Oleh
NIM : 201910801039
Kelas/Kelompok : Perminyakan / 2
2020
I. Judul
II. Tujuan
III. Pendahuluan
berbunyi, “Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan
volume yang sama akan mengandung jumlah partikel yang sama
pula” (Komarudin, 2017).
Apabila gas diukur dari P dan T yang sama maka pada
volume yang sama akan terdapat gas (n) dengan jumlah yang sama
pula. Sehingga dapat dikatakan bahwa volume gas bergantung pada
jumlah molekul n. Hukum avogadro secara matematik dapat
dirumuskan dengan (Sumarna, 2009).
V/k₃ = n atau V = nk₃..............................(3.1)
Dimana: P = Tekanan
T = Suhu (K)
M = N x V……………………(3.5)
dimana: M = Kemolaran
N = Mol
V = Volume
- Cawan Porselin
- Bunsen
- Gelas Kimia 50 ml
- Spatula
- Corong
4.1.2 Bahan
BaCl2
- Dimasukkan 10 mL larutan BaCl₂ 2 M kedalam gelas
kimia 50 mL
Hasil
NaHCO3
- Ditimbang cawan porselin untuk menentukan massanya
- Ditimbang massanya.
Hasil
5.1 Data
5.1.1 Reaksi Pembentukan Barium Sulfat (BaSO4)
Na2SO4 5 mL Na2SO4 10 mL Na2SO4 15 mL
Massa kertas saring 0,703 g 0,706 g 0,704 g
bersih
Massa kertas saring 5,392 g 5,732 g 6,046 g
+ padatan
5.2 Perhitungan
5.2.1 Reaksi Pembentukan Barium Sulfat (BaSO4)
a) Volume BaCl2 2M sebanyak 10 mL dan Na2SO4 2M sebanyak 5 mL
n BaCl2 =MxV
= 2 x 10 mL
= 20 mmol
Massa BaCl2 = n x Mr
Pereaksi pembatas :-
Pereaksi sisa :-
Massa BaSO4 (teori) = n x Mr
= 20 mmol x 233 gr/mol
= 4660 mg
= 4,66 gr
Massa BaSO4 (sebenarnya) = (massa kertas sarimg + padatan) – (massa
kertas saring)
= 5,732 gr – 0,706 gr
= 5,026 gr
massa sebenarnya
%yield = x 100%
massa teori
5,026 gr
= x 100%
4,66 gr
= 107,85%
nilai percobaan−nilai teoritis
%kesalahan = x 100%
nilai teoritis
5,026 gr−4,66 gr
= x 100%
4,66 gr
= 7,85%
c) Volume BaCl2 2M sebanyak 10 mL dan Na2SO4 2M sebanyak 15 mL
Mol Na2SO4 =MxV
= 2M x 15 mL
= 30 mmol
BaCl2(aq) + Na2SO4(aq) BaSO4(s) + 2NaCl(aq)
m 20 30 - -
r 20 20 20 40
s - 10mmol 20mmol 40mmol
massa
Mol NaHCO3 =
Mr
2,5 gram
=
( Ar Na+ Ar H + Ar C + ( 3 x Ar O ) ) g/mol
2,5 gram
=
( 23+1+12+ ( 3 x 16 ) ) g/mol
2,5 gram
=
84 g /mol
= 0,029 mol
= 0,03 mol
Pemanasan 1
Massa Na2CO3 = (massa cawan + Na2CO3 dipanaskan 12 menit) – massa
cawan
= 42,178 gram – 40,612 gram
= 1,566 gram
massa
Mol Na2CO3 =
Mr
1,566 gram
=
( (2 x Ar Na)+ Ar C +( 3 x Ar O ) ) g/mol
1,566 gram
=
( (2 x 23)+12+ ( 3 x 16 ) ) g/mol
1,566 gram
=
106 g /mol
= 0,0147 mol
= 0,015 mol
Pemanasan 2
Massa Na2CO3 = (massa cawan + Na2CO3 dipanaskan 10 menit) – massa
cawan
= 41,897 gram – 40,612 gram
= 1,285 gram
massa
Mol Na2CO3 =
Mr
1,285 gram
=
( (2 x Ar Na)+ Ar C +( 3 x Ar O ) ) g/mol
1,566 gram
=
( (2 x 23)+12+ ( 3 x 16 ) ) g/mol
1,285 gram
=
106 g/mol
= 0,0121 mol
= 0,012 mol
2NaHCO3(s) Na2CO3(aq) + CO2(s) + H2O(s)
m 0,03 - - -
r 0,03 0,015 0,015 0,015
s - 0,015mol 0,015mol 0,015mol
¿ 18 x 0,015 mol
¿ 0,27 gram
m. percobaan – m .teoritis
% Kesalahan Pemanasan 1 = x 100 %
m. teoritis
1,566 – 1,59
¿ x 100 %
1,59
= −1,5 %
m. percobaan – m .teoritis
% Kesalahan Pemanasan 2 = x 100 %
m. teoritis
1,285 – 1,59
= x 100 %
1,59
= −19,2 %
6.2 Pembahasan
Praktikum kali ini, kita mempelajari tentang perbandingan jumlah mol zat-
zat yang terlibat dalam reaksi. Hubungan antara jumlah zat-zat yang terlibat dalam
suatu reaksi kimia dapat dilihat dari koefisien reaksi dari persamaan kimianya.
Jumlah mol yang sama dari sembarang zat mengandung jumlah molekul atau
jumlah atom yang sama, maka koefisien reaksi juga menyatakan perbandingan
jumlah mol zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Percobaan pertama adalah reaksi
pembentukan BaSO4.
cairan dengan partikel suspense atau memisahkan antara padatan dengan zat
terlarut.
Padatan pada kertas saring yang telah dikeringkan dalam oven kemudian
ditimbang untuk mengetahui massa akhir padatan yang diperoleh. Perlakuan yang
sama dilakukan pada perubahan masing-masing volume pada Na2SO4.
Berdasarkan data hasil percobaan reaksi pembentukan BaSO4 diatas massa kertas
saring bersih yaitu 0,703 g. Massa kertas saring dengan padatan yaitu 5,392 g
sehingga dapat diperoleh berat bersih padatannya yaitu 4,689 g untuk percobaan
penguraian soda kue dilakukan dengan menimbang cawan porselin yang akan
digunakan terlebih dahulu untuk menentukan massanya. Massa dari cawan
porselin yang diperoleh adalah 40,612 g. NaHCO3 sebanyak 2,5 sampai 3 g
ditambahkan pada cawan porselin dan ditimbang kembali.
padatan kristal lebih jelas. Pemanasan ini juga memisahkan antara campuran agar
mudah untuk diamati. Pemanasan dilakukan sebanyak dua kali dengan tujuan agar
reaksi penguraian yang diperoleh semakin sempurna. Cawan porselin didiamkan
hingga dngin dan ditimbang kembali sehingga diperoleh massa pemanasan kedua
yaitu sebesar 41,897 g.
14,6%. Persen kesalahan pada reaksi penguraian soda kue adalah pada pemanasan
pertama sebesar -1,5% dan pemanasan kedua sebesar -19,2%. Nilai negatif dalam
perhitungan disebabkannya karena nilai massa teoritis lebih besar dibandingkan
massa percobaan.
I. Kesimpulan
Kesimpulan dari dilakukannya praktikum kali tentang perbandingan
jumlah mol zat-zat yang terlibat dalam reaksi adalah sebagai berikut:
praktikum NaHCO3 atau soda kue jika dipanaskan akan terurai menjadi
Na2CO3, air dan gas CO2, sesuai dengan persamaan kimia:
2NaHCO3 Na2CO3 + H2O + CO2
Daftar Pustaka
Erlangga
Hiskia, A. dan Tupamahu.1991. Stoikiometri Energi Kimia. Bandung: ITB Press.
Juwita, Ratulani. 2017. Kimia Dasar. Sumatera Barat: STKIP Sumatera Barat.
Setyawati, A. A. 2009. Kimia : Mengkaji Fenomena Alam Untuk SMA. Jakarta: PT.
Cempaka Putih.
Sumarna, Omay. 2009. Modul Kimia Fisika 1. Tangerang Selatan: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Sunarya, Yayan & Agus Setiabudi. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Bandung:
Setia Purna Inves
Wijayanti, R., Ibnu, S., & Muntholib, M. 2017. Hubungan antara Keterampilan
Metakognisi dengan Hasil Belajar Konsep Mol. J-PEK (Jurnal Pembelajaran
Kimia). 2(1) : 1-8.
Lampiran
N Perlakuan Percobaan Gambar
O
1. Reaksi Pembentukan BaSO4
- Dimasukkan 10 mL larutan BaCl₂
2 M kedalam gelas kimia 50 mL
- Ditambahan 5 mL Natrium Sulfat
(Na₂SO₄) 2 M
- Diaduk perlahan dengan spatula Pencampuran Senyawa
Penimbangan Padatan
Penimbangan setelah
Dipanaskan