Anda di halaman 1dari 22

RINGKASAN FISIKA

Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. AHMAD SOFYAN HADI
2. AZIZAH
3. EMI FITRIA HANDAYANI
4. L. RIMBAWAN RAHMATULLAH
5. YULIANA

SMA NEGERI 1 BATUKLIANG


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Ilmu yang mempelajari gejala alam disebut sains. Sains berasal dari kata Latin yang
berarti mengetahui. Sains terbagi atas beberapa cabang ilmu, diantaranya adalah fisika. Fisika
mempelajari gejala-gejala alam seperti gerak, kalor, cahaya, bunyi, listrik, dan magnet. Semua
gejala ini berbentuk energi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa fisika adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antara materi dan energi (Kanginan, 2007).
Perubahan global berlangsung cukup cepat menempatkan fisika sebagai salah satu ilmu
pengetahuan yang merupakan tulang punggung teknologi terutama teknologi manufaktur dan
teknologi modern. Teknologi modern seperti teknologi informasi, elektronika, komunikasi, dan
teknologi transportasi memerlukan penguasaan fisika yang cukup mendalam.
Salah satu visi pendidikan sains adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang
handal dalam sains dan teknologi serta memahami lingkungan sekitar melalui pengembangan
keterampilan berpikir, penguasaan konsep esensial, dan kegiatan teknologi. Kompetensi
rumpun sains salah satunya adalah mengarahkan sumber daya manusia untuk mampu
menerjemahkan perilaku alam (Azizah & Rokhim, 2007).
Salah satu fenomena alam yang sering ditemukan adalah fenomena fluida. Fluida
diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat cair dan gas karena
zat cair seperti air dan zat gas seperti udara dapat mengalir. Zat padat seperti batu atau besi
tidak dapat mengalir sehingga tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air merupakan salah satu
contoh zat cair. Masih ada contoh zat cair lainnya seperti minyak pelumas, susu, dan
sebagainya. Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat
mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain (Lohat, 2008).

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud hukum Pascal, Archimedes, Tegangan Permukaan, Kapilaritas,
Viskositas ?
2. Contoh Soal dan Jawaban ?

TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1. Menyelesaikan Tugas Ringkasan Materi Fisika
2. mengetahui bagaimana penerapan hokum pascal, dll. Dalam kehidupan sehari-hari
3. menyelesaikan soal-soal tentang hokum pascal, Archimedes, dll.

MANFAAT PENULISAN MAKALAH


Manfaat yang bisa diambil dari penulisan makalah ini adalah
1. Menambah wawasan dan pengetahuan kepada penulis tentang hukum Pascal dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Memberikan informasi kepada pembaca tentang tentang hukum Pascal dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN HUKUM PASCAL


Bila ditinjau dari zat cair yang berada dalam suatu wadah, tekanan zat cair pada dasar
wadah tentu saja lebih besar dari tekanan zat cair pada bagian di atasnya. Semakin ke bawah,
semakin besar tekanan zat cair tersebut. Sebaliknya, semakin mendekati permukaan atas
wadah, semakin kecil tekanan zat cair tersebut. Besarnya tekanan sebanding dengan pgh (p =
massa jenis, g = percepatan gravitasi dan h = ketinggian/kedalaman) (Lohat, 2008).
Setiap titik pada kedalaman yang sama memiliki besar tekanan yang sama. Hal ini
berlaku untuk semua zat cair dalam wadah apapun dan tidak bergantung pada bentuk wadah
tersebut. Apabila ditambahkan tekanan luar misalnya dengan menekan permukaan zat cair
tersebut, pertambahan tekanan dalam zat cair adalah sama di segala arah. Jadi, jika diberikan
tekanan luar, setiap bagian zat cair mendapat jatah tekanan yang sama (Lohat, 2008).
Jika seseorang memeras ujung kantong plastik berisi air yang memiliki banyak lubang
maka air akan memancar dari setiap lubang dengan sama kuat. Blaise Pascal (1623-1662)
menyimpulkannya dalam hukum Pascal yang berbunyi, tekanan yang diberikan pada zat cair
dalam ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah (Kanginan, 2007).
Blaise Pascal (1623-1662) adalah fisikawan Prancis yang lahir di Clermount pada 19
Juli 1623. Pada usia 18 tahun, ia menciptakan kalkulator digital pertama di dunia. Ia
menghabiskan waktunya dengan bermain dan melakukan eksperimen terus-menerus selama
pengobatan kanker yang dideritanya. Ia menemukan teori hukum Pascal dengan eksperimenya
bermain-main dengan air (Kanginan, 2007).

PERSAMAAN HUKUM PASCAL


Jika suatu fluida yang dilengkapi dengan sebuah penghisap yang dapat bergerak maka
tekanan di suatu titik tertentu tidak hanya ditentukan oleh berat fluida di atas permukaan air
tetapi juga oleh gaya yang dikerahkan oleh penghisap. Berikut ini adalah gambar fluida yang
dilengkapi oleh dua penghisap dengan luas penampang berbeda. Penghisap pertama memiliki
luas penampang yang kecil (diameter kecil) dan penghisap yang kedua memiliki luas
penampang yang besar (diameter besar) (Kanginan, 2007).
Gambar 1: Fluida yang Dilengkapi Penghisap dengan Luas Permukaan Berbeda
(Sumber: 4.bp.blogspot.com)
Sesuai dengan hukum Pascal bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
tertutup akan diteruskan sama besar ke segala arah, maka tekanan yang masuk pada penghisap
pertama sama dengan tekanan pada penghisap kedua (Kanginan, 2007).
Tekanan dalam fluida dapat dirumuskan dengan persamaan di bawah ini.
P=F:A
sehingga persamaan hukum Pascal bisa ditulis sebagai berikut.
P1 = P2
F1 : A1 = F2 : A2
dengan P = tekanan (pascal), F = gaya (newton), dan A = luas permukaan penampang (m2).
Ada berbagai macam satuan tekanan. Satuan SI untuk tekanan adalah newton per meter
persegi (N/m2) yang dinamakan pascal (Pa). Satu pascal sama dengan satu newton per meter
persegi. Dalam sistem satuan Amerika sehari-hari, tekanan biasanya diberikan dalam satuan
pound per inci persegi (lb/in2). Satuan tekanan lain yang biasa digunakan adalah atmosfer (atm)
yang mendekati tekanan udara pada ketinggian laut. Satu atmosfer didefisinikan sebagai
101,325 kilopascal yang hampir sama dengan 14,70 lb/in2. Selain itu, masih ada beberapa
satuan lain diantaranya cmHg, mmHg, dan milibar (mb).
1 mb = 0.01 bar
1 bar = 105 Pa
1 atm = 76 cm Hg = 1,01 x 105 Pa= 0,01 bar
1 atm = 101,325 kPa = 14,70 lb/in2
Untuk menghormati Torricelli, fisikawan Italia penemu barometer (alat pengukur tekanan),
ditetapkan satuan dalam torr, dimana 1 torr = 1 mmHg (Tipler, 1998).

PENERAPAN HUKUM PASCAL

Hidraulika adalah ilmu yang mempelajari berbagai gerak dan keseimbangan zat cair.
Hidraulika merupakan sebuah ilmu yang mengkaji arus zat cair melalui pipa-pipa dan
pembuluhpembuluh yang tertutup maupun yang terbuka. Kata hidraulika berasal dari bahasa
Yunani yang berarti air. Dalam teknik, hidraulika berarti pergerakan-pergerakan, pengaturan-
pengaturan, dan pengendalian-pengendalian berbagai gaya dan gerakan dengan bantuan
tekanan suatu zat cair (Krist, 1980).
Semua instalasi hidraulika pada sistem fluida statis (tertutup) bekerja dengan prinsip
hidraustatis. Dua hukum terpenting yang berhubungan dengan hidraustatistika adalah
1. Dalam sebuah ruang tertutup (sebuah bejana atau reservoir), tekanan yang dikenakan
terhadap zat cair akan merambat secara merata ke semua arah,
2. Besarnya tekanan dalam zat cair (air atau minyak) adalah sama dengan gaya (F) dibagi oleh
besarnya bidang tekan (A) (Krist, 1980).
Dari hukum Pascal diketahui bahwa dengan memberikan gaya yang kecil pada
penghisap dengan luas penampang kecil dapat menghasilkan gaya yang besar pada penghisap
dengan luas penampang yang besar (Kanginan, 2007). Prinsi inilah yang dimanfaatkan pada
peralatan teknik yang banyak dimanfaatkan manusia dalam kehidupan misalnya dongkrak
hidraulik, pompa hidraulik, dan rem hidraulik (Azizah & Rokhim, 2007).

HUKUM ARCHIMEDES
Bunyi Hukum Archimedes
Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya kedalam zat cair akan
mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda
tersebut
Rumus Hukum Archimedes
FA = a x Va x g
Keterangan:
FA = Gaya keatas yang dialami benda(N)
a= Massa Jenis zat cair (kg/m3)
Va= Volume air yang terdesak (m3)
g = Percepatan Gravitasi (m/det2)
Berdasarkan bunyi dan rumus hukum Archimede diatas, suatu benda yang akan
terapung, tenggelam atau melayang didalam zat cair tergantung pada gaya berat dan gaya
keatas. Maka dari itu, berdasarkan hukum diatas, terciptalah 3 hukum turunan dari Hukum
Archimedes Yang Berbunyi:
1. Benda akan terapung jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air lebih kecil
dari massa jenis zat cairnya
2. Benda akan melayang jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air sama
dengan massa jenis zat cairnya
3. Benda akan tenggelam jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air lebih besar
dari pada massa jenis zat cairnya.

B. Hukum Archimedes
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air dari pada
di udara karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di udara, benda
memiliki berat yang sesungguhnya.
Wu=Mg
Ketika dalam air, benda dikatakan memiliki berat semu, dinyatakan dengan:
Ws=Wu-Fa
Keterangan :
ws = berat semu (N)
wu = berat sesungguhnya (N)
Fa = gaya angkat ke atas (N)
Gaya angkat ke atas ini disebut juga gaya apung.
a. Rumus Gaya Apung
Fa = Mfg
Fa = pfVbfg
Secara sistematis, hukum archimedes dapat ditulis sebagai berikut :
Fa = gaya angkat ke atas pada benda (N)
a = massa jenis zat cair (kg/m3)
Va = volume zat cair yang terdesak (m3)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
Fa = a Va g
b. Keadaan Benda
Ada Tiga keadaan benda di dalam zat cair, yaitu :
Melayang
pb = pf
w = Fa
Keterangan
pb = massa jenis benda
pf = massa jenis fluida
w = berat benda
Fa = gaya Apung
c. Tenggelam
pb, rata-rata > pf
w > Fa
Keterangan
pb = massa jenis benda
pf = massa jenis fluida
w = berat benda
Fa = gaya Apung
d. Terapung
pb, rata-rata < pf
w = Fa
Keterangan
pb = massa jenis benda
pf = massa jenis fluida
w = berat benda
Fa = gaya Apung

