Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM KIMIA DASAR


MOL DAN RUMUS KIMIA

Oleh:
Nama : Kamal Saepuloh
NPM : 2020340010
Kelas : 1PMP/Ekstensi

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS SAHID
DKI JAKARTA
2020
1. Pendahuluan
A. Konsep Mol dan Perhitungan Kimia
Satuan mol dinyatakan sebagai jumlah partikel (atom, molekul, atau ion) dalam
suatu zat. Para ahli sepakat bahwa satu mol zat mengandung jumlah partikel yang
sama dengan jumlah partikel dalam 12,0 gram isotop C-12 yakni 6,02 x 10 23
partikel. Jumlah partikel ini disebut Bilangan Avogadro (NA = Number
Avogadro) atau dalam bahasa Jerman Bilangan Loschmidt (L).
Jadi definisi 1 mol adalah banyaknya zat yang mengandung jumlah partikel yang
sama dengan jumlah partikel dalam 12,0 g isotop C-12.
Misalnya: 1 mol unsur Na mengandung 6,02 x 1023 atom Na

B. Massa Molar dalam senyawa


Satu atom atau molekul terlalu kecil untuk ditimbang, bahkan pada timbangan
yang paling akurat. Dibutuhkan sejumlah besar atom atau molekul untuk kita bisa
melihat zat. Untuk elemen apa pun, kuantitas yang disebut massa molar adalah
kuantitas dalam gram yang setara dengan massa atom dari elemen itu.
Misalnya, karbon memiliki massa atom 12,01 pada tabel periodik. Ini berarti 1
mol atom karbon memiliki massa 12,01 g. Kemudian untuk mendapatkan 1 mol
atom karbon, kita perlu menimbang 12.01 g karbon. Dengan demikian, massa
molar karbon ditemukan dengan melihat massa atomnya di tabel periodik.
Hubungan Jumlah mol dengan jumlah partikel
Jumlah partikel X
Jumlah mol X (n) =
Bilangan Avogadro
Hubungan Jumlah mol dengan massa
Massa Zat (g)
Jumlah mol X (n) =
Massamolar ( Ar / Mr)
(Ar = massa atom relatif, Mr = massa molekul relatif)

C. Rumus Kimia
Cara ringkas memberikan informasi mengenai perbandingan atom-atom yang
menyusun suatu senyawa kimia. Dalam ilmu kimia dikenal 2 macam rumus yaitu
rumus empiris dan rumus molekul.
Rumus Empiris adalah rumus kimia yang menggambarkan perbandingan mol
terkecil dari atom-atom penyusun senyawa atau menyatakan perbandingan atom
unsur dalam senyawa.contoh glukosa,mengandung karbon,oksigen dan hidrogen
dengan perbandingan 1:2:1 dengan demikian rumus empiris glukosa adalah
(CH2O)n
Rumus molekul menyatakan baik jenis maupun jumlah atom yang terdapat dalam
satu molekul.Molekul glukosa mengandung n=6,sehingga rumus molekul nya
adalah C6H12O6
Rumus molekul : bila rumus empiris nya sudah diketahui dan Mr juga diketahui
maka rumus molekul dapat ditentukan. rumus molekul merupakan kelipatan dari
rumus empiris.
Cara untuk menentukan rumus molekul = small integer x rumus empiris
Molar assa dari senyawa
Dan untuk mencari small integer =
Massadari rumus empiris
D. Komposisi persen massa
Karena atom elemen dalam senyawa dikombinasikan dalam rasio mol yang pasti,
mereka juga digabungkan dalam proporsi yang pasti berdasarkan massa. Ketika
kita tahu massa elemen dalam massa sampel senyawa, kita dapat menghitung
komposisi persen massanya atau massa persen, yang merupakan massa elemen
yang dibagi dengan massa total senyawa dan dikalikan dengan 100%. Misalnya,
kita dapat menghitung persen massa N jika kita menemukan dari eksperimen
bahwa 7,64 g N hadir dalam 12,0 g N2O, "gas tertawa," yang digunakan sebagai
anestesi untuk operasi dan kedokteran gigi.
Massa Unsur ( g)
Persen massa suatu unsur = x 100%
total massa senyawa( g)
7,64 g N
% massa dari N = x 100% = 63,7%
12,0 g N 2O
Kita bisa juga menghitung persen massa menggunakan massa molar dengan
rumus :
Massa dari tiapunsur
Persen massa = x 100%
Molar massa dari suatu senyawa

