Perlu diketahui, sifat fisik fluida reservoir itu terbagi menjadi diantara, specific
gravity minyak, densitas minyak, dan kelarutan gas dalam minyak (Rs).
Kelarutan gas dalam minyak (Rs) ini memiliki definisi sebagai banyaknya volume gas
yang terlarut dari suatu minyak mentah pada kondisi tekanan dan temperature
reservoir.
Secara garis besarnya, Rs merupakan fungsi dari tekanan. Jelasnya untuk minyak
mentah yang jenuh, hal yang diakibatkan jika terjadinya penurunan tekanan akan
mengakibatkan kelarutan gas dalam minyak mentah akan menurun. Namun
sebaliknya, hal ini tidak berlaku pada minyak mentah yang tak jenuh, karena hal
penurunan tekanan tidak aka menurunkan kelarutan gas.
Adapun fakor yang mempengaruhi kelarutan gas dalam reservoir minyak adalah :
1. Tekanan : pada suhu tetap, kelarutan gas dalam sejumlah zat cair tertentu berbanding
lurus dengan tekanan. Jelasnya apabila temperature tetap maka Rs akan naik jika
tekanannya naik, kecuali jika tekanan gelembung (Pb) telah terlewati.
2. Komposisi minyak dalam gas : Kelarutan gas dalam minyak semakin besar dengan
menrunnya specific gravity minyak
3. Temperatur : Rs akan berkurang dengan naiknya temperature, yang artinya
temperature berbanding terbalik dengan Rs.
4. Komposisi gas : Pada tekanan dan temperature tertentu, Rs akan berkurang dengan
naiknya berat jenis gas.
Faktor deviasi gas memiliki pengertian sebagai perbandingan antara volume gas pada
keadaan tekanan dan temperature sebenarnya dibagi dengan volume gas pada keadaan
idea;/standar.
Sehingga persamaan kesetimbangannya :
Harga factor deviasi gas tergantung dari perubahan tekanan, temperature atau
komposisi gas.
Dasar untuk menggambarkan suatu gas ideal adalah hukum gas, antara lain
hukum Boyle, hukum Charles dan hukum Avogadro. Dari gabungan antara ke tiga
hukum tersebut, didapat persamaan kesetimbangan :
P.V = n.R.T ................................................ (1-3)
Dimana :
P = Tekanan, psia
V = Volume, cuft
T = Temperatur, oR
n = Jumlah mol gas
R = Konstanta, 10.732 psia cuft/lb-mol oR