Pengertian Fluida
Fluida merupakan bentuk zat dimana zat tersebut dapat mengalir. Fluida secara
jenisnya dibagi menjadi dua jenis yaitu, fluida cair dan gas.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang fluida yang dibedakan
berdasarkan sifatnya.
Pertama ialah fluida statis dimana objek flida adalah sesuatu yang diam.
Kedua adalah fluida dinamis yang merupakan fluida bergerak alias objek
fluidanya bergerak ke suatu arah dan tujuan.
Fluida Statis
Seperti yang telah dibahas diatas fluida statis adalah fluida yang berada di suatu
tempat dalam fase diam atau tidak bergerak.
Sifat yang dimiliki fluida statis antara lain. Fluida statis dapat ditentukan dan
dipahami di saat fluida berada dalam diam.
Fluida Dinamis
Fluida dinamis merupakan fluida atau zat (cair dan gas) yang dapat bergerak.
Sifat dari fluida dinamis antara lain menempati ruangan, memiliki gaya dorong,
memiliki kecepatan aliran, dan memiliki koefisien kekentalan zat.
Setelah kita memahami penggertian dan sifat yang dimiliki fluida statis dan
dinamis kali ini kita akan membahas mengenai penerapannya.
Dongkrak ini menggunakan bejana berhubungan yang terdiri atas dua tabung
yang berdiameter berbeda.
Masing-masing ditutup sehingga kedap dan didalam tebung diisikan fluida (air
atau minyak).
Dengan menekan salah satu tabung dengan menggunakan piston berarti akan
memindahkan tekanan pada tabung tersebut kepada tabung yang lain.
Pada konsep ini berarti kita dapat mengangkan benda yang berat (tekanan yang
tinggi) menjadi ringan dengan memanipulasi diameter tabung piston dan tabung
tempat benda akan diangkat.
2. Rem Motor (Hidrolik)
Pada perangkat ini kita juga memanfaatkan hukum paskal dimana setiap rem
akan dihubungkan pada pipa pipa menuju ke master silinder.
Di dalam pipa penghubung dan master silinder terdapat fluida minyak. Hal
tersebut digunakan karena untuk memudahkan pengereman motor.
Kita akan meradakan saat mengerem terasa ringan akan tetapi cengkaraman
yang diberikan sudah mantab dan kuat.
Pesawat dapat terbang karena aplikasi fluida pada sayap pesawat. Hukum yang
diterapkan adalah hukum bernoulli.
Pesawat akan terbang ke atas jika bagian bawah pesawat memiliki tekanan yang
kecildan kecepatan aliran udara yang besar.
Sebaliknya jika pesawat ingin turun maka tekanan di bawah sayap besar dan
kecepatan aliran udara kecil.
Oke setelah mengetahui fenomena atau aplikasi fluida dalam kehidupan sehari
hari mari kita mencoba menerapkan dalam rumus fisika.
P = Tekanan (pascal)
ρ = Massa jenis fluida (kg/m3)
v = Kecepatan aliran fluida (m/s)
g = gaua gravtasi (m/s2)
h = ketinggian (m)
Oke sekarang setelah mengetahui rumus yang digunakan kita akan melatihnya
dengan soal soal.
g = 10 m/s2
ρ = 1 gr/ cm³ = 1000kg/m3
V tercelup = m / ρ = 4 / 8000
Penyelesaian
Berat hilang = berat benda – gaya archimedes
Berat hilang = 80 – 1
Berat hilang = 79 N
hmuncul = hB – hA
hmuncul = 25 -12.5
hmuncul = 12.5 cm
Jadi tinggi batang kayu yang muncul di permukaan adalah 12.5 cm
Hukum Archimedes:
Bunyi, Rumus, Contoh Soal
Padahal secara logika kapal laut lebih berat loh dari pesawat, kapal laut memiliki
berat ± 600 ton sedangkan pesawat boeing 747 adalah ±412.8 ton.
Salah satu hal yang paling dikenal Archimedes untuk hari ini adalah
pengamatannya terhadap perilaku benda yang ditempatkan dalam cairan.
Prinsip Archimedes merupakan hukum fisik daya apung, yang ditemukan oleh
ahli matematika dan penemu kuno Yunani Archimedes, menyatakan bahwa
benda apa pun yang seluruhnya atau sebagian terendam dalam cairan (gas atau
cairan) saat diam dipengaruhi oleh gaya gerak ke atas, atau gaya apung,
besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan.
Contohnya :
Dari gambar diatas terdapat suatu gelas pancur dan disampingnya adalah gelas
ukur, ketika sebuah batu dimasukkan kedalam gelas tersebut maka membuat air
naik keatas dan keluar dari gelas besar dan mengisi gelas ukur.
Berat fluida yang berada di gelas ukur merupakan berat fluida yang dipindahkan.
Apabila volume fluida tercelup adalah Vt dan massa jenis fluida ρ maka berat
fluida yang dipindahkan adalah :
W = Vt ρg
zat cair dipindahkan
Jadi berdasarkan pada hukum Archimedes besarnya gaya keatas F A yang diterima
batu
FA = Vt ρg
Volume zat cair yang dipindahkan Vp sama dengan volume benda sehingga gaya
keatas yang diterima adalah
Wbenda > FA
Maka
Vρ benda g>Vρ zat cair g atau ρ benda >ρ zat cair (syarat tenggelam)
2. Melayang
“suatu benda dikatakan melayang apabila berat benda sama dengan gaya ke
atasnya”
Volume zat cair yang dipindahkan Vt sama dengan volume benda
maka
3. Terapung
“suatu benda dikatakan terapung apabila berat benda lebih kecil daripada gaya
keatasnya”
W = FA
benda , maka
V ρ g = Vp ρ g Atau ρ = (Vp ÷ V) ρ
benda zat cair benda zat cair
ρ >ρ
benda (syarat melayang)
zat cair
Sedangkan pada balon udara hanya bisa naik sampai pada ketinggian tertentu di
atmosfer karena massa jenis udara makin ke atas makin berkurang, sehingga
gaya ke atas yang diterima balon makin ke atas makin kecil.
Volume balok
Berat air yang dipindahkan
Gaya ke atas yang di alami balok
Pembahasan
Ketika balok dimasukkan ke dalam gelas pancur, balok akan tenggelam,
sehingga volume air yang keluar adalah sama dengan volume balok.
V (Volume balok) = Vt = 30 cm3
Berat air yang dipindahkan adalah berat air yang keluar
W = Vt ρg zat cair dipindahkan
Gaya keatas yang dialami balok sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan yaitu 29400 dyne.
FA = Vt ρ g zat cair
Jika volume balok seluruhnya V dan massa jenis ρb, maka berat gabus adalah
W = mg =V ρ gbalok b
Pada proses terapung berat benda sama dengan gaya ke atas (tidak mungkin
gaya atas akan lebih besar dari berat benda karena akan membuat benda
terpental)
W = FA
balok
V ρ g = Vt ρ g
b zat cair
jadi volume balok yang tercelup 16 cm3 dan yang muncul dipermukaan 4 cm3
Pembahasan
F =V ρg
A p menghitung volume benda
m=V ρ b menghitung massa jenis
Sehingga
Diketahui
ρ=0.8 gr/cm3,
g= 9.8 m/s2 = 980 cm/s2
m =40 g
FA = 4500 dyne
Hasil
MODUL X.
Hukum Bernoulli:
Bunyi, Rumus, Contoh Soal
Pengertian Hukum Bernoulli
Ketika kita belajar tentang fluida dinamik, tentunya kita akan mempelajari
tentang hukum bernoulli.
Dimana ketika terdapat pipa horizontal dengan luas penanmpang yang berbeda
dan pada setiap luas penampang yang berbeda tersebut terdapat pipa
penyangga vertical yang saling berhubungan dan berisi zat cair (air).
Maka, tinggi permukaan air yang ada di dalam pipa vertical tidak akan sama. Hal
ini disebabkan karena ketinggian zat cair pada pipa vertical dipengaruhi oleh luas
penampang pipa horizontal.
Luas penampang pipa horizontal yang lebih besar akan menghasilkan tekanan
yang besar pula, sehingga mengakibatkan tinggi air pada pipa vertikal lebih
rendah daripada tinggi air pada pipa vertical dengan pipa horizontal yang luas
penampangnya kecil.
Sesuai dengan asas kontinuitas yaitu ketika air mengalir pada pipa yang luas
penampangnya kecil, maka akan memiliki kecepatan yang besar.
Bila dilihat ketika fluida bergerak pada ketinggian dan juga luas penampang yang
berbeda akan tampak seperti pada gambar berikut.
Bila ditinjau secara mekanika, pada ketinggian h energi potensial yang dimiliki
2
fluida jauh lebih besar daripada energy potensial yang dimiliki fluida pada
ketinggian h .
