Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. AHMAD SOFYAN HADI
2. AZIZAH
3. EMI FITRIA HANDAYANI
4. L. RIMBAWAN RAHMATULLAH
5. YULIANA
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud hukum Pascal, Archimedes, Tegangan Permukaan, Kapilaritas,
Viskositas ?
2. Contoh Soal dan Jawaban ?
TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1. Menyelesaikan Tugas Ringkasan Materi Fisika
2. mengetahui bagaimana penerapan hokum pascal, dll. Dalam kehidupan sehari-hari
3. menyelesaikan soal-soal tentang hokum pascal, Archimedes, dll.
Hidraulika adalah ilmu yang mempelajari berbagai gerak dan keseimbangan zat cair.
Hidraulika merupakan sebuah ilmu yang mengkaji arus zat cair melalui pipa-pipa dan
pembuluhpembuluh yang tertutup maupun yang terbuka. Kata hidraulika berasal dari bahasa
Yunani yang berarti air. Dalam teknik, hidraulika berarti pergerakan-pergerakan, pengaturan-
pengaturan, dan pengendalian-pengendalian berbagai gaya dan gerakan dengan bantuan
tekanan suatu zat cair (Krist, 1980).
Semua instalasi hidraulika pada sistem fluida statis (tertutup) bekerja dengan prinsip
hidraustatis. Dua hukum terpenting yang berhubungan dengan hidraustatistika adalah
1. Dalam sebuah ruang tertutup (sebuah bejana atau reservoir), tekanan yang dikenakan
terhadap zat cair akan merambat secara merata ke semua arah,
2. Besarnya tekanan dalam zat cair (air atau minyak) adalah sama dengan gaya (F) dibagi oleh
besarnya bidang tekan (A) (Krist, 1980).
Dari hukum Pascal diketahui bahwa dengan memberikan gaya yang kecil pada
penghisap dengan luas penampang kecil dapat menghasilkan gaya yang besar pada penghisap
dengan luas penampang yang besar (Kanginan, 2007). Prinsi inilah yang dimanfaatkan pada
peralatan teknik yang banyak dimanfaatkan manusia dalam kehidupan misalnya dongkrak
hidraulik, pompa hidraulik, dan rem hidraulik (Azizah & Rokhim, 2007).
HUKUM ARCHIMEDES
Bunyi Hukum Archimedes
Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya kedalam zat cair akan
mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda
tersebut
Rumus Hukum Archimedes
FA = a x Va x g
Keterangan:
FA = Gaya keatas yang dialami benda(N)
a= Massa Jenis zat cair (kg/m3)
Va= Volume air yang terdesak (m3)
g = Percepatan Gravitasi (m/det2)
Berdasarkan bunyi dan rumus hukum Archimede diatas, suatu benda yang akan
terapung, tenggelam atau melayang didalam zat cair tergantung pada gaya berat dan gaya
keatas. Maka dari itu, berdasarkan hukum diatas, terciptalah 3 hukum turunan dari Hukum
Archimedes Yang Berbunyi:
1. Benda akan terapung jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air lebih kecil
dari massa jenis zat cairnya
2. Benda akan melayang jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air sama
dengan massa jenis zat cairnya
3. Benda akan tenggelam jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air lebih besar
dari pada massa jenis zat cairnya.
B. Hukum Archimedes
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air dari pada
di udara karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di udara, benda
memiliki berat yang sesungguhnya.