C. Aplikasi Hukum Archimedes


a. Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair. Proses
pengukuran massa jenis zat cair menggunakan hidrometer dilakukan dengan cara
memasukkan hidrometer ke dalam zat cair tersebut. Angka yang ditunjukkan oleh
hidrometer telah dikalibrasi sehingga akan menunjukkan nilai massa jenis zat cair yang
diukur. Berikut ini prinsip kerja hidrometer
Gaya ke atas = berat hidrometer
FA = whidrometer
1V1 g = mg
Oleh karena volume fluida yang dipindahkan oleh hidrometer sama dengan luas
tangkai hidrometer dikalikan dengan tinggi yang tercelup maka dapat dituliskan
1 (Ah1) = m
dengan:
m = massa hidrometer (kg),
A = luas tangkai (m2),
hf = tinggi hidrometer yang tercelup dalam zat cair (m), dan
f = massa jenis zat cair (kg/m3).
Hidrometer digunakan untuk memeriksa muatan akumulator mobil dengan cara
membenamkan hidrometer ke dalam larutan asam akumulator. Massa jenis asam untuk
muatan akumulator penuh kira-kira = 1,25 kg/m3 dan mendekati 1 kg/m3 untuk muatan
akumulator kosong.
b. kapal laut
Kapal yang sama pada saat kosong dan penuh muatan. Volume air yang di pindahkan
oleh kapal ditandai dengan tenggelamnya kapal hingga batas garis yang ditunjukkan oleh
tanda panah. Balok besi yang dicelupkan ke dalam air akan tenggelam, sedangkan balok
besi yang sama jika dibentuk menyerupai perahu akan terapung.
Hal ini disebabkan oleh jumlah fluida yang dipindahkan besi yang berbentuk perahu
lebih besar daripada jumlah fluida yang dipindahkan balok besi. Besarnya gaya angkat yang
dihasilkan perahu besi sebanding dengan volume perahu yang tercelup dan volume fluida
yang dipindahkannya. Apabila gaya angkat yang dihasilkan sama besar dengan berat
perahu maka perahu akan terapung. Oleh karena itu, kapal baja didesain cukup lebar agar
dapat memindahkan volume fluida yang sama besar dengan berat kapal itu sendiri.

c. kapal selam
Kapal selam merupakan sebuah wahana yang unik karena bisa mengapung dan menyelam
di air sesuai kebutuhan, pembuatan kapal selam pertama kali di gunakan untuk keperluan
perang dan masih berbentuk sangat sederhana ( turtle). Namun pada masa sekarang selain
untuk perang, kapal selam juga di gunakan sebagai wahana rekreasi dan juga penelitian
bawah air (ocean research).
Kita pasti tahu bahwa Hukum Archimedes (+250 sebelum Masehi) adalah Jika suatu
benda dicelupkan ke dalam sesuatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan keatas
yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut. Dan itu
berlaku pada setiap kapal konvensional. Sedangkan untuk menyelam kapal selam memakai
Hukum Boyle dan Hukum Boayancy (pengapungan).
d. galangan kapal
prinsip kerja
Hampir sama dengan kapal laut. Pertama-tama galangan kapal diisi dengan air laut,
kemudian ditempatkan tepat dibawah kapal laut, lalu air nya disedot dan galangan kapal
naik ke atas dan muncul ke purmukaan air. Akhirnya air disekeliling kapal hilang dan kapal
siap di perbaiki. Setelah kapal diperbaiki galangan kapal diisi kembali oleh air laut dan
mulai tenggelam. Dan kapal siap kembali ke laut.
e. balon udara
Gaya apung yang diterima oleh suatu benda yang melayang di suatu fluida sama dengan
berat fluida yang dipindahkannya. Fa = . Vb. g Dengan adalah massa jenis udara.
Balon menggunakan prinsip yang sama dengan kapal laut.
Hanya saja, karena kita menginginkan balon naik ke udara dan melayang pada
ketinggian tertentu, maka yang dilakukan adalah mengisi balon sehingga berat udara yang
dipindahkan lebih berat dari berat balon.
Hingga kemudian mencapai titik ketinggian yang diinginkan. Untuk mencapai hal
tersebut, prinsip kimia mengajarkan kita tentang mengisi balon dengan gas yang massa
molekulnya lebih kecil dari massa rata-rata di udara atau dengan gas panas. Tidak semua
gas memenuhi persyaratan itu, apalagi jika ada pertimbangan harga dan keselamatan.
Beberapa di antaranya adalah gas Hidrogen(H2) dan Helium (He).
f. jembatan ponton
Jembatan ponton adalah kumpulan drum-drum kosong yang berjajar sehingga
menyerupai jembatan. Drum-drum itu biasanya terbuatdari besi dan di dalamnya diisi
dengan udara sehingga massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis zat cair. Jembatan
ponton merupakan jembatan yang dibuat berdasarkan prinsip benda terapung. Drumdrum
tersebut harus tertutup rapat sehingga tidak ada air yang masuk ke dalamnya. Jembatan
ponton digunakan untuk keperluan darurat. Apabila air pasang, jembatan naik. Jika air
surut, maka jembatan turun. Jadi, tinggi rendahnya jembatan ponton mengikuti pasang
surutnya air
TEGANGAN PERMUKAAN
Tegangan permukaan suatu cairan berhubungan dengan garis gaya tegang yang dimiliki
permukaan cairan tersebut. Contoh peristiwa yang membuktikan adanya tegangan permukaan,
antara lain, peristiwa jarum, silet, penjepit kertas, atau nyamuk yang dapat mengapung di
permukaan air; butiran-butiran embun berbentuk bola pada sarang laba-laba; air yang menetes
cenderung berbentuk bulat-bulat dan air berbentuk bola di permukaan daun talas.

