Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

SEMESTER GANJIL

MASSA JENIS DAN SPECIFIC GRAFITY ZAT

Nama : Stefano Akbar

NIM : 211810201005

Fakultas/Jurusan : MIPA/Fisika

Hari/Tanggal : Rabu / 10 November 2021

Nama Asisten : Dziky Nanda Pratama

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, RISET DAN


TEKNOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JEMBER

TAHUN 2021
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Ilmu fisika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari
fluida. Fluida dapat disebut juga zat cair yang memiliki bentuk berubahubah
menyesuaikan dengan tempatnya. Zat cair memiliki massa. Massa ini
didapat dari perhitungan massa jenis. Massa jenis adalah massa fluida per
satuan volume (Abdullah, 2016). Massa jenis dan berat jenis harus dipahami
dengan baik. Kedua hal ini memiliki pengertian berbeda. Jika massa jenis
adalah massa fluida per volum, berat jenis adalah perbandingan berat suatu
volume bahan dengan berat air dalam temperatur tertentu. Massa jenis
memiliki satuan g/m3 sedangkan satuan berat jenis adalah N/m3 (Laoli,
2013).
Penerapan dari fluida sangat luas. Pada awalnya air yang merupakan
fluida dipandang sebagai kebutuhan utama manusia untuk hidup. Pada
zaman dahulu, seorang ilmuan dapat memanfaatkan fluida untuk
memastikan kemurnian dari suatu zat. Ilmuwan itu bernama Archimedes.
Pemikira Archimedes melahirkan suatu hukum mengenai gaya angkat dari
suaru benda. Pemikiran ini banyak dimanfaatkan dalam pembuatan kapal
selam, kapal laut besar dan modern, dan balon udara.
Praktikum merupakan suatu kegiatan dalam belajar mengajar yang
diharapkan dapat memaksimalkan serta memberi pemahaman mengenai
tentang teori. Manfaat nyata dari praktikum yaitu membantu mahasiswa
untuk mendapatkan pemahaman lebih konkrit atas teori dan materi yang
telah mereka pelajari. Praktikum dinila sebagai metode pembelajaran yang
efisien.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat dalam praktikum kali ini antara lain:
1. Bagaimana menentukan massa jenis zat cair ( zc) dengan menggunakan
hukum Archimedes?
2. Bagaimana menentukan specific gravity (SG) zat padat dengan
menggunakan hukum Archimedes?
1.3 Tujuan

Tujuan praktikum yang terdapat dalam praktikum kali ini antara lain:
1. Menentukan massa jenis zat cair ( zc) dengan menggunakan
hukum Archimedes
2. Menentukan specific gravity (SG) zat padat dengan menggunakan
hukum Archimedes

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum Massa Jenis dan Specific
Gravity yaitu praktikan dapat mengetahui maksud dari massa jenis dan specific
gravity zat tersebut. Praktikan dapat mengetahui penerapan konsep materi
praktikum percobaan kali ini dalam kehidupan sehari-hari. Praktikan juga akan
lebih mengetahui perhitungan massa jenis suatu zat serta specific grafity zat.

BAB ll TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Sejarah
Menurut (Sinesis, 2017) Archimedes merupakan ilmuwan hebat sebelum
munculnya pengetahuan modern. Archimedes adalah seorang ilmuwan dari
Yunani kuno. Ia lahir pada 287 sebelum masehi di Syacuse. Ia adalah ahli
matematika dan fisika pada zaman itu. Contoh karyanya adalah ilmu ukur
bidang, ukur ruang, aritmetika, dan mekanika. Berkat hasil buaah pikirnya saat
ini dipakai sebagai dasar bagi pembuatan kapal selam, balon udara, dan kapal
laut.
Raja Herion memesan sebuah mahkota kepada seoraang tukang emas
namun ia cemas tukang emas yang ia suruh melakukan kecurangan dalam
membuat mahkota. Archimedes memikirkan hal tersebut dengan keras hingga
kelelahan dan akhirnya memilih untuk mandi di pemandiam umum sambil
menceburkan seluruh tubuhnya hingga airya meluap keluar. Archimedes
menyadari bahwa besar air dalam bak mandi yang tumpah sebanding dengan
besar tubuhnya, Archimedes berpendapat ia dapat menghitung volume mahkota
melalui volume air yanng dipindahkan. Berat jenis mahkota yang lebih rendah
dari emas murni akan menandakan bahwa pembuat mahkota tersebut berlaku
curang dengan menambahkan logam lain.
Kemudian Archimedes menimbang emas murni seberat mahkota raja. Emas
murni dimasukkan ke dalam bak berisi air kemudiaan meluap di tampung dan
ditimbangnya. Kemudian mahkota dicelupkan ke dalam baskom ke dua dan air
meluap lebih banyak daripada air di baskom pertama.
Archimedes menyimpulkan bahwa mahkota tidak dibuat dari emas murni.
2.2 Definisi
Massa Jenis meruakan massa perunit volume fluida saat berada dalam
keadaan standard (Serway dan Jewett, 2014). Fluida sendiri memiliki pengertian
dsebaagai zat yang mengalir dan menyesuaikan diri dengan bentuk wadah yang
diitempati (Halliday,2010) Keadaan standard yaitu keadaan dimana suhu berada
dalam kisarann 00C dengan tekanan atmosfer 1 atm. Nilai masa jenis udara yaitu
dari nilai masa jenis air. Massa jenis dilambangkan dengan tulisann ρ
(dibaca rho) dengan satuan kg/m3 atau g/cm3.
Perbandingann suatu volume bahan terhaadap berat air pada suhu atau
temperatus tertentu disebut berat jenis (Kaseke dkk,2021). Satuan berat jenis
yaitu N/m3. Berat jenis berbeda dengan massaa jenis dimana berat jenis
perbandingan berat (satuan N) dengan volume sedangkan massa jenis
merupakan perbandingan massa (kg atau g) dengan volume. Berat jenis dibaagi
menjadi 4 macam yaitu :
1. Berat jenis Bulk adalah perbandingan antara berat bahan di udara (termasuk
rongga kedap dan yang menyerap air) dengan berat air suling pada volume
yang sama dan suhu tertentu.
2. Berat jenis semu adalah perbandingan berat bahan di udara (tidak termasuk
rongga kedap dan yang menyerap air) dengan berat air suling pada volume
yang sama dan suhu tertentu.
3. Berat jenis efektif adalah perbandingan antara berat bahan di udara (tidak
rongga kedap dan yang menyerap air) dengan berat air pada volume yang
sama dan temperatur tertentu.
4. Berat jenis maksimum campuran adalah dimana rongga udara dalam
campuran dianggap nol.

Menurut Edison (2021) Hukum Archimedes mnyetakan bahwa apabila suatu


benda dicelupkan dalam zat cair maka bbenda tersebut akan mendapat tekanan
ke atas yang sama besarnya dengan zat caiir yang dipindahkan . Tekanan
tersebut bernama gaya apung dimana gaya ini dipengaruhi oleh volume benda
yang tercelup dan jumlah fluida yang dipindahkan. Apabila massa jenis fluida
semakin besar makka gaya apungnya jjuga akan semakin besar.
Kemungkinan yang terjadi apabila dicelupkan kedalam suatu zat cair ada tiga
yaitu mengapung, melayang, dan tenggelam. .

Mengapung terjadi apabila berat benda lebih kecil daripada gaya


angkat(Abdullah,2016). Peristiwa melayang sendiri merupakan kondisi dimana
seluruh bagian benda tercelup ke dalam fluida namun tidak menyentuh dasar
fluida (Edison,2021). Hal ini disebabkan massa jenisnya yang sama dengan
fluida. Tenggelam merupakan peristiwa dimana benda tercelup seluruhnya ke
dalam fluida sampai menyentuh dasar permukaan fluida (Edison, 2014).
Tenggelam terjadi karena Massa jenisnya yang lebih besar ketimbang massa
jenis fluida.