1
Sehingga Bernoulli mengatakan bahwa tekanan pada fluida semakin kecil bila
terjadi penambahan ketinggian pada pipa.
Sehingga bisa disimpilkan tekanan fluida pada ketinggian h lebih rendah dengan
2
Baik, setelah pembahasan konsep hukum Bernoulli kita akan membahas tentang
persamaan hukum Bernoulli. Berikut pembahasannya.
.
Persamaan Hukum Bernoulli
Dalam persamaan Hukum Bernoulli membahas hubungan antara tekanan fluida,
kecepatan fluida, dan perbedaan ketinggian penampang adalah tetap.
Perumusannya sebagai berikut.
Keterangan
P = tekanan fluida
v = kecepatan fluida mengalir
h = selisih ketinggian penampang
karena dikatakan tetap, maka perumusan juga dapat ditulis seperti berikut
oke temen-temen, stelah kita mengetahui perumusan hukum Bernoulli kita akan
lanjut ke pembahasan penerpan hukum Bernoulli dalam kehidupan sehari-hari.
Tabung venturi
Alat karburasi sepeda motor
Alat Penyemprot nyamuk
Nah temen-temen, selanjutnya akan dibahas contoh soal dari hukum Bernoulli.
Simak dipoin berikut yaa.
Pembahasan
Diketahui :
h = 70 cm = 0,7 m
1
P =P ;v =0
1 2 1
ρ = 1000 Kg/m3
air
g = 10 m/s2
Ditanya: v2 = ?
Penyelesaian
P + 1/2ρv + ρgh = P + 1/2ρv + ρgh
1 1
2
1 2 2
2
2
P + 0 + ρ.g(0.7m) = P + 1/2ρv + 0
1 2 2
2
ρ.g(0.7m) = 1/2ρv 2
2
10.(0.7m) = 1/2v 2
2
v = 3,74 m/s
2
2. Dua pipa yang terhubung memiliki luas penampang yang berbeda. Bila
terdapat air yang melewati pipa tersebut maka kecepatan pada penampang 1
sebesar 3 m/s dengan P = 12300 Pa, sedangkan bila melewati penampang 2
1
Pembahasan
Diketahui :
v = 3 m/s
1
P = 12300 Pa
1
v = 0.75 m/s
2
h = 1.2 m
2
g = 9,8m/s 2
Penyelesaian
P + 1/2ρv + ρgh = P + 1/2ρv + ρgh
1 1
2
1 2 2
2
2
P = 4.080 Pa
2
MODUL XI.
Momentum dan Impuls:
Definisi, Rumus, Contoh Soal
Pengertian Momentum dan Impuls
Jadi momentum dapat didefinisikan besaran vector yang memiliki arah yang
sama dengan kecepatan suatu benda.
Momentum juga merupaka hasil kali antara massa benda dengan kecepatan
benda tersebut.
Sesuai dengan definisi semakin besar nilai massa maupun kecepatan benda maka
nilai momentum yang dihasilkan juga akan menjadi besar.
Kedua yaitu impuls. Siapa yang sudah mengerti apa definisi impuls?
Oke, impuls adalah hasil kali antara gaya dengan waktuselamagaya terebut
bekerja pada benda. Secara sederhana impuls adalah perubahan momentum.
Dalam proses atau fenomena alam momentum maka akan timbul juga yang
disebut kekekalan momentum.
Kekekalan momentum menyatakan bahwa jika gaya luar yang bekerja pada
sistem bernilai 0 oleh sebab itu momentum linear sistem tersebut akan tetap
konstan.
Sebuah tumbukan kita juga banyak sekali jenisnya mari kita bahas satu-satu.
Jenis Tumbukan
Jenis tumbukan disini kita pilah berdasarkan nilai koefisien restitusinya. Koefisien
restitusi secara sederhana dapat dikatakan sebagai nilai redaman suatu benda
atas kejadian tumbukan yang terjadi.
Berikut ini merupakan jenis tumbukan yang ada antara lain:
P = momentum (kg m / s)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda(m/s)
2. Rumus Impuls
I = F ∆t
F=ma
Dimana
I = impuls (Ns)
F = gaya (N)
∆t = selisih wakyu (s)
a = percepatan (m/s2)
m = massa (kg)
3. Rumus Kekekalan Momentum
P sebelum = P sesudah
P1 + P2 = P1’ + P2’
m1 v1 + m2 v2 = m1’ v1’ + m2’ v2’
dimana
e = koefisien restitusi
Pembahasan
Diketahui
m =10 kg
v = 6 m/s
Penyelesaian
P = m . v = 10 × 6 = 60 ᵏᵍ/s
EK = ⅟₂ 10 62 = 180 J
Jadi nilai momentum bernilai 60 ᵏᵍ/s dan energi kinetic yang dihasilkan adalah
180J.
