan massa Na2CO3 yang dihasilkan.
Dipanaskan sekali lagi dalam cawan yang berisi analit selama 10 menit,
cawan porselen diangkat dan didiamkan sampai dingin, lalu ditimbang
massanya.

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)


lOMoARcPSD|17135051

DAFTAR PUSTAKA

Brady,James E.1999.Kimia Universitas Asas dan Struktur.Jakarta: Binarupa


Aksara
Hiskia.1991. Kimia Dasar.Ed:6.Jakarta : Erlangga.
Norjana, R., Santosa, & Joharmawan, R. (2016). Identifikasi tingkat pemahaman
konsep hukum- hukum dasar kimia dan penerapannya dalam stoikiometri
pada siswa kelas x ipa di man 3 malang. Jurnal Pembelajaran Kimia. 1(2)
:42–49.
SmartLab. 2021. Material Safety Data Sheet of Barium Chloride Dihydrate.
http://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_BARIUM_CHLORIDE_DIHYDR
ATE_(INDO).pdf. [Diakses pada 6 November 2021].
SmartLab. 2021. Material Safety Data Sheet of Sodium Bicarbonate.
http://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_SODIUM_BICARBONATE_(IND
O).pdf. [Diakses pada 6 November 2021].
SmartLab. 2021. Material Safety Data Sheet of Sodium Sulphate.
http://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_SODIUM_SULPHATE_ANHYDR
OUS_(INDO).pdf. [Diakses pada 6 November 2021].
Sulakhudin. 2019. Kimia dasar : konsep dan aplikasi dalam ilmu tanah. Sleman :
Deepublish Publisher.
Syahri, W., Muhaimin, dan D. T. Sirait. 2016. Pengembangan bahan ajar e-book
berbasis metakognisi menggunakan 3d pageflip pada materi hukum-
hukum dasar kimia dan stoikiometri di kelas X mipa SMA negeri muarjo
jambi. J. Indo. Soc. Integ. Chem. 8 (2) : 22.
Widayani, T. 2018. Penerapan strategi quit team untuk meningkatkan prestasi
belajar larutan mata pelajaran kimia pada siswa kelas xii sam negeri 1
sangatta selatan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Eksakta. 4(4) : 626.
Yusuf, Y. 2018. Kimia dasar panduan untuk belajar. Jakarta : Penerbit EduCenter
Indonesia.

Downloaded by Harya Dimas Hendrasmara (haryadimashendrasmara12@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai