Anda di halaman 1dari 79

SIFAT GAS ALAM

Gas bumi merupakan sumber daya alam yang terdiri dari Senyawa Hidrokarbon (Cn H2n+2 )
dan komponen non-hidrokarbon lainnya seperti N2, C02 dan H2S. Gas Bumi yang dihasilkan
dipermukaan dapat dikelompokkan dalarm dua golongan, yaitu :
1. Sebagai produk ikutan dari minyak dikenal sebagai associated gas.
2. Gas sebagai produk utama dikenal sebagai non-associated gas.
Kelompok yang kedua ini, walaupun di dalam reservoir terbentuk dalam satu fasa
mungkin dipermukaan berubah menjadi gas dan cairan. Kadar cairan menjadi patokan kasar
pembagian lebih lanjut dari non-associated gas menjadi gas kering dan gas basah
(kondensat) Gas disebut kering bila GOR > 100.000 SCF/STB , sebaliknya disebut sebagai
gas basah. Akan tetapi klasifikasi yang tepat baru diperoleh dari diagram P.T, dari fluida
reservoar. Gambar skematis yang umum diberikan pada Gambar 1.

Gambar 1
Sifat Gas Alam

1.1. Sifat - sifat Gas Ideal.


Suatu gas ideal adalah fluida yang :
1. Memiliki volume dari molekul relatif dapat diabaikan dibandingkan dengan volume dari
fluida secara menyeluruh.
2. Tidak memiliki daya tarik atau gaya tolak antara sesama molekul atau antara molekul
dengan dinding dari tempat dimana gas itu berada.
3. Semua tubrukan dari molekul bersifat elastik murni, yang berarti tidak ada kehilangan
energi dalam akibat tubrukan tadi.
Dasar untuk menggambarkan suatu gas ideal datang dari percobaan - percobaan yang
kemudian dikenal sebagai hukurn - hukum gas.
1. Hukum Boyle.
Bahwa perubahan volume dari suatu gas ideal berbanding terbalik dengan tekanan pada
temperatur konstan
V

1/P atau PV = konstan

2. Hukum Charles.
Bahwa perubahan volume berbanding lurus dengan perubahan temperatur pada tekanan
yang konstan.
V T atau V/T = konstan.
3. Hukurn Avogadro.
Bahwa pada kondisi tekanan dan temperatur yang sama suatu gas ideal dengan volume yang
sama, akan mempunyai jumlah molekul yang sama.
Dari gabungan antara Hukurn Boyle , Charles dan Avogadro di peroleh suatu persamaan
kesetimbangan :
PV=nRT

(1)

P =Tekanan, psia
Sifat Gas Alam

V = volume, cuft
T = temperatur, R
n = jumlah mol gas.
R = konstanta, untuk satuan diatas harganya 10.732 psia cuft/lb-mol R
1.2. Sifat-sifat Gas Nyata.
Beberapa asumsi telah digunakan untuk memformulasikan persamaan kesetimbangan
untuk gas ideal. Namun asumsi tersebut tidak tepat untuk gas yang berada pada kondisi
jauh dari kondisi ideal atau standar. Untuk menanggulangi hal tersebut digunakan suatu
koreksi yang dinamakan sebagai faktor deviasi gas (Z). Faktor deviasi gas didefinisikan
sebagai perbandingan antara volume gas pada keadaan tekanan dan temperatur sebenarnya
dibagi dengan volume gas pada keadaan ideal/standar,
Z = V actual
V ideal

atau

V actual = Z V ideal

Sehingga persamaan kesetimbangan menjadi :


PV=ZnRT

(2)

untuk gas ideal harga Z = 1.


Harga faktor deviasi gas tergantung, dari perubahan tekanan, temperatur atau
komposisi gas. Gambar 2 menunjukkan Z yang umum terhadap tekanan untuk suatu
temperatur dan komposisi gas tertentu.

Sifat Gas Alam

Gambar 2
1.3. Sifat Fisik Gas
1.3.1 Komposisi Gas
Komposisi dari suatu campuran gas diekspresikan sebagai fraksi mol fraksi volume atau
fraksi berat dari setiap komponen. Atau dapat juga diekspresikan sebagai persen mol, persen
volume atau persen berat.
Fraksi mol, yi, didefinisikan sebagai :
yi

ni
ni

(3)

Keterangan :
yi

= fraksi mol. dari komponen.

ni

= jumlah mol dari komponen.

Sifat Gas Alam

= total mol dari seluruh komponen campuran.

Sehingga berat molekul. total untuk suatu campuran adalah :


Ma

yi Mi

(4)

Harga berat molekul untuk setiap komposisi dapat dilihat di Tabel 1.


Fraksi volume didefinisikan sebagai :

Fraksi Volume =

Vi
Vi

(5)

keterangan :
Vi

= Volume dari komponen i pada kondisi standar.

Vi = Volume total dari campuran pada kondisi standar.

Fraksi berat, i , didefinisikan sebagai :

Wi
Wi

(6)

keterangan :
i

= fraksi berat dari komponen.

Wi

= berat dari komponen i.

= berat total dari campuran.

1.3.2. Perkiraan Sifat Fisik Gas


Sifat fisik fluida sangat diperlukan dalam perhitungan selanjutnya. Pada sub bab ini akan
dibahas korelasi -korelasi yang, sejauh pengamatan dapat dipercayai dan diuji kebenarannya.
Akan tetapi prioritas utama adalah data yang didapatkan dari Laboratorium. dan korelasi ini
digunakan. apabila data tersebut tidak tersedia.

Sifat Gas Alam

Sifat-sifat fisik metana sampai dekana, dan juga senyawa-senyawa yang biasa terkandung
didalam fluida hidrokarbon di reservoar diberikan pada Tabel 1. Informasi ini dapat dipakai
untuk memperkirakan sifat-sifat campuran hidrokarbon.
Sifat Gas Alam

Dua besaran, Temperatur Pseudokritis dan Tekanan Pseudokritis suatu campuran


banyak digunakan untuk korelasi - korelasi yang, diterangkan pada sub bab ini. Sifat sifat
tadi dapat diperkirakan dari persamaan
TPC=

yi

Tci

(7)

Ppc=

Pci

(8)
keterangan :
yi

= Fraksi mol komponen i

Tci

= Temperatur kritis Komponen ke I, 0R

Pci

= Tekanan kritis komponen ke i, Psia

Atau dapat juga menggunakan korelasi dari Gambar 3, perlu diketahui terlebih dahulu harga
specific Gravity gas yaitu :
g M / 28,97

(9)

keterangan :
M adalah berat molekul total campuran gas dan harga 28.97 adalah berat molekul

udara. Sehingga Pseudo Tekanan dan Temperatur adalah :


Ppr

P
Ppc

(10)
Tpr

T
Tpc

(11)

1.3.2.1. Faktor Deviasi Gas


Dengan diketahuinya harga Ppr dan Tpr maka harga faktor deviasi gas dapat
ditentukan. Katz dan Standing telah menghasilkan grafik korelasi Z = f(Ppr, Tpr) seperti
dapat dilihat pada Gambar 4. Grafik ini memberikan hasil yang memuaskan bila gas tidak
mengandung C02 dan H2S. Untuk gas yang mengandung kedua unsur

Sifat Gas Alam

Sifat Gas Alam

Gambar 3a

Sifat Gas Alam

Gambar 4

Sifat Gas Alam

10

tersebut perlu dilakukan koreksi harga Ppc dan Tpc lebih dahulu sebelum menchitung Pr
dan Tr Koreksi tersebut adalah sebagai berikut :

T ' pc Tpc
P ' pc

Ppc T ' pc
Tpc B B2

Keterangan :
Tpc = Temperatur Pseudokritis sebelum koreksi.
Ppc = Tekanan Pseudokritis sebelum koreksi.
T'pc = Temperatur Pseudokritis sesudah koreksi.
Ppc = Tekanan Pseudokritis sesudah koreksi.

120 (A 0.9 A1.6 ) 15( B 0.5 B 4 )

= fraksi mol H2S.

= fraksi mol i mol C02 + B

Sehingga :
Tpr = T/T'pc dan Ppr = P/P'pc
dan selanjutnya harga faktor deviasi gas dapat ditentukan dari Gambar 4.
Grafik korelasi Z dari Standing-Katz telah dipakai secara meluas dilingkungan
industri. Dengan munculnya komputer maka komputasi persoalan Gas bumi membutuhkan
cara yang lebih sederhana dari pada memasukkan harga harga Z dari grafik Standing - Katz
kedalam program komputer. Cara yang sederhana adalah dalam bentuk persamaan Z yang
diperoleh berdasarkan penyelarasan dengan grafik Z dari Standing Katz atau berdasarkan "
equation of state". Pendekatan yang pertama ini digunakan oleh Dranchuck, dkk. dengan
menggunakan equation of state dari Benedict-Webb-Rubin (BWR). Pendekatan yang kedua
dilakukan oleh Hall - Yarborough dengan menggunakan persamaan " equation of state " dari
Starling - Karnahan.
Parsamaan dan dari Dranchuck - Purvis -Robinson dinyatakan dalam bentuk

Sifat Gas Alam

11

Z = 1 +(A1 + A2 / Tr+ A3 / Tr 3 ) + (A4 + A5 / Tr) r 2 + A5 A6 r 5 / Tr


+ A7 r 2 / Tr3 (1 + A8 r 2 ) exp ( A8 r 2 )

(14)

Keterangan :
r 0.27 Pr / ( Z Tr)

(15)
dan
Al = 0.31506237

A5 = -0.612.32032

A2 = -1.04670990

A6 = -0.10488813

A3 = -0.57832729

A7 = 0.68157001

A4 = 0.53530771

A8 = 0.68446549

Mengingat Pr adalah fungsi dari Z, maka penyelesaian persamaan 14 dilakukan dengan cara
trial & error
Hall - Yarborough menghasilkan persamaan 16 untuk menghitung Z.
2
0.06125 Pr t 1.2(1 t )
e
Z
y

(16)

Keterangan :
.t = 1 /Tr
y = akar dari persamaan F(y) = 0
2
y y2 y3 y 4
F 0.06125 Pr t 1.2(1 t )
e
(1 y ) 3

14.7t - 9.76t

4.58t 3 y 2 90.7 242.2t 2 42.4t 3 y

2.18 2.82t

=0

(17)

Penyelesaian dari persamaan 16 menggunakan teknik iterasi dari Newton-Raphson ,


yaitu dengan menganggap harga y dan namakan

yo.

Gunakan harga

yo

pada persamaan 17

sehingga diperoleh role harga Fo yang tidak sama dengan nol, mengingat harga yo hanya
perkiraan saja. Dengan rangkaian Taylor

0 F Fo

dFo
y yo
dy

(18)
dapat disusun persamaan untuk memperkirakan harga y :
Sifat Gas Alam

12

y yo

Fo
dF0
dy

(19)

dFo
29.52 t 19.52 t 2 9.16 t 3 y 2.18 2.82 t
dy

90.7t 242.2t

42.4t 3 y

(20)

1.18 2.82t

Jadi dengan menggunakan persamaan 19 itu dihitung harga y yang baru sehingga. akhirnya
diperoleh harga F = 0. Harga y ini kemudian dimasukkan ke dalam persamaan 16 untuk
mencari harga Z.
1.3.2.2. Faktor Volume Formasi Gas (Bg)
Faktor Volume Formasi Gas (Bg) didefinisikan sebagai perbandingan volume gas dalam
kondisi reservoar dengan volume gas dalam kondisi permukaan :

Bg

P, T

VSC

Z n R T/P
vol/vol std
Zsc nR Tsc/Psc

dengan mengambil volume standart Tsc = 520 0R, Psc = 14.7 Psia serta Z sc = 1, maka :
B g 0.0283

TZ
P

ft 3
scf

(21)
atau
Bg 0.00504

TZ
P

bbl
scf

(22)

1.3.2.3. Kompresibilhs Gas.


Kompresibilitas isothermal dari gas diukur dari perubahan volume per unit volume
dengan perubahan tekanan pada temperatur konstan atau dalam persamaan ditulis menjadi :
C

1 dV

V dP T

(23)

Untuk gas ideal :


Sifat Gas Alam

13

nRT
nRT
dV
2
maka
P
P
dP

sehingga
C

P nRT 1
2
nRT
P P

(24)

Sedangkan untuk gas nyata,


V

ZnRT
P

dimana Z f(P) maka akan didapat :


C

1 1 dZ
-

P Z dP

(25)

dZ
dapat ditentukan secara analitis, yaitu :
dP

Harga

dZ Z1 Z 2


dP P1 P2

Persamaan 25 dapat diubah menjadi :


Cr=C Ppc

(26)

Keterangan :
Cr

1
1 dZ

P
Z dP
pr
pr

Tpr

(27)

Mattar telah membuat korelasi untuk menentukan Cr Tpr yang merupakan fungsi dari Ppr
dan Tpr seperti terlihat pada Gambar 5 dan 6. Berdasarkan korelasi ini, maka harga
kompresibilitas gas Cg dapat ditentukan.
1.3.2.4 Viskositas gas
Viskositas dari suatu gas campuran tergantung pada tekanan, temperatur dan
komposisi. Carr-Kobayashi-Burrows telah menyusun grafik korelasi untuk, menentukan
viskositas dari gas seperti ditunjukkan oleh Gambar 7 dan 8. Kedua gambar tadi didasarkan
pada hubungan :
Sifat Gas Alam

14

1 f M, T f , T

f Ppr, Tpr
1

Keterangan :
1 = viskositas pada tekanan 1 atm.

= viskositas pada tekanan > 1 atm.


Dengan mengetahui harga berat molekul M dari gas atau spesifik graviti gas,

g serta

menggunakan Gambar 7 maka diperoleh harga 1 . Harga / 1 diperoleh dari Gambar 8


bila diketahui harga Ppr dan Tpr.
Viskositas gas juga dapat diperkirakan berdasarkan Gambar 9.
Persamaan semi empiris untuk keperluan program komputer dijabarkan oleh Lee Gonzales Eakin yang akan memberikan hasil yang, memuaskan untuk "sweet gas".
Kexp X y

(28)

Keterangan :
K

9.4 0.02M T 1.5


209 19M T

X 3.5

986
0.01M
T

Y 2.4 0.2X

Sifat Gas Alam

15

Sifat Gas Alam

16

Sifat Gas Alam

17

Gambar 7

Sifat Gas Alam

18

Gambar 8
Sifat Gas Alam

19

Gambar 9

= viskositas gas, mikro poise.


= massa jenis, gr/cc.
T = temperatur, 0R.
M = beat molekul gas (28.97 *

).

1 mikro poise = 10 -6 poise.

Persamaan lain yang dapat digunakan dalam komputasi komputer adalah seperti yang
diusulkan oleh Hollo - Holmes Pais :
Sifat Gas Alam

20

1 1.709 x10 5 2.062 x10 6 g T 8.188x10 -3 5.615 x10 3 log g


29
Keterangan :
T dalam 0F.

Tr a o a 1 Pr a 2 Pr 2 a 3 Pr 3 Tr a 4 a 5 Pr a 6 Pr 2 a 7 Pr 3
1

ln

Tr a 8 a 9 Pr a 10 Pr a 11 Pr Tr a 12 a 13 Pr a 14 Pr a 15 Pr
2

a0 = -2.4611820

a 8 = -7.93385684x10-1

a1 = 2.97054714

a 9 = 1.396443306

a2 = -2.86264054

a 10 = -1.49144925x10-1

a3 = 8.05420522x10-1

a 11 =4.41015512x10-3

a4 = 2.80860949

a 12 = 8.39387178x10-2

a5 = -3.49803305x10-1

a 13 = -1.86408848x10-1

a6 = 3.60373020x10-1

a 14 = 2.03367881x10-2

a7 = -1.04432413x10-2

a 15 = -6.09579263x10-4

30

1.3.2.5. Kelarutan Gas di Air


Harga kelarutan gas di air tergantung, dari tekanan temperatur dan salinitas air.
Hubungan tersebut ditunjukkan pada Gambar 10, faktor koreksi untuk salinitas dihitung
dari persamaan :
Rsw
1 XYx10 4
Rswp

31

Y = salinitas air, ppm.


X = 3.471 / T0.837.
Sifat Gas Alam

21

T = Temperatur, 0F.
Rsw = Kelarutan gas terkoreksi, cuft/bbl.
Rswp = Kelarutan gas di air tawar, cuft/bbl.

Gambar 10
1.3.2.6. Kelarutan Air dalam Gas
Kelarutan air alam gas tergantung dari tekanan, temperatur dan salinitas air. Hubungan
tersebut ditunjukkan pada Gambar 11, faktor koreksi untuk salinitas dihitung, dengan :
Sifat Gas Alam

22

Ws
1 - 2.87x10 -8 y
Wsp

1.266

32
Keterangan :
Ws

kelarutan air dalam gas, lbm/MMscf.

