Anda di halaman 1dari 35

1

HANDOUT FLUIDA STATIS

A IDENTITAS

Satuan Pendidikan : SMA/MA


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pokok : Fluida Statis

B KOMPETENSI INTI

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, displin, tanggung-jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
membaca, menghitung, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


2

C KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Kompetensi Dasar Indikator

3.3. Menerapkan hukum- 3.3.1 Menganalisis konsep Fluida Statis


hukum fluida statik dalam 3.3.2 Menganalisis hukum pascal
kehidupan sehari-hari 3.3.3 Menerapkan hukum pascal dalam
kehidupan sehari-hari
3.3.4 Menganalisis hukum Archimedes
3.3.5 Menerapkan hukum Archimedes dalam
kehidupan sehari-hari
3.3.6 Menganalisis fenomena dalam fluida
statis.
4.3. Merencanakan dan 4.3.1 Merencanakan dan membuat hidrolik
melakukan percobaan sederhana dengan suntikan bekas
yang memanfaatkan sifat-
sifat fluida statis, berikut
presentasi hasil dan
makna fisisnya

D TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui proses mencari informasi, menanya dan berdiskusi siswa dapat memahami
pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural tentang fluida statis serta mampu
membangun sikap ilmiah dan keterampilan prosedural melalui proses mencoba,
mengasosiasi dan mengkomunikasikannya dalam presentasi dan laporan tertulis.
1. Menjelaskan konsep fluida statis dengan benar

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


3

2. Menjelaskan bunyi hukum pascal


3. Menerapkan hukum pascal dalam kehidupan sehari-hari
4. Menjelaskan bunyi hukum Archimedes
5. Mengidentifikasi peristiwa yang berkaitan dengan hukum Archimedes
6. Menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan fluida statis dalam kehidupan sehari-
hari
7. Merencanakan dan membuat hidrolik sederhana.
8. Menyajikan hasil laporan hidrolik sederhana

E MATERI

Salah satu tujuan dari ilmu fisika


adalah mempelajari tentang fluida
dengan untuk merapkan hukum-hukum
fluida statis dalam kehidupan sehari-
hari, seperti hukum pascal dan
Archimedes. Fluida merupakan istilah
Gambar 1. Hukum Pascal pada Dongkrak untuk zat alir. Zat alir adalah zat yang
Hidrolik
mengalirkan seluruh bagian-
bagiannya ke tempat lain dalam waktu yang bersamaan. Tuntutan KD 3.3
pada materi Fluida Statis yaitu “Menerapkan hkum-hukum pada fluida statis
dalam kehidupan sehari-hari”. Tuntutan kerja ilmiah sesuai dengan KD 4.3
yaitu merencanakan dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-
sifat fluida statis, berikut presentasi hasil dan makna fisisnya. Materi ini
menjelaskan sifat-sifat fluida statis yaitu: tekanan hidrostatis, hukum pascal,
hukum Archimedes dan fenomena fluida statis.

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


4

1 FLUIDA STATIS

Mengapa kapal yang terbuat dari besi dapat terapung ? sementara pasir yang kecil
tenggelam ?

Gambar 2. Kapal Yang Berlayar Dilautan

Fluida merupakan zat yang dapat mengalir seperti zat cair dan gas. Fluida statis adalah
zat alir yang berada dalam kondisi diam dan tidak bergerak. Contoh fluida statis yang paling
simple adalah air yang diletakan di dalam gelas. Fluida statis merupakan ladang ilmu
pengetahuan. Karena melalui fluida statis ditemukan banyak sekali hukum-hukum dasar ilmu
fisika yang kemudian dalam penerapannya sangat bermanfaat bagi kesejahteraan umat
manusia. Contohnya hukum dasar ilmu fisika yang berasal dari fluida statis adalah teori
hidrostatika, hukum pascal, dan hukum Archimedes. Berdasarkan pergerakannya fluida ada
dua maca, yaitu fluida dinamis dan fluida statis. Fluida statis adalah fluida yang tidak bergerak.
Contoh fluida statis misalnya air yang di gelas, air di kolam renang dan air di danau.

2 TEKANAN HIDROSTATIS

Salah satu kuantitas fisis yang sangat penting untuk mendeskripsikan dan menganalisis
fluida adalah tekanan. Tekanan didefenisikan sebagai gaya yang bekerja tegak lurus pada
suatu bidang tiap satuan luas bidang tersebut. Berdasarkan defennisi tersebut, maka tekanan
dirumuskan sebagai berikut :
𝐹
𝑃=𝐴 .....................................................................................(1)

Keterangan :

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


5

P = tekanan ( N/m2 atau pascal Pa )


F = gaya ( N )
A = luas bidang tekan ( m2 )
Persamaan (1) menyatakan bahwa tenakan P berbanding terbalik dengan luas
permukaan bidang tempat gaya bekerja. Jadi, untuk besar gaya yang sama, luas bidang yang
kecil akan mendapatkan tekanan yang lebih besar dari pada luas bidang yang besar.
Bagaimana dengan tekanan yang dihasilkan oleh fluida ?
sedikit berbeda dengan tekanan pada zat padat, tekanan yang
dihasilkan oleh fluida menyebar ke segala arah. Sementara pada
zat padat, tekanan yang dihasilkan hanya ke arah bawah (jika pada
zat padat tidak diberikan gaya luar lain, pada zat padat hanya
bekerja gaya gravitasi). Biasanya, tekanan yang dihasilkan oleh Gambar 3. Tekanan Hodrostatis
fluida ini disebut tekanan hidrostatis. yang Dirasakan Oleh Penyelam
Tergantung pada Kedalaman
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diakibatkan oleh
gaya yang ada pada zat cair terhadap suatu luas bidang tekan pada
kedalaman tertentu. Tekanan hidrostatik dipengaruhi oleh kedalaman. Hal ini dapat dirasakan
oleh perenang atau penyelam yang merasakan adanya tekanan
seluruh badan, karena fluida memberikan tekanan ke segala arah.
Bagaimana kita bisa menentukan tekanan disembarang titik
di dalam fluida ? perhatikan gambar 3 yang menunjukkan suatu kotak
besar yang berisi fluida, misalnya air dengan massa jenis. Kita akan
menentukan besarnya tekanan hidristatik dititik 𝑥 yang berada pada
Gambar 4.Tekanan Hidrostatis
kedalaman ℎ di bawah permukaan fluida. Bayangkan kita bisa pada Sembarang Titik di Dalam
Fluida
membuat sebuah silinder vertikal yang memiliki luas penampang 𝐴,
dan menempatkannya sedemikian rupa sehingga titik pusat penampang alas tepat
bersentuhan dengan 𝑥. Tekanan hidrostatis yang bekerja pada alas silender dihasilkan oleh
berat silender itu sendiri. Berat silender dapat kita hitung dengan cara berikut :
Berat silender = 𝑚𝑔 = 𝜌𝑉𝑔
Berat silender = 𝜌𝐴ℎ𝑔
Dimana ρ = massa jenis, 𝐴 = luas penampang, ℎ = kedalaman, dan 𝑔 = percepatan gravitasi.
Sesuai dengan persamaan (1), besar tekanan didasar silinder dapat dituliskan :

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


6

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑆𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟
𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟
𝜌𝐴ℎ𝑔
𝑃ℎ = 𝐴

𝑃ℎ = 𝜌𝑔ℎ .....................................................................................(2)
Dengan :
𝑃ℎ = tekanan hidrostatis (N/m2)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
𝑔 = percepatan gravitasi (m/s2), dan
ℎ = kedalaman titik dari permukaan fluida (m).
Berdasarkan rumus diatas tekanan hidrostatis di suatu titik
dalam fluida diam tergantung pada kedalaman titik tersebut, bukan
pada bentuk wadahnya oleh karena itu semua titik yang terletak
pada satu bidang mendatar akan memiliki tekanan hidrostatis yang Gambar 5. Bejana
Berhubungan
sama. Fenomena ini disebut sebagai Hukum Utama Hidrostatis yang
berbunyi “Tekanan hidrostatis di semua titik yang terletak pada
satu bidang mendatar di dalam satu jenis zat cair besarnya sama”. Berdasarkan konsep
tekanan hidrostatik, tekanan pada masing-masing bejana adalah sama. Keadaan fluida seperti
pada gambar 5. dikenal dengan hukum utama hidrostatis.
Perhatikan gambar 6. disamping. Berdasarkan hukum
utama hidrostatis atau hukum pokok hidrostatis, maka tekanan di
titik A, B, dan C besarnya sama. Gambar 6. Tekanan Hidrostatis
A, B, dan C adalah sama
𝑃𝐴 = 𝑃𝐵 = 𝑃𝐶 = 𝜌𝑔ℎ
Hukum utama hidrostatika dapat digunakan untuk menentukan massa jenis zat cair
dengan menggunakan pipa U. Zat cair yang sudah diketahui massa jenisnya (𝜌2 ) dimasukkan
dalam pipa U, kemudian zat cair yang akan dicari massa jenisnya (𝜌1 ) dituangkan pada kaki
yang lain setinggi ℎ1 . Adapun ℎ2 adalah tinggi zat cair mula-mula, diukur dari garis batas kedua
zat cair.
Berdasarkan hukum utama hidrostatika, maka :
𝑃𝐴 = 𝑃𝐵

𝜌1 . 𝑔. ℎ1 = 𝜌2 . 𝑔. ℎ2

𝜌1 ℎ1 = 𝜌2 . ℎ2 ........................................................(3)

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


7

Contoh Soal :
Sebuah pipa U mula-mula diisi dengan air (U= 1.000 kg/m3), kemudian salah satu kakinya diisi
minyak setinggi 10 cm. Jika selisih permukaan air pada kedua kaki 8 cm, berapakah massa
jenis air?
Penyelesaian:
Diketahui: = 10 cm, = 8 cm, 3

Ditanya :

Jawab:
=

x 10 =1000 x 8

= 800 kg/m3

Semakin tinggi dari permukaan bumi, tekanan udara akan


semakin berkurang. Sebaliknya, semakin dalam seseorang menyelam
dari permukaan laut atau danau, tekanan hidrostatis akan semakin
bertambah. Mengapa demikian ? hal tersebut disebabkan oleh gaya
berat yang dihasilkan oleh udara dan zat cair. Kita telah mengetahui
Gambar 7. Pada Permukaan Zat
bahwa lapisan udara akan semakin tipis seiring bertambahnya Cair Bekerja Tekanan Atmosfer

ketinggian dari permukaan bumi sehingga tekanan udara akan


berkurang jika ketinggian bertambah kedalamannya. Oleh karena itu, tekanan hidrostatis
akan bertambah jika kedalaman bertambah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tekanan hidrostatis hanya bergantung pada massa jenis
fluida, percepatan gravitasi, dan kedalaman. Tekanan hidrostatis tidak bergantung pada luas
wadah.
Apabila tekanan atmosfer (Po) dipermukaan fluida diperhitungkan, maka besarnya
tekanan hidrostatis dapat dirumuskan dengan :
𝑃 = 𝑃𝑜 + 𝜌 𝑔 ℎ..................................................................................(3)
Dengan :
𝑃 = Takana Mutlak (Pa)
𝑃𝑜 = Tekanan atmosfer (Pa)
1 atmosfer (1 atm) = 76 cmHg = 1.01 x 105 N/m2

Contoh Soal :
Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA
8

Seekor ikan berada pada kedalaman 5 m dari permukaan air sebuah danau. Jika massa jenis
air 1.000 kg/m3 dan percepatan gravitasi 10 m/s2, tentukan:
a. tekanan hidrostatik yang dialami ikan,
b. tekanan total yang dialami ikan!
Penyelesaian:
Diketahui : h = 5 m , 𝜌 = 1000 kg/m3 , 𝑃0 = 1 𝑎𝑡𝑚
Ditanya : a. Ph ? b. P0 ?
Jawab :
a. 𝑃ℎ = 𝜌𝑔ℎ = (1000)(10)(5) = 5 𝑥 104 𝑁/𝑚2

b. 𝑃 = 𝑃0 + 𝜌𝑔ℎ = (1𝑥105 ) + (1000)(10)(5) = 1,5 𝑥 104 𝑁/𝑚2

3 HUKUM-HUKUM FLUIDA STATIS

1 Hukum Pascal

Hukum pascal menyatakan bahwa “Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar”.

