Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Allah SWT, karena atas


berkat rahmat dan karunia-Nyalah, makalah sekaligus laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya . Adapun tujuan penulisan
makalah dan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pembuatan alat
eksperimen dari Mata Pelajaran Fisika, pada semester 2, di tahun ajaran
2015/2016 ini, dengan judul “Miniatur Dongkrak Hidrolik”. Dengan pembuatan
makalah ini, kami dari kelompok 1 mengharapkan para pembaca mampu untuk
lebih mengenal dan menambah wawasan tentang materi sekaligus cara
pembuatan miniatur dongkrak hidrolik.

Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses


pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif,
guna penulisan makalah ini menjadi yang lebih baik lagi di masa yang akan
datang.

Mataram, 14 Juni 2016

Penyusun

( Kelompok 1 )
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dongkrakhidrolik sederhana ini adalah aplikasi sederhana dari Hukum


pascal yaitu "Jika suatu fluida diberikan tekanan pada suatu tempat maka
tekanan itu akan diteruskan ke segala arah sama besar"( Blaise Pascal (1623-
1662).

Prinsip kerja Dalam sistem hidrolik, fluida cair berfungsi sebagai


penerus gaya. Minyak mineral umum dipergunakan sebagai media. Dengan
prinsip mekanika fluida yakni hidrostatik (mekanika fluida yang diam/statis,
teori kesetimbangan dalam cairan), hidrolik diterapkan. Dalam alat ini
apabila suntikan pertama ditekan maka fluida akan mengalir dan mengikuti
selang lalu akan mendorong suntikan yang terhubung dengan lengan, maka
lengan akan bergerak naik turun. Lalu apabila suntikan kedua ditekan fluida
akan mengalir mengikuti arah selang dan suntikan yang berada di atas lengan
akan terdorong dan pencapit pun akan bergerak.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam hal ini saya menyusun
makalah yang mengambil tema “Miniatur Dongkrak Hidrolik Sederhana” agar
kita dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan dan cara kerja dongkrak
hidrolik.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini
adalah :

a) Apa yang dimaksud dengan fluida ?


b) Apa Hukum Pascal ?
c) Apa persamaan Hukum Pascal ?
d) Bagaimana penerapan Hukum Pascal ?
e) Prinsip kerja dongkrak hidrolik ?
f) Bagaimana pembuatan dongkrak hidrolik sederhana ?

1.3 Tujuan Laporan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan sebagai


berikut:

a) Dengan alat peraga fisika berupa dongkrakhidrolik sederhana ini,


diharapkan mampu menjelaskan konsep dari tekanan dan Hukum pascal.

b) Dengan alat peraga fisika berupa dongkrakhidrolik sederhana ini,


diharapkan pembaca mengetahui penerapan dan aplikasi mengenai
konsep tekanan dan Hukum pascal dalam kehidupan sehari-hari.

c) Dari penulisan makalah ini diharapkan mampu membantu pembaca untuk


membuat alat peraga fisika mengenai konsep tekanan dan Hukum pascal
sebagai media pembelajaran sederhana.

1.4 Manfaat Penulisan Laporan

Berdasarkan tujuan penulisan makalah di atas, makalah ini


diharapkan memiliki manfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan
mengenai penerapan dari konsep tekanan dan Hukum Pascal yaitu dapat
mengaplikasikan konsep tersebut yang ditandai dengan pembuatan miniatur
dongkrak hidrolik.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Fluida

Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida
mencakup zat cair dan gas, karena zat cair seperti air atau zat gas seperti
udara dapat mengalir. Zat padat seperti batu dan besi tidak dapat mengalir
sehingga tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air, minyak pelumas, dan susu
merupakan contoh zat cair. Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam
fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang
lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir
dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh
udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain (Lohat, 2008).

Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan


sehari-hari. Setiap hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau
tenggelam. Setiap hari pesawat udara terbang dan kapal laut mengapung di
atasnya. Demikian juga kapal selam dapat mengapung atau melayang di
dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup juga bersirkulasi di dalam
tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari (Lohat, 2008).