Wsp =

kelarutan air tawar dalam gas (dari Gambar 11)

salinitas air, ppm

1.4. Sistem Gas - Kondensat


Diagram fasa untuk sistem reservoar kondensat dapat dilihat di Gambar 12. Dari
gambar tersebut terlihat bahwa pada saat awal, fluida yang keluar dari reservoar tersebut
adalah gas. Ketika tekanan reservoar mengalami penurunan, garis dew point akan terlewati,
fasa cair terbentuk. Dari fakta inilah bahwa fluida hidrokarbon sering terdiri dari dua fasa
sehingga diperlukan suatu metoda untuk menghitung volume atau massa setiap fasa dan
juga komposisi setiap fasa.
Distribusi komponen dari suatu sistem gas dan cairan diekpresikan dengan Konstanta
Kesetimbangan , K yaitu perbandingan antara fraksi mol komponen pada fasa gas dengan
fraksi mol komponen pada fasa cair.
Ki

yi
xi

33
Keterangan :
Ki =konstanta Kesetimbangan dari komponen i.
.yi = fraksi mol dari komponen i dalam fasa gas.
xi = fraksi mol dari komponen i dalam fasa, cair.

Sifat Gas Alam

23

Gambar 11

Sifat Gas Alam

24

Gambar 12.
Penggunaan Konstanta Kesetimbangan tersebut adalah untuk menentukan tekanan
gelembung, tekanan embun dan perbandingan antara fasa gas dan cair pada kondisi tekanan
dan temperatur kedua fasa tersebut. Didalam perhitungan, sistem diasumsikan berada dalam
kesetimbangan termodinamik Notasi-notasi yang digunakan dalam persamaan adalah :
n = total mol dari fluida campuran
L = total mol dari fasa cair

V = total mol dari fasa gas.


Zi = fraksi mol dari komponen i dalam campuran.
Sifat Gas Alam

25

Zi n = mol komponen i dari fluida campuran.


xi L = mol komponen i dari fluida cair pada saat ketimbangan
yi V = mol komponen i dari fasa gas pada saat kesetimbangan.
Dari suatu sistem seperti yang terlihat pada Gambar 13, persamaan kesetimbangan untuk
sistem tersebut adalah :
n=L+V
34

Gambar 13.
Persamaan kesetimbangan untuk komponen ke i adalah :
Zi n = xi L + yi V

(35)

atau
xi

nZ i
L VK i

(36)

Pada saat setimbang, jumlah fraksi mol untuk setiap fasa adalah sama

xi 1
Sifat Gas Alam

26

Sehingga :
Zi

x L VK

(39)

y
i

Zi
V

L
Ki

(40)

Prosedur perbitungan untuk kedua per amaan diatas adalah secara coba, - coba (trial and
error ). Prosedur tersebut adalah sebagai berikut :
1. Perkirakan harga K untuk setiap komponen pada kondisi tekanan dan temperatur
penentuan ( untuk setiap komposisi dapat dilihat pada Gambar 14 hingga 25 ).
2. Asumsikan harga V dan kemudian harga L, dari hubungan L + V = 1.
3. Menghitung jumlah fraksi mol untuk setiap komponen dari asumsi harga V pada
langkah 2 dengan menggunakan persamaan 39.
4. Jika jumlah fraksi mol yang dihasilkan dari langkah 3 tidak sama dengan 1 maka
asumsi harga V tidak benar. Ulangi lagi dengan mengasumsikan harga V dan
kembali ke langkah 3 hingga jumlah fraksi mol yang dihasilkan sama dengan 1.
5. Dengan diketabuinya harga xi dari lanok, th 4 maka fraksi mol gas dapat dihitung
dari
yi = Ki xi
Untuk menentukan tekanan gelembung dari 27ystem ini maka dibuat jumlah fraksi mol gas
sama dengan nol :
V 0 dan

L n

sehingga :

Sifat Gas Alam

27

Gambar 14
Sifat Gas Alam

28

Gambar 15

Sifat Gas Alam

29

Gambar 16

Sifat Gas Alam

30

Gambar 17

Sifat Gas Alam

31

Gambar 18

Sifat Gas Alam

32

Gambar 19
Sifat Gas Alam

33

Gambar 20

Sifat Gas Alam

34

Gambar 21

Sifat Gas Alam

35

Gambar 22
Sifat Gas Alam

36

Gambar 23
Sifat Gas Alam

37

Gambar 24

Sifat Gas Alam

38

Gambar 25
Sifat Gas Alam

39

Gambar 26

Sifat Gas Alam

40

Gambar 27

Sifat Gas Alam

41

lim

n Zi
1
V L/K i
0

atau

K Z
i

(41)

Sedangkan untuk menentukan titik embun maka dibuat jumlah fraksi mol dari fasa cair
sama dengan nol,
dan L 0

V n

sehingga :

lim

n Zi
1
L V Ki

atau

Z /K
i

(42)
Dalam banyak kasus , sifat dari campuran fluida reservoar tidak diketahui, tetapi sifat - sifat
gas dan kondensat setelah dipisahkan diketahui, untuk itu dibuat perhitungan yang
merupakan gabungan dari kedua fasa tersebut.
Spesifik gravity dari campuran adalah :

gm

g 4584 o /R
1 Vo/R

Keterangan :
gm =spesifik gravity dari campuran.

= spesifik gravity dari gas.

= spesifik gravity dari kondensat.

Vo

= volume kondensate yang teruapkan.

= perbandingan produksi gaskondensat.

Sifat Gas Alam

42

Harga Vo didapat dari Gambar 26 untuk kasus dimana o diukur pada separator
bertekanan tinggi jika o diukur pada kondisi standar, harga Vo tergantung pada tekanan
separator dan dapat ditentukan dari Gambar 27.
1.5. Termodinamika.
Pada suatu proses dinamis dalam suatu sistem termodinamika berlangsung
perpindahan energi dari dan ke dalam sistem serta perubahan energi di dalam sistem.
Sebagai contoh Pengaliran gas dalam pipa, dimana energi dibawa oleh gas yang mengalir
dan yang mungkin dipindahkan keluar sistem. Perpindahan energi dari sistem keluar
lingkungannya hanya dapat berbentuk panas dan kerja.
Energi yang terbawa bersama fluida meliputi
1. Energi dalam (internal energy) U; energi yang, dimiliki oleh fluida tanpa
ketergantungan pada lokasi dan gerakan.
2. Energi kinetis

m v2
2g c

energi yang berkaitan dengan gerakan yang dinyatakan

terhadap suatu titik tertentu.


3. Energi potensial
4.

mgz
yang diakibatkan oleh kedudukan dari sistem.
gc

Energi penekanan PV, yang terbawa kedalam atau keluar dari sistem sebagai
akibat dari penekanan.

Energi yang dipindahkan dari dan kedalam sistem terdiri dari


1. Panas q yang diserap oleh sistem sebagai akibat perbedaan temperatur antara
sistem dengan lingkungannya. Panas yang diperoleh sistem diberi tanda positif.
2. Kerja W dilaksanakan dari sistem ke sekelilingnya. Kerja yang diberikan oleh sistem
kesekelilingnya diberi tanda positif.
Kesetimbangan energi dimana pompa digunakan dalam sistem untuk mengalirkan gas
diberikan oleh persamaan berikut ini
U2

mV2 2 mgZ 2
mV12 mgZ1

p 2 V2 U1

p1V1 q W
2g c
gc
2g c
gc

Sifat Gas Alam

(44)

43

atau
U

mV 2
mgZ

pV q W
2g c
gc

(45)

1.5.1. Entalpi.
Entalpi merupakan konsep termodinamik yang didefinisikan sebagai :
H=U+P V, BTU/Ib.mole

(46)

Penentuan entalpi dari suatu komponen dibagi atas dua bagian. Yang pertama
menyangkut penentuan entalpi yang, dipengaruhi oleh temperatur berdasarkan konsep gas
yang ideal. Yang kedua memperhatikan pengaruh tekanan atas entalpi dari gas nyata (real
gas). Hubungan bagian tersebut diberikan oleh persamaan 47.

H TP H o0 H oT H o0 H oT H TP

Superscript T
P

(47)

= temperatur.
= tekanan pada p.

Po = tekanan pada p = 0.
H0o = entalpi pada datum, BTU/lb mole. = 0.
Persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi :

H TP H oT H oT H TP
H H o (H o H)

(48)
(49)

Keterangan :

Sifat Gas Alam

44

Gambar 28

Sifat Gas Alam

45

Gambar 29

Sifat Gas Alam

46

Gambar 30

Sifat Gas Alam

47

Gambar 31
Sifat Gas Alam

48

H = entalpi pada P, T.
Ho = entalpi dari gas ideal pada T.
Harga H0 atau (HT0 H00 ) dalam BTU/lb dari komponen murni dapat dicari dari
grafik korelasi H0 vs. T(OF), seperti pada Gambar 28 dan Gambar 29. Untuk komponenyang
tidak tercantum pada kedua grafik tersebut, grafik korelasi Gambar 30 dapat digunakan
untuk memperkirakan harga HO atau menagunakan persamaan 50.

ln H 0 2.61456

ln T
25.159
2.49639 1.56283

0.5
M
T

(50)
M = berat molekul.
g = specific gravity

Harga

H RTc

'
H /RTc 0 H 0 H /RTc

(51)

Keterangan :

acentric factor (diberikan pada Tabel 2).

R = 1.986 BTU/Ib.mole OR.


Tc =

(H

R.

- H)/RTc

= ditentukan berdasarkan Gambar 31 dengan mengetahui Pr dan


Tr

(H

- H)/RTc


'

= ditentukan berdasarkan Gambar 32 dengan mengetabui harga


Pr dan Tr

Bagian atas dari masing-masing gambar dimaksudkan untuk cairan.


Entalpi dari campuran beberapa sumur, seperti gas bumi, ditentukan berdasarkan
data masing-masing unsur dengan, menggunakan hukurm percampuran (Kay). Entalpi dari
gas campuran berdasarkan kaidah gas ideal diterapkan berdasarkan persamaan 52.

H 0m

X i H i0

Sifat Gas Alam

(52)
49

Keterangan :
Xi = fraksi mole dari komponen i.
Demikian pula dengan harga "acentric factor" dari gas campuran

m , harganya

ditentukan berdasarkan harga acentric factor dari masing-masing unsur i .


m X i i

(53)

sedangkan
Tc X i Tci

(54)

Pcm X i Pci

(55)

digunakan untuk mencari harga

H /RTc

H /RTc '

Dari Gambar 31 dan Gambar 32.


Selanjutnya harga (H0 - H)m diperoleh dari persamaan :

RTcm

H /RTc

m H 0 H /RTc


'

(56)

sehingga entalpi dari gas campuran pada tekanan dan temperatur tertentu dapat dihitung,
yaitu dengan menggunakan persamaan 57.

H m H 0m H 0 H

(57)

1.5.2. Panas Jenis.


Dalam perhitungan termodinamika, seperti penekanan gas (adiaoatic compression),
sering digunakan harga panas jenis. Dibedakan dua macam. panas jenis, yaitu :
panas jenis pada volume yang konstan Cv dan panas jenis pada tekanan konstan Cp Untuk
gas yang ideal keduanya dinyatakan dalam hubungan
Cp = Cv + 1.986
Sifat Gas Alam

BTU / (lb.mole OR).