E. Formula dari senyawa hidrat


Hidrat dalah senyawa ion yang dikombinasikan dengan angka spesifik dari
molekul air. Jumlah molekul air itu tetap untuk setiap hidrat, tetapi berbeda dari
satu senyawa hidrat ke senyawa hidrat yang lain. Jumlah molekul air ditulis
setelah formula ionik dan dipisahkan oleh titik besar.
CaSO4 • 2H2O CuSO4 •5H2O Na2CO3 •10H2O

Molekul air dalam senyawa hidrat dapat dihilangkan oleh pemanasan. Ketika
semua air hilang, senyawanya disebut anhidrat. Jumlah air dalam senyawa hidrat
ditentukan secara eksperimental dengan mengukur massa senyawa hidrat sebelum
pemanasan dan massa anhidrasi setelah pemanasan. Perbedaan massa adalah
karena air hidrasi yang hilang. Persen air dihitung dengan membagi gram air oleh
massa hidrasi dan kalikan sebesar 100%.

2. Tujuan
A. Menentukan formula paling sederhana dari senyawa
B. Menghitung kadar air dalam senyawa hidrat
C. Menentukan formula dari senyawa hidrat

3. Alat dan Bahan


A. Alat
 Bunsen  Penjepit cawan
 Korek api  Cawan
 Timbangan analitik  Spatula
 Statif  Gelas kimia
 Segitiga porselein
B. Bahan
 Magnesium ribbon
 Sampel MgSO4 hidrat

4. Metodologi
A. Mencari rumus empiris
Disiapkan cawan yang bersih yang tutupnya sedikit dibuka dan tempatkan pada
segitiga porselein yang sudah ditempatkan pada statif. Dipanaskan cawan tersebut
kemudian ditutup tutup cawan tersebut selama 1 menit. Didinginkan sampai suhu
kamar. Kemudian ditimbang cawan dan tutupnya tersebut dan dicatat massa yang
didapat.
Diambil sepotong pita dari Magnesium yang memiliki massa 0,15 – 0,30 g.
Dituliskan penampakan dari pita Magnesium kemudian dimasukkan ke dalam
cawan dan ditimbang cawan dan pita magnesium lalu dicatat massa yang didapat.
Dipanaskan cawan yang sudah berisi Magnesium tadi dengan perlahan selama 5
menit untuk menghilangkan kelebihan air dan dipanaskan kembali selama 5 menit
dengan kuat. Didinginkan cawan hingga suhu kamar dan ditimbang lalu dicatat
massa yang didapat.
Dihitung dan ditentukan rumus empiris dari senyawa Magnesium.

B. Rumus dari senyawa hidrat


Disiapkan cawan yang bersih yang tutupnya sedikit dibuka dan tempatkan pada
segitiga porselein yang sudah ditempatkan pada statif. Dipanaskan cawan tersebut
kemudian ditutup tutup cawan tersebut selama 1 menit. Didinginkan sampai suhu
kamar. Kemudian ditimbang cawan dan tutupnya tersebut dan dicatat massa yang
didapat.
Cawan diisi sekitar 1/3 bagian dengan MgSO 4 hidrat lalu ditimbang dan dicatat
massa yang didapat.
Dipanaskan cawan (dibuka sedikit tutupnya agar air bisa teruapkan ke luar) yang
sudah berisi Magnesium tadi dengan perlahan selama 5 menit, intensitas api
ditingkatkan dan dipanaskan kembali selama 10 menit dengan kuat bagian bawah
cawan harus berwarna merah pudar lalu bunsen dimatikan kemudian didinginkan
cawan hingga suhu kamar dan ditimbang lalu dicatat massa yang didapat.
Diulangi memanaskan cawan berisi MgSO4 hidrat tadi jika lebih banyak air yang
hilang maka massa akhir yang digunakan adala massa yang terakhir.
Dihitung dan ditentukan jumlah hidrat dari senyawa Magnesium tersebut.
5. Hasil Pengamatan
A. Finding the Simplest Formula
i. Mass of empty crucible + cover : 31.064 g
ii. Initial appearance of the magnesium : padatan abu-abu
iii. Mass of crucible + cover + magnesium : 31.634 g
iv. Mass of crucible + cover + oxide product : 31.970 g
Calculations
v. Mass of magnesium (ii – i) : 0.570 g
vi. Mass of magnesium compound (iv – i) : 0.906 g
vii. Mass of oxygen in the product (vi – v) : 0.336 g
viii. Moles of Mg : 0.023 mol
massa Magnesium 0.570 g
mol Mg = = = 0.023 mol
Ar Mg 24.31 g /mol
ix. Moles of O : 0.021 mol
massa Oksigen 0.336 g
mol O = = = 0.021 mol
Ar O 16.00 g /mol
x. Which number of moles (Mg or O) is smaller :O
0.023
moles of Mg = 1 moles of Mg (rounded to a whole number)
0.021
0.021
moles O = 1 moles of O (rounded to a whole number)
0.021
xi. Formula: MgO

