LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR
Oleh :
Nama/NIM :
Fakultas/Jurusan :
Kelompok :
Asisten :
Tanggal Praktikum/Jam :
Massa jenis adalah sifat fisika yang kerap digunakan dalam pembelajaran
fisika.Sifat-sifat tersebut bisa digunakan untuk mengenali peristiwa sehari-hari.
Massa jenismerupakan besaran khas yang menyatakan jenis suatu zat. Massa jenis
adalah salahsatu sifat dari suatu zat karena setiap zat memilik massa jenis yang
berbeda-beda.Massa jenis menggambarkan seberapa banyak ruang yang
digunakan suatu benda atauzat (volumenya) dalam kaitannya dengan jumlah
materi dalam benda atau zat tersebut(massanya).
1.3 Tujuan
Tujuan pada praktikum massa jenis dan specific grafity zat adalah sebagai
berikut:
1. menentukan massa jenis zat cair (pzc) dengan menggunakan hukum archimides
2. menentukan specific gravity (SG) zat padat dengan menggunakan hukum
archimidees
1.4 Manfaat
Manfaat pada praktikum massa jenis dan specific grafity zat adalah ....
Manfaat pada praktikum mengenai massa jenis dan Specific Gravity zat
adalahsetiap orang dapat mengetahui kejadian-kejadian yang berkatian dengan
hukumArchimedes di lingkungan sekitar. Setiap orang dapat menggunakan
hukumArchimedes sebagai landasan saat akan membuat sesuatu yang berkaitan
denganhukum tersebut. Setiap orang juga khususnya mahasiswa dapat mengetahui
apa saja materi dalam hukum Archimedes yang ada pada mata kuliah fisika.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah
Hukum Archimedes pertama kali dicetuskan oleh seorang ilmuwan
terkemuka dariYunani pada tahun 287 Sebelum Masehi bernama Archimedes.
Archimedes adalahsalah satu filsuf Yunani Kuno yang dipandang sebagai ilmuan
hebat sebelummunculnya ilmu pengetahuan modern melalui karya Issac Newton.
Hukum ini tercetusbermula Ketika Archimedes ditantang oleh Raja Hieron II
untuk membukti8kankandungan emas pada mahkota milik raja. Saat menceburkan
diri ke dalam bak mandipenuh dengan air, Archimedes menemukan rumus fisika
yang telah lama ia pikirkandan kemudian berteriak, “ eureka, eureka”. Archimedes
telah menemukan sebuah prinsip, bahwa tingkat kemurnian substasi adalah sama
dimanapun substansi berada.Setiap penambahan kedalam substansi tersebut akan
mengubah berat keseluruhan.Tumpahan air merupakan cara sederhana untuk
mengetahui hal tersebut (Sinensis,2017).
2.2 Definisi
2.2.1 Hukum Archimides
Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsippengapungan di
atas zat cair (Halliday, 1987). Hukum Archimedes berlaku untuksemua fluida (zat
cair atau gas). Hukum Archimedes menyatakan bahwa :“Jika sebuah benda
dicelupkan Sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida, makabenda tersebut
mengalami gaya apung atau gaya ke atas yang besarnya sama denganberat fluida
yang dipindahkan.” (Giancoli, 2014).
