Disusun Oleh :
NIM : 201910801055
III. Pendahuluan
Asam sulfat mempunyai berat molekul 98,08 g/mol, nilai pH yang dimiliki
asam sulfat 1% sol/air, memiliki titik didih air 270̊ C, gravitas sepesisinya adalah
1,84, densitas uapnya mencapai 3,4 dan bahan ini merupakan mudah larut dalam
air dingin. Asam sulfat bersifat korosif sehingga sangat berbahaya, dan dengan
sifatnya sebagai penarik air yang kuat akan menimbulkan seperti luka bakar
pada jaringan kulit bila terkena. Penggunaan Asam Sulfat perlu berhati-hati
(LabChem,2020).
Bahan baku utama pembuatan asam sulfat adalah belerang trioksoda (SO 3).
SO3 dihasilkan dari reaksi antara belerang dioksida dan oksigen. Metode
pembuatan asam sulfat dengan cara ini dinamakanproses kontak yang terdiri dari
3 tahap,yaitu pembuatan SO2,pembuatan S03,dan pembuatan H2SO4 (Nana
Sutresna,2018).
Tindakan pertolongan pertama seputar Asam Sulfat lepas seluruh pakaian yang
terkotaminasi merupakan perlindungan diri untuk pertolongan pertama. Jika
terhirup segera beri udara segar, jika gejala masih berlanjut hubungi pihak
medis. Jika kontak dengan kulit segera cuci tangan dengan air yang banyak dan
segera hubungi dokter, karena iritasi yang tidak ditangani dapat menyebabkan
luka parah. Apabila tertelan bilas segera dan minum air yang banyak. Panggil
dokter segera karena terdapat bahaya perfosi saluran cerna dan lambung
(Merck,2018).
3.1.2 Akuades
Akuades mempunyai berat molekul sebesar 18, 02 gram/ mol nilai pH yang
dipunyai bahan ini netral ialah 7, titik didih air sebesar 100̊ C. Akuades ialah
bahan yang tidak reaktif, sehingga tidak beresiko bila terisap badan. Akuades
bukan termasuk bahan yang bersifat korosif , sehingga apabila terkena anggota
badan seperti kulit serta mata tidak terlalu beresiko. Selain itu, Akuades
mempunyai sifat wujud yang cair. Akuades tidak berbau serta tidak berwarna.
Air murninya umumnya di dapatkan dalam proses distilasi (LabChem,2020).
Tujuan dari distilasi pada pembuatan akuades yaitu memperoleh cairan dari
cairan yang telah tercemari zat terlarut, atau bercampur dengan cairan lain yang
berbeda titik didihnya. Cairan yang dikehendaki dididihkan hingga menguap
kemudia uap diembunkan melalui kondensor,sehingga uap mencair kembali.
Akuades biasa digunakan sebagai pelarut dan mebersihkan alat-alat laboratorium
dari zat pengotor.(Husnul.K,2017).
3.1.3 Spirtus
Spirtus memiliki bentuk yang, cair berbau alkoholik, dan tidak memiliki warna.
Titik lebur dalam rentang yaitu ca. 80°C. Mempunyai titik didih dalam rentang
dingin ca. 80°C dengan titik nyala < 21°C. Mempunyai kepadatan pada 20°C
yakni 0,830 – 0,935 g/cm3. Kelarutan dengan air benar – benar larut namun
sebagian mengabur dengan pengendapan kapur barus. Bahan yang harus
dihindarkan dari spirtus yaitu oksidan, tidak ada reaksi berbahaya yang
ditimbulkan oleh spirtus dan juga tidak memiliki produk pengurai yang
berbahaya. Tidak memiliki cara penanganan yang khusus. Jauhkan dari sulutan
api. Harus disimpan di tempat yang kering dengan suhu ± 15° C sampai ± 25°C,
serta tidak diperlukan saran pada penyimpanan umum. Pertolongan pertama, jika
terhirup segera hirup udara segar, setelah kontak dengan kulit cuci tangan
dengan sabun, apabila dengan mata bilas dengan air dengan kelopak mata
terbuka, dan jika tertelan segera minum air, menginduksi muntah dan segera
hubungi medis. Jika terjadi kebakaran maka semua media dapat digunakan dan
pilihlah tindakan yang sesuai dengan sekitar (Merck,2018).
Apabila terkena bahan kimia segera bersihkan bagian yang mengalami kontak
langsung dengan bahan kimia. Bila terkena tumbahan bahan kimia di kulit,
jangan digaruk agar tidak menyebar. Bawalah keluar ruangan supaya banyak
menghirup oksigen. Segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat bila
membutuhkan penanganan lebih lanjut (Wardiyah,2006).
4.1.2. Bahan
Vaselin
Asam Sulfat (H2SO4)
Logam
Akuades
Spirtus
4.2. Skema Kerja
4.2.1. Mengencerkan Asam Pekat
Akuades
Hasil
Tabung Reaksi
1. Dinyalakan bunsen spirtus
2. Dipanaskan tabung reaksi
dengan penjepit kayu
3. Dihadapkan mulut tabung ke
ruang terbuka
4. Dipadamkan api bunsen jika
sudah selesai
Hasil
4.2.3. Teknik Pemasangan Termometer
Termometer
Hasil
Hasil
4.2.5. Menimbang
Logam
Hasil
Akuades
Logam
Hasil
Logam
1. Ditekan tombol >0/T< sebelum menimbang
agar timbangan 0
2. Diletakkan barang pada atas timbangan
3. Dicatat hasil yang di dapat
4. Didapatkan hasil massa 36,628 gram
Hasil
Akuades
Hasil
4.2.9. Penentuan Massa Jenis Cairan dan Padatan
Akuades Menggunakan Buret
Ditanya :
Berapakah massa jenis akuades?
Dijawab:
Massa Aquades = (Massa Gelas Ukur+Aquades) – (Massa Gelas Ukur)
= 55,954 gr – 46,080 gr
= 9,874 gram
ρ = m/v
= 9,874/10mL
=0,9874 gr/cm3
Ditanya:
Berapakah massa jenis akuades?
Dijawab:
Massa Aquades(5mL) =(Massa Gelas Ukur+Aquades) – (Massa Gelas Ukur)
= 23,645 gr -19,133 gr
=4,512 gram
ρ = m/v
= 4,512 gr /5 mL
=0,9024 gr/cm3
= 26,159 gr -19,133 gr
=5,467 gram
ρ = m/v
= 5,467 gr /6 mL
=0,9111 gr/cm3
= 26,159 gr -19,133 gr
=7,026 gram
ρ = m/v
= 7,026 gr /8 mL
=0,87825gr/cm
6.1. Hasil
6.1.2. Hasil Pengukuran Volume
Sampel Volume
Aquades 10mL
6.1.3 Hasil Pengukuran Massa
Sampel Massa
Botol + 10ml Aquades 36,63 gr
b. Timbangan Triple Beam
Sampel Massa
Botol + 10ml Aquades 36,628 gr
6.1.4. Hasil Pengukuran Massa Jenis Padatan dan Cairan Menggunakan Buret
6.2. Pembahasan
VI. Kesimpulan
LabChem. 2019. Material Safety Data Sheet of Sulfuric Acid. [Serial Online]
http:www.labchem.com/tools/msds/msds/LC26750.pdf (diakses pada tanggal 22
November 2020)
Merck. 2018. Merck KGaA: Lembaran Data Keselamatan bahan menurut peraturan
(UE)No. 1907/2007, Germany: Merck KGaA.
Raharjo. 2017. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi: Pengelolaan Alat dan Bahan
Laboratorium Kimia.Semarang: Universitas Diponegoro
Wardiyah.2016.Praktikum Kimia Dasar.Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan
LAMPIRAN
1. Mengencerkan asam pekat
3. Pemasangan thermometer
4. Menimbang
Menimbang bahan kimia dengan meletakkannya ke atas kaca arloji)
5. Pengukuran volume
6. Pengukuran massa