Anda di halaman 1dari 57

KIMIA I

Ir. Mahreni, MT, PhD

1
3.1. BILANGAN AVOGADRO
Bilangan Avogadro(lambang:L, atauNA), juga
dinamakan sebagaitetapan
Avogadroataukonstanta Avogadro, adalah
banyaknya "entitas

1. STOIKIMETRI I
(biasanyaatomataumolekul) dalam satumol,
yang merupakan jumlahatomkarbon-12 dalam
12gram(0,012 kilogram) karbon-12 dalam
keadaan dasarnya. Perkiraan terbaik terakhir
untuk angka ini adalah:

2
EQUIVALENSI

1. STOIKIMETRI I
Beri contoh unsur lain

3
ISOTOP
Kebanyakan undusr unsur terdiri dari
campuran dua atau lebih isotop.

1. STOIKIMETRI I
Contoh: Ada atom karbon dengan berat atom
12 dalam satu mol karbon disebut kabon 12.
Isotop karbon 12 adalah karbon 13. Setiap 1
mol karbon 13 bobotnya bukan 12 gram tetapi
13 gram. Jumlah atom keduanya sama
sebesar bilangan Avogadro yaitu:
6,0225 x 10 23 atom

4
PERHITUNGAN YANG MELIBATKAN
MOL.
SOAL 3.1
Berapa jumlah atom Fe apabila diketahui sampel
Fe = 2,8 mol.

1. STOIKIMETRI I
Jawab: Jumlah atom Fe:

5
SOAL 3.2
Berapa mol Magnesium yang terdapat dalam
kumpulan 3,05 x 10 20 atom Mg ?

1. STOIKIMETRI I
Jawab:

6
SOAL 3.3
Berapa massa 6,12 mol Ca

1. STOIKIMETRI I
Soal 3.4
Berapa atom Na terdapat dalam 15,5 gram Na. Massa
atom Na = 23 gram/mol

Soal 3.5
Berapa atom Fe terdapat dalam sebuah bola baja
nirkarat (SS) yang ber jari jari 2 mm. Baja nirkarat
mengandung 85,6 % massa Fe. Rapat masa bola 7,75
gram/cm3..
7
Soal 3.5
Berapa atom Fe terdapat dalam sebuah bola baja
nirkarat (SS) yang ber jari jari 2 mm. Baja nirkarat
mengandung 85,6 % massa Fe. Rapat masa bola 7,75
gram/cm3..

1. STOIKIMETRI I
Hitung volume bola :
Hitung massa bola dengan cara mengalikan volume
dengan densitas bola.
Hitung masa Fe = 0,856 x massa bola.
Hitung mol Fe dengan cara membagi massa Fe/massa
molar Fe ; massa molar Fe= 55,8 gram/mol.
Hitung jumlah atom Fe dengan cara mengalikan mol Fe x
bilangan Avogadro.
8
3. SENYAWA KIMIA
Senyawa kimia adalah zat yang tersusun oleh dua
atau lebih unsur unsur, sehingga merupakan
kombinasi lambang yang disebut rumus kimia.

1. STOIKIMETRI I
Rumus kimia adalah lambang yang menyatakan:
unsur unsur yang terdapat dalam sebuah senyawa.
Jumlah atom relatif dari tiap unsur.
Satuan Rumus adalah kumpulan atom atom terkecil
di mana rumus dapat terbentuk. Contoh molekul
dalam bentuk ion NaCl. Jumlah atom Na sama
dengan atom Cl.
Pada molekul air H2O jumlah atom H dua kali lipat
atom O. Pada molekul MgCl2 atom Cl dua kali lipat
9
atom Mg.
PENGERTIAN MOLEKUL
Molekul adalah sekumpulan atom-atom yang
terikat dan merupakan kesatuan serta
mempunyai sifat sifat fisika dan sifat kimia yang

1. STOIKIMETRI I
khas atau spesifik.
CCl4 adalah sebuah molekul, tetapi NaCl adalah

sekumpulan aton Na dan Cl yang berpasang


pasangan membentuk massa padat NaCl.

10
RUMUS EMPIRIS
Contohnya adalah hidrogen peroksida H2O2
Hidrogen peroksida dapat ditulis dengan HO

1. STOIKIMETRI I
Sehingga molekul hidrogen peroksida terdiri dari

dua rumus empiris.

11
RUMUS SEDERHANA
Rumus kimia yang didasarkan pada satuan rumus
disebut rumus sederhana atau rumus empiris.
Rumus yang didasarkan atas sebuah molekul yang

1. STOIKIMETRI I

sebenarnya disebut rumus molekul.


Rumus molekul dan rumus empiris bisa identik
seperti pada CCl4.
Rumus moleklul dapat sebagai penggandaan rumus
empiris seperti pada molekul H2O2 adalah dua kali
dari rumus empiris (HO).
Suatu senyawa dalam keadaan pada dapat memiliku
rumus molekul empiris seperti: NaCl; MgCl2 dll dan
ada juga yang tidak memiliki rumus molekul. 12
BOBOT RUMUS DAN MOLEKUL
Bobot rumus dihitung setelah satuan rumus telah dikenali.
Bobot rumus adalah masa dari satuan rumus relatif
terhadap massa yang ditentukan 12,00000 untuk atom

1. STOIKIMETRI I
karbon 12.
Karena bobot atom juga relatif terhadap bobot karbon 12,
maka bobot rumus dapat ditentukan dengan penjumlahan
bobot atom atomnya.
Untuk NaCl bobot rumus sama dengan bobot atom Na
ditambah dengan bobot atom Cl. = 22,9 +35,45 = 58,44
gram/mol.
Untuk MgCl2 bobot rumus = 2xbobot atom Cl ditambah
dengan bobot atom Mg= (2x35,45)+24,3=95,2 gram/mol.
Bobot rumus CCl4 = ?
Bila molekul dari suatu senyawa terdiri dari dari satu atau
lebih satuan rumus, bobot molekul merupakan
penggandaan dari bobot rumusnya. Tetapi seperti molekul 13
CCl4, bobot rumus sama dengan bobot molekul.
MOL SUATU SENYAWA
Satu mol senyawa mempunyai bobot satu mol
apabila bobotnya sama dengan bobot rumus
molekulnya. Sebagai contoh:

1. STOIKIMETRI I
Satu mol MgCl2 bobotnya = 95,20 gram dan

jumlah molekul MgCl2 dalam 1 mol MgCl2 =


bilangan avogadro = 6,0225x 1023
Satu mol CCl4 bobotnya 153,8 gram dan jumlah

molekul CCl4 = 6,02205 x 1023

14
SOAL 3.6
Berapa ion Cl- dalam 50 gram MgCl2
Hitung mol MgCl2

1. STOIKIMETRI I
Kalikan mol dengan bilangan avogadro untuk
mendapatkan molekul MgCl2
Jumlah Ion Cl dua kali lipat mol MgCl2

15
SOAL 3.7
Berapa liter cairan CCl4 (d=1,59 g/cm3 ) harus
diambil untuk memperolah 3,58 x 10 25 molekul
CCl4

1. STOIKIMETRI I
16
SUSUNAN SENYAWA KIMIA
Senyawa kimia disusun oleh sekumpulan atom
atom dengan rasio tertentu membentuk satu
ikatan kimia tertentu. Misalnya sebuah senyawa

1. STOIKIMETRI I
kimia glukosa dengan rumus molekul C6H12O6
bobot molekulnya 180 gram/mol. Dalam setiap
mol glukosa terdapat 6 molekul C, 12 molekul H
dan 6 molekul O. Maka 1 mol glukosa = 6 mol C
+ 12 molekul H + 6 molekul O,
Atom atom yang ada dalah suatu senyawa kimia
tidak ada yang dalam bentuk bebas tetapi dalam
bentuk ikatan kimia. Ikata kimia akan
dijelaskan dalam bab selanjutnya. 17
1. STOIKIMETRI I
18
SOAL 3.8
Berapa banyaknya atom H yang terdapat dalam
75,0 gram DDT (C14H9Cl5)

1. STOIKIMETRI I
Berapa perbandingan massa dari Cl terhadap C
dalam senyawa DDT). Rumus molekul DDT
adalah: C14H9Cl5

19
SOAL 3.9
Berapa persen berat masing masing atom di
dalam DDT?

1. STOIKIMETRI I
20
MENENTUKAN RUMUS EMPIRIS
DARI HASIL PENELITIAN
Soal 3.10.
Senyawa metil benzoat yang digunakan dalam

1. STOIKIMETRI I
industri oarfum, mengandung 70,58 % berat C,
5,93 % H dan 23, 49 % O (% berat). Berdasarkan
percobaan, bobot molekulnya adalah 136
gram/mol. Bagaimana rumus empiris dan rumus
molekul benzoat?