Fluida dibagi menjadi dua bagian yakni fluida statis (fluida diam) dan
fluida dinamis (fluida bergerak). Fluida statis ditinjau ketika fluida yang
sedang diam atau berada dalam keadaan setimbang. Fluida dinamis ditinjau
ketika fluida ketika sedang dalam keadaan bergerak (Kanginan, 2007).
Fluida statis erat kaitannya dengan hidraustatika dan tekanan. Hidraustatika
merupakan ilmu yang mempelajari tentang gaya maupun tekanan di dalam
zat cair yang diam (Kanginan, 2007).
Sedangkan tekanan didefinisikan sebagai gaya normal per satuan luas
permukaan (Resnick, 1985). Setiap fluida selalu memberikan tekanan pada
semua benda yang bersentuhan dengannya. Air yang dimasukan ke dalam
gelas akan memberikan tekanan pada dinding gelas. Demikian juga seseorang
yang mandi dalam kolam renang atau air laut, air kolam atau air laut tersebut
juga memberikan tekanan pada seluruh tubuh orang tersebut (Lohat, 2008).
Tekanan total air pada kedalaman tertentu, misalnya tekanan air laut pada
kedalaman 200 meter merupakan jumlah tekanan atmosfer yang menekan
permukaan air laut dan tekanan terukur pada kedalaman 200 meter. Jadi,
selain lapisan bagian atas air menekan lapisan air yang ada di bawahnya,
terdapat juga atmosfer (udara) yang menekan permukaan air laut tersebut
(Lohat, 2008). Tekanan yang ditimbulkan oleh lapisan fluida yang ada di
atas dapat dikatakan sebagai tekanan dalam karena tekanan itu sendiri
berasal dari dalam fluida sedangkan tekanan atmosfer dapat kita katakan
tekanan luar karena atmosfer terpisah dari fluida. Tekanan atmosfer (dalam
kasus ini merupakan tekanan luar) bekerja pada seluruh permukaan fluida dan
tekanan tersebut disalurkan pada seluruh bagian fluida. Oleh karena itu,
tekanan total fluida pada kedalaman tertentu selain disebabkan oleh tekanan
lapisan fluida pada bagian atas, juga dipengaruhi oleh tekanan luar (Lohat,
2008).

B. Hukum Pascal

Bila ditinjau dari zat cair yang berada dalam suatu wadah, tekanan zat
cair pada dasar wadah tentu saja lebih besar dari tekanan zat cair pada bagian
di atasnya. Semakin ke bawah, semakin besar tekanan zat cair tersebut.
Sebaliknya, semakin mendekati permukaan atas wadah, semakin kecil
tekanan zat cair tersebut. Besarnya tekanan sebanding dengan pgh ( p =
massa jenis , g = percepatan gravitasi dan h= ketinggian/kedalaman)
(Lohat, 2008).

Setiap titik pada kedalaman yang sama memiliki besar tekanan yang
sama. Hal ini berlaku untuk semua zat cair dalam wadah apapun dan tidak
bergantung pada bentuk wadah tersebut. Apabila ditambahkan tekanan luar
misalnya dengan menekan permukaan zat cair tersebut, pertambahan tekanan
dalam zat cair adalah sama di segala arah. Jadi, jika diberikan tekanan luar,
setiap bagian zat cair mendapat jatah tekanan yang sama (Lohat, 2008).

Jika seseorang memeras ujung kantong plastik berisi air yang memiliki
banyak lubang maka air akan memancar dari setiap lubang dengan sama
kuat. Blaise Pascal (1623-1662) menyimpulkannya dalam Hukum Pascal
yang berbunyi, “tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
tertutup diteruskan sama besar ke segala arah” (Kanginan, 2007).
Blaise Pascal (1623-1662) adalah fisikawan Prancis yang lahir di Clermount
pada 19 Juli 1623. Pada usia 18 tahun, ia menciptakan kalkulator digital
pertama di dunia. Ia menghabiskan waktunya dengan bermain dan melakukan
eksperimen terus-menerus selama pengobatan kanker yang dideritanya. Ia
menemukan teori Hukum Pascal dengan eksperimenya bermain-main dengan
air (Kanginan, 2007).