Gaya tegang ini berasal dari gaya tarik kohesi (gaya tarik antara molekul sejenis) molekul-
molekul cairan. Gambar tegangan permukaan diatas melukiskan gaya kohesi yang bekerja pada
molekul P (di dalam cairan dan molekul Q (di permukaan). Molekul P mengalami gaya kohesi
dengan molekul-molekul disekitarnya dari segala arah, sehingga molekul ini berada pada
keseimbangan (resultan gaya nol). Namun, molekul Q tidak demikian. Molekul ini hanya
mengalami kohesi dari partikel di bawah dan di sampingnya saja. Resultan gaya kohesi pada
molekul ini ke arah bawah (tidak nol).

Gaya-gaya resultan arah ke bawah akan membuat permukaan cairan sekecil-kecilnya.


Akibatnya permukaan cairan menegang seperti selaput yang tegang. Keadaan ini dinamakan
tegangan permukaan.

Jika setetes air raksa diletakkan di atas permukaan kaca, maka raksa akan membentuk bulatan
bulatan kecil seperti bentuk bola. Hal ini terjadi karena gaya kohesi molekul-molekul air raksa
menarik molekul-molekul yang terletak di permukaan raksa ke arah dalam. Mengapa berbentuk
seperti bola? Bola merupakan bangun yang mempunyai luas permukaan yang terkecil untuk
volume yang sama. Permukaan raksa terasa seperti selaput yang terapung. Tegangan selaput
ini dinamakan tegangan permukaan.

Tegangan permukaan suatu zat cair didefinisikan sebagai gaya tiap satuan panjang. Jika pada
suatu permukaan sepanjang l bekerja gaya sebesar F yang arahnya tegak lurus pada l,
dan menyatakan tegangan permukaan, maka persamaannya adalah sebagai berikut.

Keterangan:

F : gaya (N)
l : panjang permukaan (m)
: tegangan permukaan (N/m)

Persamaan di atas menunjukkan bahwa ketika kita mengatakan tegangan permukaan suatu
cairan sabun 40 dyne/cm, ini artinya yang bekerja pada tiap cm panjang lapisan sabun adalah
40 dyne.
Bukti Adanya Tegangan Permukaan

Bukti tegangan permukaan

Seutas kawat dibengkokkan membentuk huruf U. Pada kaki-kai kawat tersebut di pasang seutas
kawat sedemikian rupa sehingga dapat bergeser. Ketika kedua kawat ini dicelupkan ke dalam
larutan sabun dan di angkat kembali, maka kawat kedua akan tertari ke atas (kawat harus
ringan). Agar kawat kedua tidak bergerak ke atas, kita harus menahannya dengan gaya ke arah
bawah.

Jika panjang kawat kedua l dan larutan sabun yang menyentuhnya memiliki dua permukaan,
maka tegangan permukaan sabun bekerja sepanjang 2l. Tegangan permukaan () dalam hal ini
didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya tegangan permukaaan (F) dan panjang
permukaan (2l) tempat gaya tersebut bekerja. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

Pada umumnya nilai tegangan permukaan zat cair berkurang dengan adanya kenaikan suhu.
Perhatikan nilai tegangan permukaan berbagai zat cair pada tabel berikut.

Nilai tegangan permukaan beberapa zat cair


PENGERTIAN KAPILARITAS
Dalam ilmu fisika kapilaritas dapat diartikan sebagai gejala naiknya zat cair melalui celah
sempit atau pipa rambut. Celah sempit atau pipa rambut ini disebut sebagai pipa kapiler.
kapilaritas sendiri disebabkan oleh adanya gaya adhesi & gaya kohesi antara zat cair dengan
dinding pipa kapiler sehingga jika pembuluh kaca masuk ke dalam zat cair yang menyebabkan
permukanan zat cair menjadi tidak rata atau tidak sama.

Pengaruh Gaya Adesi Dan Kohesi Terhadap Kapilaritas

Zat cair akan naik ke dalam pipa kapiler jika zat cair membasahi tabung, yaitu pada saat gaya
adhesi zat cair lebih besar dari pada gaya kohesi. Hal ini dikarenakan gaya tegangan permukaan
sepanjang dinding tabung bekerja ke arah atas. Ketinggian maksimum terjadi pada saat gaya
tegangan permukaan setara atau sama dengan berat zat cair yang berada dalam pipa kapiler.
Permukaan zat cair akan turun jika zat cair tidak membasahi tabung, yakni pada saat gaya
kohesi lebih besar daripada gaya adesi.

Ketika permukaan zat cair naik dalam pipa kapiler sudut kontak yang terbentuk kurang dari 90
derajat & ketika permukaan zat cair turun dalam pipa kapiler maka sudut kontak yang terbentuk
lebih dari 90 derajat. Sudut kontak ialah sudut yang terbentuk oleh lengkungan. Kohesi ialah
gaya tarik menarik antara molekul-molekul dalam zat sejenis. Adesi ialah gaya tarik-menarik
antara molekul-molekul zat yang tidak sejenis.

Berikut ini Contoh dari kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari:

1. Menetesnya air pada ujung kain ataupun ujung kertas.


2. Naiknya minyak pada sumbu lampu minyak.
3. Meresapnya air melalui dinding.
4. Naiknya air & zat hara melalui akar pada tumbuhan hijau
5. Menyebarnya tinta di atas permukaan kertas
6. Air yang menggenang dapat diserap oleh kain pel maupun spons.

Manfaat dari kapilaritas

Peristiwa kapilaritas juga memberikan beberapa manfaat bagi makhluk hidup, dan diantaranya
sebagai berikut:

1. Pada manusia

Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru paru & akan dilepaskan pada saat sel darah
merah (eritrosit) melewati pembuluh kapiler

2. Pada ikan

Filamen pada pembuluh darah insang mengandung pembuluh kapiler untuk memudahkan
proses pertukaran oksigen & karbondioksida.

3. Pada tumbuhan
Rambut akar & batang tumbuhan terdiri dari pembuluh kapiler sehingga air dan zat hara dari
dalam tanah akan naik menuju batang, dahan, & ranting tumbuhan.

Kerugian dari kapilaritas

1. Dinding rumah akan menjadi retak karena pori pori dinding menyerap air dalam tanah
2. Lumut yang menempel pada dinding,
3. Cat pada dinding rumah menjadi rusak dikarenakan air yang diserap oleh dinding
VISKOSITAS ATAU KEKENTALAN ZAT CAIR
Viskositas zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang disebut koefisien
viskositas (). Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah Ns/m2 atau pascal sekon (Pa s).
Ketika kita berbicara viskositas kita berbicara tentang fluida sejati. Fluida ideal tidak
mempunyai koefisien viskositas.

Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan v dalam suatu fluida kental yang koefisien
viskositasnya , maka benda tersebut akan mengalami gaya gesekan fluida sebesar Fs = k v,
dengan k adalah konstanta yang bergantung pada bentuk geometris benda. Berdasarkan
perhitungan laboratorium, pada tahun 1845, Sir George Stokes menunjukkan bahwa untuk
benda yang bentuk geometrisnya berupa bola nilai k = 6 r. Bila nilai k dimasukkan ke dalam
persamaan, maka diperoleh persamaan seperti berikut.

Fs = 6 rv

Persamaan di atas selanjutnya dikenal sebagai hukum Stokes.

Keterangan:

Fs : gaya gesekan stokes (N)


: koefisien viskositas fluida (Pa s)
r : jari-jari bola (m)
v : kelajuan bola (m/s)

Perhatikan sebuah bola yang jatuh dalam fluida pada gambar dibawah. Gaya-gaya yang bekerja
pada bola adalah gaya berat w, gaya apung Fa, dan gaya lambat akibat viskositas atau gaya
stokes Fs. Ketika dijatuhkan, bola bergerak dipercepat. Namun, ketika kecepatannya
bertambah, gaya stokes juga bertambah. Akibatnya, pada suatu saat bola mencapai keadaan
seimbang sehingga bergerak dengan kecepatan konstan yang disebut kecepatan terminal.

Gaya-gaya yang bekerja pada benda yang bergerak dalam fluida


Pada kecepatan terminal, resultan yang bekerja pada bola sama dengan nol. Misalnya
sumbu vertikal ke atas sebagai sumbu positif, maka pada saat kecepatan terminal tercapai
berlaku berlaku persamaan berikut.

Untuk benda berbentuk bola seperti pada gambar diatas, maka persamaannya menjadi seperti
berikut.

Keterangan:

vT : kecepatan terminal (m/s)


: koefisien viskositas fluida (Pa s)
R : jari-jari bola (m)
g : percepatan gravitasi (m/s2)
b : massa jenis bola (kg/m3)
f : massa jenis fluida (kg/m3)

Viskositas Fluida

Untuk viskositas beberapa fluida dapat kita lihat pada tabel berikut!
Pada tabel diatas terlihat bahwa air, udara, dan alkohol mempunyai koefisien kecil sekali
dibandingkan dengan gliserin. Oleh karena itu, dalam perhitungan sering diabaikan.
Berdasarkan eksperimen juga diperoleh bahwa koefisien viskositas tergantung suhu. Pada
kebanyakan fluida makin tinggi suhu makin rendah koefisien viskositasnya. Itu sebabnya di
musim dingin oli mesin menjadi kental sehingga kadang-kadang mesin sukar dihidupkan
karena terjadi efek viskositas pada oli mesin.
CONTOH SOAL, KUNCI JAWABAN, DAN PEMBAHASAN

HUKUM PASCAL
1. Jari-jari penampang kecil dongkrak hidrolik adalah 2 cm dan jari-jari penampang besar
adalah 25 cm. Berapa gaya yang diberikan pada penampang kecil untuk mengangkat
sebuah mobil bermassa 2000 kg ?

Pembahasan :

Diketahui :

r1 = 2 cm = 0,02 m

r2 = 25 cm = 0,25 m

A1 = (3,14)(0,02)2 = 0,001256 m2

A2 = (3,14)(0,25)2 = 0,19625 m2

F2 = w = m g = (2000)(9,8 m/s2) = 19600 N

Ditanya : F1 ?