21
SOAL 3.11
Bagaimana rumus empiris suatu senyawa yang
mengandung 59,53 % C, 5,38 % H dan 10, 68 % N
dan 24,40 % O (% berat).

1. STOIKIMETRI I
22
ANALISIS PENGABUAN
Bagaimana cara menentukan persen atom dalam
suatu senyawa melalui percobaan ? Kadang
kadang analisis dapat dilakukan dengan analisis

1. STOIKIMETRI I
pengabuan. Senyawa ditimbang dipanaskan di
dalam suatu tanur yang dialiri dengan oksigen.
Air dan gas karbon dioksida yang terbentuk dari
hasil reaksi oksidasi diserap dengan
menggunakan senyawa tertentu sehingga
jumlahnya bisa ditentukan. Peningkatan massa
senyawa penyerap sebanding dengan massa air
dan karbondioksida yang dihasilkan dari tanur.
23
A : Oksigen; B. Tempat sampel berisi bahan organik; C.
Tanur (Furnace); D: Penyerap air (Magnesium perklorat)
dan E (penyerap CO2 (NaOH) menghasilkan natrim
karbonat.
C
D E

A B

1. STOIKIMETRI I
Gambar proses pengabuan

Proses pengabuan hanya untuk menentukan rumus empiris senyawa


organik dengan asumsi semua atom karbon akan teroksidasi menjadi
karbon dioksida dan semua atom H akan berikatan dengan oskigen
menghasilkan air (H2O). Gas pengoksidasi atau oskidator menggunaan
oksigen yang kecepatannya diukur sehingga jumlah oksigen yang
dimasukkan dari luat furnace dapat diketahui. Pertambahan berat
Magnesium perklorat dicatat untuk mendapatkan jumlah (H2O) yang
dihasilkan dari pembakan sampel. Begitu juga pertambahan NaOH diukur
untuk menentukan jumlah CO2 yang dihasilkan. 24
Apabila rumus empiris senyawa organik (sampel)
yang dibakar adalah: CxHyOz maka dengan
proses pengabuan x,y dan z dapat dihitung.

1. STOIKIMETRI I
Reaksi oksidasi senyawa organik dengan

menganggap bahwa pembakaran sempurna atau


semua atom karbon membentuk karbon
dioksidadan semuan atom H dan O membentuk
senyawa air.
CxHyOz +O2 CO2 +H2O

25
SOAL 3.12
Pembakaran 0,2 gram sampel senyawa organik
yang tersusun dari atom C, H dan O dalam
vitamin C (suatu zat yang dapat mencegah

1. STOIKIMETRI I
selesma) menghasilkan 0,2998 gram CO2
dan 0,018 gram H2O
Bagaimana rumus empiris vitamin C.
Tentukan % berat C, H dan O.

26
JAWABAN
Hitung mol CO2
Mol CO2 = mol C
Hitung massa C

1. STOIKIMETRI I
Hitung mol H2O
Hitung massa H
Dari uraian diatas didapatkan mol H dan C. Karena dalam
sampel hanya ada H,C dan O, maka massa O adalah massa
sampel dikurangi dengan massa C dan H.
Hitung mol O
Rumus empiris senyawa dapat ditentukan:
Dari hasil perhitungan didapatkan perbandingan mol C, H
dan O dalam senyawa: C=0,006812; H=0,00909 dan
O=0,006812.
Untuk menentukan rumus molekul bagian dengan
bilangan terkecil maka akan didapatkan senyawa: atau 27
CH1,33O kalikan 3 sehingga menjadi C3H4O3
MENGHITUNG % BERAT ATOM
DALAM SAMPEL
Massa C/massa sampel = 40,90 % massa
Massa H/massa sampel =4,58 % massa

