Anda di halaman 1dari 4

BAB 5

STOIKIOMETRI

Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu stoiceon (unsur)


dan metrein  (mengukur). Stoikiometri berarti mengukur unsur-unsur dalam hal ini adalah
partikel atom ion, molekul yang terdapat dalam unsur atau senyawa yang terlibat dalam
reaksi kimia.Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan
kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia) yang didasarkan
pada hukum-hukum dasar dan persamaan reaksi.
Stoikiometri ialah cabang kimia yang berhubungan dengan suatu hubungan kuantitatif
yang terdapat antara reaktan dan juga produk dalam reaksi kimia. Reaktan ialah suatu zat
yang berpartisipasi didalam reaksi kimia, dan juga produk ialah suatu zat yang diperoleh
sebagai hasil dari reaksi kimia.
Partikel
(/ 6,02.1023)
( x 6,02.1023)
(x Ar atau Mr) (x 22,4)
Massa (gram) Mol (n)
( / Ar atau Mr) Volume
( / 22,4)

(x Volume) (/ Volume)

Molaritas
Gambar 16. Konsep Dasar Perhitungan Stoikiometri

5.1 Massa Atom Relatif (Ar)


Para ahli menggunakan isotop karbon C–12 sebagai standar dengan massa atom relatif
sebesar 12. Massa atom relatif menyatakan perbandingan massa rata-rata satu atom suatu
unsur terhadap 1/12 massa atom C–12. Atau dapat dituliskan:

1 satuan massa atom (amu) = 1/12 massa 1 atom C–12

Contoh 7: Massa atom rata-rata oksigen 1,33 kali lebih besar dari pada massa atom C –12.
Maka: Ar O = 1,33x Ar C–12
                     = 1,33x 12
                     = 15,96

Isotop atom C–12 mempunyai massa atom 12 sma. Satu sma sama dengan 1,6605655x 10–
24
 g. Dengan digunakannya isotop 12C sebagai standar maka dapat ditentukan massa atom
unsur yang lain. Massa atom relatif suatu unsur (Ar) adalah bilangan yang menyatakan
perbandingan massa satu atom unsur tersebut dengan 1/12 massa satu atom C–12.
Untuk nilai Massa Atom relatif tiap-tiap unsur telah ditemukan oleh ahli kimia yang
disusun sistem tabel periodik unsur. Nilai massa atom relatif tiap unsur diletakkan pada
bagian bawah lambang unsur seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Gambar 17. Posisi Massa Atom Relatif pada Tabel Periodik

5.2 Massa Molekul Relatif (Mr)


Molekul merupakan gabungan dari beberapa unsur dengan perbandingan tertentu.
Unsur-unsur yang sama bergabung membentuk molekul unsur, sedangkan unsur-unsur yang
berbeda membentuk molekul senyawa.
Massa molekul unsur atau senyawa dinyatakan oleh massa molekul (Mr). Massa
molekul relatif adalah perbandingan massa molekul unsur Massa molekul dapat dihitung
dengan menjumlahkan Ar dari atom-atom pembentuk molekul tersebut.
Rumus massa molekul relatif (Mr) :
Mr. AxBy = (x.Ar.A + y.Ar.B)
Contoh 8:
Tentukan berapa massa molekul relatif sukrosa yang memiliki rumus kimia C12H22O11 ?
Penyelesaian:
dari tabel periodik unsur diketahui nilai
Ar. C= 12,01
Ar. H= 1,01
Ar. O= 16,00
Sehingga, dapat dihitung massa molekul relatif sukrosa (C12H22O11)
Mr. C12H22O11 = (12 x Ar. C ) + (22 x Ar. H) + (11 x Ar. O)
= (12 x 12,01 ) + (22 x 1,01) + (11 x 16,00)
Mr. C12H22O11 = 342, 34

5.3 Mol (n)


Standar untuk 1 mol  adalah 12 gram C-12 , karena mol didefinisikan sebagai
sejumlah massa zat yang mengandung 12 gram C-12 . Melalui berbagai percobaan , para ahli
menemukan jumlah partikel dalam satu mol adalah 6,0221421  × 1023. Sehingga diperoleh
tetapan bilangan Avogrado  sebesar 6,02 × 1023  untuk menghitung jumlah partikel
berdasarkan jumlah mol. Misalnya jumlah partikel dalam 3 mol NaCl adalah 3 mol dikalikan
bilangan avogadro 6,02 × 1023  , sehingga diperoleh jumlah partikel 3 mol NaCl tersebut
sebanyak 18,06 × 1023  partikel.
Mol (n) ialah merupakan sebuah gram zat  yang di bagi dengan massa molekul relatif
( Mr ). Dan rumus untuk menghitung mol sebuah senyawa ialah sebagai berikut :
gram
Jumlah mol (n) =
Mr
Contoh 9:
Tentukan jumlah mol dari 10 gram garam dapur ( NaCl ) yang di ketahui memiliki sebuah
massa relatif molekul nya 58,5.?
gram
mol (n) NaCl =
Mr
10
mol (n) NaCl= =0,171 mol
58,5

5.4 Molaritas (M)


Banyaknya zat yang terdapat dalam suatu larutan dapat diketahui dengan
menggunakan konsentrasi larutan yang dinyatakan dalam molaritas (M). Molaritas ialah
sebuah besaran yang menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap satuan volume larutan.
Satuan dari molaritas ialah molar ( M ) yang sama dengan mol/liter.
Jika terdapat ( n ) mol senyawa terlarut dalam ( V ) liter larutan, maka rumus
molaritas larutan nya ialah sebagai berikut :
Jumlah Mol ( mol )
Molaritas ( M )=
Volume ( liter )

