Anda di halaman 1dari 10

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR

PERBANDINGAN JUMLAH MOL ZAT-ZAT YANG TERLIBAT


DALAM REAKSI
               
 
 
 
 
 
  Oleh

 
Nama :Margaretha Kimberlin Janoma
NIM :201810101106
Kelompok :IV
Asisten :Fiqi Hatus Soliha

LABORATORIUM KIMIA DASAR


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2020 
I. Judul
PERBANDINGAN JUMLAH MOL ZAT-ZAT YANG TERLIBAT DALAM REAKSI

II. Tujuan
2.1 Menggunakan konsep mol untuk menyatakan hubungan jumlah mol antara zat-zat yang terlibat
dalam reaksi
2.2 Menentukan perbandingan jumlah mol zat-zat yang terlibat dalam reaksi penguraian soda kue
berdasarkan beratnya.

III. Pendahuluan
3.1 MSDS (Material Safety Data Sheet)
3.1.1 Soda Kue (Kristal NaHCO3)
Natrium bikarbonat (disebut juga sebagai soda kue [bahasa Inggris: baking soda], sodium
bikarbonat, natrium hidrogen karbonat) adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3. Dalam
penyebutannya kerap disingkat menjadi bicnat. Senyawa ini termasuk kelompok garam dan
telah digunakan sejak lama. Soda kue adalah bubuk kristal putih (NaHCO₃) lebih dikenal
sebagai ahli kimia natrium bikarbonat, bikarbonat soda, natrium karbonat hidrogen, atau
natrium karbonat asam. Soda kue atau NaHCO₃ bersifat amfoter agak
alkalis(Larasati,2018).
3.1.2 Barium Klorida 2 M (BaCl2 2 M)
Barium Klorida adalah senyawa anorganik dengan rumus molekul BaCl2 yang dapat
ditemukan dalam bentuk hidratnya BaCl2.2H2O. Barium klorida merupakan salah satu
garam barium yang paling umum larut dalam air. Serbuk kristal dari methanol, tidak
berwarna hingga putih kekuningan, tidak berbau. Kelarutan dalam air 28 mg/L pada
20�C. Larut dalam metanol, etanol, propilen glikol, ksilen, dan pelarut organik lainnya.
Larutan dalam etanol dan propilen glikol stabil selama 3 minggu.
3.1.3 Natrium Sulfat 2 M (Na2SO4 2 M)

Natrium sulfat adalah garam natrium dari asam sulfur. Dalam bentuk anhidratnya,


senyawa ini berbentuk padatan kristal putih dengan rumus kimia Na2SO4, atau lebih
dikenal dengan mineral tenardit; sedangkan bentuk dekahidratnya mempunyai rumus kimia
Na2SO4·10H2O yang lebih dikenal dengan nama garam Glauber atau sal mirabilis. Bentuk
heptahidratnya juga berbentuk padatan, yang akan berubah menjadi mirabilit ketika
didinginkan. Dengan produksi sebesar 6 juta ton per tahunnya, natrium sulfat merupakan
salah satu komoditas bahan kimia utama.Natrium sulfat digunakan dalam
pembuatan deterjen dan pembuatan pulp kertas (proses kraft).

3.2 Tinjauan Pustaka


Dalam ilmu kimia, mol adalah satuan pengukur yang standar ketika
kitamereaksikanzat-zat tertentu, zat-zat tersebut bereaksi dengan perbandingan molyang
buat dan sederhana, tatapi tidak bias mengukur jumlah zat- zat tersebutsecara lansung
menggunakan neraca karena neraca hanya bias dibaca dalamsatuan masa, neraca tidak bisa
dibaca dalam satuan kimia yaitu mol.Untuk menyederhanakan jumlah partikel yang sangat
kecil, digunakankonsep mol. Mol menyatakan satuan jumlah zat, satuan jumlah zat sama
halnyadengan menyederhanakan jumlah suatu barang. Kata mol muncul
setelahdiperkenalkan oleh William Ostwald, tahun 1896 yang diambi dari kata‘tumpukan’
atau ‘gundukan’. Dalam satuan isi satuan mol tersusun dari 6,022×1023molekul.Kita dapat
menggunakan spesifikasi untuk mol seperti ib mol (ib mol dari6,022×1023×453,6 molekul)
dan sebagainya kita dapat menggunakang/mol untuk SI. Untuk menghitung jumlah mol
digunakan rumus :
Jumlah mol =Massa/BM
Rumus yang digunakan apabila diketahui jumlah partkel, yaitu:
Jumlah mol =jumlah partikel/tetapanavogadro
Tetapan avogadro adalah bilangan yang menyatakan jumlah atom karbonyang terdapat
dalam 12 gram c – 12. Jumlah atom pad 12 gram karbon 12 disebuttetapan avokadro,
dinyatakan dengan lambing L hanya tetapan avokadro diketahuisebanyak 6,002×1023.
Sesuai dengan definisi 1 mol diatas, maka 1 mol zatmengandung 6,022×1023partikel zat
tersebut (Tupamahu.MS, 2001).
Dalam ilmu kimia mol adalah satuan pengukuran jumlah yang standar. Ketikakita
mereaksikan zat-zat tertentu, zat tersebut bereaksi dengan perbandingan mol yang bulat dan
sederhana tetapi kita tidak dapat menghitung jumlah zat-zat tersebut secara langsung dengan
neraca. Neraca tidak dalam satuan kimia, yaitu mol. Mol menyatakan jumlah zat, satuan jumlah
zat ini sama halnya dengan penyederhanaan jumlah suatu barang. Dalam satuan SI satu mol
tersusun dari 6,02×1023 molekul, nilai ini disebut sebagai tetapan Avogadro. Tetapan Avogadro
adalah bilangan yang menyatakan jumlah atom karbon yang terdapat dalam 12 gram δ-20,
dengan lambang L atau N. Dalam kehidupan sehari-hari, jika lusin menyatakan 12 buah maka mol
menyatakan jumlah 6,022×1023 partikel zat, kata partikel zat NaCl, H 2SO4, N2 dapat dinyatakan
dengan ion dan molekul. Sedangkan pada unsur seperti seperti Zn, C, Af, dapat dinyatakan dengan
atom

 Penerapan Konsep Mol pada Gas


Gas Ideal
            Robert Boyle (1663) menyatakan bahwa, hubungan antara tekanan dan volume gas pada
perubahan keadaan dengan massa dan suhu sistem yang tetap, menentukan bahwa tekanan
berbanding terbalik dengan volume. Percobaan Gay-Lussac menunjukkan volume gas adalah
fungsi dari suhu pada setiap perubahan dimana tekanan dan massa dijaga tetap persamaannya,
yaitu: PV = nRT  
Rumus Senyawa
            Rumus senyawa digunakan untuk menentukan persen komposisi unsur secara experimen.
Pada tersebut ditentukan dengaan rumus empiris dan rumus molekul senyawa tersebut.

2.2.1    Rumus empiris


            Rumus empiris adalah rumus yang paling sederhana yang menyatakan perbandingan
atom-atom dari berbagai unsur dari senyawa. Rumus empiris digunakan untuk zat-zat yang tidak
terdiri dari molekul-molekul distift, misalnya NaCl untuk natrium klorida MgO untuk
magnesium oksida dan CaCO3 untuk kalsium karbonat .
Rumus empiris dapat ditentukan dari data:
a.         Macam unsur dalam senyawa (analisa kualitatif)
b.         Persen komposisi unsur analisa (kuantitatif)
c.         Massa relatif unsur-unsur yang bersangkutan

            Cara menentukan rumus empiris suatu senyawa dapat dilakukan dalam tahap-tahap
beriku :
a.         Tentukan massa dalam setiap unsure dalam senyawa massa tertentu, senyawa atau persen
massa setiap unsur-unsur dari data ini dapat diperoleh massa relatif unsur yang terdapat dalam
senyawa.

b.         Membagi massa setiap unsur dengan massa atom relatif, sehingga memperoleh
perbandingan mol setiap unsur atau perbandingan atom.
c.        Mengubah perbandingan yang diperoleh diatas menjadi bilangan sederhana dengan cara
membagi dengan bilangan bulat.