Wu=Mg
Ketika dalam air, benda dikatakan memiliki berat semu, dinyatakan dengan:
Ws=Wu-Fa
Keterangan :
ws = berat semu (N)
wu = berat sesungguhnya (N)
Fa = gaya angkat ke atas (N)
Gaya angkat ke atas ini disebut juga gaya apung.
a. Rumus Gaya Apung
Fa = Mfg
Fa = pfVbfg
Secara sistematis, hukum archimedes dapat ditulis sebagai berikut :
Fa = gaya angkat ke atas pada benda (N)
a = massa jenis zat cair (kg/m3)
Va = volume zat cair yang terdesak (m3)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
Fa = a Va g
b. Keadaan Benda
Ada Tiga keadaan benda di dalam zat cair, yaitu :
Melayang
pb = pf
w = Fa
Keterangan
pb = massa jenis benda
pf = massa jenis fluida
w = berat benda
Fa = gaya Apung
c. Tenggelam
pb, rata-rata > pf
w > Fa
Keterangan
pb = massa jenis benda
pf = massa jenis fluida
w = berat benda
Fa = gaya Apung
d. Terapung
pb, rata-rata < pf
w = Fa
Keterangan
pb = massa jenis benda
pf = massa jenis fluida
w = berat benda
Fa = gaya Apung
c. kapal selam
Kapal selam merupakan sebuah wahana yang unik karena bisa mengapung dan menyelam
di air sesuai kebutuhan, pembuatan kapal selam pertama kali di gunakan untuk keperluan
perang dan masih berbentuk sangat sederhana ( turtle). Namun pada masa sekarang selain
untuk perang, kapal selam juga di gunakan sebagai wahana rekreasi dan juga penelitian
bawah air (ocean research).
Kita pasti tahu bahwa Hukum Archimedes (+250 sebelum Masehi) adalah Jika suatu
benda dicelupkan ke dalam sesuatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan keatas
yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut. Dan itu
berlaku pada setiap kapal konvensional. Sedangkan untuk menyelam kapal selam memakai
Hukum Boyle dan Hukum Boayancy (pengapungan).
d. galangan kapal
prinsip kerja
Hampir sama dengan kapal laut. Pertama-tama galangan kapal diisi dengan air laut,
kemudian ditempatkan tepat dibawah kapal laut, lalu air nya disedot dan galangan kapal
naik ke atas dan muncul ke purmukaan air. Akhirnya air disekeliling kapal hilang dan kapal
siap di perbaiki. Setelah kapal diperbaiki galangan kapal diisi kembali oleh air laut dan
mulai tenggelam. Dan kapal siap kembali ke laut.
e. balon udara
Gaya apung yang diterima oleh suatu benda yang melayang di suatu fluida sama dengan
berat fluida yang dipindahkannya. Fa = . Vb. g Dengan adalah massa jenis udara.
Balon menggunakan prinsip yang sama dengan kapal laut.
Hanya saja, karena kita menginginkan balon naik ke udara dan melayang pada
ketinggian tertentu, maka yang dilakukan adalah mengisi balon sehingga berat udara yang
dipindahkan lebih berat dari berat balon.
Hingga kemudian mencapai titik ketinggian yang diinginkan. Untuk mencapai hal
tersebut, prinsip kimia mengajarkan kita tentang mengisi balon dengan gas yang massa
molekulnya lebih kecil dari massa rata-rata di udara atau dengan gas panas. Tidak semua
gas memenuhi persyaratan itu, apalagi jika ada pertimbangan harga dan keselamatan.
Beberapa di antaranya adalah gas Hidrogen(H2) dan Helium (He).
f. jembatan ponton
Jembatan ponton adalah kumpulan drum-drum kosong yang berjajar sehingga
menyerupai jembatan. Drum-drum itu biasanya terbuatdari besi dan di dalamnya diisi
dengan udara sehingga massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis zat cair. Jembatan
ponton merupakan jembatan yang dibuat berdasarkan prinsip benda terapung. Drumdrum
tersebut harus tertutup rapat sehingga tidak ada air yang masuk ke dalamnya. Jembatan
ponton digunakan untuk keperluan darurat. Apabila air pasang, jembatan naik. Jika air
surut, maka jembatan turun. Jadi, tinggi rendahnya jembatan ponton mengikuti pasang
surutnya air
TEGANGAN PERMUKAAN
Tegangan permukaan suatu cairan berhubungan dengan garis gaya tegang yang dimiliki
permukaan cairan tersebut. Contoh peristiwa yang membuktikan adanya tegangan permukaan,
antara lain, peristiwa jarum, silet, penjepit kertas, atau nyamuk yang dapat mengapung di
permukaan air; butiran-butiran embun berbentuk bola pada sarang laba-laba; air yang menetes
cenderung berbentuk bulat-bulat dan air berbentuk bola di permukaan daun talas.
Gaya tegang ini berasal dari gaya tarik kohesi (gaya tarik antara molekul sejenis) molekul-
molekul cairan. Gambar tegangan permukaan diatas melukiskan gaya kohesi yang bekerja pada
molekul P (di dalam cairan dan molekul Q (di permukaan). Molekul P mengalami gaya kohesi
dengan molekul-molekul disekitarnya dari segala arah, sehingga molekul ini berada pada
keseimbangan (resultan gaya nol). Namun, molekul Q tidak demikian. Molekul ini hanya
mengalami kohesi dari partikel di bawah dan di sampingnya saja. Resultan gaya kohesi pada
molekul ini ke arah bawah (tidak nol).
Jika setetes air raksa diletakkan di atas permukaan kaca, maka raksa akan membentuk bulatan
bulatan kecil seperti bentuk bola. Hal ini terjadi karena gaya kohesi molekul-molekul air raksa
menarik molekul-molekul yang terletak di permukaan raksa ke arah dalam. Mengapa berbentuk
seperti bola? Bola merupakan bangun yang mempunyai luas permukaan yang terkecil untuk
volume yang sama. Permukaan raksa terasa seperti selaput yang terapung. Tegangan selaput
ini dinamakan tegangan permukaan.
Tegangan permukaan suatu zat cair didefinisikan sebagai gaya tiap satuan panjang. Jika pada
suatu permukaan sepanjang l bekerja gaya sebesar F yang arahnya tegak lurus pada l,
dan menyatakan tegangan permukaan, maka persamaannya adalah sebagai berikut.
Keterangan:
F : gaya (N)
l : panjang permukaan (m)
: tegangan permukaan (N/m)
Persamaan di atas menunjukkan bahwa ketika kita mengatakan tegangan permukaan suatu
cairan sabun 40 dyne/cm, ini artinya yang bekerja pada tiap cm panjang lapisan sabun adalah
40 dyne.
Bukti Adanya Tegangan Permukaan
Seutas kawat dibengkokkan membentuk huruf U. Pada kaki-kai kawat tersebut di pasang seutas
kawat sedemikian rupa sehingga dapat bergeser. Ketika kedua kawat ini dicelupkan ke dalam
larutan sabun dan di angkat kembali, maka kawat kedua akan tertari ke atas (kawat harus
ringan). Agar kawat kedua tidak bergerak ke atas, kita harus menahannya dengan gaya ke arah
bawah.
Jika panjang kawat kedua l dan larutan sabun yang menyentuhnya memiliki dua permukaan,
maka tegangan permukaan sabun bekerja sepanjang 2l. Tegangan permukaan () dalam hal ini
didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya tegangan permukaaan (F) dan panjang
permukaan (2l) tempat gaya tersebut bekerja. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
Pada umumnya nilai tegangan permukaan zat cair berkurang dengan adanya kenaikan suhu.
Perhatikan nilai tegangan permukaan berbagai zat cair pada tabel berikut.
Zat cair akan naik ke dalam pipa kapiler jika zat cair membasahi tabung, yaitu pada saat gaya
adhesi zat cair lebih besar dari pada gaya kohesi. Hal ini dikarenakan gaya tegangan permukaan
sepanjang dinding tabung bekerja ke arah atas. Ketinggian maksimum terjadi pada saat gaya
tegangan permukaan setara atau sama dengan berat zat cair yang berada dalam pipa kapiler.
Permukaan zat cair akan turun jika zat cair tidak membasahi tabung, yakni pada saat gaya
kohesi lebih besar daripada gaya adesi.