Jawab :

F1/A1 = F2/A2

F1/0,001256 = 19600/0,19625

F1/0,001256 = 99.872,6

F1 = 125,44 N

HUKUM ARCHIMEDES
1. Massa jenis air laut 1025 kg/m3 , hitunglah volume batu yang tercelup ke dalam air
laut jika berat air laut yang dipindahkan oleh batu sebesar 2 Newton !
Diketahui :
air laut = 1025 kg/m3
W air laut = 2 N
g = 9.8 m/s2
ditanya :
V batu . . . ?
Jawab :
Berat air laut :
W = m.g
Gaya apung :
Fa = . g. V
Dimana berat air yang tumpah sama dengan gaya apung batu sehingga dapat ditulis
W = Fa
W = .g.Volume
2 = 1025(9,8) V
2 = 10.045.v
V = 10.045 / 2
V = 1.991 x 10-4 m3 = 199.1 cm3
Jadi volume batu yang tercelup 199.1 cm3

TEGANGAN PERMUKAAN

2. Sebuah pipa kapiler dimasukkan ke dalam bak berisi minyak tanah. Tegangan permukaan
minyak tanah = 10^-4 N/m. Jari-jari pipa kapiler = 1 mm. Jika massa jenis minyak tanah =
0,8 gr/m^3 dan g = 10 m/s^2, serta sudut kontaknya 20 derajat, maka hitunglah kenaikan
permukaan minyak tanah dalam pipa kapiler!
Penyelesaian
VISKOSITAS
1. Mengapa nyamuk yang hinggap di permukaan air tidak tenggelam?
Penyelesaian:
Nyamuk yang hinggap di permukaan air tidak tenggelam nyamuk dapat menahan tekanan
yang di berikan oleh air, atau dengan kata lain bahwa nyamuk menekankan kaki-kaki panjang
yang tipis di atas sejenis kulit kenyal pada permukaan air. Ketika kaki-kaki nyamuk menekan
air, sebuah lubang kecil terbentuk di permukaan air. Dengan cara ini, nyamuk membagi bobot
tubuhnya di atas wilayah yang sangat luas.

2. Sebuah kelereng memiliki massa jenis 0,9 g/cm3 yang jari-jarinya 1,5 cm dijatuhkan bebas
dalam sebuah tabung yang berisi oli yang mempunyai massa jenis 0,8 g/cm3 dan koefisien
viskositas 0,03 Pa s. Tentukan kecepatan terminal kelereng tersebut?

Penyelesaian:

Diketahui :

kelereng = 0,9 g/cm3 = 900 kg/m3

r = 1,5 cm = 1,5 x10-2 m

oli = 0,8 g/cm3 = 800 kg/m3

= 0,03 Pa s.

g = 10 m/s2

Ditanya : tentukan kecepatan terminal (v) bola tersebut?


Contoh Soal :
1. Suatu tabung berdiameter 0,4 cm jika dimasukkan ke dalam air secara vertikal sudut
kontaknya 60o. Jika tegangan permukaan air adalah 0,5 N/m, maka tentukanlah
kenaikan air dalam tabung.

2. Tentukanlah penurunan air raksa dalam sebuah pipa berjari-jari 2 mm jika sudut
kontak raksa dengan kaca sebesar 150o, tegangan permukaan 0,545 N/m dan massa
jenis raksa 13.600 kg/m3.

Tanda negatif menunjukkan penurunan raksa. Jadi air raksa turun setinggi 3,4 mm
DAFTAR PUSTAKA

http://www.edutafsi.com/2015/04/soal-dan-pembahasan-gejala-kapilaritas.html
https://duniafisikaasyik.wordpress.com/category/c-soal-tegangan-permukaan-serta-viskositas-
dan-hukum-stokes/
http://cpengertian.blogspot.co.id/2013/01/contoh-soal-tegangan-permukaan-dan.html
http://www.informasi-pendidikan.com/2015/03/contoh-soal-hukum-archimedes-dan.html
https://gurumuda.net/contoh-soal-hukum-pascal.htm

Anda mungkin juga menyukai