2.2.3 Fluida
Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau berpindah akibat pengaruh
tekanan yang sangat kecil atau sedikit saja. Fluida memiliki dua wujud yaitu cair
dan gas. Komponen yang bekerja pada fluida statis adalah gaya angkat ke atas dan
tekanan hidrostatis. Gaya angkat ke atas atau gaya apung (buoyancy) adalah
resultan gaya yang dilakukan terhadap suatu benda oleh fluida statis tempat benda
itu tercelup. Jadi, gaya angkat ke atas dipengaruhi oleh volume benda yang
tercelup ke dalam zat cair. Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di
bawah air. Tekanan ini terjadi karena adanya berat air yang membuat cairan
angkat terletak pada perbedaan kedalaman benda tercelup, dimana benda yang
semakin dalam benda tercelup maka semakin besar tekanan hidrostatis yang
Tekanan Hidrostatik adalah tekanan pada zat cair yang diam sesuai dengan
namanya hidro artinya air dan statik artinya diam. Atau lebih lengkapnya Tekanan
kesetimbangan karena pengaruh gravitasi. Hal ini berarti benda yang berada pada
zat cair yang diam, tekananya trgantung dari besarnya gravitasi. Hal lain yang
mempengaruhi besarnya tekanan hidrostatik adalah kedalaman/ketinggian dan
2.3 Literatur
Berisi percobaan yang pernah dilakukan oleh seseorang, sebagai
pembanding dengan hasil yang telah dilakukan praktikan
Alat
1. Timbangan
3. Jangka sorong
4. Benang
Bahan
3.3.2 Formula
1. Ralat massa jenis zat cair
Gliserin
Kuningan
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
A. Analisis
Data
Nama zat
Wu (g) Wair(g) V pzc pzc Δpzc I% K%
cair
20 6 137.2 1
Minyak 100.00
20.5 6.5 137.2 1 1 0.00 0%
Goreng %
21 6.5 142.1 1
20.5 14 63.7 1
100.00
Gliserin 20.6 14.5 59.78 1 1 0.00 0%
%
20.3 14.5 56.84 1
Nama zat
cair Wu (g) Ws (g) SGzp rata-rata ∆SGzp I% K% AP
1.21212
20 3.5 1
1.24242
Alumunium 1.207071 0.03813 3% 96.84% 3
20.5 4 4
1.16666
21 3 7
1.18348
64.5 10 6
64.8 10.5 1.19337 1.193899 0.010688 0.90% 99.10% 3
1.20484
Kuningan 64.7 11 2
Bahan
pembenam Wu Wp (g) W kayu W1 W2 SGzp rata-rata ∆SGzp
20 12.3 5.8 32.3 13 1.036269
1.001052 0.030574
20.5 13.2 6 33.7 12.9 0.985577
Alumunium 21 13.5 6 34.5 13.1 0.981308
64.5 42.5 56 107 61.6 1.420705
64.8 43 55 107.8 61.5 1.399568 1.418288 0.017636
Kuningan 64.7 42 55.7 106.7 61.6 1.43459
4.2 Pembahasan
Percobaan pertama yaitu mengukur massa jenis zat cair menggunakan
bahan aluminium pada zat cair minyak goreng, akuades, gliserin selama tiga kali
percobaan.Berat alumunium di udara percobaan pertama sebesar 18 gram, kedua
sebesar 18 gram,dan ketiga sebesar 18 gram, dengan volume benda sebesar 8 m3.
Berat alumunium di dalam minyak pada percobaan pertama sebesar 10 gram,
kedua sebesar 10 gram, dan ketiga sebesar 10 gram. Hasil perhitungan tiap
masing-masing percobaan tersebut menghasilkan massa jenis sebesar 1 kg/m3, 1
kg/m3, dan 1 kg/m3, dengan rata-rata -1.Berat alumunium di dalam akuades pada
percobaan pertama sebesar 6 gram, kedua sebesar 6 gram, dan ketiga sebesar 6
gram. Hasil perhitungan tiap masing-masing percobaan tersebut menghasilkan
massa jenis sebesar 1.5 kg/m3, 1.5 kg/m3, dan 1.5kg/m3, dengan rata-rata -1.
Berat alumunium di dalam gliserin pada percobaan pertamasebesar 9 gram, kedua
sebesar 9 gram, dan ketiga sebesar 9 gram. Hasil perhitungan tiap masing-masing
percobaan tersebut menghasilkan massa jenis sebesar 1.125 kg/m3,1.125 kg/m3,
dan 1.125 kg/m3, dengan rata-rata -1. Data dan perhitungan tersebut sesuai dengan
pernyataan (Sudjino dkk, 2009), bahwa untuk mencari massa jenis dapat dengan
menggunakan rumus :
Benda terapung terjadi jika massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis
zat caircontohnya adalah kubus kayu yang mengapung ketika dicelupkan ke
dalam air. Benda tenggelam terjadi jika massa jenis benda lebih besar dari massa
jenis zat cair contohnya adalah kubus alumunium dan kubus kuningan yang
dicelupkan ke dalam air. Menurut(Yunansah, 2014), bahwa benda terapung atau
tenggelam dalam air bergantung padakerapatannya, atau luas permukaannya.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum (judul) adalah sebagai berikut.
5.2 Saran
Saran pada praktikum fisika kedepannya diharapkan dalam setiap
pelaksaan
praktikum, semua orang yang ada di dalam laboratorium telah menyiapkan hal-hal
yang dibutuhkan pada saat praktikum dan mengikuti semua aturan yang dibuat.
Sehingga pada saat kegiatan praktikum dilaksanakan tidak ada lagi kendala-
kendala
yang dapat memperhambat proses kegiatan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika. Jakarta : Erlangga.