Anda di halaman 1dari 3

Pengertian dan rumus

Pengertian hukum archimedes

Hukum Archimedes adalah sebuah prinsip dalam fisika yang menyatakan bahwa sebuah benda yang
terendam dalam fluida, sepenuhnya atau sebagian, akan menerima gaya ke atas yang besarnya sama
dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. Prinsip ini pertama kali ditemukan oleh
seorang ilmuwan Yunani kuno bernama Archimedes.

Dalam konteks hukum Archimedes, fluida dapat merujuk pada cairan atau gas. Ketika suatu benda
terendam dalam fluida, maka fluida tersebut akan memberikan tekanan ke semua permukaan benda.
Besarnya tekanan yang diberikan bergantung pada berat fluida di atas permukaan benda dan
kedalaman benda di dalam fluida.

Hukum Archimedes secara matematis dinyatakan sebagai berikut:

Gaya apung (Fapung) = Berat fluida yang dipindahkan (Wfluida)

atau

Fapung = ρ × V × g

Di mana:

Fapung adalah gaya apung yang diterima oleh benda (dalam Newton).

ρ (rho) adalah densitas fluida (dalam kg/m³).

V adalah volume fluida yang dipindahkan oleh benda (dalam m³).

g adalah percepatan gravitasi (dalam m/s²).

Hukum Archimedes memiliki berbagai aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dan ilmu pengetahuan.
Misalnya, hukum Archimedes menjelaskan mengapa benda-benda terapung di permukaan air atau
mengapa kapal dapat mengapung di laut. Prinsip ini juga digunakan dalam perhitungan gaya apung
dan desain kapal, serta dalam bidang lain seperti pembuatan selam, aerodinamika, dan ilmu
kedokteran, di mana prinsip ini dapat digunakan untuk mengukur densitas suatu benda atau cairan.

Penerapan

Penerapan hukum Archimedes

Hukum Archimedes, yang ditemukan oleh ilmuwan Yunani kuno bernama Archimedes, berkaitan
dengan gaya apung. Hukum ini menyatakan bahwa benda yang terendam atau terapung dalam fluida
(misalnya air) akan menerima gaya apung yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan
oleh benda tersebut.

Penerapan hukum Archimedes memiliki banyak aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari dan
berbagai bidang ilmu. Berikut adalah beberapa contoh penerapan hukum Archimedes:

Kapal laut: Hukum Archimedes digunakan dalam perancangan kapal laut untuk memastikan agar
kapal memiliki kestabilan dan daya angkat yang tepat. Volume air yang dipindahkan oleh kapal
seharusnya sama dengan berat kapal agar kapal dapat terapung dengan stabil.

Submarine: Hukum Archimedes juga penting dalam desain dan operasi kapal selam. Prinsip ini
digunakan untuk mengatur kestabilan dan mengendalikan kedalaman kapal selam. Ketika kapal
selam ingin menyelam, udara dalam tangki ballast dikeluarkan dan digantikan dengan air, sehingga
volume yang lebih besar dari fluida digantikan oleh kapal selam dan menyebabkan penurunan
kepadatan efektif, yang pada gilirannya menghasilkan daya apung yang cukup untuk menyelam.

Balon udara: Hukum Archimedes juga terkait dengan prinsip kerja balon udara. Balon udara terbang
berkat perbedaan kepadatan antara gas dalam balon dan udara di sekitarnya. Gas yang lebih ringan
dalam balon (seperti helium atau hidrogen) memiliki kepadatan yang lebih rendah daripada udara
sekitarnya. Sehingga, gas yang lebih ringan dalam balon akan menerima gaya apung yang cukup
besar untuk mengangkat balon beserta muatan di dalamnya.

Pengapungan benda: Hukum Archimedes digunakan untuk menghitung apakah suatu benda akan
terapung atau tenggelam dalam fluida. Jika berat benda lebih kecil dari berat fluida yang
dipindahkan, maka benda tersebut akan terapung. Jika berat benda lebih besar dari berat fluida yang
dipindahkan, maka benda tersebut akan tenggelam.

Industri perminyakan: Hukum Archimedes juga diterapkan dalam industri perminyakan, terutama
dalam pengeboran sumur minyak dan gas. Hukum ini membantu dalam menghitung volume fluida
yang terdapat dalam sumur, serta untuk menentukan jenis cairan apa yang ada di dalam sumur
berdasarkan perubahan massa jenis fluida yang dipompa ke permukaan.

Rumus

Rumus hukum arcimedes

Hukum Archimedes menyatakan bahwa gaya yang bekerja pada suatu benda yang tenggelam atau
mengapung sepenuhnya dalam fluida (cairan atau gas) adalah sama dengan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda tersebut. Rumus matematis yang menggambarkan hukum Archimedes
adalah sebagai berikut:
F=ρ*V*g

Di mana:

F adalah gaya yang bekerja pada benda (dalam newton)

ρ (rho) adalah massa jenis fluida (dalam kg/m³)

V adalah volume fluida yang dipindahkan oleh benda (dalam m³)

g adalah percepatan gravitasi (sekitar 9,8 m/s² di permukaan Bumi)

Dalam konteks hukum Archimedes, gaya yang bekerja pada benda adalah gaya apung atau gaya
hanyut yang membuat benda mengapung atau tenggelam dalam fluida.

Contoh soal dan penyelesaian

Sebuah balok tercelup seluruhnya dalam minyak. Bila volume balok 8 m³3;, tentukan berat balok
dalam minyak tanah yang memiliki massa jenis 800 kg/m³3; , berapakah gaya angkat yang dialami
balok

Penyelesaian

Diketahui :

Volume balok : V = 8 m³3;

gravitasi : 10 N/ Kg

Massa jenis minyak ρ = 800 kg /m³3;

Ditanya: gaya angkat Fa?

Jawab:

Fa = ρ . g . V

= 800 kg/ m&³3; . 10 N/kg . 8 m³3;

= 64.000 N.

Anda mungkin juga menyukai