Oleh:
UNIVERSITAS JEMBER
2020
I. Judul
- Menggunakan konsep mol untuk menyatakan hubungan jumlah mol antara zat-
zat yang terlibat dalam reaksi
- Menentukan perbandingan jumlah mol antara zat-zat yang terlibat dalam reaksi
penguraian soda kue berdasar beratnya
III. Pendahuluan
3.1 MSDS (Material Safety Data Sheet)
Soda kue memiliki sifat yang berbentuk padatan dan memiliki tampilan
sebagai bubuk dengan warna putih. Soda kue memiliki titik lebur 270°C. Soda
kue memiliki efek menyebabkan iritasi pada mata dan selebihnya tidak ada.
Pertolongan umum yang terjadi apabila tidak enak badan adalah dengan
menghubungi medis. Tindakan apabila terkena mata adalah dengan bilas secara
hati-hati selama beberapa menit ( Labchem,2020 ).
Hukum kimia disebut juga hukum alam karena hukum ini adalah hukum
yang relevan dengan bidang kimia. Hukum konversi massa adalah hukum yang
paling fundamental, menyatakan bahwa tidak terjadi perubahan kuantitas
materi sewaktu reaksi kimia biasa. Kimia modern meninjau dalam kimia nuklir
energi dan massa saling berhubungan membentuk suatu konsep penting.
Konsep-konsep penting mengenai kesetimbangan, termodinamika, dan kinetika
dijelaskan melalui konservasi energi (Alfian, 2009).
Menurut bahasa kimia tiap zat murni yang diketahui, baik senyawa atau
unsur, memiliki rumus dan nama khas . Rumus untuk tiap zat yang terlibat
ditulis dalam bentuk suatu persamaan kimia adalah cara untuk memberikan
suatu reaksi kimia. Sejumlah besar informasi meringkaskan mengenai zat – zat
yang terlibat dalam reaksi adalah yang dimaksud dengan persamaan kimia.
Persamaan kimia tidak hanya memuat pernyataan kualitatif yang menguraikan
zat – zat yang terlibat, tetapi juga berisikan pernyataan kuantitatif, yang
menjelaskan banyaknya pereaksi dan hasil reaksi terlibat. Perhitungan yang
dibuat berdasarkan rumus serta persamaan yang berkaitan dengan stoikiometri
(Respati, 2002).
3.2.2 Stoikiometri
Stoikiometri beberapa reaksi dapat kita pelajari dengan cara yang mudah,
salah satunya dengan cara JOB atau biasa disebut Variasi Kontinu,memiliki
mekanisme yaitu dengan melakukan kegiatan pengamatan terhadap kuantitas
molar pereaksi yang dapat berubah-ubah, namun kuantitas molar totalnya
sama. Diperoleh titik maksimal maupun minimal yang sesuai titik stoikiometri
sistem, yang menyatakan perbandingan pereaksi-pereaksi dalam senyawa,
ditinjau dari grafik aluran sifat fisik terhadap kuantitas pereaksi (Muhrudin,
2011).
Reaksi kimia biasanya antara dua campuran zat. Reaksi kimia telah
mempengaruhi kehidupan kita. Reaksi berlangsung dalam larutan air. Banyak
contoh di kehidupan kita sehari-hari yang menggunakan reaksi kimia seperti,
makanan yang setiap hari kita konsumsi setiap saat setelah dicerna dalam tubuh
diubah menjadi energi. Nitrogen dan hidrogen saling bergabung untuk
membentuk amoniak yang dapat digunakan sebagai pupuk yang berguna bagi
kehidupan sehari-hari. Bahan bakar serta plastik yang dihasilkan oleh minyak
bumi, pati tanaman dalam daun disintesis dan oleh pengaruh sinar matahari
(Yustita, 2014).
Suatu larutan berbeda jika dicampurkan biasanya dapat merubah sifat
fisik dari larutan, seperti perubahan warna, suhu, bentuk, dan lain – lain. Suhu
terendah dari campuran disebut titik minimum nya sedangkan suhu tertinggi
dari suatu campuran larutan disebut titik maksimum. Titik maksimum didapat
jika reaksi tersebut memuat konsep-konsep dari stoikiometri (Reza, 2014).
Reaksi kimia secara umum dibagi menjadi 2 bagian besar, ialah reaksi
asam-basa dan juga reaksi redoks. Secara umum, terdapat perbedaan antara
kedua jenis reaksi tersebut, yaitu pada reaksi redoks terjadi perubahan bilangan
oksidasi atau yang dikenal dengan biloks, sedangkan pada reaksi asam-basa
tidak ada perubahan bilangan oksidasi. Reaksi kimia keduanya dapat
dikelompokkan ke dalam 4 jenis reaksi diantaranya ialah sintesis,penggantian
tunggal,penggantian ganda,dan dekomposisi (Yusuf.2011).
Suatu campuran yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang
bercampur dalam homogen disebut larutan. Larutan dapat disebut juga
campuran secara homogen dari dua jenis zat atau lebih. Zat yang memiliki
jumlah zat lebih sedikit didalam larutan itu disebut sebagai zat terlarut,
sedangkan zat yang memiliki jumlah zat lebih banyak dibandingkan zat-zat lain
dalam larutan juga disebu dengan solven atau pelarut . Konsentrasi larutan
adalah pernyataan dari komposisi zat terlarut serta pelarut dalam sebuah
larutan, sedangkan pelarutan (solvasi) adalah proses campuran zat terlarut dan
pelarut . Adapun contohnya larutan seperti gula atau garam yang dilarutkan
dalam air (Wolke, 2003).
Mol ialah satuan pengukur yang standar saat mereaksikan zat-zat tertentu.
Zat-zat bereaksi dengan perbandingan mol yang bulat dan sederhana, mol tidak
dapat mengukur jumlah zat tersebut secara langsung menggunakan neraca
karena neraca hanya bisa dibaca dalam satuan massa tidak dalam satuan mol.
Konsep mol digunakan untuk menyederhanakan jumlah partikel yang sangat
kecil. Satuan jumlah zat dinyatakan dengan mol, satuan jumlah zat memiliki
konsep yang sama dengan menyederhanakan jumlah suatu barang. Kata mol
muncul setelah dicetuskan oleh seorang yang bernama William Ostwald, pada
tahun 1896 yang diambil dari kata ‘tumpukan’. Satuan isi mol tersusun dari
6,022×1023molekul. Spesifikasi untuk mol dapat menggunakan seperti ib mol
(ib mol dari6,022×1023×453,6 molekul) dan sebagainya kita dapat
menggunakan mol untuk SI. (Tupamahu.MS, 2001).
(Keenan,1990).
4.1.1 Alat
- Cawan Porselen
- Gelas Kimia 50 ml
- Spatula
- Corong
4.1.2 Bahan
- Soda kue
- Barium Klorida 2M
- Natrium Sulfat 2M
4.2 Skema Kerja
BaCl2 + Na2SO4
Hasil
NaHCO3
NaCO3
4.3 Prosedur Percobaan
V.2 Perhitungan
V.2.1 Reaksi Pembentukan Barium Sulfat
5mL
BaCl2 + Na2SO4 → BaSO4 + 2 NaCl
M 0,048 0.037 - -
R 0.037 0.037 0.037 0.074
S 0.011 0 0.037 0.074
10mL
BaCl2 + Na2SO4 → BaSO4 + 2 NaCl
M 0,048 0.048 - -
R 0.048 0.048 0.048 0.096
S 0.00 0,00 0.048 0.096
6.2 Pembahasan
Perbandingan jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi dinyatakan
da;am koefisien reaksi. Koefisien reaksi adalah perbandingan jumlah partikel
dari zat yang terlibat dalam reaksi. Setiap zat mengandung jumlah partikel
yang sama dalam 1 mol. Rasio bilangan bulat paling sederhana dari jumlah mol
masing-masing unsur dalam suatu senyawa. Rumus molekuler identik dengan
rumus empiris,merupakan kelipatan bilangan bulat dari rumus empiris. Semua
zat yang bereaksi disebut pereaksi/reaktan,ditempatkan di sebelah kiri tanda
panah yang arah panahnya ke kanan menunjuk pada produk,yakni semua zat
yang dihasilkan dari reaksi.
Praktikum kimia kali ini membahas mengenai perbandingan jumlah mol
zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Praktikum dilakukan dengan 2 percobaan
yang berbeda-beda. Pada percobaan pertama dilakukan dengan percobaan
mengenai reaksi pembentukan barium sulfat dan percobaan kedua dilakukan
percobaan mengenai reaksi penguraian soda kue. Percobaan pertama dilakukan
untuk menentukan massa dari hasil reaksi,pereaksi pembatas dan pereaksi sisa.