1. STOIKIMETRI I
Massa O/massa sampel = 54,52 % massa.

28
ANALISA PENGENDAPAN
Proses pengabuan dapat digunakan untuk
menentukan rumus empiris dan rumus molekul
suatu senayawa yang hanya terdiri dari atom atom C,

1. STOIKIMETRI I
H, N dan O atau senyawa organik. Senyawa organik
akan terurai pada suhu diantara 400 sampai dengan
500 C sehingga kalau sampel organik dipanaskan
semua komponen akan menjadi gas.
Penentuan rumus empiris dapat dilakukan dengan
menyerap gas yang dihasilkan oleh reaksi
pembakaran.
Untuk senyawa anorganik, proses pengabuan tidak
dapat untuk menentukian rumus empiris karena
komponen anorganik tidak dapat terurai pada suhu
dibawah 1000 C. H2O 29
METODE PENGENDAPAN
Penentuan Sn dalam kuningan.
Cu, Zn,Sn, Pb dan Fe dilarutkan ke dalam HNO3

1. STOIKIMETRI I
maka ada sebagian unsur yang terlarut di dalam
HNO3 manjadi ion (Cu 2+ , Zn 2+, Pb 2+ dan Fe 3+
Sebagian lagi tidak larut (mengendap) yaitu Sn
dalam bentuk oksida SnO2
Untuk memisahkan yang larut dan endapan
disaring, SnO2 dicuci, dikeringkan dan
dipanaskan sampai berat kosntan.

30
SOAL 3.13
Sebuah contoh kuningan 2,568 gram bila
diperlakukan dengan prosedur pengendapan
menghasilkan 0,1330 gram SnO2 murni. Berapa

1. STOIKIMETRI I
% Sn dalam contoh kuningan?
Hitung mol SnO2

Hitung mol Sn
Hitung berat Sn

Hitung % Sn didapatkan % massa Sn dalam


contoh = 4,08 %.

31
PENENTUAN BOBOT MOLEKUL
UNSUR X DALAM XCL
Dengan cara pengendapan didapatkan 0,6454 g
Cl yang ada dalam 0,7718 contoh senyawa XCl.
Berapa bobot atom unsur X?

1. STOIKIMETRI I
Jawaban 6,945

32
SOAL 3.15

Berapa persen klor dalam sampel yang beratnya


0,5250 gram dalam senyawa XCl2
diendapkan dalam bentuk senyawa AgCl. Berat

1. STOIKIMETRI I
AgCl 0,5070 gram. Berat bobot atom X?
Jumlah Cl dalam AgCl = bobot ato Cl/bobot
molekul AgCl dkalikan dengan bobot AgCl =
0,1254 gram Cl.
Massa X dalam contoh = massa contoh dikurangi
dengan massa Cl = 0,3996 gram.
Mol Cl = 0,1254/35,453 = 3,537 10-3 mol
Mol X = mol Cl massanya = 0,3996 gram
Bobot X= massa X/mol X = 226,0 gram X/mol X. 33
1. STOIKIMETRI I
34
MASSA MOLAR
Masa setiap 1 mol unsur atau molekul disebut Massa
molar.
Massa molar dapat diperoleh dari sistem berkala.

1. STOIKIMETRI I
35
1. STOIKIMETRI I
36
1. STOIKIMETRI I
37
LOGAM DAN BUKAN LOGAM
PENGANTAR KE TABEL BERKALA
Unsur unsur dapat dikelompokkan pada dua kelompok
besar yaitu logam dan bukan logam. Semua logam pada
kondisi normal adalah padat kecuali Hg (raksa).
Sifat logam dapat menghantar listrik. Dapat dibentuk.

1. STOIKIMETRI I
Sifat unsur bukan logam tidak dapat menghantar listrik
dan tidak dapat dibentuk.
Sifat kimia logam cebderung dengan mudah melepaskan
elektron pada kulit terluar bila berikatan dengan unsur
bukan logam. Dengan demikian logam membentuk ion
bermuatan positif
Unsur unsur bukan logam cenderung menarik elektron
apabila berikatan dengan unsur logam. Unsur bukan logam
membentuk ion bermuatan negatif.
Jenis ikatan antara logam dan bukan logam adalah ikatan
ion. 38
GOLONGAN DALAM TABEL
BERKALA
Ikatan antara unsur bukan logam dan unsur bukan logam adalah
ikatan kovalen (pemakaian elektron bersama untuk membentuk
struktur oktet (8 elektron atau 2).

1. STOIKIMETRI I
Lihat tabel berkala (sebutkan unsur unsur logam dan bukan logam).
Unsur unsur yang sifatnya mirip di susun dalam arah vertikan dalam
satu golongan.
Misalnya Golongan I A adalah golongan logam alkali kecualai H.
Golongan II A adalah logam alkali tanah.
Golongan VII A adalah bukan logam (halogen)
Golongan VI Aadalah golongan kalkogen (oksigen)
Golongan V A adalah golongan Nitrogen.

39
TINGKAT OKSIDASI
Tingkat oksidasi atau bilangan oksidasi adalah banyaknya
elektron pada suatu atom yang terlibat dalam suatu
pembentukan ikatan kimia .
Contoh pada NaCl: Bilangan oksidasi Na adalah (1 ) dan Cl (-1).
Bilangan oksidasi atom yang berbentuk ion sama dengan muatan
ion.

1. STOIKIMETRI I
Dalam MgCl2 atom Mg melepaskan 2 elektron pada kulit
terluarnya membentuk ion positif 2. Karena dalam satu molekul
netral muatannya sama dengan nol, maka 2 atom Cl muatannya
-2 dan setiap atom Cl muatannya -1. Dikatakan bilangan oksidasi
unsur Mg dalam molekul MgCl2 adalah +2.
Kesimpulan: Dalam suatu molekul netral jumlah tingkat oksidasi
atom atom penyusunnya sama dengan nol.
Pada senyawa H2O bila tingkat oksidasi H sama dengan +1 maka
tingkat oksidasi O sama dengan -2. Pada molekul Cl2 agar
molekul netral atau muatannya sama dengan 0 maka bilangan
oksidasi Cl adalah 0. Bilangan oksidasi atom dalam unsur 40
bebas adalah nol.
PERJANJIAN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT OKSIDASI

Tingkat oksidasi sebuah atom dalam unsur bebas (tidak terikat) adalah nol.
Jumlah tingkat oksidasi semua atom dalam sebuah molekul atau satuan rumus
molekul adalah nol.

1. STOIKIMETRI I
Untuk ion jumlahnya sama dengan muatan ion itu. Baik besar maupun tandanya.
Tanpa memperdulikan apakah ion itu terdiri dari atom tunggal atau poliatomik.
Dalam senyawanya logam logam alkali golongan IA dalam tabel berkala yaitu Li,
Na, K , Rb, Cs, Fr) mempunyai tingkat oksidasi +1 dan logam logam alkali tanah +2.
Dalam senyawanya tingkat oksidasi H adalah +1. Fluor -1.
Dalam senyawanya Oksigen tingkat oksidasinya _2.
Dalam senyawa binernya dengan logam, unsur unsur gioongan VII A mempunyai
tingkat oksidasi -1. Golongan VI A -2 dan golongan V A -3 misalnya (KI adalah
senyawa biner).

41
SOAL 3.16
Berapa tingkat oksidasi atom yang bergaris bawah:
(a) P4; (b) Al2O3; (c) MnO4-1; (d) NaH; (e) H2O2; (f) KO2; (g) Fe3O4
Jawab: (a). Tingkat oksidasi unsur bebas = 0.
(b). Jumlah bilangan oksidasi dalam sebuah molekul netral
adalah 0. (aturan 2). Tingkat oksidasi O adalah -2. Untuk 3O = -6.
Agar jumlah bilangan oksidasi sama dengan 0 maka tingkat

1. STOIKIMETRI I
oksidasi 2 Al= +6 dan 1 Al = +3.
(c) MnO4-1 Jumlah bilangan oksidasi dalam ion tersebut harus
-1. (aturan 2). Jumlah bilangan oksidasi 4O = -8. Jadi bilangan
oksidasi Mn = +7.
(d). NaH: Aturan 3 bahwa Na adalah unsur logam golongan I A
mempunyai tingkat oksidasi +1 sehingga seharusnya bilangan
oksidasi H adalah -1 agar jumlah bilangan oksidasi molekul NaH
= 0. Tetapi untuk H bilangan oksidasinya = +1. Kalau
dijumlahkan bukan 0 tetapi +2 (menyalahi aturan 2). Yang benar
bilangan oksidasi H = -1. Agar tidak menyalahi aturan yang
mendahului yaitu aturan 2 dan 3.
42
Kesimpulan aturan yang mendahului mempunyai tingkat
kebenaran lebih tinggi dari aturan berikutnya.
(e) H2O2 : bilangan oksidasi H = +1 (aturan 4) dan aturan
5 bilangan oksidasi O = -2. Yang dibenarkan adalah aturan
4 sehingga bilangan oksidasi O dalam hidrogen peroksida
adalah = -1.
(f) KO2 : Bilangan oksidasi K = +1 (Aturan 3.
Mendahului aturan 5, maka bilangan oksidasi O dalam

1. STOIKIMETRI I
KO2 -1/2.
(g) Fe3O4 Jumlah bilangan oksidasi 4 atom O adalah -8.
Untuk 3 atom Fe jumlahnya +8, maka bilangan oksidasi
tiap atom Fe adalah +2 2/3.
Dua atom Fe = 6 dan atom Fe ketiga =+2 sehingga kalau di
rata rata = +2 2/3

43
PENJELASAN SISTEM BERKALA
Ahli kimia mengklasifikasikan jutaan zat ke dalam unsur, senyawa, dan
campuran. Pada awalnya unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan
kemiripan sifat. Selanjutnya, seiring dengan semakin banyaknya
penelitian yang dilakukan oleh para ahli maka unsur-unsur

1. STOIKIMETRI I
dikelompokkan berdasarkan kemiripan sifat dan kenaikan massa atom.
PengertianSistemPeriodikUnsur
Sistem periodik memperlihatkan pengelompokkan atau susunan unsur-
unsur dengan tujuan mempermudah dalam mempelajari sifat-sifat
berbagai unsur yang berubah secara periodik.
SejarahPerkembanganSistemPeriodikUnsur
Usaha-usaha untuk mengelompokkan unsur-unsur telah dimulai sejak
para ahli menemukan semakin banyaknya unsur di alam.
Pengelompokkan unsur-unsur ini dimaksudkan agar unsur-unsur
tersebut mudah dipelajari. Beberapa ahli mengelompokkan unsur-unsur
tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan.

44
1)TRIADEDOBEREINER

Pada tahun 1829, Johann Dobereiner mengelompokkan unsure


berdasarkan kemiripan sifat ke dalam tiga kelompok yang disebuttriade.
Dalam triade, sifat unsur kedua merupakan sifat antara unsur pertama
dan unsur ketiga. Contohnya: suatu triade Li-Na-K terdiri dari Lithium

1. STOIKIMETRI I
(Li), Natrium (Na), Kalium (K) yang mempunyai kemiripan sifat. Dia juga
menemukan bahwa massa atom unsur kedua adalah rata-rata massa
atom unsur pertama dan unsur ketiga. Tabel pengelompokkan unsur
dapat dilihat pada Tabel 1. Contohnya: massa atom unsur Na adalah rata-
rata massa atom unsur Li dan massa atom unsur K.
Contoh triade yang lain adalah triade Ca-Sr-Ba, triade Cl-Br-I.

45
2)HUKUMOKTAFNEWLANDS

Pada tahun 1865, John Newlands


mengklasifikasikan unsur berdasarkan kenaikan
massa atomnya. Newlands mengamati ada

1. STOIKIMETRI I
pengulangan secara teratur keperiodikan sifat
unsur. Unsur ke-8 mempunyai sifat mirip dengan
unsur ke-1. Begitu juga unsur ke-9 mirip sifatnya
dengan unsur ke-2, dan seterusnya. Karena
kecenderungan pengulangan selalu terjadi pada
sekumpulan 8 unsur (seperti yang telah
dijelaskan) maka sistem tersebut disebut Hukum
Oktaf.
46
3)SISTEMPERIODIKMENDELEE
V
Sesuai dengan kegemarannya yaitu bermain kartu, ahli kimia
dari Rusia, Dimitri Ivanovich Mendeleev (1869) mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya tentang unsur, kemudian ia