(58)
50

Definisi dari panas jenis masing-masing di dikaitkan dengan dua fungsi, yaitu entalpi (H) dan
energi dalam (U).
H = f (T, P)
H

dH

dT
P

dP

dH C p dT

dP
T

dP
T

(59)

Keterangan : Cp

dH

dT

U f(T, V) , V specific volume.


U

dU

dT
V

dU Cv dT

dV
T

(60)

dV
T

Harga Cp dari masing-masing komponen dari gas campuran pada tekanan 1 atm dapat
diperoleh dari Tabel 1. Harga panas jenis campuran Cpm diperoleh dengan menggunakan
hukum pencampuran
C pm X i C pi

(61)

atau dicari langsung dengan menggunakan grafik pada Gambar 33.


Penentuan panas jenis untuk tekanan yang konstan dimana P > 14.7 psia didasarkan
pada harga untuk P = 14.7, Cp (14.7, T) dengan menambahkan harga koreksi, Cp (Pr,
Tr)
Cp P, T Cp(14.7, T) Cp(Pr, Tr)

Pr

Cp(Pr, Tr)

Sifat Gas Alam

* Pr
Tr

(62)
(63)

51

Gambar.32
Sifat Gas Alam

52

Gambar 33

Sifat Gas Alam

53

Pr

1.986
Tr

Tc Tr
Pr

2Z

Tr

(64)
Pr

Selain rumus di atas maka harga Cp dapat ditentukan langsung dengan bantuan Gambar
34.
1.5.3. Entropi
Entropi tidak dapat digambarkan secara fisik ia merupakan suatu konsep matematis
yang, sering timbul dalam analisa termodinamika. Istilah entropi diberikan untuk
menyatakan jumlah

dq
. Tidak ada harga absolut untuk entropi yang
T

ada adalah

perbedaan entropi untuk dua keadaan dalam suatu sistem termodinamis. Perbedaan entropi
untuk "reversible process" dinyatakan oleh persamaan
2

S 2 S1

dq
T
1

(65)

atau
dq=Tds

(66)

Harga entropi masing-masing unsur pembentuk gasbumi sebagai gas yang ideal
dengan tekanan P = 0 dapat ditentukan dari grafik Gambar 35. Harga Sio (BTU/Ib 0R)
dinyatakan sebagai fungsi dari temperatur. Sedangkan harga entropi dari gas campuran
diperoleh dari persamaan berikut ini :
S om

X i M i Sio R X i ln X i

(67)

Keterangan :
Xi = fraksi mole
R

Sio =

konstanta gas = 1.986 BTU/ lb.mole OR)


entropi dari komponen i, BTU/Ib.OR.

Sifat Gas Alam

54

Gambar 34

Sifat Gas Alam

55

Som BTU/lb.R

Harga entropi pada tekanan P dan temperatur T dari gas campuran -memerlukan koreksi
dari harga S om . Harga koreksi ini dinyatakan oleh

o
'
o

So S
S S

R
m
lnP

R
R

(68)

Keterangan :
R

= 1.986 BTU/ (lb.mole OR)

= tekanan dalam atm.

m X i i

Hasil dari persamaan 68 merupakan koreksi untuk menghitung S m (P, T)

S m (P, T) Som So S m

(69)

Cara lain untuk mencari entropi dari gas bumi adalah menggunakan persamaan
analisis.
S P, T Cp ln

T
T Z
1.986 Z

Ts
Tc
Tr

ln
pr

P P

Ps Ps

(70)

Keterangan :
Ts = temperatur referensi, OR.
Ps = tekanan referensi, Psia
T = temparatur, OR
Tc = temperatur kritis, OR.
T

Cp

Cp

dT

Ts

T - Ts

(71)

Sifat Gas Alam

56

Gambar 35

Sifat Gas Alam

57

Pr

dP

Pr
Pr - Pr s

Ps

dPr

P - Ps

(72)

Tr

Tr

Pr

Pr - Pr

dPr

(73)

1.5.4. Diagram Mollier


Hubungan entalpi - entalpi diperoleh berdasar masing-masing, definisi.
dH = dU + d(PV)
= dU + P dV + V dP

dS=dq/T

(74)

d U P dV
T

(75)
Pengolahan lebih lanjut dari persamaan 74 dan 75 akan memberikan hubungan
dH = TdS + VdP

(76)

Hubungan H(P,T) terhadap S(P,T) untuk bermacarn-macam. harga specific gravity ( g )


diberikan pada grafik dari Gambar 38.
1.6. Contoh Penyelesaian
1. Penentuan Sifat Fisik Gas alam.
Suatu gas alarn yang bersifat asam (sour gas) memiliki komposisi (fraksi mol) berikut ini:
N2 = 0.0236
C02 = 0.0164
H2S = 0. 1841
CH4 = 0.7700
C2H6 = 0.0042
C3H8

= 0.0005

Sifat Gas Alam

58

iC4H10 = 0.0003
nC4H10 = 0.0003
iC5H12 = 0.0001
nC5H12 = 0.0001
C6H14

= 0.000 1

C7H 16 = 0.0003
Tekanan dan temperatur gas masing - masing 2000 psia dan 200 0F.
Tentukan:
a. Pc, Tc dan g
b. Z
C. Cg
d. g
Jawaban:
a. Jawaban a ditabelkan
b. Jawaban b ditabelkan
c. Harca Cr Tr diperoleh dari Gambar 6 untuk harga Pr = 2.73, yaitu
Cr Tr = 0.66
Cr
Cg

= 0.66
= 0.38
1.73
= Cr/Pc
= 0.83

Sifat Gas Alam

-1
731.34 = 0.000520 psi

59

d. Gambar 7 digunakan untuk mencari harga viskositas pada tekanan 14.7 psia 1
dan dilengkapi dengan faktor koreksi.

Komponen
N2
C02
H2S
CH4
C2H6
C3H8
iC4H10
nC4H10
iC5H12
nC5H12
C6H14
C7H16

Fraksi
mol. Xi
0,0236
0,0164
0,1841
0,7700
0,0042
0,0005
0,0003
0,0001
0,0001
0,0001
0,0001
0,0003
1,0000

M
Berat
mol. Mi
28,013
44,010
34,076
16,043
30,070
44,097
58,124
58,124
72,151
72,151
86,178
114,232

Tc
R

Pc
Psia

Xi Mi

Xi Tci

Xi Pci

227,30
547,87
672,60
343,32
550,10
666,01
734,96
765,62
829,03
845,60
913,60
1024,10

493,0
1071,0
1306,0
667,8'
707,8
616,3
529,1
550,7
490,4
488,6
436,9
360,6

0,6611
0,7218
6,2734
12,3531
0,1263
0,0220
0,0174
0,0174
0,0072
0,0072
0,0086
0,0343
20,2498

5,36
8,99.
123,83
264,36
2,3
0,33
0,22
0,23
0,08
0,08
0,09
0,31
406,19

11,63
17,56
240,43
514,21
2,97
0,31
0,16
0,17
0,05
0,05
0,04
0,11
787,69

Dengan harga
M = 20.2498 == 20.25
T = 200 OF.

Sifat Gas Alam

60

diperoleh 1 = 0.0123 Cp
Koreksi untuk 2,36 % mole N2 = 0.00023 Cp
Koreksi untuk 1.64 % C02 = 0,00010 Cp
Koreksi untuk 18.41 % H2S = 0.00040 Cp (ektrapolasi)
Jadi harga, 1 yang sudah dikoreksi
1 = 0.01230 + 0.00023 + 0.00010 + 0.00040 = 0. 0 1303 C p

Tr = (200 + 460) / 406.19 = 1.62


Pr = 2000 / 787.69 = 2.54
Harga Pr dan Tr, yang digunakan disini adalah harga-harga yang belum dikoreksi
Berdasarkan Gambar 8 diperoleh harga :
/ 1 = 1.28

Jadi

= (1.28) (0.01303)
= 0.01668 Cp.

Sifat Gas Alam

61

Tabel 2

Sifat Gas Alam

62

Tabel 2 (lanjutan)

Sifat Gas Alam

63

Tabel 2 (lanjutan)

Sifat Gas Alam

64

2. Penentuan Entalpi
Tabulasi berikut ini mengambarkan urutan perhitungan untuk memperoleh harga
H(P,T) dengan menggunkan data yang sama seperti soal (1).
Prosedur penentuan harga dalam tabulasi adalah sebagai berikut:
1. Kolom (2) ditetentukan berdasarkan Tabel 3.
2. Penentuan H0 pada kolom (4) dengan satuan BTU/lb ditentukan berdasarkan
Gambar 28 dan 29. Khusus untuk nC6 dan C7+, H0 ditentukan berdasarkan Gambar
30 dengan menggunakan spec. gravity C6 dan C7+ masing-masing 0,6640 dan
0,7070. Data ini diperoleh dari Tabel 3. Perhitungan H0 didasarkan pada T = 200
F.

3. Kolom (5) diperoleh dengan mengalikan kolom (3) dengan kolom (4).
4. Kolom (6) diperoleh dari Tabel 3.
5. Kolom (7) diperoleh dari kolom (3) x (6)
6. Kolom (8) diperoleh dari kolom (3) x (5)
Jadi m X i .i
= 0.0327

0
Hm

X i H i0

= 5379 BTU/lb mole

Kemudian tentukan
[(H0 - H)/RTc](0) = 1.1 dari Gambar 31.
dan
[(H0 - H)/RTc](') = - 0,04 dari Gambar 32.

Sifat Gas Alam

65

Penentuan Entalpi
1
Kompo.nen
N2
C02
H2S
CH4
C2H6
C3H8
iC4Hl0
nC4H10
iC5H12
nC5H12
C6H14
C7H16 +

2
Berat
mol.
Mi
28,013
44,010
34,076
1 6,043
30,070
44,097
58,124
58,124
72,151
72,151
86,178
114,232

3
Fraksi
mol.
Xi
0,0236
0,0164
0,1841
0,7700
0,0042
0,0005
0,0003
0,0003
0,0001
0,0001
0,0001
0,1003
1,0000

4
Ho,T 200 0F
BTU/lb
164,0
118,0
154,0
337,5
227,5
197,5
187,5
197,5
187,5
195,0
178(l)
175(2)

5
BTU/Ib.mole
4594,1
5193,2
5247,7
5414,5
6840,9
8709,2
10898,3
11479,5
13528,3
14009,4
15339,7
19990,6

X i i

XiHo

0,0372
0,2667
0,0920
0,0126
0,0978
0,1541
0,1840
0,2015
0,2286
0,2524
0,290
0,3981

0,00088
0,00437
0,01694
0,00970
0,00041
0,00008
0,0006
0,0006
0,0002
0,0003
0, 0003
0,0012
0,03270

108,4
85,2
966,1
4169,2
28,7
4,4
3,3
3,4
1,4
1,4
1,5
6,0
5379,0

berdasarkan Pr = 2,54 dan Tr = 1,62


(HO - H)m = 1,986 Tcm[ ((HO H) / RTc)(0) + m ((HO - H) / RTc)(') ]
= 1,986(406,19)[1,1 + 0,0327(-0,04)]