2. Sebuah bola tenis menumbuk tembok dengan arah tegak dengan kecepatan 6
m/s. Jika koefisien tumbukan yang dialami bola tennis dengan tembok adalah
0,5. Berapa kelajuan bola tenis setelah memantul?
Pembahasan
Diketahui
e = 0.5
v1 = 6 m/s
v2 = 0 m/s
Penyelesaian
e = – ((v1’-v2’) / (v1-v2))
0.5 = -(v1’ / 6)
3 =-v1’
Jadi kelajuan bola tenis setelah memantul 3 m/s keadah berlawanan dari semula.
MODUL XII.
Gelombang Bunyi:
Pengertian, Rumus, Sifat, Soal
Pengertian Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi atau biasa kita sebut dengan suara adalah gelombang yang
merambat lelalui suatu medium rambat.
Sumber Bunyi
Pada pembahasan ini kita melihat gelombang dari sumber yang menghasilkan
bunyitersebut. Sumber bunyi sangat berpengaruh dalam produsi bunyi tersebut.
Di sumber bunyi kita dapat menghasilkan bunyi nada tinggi, rendah, maupun
sedang. Adapun juga sumber bunyiyang berbeda menghasilkan warnabunyi yang
berbeda.
Energi Gelombang
Setiap gelombang bunyi pasti mengantarkan energinya. Kok bisa begitu apa
buktinya. Oke kalian pernah mendengar seorang yang gendang telinganya
pecah?
Masalah tersebut dikarenakan suara yang sangat keras yang menghasilkan energi
yang dihasilkan memecahkan gendang telinga tersebut. Adapun percobaan yang
membuktikan bahwa gelombang menghasilkan energi.
Coba kalian getarkan microphone dengan memberikan suara cek tegangan yang
dihasilkan pasti aka nada tegangan yang mengalir padakeluaran microphone
tersebut.
Penerima Gelombang
Penerima gelombang itu ada berbagai macam. Ada telinga manusia, hewan dan
semua makhluk hidup.
Selain itu juga ada microphone itu juga merupakan penangkan gelombang suara
yang dapat diolah menjadi beberapa macam.
1. Infrasonik
Infrasonik merupaka bunyi yang memiliki frekuensi < 20Hz. Contoh sumber bunyi
infrasonik antara lain adalah aktivitas gunung api, getaran gempa bumi, dan laon
sebagainya.
2. Audiosonik
Audiosonik merupakan bunyi yang memiliki rentang frekuensi 20-20000 Hz.
Contoh bunyi audiosonik ialah suara manusia, suara hewan kucing, ayam dan
sebagainya.
3. Ultrasonik
Ultrasonik merupakanbunyi yang memilii rentang frekuensi > 20000 Hz. Contoh
dari ultrasonik ialah suara lumba-lumba, suara kelelawar dan masih banyak lagi.
Sekarang kita akan melihat sifat dari gelombang bunyi antara lain, yaitu dapat
dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), dipadukan (interferensi), dilenturkan
(difraksi) dan dapat diresonansikan. Selanjutnya kita akan membahas mengenai
rumus gelombang bunyi.
TI = 10 log(I/I0)
Dimana
I = intensitas bunyi (W/m2)
P = daya sumber bunyi (W)
A = luas area (m2)
TI = Taraf intensitas (dB)
I0 = Intensitas ambang bunyi (W/m2)
2. Karakteristik Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi mengalami kecepatan rambat berbeda beda bergantung juga
pada medium perambatannya.
Medium Padat
v = sqrt (E/ρ)
Medium Gas
v = sqrt (γ P/ρ)
Medium Cair
v = sqrt (B/ρ)
dimana
Pembahasan
Diketahui
P = 60W
R=5m
Penyelesaian
I = P/A
I = P/4 pi R2
I = 60 / 4 3.14 52
I = 0.191 W/m2
2. Taraf intensitas bunyi sebuah mesin rata-rata 100 dB. Apabila 100 mesin
dihidupkan bersama, maka berapa taraf intensitasnya?
Pembahasan
Diketahui
Ti1 = 100 dB
n = 100
Penyelesaian
Ti2 = Ti1 + 10 log n
Ti2 = 100 + 10 log 100
Ti2 = 100 + 20
Ti2 =120 dB
Efek Doppler:
Definisi, Macam, Rumus, Contoh Soal
Pengertian Efek Doppler
Efek doppler merupakan kondisi perubahan frekuensi dari sumber bunyi pada
pendengar yang diakibatkan dari pergerakan sumber bunyi, pendengar, maupun
keduanya.
Efek doppler ini ditemukan olelh ilmuan fisika asal Austria yang bernama
Christian Doppler pada tahun 1842.
Efek doppler ini tidak hanya bekerja pada medium udara ini juga dapat bekerja
pada medium padat maupun cair.
Pernahkah kalian merasakan kalo suara sirine ambulan yang bergerak ke arah kita
semakin lama semakin kencang?
Ya, itulah salah satu efek doppler yang diberikan dalam kehidupan sehari hari.
Sekarang bagaimana sih cara menghitung atau meramalkan efek doppler yang
terjadi? Mari kita simak rumus rumus yang ada dalam efek dopler.
Rumus Efek Doppler
Secara umum efek dopler dapat ditulis sebagai berikut:
fp = (v ± vp) fs / (v ± vs)
Dimana
Pembahasan
Diketahui
vs = 72 km/jam = 20 m/s
vp = 0 m/s (diam tidak bergerak)
fs = 860 Hz
v = 340 m/s
Penyelesaian
fp = (v + vp) fs / (v – vs)
fp = (340 + 0) 860 / (340 – 20)
fp = 340 860 / 320
fp = 340 860 / 320
fp = 913.75 Hz
Jadi frekuensi yang didengar ialah 913.75 Hz
2. Seorang pilot pesawat menerbangkan pesawatnya menuju ke menara bandara
mendengar bunyi sirinemenara dengan frekuensi 3600 Hz. Jika sirine
memancarkan bunyi dengan 2040 Hz, dan cepat rambat bunyi di udara 340
m/s.Berapa kecepatan pesawat tersebut?
Pembahasan
Diketahui
fp = 3600 Hz
v = 340 m/s
fs = 2040 Hz
vs = 0 m/s (diam dimenara)
Penyelesaian
fp = (v + vp) fs / (v – vs)
3600 = (340 +vp) 2040 / (340 + 0)s
3600 = (340 +vp) 6
(340 +vp) = 600
vp = 260 m/s
Jadi kecepatan pesawat saat itu adalah 260 m/s.
MODUL XIII.
Gelombang Cahaya:
Pengertian, Rumus, dan Soal
Pengertian Gelombang Cahaya
Gerakan electron dalam orbitnya inilah yang mengakibatkan energi cahaya itu
dapat berubah karena adanya perubahan tingkat orbit electron pada atom
tersebut.
Pada tahun 1900, Max Planck yang merupakan fisikawan dari Jerman menemukan
bahwa energy cahaya dibawa oleh foton.
Sehingga penulisan secara matematis untuk menyatakan penemuan Max Planck
yakni
E = (h.c)/ λ
Dimana
Pembahasan
Diketahui
λ = 6600 Å
c = 3 x 108 m/s
h = 6.6 x 10-34 Js
Jawab
E = (h.c)/ λ
E = ( 6.6 x 10-34)(3×108)/6600 x 10-19
E = 3 x 10-19 joule
MODUL XIV.
Medan Magnet:
Pengertian, Jenis, Rumus, Contoh Soal
Pengertian Medan Magnet
Seperti yang kita sudah ketahui bahwa magnet memiliki dua kutub yang disebut
kutub utara dan kutub selatan.
Jika suatu magnet didekatkan dengan magnet yang lain yang mana kutubnya
berjenis sama maka kedua magnet tersebut akan mengalami tolak menolak.
Berbeda jika kedua magnet tersebut didekatkan dengan jenis kutub yang
berbeda maka hasilnya akan mengalami saling Tarik menarik.
Di bawah ini merupakan ilustrasi dimana dua magnet saling bertemu dengan
kutub yang sama.
Magnet kanan akan memberikan tolakan pada magnet kiri begitu juga sebaliknya
magnet kiri akan memberikan tolakan pada magnet kanan.
Pada gambar dibawah ini terlihat magnet kanan tertarik oleh magnet kiri
begitupun sebaliknya magnet kiri akan tertarik oleh magnet kanan.
Magnet Sendiri
Jika sebuah magnet diletakkan pada sebuah bak berisi pasir besi maka akan
terlihat bentuk dari medan magnet yang ditimbulkan pada sekitar magnet
tersebut. Bagaimana bentuk dari medan tersebut?
Terlihat bahwa medan magnet berbentuk seperti oval dimana sebenarnya pada
bagian pangkal kutub utara maupun selatan merupakan pusat dari medan
magnet yang mana ditandai dengan disekitar pusat medan magnet terdapat
banyakpasirbesi.
Berbeda dengan bagian tengah magnet pasir besi yang ada di sekitar situ relative
lebih sedikit jika disbanding dengan pusat medan magnet.
1. Pengeras Suara
Aplikasi medan magnet untuk pengeras suara ualah saat terjadi medan magnet
dan ditambahkan dengan sinyal suara maka hasil yang ditimbulkan dengan
gabungan itu adalah suara yang semakin besar.
2. Pintu Kulkas
Pernah kalian mengamati kenapa pintu kulkas dapat menutup rapat tanpa
menggunakan kunci atau pengancing lainnya?
Coba kalian cek di pintu tersebut dengan menempelkan sebuah besi atau
magnet.
Pasti akan menempel dan itu menandakan pintu kulkas menggunakan aplikasi
medan listrik untuk membuat pintu tersebut menutup rapat dan tidak ada hawa
dingin dari dalam keluar.
3. Dinamo Sepeda
Pada hal ini sudah jelas sekali diterapkan medan magnet yang diubah menjadi
energi listrik untuk menyalakan lampu sepeda.
Di sini dynamo sepeda diletakkan pada ban yang menyebabkan dynamo tersebut
berputar, karena perubahan medan magnet yang mengenai kumparan listrik
maka timbullah aliran listrik yang dapat menyalakan lampu sepeda tersebut.
Semakin kencang ayuhan sepeda maka lampu akan menyala semakin kencang
juga.
Setelah kita memahami konsep pengertian dan aplikasi medan magnet mari kita
lanjutkan dengan pembahasan rumus yang ada dan diterapkan dalam medan
magnet tersebut.
Tentukan :
Sehingga arah medan magnet pada titik A ialah ke luar atau mendekati
pembaca.
Pada soal yang menanyakan arah kita dapat menggunakan aturan tanga kanan,
dimana ibu jari diasumsikan sebagai arus dan empat jari lainnya sebagai medan
magnet dengan posisi menggenggam kawat di titik B.
Sehingga arah medan magnet pada titik B ialah ke dalam atau menjauhi
pembaca
Fluks magnetic adalah garis-garis gaya magnet yang menembus suatu bidang.
Semakin besar garis gaya magnet yang menembus bidang maka arus yang
dihasilkan akan semakin besar.
Michael Faraday adalah orang pertama yang memiliki gagasan mengenai medan
magnet dapat menghasilkan arus listrik.
Penemuan ini dibuktikan olehnya pada tahun 1821. Setelah mengetahui definisi
kita akan membahas factor induksi elektromagnetik.
2. Banyak lilitan
Kita bayangkan lilitan sebagai selang air yang terisi penuh oleh air. Jika selang itu
semakin banyak atau panjang maka air yang ada didalamnya semakin banyak.
Begitu pula lilitan yang memiliki electron didalamnya. Semakin banyak electron
berarti sumber listriknya semakin besar dengan demikian arus yang dihasilkan
juga dapat lebih besar.
3. Kekuatan magnet
Lilitan kita ibaratkan sebagai selang air.
Dasar tersebut dijadikan pondasi sebagai alat pembangkit listrik model generator
atau dinamo.
1. Generator Listrik
Generator listrik adalah alat untuk mengubah energi gerak mekanik menjadi
energi listrik. Generator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik
yaitu dengan memutar suatu kumparan dalam medan magnet sehingga timbul
GGL induksi. Generator ada dua jenis,yaitu:
a. Generator AC
Gambar disamping merupakan gambar generator AC. Generator ini
menghasilkan arus bolak balik yang berbentuk sinusoidal. Generator ini biasa
dipakai pada BUMN PLN.
Generator ini biasa dipakai untuk menghidupkan alat alat elektronik rumahan
yang mana menggunakan jaringan listrik DC atau searah.
Bentuk arus yang dihasilkan dari generator ini ialah datar seperti garis lurus yang
melintang.
3. Galvanometer
Penyelesaian
Ɛ = NBAω sin θ
Ɛ1 / Ɛ2 = N B A1 ω1 / N B A2 ω2
Ɛ / Ɛ2 = A1 ω1 / 3A1 2ω1
Ɛ2 = 6Ɛ
Jadi yang diperlukan untuk membuat GGL induksi magnetic menjadi 6 kali
sebelumnya kita perlu meperbesar kecepatan sudut (ω) 2 kali dan memperbesar
luas penampang (A) 3 kali sebelumnya. Oleh sebab itu jawaban yang benar ialah
pilihan jawaban a.
MODUL XV.
Medan Listrik:
Pengertian, Kuat, Rumus, Contoh Soal
Pengertian Medan Listrik
Medan listrik yaitu ruang yang terletak di sekitar muatan listrik. Dimana ketika
sebuah muatan uji ditempatkan dalam ruang di dekat tongkat yang bermuatan,
maka sebuah gaya eletrostatis akan bekerja pada muatan uji.
Inilah yang dikatakan dengan medan listrik, yakni dalam ruang tersebut.
Medan listrik ini digambarkan dengan garis gaya listrik yang arahnya
keluar/menjauhi muatan positif dan mendekati muatan negatif .
Lalu bagaiamana cara mengetahui besar medan listrik di sekitar muatan uji
tersebut?. Kita akan bahas di sub bab selanjutnya yaa.
Kuat Medan Listrik
Oke, temen-temen kuat medan listrik dapat diketahui dengan penulisan
sistematis berikut :
E = f/q
Dimana
1. Bila muatan sumber positif dan muatan uji positif, maka arah gaya coloumbnya
akan menjauh dari muatan uji dan muatan sumber.
2. Bila muatan sumber positif dan muatan uji negatif, maka gaya coloumb akan
mendekati muatan sumber. Berikut gambarnya :
3. Bila muatan sumber negatif dan muatan uji postif, maka gaya coloumb akan
mendekati muatan sumber. Berikut gambarnya :
4. Bila muatan sumber negatif dan muatan uji juga negatif, maka gaya coloumb
akan menjauhi muatan uji. Berikut gambarnya :
Penulisan sistematis untuk gaya coloumb, yaitu
F = k ((Q.q)/r ))2
Dimana
F = gaya coloumb (N)
Q = muatan sumber (C )
r = jarak antara muatan uji terhadap muatan sumber (m)
maka, penulisan sistematis kuat medan listrik yaitu :
E = k (Q/r )
2
Dimana
E = besar kuat medan listrik (N/C)
Q = muatan sumber (C )
r = jarak antara muatan uji terhadap muatan sumber (m)
Ada beberapa keadaan muatan sumber dengan muataan ujinya, dan itu nanti
memengaruhi bagaimana kita mencari nilai atau resultan medan listriknya,
penjelasannya sebagai berikut :
E = k (Q / r + Q / r )
1 1
2
2 2
2
Penyelesaian
E = F/q
E = 0,6 / 15 x 10
-5
E = 4000 N/C
Jadi, besar medan listrik pada muatan uji adalah 4000 N/C
Listrik sendiri terdiri daridua jenis yaitu: listrik searah DC dan listrik bolan balik AC.
Kali ini kita hanya akan fokus pada arus bolak balik dimana memiliki definisi arus
dan tegangan listrik yang besarnya berubah terhadap waktu dan mengalir dalam
dua arah.
Bentuk dari sinyal atau gelombang arus listrik bolak balik secara ideal berbentuk
sinusoidal.
Arus bolak balik dapat dianalisi dengan rangkaian seperti berikut ini
Nilai hambatan inductor ini bergantuk pada frekuensi sudut dari arus bolak balik.
Rangkaian Kapasitor
Rangkaian kapasitor merupakan rangkaian yang unikdimana rangkaian ini dapat
menyimpan energi listrik sementara.
Kapasitor jika dialiri arus bolak balik akan menimbulkan resistansi semu atau
biasa disebut reaktansi kapasitif.
Nilai dari reaktansi kapasitif bergantung dari kapasitas kapasitor dan frekuensi
sudut.
Setelah kita mempelajari pengertian dan berbagai rangkaian arus bolak balik
beserta diagramnya mari kita mulai menerapkannya padapersamaan matematis
guna menyelesaikan persoalan yang terjadi pada kehidupannyata.
Persamaan Umum
V = Vmax sin ωt
C = kapasitor
L = Induktor
R = Resistor
I = Arus (A)
V = Tegangan (V)
ω = frekuensi sudut
t = waktu (s)
Vmax
Frekuensi tegangan
Pembahasan
Diketahui
V = 200 sin 200t
Penyelesaian
Persamaan umum tegangan AC
V = Vmax sin ωt
Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa tegangan maksimumatau Vmax bernilai
200V
ω = 200
2 pi f = 200
f = 100/pi
f = 31.81 Hz
Jika tegangan maksimum sumber arus bolak-balik = 220 V, maka besar kuat arus
maksimum yang mengalir pada rangkaian adalah….
Pembahasan
Diketahui
R = 60 Ω
XL = 240 Ω
XC = 40 Ω
Vmax = 220 V
Penyelesaian
Z = sqrt (602+(240-40)2)
Z = sqrt (602+2002)
Z = 208.81 Ω
Im = Vm/Z
Im = 220 / 208.81
Im = 1.1 A
MODUL XV.
Arus Listrik:
Pengertian, Sifat, Jenis, Rumus, Contoh Soal
Arus listrik adalah sebuah aliran yang terjadi banyaknya muatan listrik yang
mengalir dari satu titik ke titik lainnya pada rangkaian listrik tiap satuan waku.
Arus listrik dapat timbul saat terjadi beda potensial dalam rangkaian penghantar
atau biasa disebut beda potensial antara dua titik.
Semakin besar perbedaan yang ada maka nilai arus listrik yang terjadi juga
semakin besar.
1. Arus Searah (Direct Current atau DC), pada jenis arus searah ini arus
listrik mengalir dari titik berpotensial tinggi menuju titik berpotensial
rendah.
2. Arus Bolak Balik (Alternating Current atau AC). Jenis arus ini mengalir
secara berubah ubah mengikuti garis garis waktu.
Untuk lebih memahami dua jenis arus listrik ini mari perhatikan ilustrasi berikut
ini:
Grafik diatas merupakan grafik hubungan arus terhadap waktu yang mana
merupakan jenis aruslistrik searah.
Pada grafik ini ciri yang sangat terlihat adalah grafik arusnya bernilai tetapuntuk
setiap waktunya.
Berbeda gedngan grafik hubungan arus terhadap waktu diatas. Disini terlihat
jelas perbedaan dari grafik ini adalah pola arus yang ditimbulkan.
Pada arus listrik bolak balik nilai arus berganti dari positif ke negative dan terus
berulang setiap waktu.
Pembahasan
Diketahui
I = 10A
t = 4 menit = 240 s
Penyelesaian
I = q/t
10 = q/240
q = 2400 C
Pembahasan
Diketahui
t = 3 menit = 180s
q = 360C
Penyelesaian
I = q/t
I = 360/180
I = 2A
Jadi arus yang mengalir pada penghantar sebesar 2A
3. Perhatikan rangkaian dibawah ini.
Ia melakukan penelitian untuk mencari hubungan antara beda potensial dan kuat
arus listrik.
Hukum Ohm itu sendiri merupakan suatu pernyataan bahwa besar arus listrik
yang mengalir pada penghantar berbanding lurus dengan beda potensial yang
diberikan.
Sedangkan elektro yang lain terikat kuat pada orbit ionnya. Penyebab arus yang
mengalir adalah adanya tegangan yang diberikan pada rangkaian, missal dari
baterai atau power supply.
Sedangkan hambatan yaitu bahan sebagai penghalang aliran arus listrik dalam
suatu rangkaian.
Pembahasan
Diketahui
V = 10 V
R = 1kΩ
Jawaban
V = I.R
I = V/R
I = 10/1000
I = 0.01 A
Jadi, besar arus listrik yang mengalir adalah 0.01 A
2. Tegangan voltmeter pada suatu rangkaian sebesar 12V, dan nilai arus listriknya
sebesar 0.5A. berapakah nilai hambatan pada rangkaian tersebut?
Pembahasan
Diketahui
V = 12V
I = 0,5A
Jawaban
V = I.R
R = V/I
R = 12/0,5
R = 24 Ω
Jadi, nilai hambatan pada rangkaian tersebut adalah 24 Ω.
3. Pada suatu rangkaian didapati arus yang mengalir sebesar 2mA. Sedangkan
resistor yang dipasang sebesar 40 Ω. Maka, dengan data tersebut berapakah
beda potensial pada rangkaian?
Pembahasan
Diketahui
I = 2mA = 2 x 10-3 A
R = 40 Ω
Jawaban
V = I.R
V = 2 x 10-3 A . 40 Ω
V = 8 x 10-2 V
Jadi, beda potensial pada rangkaian adalah 8 x 10-2 V