1. STOIKIMETRI I
menulis pada kartu-kartu. Kartu-kartu unsur tersebut disusun
berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Kartu-
kartu unsur yang sifatnya mirip terletak pada kolom yang sama
yang kemudian disebutgolongan. Sedangkan pengulangan sifat
menghasilkan baris yang disebutperiode. Alternatif
pengelompokkan unsur-unsur lebih ditekankan pada sifat-sifat
unsur tersebut daripada kenaikan massa atom relatifnya,
sehingga ada tempat-tempat kosong dalam tabel periodik
tersebut. Tempat kosong inilah yang oleh Mendeleev diduga akan
diisi oleh unsur-unsur dengan sifat-sifat yang mirip tetapi pada
waktu itu unsur tersebut belum ditemukan.
Tabel 3. Tabel Sistem Periodik Mendeleev
47
Jumlah periode dalam sistem periodik ada 7 dan diberi tanda dengan
angka:
Periode 1disebut sebagai periodesangat pendekdan berisi 2 unsur.

1. STOIKIMETRI I
Periode 2disebut sebagai periodependekdan berisi 8 unsur.
Periode 3disebut sebagai periodependekdan berisi 8 unsur.
Periode 4disebut sebagai periodepanjangdan berisi 18 unsur.
Periode 5disebut sebagai periodepanjangdan berisi 18 unsur.
Periode 6disebut sebagai periodesangat panjangdan berisi 32 unsur,
pada periode ini terdapat unsurLantanidayaitu unsur nomor 58 sampai
nomor 71.
Periode 7disebut sebagai periodebelum lengkapkarena mungkin akan
bertambah lagi jumlah unsur yang menempatinya, sampai saat ini berisi
24 unsur. Pada periode ini terdapat deretan unsur yang disebutAktinida,
yaitu unsur bernomor 90 sampai nomor 103.

48
PERIODE DAN GOLONGAN DALAM SPU MODERN

1). Periode
* Adalah lajur-lajur horizontal pada tabel periodik.
* SPU Modern terdiri atas 7 periode. Tiap-tiap periode menyatakan

1. STOIKIMETRI I
jumlah/banyaknya kulit atom unsur-unsur yang menempati periode-
periode tersebut.
Nomor Periode = Jumlah Kulit Atom
Jadi :
* Unsur-unsur yang memiliki 1 kulit (kulit K saja) terletak pada periode 1
(baris 1), unsur-unsur yang memiliki 2 kulit (kulit K dan L) terletak pada
periode ke-2 dst.

49
Contoh :
9F : 2 , 7 periode ke-2
12Mg : 2 , 8 , 2 periode ke-3

1. STOIKIMETRI I
31Ga : 2 , 8 , 18 , 3 periode ke-4
Catatan :
a) Periode 1, 2 dan 3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit
unsur.
b) Periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang.
c) Periode 7 disebut periode belum lengkap karena belum sampai ke
golongan VIII A.
d) Untuk mengetahui nomor periode suatu unsur berdasarkan nomor
atomnya, Anda hanya perlu mengetahui nomor atom unsur yang memulai
setiap periode.

50
2). GOLONGAN

* Sistem periodik terdiri atas 18 kolom vertikal yang terbagi menjadi 8


golongan utama (golongan A) dan 8 golongan transisi (golongan B).
* Unsur-unsur yang mempunyai elektron valensi sama ditempatkan pada
golongan yang sama.

1. STOIKIMETRI I
* Untuk unsur-unsur golongan A sesuai dengan letaknya dalam sistem
periodik :
Nomor Golongan = Jumlah Elektron Valensi
* Unsur-unsur golongan A mempunyai nama lain yaitu :
1. Golongan IA = golongan Alkali
2. Golongan IIA = golongan Alkali Tanah
3. Golongan IIIA = golongan Boron
4. Golongan IVA = golongan Karbon
5. Golongan VA = golongan Nitrogen
6. Golongan VIA = golongan Oksigen
7. Golongan VIIA = golongan Halida / Halogen
8. Golongan VIIIA = golongan Gas Mulia
51
SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR
Meliputi :
1). Jari-Jari Atom
* Adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron di kulit terluar.