C. Persamaan Hukum Pascal

Dongkrak hidrolik sederhana dibuat berdasarkan prinsip Hukum Pascal.


Menurut Pascal jika suatu fluida yang dilengkapi dengan sebuah penghisap
yang dapat bergerak maka tekanan di suatu titik tertentu tidak hanya
ditentukan oleh berat fluida di atas permukaan air tetapi juga oleh gaya yang
dikerahkan oleh penghisap. Berikut ini adalah gambar fluida yang dilengkapi
oleh dua penghisap dengan luas penampang berbeda. Penghisap pertama
memiliki luas penampang yang kecil (diameter kecil) dan penghisap yang
kedua memiliki luas penampang yang besar (diameter besar).
Gambar : Fluida yang Dilengkapi Penghisap dengan Luas Permukaan
Berbeda
(Sumber: 4.bp.blogspot.com)

Sesuai dengan hukum Pascal bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair
dalam ruang tertutup akan diteruskan sama besar ke segala arah, maka
tekanan yang masuk pada penghisap pertama sama dengan tekanan pada
penghisap kedua.

Tekanan dalam fluida dapat dirumuskan dengan persamaan di bawah


ini.

F
P=
A

sehingga persamaan hukum Pascal bisa ditulis sebagai berikut.

P1=P2

F1 F2
=
A1 A2

dengan, P = tekanan (pascal)


F = gaya (N)
A = luas penampang (m2)

Dari hukum Pascal diketahui bahwa dengan memberikan gaya yang kecil
pada penghisap dengan luas penampang kecil dapat menghasilkan gaya yang
besar pada penghisap dengan luas penampang yang besar. Prinsip inilah yang
dimanfaatkan pada peralatan teknik yang banyak dimanfaatkan manusia
dalam kehidupan misalnya dongkrak hidrolik, dongkrakhidrolik, dan rem
hidrolik.

Ada berbagai macam satuan tekanan. Satuan SI untuk tekanan adalah


newton per meter persegi (N/m2) yang dinamakan pascal (Pa). Satu
pascal sama dengan satu newton per meter persegi. Dalam sistem satuan
Amerika sehari-hari, tekanan biasanya diberikan dalam satuan pound per inci
persegi (lb/in2). Satuan tekanan lain yang biasa digunakan adalah atmosfer
(atm) yang mendekati tekanan udara pada ketinggian laut. Satu atmosfer
didefisinikan sebagai 101,325 kilopascal yang hampir sama dengan 14,70 lb/in
2
. Selain itu, masih ada beberapa satuan lain diantaranya cmHg, mmHg, dan
milibar (mb). 1 mb = 0.01 bar, 1 bar = 105 Pa, dan 1 atm = 76 cm Hg = 1,01
x 105 Pa = 0,01 bar, 1 atm = 101,325 kPa = 14,70 lb/in 2. Untuk menghormati
Torricelli, fisikawan Italia penemu barometer (alat pengukur tekanan),
ditetapkan satuan dalam torr, dimana 1 torr = 1 mmHg (Tipler, 1998).

D. Penerapan Hukum Pascal

Hidrolika adalah ilmu yang mempelajari berbagai gerak dan


keseimbangan zat cair. Hidrolika merupakan sebuah ilmu yang mengkaji arus
zat cair melalui pipa-pipa dan pembuluh – pembuluh yang tertutup maupun
yang terbuka. Kata hidrolika berasal dari bahasa Yunani yang berarti air.
Dalam teknik, hidrolika berarti pergerakan-pergerakan, pengaturan-
pengaturan, dan pengendalian- pengendalian berbagai gaya dan gerakan
dengan bantuan tekanan suatu zat cair (Krist, 1980). Semua instalasi
hidrolika pada sistem fluida statis (tertutup) bekerja dengan prinsip
hidrostatis. Dua hukum terpenting yang berhubungan dengan hidraustatistika
adalah.

1. Dalam sebuah ruang tertutup (sebuah bejana atau reservoir),


tekanan yang dikenakan terhadap zat cair akan merambat secara
merata ke semua arah;
2. Besarnya tekanan dalam zat cair (air atau minyak) adalah sama
dengan gaya (F) dibagi oleh besarnya bidang tekan (A) (Krist,
1980).