Percobaan kedua dilakukan untuk menentukan massa setiap unsur dari suatu
reaksi yang nanti nya akan dibandingkan mol nya dengan tahap pemanasan
yang berbeda.
Percobaan pertama adalah reaksi pembentukan BaSO4. BaSO4 didapat
dengan mereaksikan BaCl2 dengan Na2SO4. Na2SO4 volume dibuat menjadi 3
variasi yaitu 5 ml, 100 ml, 15 ml. Berdasarkan tabel pengamatan didapati jika
massa BaSO4 hasil dari reaksi sebanyak 3 kali berbeda massa BaSO 4 ketika
volume Na2SO4 5M lebih kecil dibanding saat menggunakan volume 10 ml,
dan 15 ml. Proses nya dilakukan dengan cara memasukkan BaCl2 2M sebanyak
10mL dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berukuran 50 mL. Setelah itu,
ditambahkan dengan natrium sulfat 2M sebanyak 5 mL kemudian diaduk
hingga terbentuk endapan. Endapan tersebut berbentuk halus dan berwarna
putih. Endapan tersebut adalah endapan BaSO4 yang berasal natrium sulfat
yang diendapkan dengan BaCl2. Mekanisme reaksi adalah sebagai berikut.
BaCl2+Na2SO4→BaSO4+ 2NaCl.
2NaHCO3→Na2CO3+H2O+CO2
Jumlah mol antara zat-zat yang terlibat pada reaksi dimana jumlah mol
reaktan sama dengan jumlah mol pereaksi. Jumlah mol antara zat-zat yang
terlibat dalam reaksi didapatkan dengan menggunakan konsep mol yang ada.
Konsep mol digunakan untuk menghitung mol yang terlibat dalam reaksi serta
menentukan massa mol seperti pada perhitungan diatas, kemudian hasil yang
didapat dari perhitungan dibandingkan antara pereaksi dan hasil reaksi untuk
mendapatkan massa dan mol yang bereaksi. Konsep mol adalah cara paling
mudah dan sederhana untuk menentukan massa mol dan mol yang bereaksi.
6.2 Perbandingan jumlah mol antara zat-zat yang terlibat dalam reaksi penguraian
soda kue berdasar beratnya.
Jumlah mol zat-zat yang terlibat dalam reaksi penguraian soda kue dapat
dilihat dari perbandingan koefisiennya. Jumlah mol antara zat-zat yang terlibat
dalam reaksi didapatkan dengan menggunakan konsep mol yang ada. Konsep
mol digunakan untuk menghitung mol yang terlibat dalam reaksi berdasarkan
dari massa zat yang telah ditentukan. Mol zat yang telah ditentukan selanjutnya
dibandingan dengan reaksi penguraian soda kue setelah dipanaskan.
Perbandingan mol akan didapat perbandingan koefisien. Dari perhitungan
percobaan reaksi penguraian soda kue diatas didapat perbandingan koefisien 2:1.
Perbandingan koefisien ini menyatakan jumlah mol antara zat-zat yang terlibat
dalam reaksi penguraian soda kue berdasar beratnya.
VIII. Saran
Pada kegiatan praktikum kali ini, sebaiknya alat dan bahan yang akan
digunakan di persiapkan terlebih dahulu, agar praktikum dapat berjalan dengan
baik dan .Praktikan sebelumnya harus mempelajari materi dan tata cara
praktikum di modul dan mempersiapkan diri materi-materi yang akan
dipraktekkan, agar dalam kegiatan praktikum tidak terhambat dan sesuai
prosedur praktikum. Praktikan juga harus bekerja sesuai intruksi dari asisten
praktikum agar praktikum berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
A.L.Underwood,R.A.Day.JR.1986.Analisa Kimia
Kuantitatif.Edisi:5.Jakarta:Erlangga
Labchem. 2020. Matery Safety Data Sheet Barium Chloride. [Serial Online]
http://www.labchem.com/tools/msds/msds/LC11560.pdf (Diakses pada 12
Desember 2020)
Wolke, 2003. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2. Jakarta
:Gramedia. Vol.1 (1) : 613-615
Yusuf.2011.Stoikiometri.Jakarta:PT.Gramedia
Zahra. 2012. Stokiometri.
LAMPIRAN