Ketika permukaan zat cair naik dalam pipa kapiler sudut kontak yang terbentuk kurang dari 90
derajat & ketika permukaan zat cair turun dalam pipa kapiler maka sudut kontak yang terbentuk
lebih dari 90 derajat. Sudut kontak ialah sudut yang terbentuk oleh lengkungan. Kohesi ialah
gaya tarik menarik antara molekul-molekul dalam zat sejenis. Adesi ialah gaya tarik-menarik
antara molekul-molekul zat yang tidak sejenis.
Peristiwa kapilaritas juga memberikan beberapa manfaat bagi makhluk hidup, dan diantaranya
sebagai berikut:
1. Pada manusia
Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru paru & akan dilepaskan pada saat sel darah
merah (eritrosit) melewati pembuluh kapiler
2. Pada ikan
Filamen pada pembuluh darah insang mengandung pembuluh kapiler untuk memudahkan
proses pertukaran oksigen & karbondioksida.
3. Pada tumbuhan
Rambut akar & batang tumbuhan terdiri dari pembuluh kapiler sehingga air dan zat hara dari
dalam tanah akan naik menuju batang, dahan, & ranting tumbuhan.
1. Dinding rumah akan menjadi retak karena pori pori dinding menyerap air dalam tanah
2. Lumut yang menempel pada dinding,
3. Cat pada dinding rumah menjadi rusak dikarenakan air yang diserap oleh dinding
VISKOSITAS ATAU KEKENTALAN ZAT CAIR
Viskositas zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang disebut koefisien
viskositas (). Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah Ns/m2 atau pascal sekon (Pa s).
Ketika kita berbicara viskositas kita berbicara tentang fluida sejati. Fluida ideal tidak
mempunyai koefisien viskositas.
Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan v dalam suatu fluida kental yang koefisien
viskositasnya , maka benda tersebut akan mengalami gaya gesekan fluida sebesar Fs = k v,
dengan k adalah konstanta yang bergantung pada bentuk geometris benda. Berdasarkan
perhitungan laboratorium, pada tahun 1845, Sir George Stokes menunjukkan bahwa untuk
benda yang bentuk geometrisnya berupa bola nilai k = 6 r. Bila nilai k dimasukkan ke dalam
persamaan, maka diperoleh persamaan seperti berikut.
Fs = 6 rv
Keterangan:
Perhatikan sebuah bola yang jatuh dalam fluida pada gambar dibawah. Gaya-gaya yang bekerja
pada bola adalah gaya berat w, gaya apung Fa, dan gaya lambat akibat viskositas atau gaya
stokes Fs. Ketika dijatuhkan, bola bergerak dipercepat. Namun, ketika kecepatannya
bertambah, gaya stokes juga bertambah. Akibatnya, pada suatu saat bola mencapai keadaan
seimbang sehingga bergerak dengan kecepatan konstan yang disebut kecepatan terminal.
Untuk benda berbentuk bola seperti pada gambar diatas, maka persamaannya menjadi seperti
berikut.
Keterangan:
Viskositas Fluida
Untuk viskositas beberapa fluida dapat kita lihat pada tabel berikut!
Pada tabel diatas terlihat bahwa air, udara, dan alkohol mempunyai koefisien kecil sekali
dibandingkan dengan gliserin. Oleh karena itu, dalam perhitungan sering diabaikan.
Berdasarkan eksperimen juga diperoleh bahwa koefisien viskositas tergantung suhu. Pada
kebanyakan fluida makin tinggi suhu makin rendah koefisien viskositasnya. Itu sebabnya di
musim dingin oli mesin menjadi kental sehingga kadang-kadang mesin sukar dihidupkan
karena terjadi efek viskositas pada oli mesin.
CONTOH SOAL, KUNCI JAWABAN, DAN PEMBAHASAN
HUKUM PASCAL
1. Jari-jari penampang kecil dongkrak hidrolik adalah 2 cm dan jari-jari penampang besar
adalah 25 cm. Berapa gaya yang diberikan pada penampang kecil untuk mengangkat
sebuah mobil bermassa 2000 kg ?
Pembahasan :
Diketahui :
r1 = 2 cm = 0,02 m
r2 = 25 cm = 0,25 m
A1 = (3,14)(0,02)2 = 0,001256 m2
A2 = (3,14)(0,25)2 = 0,19625 m2
Ditanya : F1 ?
Jawab :
F1/A1 = F2/A2
F1/0,001256 = 19600/0,19625
F1/0,001256 = 99.872,6
F1 = 125,44 N
HUKUM ARCHIMEDES
1. Massa jenis air laut 1025 kg/m3 , hitunglah volume batu yang tercelup ke dalam air
laut jika berat air laut yang dipindahkan oleh batu sebesar 2 Newton !
Diketahui :
air laut = 1025 kg/m3
W air laut = 2 N
g = 9.8 m/s2
ditanya :
V batu . . . ?
Jawab :
Berat air laut :
W = m.g
Gaya apung :
Fa = . g. V
Dimana berat air yang tumpah sama dengan gaya apung batu sehingga dapat ditulis
W = Fa
W = .g.Volume
2 = 1025(9,8) V
2 = 10.045.v
V = 10.045 / 2
V = 1.991 x 10-4 m3 = 199.1 cm3
Jadi volume batu yang tercelup 199.1 cm3
TEGANGAN PERMUKAAN
2. Sebuah pipa kapiler dimasukkan ke dalam bak berisi minyak tanah. Tegangan permukaan
minyak tanah = 10^-4 N/m. Jari-jari pipa kapiler = 1 mm. Jika massa jenis minyak tanah =
0,8 gr/m^3 dan g = 10 m/s^2, serta sudut kontaknya 20 derajat, maka hitunglah kenaikan
permukaan minyak tanah dalam pipa kapiler!
Penyelesaian
VISKOSITAS
1. Mengapa nyamuk yang hinggap di permukaan air tidak tenggelam?
Penyelesaian:
Nyamuk yang hinggap di permukaan air tidak tenggelam nyamuk dapat menahan tekanan
yang di berikan oleh air, atau dengan kata lain bahwa nyamuk menekankan kaki-kaki panjang
yang tipis di atas sejenis kulit kenyal pada permukaan air. Ketika kaki-kaki nyamuk menekan
air, sebuah lubang kecil terbentuk di permukaan air. Dengan cara ini, nyamuk membagi bobot
tubuhnya di atas wilayah yang sangat luas.
2. Sebuah kelereng memiliki massa jenis 0,9 g/cm3 yang jari-jarinya 1,5 cm dijatuhkan bebas
dalam sebuah tabung yang berisi oli yang mempunyai massa jenis 0,8 g/cm3 dan koefisien
viskositas 0,03 Pa s. Tentukan kecepatan terminal kelereng tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui :
= 0,03 Pa s.
g = 10 m/s2
2. Tentukanlah penurunan air raksa dalam sebuah pipa berjari-jari 2 mm jika sudut
kontak raksa dengan kaca sebesar 150o, tegangan permukaan 0,545 N/m dan massa
jenis raksa 13.600 kg/m3.
Tanda negatif menunjukkan penurunan raksa. Jadi air raksa turun setinggi 3,4 mm
DAFTAR PUSTAKA
http://www.edutafsi.com/2015/04/soal-dan-pembahasan-gejala-kapilaritas.html
https://duniafisikaasyik.wordpress.com/category/c-soal-tegangan-permukaan-serta-viskositas-
dan-hukum-stokes/
http://cpengertian.blogspot.co.id/2013/01/contoh-soal-tegangan-permukaan-dan.html
http://www.informasi-pendidikan.com/2015/03/contoh-soal-hukum-archimedes-dan.html
https://gurumuda.net/contoh-soal-hukum-pascal.htm