Dari hukum Pascal diketahui bahwa dengan memberikan gaya yang kecil
pada penghisap dengan luas penampang kecil dapat menghasilkan gaya yang
besar pada penghisap dengan luas penampang yang besar (Kanginan,
2007). Prinsip inilah yang dimanfaatkan pada peralatan teknik yang banyak
dimanfaatkan manusia dalam kehidupan misalnya dongkrak hidrolik,
dongkrakhidrolik, dan rem hidrolik (Azizah & Rokhim, 2007).
D. Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik

Dalam menjalankan suatu sistem tertentu atau untuk membantu


operasional dari sebuah sistem, tidak jarang kita menggunakan rangkaian
hidrolik. Sebagai contoh, untuk mengangkat satu rangkaian kontainer yang
memiliki beban beribu – ribu ton, untuk memermudah itu digunakanlah sistem
hidrolik. Sistem hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair,
biasanya oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini
bekerja berdasarkan prinsip Pascal, yaitu jika suatu zat cair dikenakan
tekanan, tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah
atau berkurang kekuatannya.

Prinsip dalam rangkaian hidrolik adalah menggunakan fluida kerja berupa


zat cair yang dipindahkan dengan pompa hidrolik untuk menjalankan suatu
sistem tertentu (Anonim, 2009). Pompa hidrolik menggunakan kinetik energi
dari cairan yang dipompakan pada suatu kolom dan energi tersebut diberikan
pukulan yang tiba-tiba menjadi energi yang berbentuk lain (energi tekan).
Pompa ini berfungsi untuk mentransfer energi mekanik menjadi energi
hidrolik. Pompa hidrolik bekerja dengan cara menghisap oli dari tangki hidrolik
dan mendorongnya kedalam sistem hidrolik dalam bentuk aliran ( flow). Aliran
ini yang dimanfaatkan dengan cara merubahnya menjadi tekanan. Tekanan
dihasilkan dengan cara menghambat aliran oli dalam sistem hidrolik.

Hambatan ini dapat disebabkan oleh orifice, silinder, motor hidrolik, dan
aktuator. Pompa hidrolik yang biasa digunakan ada dua macam yaitu positive
dan nonpositive displacement pump (Aziz, 2009). Ada dua macam
peralatan yang biasanya digunakan dalam merubah energi hidrolik menjadi
energi mekanik yaitu motor hidrolik dan aktuator. Motor hidrolik mentransfer
energi hidrolik menjadi energi mekanik dengan cara memanfaatkan aliran oli
dalam sistem merubahnya menjadi energi putaran yang dimanfaatkan untuk
menggerakan roda, transmisi, pompa dan lain-lain (Sanjaya, 2008).
BAB III

HASIL PRAKTIKUM

DAN

CARA PEMBUATAN

MASUKKAN
GAMBARNYA !!
!

 Alat Dan Bahan


1. Kertas karton
2. Suntik ( tulis berapa buah ), dll

 Langkah Kerja
1. Reta yang nulis ya !!
BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dongkrak hidrolik merupakan alat sederhana yang dapat membantu


manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari yang merupakan aplikasi dari
penerapan konsep tekanan dan Hukum Pascal. Penerapan konsep pompa
hidrolik dalam kehidupan sehari-hari contohnya adalah dongkrak hidrolik,
mobil penggali tanah, pompa penyiram tanah pertanian, dan lain sebagainya.

BOLEH DITAMBAHKAN SAMA RETA !!

2. Saran

Pengembangan media pembelajaran pompa hidrolik sederhana


diharapkan bisa dikembangkan lebih baik, karena media pembelajaran ini
sangat baik untuk membantu siswa mempermudah memahami konsep
tekanan dan prinsip Hukum Pascal dan dapat mengembangkan kretivitas
siswa.
DAFTAR PUSTAKA

1. Istiyono, Edi.2006.Fisika kelas XI untuk SMA/MA.Klaten: Intan


Pariwara.

2. Giancoli, Douglas.1998.Fisika.Jakarta Erlangga.


3. Tipler.1991.Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga.Jakarta:
Erlangga.
4.

Anda mungkin juga menyukai