Fluida Statik
Oleh :
Universitas Hamzanwadi
2023
Sekolah :-
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/-
Materi Pokok : Fluida Statis
Alokasi Waktu : 4 JP (2 pertemuan)
D. Strategi Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Problem Based Learning
Metode : Ekspositori dan diskusi
F. Kegiatan Pembelajaran
Rencana pemebelajaran ini terbagi menjadi 2 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya
terdapat uraian materi, contoh soal, dan soal latihan
1. Pertama : Tekanan Hidrostatis, Hukum Pascal dan Hukum Archimedes
2. Kedua : Tegangan Permukaan, Kapilaritas, Viscositas, dan Gaya Stokes
G. Evaluasi Pembelajaran
1. Teknik Penilaian
a. Sikap
1) Penilaian Observasi
2) Penilaian Diri
3) Penilaian Teman Sebaya
4) Penilaian Jurnal
b. Pengetahuan
1) Tes tertulis berbentuk Uraian
2) Penugasan
c. Keterampilan
1) Penilaian Unjuk Kerja
2) Instrumen Penilaian Diskusi
Materi Ajar Fisika Fluida Statik
Peta konsep
Hukum Pokok
Hidrostatik
Fluida Statis
Hukum Archimedes
Kapilaritas
Tegangan
Viskositas
Permukaan
Gaya Stokes
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Uraian Materi
A. Konsep Fluida
Pada waktu di sekolah tingkat pertama, telah dikenalkan ada tiga jenis wujud zat, yaitu: zat
padat, zat cair dan gas. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit
hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Fluida secara umum dibagi menjadi
dua macam, yaitu fluida tak bergerak (statis) dan fluida bergerak (dinamis). Pada bahan ajar
ini kita akan fokus pada pembahasan fluida yang tidak bergerak atau fluida statis.
B. Tekanan
Tekanan adalah besarnya gaya yang bekerja dalam setiap satuan luas permukaan atau bidang
tekan. Tekanan dapat timbul karena adanya gaya tekan yang bekerja pada benda per satuan
luas permukaan dengan arah yang tegak lurus dengan permukaan tersebut. Secara matematis
dirumuskan sebagai berikut:
F
P=
A
Keterangan :
P = Tekanan (Pa)
F = Gaya (N)
A = Luas bidang (A)
Suatu tekanan sangat bergantung pada besarnya gaya yang diberikan. Tekanan yang
dihasilkan akan semakin besar ketiga gaya yang diberikan pu semakin besar, maka tekanan
berbanding lurus dengan gaya.
C. Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada pada zat cair
terhadap suatu luas bidang tekan, pada kedalaman tertentu. Setiap jenis zat cair akan
memberikan tekanan tertentu, tergantung dari kedalamannya. Dengan kata lain pada posisi
yang semakin dalam dari permukaan, maka tekanan hidrostatis yang dirasakan semakin
besar.
Tekanan ini terjadi karena adanya gaya gravitasi. Gaya gravitasi menyebabkan berat partikel
air menekan partikel yang ada di bawahnya, sehingga partikel-partikel yang ada di bawah
akan saling makan hingga dasar air. Hal ini membuat tekanan di bawah lebih besar daripada
tekanan yang ada di atas.
Tekanan hidrostatis dirumuskan sebagai berikut :
S=ρ.g
Keterangan:
S = berat jenis zat cair
ρ = massa jenis zat cair
g = percepatan gravitasi
D. Hukum Hidrostatik
Hukum pokok hidrostatika
“semua titik yang terletak pada kedalaman yang sama maka tekanan hidrostatikanya
sama.”
Walaupun bentuk penampang tabung berbeda, besarnya tekanan total di titik A dan B adalah
sama. Persamaan Hukum Utama Hidrostatis dapat diturunkan dengan memperhatikan
gambar di bawah ini. Misalkan, pada suatu pipa U dimasukkan dua jenis fluida yang massa
jenisnya berbeda, yaitu ρ1 dan ρ2
Jika diukur dari bidang batas terendah antara fluida 1 dan fluida 2, yaitu titik B dan titik A,
fluida 2 memiliki ketinggian h2 dan fluida 1 memiliki ketinggian h1.
Tekanan total di titik A dan titik B sama besar. Menurut persamaan tekanan hidrostatis,
besarnya tekanan di titik A dan titik B bergantung pada massa jenis fluida dan ketinggian
fluida di dalam tabung. Secara matematis, persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.
pA = pB
po + ρ1 g h1 = po + ρ2 g h2
ρ1 . h1 = ρ2 . h2
Keterangan :
h1 = jarak titik A terhadap permukaan fluida
h2 = jarak titik B terhadap permukaan fluida
ρ1 = massa jenis fluida satu
ρ2 = massa jenis fluida dua
Contoh soal
Seorang penyelam pada kedalaman 3 m, massa jenis air 1000 kg/m3, konstanta gravitasi
pada tempat tersebut adalah 10 N/kg. Berapa besar tekanan hidrostatis yang dialami
penyelam tersebut ?
Pembahasan :
Diketahui
h=3m
ρ = 1000 kgm-3
g = 10 ms-2
Ditanyakan ?
Ph = ..?
Ph = ρf.g.h
= 1000 x 10 x 3
= 30.000 Pa
= 30 KPa
“Jika tekanan eksternal diberikan pada sistem tertutup, tekanan pada setiap titik pada
fluida tersebut akan meningkat sebanding dengan tekanan eksternal yang diberikan.”
Hukum Pascal ini menggambarkan bahwa setiap kenaikan tekanan pada permukaan fluida,
harus diteruskan sama besar ke segala arah fluida tersebut.
Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan di piston sebelah kiri (piston 1) sama dengan
sebelah kanan (piston 2). Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.
P1 = P2
Dimana rumus tekanan yaitu :
Jika rumus tekanan di atas disubstitusikan ke persamaan P1 = P2, maka akan menjadi seperti
berikut.
Pada rumus di atas, A adalah luas penampang piston yang bisa dianggap berbentuk
lingkaran. Dengan demikian, rumusnya bisa disederhanakan menjadi:
Keterangan :
P1 = tekanan pada piston 1, yaitu piston kiri (N/m2)
P2 = tekanan pada piston 2, yaitu piston kanan (N/m2)
F1 = gaya tekan pada penampang piston 1 (N)
F2 = gaya tekan pada penampang piston 2 (N)
A1 = luas penampang piston 1 (m2)
A2 = luas penampang piston 2 (m2)
r1 = jari-jari piston 1 (m)
r2 = jari-jari piston 2 (m)
Contoh soal
Perhatikan gambar berikut !
Sebuah pengungkit hidrolik digunakan untuk mengangkat mobil. Udara bertekanan tinggi
digunakan untuk menekan piston kecil yang memiliki jari-jari 5 cm. Takanan yang
diterima diteruskan oleh cairan didalam sistem tertutup ke piston besar yang memiliki jari-
jari 15 cm. Berapa besar gaya yang harus diberikan udara bertekan tinggi untuk
mengangkat mobil yang memiliki berat sebesar 13.300 N?
Pembahasan:
Dengan menggunakan rumus hukum Pascal F1/A1 = F2/A2 dapat dicari nilai gaya yang
diperlukan:
A1
F 1= F2
A2
Sehingga didapat:
2
π ( 5 x 10 m )
−2
F 1= 2
( 13.300 N )
π ( 15 x 10 m)
−2
25
F 1= (13.300 N )
225
F 1=1480 N
F. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes menjelaskan hubungan antara gaya berat dan gaya ke atas (gaya apung)
pada suatu benda jika dimasukkan ke dalam fluida. Akibat adanya gaya angkat ke atas (gaya
apung), benda yang ada di dalam fluida, beratnya akan berkurang. Sehingga, benda yang
diangkat di dalam fluida akan terasa lebih ringan dibandingkan ketika diangkat di darat.