Gambar 2.1 Benda yang dicelupkan lalu mengapung

(Sumber: Abdullah, 2016)

Gambar 2.2 Benda yang mengalami peristiwa mengapung


(Sumber: Abdullah, 2016)

Gambar. 2.3 Benda yang mengalami peristiwa tenggelam

(Sumber: Edison, 2014)

Rumus yang digunakan dalam percobaan yaitu :

1. Menentukan massa jenis zat cair (ρzc)

…………………………………………(2.1)

Keterangan :

Wu = berat benda di udara

Wzc = berat benda di dalam zat cair

Vg = volume benda
2. Menentukan Volume benda
………………………………………….(2.2)
Keterangan :
Wu = berat benda di udara Wair = berat
benda di dalam air ρair = massa jenis
air g = percepatan gravitasi bumi (9,8
m/s2)
3. Menentukan Specific Gravity zat padat (more dense than water)

…………………………….…………..(2.3)
Keterangan :
W = berat zat padat di udara
Ws = berat zat padat di dalam air
4. Menentukan Specific Gravity zat padat (more less than water)

…………………………………………….(2.4)

Keterangan :

W = berat zat padat di udara

Wzp = berat zat padat di dalam aquades

Wp = berat pembenam di dalam aquades

5. Menentukan ralat mutlak atau ΔPzc


ΔPzc=√Σ(𝑃𝑧𝑐−𝑃𝑧𝑐 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎)2(𝑛−1) /(n-1)……………………(2.5)
Keterangan:
Pzc = massa jenis zat cair
Pzc rata-rata= rata-rata dari 3 data Pzc n=
banyak percobaan
6. Nilai Ralat nisbi (1%)
I = 𝛥𝑆𝐺𝑧𝑝 x 100% ………………………….……………………..(2.6)
𝑆𝐺𝑧𝑝

7. Nilai ketaksamaan (K %)
K = 100 % - I…………………………………………………….(2.7)
8. AP (Angka Penting)

AP = 1-log(𝛥𝑆𝐺𝑧𝑝 )……………………………………………….(2.8)
𝑆𝐺𝑧𝑝

9. Mencari rata-rata

𝑥̅ = 𝑥
1+𝑥2+𝑥3……………………………………………………...(2.9)
𝑛

Keterangan:
x= data yang diperoleh n=
jumlah dari percobaan

2.3 Literatur
Berdasarkan penelitian dan praktikum mengenai materi massa jenis dan
specific gravity zat diperoleh fakta bahwa ketika benda dimasukkan ke dalam
zat cair, maka massa benda tersebut akan berkurang. Hal tersebut dikarenakkan
adanya gaya dorong keatas didalam zat cair yang menyebabkan sebuah benda
akan mendapat tekanan dan membuat massanya semakin berkurang. Selain itu,
fakta yang didapatkan dari penelitian dan praktikum adalah bahwa massa jenis
suatu benda tidak bergantung pada tempat dan suhu (Agustin, 2013).
BAB III METODE EKSPERIMEN

3.1 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengukuran dasar
adalah :
1. Timbangan / Triple Balance sebanyak 1 buah digunakan untuk mengukur
berat suatu massa.
2. Zat Padat sebanyak 1 buah digunakan untuk beban dalam paraktikum ini.

3. Zat Cair (Aquadest, minyak goreng, gliserin) secukupnya digunakan


sebagai bahan media praktikum
4. Tabung gelas ukur sebanyak 1 buah digunakan untuk mengukur fluida.

5. Jangka sorong sebanyak 1 buah digunakan sebagai alat untuk mengukur


panjang.
3.2 Desain Eksperimen
Desain percobaan dari alat-alat percobaan dirangkai sebagai berikut :
:
Gambar 3.1 Sketsa set alat pengukuran massa benda M (a) di udara (b) di
dalam aquades, dan (c) di dalam zat cair
(Sumber : Tim Penyusun, 2021)
Gambar 3.2 Sketsa set up alat pengukuran massa benda (a) di udara, (b)
massa pembenam di aquades, dan (c) massa pembenam+benda di dalam
aquades (Sumber : Tim Penyusun, 2021)

3.2.1 Variabel Eksperimen


Variabel penelitian pada praktikum ini ada tiga yaitu variabel bebas,
variabel terikat, dan variabel kontrol. Variabel kontrol pada praktikum
kali ini adalah jangka sorong, timbangann, dan tabung gelas ukur yang
dipakai. Variabel terikat dalam praktikum kali ini antara lain yaitu massa
jenis zat cair dan specific gravity benda terapung dan tenggelam dalam
air. Variabel bebasnya adalah jenis zat cari yang dipakai dalam
menentukan massa jenis zat cair, jenis zat padat yang tenggelam dalam
air, dan jenis zat padat yang terapung dalam air.