Gambar 8. Hukum Pascal

Penerapan Hukum Pascal dalam suatu alat, misalnya dongkrak hidrolik, dapat
dijelaskan melalui analisis seperti gambar disamping. Apabila penghisap 1 ditekan dengan
gaya 𝐹1 , maka zat cair menekan ke atas dengan gaya 𝑃𝐴1 . Tekanan ini akan diteruskan ke
penghisap 2 yang besarnya 𝑃𝐴2 .
Dari hukum Pascal diatas dapat ditentukan perumusan untuk bejana berhubungan
adalah sebagai berikut :

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


9

𝑃1 = 𝑃2
𝐹1 𝐹
= 𝐴2 .................................................................................................(4)
𝐴1 2

Keterangan :
P = tekanan (N.m-2)
F = gaya (N)
A = luas penampang (m2)

Jika penampang penghisap dongkrak hidrolik berbentuk silinder


dengan diameter tertentu, maka persamaan di atas dapat pula
dinyatakan sebagai berikut : Bagan 9. Prinsip Kerja Sebuah
𝜋𝑑12 𝜋𝑑22 Dongkrak Hidrolik
𝐴1 = dan 𝐴2 =
4 4

𝐹1 𝐹
= 𝑑22 ..............................................................................(5)
𝑑12 2

Berdasarkan hukum ini diperoleh prinsip bahwa dengan gaya yang kecil dapat
menghasilkan suatu gaya yang lebih besar. Hukum Pascal dimanfaatkan dalam peralatan
teknik yang banyak membantu pekerjaan manusia, anatara lain dongkrak hidrolik, pompa
hidrolik, mesin hidrolik pengangkat mobil, mesin pres hidrolik, dan rem hidrolik pada mobil.
Contoh Soal:
Sebuah dongkrak hidrolik masing-masing penampangnya berdiameter 3 cm dan 120 cm.
Berapakah gaya minimal yang harus dikerjakan pada penampang kecil untuk mengangkat
mobil yang beratnya 8.000 N?
Penyelesaian:
Diketahui: 𝑑1 = 3 cm = 0,03 m
𝑑2 = 120 cm = 1,2 m
𝐹2 = 8000 N
Jawab:
𝐹1 𝐹
= 𝑑22
𝑑12 2

𝑑 2 0,03 2
𝐹1 = (𝑑1 ) 𝐹2 = ( 1,2 ) x 8000 = 5 N
2

Jadi gaya yang diberikan pada penampang 1 adalah 5 N

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


10

2 Hukum Archimedes

Hukum Archimedes adalah hukum yang menyatakan bahwa setiap benda yang
tercelup baik keseluruhan maupun sebagian dalam fluida, maka benda tersebut akan
menerima dorongan gaya ke atas (atau gaya apung). Sebuah benda yang sebagian atau
seluruhnya tercelup di dalam suatu zat cair/fluida ditekan ke atas dengan suatu gaya yang
besarnya setara dengan berat zat cair/fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. Gaya
tersebut disebut dengan Gaya tekan ke atas (Fa).
Benda-benda yang dimasukkan pada fluida seakan-akan mempunyai berat yang lebih
kecil dari pada saat berada di luar fluida. Misalnya, batu terasa lebih ringan ketika berada di
dalam air dibandingkan ketika berada di udara.
Berat di dalam air sesungguhnya tetap, tetapi air melakukan gaya yang arahnya keatas.
Hal ini menyebabkan berat batu akan berkurang, sehingga batu terasa lebih ringan.
Berdasarkan peristiwa di atas dapat disimpulkan bahwa berat benda di dalam air besarnya:
𝑤𝑎𝑖𝑟 = 𝑤𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 − 𝐹𝑎𝑝𝑢𝑛𝑔 ..............................................................(6)

Gambar 10. Keadaan Hukum Archimedes

Hukum Archimedes mempelajari tentang gaya ke atas yang dialami oleh benda apabila
berada dalam fluida. Benda-benda yang dimasukkan pada fluida seakan-akan mempunyai
berat yang lebih kecil dari pada saat berada di luar fluida. Bunyi hukum Archimedes yaitu
“suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami
gaya apung yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda
tersebut”.
Berdasarkan Hukum Archimedes, besarnya gaya apung (𝐹𝑎 ) sama dengan berat zat cair
yang dipindahkan (𝑤𝑏𝑓 ), sehingga berlaku:

𝐹𝑎 = 𝑤𝑏𝑓
Karena 𝑤𝑏𝑓 = 𝑚𝑏𝑓 . 𝑔 dan 𝑚𝑏𝑓 = 𝜌𝑓 . 𝑉𝑏𝑓 , maka:

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


11

𝐹𝑎 = 𝑚𝑏𝑓 . 𝑔
𝐹𝑎 = 𝜌𝑓 . 𝑉𝑏𝑓 . 𝑔......................................…..................(7)

Keterangan:
𝐹𝑎 =gaya apung/ke atas (N)
𝜌𝑓 =massa jenis fluida (kg/m3)
𝑉𝑏𝑓 =volume fluida yang dipindahkan (m3)
𝑔 =percepatan gravitasi (m/s2)
Gaya Archimedes arahnya ke atas maka pengaruhnya akan mengurangi berat benda
yang tercelup.
Contoh Soal :
Sebuah besi yang volumenya 0,02 m³ tercelup seluruhnya di dalam air. Jika massa jenis air
10³ kg/m³, maka hitunglah gaya keatas yang dialami besi tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui : V = 0,02 m3
Ρ = 10³ kg/m³
g = 10 m/s²
Ditanyakan: Fa= ...?
Jawab :
Fa= ρc× V × g
= 10³ × 10 × 0,02
= 200 N
Jadi, gaya keatas yang di alami besi sebesar 200 N.

4 KEADAAN BENDA

Apabila sebuah benda padat dicelupkan ke dalam zat cair, maka ada tiga kemungkinan
yang terjadi pada benda, yaitu tenggelam, melayang dan terapung.