Contoh 10:
0,25 liter larutan urea ( CO ( NH2 )2 ) di buat untuk melarutkan 3 gram urea dalam air.
Massa molekul relatif urea nya ialah 60. Hitunglah Molaritas larutan urea tersebut?
Penyelesaian :
Diketahui: Volume Larutan Urea = 0,25 liter
massa(gram) 3 gram
Jumlah Mol Urea = = =0,05 mol
Mr . Urea 60
Sehingga dapat dihitung molaritas larutan urea (CO ( NH2 )2 )
Molaritas ( M ) CO ¿
Molaritas ( M ) CO ¿

5.5 Hukum  Stoikiometri.


Stoikiometri tersebut bersandar pada hukum ialah seperti hukum perbandingan tetap,
hukum perbandingan ganda dan juga hukum kekekalan massa.
a. Hukum kekekalan massa
Dengan menggunakan hukum-hukum fisika ialah seperti hukum kekekalan massa,
yang menggemukakn bahwa massa reaktan itu sama dengan massa produk,
Stoikiometri digunakan untuk dapat mengumpulkan informasi mengenai jumlah
berbagai unsur yang digunakan didalam suatu reaksi kimia

b. Hukum perbandingan tetap


Hukum Ini menyatakan ialah bahwa senyawa kimia tersebut (zat yang terdiri
atas 2(dua) atau juga lebih usnur) yang selalu berisi proporsi yang sama dari suatu
unsur (senyawa dengan satu jenis atom) dengan massa.

c. Hukum perbandingan berganda


Hukum Ini ialah salah satu hukum dasar stoikiometri, disamping dari hukum
perbandingan tetap. Kadang-kadang juga disebut dengan hukum Dalton. Dikatakan
ialah bahwa, jika 2(dua) unsur tersebut membentuk lebih dari 1 senyawa antara
mereka, maka rasio massa dari suatu unsur kedua yang bergabung dengan massa tetap
atas unsur pertama keduanya tersebut akan mempunyai rasio sejumlah kecil dari
keseluruhan.

Dengan berdasarkan hukum-hukum di atas tersebut, reaksi kimia tersebut dapat


menggabungkan dalam rasio bahan kimia yang pasti. Jumlah pada tiap-tiap unsur tersebut
harus sama di seluruh reaksi. Dalam reaksi kimia yang seimbang, hubungan antara jumlah
reaktan dan juga produk biasanya akan membentuk rasio bilangan bulat. Misalnya ialah ,
dalam suatu reaksi yang membentuk amonia (NH3), tepatnya 1(satu) molekul nitrogen (N2)
bereaksi ialah dengan 3(tiga) molekul hidrogen (H2) untuk dapat menghasilkan 2 molekul
NH3. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut
N2 + 3H2 → 2NH3

Maka, Stoikiometri tersebut dapat digunakan untuk dapat menghitung jumlah ialah
seperti jumlah produk yang dapat diproduksi apabila diberikan reaktan dan juga persentase
reaktan yang dibuat menjadi suatu produk diketahui.

5.6 Jenis Stoikiometri


a. Stoikiometri Reaksi
Stoikiometri ini sering digunakan untuk dapat menyeimbangkan persamaan kimia yang dapat
ditemukan pada stoikiometri reaksi. Hal tesebut menggambarkan bahwa hubungan kuantitatif
antara zat disebabkan karena mereka berpartisipasi dalam reaksi kimia.

a. Stoikiometri Komposisi
Stoikiometri komposisi ini menjelaskan ialah kuantitatif (massa) hubungan antara suatu
unsur-unsur dalam senyawa. Misalnya ialah, stoikiometri komposisi tersebut menggambarkan
(massa) nitrogen dengan hidrogen yang bergabung dan menjadi amonia kompleks. yakni 1
mol nitrogen dan juga 3 mol hidrogen dalam tiap-tiap 2 mol amonia. Mol ialah satuan yang
digunakan didalam kimia untuk jumlah zat.

b. Stoikiometri Gas
Jenis stoikiometri ini berkaitan dengan suatu reaksi yang melibatkan gas, yang mana gas
berada pada suatu suhu, tekanan dan juga volume yang dikenal dan juga dapat dianggap gas
ideal. Untuk gas, perbandingan volume idealnya tersebut sama dengan hukum gas ideal,
Namun rasio massa reaksi tunggal tersebut harus dihitung dari massa molekul reaktan serta
juga produk,yang mana massa molekul ialah massa 1(satu) molekul zat.
SOAL UTS :
1. Hitunglah berapa massa molekul relatif(Mr) dari senyawa dibawah ini :
a. CH3OOH b. K2Clc. H2SO4 d. MgSO2
2. Hitunglah jumlah mol larutan dari 4 gram sukrosa (C12H22O11) jika diketahui
massa molekul relatif sukrosa (C12H22O11) sebesar 342,34 ?

3. Hitunglah molaritas larutan yang dibuat dengan melarutkan 7,4 gram


Ca(OH)2 dalam 0,5 liter air (Ar H=1 O=16 Ca=40) ?

Anda mungkin juga menyukai