Anda di halaman 1dari 72

Modul IX.

Fluida Statis dan Dinamis:

Pengertian Fluida
Fluida merupakan bentuk zat dimana zat tersebut dapat mengalir. Fluida secara
jenisnya dibagi menjadi dua jenis yaitu, fluida cair dan gas.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang fluida yang dibedakan
berdasarkan sifatnya.

 Pertama ialah fluida statis dimana objek flida adalah sesuatu yang diam.
 Kedua adalah fluida dinamis yang merupakan fluida bergerak alias objek
fluidanya bergerak ke suatu arah dan tujuan.

Fluida Statis
Seperti yang telah dibahas diatas fluida statis adalah fluida yang berada di suatu
tempat dalam fase diam atau tidak bergerak.

Sifat yang dimiliki fluida statis antara lain. Fluida statis dapat ditentukan dan
dipahami di saat fluida berada dalam diam.

Parameter Fluida statis adalah massa jenis, tegangan permukaan, kapilaritas


dan viskositas.

Fluida Dinamis
Fluida dinamis merupakan fluida atau zat (cair dan gas) yang dapat bergerak.
Sifat dari fluida dinamis antara lain menempati ruangan, memiliki gaya dorong,
memiliki kecepatan aliran, dan memiliki koefisien kekentalan zat.
Setelah kita memahami penggertian dan sifat yang dimiliki fluida statis dan
dinamis kali ini kita akan membahas mengenai penerapannya.

Fluida Statis dan Dinamis dalam Kehidupan


Sehari Hari
1. Dongkrak Hidrolik
Pada penerapan ini kita akan memanfaatkan hukum pascal yang diaplikasikan
pada dongkrak hidrolik.

Dongkrak ini menggunakan bejana berhubungan yang terdiri atas dua tabung
yang berdiameter berbeda.

Masing-masing ditutup sehingga kedap dan didalam tebung diisikan fluida (air
atau minyak).

Dengan menekan salah satu tabung dengan menggunakan piston berarti akan
memindahkan tekanan pada tabung tersebut kepada tabung yang lain.

Pada konsep ini berarti kita dapat mengangkan benda yang berat (tekanan yang
tinggi) menjadi ringan dengan memanipulasi diameter tabung piston dan tabung
tempat benda akan diangkat.
2. Rem Motor (Hidrolik)
Pada perangkat ini kita juga memanfaatkan hukum paskal dimana setiap rem
akan dihubungkan pada pipa pipa menuju ke master silinder.

Di dalam pipa penghubung dan master silinder terdapat fluida minyak. Hal
tersebut digunakan karena untuk memudahkan pengereman motor.

Kita akan meradakan saat mengerem terasa ringan akan tetapi cengkaraman
yang diberikan sudah mantab dan kuat.

3. Sayap Pesawat Terbang


Ada apa dengan sayap pesawat terbang?

Pesawat dapat terbang karena aplikasi fluida pada sayap pesawat. Hukum yang
diterapkan adalah hukum bernoulli.
Pesawat akan terbang ke atas jika bagian bawah pesawat memiliki tekanan yang
kecildan kecepatan aliran udara yang besar.

Sebaliknya jika pesawat ingin turun maka tekanan di bawah sayap besar dan
kecepatan aliran udara kecil.

Oke setelah mengetahui fenomena atau aplikasi fluida dalam kehidupan sehari
hari mari kita mencoba menerapkan dalam rumus fisika.

Rumus Fluida Statis dan Dinamis


1. Hukum Pascal
P=F/A
Dimana

 F = Besar Gaya (N)


 A = Luas penampang (m2)
 P = Tekanan Pascal (pascal)
2. Tekanan Hidrostatis
Ph = ρgh
Dimana

 Ph = Tekanan hidrostatis (J)


 ρ = massa jenis (kg/m3)
 g = gaya gravitasi (m/s2)
 h = kedalaman air (m)

3. Gaya Archimedes
Fa = ρgV
dimana

 Fa = Gaya ardhimedes (N)


 ρ = massa jenis (kg/m3)
 g = gaya gravitasi (m/s2)
 V = volume tercelup (m3)

4. Hukum Bernoulli
Tekanan + Ekinetik + Epotensial = konstan
P1 + 1/2ρv12 + ρgh1 = P2 + 1/2ρv22 + ρgh2
Dimana

 P = Tekanan (pascal)
 ρ = Massa jenis fluida (kg/m3)
 v = Kecepatan aliran fluida (m/s)
 g = gaua gravtasi (m/s2)
 h = ketinggian (m)
Oke sekarang setelah mengetahui rumus yang digunakan kita akan melatihnya
dengan soal soal.