3.2.2 Prosedur Eksperimen


3.2.2.1 Menentukan Massa Jenis Zat Cair (Pzc)
1. Diperhatikan gambar 3.1.
2. Ditimbang benda M di udara.
3. Ditimbang benda M di dalam air (aquadest).
4. Ditimbang benda M di dalam minyak goreng.
5. Diulangi langkah 2-4 selama 3 kali.

6. Diulangi langkah 2-5 untuk gliserin.

3.2.2.2 Menentukan SG Zat Padat/Benda yang tenggelam dalam


air
1. Diperhatikan gambar 3.2.
2. Ditimbang zat padat di udara (w).
3. Ditimbang zat padat di dalam air (Wzp).
4. Diulangi langkah 2-3 selama 3 kali.
5. Diulangi langkah 2-4 untuk zat padat yang berbeda.

3.2.2.3 Menentukan SG Zat Padat/Benda yang terapung dalam


air

1. Diperhatikan gambar 3.2.


2. Ditimbang zat padat di udara (W).
3. Ditimbang ‘pembenam’ di dalam air (W2).
4. Ditimbang zat padat dan ‘pembenam’ di dalam air
(W2).
5. Dilakukan Langkah 2-5 selama 3 kali.

3.3 Metode Analisis Data

Terdapat metode analisa data yang digunakan pada percobaan praktikum Massa
Jenis dan Specific Gravity :

3.3.1 Rumus

Berikut ini beberapa rumus ralat yang digunakan antara lain :


3.3.1.1 Menentukan Volume Benda
𝑣 𝑝 𝑥 𝑙 𝑥 𝑡...........(3.4.1.1.1)

𝐼
𝑇𝑣

𝐾 = 100% − 𝐼...................(3.4.1.1.4)
∆𝑣
𝐴𝑃 = 1 − log ( )............(3.4.1.1.4)
𝑣𝑇

3.3.1.2 Menentukan Massa Jenis Zat Cair (ρzc)

Δρzc
𝐼= × 100%.........(3.4.1.2.2) ρzc

𝐾 = 100% − 𝐼.........(3.4.1.2.3)

Δρzc
𝐴𝑃 = 1 − log ( )..........(3.4.1.2.4)
ρzc

3.3.1.3 Menentukan Berat Jenis Zat Padat / Benda (BJzp > BJair)
𝑚𝑢
𝐵𝐽𝑧𝑝 = .........(3.4.1.3.1)
𝑚𝑢−𝑚𝑎

𝐵𝐽𝑧𝑝
Δ𝐵𝐽𝑧𝑝
𝐼= × 100%.....(3.4.1.3.3)
𝐵𝐽𝑧𝑝

𝐾 = 100% − 𝐼 .............(3.4.1.3.4)
Δ𝐵𝐽𝑧𝑝
𝐴𝑃 = 1 − log ( ) ......(3.4.1.3.5)
𝐵𝐽𝑧𝑝

3.3.1.4 Menentukan Berat Jenis Zat Padat / Benda (BJzp < BJair)

𝑚𝑘 = 𝑚𝑘𝑝 − 𝑚𝑝..........(3.4.1.4.1)

𝑚𝑢
𝐵𝐽𝑘 = ..............(3.4.1.4.3)
𝑚𝑢−𝑚𝑘

Δ𝐵𝐽𝑘

3.3.2 Tabel

Tabel pengamatan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:

3.3.2.1 Menentukan massa jenis zat cair

Tabel 3.1 digunakan dalam untuk menghitung massa jenis zat cair

Nama Zat Cair Wu (g) Wair (g) Wzc (g) Vbalok (m3) ρzc (kg/m3) (ρzc-ρzc)2 Δρ I K AP

21,83 13,76 14,65

14,6
Minyak Goreng
21,8 13,75
14,63
21,85 13,78
ρzc = ∑=

22 13,74

21,85 13,71
Gliserin

21,8 13,66

ρzc = ∑=
3.3.2.2 Menentukan SG zat padat yang tenggelam dalam air

Tabel 3.2 digunakan untuk menghitung SG zat padat yang tenggelam dalam air
Nama Zat W (di Ws SGZP ΔSGzp I K AP
Padat udara) (g) (g) -

21,8 13,6
Aluminium 5
21,85 13,6
6
21,8 13,6
6
SGzc = ∑=
0
67 59,1
Kuningan 67,05 59,1
3
4