1 Benda Tenggelam

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


12

Benda dikatakan tenggelam, jika benda tersebut berada di dasar zat cair. Benda dapat
tenggelam dikarenakan massa jenis benda lebih besar dari pada massa jenis zat cair (𝜌𝑏 >
𝜌𝑐 ), sehingga berat benda juga lebih besar dari pada gaya Archimedes (𝑤𝑏 > 𝐹𝐴 ). Contoh
peristiwa tenggelam antara laian, batu yang dimasukkan ke dalam air.

2 Benda Melayang
Benda dikatakan melayang, jika benda tersebut berada di antara permukaan dan dasar
dari zat cair. Benda dapat melayang dikarenakan massa jenis benda sama dengan massa jenis
zat cair (𝜌𝑏 = 𝜌𝑐 ), sehingga berat benda menjadi sama dengan gaya Archimedes (𝑤𝑏 = 𝐹𝐴 ).
Dengan kata lain, berat benda di dalam zat cair sama dengan nol. Contoh peristiwa melayang
adalah ikan-ikan di dalam perairan.

3 Benda Terapung
Benda dikatakan terapung, jika keadaan seluruh benda tersebut tepat berada di atas
permukaan zat cair atau hanya sebagian benda yang berada di bawah permukaan zat cair.
Benda dapat terapung dikarenakan massa jenis benda lebih kecil dari pada massa jenis zat
cair (𝜌𝑏 < 𝜌𝐶 ), Sehingga berat benda juga lebih kecil dari pada gaya Archimedes (𝑤𝑏 < 𝐹𝐴 ).
Contoh peristiwa terapung antara lain, gabus atau kayu yang dimasukkan ke dalam air.

Gambar 11. Benda Dalam Keadaan Tenggelam, Melayang, Mengapung

5 FENOMENA DALAM FLUIDA STATIS

1 Tegangan Permukaan
Tahukah kamu apakah itu tegangan permukaan? Untuk mengetahuinya

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


13

perhatikan fenomena berikut !

Gambar 12. Nyamuk terapung di atas airGambar 12. Tetesan air berbentuk bola

Mengapa nyamuk dapat terapung di atas permukaan air dan air yang jatuh pada
daun berbentuk bola bukan aliran? Untuk memahami hal tsb, Cobalah percobaa
sederhana berikut.

Isilah sebuah gelas dengan air hingga hampir penuh.


Kemudian letakkan silet di atas permukaannya
dengan hati-hati. Silet akan mengapung di atas air.
Mengapa silet yang massa jenis lebih besar dibanding
air dapat mengapung?Kemudian tambahkan sedikit
detergen pada air. Silet akan segera tenggelam.
Mengapa setelah ditambahkan detergen silet
tenggelam ?
Gambar 13. Silet Mengapung Diatas
Air

Berdasarkan pengamatan di atas, saat zat cair di tekan oleh silet, permukaan zat cair
tampak seperti kulit yang tegang. Sifat tegang ini yang disebut dengan tegangan permukaan.
Dapat kita simpulkan bahwa tegangan permukaaan merupakan kecenderungan zat cair untuk
menegang sehingga membentuk lapisan tipis yang elastis. Mengapa dapat terjadi tegangan
permukaan ?
Tegangan permukaan dapat dijelaskan dengan memperhatikan gaya yang dialami oleh
partikel zat cair. Jika dua partikel zat cair berdekatan akan terjadi gaya tarik-menarik. Gaya
tarik-menarik antara partikel-partikel yang sejenis disebut kohesi. Sedangkan, gaya tarik

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


14

menarik antarpartikel yang berbeda jenis disebut dengan


adhesi. Bola A adalah molekul yang berada dalam zat
cair,sedangkan bola B adalah molekul yang berada di
permukaan zat cair. Pada bola A, bekerja gaya sama besar ke
segala arah sehingga resultan gaya yang bekerja pada A sama
dengan nol.
Pada bola B, hanya bekerja gaya yang arahnya ke bawah Gambar 14. Tegangan
permukaan zat cair
dan ke samping (karena di atasnya tidak terdapat partikel zat
cair) sehingga resultan gaya-gaya yang bekerja berarah ke
bawah. Resultan gaya ini yang mengakibatkan lapisan atas zat cair seakan-akan tertutup oleh
selaput yang elastis. Selaput ini cenderung menyusut sekuat mungkin, sejumlah cairan
tertentu membentuk permukaan sesempit mungkin. Inilah yang disebut tegangan permukaan.
Oleh karena itu, setetes air pada keran, daun talas ataupun sarang laba-laba berbentuk bola.
Sebab, dalam bentuk bola cairan mendapat daerah permukaan tersempit. Selaput tipis
tersebut yang membuat silet tidak tenggelam dalam air, sebab massa silet dapat diatasi oleh
selaput tipis ini. Namun, ketika ditetesi detergen, hal ini menyebabkan tegangan permukaan
turun, dan silet tenggelam.
Perhatikan gambar disamping, pada gamabr
ditunjukaan contoh lain dari tegangan permukaan. Seutas
kawat dibengkokkan hingga berbentuk U dan seutas kawat
kedua yang dapat meluncur pada kaki-kaki kawat U. Ketika
alat ini dicelupkan dalam larutan sabun dan dikeluarkan,
kawat kedua (jika beratnya tidak begitu besar) akan tertarik
ke atas. Untuk menahan kawat ini agar tidak meluncur ke
Gambar 15. kawat kedua
atas, kita perlu mengerjakan gaya kebawah. Total gaya ke
cenderung meluncur ke atas
bawah adalah F= T+w. karena gaya permukaan

Jika ℓ adalah panjang peluncur kawat maka gaya F


bekerja pada panjang total 2ℓ karena selaput tipis air sabun memiliki dua sisi permukaan.
Dengan demikian, tegangan permukaan didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya
tegangan permukaan F dengan panjang d tempat gaya tersebut bekerja yang secara
matematis dinyatakan dengan persamaan

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


15

𝐹
𝛾= …...............……………………………….............................................(8)
2𝑙

Keterangan:
𝛾 = tegangan permukaan (N/m)
F= gaya pada permukaan zat cair (N)
l = panjang permukaan (m)
Tegangan permukaan bukan merupakan gaya namun melainkan gaya dibagi dengan
panjang. Sehingga satuan tegangan permukaan adalah N/m
Contoh Soal :
Batang jarum yang panjangya 5cm diletakan secara perlahan- lahan di atas permukaan air.
Apabila tegangan permukaan air 0,07 N/m. Tentukan besarnya gaya tegang permukaan pada
jarum!
Penyelesaian:
𝐹 = 𝛾 .2𝑙
= 0,07. 2 . 0,05
= 0,007 𝑁

2 Kapilaritas

Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan gejala kapiler? Untuk mengetahuinya
perhatikan fenomena berikut !

Gambar 17. Kapilaritas pada dinding


Gambar 16. Kapilaritas pada tanaman rumah

Mengapa air dapat naik dari akar ke daun ? Mengapa dinding rumah yang retak
terasa basah, padahal atap tidak bocor?

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


16

Sebelum membahas tentang kapilaritas, kita harus tahu mengenai peristiwa meniskus
cekung dan meniskung cembung pada zat cair. Saat air dimasukkan ke dalam tabung kaca,
gaya adhesi (gaya tarik menarik molekul air dengan tabung kaca)molekul cairan lebih kuat
daripada kohesi, maka permukaan cairan akan membentuk lengkungan ke atas. Inilah yang
disebut dengan meniskus cekung. Saat raksa dimasukkan ke dalam tabung kaca, gaya kohesi
(gaya tarik menarik antara molekul cairan)molekul cairan lebih kuat daripada adhesi, maka
permukaan cairan akan membentuk lengkungan ke atas. Inilah yang disebut dengan meniskus
cembung.

𝜽
𝜽

RAKSA
AIR

Meniskus cekungg 𝜽 < 90 Meniskus cembung 𝜽 > 90


Gambar 18. Meniskus cembung dan cekung

Pada saat permukaan cekung sudut kontak berbentuk lancip (kurang dari 90 0 ), saat
permukaan cembung sudut kontak berbentuk tumpul (lebih dari kurang dari 90 0 ).
Kapilaritas dipengaruhi oleh adhesi dan kohesi. Untuk zat cair yang membasahi
dinding pipa (𝜃< 90°), permukaan zat cair dalam pipa naik lebih tinggi dibandingkan
permukaan zat cair di luar pipa. Sebaliknya, untuk zat cair yang tidak membasahi dinding pipa
(𝜃< 90°) permukaan zat cair di dalam pipa lebih rendah daripada permukaan zat cair di luar
pipa. Untuk lebih jelasnya perhatikan di bawah ini .

Gambar 19. Diagram gaya pada kapilaritas

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


17

Mengapa permukaan zat cair bisa naik atau turun dalam permukaan pipa kapiler?
Perhatikan Gambar diatas menunjukkan zat cair yang mengalami meniskus cekung. Tegangan
permukaan menarik pipa ke arah bawah karena tidak seimbang oleh gaya tegangan
permukaan yang lain. Sesuai dengan hukum III Newton tentang aksi reaksi, pipa
akanmelakukan gaya yang sama besar pada zat cair, tetapi dalam arah berlawanan. Gaya
inilah yang menyebabkan zat cair naik. Zat cair berhenti naik ketika berat zat cair dalam kolam
yang naik sama dengan gaya ke atas yang dikerjakan pada zat cair.
𝑤=𝐹
Jika massa jenis zat cair adalah 𝜌, tegangan permukaan𝛾, sudut kontak 𝜃, kenaikan zat
cair setinggi h, dan jari-jari pipa kapiler adalah r, maka berat zat cair yang naik dapat
ditentukan melalui persamaan berikut.
𝑤 = 𝑚𝑔
𝑤 = 𝜌𝑉𝑔
w   r 2 hg

Komponen gaya vertikal yang menarik zat cair sehingga naik setinggi h adalah:
𝐹 = (𝛾𝑐𝑜𝑠𝜃)(2𝜋𝑟) = 𝐹 = 2𝜋𝑟𝛾𝑐𝑜𝑠𝜃
Jika nilai F ganti dengan 𝜌𝜋𝑟 2 ℎ𝑔, maka persamaannya menjadi seperti berikut.
𝜌𝜋𝑟 2 ℎ𝑔 = 2𝜋𝑟𝛾𝑐𝑜𝑠𝜃
2𝛾 cos 𝜃
ℎ= ………….….....................………..(9)
𝜌𝑔𝑟

Keterangan:
h = kenaikan/penurunan zat cair dalam pipa (m)
𝛾 = tegangan permukaan N/m
𝜃= sudut kontak (derajat)
𝜌=massa jenis zat cair (hg/m3)
r = jari-jari pipa (m)

Berdasarkan penjelasan di atas, kapilaritas merupakan peristiwa naik atau turunnya


zat cair melalui celah-celah kecil (pipa kapiler) Pembuluh xylem yang terdapat pada batang
dan akar tumbuhan dianggap sebagai pipa kapiler. Air akan naik melalui pembuluh kayu
(xylem) sebagai akibat dari gaya adhesi antara dinding pembuluh kayu dengan molekul air.
Begitu juga dengan air yang dapat merembes ke atas melalui retakan tembok sehingga
membasahi tembok.
Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA
18

Contoh Soal :
Sebuah pipa kapiler yang jari-jarinya 1 mm berisi raksa yang massa jenisnya 13,6 g/cm3. Jika
sudut kontak, tegangan permukaan, dan percepatan gravitasi berturut-turut 120o, 1,36 N/m,
10 m/s2, maka tentukan penurunan raksa dalam pipa kapiler tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui : r = 1 mm = 10–3m
= 13,6 g/cm3= 13.600 kg/m3

= 120o, cos 120o= 0,5

g = 10 m/s2
Ditanyakan: h= ...?
Jawab :
2𝛾 cos 𝜃
ℎ= 𝜌𝑔𝑟
2(1,36) (0,5)
ℎ= (13600)(10)(10−3 )

ℎ = 10−2 𝑚 = 1 𝑐𝑚

3 Viskositas

Pada zat padat yang bersentuhan menimbulkan gaya gesekan satu sama lain ketika
keduanya bergerak. Begitu pula pada fluida, gerakan dari lapisan fluida juga menimbulkan
gesekan, yang disebut viskositas fluida.
Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya
gesekan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, makin sulit suatu fluida mengalir
dan makin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Didalam zat cair, viskositas
dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat cair. Sedangkan dalam gas, viskositas timbul
sebagai akibat tumbukan antara molekul gas.
Fluida yang berbeda memiliki besar viskositas yang berbeda : sirup lebih kental dari air,
madu lebih kental dari minyak sayur, zat cair pada umumnya lebih kental dari gas. Viskositas
fluida yang berbeda dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang disebut
koefisien viskositas(𝜂). Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah Ns/m2atau pascal sekon
(Pa s).

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


19

Perhatikan gambar 20. disamping, dimana suatu


lapisan fluida ditempatkan diantara dua papan, satu
papan bergerak, sedangkan satu papan lagi diam.
Fluida bersentuhan dengan masing-masing papan
akibat adanya gaya adhesi antara papan dan fluida,

Gambar 20. Penentuan Viskositas sehingga ketika papan atas bergerak dengan
kecepatan 𝑣, fluida dibagian atas juga bergerak dengan
kecepatan yang sama. Sementara itu, fluida yang bersentuhan dengan papan yang diam juga
diam. Lapisan fluida yang diam menahan aliran lapisan yang persis diatasnya, yang juga
menahan lapisan berikutnya, dan seterusnya. Dengan demikian, ada variasi kecepatan dalam
fluida, dari nol sampai 𝑣 tertentu. Jika kecepatan 𝑣 ini dibagi dengan tebal lapisan 𝑙, maka
𝑣
besaran disebut gradien kecepatan.
𝑙

Untuk menggerak papan yang atas diperlukan suatu gaya. Besar gaya yang diperlukan
ini ternyata sebanding dengan luas permukaan kontak masing-masing papan A, sebanding
dengan kecepatan 𝑣, dan berbanding terbalik dengan ketebalan lapisan l (jarak antara dua
papan). Untuk fluida yang berbeda, makin kental fluida tersebut , makin besar gaya yang
diperlukan. Konstanta pembanding untuk persamaan ini didefinisikan sebagai koefisien
viskositas (𝜂). Sehingga kita bisa menuliskan besar gaya yang diperlukan untuk
menggerakkan papan dengan persamaan :

𝑣
𝐹 = 𝜂𝐴 𝑙 ............................................................ (10)

Berikut adalah koefisien viskositas berbagai fluida :


Tabel 1. Koefisien viskositas fluida
Fluida Suhu (0C) Koefisien Viskositas
𝜂 (𝑃𝑎 𝑠)
Gas
Udara 0 0,0171 x 10-3
20 0,0182 x 10-3
40 0,0193 x 10-3
Karbondioksida 20 0,0147 x 10-3
Helium 20 0,0196 x 10-3

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


20

Hidrogen 0 0,009 x 10-3


Uap air 100 0,013 x 10-3
Zat Cair
Air 0 1,78 x 10-3
20 1,00 x 10-3
40 0,651 x 10-3
100 0,3 x x 10-3
Darah 37 4 x 10-3
Plasma darah 37 1,5 x 10-3
Etil alcohol 20 1,2 x 10-3
Gliserin 20 1500 x 10-3
Oli (SAE 10) 30 200 x 10-3

Untuk suhu yang lebih rendah umumnya zat cair menjadi lebih kental (koefisien
viskositasnya lebih besar). Berlawanan dengan itu, gas akan berkurang kekentalannya jika
suhu turun. Makin kecil 𝜂 . fluida makin menedekati fluida ideal (𝜂 = 0)
Hukum Stokes dan Kecepatan Terminal
Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan v dalam suatu fluida kental yang
koefisien viskositasnya 𝜂, maka benda tersebut akan dihambat geraknya oleh gaya gesekan
fluida pada benda tersebut. Besarnya gaya gesekan fluida yaitu Fs= k𝜂v. dengan k adalah
konstanta yang bergantung pada bentuk geometris benda.
Berdasarkan perhitungan laboratorium, pada tahun 1845, Sir George Stoker
menunjukkan bahwa untuk benda yang bentuk geometrisnya berupa bola nilai k = 6𝜋r. Bila
nilai k dimasukkan kedalam persamaan, maka diperoleh persamaan yang dikenal sebagai
hukum Stokes.
Fs  6  r  v
..................................................................... (11)
Keterangan:
Fs= gaya gesekan stokes (N)
𝜂 = koefisien viskositas fluida (Pa s)
r = jari-jari bola (m)

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


21

v = kelajuan relatif bola terhadap fluida (m/s)


Perhatikan Gambar disamping! Sebuah bola dijatuhkan
dalam sebuah fluida. Gaya-gaya yang bekerja pada bola
adalah gaya berat w, gaya apung Fa, dan gaya hambat akibat
viskositas atau gaya stokes Fs. Ketika dijatuhkan, bola
bergerak dipercepat. Namun,saat kecepatannya bertambah
Gambar 21. Gaya yang bekerja
gaya stokesnya juga bertambah. Akibatnya, pada suatu saat pada bola.
bola akan mencapai keadaan seimbang sehingga bergerak
dengan kecepatan konstan. Kecepatan ini disebut kecepatan terminal. Pada kecepatan
terminal, resultan yang bekerja pada bola sama dengan nol. Misalnya sumbu vertikal ke atas
sebagai sumbu positif, maka pada saat kecepatan terminal tercapai berlaku berlaku
persamaan berikut.
∑𝐹 = 0
𝐹𝑎 + 𝐹𝑠 = 𝑤
𝜌𝑓 𝑉𝑏 𝑔 + 6𝜋 r 𝜂 v = 𝜌𝑏 𝑉𝑏 𝑔
6𝜋 r 𝜂 v = 𝜌𝑏 𝑉𝑏 𝑔 − 𝜌𝑓 𝑉𝑏 𝑔
6𝜋 r 𝜂 v = 𝑔𝑉𝑏 (𝜌𝑏 − 𝜌𝑓 )
𝑔𝑉𝑏 (𝜌𝑏 −𝜌𝑓 )
𝑣𝑇 = …….……….........................................(12)
6𝜋 r 𝜂
4
Untuk benda berbentuk bola dengan 𝑉 = 3 𝜋𝑟 3, persamaannya menjadi seperti berikut:
4
𝑔 (3 𝜋𝑟 3 ) (𝜌𝑏 − 𝜌𝑓 )
𝑣𝑇 =
6𝜋 r 𝜂
2 𝑟2𝑔
𝑣𝑇 = 9 (𝜌𝑏 − 𝜌𝑓 )................................................................(13)
𝜂

Keterangan:
𝑣𝑇 = kecepatan terminal (m/s)
𝜌𝑏 =massa jenis bola (kg/m3)
𝜌𝑓 =massa jenis fluida (kg/m3)
Contoh Soal :
Sebuah bola besi yang berjari-jari 0,2 cm ( = 5.000 kg/m3) dijatuhkan ke dalam sebuah drum

yang berisi minyak. Jika koefisien viskositas minyak = 11 x 10-2kg/ms, maka hitunglah

kecepatan terminalnya!

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


22

Diketahui :
r = 0,2 cm = 2 x 10–3m
f= 900 kg/m3

b= 900 kg/m3

= 11 x 10-2kg/ms

Ditanyakan: = ...?

Jawab :
2 𝑟2𝑔
𝑣𝑇 = 9 (𝜌𝑏 − 𝜌𝑓 )
𝜂

2 (2𝑥10−3 )2 10
𝑣𝑇 = 9 (5000 − 900)
(11𝑥10−2 )

𝑣𝑇 = 0,165 m/s

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


23

F TUGAS PROYEK

Pada materi ini, siswa akan terlibat untuk mengerjakan suatu proyek.

A. Tujuan Proyek
Melalui kegiatan proyek ini siswa mampu menganalisis hukum Pascal dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, untuk itu siswa diharapkan :
1. Untuk menganalisis prinsip kerja dongkrak hidrolik sederhana.
2. Untuk mengetahui besaran apa saja yang mempengaruhi prinsip kerja dongkrak
hidrolik sederhana.
Berikut kegiatan yang akan dilakukan siswa.
Kegiatan siswa :
a) Siswa dibagi menjadi 3-4 orang perkelompok, duduk dengan kelompoknya masing-
masing tanpa membeda-bedakan.
b) Siswa menjawab pertanyaan berdasarkan pendapat masing-masing.
c) Siswa bekerja sama mendiskusikan perencanaan proyek untuk pertemuan berikutnya.

Fase 1 : Penentuan Pertanyaan Mendasar

Gamabr 5. Contoh Penerapan Dongkrak Hidrolik

Pasti semua pernah melihat orang mencuci mobil di tempat cucian mobil bukan ? Lalu apa
yang dilihat ? Mengapa mobil tersebut dapat terangkat ?. Berdasarkan gambar 7 diatas, pada
saat mencuci mobil dibutuhkan sebuah alat yang bisa mengangkat mobil tersebut dengan
mudah yaitu dengan menggunakan dongkrak hidrolik.

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


24

Sebelum mengerjakan proyek, jawablah pertanyaan berikut dan gunakanlah referensi


buku/internet untuk menjawab pertanyaan berikut :
1. Mengapa mobil di tempat cucian bisa terangkat dengan mudah padahal massanya
sangat besar ?
2. Bagaimana prinsip kerja dongkrak hidrolik jika dihubungkan dengan hukum pascal ?

Fase 2 : Mendesain Perencanaan Proyek


Kegiatan siswa :
a) Siswa sudah siap dalam kelompoknya masing-masing.
b) Siswa mendiskusikan rancangan gambar desain proyek, alat dan bahan yang
digunakan, serta langkah-langkah yang akan dilakukan secara berkelompok.
c) Meminta paraf guru jika sudah selesai.

B. Rancangan dan Desain Proyek

Carilah dari beberapa referensi cara pembuatan dongkrak hidrolik sederhana,


kemudian terapkanlah caranya dan deskripsikan desain eksperimen di bawah ini.
1. Gambarlah desain proyek yang kalian rancang

2. tentukan judul proyek

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


25

3. Alat dan bahan yang digunakan dalam proyek


No Alat dan bahan Jumlah

4. Langkah-langkah kerja dalam pembuatan proyek


.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


26

(paraf guru)

Fase 3 : Menyusun Jadwal


Tanggal dimulai proyek :
Tanggal selesai proyek :
Berilah tanda ceklis (√) pada tabel di bawah ini !
Tabel 1. Tabel Jadwal Penyelesaian Proyek

Tanggal Hari Pencapaian


No. 2 minggu (Hari ke-) Saran Guru
Target 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Pembahasan
masalah
2 Persiapan
alat
3 Pembuatan
alat
4 Mengamati
hasil proyek
5 Konsultasi

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


27

Fase 4 : Monitoring
Penanggung jawab kelompok :
Penanggung jawab alat dan bahan :
Tabel 2. Tabel Memonitoring Siswa Dalam Pengerjaan Proyek

Pelaksanaan Rencana
No. Aspek Capaian tindak Tanggapan
Sudah Belum selanjutnya guru
1 Lama persiapan
sesuai dengan
target
2 Desain alat sudah
sesuai
3 Lama pembuatan
sesuai dengan
target
4 Semua anggota ikut
serta dalam
pengerjaan proyek
5 Perkembangan
hasil proyek
6 Kendala selama
pengerjaan proyek

Fase 5 : Menguji Hasil


Kegiatan siswa :
a) Siswa mempersiapkan alat dan bahan yang telah disediakan. Kemudian segera
menyusun dan bekerjasama mengerjakan proyek yang telah dirancang.
b) Siswa menganalisis hasil percobaan

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


28

1. Berdasarkan pengalaman mengerjakan proyek, jelaskan bagaimana prinsip kerja


dongkrak hidrolik sederhana tersebut ?
Jawab : ...............................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
2. Jelaskan besaran apa saja yang mempengaruhi kerja dongkrak hidrolik sederhana
tersebut !
Jawab : ...............................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
3. Tuliskan kesimpulan dari proyek yang dikerjakan berdasarkan pendapatmu sendiri !
Jawab : ...............................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

Fase 6 : Mengevaluasi Pengalaman


Kegiatan siswa :
a) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas berdasarkan kelompok
yang terpilih.
b) Lakukanlah presentasi di depan kelas.
c) Menggunakan bahasa santun saat menyampaikan pendapat.

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


29

Untuk menguji pemahaman anda terkait persoalan yang telah dipelajari, kerjakanlah soal
berikut ini !

Jawablah soal-soal berikut !


1) Jelaskan bunyi hukum Pascal !
2) Tuliskan persamaan hukum Pascal !
3) Apa fungsi dongkrak hidrolik dalam kehidupan sehari-hari ?
4) Sebuah tabung tertutup berbentuk U dimana ujung 1 mempunyai luas 𝐴1 = 1 𝑐𝑚2 .
Pada luasan ini diberi gaya sebesar 100 N. Jika ujung lain mempunyai luasan 𝐴2 =
100 𝑐𝑚2 , maka tentukanlah gaya yang bekerja pada luasan ini. Berapa beban
maksimum yang dapat diangkat oleh luasan ini ?
5) Gaya yang besarnya 5 N pada penghisap yang kecil dari suatu pompa hidrolik dapat
mengangkat beban dengan berat 600 N yang terdapat pada penghisap besar. Jika
penghisap kecil memiliki luas penampang 4 cm2 maka luas penampang yang besar
adalah ?
6) Buatlah kesimpulan akhir dari proyek yang telah dikerjakan !

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


30

G SOAL YANG MEMUAT KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF

1. Dino yang sedang berenang di kolam renang dengan kedalaman 5 meter


menyelam ke dasar kolam karena ingin mengambil uang koinnya yang terjatuh
pada saat dia berenang. Pada saat menyelam ternyata Doni merasakan sakit pada
bagian telinganya. Mengapa demikian ?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
2. Sebuah patung kuno bermassa 70 kg diketahui berada di dasar laut. Volume
patung ini adalah 3,0 x 104 cm3. Berapakah besar gaya yang diperlakukan untuk
mengeluarkannya dari dasar laut ? jelaskan berdasarkan konsep Hukum
Archimedes !
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
3.

botol 1 botol 2

Diatas terdapat dua buah botol dengan ukuran yang sama. Kedua botol tersebut
masing-masing diberi 4 buah lubang dengan ukuran dan jarak yang sama.
Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA
31

Bagaimanakah jarak pancaran pada masing-masing lubang jika botol pertama


diletakkan secara harizontal dan botol kedua diletakkan secara vertikal ?
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
4. Meli melakukan percobaan dengan menggunakan plastisin. Ia memasukkan
plastisin yang bermassa 65 gram ke dalam bejana yang berisi air. Ternyata plastisin
dalam keadaan tenggelam. Bagaimana cara agar plastisin tersebut terapung
(tanpa bantuan alat lain) ?. Jelaskan bagaimana dan mengapa demikian
berdasarkan konsep Hukum Archimedes !
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


32

RUBRIK PENILAIAN PORTOFOLIO

Satuan pendidikan : SMA/MA


Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pelajaran : Fluida Statis
Nama Siswa :
Kelas :
Indikator penilaian
No Aspek (Langkah-langkah Pembelajaran Project Based Learning) Skor
Pertanyaan Mendasar
1 Pengetahuan Aktif dalam memberikan jawaban.
2 Mampu menghubungkan materi pembelajaran dalam
kehidupan sehari-hari.
3 Mampu memahami materi dengan baik.
4 Sikap Mampu berdiskusi secara berkelompok dalam menyusun
perencanaan yang sistematis dan sesuai dengan kriteria.
Perencanaan Proyek
5 Pengetahuan Persiapan materi pembelajaran.
6 Kesesuaian rancangan proyek dengan materi.
7 Sikap Keaktifan dalam memberikan ide rancangan proyek.
8 Persiapan alat dan bahan yang digunakan.
9 Kreativitas dalam menentukan rancangan proyek.
10 Kejelasan dalam mempersiapkan langkah-langkah kerja
yang akan dilakukan.
Penyusunan Jadwal
11 Keterampilan Kreatif dalam membuat tabel penyusunan jadwal yang
menarik.
12 Kesesuaian jadwal dengan kegiatan yang dilakukan.
13 Efektifitas dalam menyusun jadwal kegiatan.
Pelaksanaan dan Monitoring Proyek
14 Pengetahuan Kesesuaian data yang diperoleh.

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


33

Indikator penilaian
No Aspek (Langkah-langkah Pembelajaran Project Based Learning) Skor
15 Kesesuaian analisis data dengan data yang diperoleh.
16 Sikap Keaktifan dalam pembuatan produk.
17 Kerjasama.
Pengujian Hasil (Penilaian)
18 Pengetahuan Pemahaman materi pembelajaran.
19 Kemampuan dalam menjawab soal yang diberikan.
20 Sikap Kebermanfaatan media yang digunakan untuk presentasi.
21 Kejelasan dalam menyampaikan hasil yang diperoleh.
22 Kemampuan mempresentasikan.
23 Keterampilan Kesesuaian produk dengan materi.
24 Keaslian dan keunikan produk.
25 Kualitas dan kerapian produk.
Evaluasi
26 Pengetahuan Kesesuaian kesimpulan dengan tujuan kegiatan.
27 Kesesuaian pemahaman dengan materi yang telah
dipelajari dengan proyek yang telah dibuat.
Komentar

Pedoman Penskoran :
Skor Kriteria
1 Kurang
2 Cukup
3 Baik
4 Baik sekali
5 Sangat baik

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA


34

Daftar Pustaka

Bob Foster. 2011. Akselerasi Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga
Giancoli. 2001. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Marthen Kanginan.2007. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga

Handout Project Based Learning | Fluida Statis | XI SMA

Anda mungkin juga menyukai