Hukum Archimedes berbunyi, "Sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke
dalam fluida akan mengalami gaya ke atas atau gaya apung yang besarnya sama dengan
berat fluida yang dipindahkannya".
Gaya apung ini merupakan selisih dari gaya berat benda di udara dengan gaya berat benda di
dalam fluida
F A=W u−W f
Keterangan :
FA = gaya ke atas = gaya apung (N)
Wu = gaya berat benda di udara (N)
Wf = gaya berat benda di fluida (N)
Secara matematis :
Keterangan:
a) Teknologi perkapalan
Kapal laut merupakan salah satu alat transportasi yang terbuat dari besi bermassa
ratusan kilogram. Bagaimana bisa kapal laut tidak tenggelam di dalam air laut, padahal
kan massa jenis besi jauh lebih besar daripada massa jenis air? Ternyata, bagian tengah
kapal laut memiliki rongga udara. Rongga ini bertujuan untuk menampung udara
sebanyak-banyaknya agar volume kapal bisa semakin besar. Dengan demikian, massa
jenis kapal menjadi lebih kecil dari massa jenis air laut. Jika massa jenis kapal laut
sudah dipastikan lebih kecil daripada massa jenis air laut, kapal akan mengapung.
b) Jembatan poton
Jembatan poton adalah jembatan yang terbuat dari susunan drum-drum kosong. Drum-
drum disusun sedemikian sehingga menyerupai jembatan. Sebelum ditata, drum harus
dikosongkan dan ditutup agar air tidak bisa masuk. Dengan demikian, massa jenis
drum bisa lebih kecil daripada massa jenis air. Akibatnya, jembatan poton bisa
terapung.
c) Balon udara
Hukum Archimedes bisa diterapkan tidak hanya pada zat cair, melainkan fluida.
Artinya, setiap zat yang bisa mengalir, seperti zat cair dan gas, bisa memanfaatkan
prinsip hukum ini. Penerapan Hukum Archimedes untuk gas bisa dilihat pada balon
udara. Balon yang diisi udara bisa terbang hal itu dikarenakan balon diisi oleh gas yang
massa jenisnya lebih kecil daripada massa jenis udara di atmosfer.
Contoh Soal
Sebuah benda ketika berada di udara memiliki berat 500 N, sedangkan ketika dicelupkan
dalam air seluruhnya memiliki berat 400 N. Jika massa jenis air 1000 kg.m-3, hitunglah volume
benda !
Pembahasan
Diketahui :
Wu = 500 N
Wf = 400 N
ρf = 1000 kgm-3
Ditanyakan
ρB = …?
FA = Wu - Wf
ρf . g. Vb = 500 -400
1000 . 10 . Vb = 100
Vb = 0,01 m3
= 10 cm3
Latihan Soal
1. Sebuah kolam renang mempunyai kedalaman 5 m dan dengan luas permukaan kolam 50 m2.
Jika tekanan udara luar 105 Pa, percepatan gravitasi 10 ms-2, dan massa jenis air 1.000
kg/m3 Berapakah tekanan total di dasar kolam ?
2. Sebuah bejana berhubungan mula-mula berisi air dalam keadaan setimbang. Kemudian, pada
salah satu kakinya diisi dengan minyak sehingga air terdesak 2 cm dari keadaan
setimbangnya. Jika massa jenis air 1 grcm-3, massa jenis minyak 0,8 grcm-3, Berapakah
tinggi minyak di dalam bejana?
3. Diameter penampang penghisap memiliki perbandingan 1 : 10. Jika gaya pada penghisap
kecil adalah 20 N Berapakah beban yang dapat diangkut ?
4. Sebuah benda terapung di atas permukaan air yang berlapiskan minyak dengan 50 % volume
benda berada di dalam air dan 30 % di dalam minyak dan sisanya berada di atas permukaan
minyak. Jika massa jenis minyak 0,8 gram/cm3,berapakah massa jenis benda tersebut ?