SGzc = ∑=

67.08 59,0

3.3.2.3 Menentukan SG zat padat yang terapung dalam air

Tabel 3.3 digunakan untuk menghitung SG zat padat yang terapung dalam air

Bahan W (di Wp W2=(mk+ W1=W+ SGzp (SGzp2- SGzp I K AP


Pembenam udara) (g) mp)g (N) Wp (N) SGzp)
(g)
4,55 13,6
Aluminiu 1
m 4,56 13,6
3
4,59 13,6
8
SGzc = ∑=
4,4 59,1
Kuningan
4,39 59,2
3
4,41 58,9
SGzc = ∑=

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berikut merupakan tabel hasil data pengamatan pada praktikum Massa Jenis
dan Specific Gravity Zat :

4.1.1 Menentukan massa jenis zat cair


Tabel 4.1.1 Hasil perhitungan massa jenis zat cair
Nama Wu (g) Wair Wzc Vbalok ρzc (ρzcρzc)2 Δρ I K AP
Zat (g) (g) (m3) (kg/m3)
Cair

Minyak 21,83 13,76 14,65 0,079086 889,71 10,34 2,79 0,3124 99,69 4
Goreng 21,8 13,75 14,6 0,07889 894,41 2,19

21,85 13,78 14,63 0,079086 894,67 3,03

892,93 15,56

22 13,74 14,66 0,080948 888,62 3,65

Gliserin 21,85 13,71 14,6 0,079772 890,66 15,63 5,19 0,58 99 3


21,8 13,66 14,63 0,079772 880,84 34,51

53,79
886,71

4.1.2 Menentukan SG zat padat yang tenggelam dalam air


Tabel 4.1.2 Hasil perhitungan SG zat padat yang tenggelam dalam air
Nama Zat W (di udara) Ws (g) SGZP (SGzp- ΔSGzp I K AP
Padat (g) SGzp)2

21,8 13,65 2,67 0,00


Aluminium 0,0069 0,26 99,74 3,59
21,85 13,66 2,67 0,00

21,8 13,66 2,68 0,0001

2,67 0,0001

Kuningan 67 59,1 8,48 0,003 0,076 0,896 99,104 3,05

67,05 59,13 8,47 0,001


67,08 59,04 8,34 0,008

8,43 0,011

4.1.3 Menentukan SG zat padat yang terapung dalam air


Tabel 4.13 Hasil perhitungan SG zat padat yang terapung dalam air
Bahan W (di Wp (g) W2=(mk+mp)g W1=W+Wp SGzp (SGzp- 2 I K AP
Pembenam udara) (N) (N) SGzp)
(g) ΔSGzp

Aluminium 4,55 13,61 17,63 18,16 8,58 0,05 0,28 3,30 96,70 2

4,56 13,63 17,65 18,19 8,44 0,01

4,59 13,68 17,7 18,27 8,05 0,09

8,36 0,15

Kuningan 4,4 59,1 63,12 63,5 11,58 0,0000011 2,41 97,59 3

4,39 59,23 63,25 63,62 11,86 0,0811480 0,28

4,41 58,9 62,92 63,31 11,31 0,0741515

11,58 0,16

4.1.4 Hasil massa jenis zat cair yang diperoleh

Tabel 4.1.4 Hasil massa jenis zat cair


Nama Zat cair Pzc ± ∆Pzc

Minyak Goreng 892,93 ± 2,79

Gliserin 886,71 ± 5,19

4.1.5 Hasil SG zat padat yang tenggelam dalam air

Tabel 4.1.5 Hasil SG zat padat


Nama zat padat SGzp ± ∆SGzp

Aluminium 2,67 ± 0,0069

Kuningan 8,43 ± 0,076

4.1.6 Hasil SG zat padat yang terapung dalam air

Tabel 4.1.6 Hasil SG zat padat


Bahan pembenam SGzp ± ∆SGzp

Aluminium 8,36 ± 0,28

Kuningan 11,58 ± 0,28

4.2 Pembahasan

Ilmu yang mempelajari cara untuk menentukan massa jenis zat cair (ρzc)
melalui penggunakan hukum Archimedes dan Specific gravity (SG) zat disebut
Massa Jenis dan Specific Gravity Zat. Pada praktikum kali ini didapat 3 tabel hasil
4.1.1 , 4.1.2 , dan 4.1.3 dimana pada table pertama (4.1.1) didapatti bertambahnya
nilai Wu mempengaruhi nilai ρzc atau massa jenis zat cair dimana semakin nilai
Wu maka nilai massa jenis juga ikut bertambah. Hasil ini mengindikasikan
kesesuaian dengan teori massa jenis zat dan hukum Archimedes yang mennyatakan
semakin besar massa suatu materi maka makin besar pula massa jenisnya karena
massa suatu zat sebanding atau berbanding lurus dengan massa jenisnya.Volume
zat juga mempengaruhi besar nilanya.