2.2.2    Rumus Molekul
        Rumus molekul memberikan jumlah molekul atau mol. Data yang diperlukan untuk
menentukan rumus molekul, yaitu:
a.         Rumus Empiris
b.         Massa Molekul Relatif
Rumus kimia menentukan perbandingan atom unsure-unsur yang menyusun suatu zat.
Dengan mengetahui reaksi kimia  zat tersebut, kita dapat mereaksikan pereaksi-pereaksi
sedemikian rupa. Sehingga zat yang terbentuk mamiliki perbandingan atom unsure-unsur
penyusun yang sesuai dengan rumus kimianya. Sebagai contoh, karbon monoksida (CO)
mempunyai perbandingan antara atom C dengan atom O sama dengan (=) yang berarti
perbandingan atom-atom dalam rumus kimianya.
Rumus molekul merupakan kelipatan bulat dari rumus empiris. Oleh karena itu, rumus
molekul suatu senyawa dapat dituliskan sebagai (RE)x dengan RE sebagai rumus empiris dan x
sebagai bilangan bulat.
  Massa Molar
            Suatu mol unsur mempunyai massa yang besarnya sama dengan massa atom unsure
tersebut dalam gram. Massa 1 mol zat disebut dengan massa molar. Massa molekul relatif dan
rumus relatif suatu senyawa dapat diketahui dari penjumlahan massa atom relatif unsur-unsur
penyusun senyawanya.
Massa Atom Relatif
            Hidrogen adalah unsur-unsur yang mempunyai atom paling ringan dan massanya
ditentukan sebesar satu satuan. Demikian valensinya adalah kemampuan bersenyawa suatu unsur
dan hidrogen digunakan sebagai dasar skala. Massa atom unsur ditentukan dengan cara

membandingkan massa atom rata-rata unsur tesebut terhadap    massa rata-rata satu atom
karbon 12 sehingga massa atom yang diperoleh adalah massa atom relatif (Ar)(Raymond,2005).
IV. Metodologi Percobaan
4.1 Alat dan Bahan
4.1.1 Alat
- Cawan porselin
- Gelas Kimia 50 mL
- Spatula
- Corong
4.1.2 Bahan
- Soda Kue (Kristal NaHCO3)
- Barium Klorida 2 M (BaCl2 2 M)
- Natrium Sulfat 2 M (Na2SO4 2 M)
4.2 Skema Kerja
4.2.1 Reaksi Pembentukan Barium Sulfat (BaSO4)
BaCl2
- Ditambahkan 5 mL Natrium Sulfat (Na2SO4) 2 M, aduk perlahan dengan spatula sampai
terbentuk endapan.
- Di Keringkan kertas saring dalam oven 5 menit, diamkan sebentar dan timbang kertas
saring tersebut. Gunakan kertas saring untuk menyaring padatan, keringkan dalam oven
selama 15 menit lalu ditimbang. Tentukan massa padatan yang diperoleh.

Hasil

4.2.2 Reaksi Penguraian Soda Kue

NaHCO3
- Di Panaskan dalam cawan tersebut selama kurang lebih 12 menit
- Di angkat cawan dan diamkan sampai dingin. Setelah dingin timbanglah cawan porselin
beserta isinya
- Di Panaskan sekali lagi dalam cawan yang berisi analit selama 10 menit, angkat cawan
dan diamkan sampai dingin, timbang massanya.

Hasil

4.3 Prosedur Kerja


4.3.1 Reaksi Pembentukan Barium Sulfat (BaSO4)
Masukkan 10 mL larutan BaCl2 2 M kedalam gelas kimia 50 mL kemudian tambahan 5 mL
Natrium Sulfat (Na2SO4) 2 M, aduk perlahan dengan spatula sampai terbentuk endapan. Keringkan
kertas saring dalam oven 5 menit dan diamkan sebentar dan timbang kertas saring tersebut. Gunakan
kertas saring untuk menyaring padatan, keringkan dalam oven selama 15 menit lalu ditimbang
kemudian Tentukan massa padatan yang diperoleh.Ulangi perlakuan dengan merubah volume Natrium
Sulfat (Na2SO4), masingmasing yaitu 10 mL dan 15 mL.
4.3.2 Reaksi Penguraian Soda Kue
Timbanglah cawan porselin untuk menentukan massanya. Dengan cawan yang sudah ditentukan
massanya, gunakan cawan tersebut untuk menimbang 2,5 sampai 3 gram NaHCO3 kemudian Panaskan
dalam cawan tersebut selama kurang lebih 12 menit, angkat cawan dan diamkan sampai dingin. Setelah
dingin timbanglah cawan porselin beserta isinya dan tentukan massa Na2 CO3 yang dihasilkan.Panaskan
sekali lagi dalam cawan yang berisi analit selama 10 menit, angkat cawan dan diamkan sampai dingin,
dan timbang massanya.