KEGIATAN PEMEBELAJARAN 2
Uraian Materi
A. Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan adalah gaya atau tarikan ke bawah yang menyebabkan permukaan
cairan berkontraksi dan benda dalam keadaan tegang. Hal ini disebabkan oleh gaya-gaya
tarik yang tidak seimbang pada antar muka cairan. Gaya ini biasa segera diketahui pada
kenaikan cairan biasa dalam pipa kapiler dan bentuk suatu tetesan kecil cairan. Tegangan
permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat cair (fluida) yang berada
dalam keadaan diam (statis).
Tinjau partikel didalam zat cair (A), maka resultan gaya yang bekerja pada partikel tersebut
sama dengan nol, karena partikel ditarik oleh gaya yang sama besar kesegala arah. Dan
partikel yang berada tepat dibawah permukaan zat cair (B), maka resultan gaya yang bekerja
pada partikel tersebut tidak sama dengan nol, karena ada gaya resultan yang arahnya
kebawah, sehingga lapisan atas seakanakan tertutup oleh lapisan selaput elastis yang ketat.
Selaput ini cenderung menyempit sekuat mungkin. Oleh karenanya sejumlah tertentu cairan
cenderung mengambil bentuk dengan permukaan sesempit mungkin. Inilah yang disebut
tegangan permukaan.
Gaya tegang permukaan
Gaya tegangan permukaan yang dialami oleh kawat yang dicelupkan kedalam air sabun.
Kawat yang lurus posisi horisontal (bawah) cenderung bergerak keatas karena pengaruh
tarikan gaya permukaan air sabun. Larutan sabun mempunyai dua permukaan, sehingga gaya
tegangan permukaan bekerja sepanjang 2L = d, tegangan permukaan (γ) didefinisikan
sebagai perbandingan antara gaya tegangan permukaan (F) dan panjang permukaan (d)
dimana gaya itu bekerja. Sehingga secara matematis, dapat dirumuskan sebagai berikut:
γ = F/d = F/2L
Keterangan :
contoh soal
Sebuah kawat panjang 10 cm ditempatkan secara horizontal di permukaan air dan ditarik
perlahan dengan gaya 0,02 N untuk menjaga agar kawat tetap seimbang. Tentukan tegangan
permukaan air tersebut!
Pembahasan
Diketahui :
F = 0,02 N
L = 10 cm = 0,1 m
Ditanyakan, γ ?
B. Kapilaritas
Kapilaritas adalah fenomena naik atau turunnya permukaan zat cair dalam suatu pipa kapiler
(pipa dengan luas penampang yang sempit). Peristiwa kapilaritas disebabkan adanya gaya
adhesi dan gaya kohesi yang menentukan tegangan permukaan zat cair. Tegangan permukaan
akan mempengaruhi besar kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler. Tegangan
permukaan bekerja sepanjang keliling pipa kapiler yang menarik zat cair dengan
gaya.Dinding akan mengadakan reaksi sebagai balasan atas aksi dan menarik zat cair ke atas
dengan gaya yang sama besar. Pada keadaan setimbang, komponen vertikal gaya tarik
dinding sebanding dengan berat air yang naik. Permukaan air dan permukaan air raksa yang
mengalami kenaikan atau penurunan juga merupakan akibat tegangan permukaan. Gaya
tarikmenarik antar partikel sejenis disebut gaya kohesi. Sedangkan gaya tarik menarik antar
partikel berbeda jenis disebut gaya adhesi.
Jika gaya kohesi lebih besar daripada gaya adhesi, maka akan timbul meniskus cembung
pada permukaan fluida. Contohnya yaitu raksa yang berada dalam wadah kaca. Sebaliknya,
jika gaya adhesi lebih besar daripada gaya kohesi, maka akan timbul meniskus cekung pada
permukaan fluida. Contohnya yaitu air yang berada dalam wadah kaca.
Penerapan kapilaritas
1. Naiknya air dari dalam tanah melalui akar hingga ke daun Gejala kapilaritas pada
pembuluh kayu membuat air dari dalam tanah bisa menyebar ke seluruh bagian
tumbuhan hingga ke daun.
