Dosen Pengampu:
ASWAD ASRASAL,ST.,MT
Disusun Oleh :
1.1. Tenggelam
Keadaan ini terjadi ketika massa jenis zat cair lebih kecil dari massa jenis
benda. Contohnya besi atau baja akan tenggelam jika dimasukkan ke dalam air
karena massa jenis besi lebih besar dari massa jenis air.
Pada keadaan tenggelam, berat benda di dalam cairan lebih besar dibandingkan
gaya ke atas oleh cairan.
Gaya tekan air < berat benda
1.2. Melayang
Keadaan ini terjadi ketika massa jenis zat cair sama dengan massa jenis
benda. Benda yang melayang berada di antara dasar bejana dan permukaan
cairan. Contohnya telur yang dimasukkan ke dalam air yang lalu ditambahkan
sedikit garam akan melayang karena massa jenis keduanya sama.
Gaya tekan air = berat benda
Keadaan ini terjadi saat massa jenis zat cair lebih besar dari massa jenis
benda. Contohnya sterofoam atau plastik akan terapung jika dimasukkan ke
dalam air. Contoh penerapan hukum archimedes benda terapung \
Fa = ρair . g . Vair
Dimana
Vair = volume air yang terdesak oleh kayu (m³)
ρair = massa jenis air satuan Kg/L
w = ρkayu . g . Vtotal
w = berat kayu
V total = volum kayu seluruhnya
ρkayu = massa jenis kayu
Karena kayu diam di permukaan air, maka terjadi hubungan
Gaya angkat = berat kayu
Fa = w
ρair.g. Vair= ρkayu . g . Vtotal
Karena g atau nilai gravitasi di ruas kanan dan kiri sama, maka akan diperoleh
persamaan
Sejarah Hidrolika
Ilmu Hidrolika
Ilmu hidrolika mulai berkembang lagi, ketika Leonardo dea Vinci (1452-
1519 SM) melakukan penelitian mengenai aliran melalui saluran terbuka, ferak
alternative fluida dan benda yang terendam dalam air, gelombang, pompa
hidraulis, dan sebagainya. Pada masa tersebut muncul juga seorang ahli
hidrostatika. Hasil karyamya yang di publikasikan pada tahun 1586 memberikan
analisis gaya yang dilakukan oleh zat cair pada bidang terendam. Prinsip
hidrostatiska yang di kemukakan yaitu : pada bidang horizontal yang terendam
di daam zat cair bekerja gaya yang besarnya sama dengan berat kolom zat cair di
atas bidang tersebut. Selain itu juga perlu di ingatkan kerya dari Galileo (1564-
1642) yang menemukan hokum benda jatuh dan zat cair. Masa antara Leonardo
da vinci sampai dengan Galileo di sebut dengan zaman ranaisance.
1.1 Definisi Fluida
Mekanika fluida melihat semua bahan hanya terdiri atas dua keadaan
saja, yaitu fluida dan zat padat. Secara teknis perbedaannya terletak pada reaksi
kedua zat tersebut terhadap tegangan geser atau tegangan singgung yang
dialaminya. Zat padat dapat menahan tegangan geser dengan deformasi yang
tetap (static), sedangkan fluida, betapapun kecilnya tegangan geser yang
diberikan, akan menyebabkan fluida itu begerak. Fluida itu bergerak dan
berubah bentuk secara terus-menerus selama tegangan geser itu bekerja. Oleh
karena itu fluida yang diam (hydrostatic) berarti dalam keadaan tegangan
gesernya nol.
1.2 Ruang Lingkup Mekanika Fluida
Bumi ini 75% tertutup oleh air (zat cair) dan 100% tertutup oleh udara
(gas), oleh karena itu ruang lingkup mekanika fluida sangat luas dan menyentuh
hampir seluruh segi kehidupan manusia. Ilmu cuaca, oceanography fisis, dan
hidrologi bersangkutan dengan aliran-aliran secara alami, seperti juga halnya
dengan penelaahan medis atas pernafasan dan peredaran darah. Semua masalah
transportasi yang terkait dengan gerak fluida, dengan cabang-cabang khusus
yang telah maju dalam aerodinamika pesawat udara dan roket, dan dalam
hidrodinamika bahari kapal dan kapal selam. Di dalam bidang energi, hampir
seluruh energi elektrik kita dibangkitkan dengan aliran air (PLTA) atau aliran
uap (PLTU) yang memutar turbin. Semua masalah pembakaran yang melibatkan
gerak fluida, seperti juga masalah-masalah pengairan, pengendalian banjir,
penyediaan air, pembuangan limbah, gerak umban atau proyektil, dan
pembangunan jalur minyak dan gas.
1.3. Tipe Aliran Fluida
Tipe aliran dalam fluida dapat dibedakan menjadi beberapa macam
aliran. Sebagai contoh, aliran tunak (steady) atau tak tunak (unsteady), seragam
(uniform) atau tak seragam (non-uniform), termampatkan (compressible) atau
tak 7 termampatkan (incompressible), dan subkritis (sub critical) atau superkritis
(supercritical).
1.4 Dimensi dan Satuan