I. Data dan Perhitungan


a.Reaksi Pembentukan Barium Sulfat
Na2SO4 5 ml Na2SO4 10 ml Na2SO4 15 ml
Massa Kertas 0,703 g 0,706 g 0,704 g
Saring Bersih
Massa Kertas 5,392 g 5,732 g 6,046 g
Saring + BaCl2

b.Reaksi Penguraian Soda Kue


Massa Cawan Porselin 40,612 g
Massa NaHCO3 2,5 g
Massa Cawan Porselin + Na2CO3 setelah di 42,178 g
panaskan 12 menit
Massa Cawan Porselin + Na2CO3 setelah di 41,897 g
panaskan 10 menit

II. Hasil dan Pembahasan


6.1 Hasil
6.1.1 Tabel Hasil ……….
a.Reaksi pembentukan Barium Sulfat

Persamaan Reaksi Massa BaCl2 Volume Na2SO4 Massa BaSO4


BaCl2 + Na2SO4 = 0,9615 5 ml
BaSO4 + NaCl
BaCl2 + Na2SO4 = 0,9615 5 ml
BaSO4 + NaCl
BaCl2 + Na2SO4 = 0,9615 5 ml
BaSO4 + NaCl

b.Reaksi Pengurai Soda Kue


Persamaan Reaksi Massa NaHCO3 Massa Na2CO3 Massa Na2CO3
BaCl2 + Na2SO4 = 2,3 g 2,3 g 2,3 g
BaSO4 + NaCl

6.2 Pembahasan
Percobaan Penentuan perbandingan jumlah mol pereaksi dilakukan dengan tujuan
untuk menentukan jumlah mol zat yang bereaksi dalam suatu reaksi kimia. Dalam suatu reaksi
kimia, bahwa perbandingan  jumlah mol yang bereaksi sangat menentukan jumlah hasil reaksi.
Percobaan ini dilakukan dengan metodelogi pencampuran BaCl2 dan Na2SO4 untuk
pembentukan Barium Sulfat dengan persamaan reaksi
BaCl2 + Na2SO4 →BaSO4 + NaCl
Pembentukan Barium Sulfat BaCl2 direaksikan dengan Na2SO4 setelah di campur dan
diaduk terlihat endapan pada bagian paling bawah yang berwarna putih dan endapan itu
kemudian disaring menggunakan kertas saring untuk menghilangkan air dari endapan.endapan
juga di keringkan di dalam oven untuk mengubah endapan menjadi senyawa yang lebih tetap
untuk ditimbang.
Pengurai Soda Kue dengan menggunakan NaHCO3 yang di panaskan di atas cawan
porselin yang berfungsi untuk membuat sample mencapai suhu yang tepat secara cepat.selain
pemanasan juga ada pendinginan yang berfungsi untuk menurunkan suhu suatu zat pada
percobaan kali ini juga menggunakan variasi volume yang bertujuan untuk menentukan koefisien
reaksi.
.
.

III. Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan praktikum perbandingan jumlah mol adalah:
- Percobaan Penentuan perbandingan jumlah mol pereaksi dilakukan dengan tujuan
untuk menentukan jumlah mol zat yang bereaksi dalam suatu reaksi kimia. Dalam
suatu reaksi kimia, bahwa perbandingan  jumlah mol yang bereaksi sangat
menentukan jumlah hasil reaksi.
Daftar Pustaka

Chang, Raymond. 2005.Kimia Dasar Jilid 1. Jakarta: Erlangga


Suhartiningsih dan Erwina Dwi Larasati,2018. PENGARUH PROPORSI SODA KUE (NaHCO₃)
DAN EKSTRAKSI JANTUNG PISANG TERHADAP HASIL PEWARNAAN SCREEN
PRINTINGT-SHIRT.Surabaya

Anda mungkin juga menyukai