Hasil kedua tabel 4.1.2 didapati semakin besar nilai berat benda di udara
maka semakin besar pula nilai specific gravitynya. Apabila Nilai specific gravity
yang semakin besar,gaya dorong yang di peroleh semakin kecil. Pernyataan
tersebut menjelaskan posisi benda tenggelam dalam air atau akuades dikarenakan
karakteristik nilai specific gravity yang relatif besar. Hasil ini sesuai dengan teori
Archiemedes, yaitu benda akan dikatakan tenggelam apabila masa jenis benda lebih
besar daripada massa jenis air. Gaya dorong yang kecil daripada massa benda
membuat benda mencapai dasar dan tenggelam
Hasil ketiga pada tabel 4.1.3 menyatakan bahwa w1 dan w2 mempengaruhi
nilai specific gravity zat padat. Apabila nilai specific gravity (SG) yang diperoleh
semakin kecil maka gaya dorong ke atas atau gaya apung yang diperoleh akan
semakin besar,sehingga benda akan terapung. Pada hukum Archimedes benda
terapung hanya akan terjadi apabila massa jenisnya lebih kecil dibandingkan
dengan massa jenis air yang akibatnya benda tersebut mendapat gaya dorong ke
atas yang lebih besar dari pada gaya beratnya. Hasil tersebut menunjukkan adanya
kesesuaian dengan Literatur serta Hukum Archimedes yang digunakan dalam
membuat laporan ini.
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari percobaan pada praktikum kali ini dapat


disimpulkan baahwa :

1. Semakin besar massa suatu zat maka semakin besar pula massa jenis
sebanding dengan massa zat. Massa jenis juga dipengaruhi oleh volume
zat tersebut. Massa jenis zat cair diperoleh sesuai dengan teori yang
disajikan
2. Specific gravity zat padat dalam hukum Archimedes pada benda
tenggelam dan terapung bernilai sebanding. Hal tersebut dapat dilihat
pada nilai SGzp yang diperoleh dimana semakin kecil maka gaya
dorong ke atas akan semakin besar.

5.2 Saran

Pada praktikum kali ini disarankan prak tikan memahami konsep materi tentang
massa jenis dan specific gravity zat. Ketelitian wajib dimiliki oleh praktikan untuk
mendapattkan hasil yang sebenar-benarnya. Apabila terjadi kendala praktikan
dimohon untuk berkonsultasi kepada dosen pengajar atau asisten laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. 2016. Fisika Dasar I. Bandung: Insitut Teknologi Bandung.

Claudia Agustin. 2013. Berat Jenis dan Massa Jenis Zat Cair dan Zat Padat.

Jember : Universitas Jember

Edison. 2021. Perancangan Sepeda Air Untuk Kendaraan Wisata Alam Lembah

Harau. Rang Teknik Journal. Vol 4(2):339-347

Halliday, Resnick, Walker. 2010. Fisika Dasar (Jilid 2). Jakarta: Erlangga.

Kaseke, O.H., Manoppo. M.R.E., Jansen. F. 2013. Kajian Penyebab Perbedaan

Nilai Berat Jenis Maksimum Campuran Beraspal Panas Yang Dihitung


Berdasarkan Metode Marshall Dengan Yang Dicari Langsung
Berdasarkan Aashto T209. Jurnal Sipil Statistik. Vol 1(2):128-132.

Serway, R.R., Jewett, J.W. 2010. Physics for Scientists and Engineers with

ModernPhysics (Ninth Edition). Boston: Brooks/Cole Cengage Learning

Sinesis, A.R. 2017. Sejarah Dan Filsafat Sains Sebagai Pendekatan Dalam

Pengajaran Fisika Pada Konsep Archimedes. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika


dan Riset Ilmiah. Vol 1(1): 23-28.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai