Disusun Oleh :
Kelompok 7 (Romawi)(A3)
Dalam suatu reaksi kimia, bahwa perbandingan jumlah mol yang bereaksi sangat
menentukan jumlah hasil reaksi. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan jumlah
zat yang bereaksi dalam suatu reaksi kimia. Karena berdasar teori perbandingan
jumlah mol reaksi sangat menentukan jumlah hasil reaksi. Dimana larutan Pb(NO3)2
dicampurkan dengan larutan KI dan dengan volume yang berbeda-beda. Dari
percobaan diperoleh hasilnya ternyata campuran Pb(NO3)2 dan KI berlangsung sangat
cepat, ini terjadi karena pengaruh volume yang digunakan yaitu larutan Pb(NO3)2
cepat turun membentuk endapan. Pada campuran yang kedua, Pb(NO3)2 ditambahkan
K2Cr2O4 endapan pada reaksi ini berlangsung sempurna. Proses ini terdapat pada
tabung A yang memiliki endapan yang paling banyak, dan yang paling sedikit
terdapat pada tabung E. Hal ini membuktikan bahwa perbandingan jumlah mol
pereaksi sangat berpengaruh pada endapan dan hasil reaksi. Jadi memang benar
jumlah mol reaksi sangat menentukan hasil reaksi.
Kata kunci : Mol, Perubahan Larutan, Reaksi Kimia.
BAB I
PENDAHULUAN
Fe + S (FeS 2H2O)
Dengan mereaksikan suatu zat dengan zat lain, kita harus mengambil jumlah
partikel pereaksi sesuai dengan perbandingan. Akan tetapi kita tidak mungkin
menghitung atau molekul satu persatu karena sangat kecil, yang dapat dilakukan
hanya menimbang maka harus dicari hubungan massa zat dengan jumlah partikelnya.
(Syukri, 1999)
2.2.1 Massa Molar
Hubungan antara jumlah partikel dan satuan mol zat – zat yang menggunakan
tetapan Avogadro yang digunakan untuk menghubungkan antara satuan gram dan
mol dengan menerapkan massa atom relatif atau massa molekul relatif zat itu.
Dari uraian tersebut diperoleh informasi bahwa :
1. Didalam 32.00 gram gas oksigen terkandung 6,002 x 1023 molekul O2
2. Didalam 12,00 gram atom karbon terkandung 6,022 x 1023 molekul atom C
3. Didalam 3,99 gram atom helium terkandung 6,022 x 1023 molekul He
Disamping itu diketahui bahwa atom molekul relatif gas oksigen adalah 32,00
dengan massa atom relatif karbon adalah 13,00. Berdasarkan informasi ini, tampak
adanya hubungan antara massa zat dalam satuan gram, massa atom akan relatif atau
massa molekul relatif dengan jumlah partikel zat itu (Sunarya, 2010).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa massa (gram) suatu zat yang
besarnya sama dengan massa atom relatif. Zat berupa molekul atau senyawa ion
adalah besarnya massa (gram) untuk suatu mol zat.
2.2.2 Pengubahan Massa dari Mol
Jumlah mol suatu zat A dari massa zat A dapat ditentukan dengan
menggunakan massa molar.
1 Mol A
Mol zat A = Massa A x
Massamolar A
……………………………………………(2.1)
Penyusunan ulang untuk persamaan diatas dpat digunakan untuk menentukan
massa zat A yang sama dengan jumlah mol zat A dalam satuan mol.
1 Mol A
Massa zat A = Mol A x ……………………………………………
Massamolar A
(2.2)
2.2.3 Pengubahan volume dan massa melalui kecepatannya
Kecepatan atau massa jenis didefinisikan sebagai massa pervolume.
Persamaaan tersebut dapat disusun ulang guna mencari massa suatu zat lain dari
kecepatan volume yang massanya dan kecepatannya diketahui.
Banyak permasalahan dalam stoikiometri sukar oleh sebagian siswa, tapi
sesungguhnya tidak begitu rumit asalkan kata kuncinya diketahui. Kata kunci
stoikiometri adalah pengubah satuan suatu zat (baik gram, volume, atau jumlah
partikel) menjadi mol (Sunarya, 2010).
Reaksi ini berarti 1 mol C 3H8 akan bereaksi dengan mol O2 menghasilkan 3
mol CO2 dan 4 mol H2O. Berapa massa O2 akan bereaksi dengan 96,1 gr propana.
Berapa mol propana yang terdapat dalam 96,1 gr propana ?
Banyaknya mol propana yang dihitung sebagai berikut :
1 MolC 3 H 8
96,1 gr C3H8 x = 2,18 mol C3H8
44,1 gr C 3 H 8
Dan persamaan diketahui 5 mol O2 dibutuhkan untuk setiap mol C3H8. Jumlah
mol yang dibutuhkan
5 Mol C 3 H 8
2,18 mol C3H8 x = 10,9 mol C3H8
1 Mol C 3 H 8
Massa O2 yang diperlukan untuk bereaksi dengan 9,6 gram propana adalah :
32 gr C 3 H 8
10,9 mol C3H8 x = 349 gram O2
1 Mol C 3 H 8
Dari persamaan dapat diketahui bahwa 3 mol CO2 dihasilkan untuk setiap mol
C3H8 yang bereaksi hingga jumlah mol yang dihasilkan adalah :
3 Mol C 3 H 8
2,18 mol C3H8 x = 6,54 mol CO2
1 Mol C 3 H 8
Massa zat yang dihasilkan :
44 gramCO 2
6,54 mol CO2 x = 288 gr O2
1 Mol C O 2
Dari persamaan diatas diperoleh lah massa CO2 sebesar 288 gr
Fe + Cl2 → FeCl2
2. Reaksi Metanesis
Reaksi metanesis adalah reaksi yang pembetukannya terjadi pertukaran antar
senyawa. Contoh reaksi metanesis :
3.1.2 Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan sebagai berikut:
1. Larutan Pb(NO3)2 0,2 M 50 ml
2. Larutan KI 0,2 M 50 ml
3. Larutan K2Cr2O4 0,1 M 50 ml
2. Kocok tiap – tiap campuran kemudian biarkan endapan turun selama lebih
kurang 20 menit
3. Ulangi cara kerja diatas dengan menggantikan larutan KI dengan larutan
K2Cr2O4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun hasil yang diperoleh dalam percobaan ini adalah :
Tabel 4.1. Hasil Pengamatan Praktikum Penentuan Perbandingan Jumlah Mol
Pereaksi Pb(NO3)2 dengan KI (Contoh)
Diatas tabel dibuat reaksinya
4.2 Pembahasan
Pada percobaan Pb(NO3)2 + KI dengan perbandingan 1 : 9 terdapat tinggi
endapan 0,5 cm dan larutan berwarna kuning kunyit. Perbandingan 3 : 7 terdapat
tinggi endapan 0,8 cm yang larutannya berwarna kuning kunyit. Perbandingan 5 : 5
terdapat tinggi endapan 0,9 cm dan larutan berwarna kuning kunyit. Pada
perbandingan 7 : 3 terdapat tinggi endapan 0,6 cm serta larutan berwarna kuning
kunyit. Dan perbandingan 9 : 1 terdapat tinggi endapan 0,4 cm yang larutannya
berwarna kuning kunyit. Pada percobaan ini tinggi tingkat perbandingan volume akan
berpengaruh pada endapan yang diperoleh. Adapun Grafik 4.2.1 (Gambar 4.1) dari
perbandingan Pb(NO3)2 dengan KI
Pb(NO3)2 dengan KI
1
0.9 0.9
0.8 0.8
0.7
0.6 0.6
0.5 0.5
0.4 0.4
0.3
0.2
0.1
0
A B C D E
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada percobaan ini, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Semakin tinggi atau semakin rendah perbandingan maka semakin rendah dan
semakin tinggi pula hasil dari reaksi tersebut.
2. Penentuan perbandingan volume reaktan sangat berpengaruh juga terhadap
hasil endapan.
3. Penentuan jumlah mol zat yang bereaksi didalam suatu reaksi kimia sangat
besar pengaruhnya, bahwa perbandingan jumlah mol yang bereaksi sangat
menentukan jumlah mol hasil reaksi.
5.2 Saran
Dalam percobaan ini pada saat melakukan setiap percobaan dalam percobaan
ini harus lebih efektif dalam melakukan pengukuran suatu percobaan dan lebih hati-
hati dalam menggunakan peralatan praktikum. Pada percobaan ini praktikan harus
memahami dan menguasai percobaan ini agar praktikum ini berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
A,I. Underwood, RA, Day, Jr. 1876. Analisa Kimia Kuantitatif edisi V. Jakarta :
Erlangga
Brady, James E. 1999. Kimia Universitas Asal dan Struktur. Jakarta : Binarupa
Aksara
Keenan, Charles W. 1990. Kimia untuk Universitas jilid 1 edisi VI. Jakarta : Erlangga
Keenan, Kleinfelter, Wood A. 1999. Kimia untuk Universitas jilid VI jilid 1. Jakarta :
Erlangga
Rosenberg, Jeroinel. 1996. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga
LAMPIRAN B
Jawab:
T 1.6
i 1.4
n
g 1.2
g 1
i
0.8
E
n 0.6
d 0.4
a
p 0.2
a
n 0
A B C D E
Tabung
LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT