Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FISIKA DASAR FLUIDA

Di susun oleh :

Aulia Cahyani 2004015179

Cut Meutia Safitri 2004019002

Fania Dilla 2004015052

Fitri Khairunnisa 2004015118

Rizka Nailatul 2004015221

Shinta Putri Saraswati 2004015209


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkah dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul
“Fluida”. Adapun tujun dari penyusunan dalam tugas makalah ini yaitu untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah “Fisika Dasar”.

Pada makalah yang kami susun ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki maka
kami meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua didalam dunia
pendidikan. Dan semoga mampu menjadi pendidik yang patut di tauladani oleh anak didik.

Jakarta , 14 Januari 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ................................................................................................ 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB I

A. Latar Belakang ................................................................................................................. 4


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
C. Tujuan................................................................................................................................ 4

BAB II

A. Pengertian Fluida .............................................................................................................. 5


B. Jenis Fluida
1. Fluida Statis ................................................................................................................ 5
2. Fluida Dinamis .......................................................................................................... 11

BAB III

A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fluida merupakan gas dan cairan. Dalam kehidupan kita selalu berhubungan dengan
fluida. Gejala-gejala alam yang sering terjadi di sekitar kita biasanya disebabkan oleh
pengaruh fluida. Mekanika fluida adalah suatu ilmu yang memelajari perilaku fluida baik
dalam keadaan diam (static) maupun bergerak (dynamic) serta akibat interaksi dengan media
batasnya (zat padat atau fluida dengan yang lain ).

Mekanika fluida berkembang sejalan dengan perjalanan perkembangan peradaban


manusia. Banyak aspek kehidupan manusia yang terkait dengan mekanika fluida, seperti
transportasi, industri, aerodinamik bangunan, mesin-mesin fluida, dan kesehatan. Pada
makalah ini akan dibahas tentang teori perkembangan fluida serta penerepannya dalam
kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud dengan fluida ?
 Bagaimana penerapan konsep fluida ?
 Apa itu hukum hidrostatika?

C. Tujuan
 Untuk mengetahui konsep fluida
 Untuk mengetahui jenis fluida
 Untuk mengetahui hukum hidrostatika dan penerapannya

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Fluida

Dalam ilmu fisika, fluida adalah suatu zat yang dapat mengalir . Fluida merupakan bagian
dari perubahan bentuk benda, termasuk benda cair, gas, plasma, dan padat. Fluida memiliki
kemampuan untuk mengalir (atau umumnya kemampuannya untuk mengambil bentuk yang
sesuai dengan wadah mereka). Sifat ini biasanya dikarenakan sebuah fungsi dari
ketidakmampuan mereka mengadakan tegangan geser (shear stress) atau tidak mampu
mempertahankan/mengembalikan bentuknya.

Konsekuensi dari sifat ini adalah hukum Pascal yang menekankan pentingnya tekanan dalam
mengarakterisasi bentuk fluida. Dapat disimpulkan bahwa fluida adalah zat atau entitas yang
terdeformasi secara berkesinambungan apabila diberi tegangan geser walau sekecil apapun
tegangan geser itu.

B. Jenis Fluida

Fluida di bagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Fluida Statis

Fluida statis adalah ketika fluida yang sedang diam pada keadaan setimbang. Jadi kita
meninjau fluida ketika tidak sedang bergerak.

a. Tekanan

Tekanan didefinisikan sebagai gaya normal ( tegak lurus ) yang bekerja pada suatu bidang dibagi
dengan luas bidang tersebut.

5
Satuan SI untuk tekanan adalah Pascal ( disingkat Pa) .Dalam bidang meteorologi digunakan
satuan atmosfet (atm),cmHg atau mmHg, dan milibar (mb).

1Pa      = 1 N/m²


1mb     = 0,001 bar
1bar     = 105 Pa
1atm    = 76 cmHg = 1,01 x 105 Pa = 1,01 bar

Tekanan pada zat cair (fluida) secara umum dibedakan menjadi dua jenis tekanan, yakni
tekanan pada zat cair yang tidak bergerak (mengalir) serta tekanan yang zat cair yang bergerak
(mengalir).
Tekanan pada zat cair yang tidak bergerak atau yang lebih dikenal dengan Tekanan
Hidrostatis .Secara konseptual tekanan hidrostatis adalah tekanan yang  berlaku pada fluida atas
dasar Hukum Pascal.
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diberikan oleh gaya berat zat cair itu sendiri pada
suatu luas bidang tekan. Dengan asumsi bahwa zat cair dalam bentuk lapisan-lapisan sesuai
dengan tingkat kedalaman yang terukur dari permukaan zat cair. Maka tekanan hidrostatis  zat
cair adalah sama besar untuk setiap bagian zat cair yang memiliki kedalaman yang
sama.Tekanan hidrostatis zat cair (Ph) dengan massa jenis ρ pada kedalaman h dirumuskan
dengan :

Ph = ρgh
Nilai tekanan yang diukur oleh alat pengukur tekanan disebut tekanan gauge.

Adapun tekanan disebut tekanan mutlak.

Tekanan mutlak = tekanan gauge + tekanan atmosfer


p=pgauge +  patm
Pada permukaan zat cair bekerja tekanan atmosfer Po .Sehingga tekanan  mutlak pada kedalaman
h adalah :

P = po + ρgh
Tekanan atmosfer yang sering digunakan dalam soal adalah sebesar 1 atm =
76 cmHg = 1,01 x 105  Pa.

6
b. Hukum Pokok Hidrostatika

1. Hukum Hidrostatik
Menyatakan bahwa semua titik yeng terletak pada satu bidang datar didalam zat cair akan
memiliki tekanan hidrostatis yang sama.Pernyataan ini dapat diaplikasikan untuk
menentukan massa jenis zat cair menggunakan pipa U.
2. Hukum Pascal
Menyatakan bahwa jika fluida diberi tekanan dari luar maka tekanan tersebut akan diteruskan
kesegala arah dengan sama besar.prinsip hukum pascal diterapkan pada akat – alat hidrolik
seperti : pompa hidrolik , dongkrak hidrolik , pengangkat hidrolik dan lain – lain.
 Persamaan hukum pascal
Jika suatu fluida yang dilengkapi dengan sebuah penghisap yang dapat bergerak maka
tekanan di suatu titik tertentu tidak hanya ditentukan oleh berat fluida di atas permukaan
air tetapi juga oleh gaya yang dikerahkan oleh penghisap. Berikut ini adalah gambar
fluida yang dilengkapi oleh dua penghisap dengan luas penampang berbeda. Penghisap
pertama memiliki luas penampang yang kecil (diameter kecil) dan penghisap yang kedua
memiliki luas penampang yang besar (diameter besar) (Kanginan, 2007).

Sesuai dengan hukum Pascal bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
ruang tertutup akan diteruskan sama besar ke segala arah, maka tekanan yang masuk pada
penghisap pertama sama dengan tekanan pada penghisap kedua (Kanginan, 2007)
Tekanan dalam fluida dapat dirumuskan dengan persamaan di bawah ini.
P=F:A

sehingga persamaan hukum Pascal bisa ditulis sebagai berikut.

7
P1 = P2
F1 : A1 = F2 : A2

dengan P = tekanan (pascal), F = gaya (newton), dan A = luas permukaan penampang (m2).

 Penerapan hukum pascal


Semua instalasi hidraulika pada sistem fluida statis (tertutup) bekerja dengan prinsip
hidraustatis. Dua hukum terpenting yang berhubungan dengan hidraustatistika adalah :
1. Dalam sebuah ruang tertutup (sebuah bejana atau reservoir), tekanan yang dikenakan
terhadap zat cair akan merambat secara merata ke semua arah,
2. Besarnya tekanan dalam zat cair (air atau minyak) adalah sama dengan gaya (F) dibagi
oleh besarnya bidang tekan (A) (Krist, 1980).
Dari hukum Pascal diketahui bahwa dengan memberikan gaya yang kecil pada penghisap
dengan luas penampang kecil dapat menghasilkan gaya yang besar pada penghisap
dengan luas penampang yang besar (Kanginan, 2007). Prinsi inilah yang dimanfaatkan
pada peralatan teknik yang banyak dimanfaatkan manusia dalam kehidupan misalnya
dongkrak hidraulik, pompa hidraulik, dan rem hidraulik (Azizah & Rokhim, 2007).
3. Hukum Archimedes
Hukum archimedes berbunyi: “gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang
dicelupkan sebagian atau seluruhnya kedalam suatu fluida sama dengan berat fluida
yang dipindahkan oleh benda tersebut”.

 Gaya Apung

Gaya apung muncul karena selisih antara gaya hidrostatis yang dikerjakan fluida terhadap
permukaan bawah dengan permukaan atas benda. Gaya apung dapat dirumuskan sebagai
berikut.

Fa =  Vbfg
f

8
Dengan  f  adalah massa jenis fluida dan Vbf  adalah volume benda yang tercelup

dalam fluida. Jika benda tercelup semuanya, Vbf = volume benda. Tetapi jika volume

benda hanya tercelup sebagian, Vbf = volume benda yang tercelup dalam fluida saja.

 Terapung
pb, rata-rata < pf
w = Fa
Keterangan :
pb = massa jenis benda
pf = massa jenis fluida
w = berat benda
Fa = gaya Apung

 Melayang

pb, rata-rata = pf
w = Fa
Keterangan :
pb = massa jenis benda
pf = massa jenis fluida
w = berat benda
Fa = gaya Apung

 Tenggelam

pb, rata-rata > pf


w > Fa
Keterangan :
pb = massa jenis benda
pf = massa jenis fluida
w = berat benda
Fa = gaya Apung

 Penerapan Hukum Archimedes


a. Hidrometer
Hidrometer adalah alat untuk mengukur massa jenis zat cair. Alat ini digunakan utuk
mengetahui bahwa air accu sudah tidak dapat digunakan.lagi. Penggunaan Hidrometer , yaitu
mencelupkan nya pada zat cair yang yang akan diukur massa jenisnya.
b. Jembatan Ponton

9
Jembatan ponton dibuat dari drum-drum berongga yang dijajarkan melintang aliran
sungai. Jembatan ponton dibuat dengan memanfaatkan hukum Archimedes. Volume air yang
dipindahkan menghasilkan gaya apung yang mampu menahan berat drum dan benda-benda
yang melintas diatasnya. Setiap drum penyusun jembatan harus tertutup agar air tidak dapat
masuk kedalamnya.
c. Kapal Selam
Kapal selam dapat di posisikan mengapung, melayang, dan tenggelam di dalam air
laut. Oleh karena itu, kapal selam sangat cocok digunakan dalam bidang militer dan
penelitian. Bentuk badan kapal selam dirancang agar dapat melayang, mengapung, dan
telenggelam dalam air. Selain itu, dirancang untuk menahan tekanan air dikedalaman laut.
d. Balon Udara
Balon udara adalah penerapan prinsip Archimedes di udara. Balon udara harus diisi
dengan gas yang bermassa jenis lebih kecil dari massa jenis udara atmosfer, sehingga, balon
udara dapat terbang karena mendapat gaya keatas, misalnya diisi udara yang dipanaskan.
 Tegangan permukaan dan viskositas
a. Tegangan permukaan
Tegangan permukaan yaitu kecendrungan permukaan zat cair yang membentuk suatu
lapisan yang tertegang tapi elastis. Hal ini diakibatkan adanya gaya kohesi yaitu antara
partikel – partikel zat cair tersebut. Selain gaya kohesi pada zat cair juga bekerja gaya
adhesi yaitu gaya tarik antara partikel air dengan partikel dimana zat cair berada.
b. Viskositas
Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya
gesekan  didalam fluida.
Hukum Stokes    
Ff = 6πηrv
Dengan η adalah koefisien viskositas yang dinyatakan dalam kg m-1s-1 atau Pa s.
Kecepatan Terminal ( Vt )
Suatu benda yang dijatuhkan bebas dalam suatu fluida kental,kecepatannya makin membesar
sampai mencapai suatu kecepatan terbesar yang tetap.Kecepatan terbesar yang tetap ini
dinamakan kecepatan terminal

10
Vt = Vbg(ρb – ρf ) / 6πηrv

Untuk benda yang berbentuk bola dengan jari – jari r , maka volume benda vb = πr2, sehingga
diperoleh persamaan

Vt  = 2r2g / 9η (ρb – ρf )


2. Fluida Dinamis
Aliran fluida secara umum bisa kita bedakan menjadi dua macam, yakni aliran lurus alias
laminar dan  aliran turbulen. Aliran lurus bisa kita sebut sebagai aliran mulus, karena setiap
partikel fluida yang mengalir tidak saling berpotongan. Salah satu contoh aliran laminar adalah
naiknya asap dari ujung rokok yang terbakar. Mula-mula asap naik secara teratur (mulus),
beberapa saat kemudian asap sudah tidak bergerak secara teratur lagi tetapi berubah menjadi
aliran turbulen. Aliran turbulen ditandai dengan adanya linkaran-lingkaran kecil dan menyerupai
pusaran dan kerap disebut sebagai arus eddy. Contoh lain dari aliran turbulen adalah pusaran air.
a) Aliran fluida bisa berupa aliran tunak (steady) dan aliran tak tunak (non-steady).
b) Aliran fluida bisa berupa aliran termampatkan (compressible) dan aliran tak-termapatkan
(incompressible).
c) Aliran fluida bisa berupa aliran berolak (rotational) dan aliran tak berolak (irrotational).
d) Aliran fluida bisa berupa aliran kental (viscous) dan aliran tak kental (non-viscous).

Komponen-komponen dalam Fluida Dinamis

Debit (Q)
Debit adalah jumlah volume fluida yang mengalir persatuan waktu (biasanya per detik). Besar
debit aliran fluida dapat dicari dengan menggunakan satu dari dua formula ini:

Q = V/T
Q = Av
dimana:
Q adalah debit aliran fluida (m3/s)
V adalah volume fluida (m3)

11
t adalah selang waktu (s)
A adalah luasan penampang aliran (m2)
v adalah kecepatan aliran fluida (m/s)

BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Fluida adalah zat atau entitas yang terdeformasi secara berkesinambungan apabila
diberi tegangan geser walau sekecil apapun tegangan geser itu. Fluida statis adalah ketika
fluida yang sedang diam pada keadaan setimbang. Jadi kita meninjau fluida ketika tidak
sedang bergerak. Pada Fluida Dinamis, kita akan meninjau fluida ketika bergerak.
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diberikan oleh gaya berat zat cair itu
sendiri pada suatu luas bidang tekan. Dengan asumsi bahwa zat cair dalam bentuk
lapisan-lapisan sesuai dengan tingkat kedalaman yang terukur dari permukaan zat cair.
Maka tekanan hidrostatis  zat cair adalah sama besar untuk setiap bagian zat cair yang
memiliki kedalaman yang sama.Tekanan hidrostatis zat cair (Ph) dengan massa
jenis ρ pada kedalaman h dirumuskan dengan :

Ph = ρgh
Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada zat cairdalam ruang
tertutup diteruskan sama besar ke segala arah. Hukum Pascal dinyatakan dengan
persamaan sebagai berikut.
P masuk = P keluar
F1 : A1 = F2 : A2
dengan P = tekanan (pascal), F = gaya (newton), dan A = luas permukaan (m2).
Penerapan hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari antara lain penggunaan dongkrak
hidraulik, rem hidraulik, dan pompa hidraulik.

12
Hukum archimedes berbunyi: “gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang
dicelupkan sebagian atau seluruhnya kedalam suatu fluida sama dengan berat fluida
yang dipindahkan oleh benda tersebut”.
Aplikasi Archimedes ditemukan pada balon udara,kapal selam,kapal laut,galangan
kapal,jembatan ponton.
Kenapa kayu kayu yang besar dan banyak lebih mudah diangkat dalam air?
Karena kayu meiliki massa jenis lebih kecil daripada massa jenis air dan hukum
archimedes menjelaskan bahwa setiap benda yang tercelup baik keseluruhan maupun
sebagian dalam fluida (di sini maksudnya air), maka benda tersebut akan menerima
dorongan gaya ke atas (gaya apung), sehingga kayu menjadi ringan dan lebih mudah
diangkat di air
kenapa balon gas bisa naik ke atas? Karena balon gas berisi gas yang sangat ringan
(biasanya helium atau oksigen) akan naik ke atas sebab dipengaruhi oleh massa jenis
helium yang lebih ringan daripada massa jenis udara yang ada di sekitarnya.
Mengapa telur bisa mengapung dalam air garam sementara dalam air murni tenggelam?
Karena massa jenis air garam lebih tinggi (garam akan meningkatkan massa jenis)
dibandingkan air murni, sehingga gaya apung air garam lebih besar dibanding air murni
dan telur bisa mengapung di air garam

B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah perlunya pengaplikasian dari
pengetahuan tentang vektor ini di masyarakat luas, untuk memudahkan pekerjaan
masyarakat, sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan taraf hidup bangsa dan
negara.

13
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, S. N. & Nur Rokhim. 2007. Acuan Pengayaan Fisika. Surakarta: PT. Nyata Grafik
Media.
Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Krist, Thomas. 1980. Hidraulika Ringkas dan Jelas. Jakarta: Erlangga.
Lohat, A.S. 2008. Prinsip Pascal. (http://www.gurumuda.com/prinsip-pascal.html, diakses 9
November 2009).
Resnick, Haliday. 1985. Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga. Terjemahan. Jakarta: Erlangga.

14

Anda mungkin juga menyukai