B. Formula of a hydrate
i. Mass of crucible : 26.219 g
ii. Mass of crucible and hydrate : 31.312 g
iii. Mass of crucible and anhydrate : 29.335 g
Mass of crucible and anhydrate (second heating) : 29.065 g
Calculations
iv. Mass of hydrate (ii – i) : 5.093 g
v. Mass of anhydrate (iii – i) : 2.846 g
vi. Mass of water lost (iv – v) : 2.247 g
vii. Percent water : 44.12 %
massa air hidrate
% air dalam hidrat = x 100%
massa zat hidrat
2.247 g
= x 100% = 44.12 %
5.093 g
viii. Moles of water : 0.125 mol
massa H 2 O 2.247 g
Mol = = = 0.125 mol
Mr H 2O 18,02 g/mol
ix. Moles of salt (anhydrate) : 0.024 mol
massa anhydrate 2.846 g
Mol = = = 0.024 mol
Mr MgSO 4 120,4 g /mol
x. Ratio of moles of water to moles of hydrate
Mol MgSO4 : Mol H2O
0.024 : 0.125
1 : 5,2
xi. Formula of hydrate : MgSO4.5H2O

6. Pembahasan
A. Pada saat logam Mg dipanaskan, Maagnesium bisa bereaksi dengan Nitrogen di
udara menjadi senyawa Mg3N2 (s), untuk menghilangkan senyawa nitrida maka
ditambahkan 15-20 tetes air ke dalam cawan yang sebelumnya didinginkan
terlebih dahulu sehingga produk yang dihasilkan menjadi MgO.
3Mg(s) + N2 (g)  Mg3N2 (s)
Mg3N2 (s) + 3H2O (l)  3MgO (s) +NH3(g)
B. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, diperoleh nilai hidrat sebesar 5. Jika
dibandingkan dengan literatur yang mana MgSO4 memiliki bilangan hidrat 7. Hal
ini tentu tidak sesuai dengan hasil yang didapat. Sehingga ada beberapa faktor
kesalahan yang dapat menyebabkan hasil yang didapat tidak sesuai yaitu kurang
telitinya dalam proses penimbangan, proses pemijaran yang singkat sehingga
memungkinkan pemijaran tidak sempurna dan sampel masih mengandung
senyawa hidrat.

7. Kesimpulan
A. Formula sederhana dari Magnesium yang direaksikan dengan O2 melalui
pemanasan adalah MgO
B. Persen massa air dalam senyawa hidrat MgSO4 sebanyak 44,12 %
C. Rumus senyawa hidrat dari MgSO4 dari hasil percobaan yaitu MgSO4.5H2O

8. Daftar Pustaka
Timberlake, Karen C. Laboratory manual for general, organic, and biological
chemistry. Pearson Higher Ed, 2013.
Timberlake, Karen C., Timberlake, W., & Timberlake, W. (2008). Basic Chemistry.
Upper Saddle River, NJ: Pearson Prentice Hall
UMAIROH, NILUL RAHMA. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TIPE
SSCS (Search, Solve, Create, and Share) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMASI IKASARI PEKANBARU. Diss. Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2017.

Anda mungkin juga menyukai