Sifat Gas Alam

66

Sifat Gas Alam

67

= 886,3 BTU/lb mole


Jadi H(P,T) = Hom - (Ho - H)m
= 53 79 - 886,3
= 4492,7 BTU/Ib mole
3. Penentuan Entropi (So)
Dengan menagunakan data gas seperti soal (1), maka sasaran pertama dalam perhitungan
adalah menentukan hargra entropi untuk gas yang ideal pada T 200 0F, berdasarkan
persamaan :
S 0m

Xi

Si0 1.986 X i ln X i

Harga penjumlahan

Xi

Si0

diperoleh dalam tabulasi berikut ini. Prosedur pengisian

kolom-kolom dari tabulasi penentuan entropi adalah sebagai berikut :


1. Kolom (4) diisi berdasarkan Gambar 35.
2. Harga Si0 untuk C6 dan C7+ ditentukan berdasarkan ekstrapolasi hubungan So vs.
M seperti terlihat pada Gambar 35. Hasil diperoleh dari gambar itu
So (C6) = 1, 18 BTU/Ib. OR
So (C7 +) = 1,06 BTU/Ib. OR
3. Kolom (5) = kolom (2) x kolom (4)
4. Kolom (6) = kolom (3) x kolom (5)
Sm0 = 51,5177 - 1,986 (-0,754) = 52,92 BTU/Ib mole OR
Langkah selanjutnya adalah menentukan

Sifat Gas Alam

68

Penentuan So
I
I~

1
Komponen
N2
C02
H2S
C1
C2
C3
iC4
nC4
iC5
nC5
C6
C7 +

2
Berat
mol.
Mi
28,013
44,010
34,076
16, 043
30,070
44,097
58,124
58,124
72,151
72,151
86,178
114,232

3
Fraksi
mol.
Xi
0, 0236
0,0164
0,184
0,7700
0,0042
0,0005
0,0,003
0,0003
0,0001
0,0001
0,0001
0,0003
1,000.

4
5
Ho,T = 200 OF
BTU/lbOR
BTU/Ib.
Mol.OR.
1,68
47,06
1,20
52,81
1,49
50,77
3,22
51,66
2,09
62,85
1,68
74,08
1,46
84,86
1,39
80,79
1,32
95,24
1,30
93,8O
1,18
101,69
1,06
121,09

6
xi Si0
BTU/mol. 0R
1,1106
0,8661
9,3468
29,7782
0,2640
0,0370
0,0255
0,0242
0,0095
0,0093
0,0102
0,0363

7
Xi ln Xi
-0,0884
-0,0674
-0,3115
-0,2013
-0,0230
-0,0038
-0,0024
-0,0009
-0,0009
-0,0010
-0,0010
-0,0024
-0,7054

[(So - S)/R](0) berdasarkan Gambar 36


dan
[(So - S)/R](1)
berdasarkan Gambar 37.

Sifat Gas Alam

69

Gambar 36
I

Sifat Gas Alam

70

Gambar 37
Sifat Gas Alam

71

Gambar 38

Sifat Gas Alam

72

Gambar 39

Sifat Gas Alam

73

Gambar 40

Sifat Gas Alam

74

Gambar 41

Sifat Gas Alam

75

Gambar 42

Sifat Gas Alam

76

untuk harga Pr = 2,54


Tr = 1,62
Hasilnya adalah sebagai berikut :
[(So - S)/R](0) = 0,52
[(So - S)/R](') = 0,075
dan

1.986

S / R

S0 S / R

'

ln P

= 1,986( 0,52 + 0,0327 (0,075))


= 10,79 BTU/lb mole OR.
Jadi S(P,T) S = Sm0 -(So - S)m
= 52,92 - 10,79
= 42,13 BTU/Ib. mole OR
4. Penentuan Cp (P , T)
Contoh berikut ini masih menggunakan data komposisi gasbumi seperti soal (1)
Cp (P,T) = Cp ( 14,7, T) + Cp (Pr, Tr)
Ada dua cara menentukan harga Cp(14,7, T), yaitu
A. Menggunakan Gambar 33 bila diketahui g dan T.
Dari contoh yang digunakan berikut ini g = 0,699 dan T = 200 OF dan dengan
bantuan Gambar 33 diperoleh Cp(14,7, T) = 11,15 BTU/Ib. mole 0F.
B. Bila komposisi dari gas diketahui maka dengan bantuan Tabel 1 dapat dihitung
Cp(14,7, T) =

Sifat Gas Alam

Xi Cpi

77

Fraksi mol.
Xi
0,0236
0,0164
0,1841
0,7700
0,0042
0,0005

Cp, T = 200 OF
BTU/Ib.mole oR
6,97
9,56
8,36
9,28
14,63
20,89

Komposisi

Fraksi mol
Xi

Cp, T = 200 OF
BTU/lb.mole oR

Xi Cp

iC4
nC4
iC5
nC5
nC6
C7 +

0,0003
0,0003
0,0001
0,0001
0,0001
0,0003

27,55
27,59
33,87
33,99
40,45
46,94*

0,008
0,008
0,003
0,003
0,004
0,014

Komposi
N2
C02
H2S
C1
C2
C3

Total seluruh

Xi Cp
0,164
0,157
1,539
7,146
0,061
0,010

= 9,12

(*) Digunakan harga Cp untuk C7.


Langkah berikutnya menentukan faktor koreksi Cp (Pr, Tr) dari Gambar 34. Dengan
diketahuinya Pr = 2,54 dan Tr = 1,62, maka diperoleh :

Cp = 2,90 BTU/Ib-mole OF.


Jadi :
Cp(P, T) 11,15 2.9 14,05

Cp(P,T)

BTU/lb mole 0F.

= 11.15 + 2.9
= 14.05 BTU /b moleoF

Sifat Gas Alam

78

Sifat Gas Alam

79

Anda mungkin juga menyukai