2. Naiknya minyak tanah pada sumbu kompor Gejala kapilaritas menyebabkan naiknya
minyak tanah melalui sumbu. Hal inilah yang menyebabkan kompor bisa menyala.
Sumbu kompor ini yang berfungsi sebagai dinding pembuluh.
3. Keringnya permukaan basah jika dilap
Kain atau tisu memiliki pori-pori yang rapat yang menyebabkan gejala kapilaritas
terjadi. Inilah yang membuat air yang menggenang akan menyerap ke kain atau tisu.
4. Naiknya air di dinding rumah saat hujan Contoh gejala kapiler lainnya adalah air yang
naik dan membuat dinding lembap saat musim hujan. Gejala kapilaritas yang satu ini
merugikan karena akan membuat dinding rapuh dan berjamur. Gejala kapilaritas pada
dinding bisa dicegah atau diminimalisir dengan menambah jumlah semen pada adonan
ketika membuat dinding. Hal ini akan membuat hasilnya lebih padat dan mampu
mengurangi pori-pori.
Contoh Soal
Sebuah pipa kapiler dengan jari jari 1 mm dimasukkan ke dalam air secara vertical, Air
memiliki massa jenis 1 g/cm2 dan tegangan permukaan 1 N/m. Jika sudut kontaknya
60o dan percepatan gravitasi , g = 10 m/s2, maka hitunglah besarnya kenaikan
permukaan air pada dinding pipa kapiler tersebut!
Pembahasan
Diketahui :
r = 1 mm = 10-3 m
ρ = 1 g/cm2
γ = 1 N/m
θ = 60°
Ditanyakan
h= ….?
2 γcos ѳ
ℎ=
ρ.g.r
2.1 . cos 60
h= = 1 cm
1.10 .(0 ,01)
C. Viskositas
Viskositas adalah kekentalan suatu fluida yang disebabkan adanya gaya gesekan antar
molekul yang menyusun fluida. Viskositas adalah pengukuran dari ketahanan fluida yang
diubah baik dengan tekanan maupun tegangan. Pada kehidupan sehari-hari, viskositas
diartikan sebagai “ketebalan” atau “pergesekan internal”. Gaya gesek tersebut melibatkan
molekul-molekul yang menyusun suatu fluida.
Viskositas diukur melalui rasio tegangan geser dengan gradien kecepatan dalam fluida.
Contohnya, jika sebuah bola dijatuhkan ke dalam cairan, maka kekentalan dapat ditentukan
dengan menggunakan rumus berikut:
Keterangan :
Penerapan Viskositas
Berikut beberapa penerapan dari viskositas :
1. Perminyakan
Temperatur permukaan yang rendah mempengaruhi performa aliran minyak pada sistem
pipa transportasi minyak berat. Hal ini dikarenakan penurunan temperatur dapat
meningkatkan kekentalan yang mengakibatkan minyak sulit untuk mengalir. Sensor pada
pipa minyak mentah akan mengukur kekentalan fluida sebagai penentu tekanan yang
harus ditambahkan sehingga aliran minyak dapat tetap stabil.
2. Bahan Pangan
Viskositas digunakan hampir di setiap proses produksi bahan pangan. Kekentalan antara
saus, mayones, kecap, tentu akan berbeda, sehingga pengukuran temperatur pada
kekentalan sangat dibutuhkan untuk menghasilkan konsentrasi makanan yang sesuai.
Kekentalan juga dapat berfungsi sebagai uji mutu suatu produk, karena kekentalan dapat
memisahkan antara zat makanan yang berkualitas atau tidak.
3. Otomotif
Setiap mesin membutuhkan oli atau pelumas dengan tingkat kekentalan yang berbeda.
Kekentalan ini berkaitan dengan seberapa besar resistensi nya untuk mengalir. Maka dari
itu, kekentalan oli sangat diperhitungkan untuk mengurangi gaya gesek antara mesin guna
mencegah terjadinya keausan. Contohnya yaitu piston. Oli akan memisahkan kedua
permukaan yang berhubungan sehingga gesekan pada piston dapat diperkecil.
4. Manufaktur
Hampir sama seperti otomotif, kekentalan berperan dalam pengukuran kekentalan
pelumas yang akan digunakan suatu mesin. Jika pelumas memiliki kekentalan yang terlalu
tinggi, maka pelumas tersebut justru bisa menyumbat mesin dan menghambat proses
manufaktur. Apabila pelumas memiliki kekentalan yang terlalu rendah, maka komponen
manufaktur tersebut akan mendapat sedikit perlindungan saat bergerak.
Contoh soal
Sebuah bola dengan jari jari 1 mm dan massa jenisnya 2500 kg/m3 jatuh ke dalam air.
Jika koefisien viskositas air 10-3 Ns/m2 dan g = 10 m/s2, hitunglah kecepatan terminal!
Diketahui :
r = 1 mm = 1.10-3 m
ρb = 2500 kg/m3
η = 10-3 Ns/m2
g = 10 m/s2
ρf = 1000 kg/m3
Ditanyakan : v ?
2
2r g
v= (ρb−ρf )
9η
−3 2
2(1 x 10 ) g
v= (2500−1000)
9 x 10−3
v=3 , 3 m/s
D. Stokes
Jika ada suatu benda bergerak dalam fluida benda tersebut akan mendapat suatu gaya yang
disebut dengan gaya Stokes. Besarnya gaya ini bergantung kecepatan dari benda yang
bergerak tersebut, sehingga semakin besar kecepatan suatu benda maka gaya Stokes akan
semakin besar pula. Arah gaya ini berlawanan dengan arah gerak benda. Misalkan ada suatu
benda yang dipercepat dalam suatu fluida sehingga kecepatannya terus bertambah. Karena
pertambahan kecepatan ini gaya Stokes yang dialami benda tersebut akan semakin besar.
Mengingat arah gaya Stokes berlawanan dengan arah gerak benda dan bergantung kecepatan
maka suatu saat gaya Stokes ini akan sama besar dengan gaya yang mempercepat benda
tersebut sehingga resultan gaya yang bekerja pada benda menjadi nol. Pada saat ini kecepatan
benda akan tetap. Kecepatan ini disebut dengan kecepatan terminal.
Contoh kasus bagi gaya fungsi kecepatan ini adalah gerak bola dalam fluida. Misalkan kita
menjatuhkan bola besi pejal pada sebuah cairan. Ada tiga buah gaya yang bekerja pada bola
tersebut yaitu gaya berat, gaya Archimedes, dan gaya Stokes.
Gaya total yang bekerja pada bola dapat adalah :
Keterangan :
1. Sebatang kawat menyerupai huruf U, Kawat AB bermassa 0,3 gram kemudian dipasang
pada kawat tersebut Rangkaian kawat kemudian dicelupkan ke dalam lapisan sabun dan
diangkat sehingga terbentuk lapisan sabun pada kawat tersebut. Agar terjadi
keseimbangan, maka pada kawat AB digantungkan beban bermassa 0,2 gram. Jika
panjang AB 10 cm, dan g = 9,8 m/s2. Hitunglah besar tegangan permukaan !
2. Sebuah kawat sepanjang 10 cm berada diatas permukaan zat cair. Jika gaya tegangan
permukaan 4. 10-3 N, berapakah besar tegangan permukan zar cair tersebut?
3. Jari jari pembuluh Xilem pada tanaman 1.10-5 m. Jika tegangan permukaan air 72,8.10-3
N/m, sudut kontak 0o dan g = 10 m/s2, berapakah tinggi kenaikan air pada pembuluh
akibat adanya kapilaritas ?
4. Sebuah kelereng berdiameter 1 cm dijatuhkan secara bebas dalam oli yang massa
jenisnya 0,8 g/cm3. Jika koefisien kekentalan oli 0,03 Pas, massa jenis kelereng 2,6 g/cm3
dan g = 10 m/s2, berapakah kecepatan terbesar yang dicapai kelereng ?