1. STOIKIMETRI I
* Besarnya jari-jari atom dipengaruhi oleh besarnya nomor atom unsur
tersebut.
* Semakin besar nomor atom unsur-unsur segolongan, semakin banyak
pula jumlah kulit elektronnya, sehingga semakin besar pula jari-jari
atomnya.
Jadi : dalam satu golongan (dari atas ke bawah), jari-jari atomnya
semakin besar.
* Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), nomor atomnya bertambah
yang berarti semakin bertambahnya muatan inti, sedangkan jumlah kulit
elektronnya tetap. Akibatnya tarikan inti terhadap elektron terluar makin
besar pula, sehingga menyebabkan semakin kecilnya jari-jari atom.
Jadi : dalam satu periode (dari kiri ke kanan), jari-jari atomnya semakin
kecil.
52
2). ENERGI IONISASI

Adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam bentuk gas
untuk melepaskan satu elektron membentuk ion bermuatan +1.
Jika atom tersebut melepaskan elektronnya yang ke-2 maka akan

1. STOIKIMETRI I
diperlukan energi yang lebih besar (disebut energi ionisasi kedua), dst.
EI 1< EI 2 < EI 3 dst
Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), EI semakin kecil karena jari-
jari atom bertambah sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar
semakin kecil. Akibatnya elektron terluar semakin mudah untuk
dilepaskan.
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), EI semakin besar karena jari-
jari atom semakin kecil sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar
semakin besar/kuat. Akibatnya elektron terluar semakin sulit untuk
dilepaskan.

53
3). AFINITAS ELEKTRON

* Adalah energi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam
bentuk gas apabila menerima sebuah elektron untuk membentuk ion
negatif.

1. STOIKIMETRI I
* Semakin negatif harga afinitas elektron, semakin mudah atom tersebut
menerima/menarik elektron dan semakin reaktif pula unsurnya.
* Afinitas elektron bukanlah kebalikan dari energi ionisasi.
* Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga afinitas elektronnya
semakin kecil.
* Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga afinitas elektronnya
semakin besar.
* Unsur golongan utama memiliki afinitas elektron bertanda negatif,
kecuali golongan IIA dan VIIIA.
* Afinitas elektron terbesar dimiliki golongan VIIA.

54
4). KEELEKTRONEGATIFAN

* Adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam


molekul suatu senyawa (dalam ikatannya).
* Diukur dengan menggunakan skala Pauling yang besarnya antara 0,7

1. STOIKIMETRI I
(keelektronegatifan Cs) sampai 4 (keelektronegatifan F).
* Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan besar, cenderung
menerima elektron dan akan membentuk ion negatif.
* Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan kecil, cenderung
melepaskan elektron dan akan membentuk ion positif.
* Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga keelektronegatifan
semakin kecil.
* Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga keelektronegatifan
semakin besar.

55
Kelebihan sistem periodik Mendeleev adalah dapat meramalkan sifat
unsur yang belum ditemukan pada saat itu dan telah mempunyai tempat
yang kosong, penempatan gas mulia yang baru ditemukan tahun 1890
1900 tidak menyebabkan perubahan susunan sistem periodik Mendeleev,

1. STOIKIMETRI I
sedangkan kekurangannya yaitu adanya penempatan unsur yang tidak
sesuai dengan kenaikan massa atom. Contoh:127I dan128Te. Karena
sifatnya, Mendeleev terpaksa menempatkan Te lebih dulu daripada I.
4)SistemPeriodikModern
Pada tahun 1914, Henry G. Moseley menemukan bahwa urutan unsur-
unsur dalam sistem periodik sesuai dengan kenaikan nomor atom unsur.
Sistem periodik unsur modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom
dan kemiripan sifat. Moseley berhasil menemukan kesalahan dalam tabel
periodik Mendeleev, yaitu ada unsur yang terbalik letaknya. Penempatan
Telurium dan Iodin yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom
relatifnya, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atom. Sistem periodik
modern bisa dikatakan sebagai penyempurnaan sistem periodik
Mendeleev. Tabel Moseley atau yang dikenal dengan istilah Tabel Sistem
56
Periodik Modern dapat dilihat pada Tabel 4.
1. STOIKIMETRI I
57

Anda mungkin juga menyukai