Contoh Soal Fluida Statis dan Dinamis


1. Sepotong platina bermassa 8 kg dan massa jenisnya 8 gr/cm³ dimasukkan ke
dalam air yang massa jenisnya 1 gr/ cm³. Dalam air, berat platina tersebut seolah-
olah akan hilang sebesar….
Pembahasan
Diketahui
m = 8 kg

g = 10 m/s2
ρ = 1 gr/ cm³ = 1000kg/m3
V tercelup = m / ρ = 4 / 8000

Penyelesaian
Berat hilang = berat benda – gaya archimedes

Berat hilang = m.g – ρ.g.Vbenda yang tercelup


Berat hilang = 8 10 – 1000 1- (8/8000)

Berat hilang = 80 – 1

Berat hilang = 79 N

Jadi berat yang hilang pada kasus ini sebesar 79 N


2. Batang kayu yang tingginya 25 cm dan memiliki massa jenis 0,75
gram/cm3 mengapung di atas sungai yang memiliki massa jenis 1,5 gram/cm3.
Berapa tinggi balok yang ada dipermukaan sungai?
Pembahasan
Diketahui
hB = 25 cm
ρB = 0.75 gr/cm3
ρA = 1.5 gr/cm3
Penyelesaian
ρB VB = ρA VA
ρB A hB = ρA A hA
ρB hB = ρA hA
0.75 25 = 1.5 hA
hA = 12.5 cm
Tinggi balok yang muncul

hmuncul = hB – hA
hmuncul = 25 -12.5
hmuncul = 12.5 cm
Jadi tinggi batang kayu yang muncul di permukaan adalah 12.5 cm

Hukum Archimedes:
Bunyi, Rumus, Contoh Soal
Padahal secara logika kapal laut lebih berat loh dari pesawat, kapal laut memiliki
berat ± 600 ton sedangkan pesawat boeing 747 adalah ±412.8 ton.

Sejarah Hukum Archimedes


Sejarah singkat, Archimedes (287 hingga 211 SM) tinggal di Syracuse di pulau
Sisilia dan dianggap sebagai salah satu ahli matematika terhebat sepanjang
masa.

Archimedes secara luas didedikasikan sebagai alasan utama kegagalan Roma


dalam upaya pertama mereka untuk menangkap Syracuse.

Menurut beberapa catatan, Archimedes menerapkan bakatnya yang besar pada


pertahanan kota, dan dia menciptakan beberapa mesin baru untuk mengusir
mesin pengepungan Romawi.

Salah satu hal yang paling dikenal Archimedes untuk hari ini adalah
pengamatannya terhadap perilaku benda yang ditempatkan dalam cairan.

Pengertian Hukum Archimedes


Hukum ini sangat berkaitan dengan materi fluida yaitu yang membahas zat cair
atau gas yang diam atau mengalir.

Prinsip Archimedes merupakan hukum fisik daya apung, yang ditemukan oleh
ahli matematika dan penemu kuno Yunani Archimedes, menyatakan bahwa
benda apa pun yang seluruhnya atau sebagian terendam dalam cairan (gas atau
cairan) saat diam dipengaruhi oleh gaya gerak ke atas, atau gaya apung,
besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan.

Contohnya :

Dari gambar diatas terdapat suatu gelas pancur dan disampingnya adalah gelas
ukur, ketika sebuah batu dimasukkan kedalam gelas tersebut maka membuat air
naik keatas dan keluar dari gelas besar dan mengisi gelas ukur.

Berat fluida yang berada di gelas ukur merupakan berat fluida yang dipindahkan.

Apabila volume fluida tercelup adalah Vt dan massa jenis fluida ρ maka berat
fluida yang dipindahkan adalah :
W = Vt ρg
zat cair dipindahkan
Jadi berdasarkan pada hukum Archimedes besarnya gaya keatas F A yang diterima
batu
FA = Vt ρg

Bunyi Hukum Archimedes


“Suatu benda yang dicelupkan dalam suatu fluida akan mengalami
gaya ke atas yang sama dengan berat fluida yang dipindahkan”
1. Tenggelam
“Suatu benda dikatakan tenggelam apabila berat benda lebih besar dari gaya ke
atasnya“

W =Vρ g benda benda

Volume zat cair yang dipindahkan Vp sama dengan volume benda sehingga gaya
keatas yang diterima adalah

FA = Vt ρ zat cair g=Vρ zat cair g


Karena

Wbenda > FA
Maka

Vρ benda g>Vρ zat cair g atau ρ benda >ρ zat cair (syarat tenggelam)

2. Melayang
“suatu benda dikatakan melayang apabila berat benda sama dengan gaya ke
atasnya”
Volume zat cair yang dipindahkan Vt sama dengan volume benda

FA = Vt ρ zat cair g=Vρ zat cair g


W = FA
benda

maka

Vρ benda g=Vρ zat cair g atau ρ benda >ρ


zat cair (syarat melayang)

3. Terapung
“suatu benda dikatakan terapung apabila berat benda lebih kecil daripada gaya
keatasnya”

FA = Vp ρ g = V ρ g zat cair zat cair

W = FA
benda , maka
V ρ g = Vp ρ g Atau ρ = (Vp ÷ V) ρ
benda zat cair benda zat cair

ρ >ρ
benda (syarat melayang)
zat cair

Penerapan Hukum Archimedes


Penerapan hukum Archimedes diterapkan pada berbagai alat hydrometer, kapal
laut, kapal selam, dan balon udara serta yang lainnya.

Jawaban dari pertanyaan mengapa kapal laut tidak tenggelam adalah


Gaya keatas di laut lebih besar, dan massa jenis air laut lebih besar dibandingkan
kapal.

Sedangkan pada balon udara hanya bisa naik sampai pada ketinggian tertentu di
atmosfer karena massa jenis udara makin ke atas makin berkurang, sehingga
gaya ke atas yang diterima balon makin ke atas makin kecil.

Contoh Soal Hukum Archimedes


1. Sebuah balok dimasukkan ke dalam sebuah gelas pancur yang berisi air,
ternyata air keluar 30 cm3. Jika g = 980 cm/s2, maka hitunglah :

 Volume balok
 Berat air yang dipindahkan
 Gaya ke atas yang di alami balok

Pembahasan
 Ketika balok dimasukkan ke dalam gelas pancur, balok akan tenggelam,
sehingga volume air yang keluar adalah sama dengan volume balok.
V (Volume balok) = Vt = 30 cm3
 Berat air yang dipindahkan adalah berat air yang keluar
W = Vt ρg zat cair dipindahkan

W = (30) (1) (980)


zat cair dipindahkan

W = 29400 dyne (satuan CGS)


zat cair dipindahkan

 Gaya keatas yang dialami balok sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan yaitu 29400 dyne.

2. Sebuah balok ρ=0.8g/cm3 dengan volume 20 cm3 dimasukkan di air. Hitung


volume balok yang berada di air! Hitung berapa banyak air yang dipindahkan
oleh balok
Pembahasan
Anggap volume balok yang tercelup adalah Vt, besar gaya ke atas yang diterima
balok

FA = Vt ρ g zat cair

Jika volume balok seluruhnya V dan massa jenis ρb, maka berat gabus adalah
W = mg =V ρ gbalok b

Pada proses terapung berat benda sama dengan gaya ke atas (tidak mungkin
gaya atas akan lebih besar dari berat benda karena akan membuat benda
terpental)

W = FA
balok

V ρ g = Vt ρ g
b zat cair

V = ( ρ / ρair)V=0.8 x 20=16 cm3


t g

jadi volume balok yang tercelup 16 cm3 dan yang muncul dipermukaan 4 cm3

3. Sepotong tembaga yang massanya 40 gram dicelupkan dalam minyak tanah.


Tembaga menerima gaya ke atas sebesar 4500 dyne. Jika massa jenis minyak
tanah 0.8 gr/cm3, maka tentukan massa jenis tembaga itu ?

Pembahasan
F =V ρg
A p menghitung volume benda
m=V ρ b menghitung massa jenis
Sehingga
Diketahui

ρ=0.8 gr/cm3,
g= 9.8 m/s2 = 980 cm/s2
m =40 g

FA = 4500 dyne

Hasil
MODUL X.
Hukum Bernoulli:
Bunyi, Rumus, Contoh Soal
Pengertian Hukum Bernoulli
Ketika kita belajar tentang fluida dinamik, tentunya kita akan mempelajari
tentang hukum bernoulli.

Dimana ketika terdapat pipa horizontal dengan luas penanmpang yang berbeda
dan pada setiap luas penampang yang berbeda tersebut terdapat pipa
penyangga vertical yang saling berhubungan dan berisi zat cair (air).

Maka, tinggi permukaan air yang ada di dalam pipa vertical tidak akan sama. Hal
ini disebabkan karena ketinggian zat cair pada pipa vertical dipengaruhi oleh luas
penampang pipa horizontal.

Luas penampang pipa horizontal yang lebih besar akan menghasilkan tekanan
yang besar pula, sehingga mengakibatkan tinggi air pada pipa vertikal lebih
rendah daripada tinggi air pada pipa vertical dengan pipa horizontal yang luas
penampangnya kecil.
Sesuai dengan asas kontinuitas yaitu ketika air mengalir pada pipa yang luas
penampangnya kecil, maka akan memiliki kecepatan yang besar.

Kemudian Daniel Bernoulli menyimpulkan bahwa “pada fluida yang engalir


dengan kecepatan lebih tinggi akan diperolah tekanan yang lebih kecil”.

Bila dilihat ketika fluida bergerak pada ketinggian dan juga luas penampang yang
berbeda akan tampak seperti pada gambar berikut.

Bila ditinjau secara mekanika, pada ketinggian h energi potensial yang dimiliki
2

fluida jauh lebih besar daripada energy potensial yang dimiliki fluida pada
ketinggian h .
1

Sehingga Bernoulli mengatakan bahwa tekanan pada fluida semakin kecil bila
terjadi penambahan ketinggian pada pipa.

Sehingga bisa disimpilkan tekanan fluida pada ketinggian h lebih rendah dengan
2

tekanan fluida pada ketinggian h .


1

Baik, setelah pembahasan konsep hukum Bernoulli kita akan membahas tentang
persamaan hukum Bernoulli. Berikut pembahasannya.

.
Persamaan Hukum Bernoulli
Dalam persamaan Hukum Bernoulli membahas hubungan antara tekanan fluida,
kecepatan fluida, dan perbedaan ketinggian penampang adalah tetap.
Perumusannya sebagai berikut.

Persamaan Hukum Bernoulli


P + 1/2ρv + ρgh = tetap
2

Keterangan

 P = tekanan fluida
 v = kecepatan fluida mengalir
 h = selisih ketinggian penampang
karena dikatakan tetap, maka perumusan juga dapat ditulis seperti berikut

P + 1/2ρv + ρgh = P + 1/2ρv + ρgh


1 1
2
1 2 2
2
2

oke temen-temen, stelah kita mengetahui perumusan hukum Bernoulli kita akan
lanjut ke pembahasan penerpan hukum Bernoulli dalam kehidupan sehari-hari.

Hukum Bernoulli Dalam Kehidupan Sehari-hari


Bila dalam kehidupan sehari-hari, penerpan hukum Bernoulli dapat dilihat pada

 Gaya angkat pada kedua sayap peswat terbang



 Tabung pitot


 Tabung venturi


 Alat karburasi sepeda motor

 Alat Penyemprot nyamuk


Nah temen-temen, selanjutnya akan dibahas contoh soal dari hukum Bernoulli.
Simak dipoin berikut yaa.

Contoh soal hukum Bernoulli


1. Sebuah penampung air yang cukup besar memiliki ketinggian permukaan air
70 cm dari dasar penampung air. Ternyata penampung air tersebut memiliki
lubang pada dasarnya karena sudah termakan usia.

Berapa besar kecepatan aliran air pada lubang tersebut?

Pembahasan
Diketahui :
h = 70 cm = 0,7 m
1

P =P ;v =0
1 2 1

ρ = 1000 Kg/m3
air

g = 10 m/s2
Ditanya: v2 = ?
Penyelesaian
P + 1/2ρv + ρgh = P + 1/2ρv + ρgh
1 1
2
1 2 2
2
2

P + 0 + ρ.g(0.7m) = P + 1/2ρv + 0
1 2 2
2

ρ.g(0.7m) = 1/2ρv 2
2

10.(0.7m) = 1/2v 2
2

v = 3,74 m/s
2

2. Dua pipa yang terhubung memiliki luas penampang yang berbeda. Bila
terdapat air yang melewati pipa tersebut maka kecepatan pada penampang 1
sebesar 3 m/s dengan P = 12300 Pa, sedangkan bila melewati penampang 2
1

kecepatan airnya sebesar 0.75 m/s. penampang 2 1,2 m lebih tinggi


dibandingkan penampang 1.
Tentukan besar tekanan pada penampang 2!

Pembahasan
Diketahui :
 v = 3 m/s
1

 P = 12300 Pa
1

 v = 0.75 m/s
2

 h = 1.2 m
2

 g = 9,8m/s 2

Penyelesaian
P + 1/2ρv + ρgh = P + 1/2ρv + ρgh
1 1
2
1 2 2
2
2

12300 Pa + ½(1000)(3) + 0 = P + ½(1000)(0,75) + (1000)(9,8)(1,2)


2
2
2

P = 12300 Pa + ½(1000)(3) – ½(1000)(0,75) – (1000)(9,8)(1,2)


2
2 2

P = 4.080 Pa
2
MODUL XI.
Momentum dan Impuls:
Definisi, Rumus, Contoh Soal
Pengertian Momentum dan Impuls

Jadi momentum dapat didefinisikan besaran vector yang memiliki arah yang
sama dengan kecepatan suatu benda.

Momentum juga merupaka hasil kali antara massa benda dengan kecepatan
benda tersebut.

Sesuai dengan definisi semakin besar nilai massa maupun kecepatan benda maka
nilai momentum yang dihasilkan juga akan menjadi besar.

Kedua yaitu impuls. Siapa yang sudah mengerti apa definisi impuls?
Oke, impuls adalah hasil kali antara gaya dengan waktuselamagaya terebut
bekerja pada benda. Secara sederhana impuls adalah perubahan momentum.

Dalam proses atau fenomena alam momentum maka akan timbul juga yang
disebut kekekalan momentum.

Kekekalan momentum menyatakan bahwa jika gaya luar yang bekerja pada
sistem bernilai 0 oleh sebab itu momentum linear sistem tersebut akan tetap
konstan.

Sebuah tumbukan kita juga banyak sekali jenisnya mari kita bahas satu-satu.

Jenis Tumbukan
Jenis tumbukan disini kita pilah berdasarkan nilai koefisien restitusinya. Koefisien
restitusi secara sederhana dapat dikatakan sebagai nilai redaman suatu benda
atas kejadian tumbukan yang terjadi.
Berikut ini merupakan jenis tumbukan yang ada antara lain:

1. Tumbukan Lenting Sempurna

Tumbukan ini merupakan tumbukan yang menghasilkan kecepatan awal benda


akan sama dengan kecepatan ahir benda. Tumbukan ini dapat diterapkan
beberapa pernyataan

 Berlaku hokum kekekalan momentum


 Berlaku hokum kekekalan energi kinetic
 Nilai koefisien restitusi (e) = 0

2. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali


Tumbukan ini merupakan tumbukan yang mengakibatkan bendayang bergerak
dan menumbuk benda lain akan langsung berhenti atau kecepatan ahir benda
tersebut 0. Tumbukan ini menerapkan beberapa pernyataan.

 Berlaku hokum kekekalan momentum


 Nilai koefisien restitusi (e) = 0

3. Tumbukan Lenting Sebagian

Tumbukan ini adalah tumbukan yang mengakiatkan hilangnya energi kinetic


setelah terjadi tumbukan dan menjadi energi panas, bunyi, atau bentuk energi
lainnya. Tumbukan ini menerapkan beberapa pernyataan antara lain:

1. Berlakunya hukum kekekalan momentum


2. Nilai koefisien restitusi (e) = 0<e<1
Setelah kita memahami pengertian dan jenis tumbukan selanjutnya kita perlu
menerapkan menjadi persamaan matematisseperti berikut.

Rumus Momentum dan Impuls


1. Rumus Momentum
P=mv
Dimana

 P = momentum (kg m / s)
 m = massa benda (kg)
 v = kecepatan benda(m/s)
2. Rumus Impuls
I = F ∆t
F=ma
Dimana

 I = impuls (Ns)
 F = gaya (N)
 ∆t = selisih wakyu (s)
 a = percepatan (m/s2)
 m = massa (kg)

3. Rumus Kekekalan Momentum
P sebelum = P sesudah
P1 + P2 = P1’ + P2’
m1 v1 + m2 v2 = m1’ v1’ + m2’ v2’
dimana

 P sebelum = momentum sebelum tumbukan (kg m / s)


 P sesudah = momentum sesudah tumbukan (kg m / s)
 m 1,2 = massa benda 1 dan 2 (kg)
 v 1,2 = kecepatan awal benda 1 dan 2 (m/s)
 v 1,2’ = kecepatan akhir benda 1 dan 2 (m/s)

4. Nilai Koefisien Restitusi
e = – ((v1’ – v2’) / (v1 – v2))
dimana

e = koefisien restitusi

5. Rumus Hukum Kekekalan Momentum


m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’

6. Hukum Kekekalan Energi Kinetik


½ m1 v12 + ½ m2 v22 = ½ m1 v1’2 + ½ m2 v2’2
Setelah kita mengetahui rumus dari kejadian momentum dan impul waktunya
kita uji pemahaman kita. Ini merupakan ujian untuk melatik pemahaman anda.
Semangat!

Contoh Soal Impuls dan Momentum


1. Bagus mendapat mobil mobilan dari ayahnya yang bermasa 10 kg. Mobil itu
bergerak dengan kecepatan 6 m/s. Berapa nilai momentum dan energi kinetik
yang dimiliki mobil-mobilan tersebut?

Pembahasan
Diketahui
m =10 kg

v = 6 m/s

Penyelesaian
P = m . v = 10 × 6 = 60 ᵏᵍ/s

EK = ⅟₂ 10 62 = 180 J
Jadi nilai momentum bernilai 60 ᵏᵍ/s dan energi kinetic yang dihasilkan adalah
180J.

2. Sebuah bola tenis menumbuk tembok dengan arah tegak dengan kecepatan 6
m/s. Jika koefisien tumbukan yang dialami bola tennis dengan tembok adalah
0,5. Berapa kelajuan bola tenis setelah memantul?

Pembahasan
Diketahui
e = 0.5
v1 = 6 m/s

v2 = 0 m/s

Penyelesaian
e = – ((v1’-v2’) / (v1-v2))

0.5 = -((v1’- 0) / (6-0))

0.5 = -(v1’ / 6)

3 =-v1’

Jadi kelajuan bola tenis setelah memantul 3 m/s keadah berlawanan dari semula.

MODUL XII.
Gelombang Bunyi:
Pengertian, Rumus, Sifat, Soal
Pengertian Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi atau biasa kita sebut dengan suara adalah gelombang yang
merambat lelalui suatu medium rambat.

Gelombang bunyi merupakan jenis gelombang longitudinal. Gelombang bunyi


disebut gelombang longitudinal karena arah rambatnya samadengan arah
geraknya.
Bunyi memiliki tiga aspek utama yaitu, sumber bunyi, energi bunyi, dan penerima
gelombang.

Sumber Bunyi
Pada pembahasan ini kita melihat gelombang dari sumber yang menghasilkan
bunyitersebut. Sumber bunyi sangat berpengaruh dalam produsi bunyi tersebut.

Di sumber bunyi kita dapat menghasilkan bunyi nada tinggi, rendah, maupun
sedang. Adapun juga sumber bunyiyang berbeda menghasilkan warnabunyi yang
berbeda.

Warna bunyi secara umum dapat di ilustrasikan dengan kalian dapat


membedakan suara ibu dan bapak kalian tanpa perlu melihatnya.

Perbedaan tersebut merupakan warna bunyi.

Energi Gelombang

Setiap gelombang bunyi pasti mengantarkan energinya. Kok bisa begitu apa
buktinya. Oke kalian pernah mendengar seorang yang gendang telinganya
pecah?

Masalah tersebut dikarenakan suara yang sangat keras yang menghasilkan energi
yang dihasilkan memecahkan gendang telinga tersebut. Adapun percobaan yang
membuktikan bahwa gelombang menghasilkan energi.
Coba kalian getarkan microphone dengan memberikan suara cek tegangan yang
dihasilkan pasti aka nada tegangan yang mengalir padakeluaran microphone
tersebut.

Penerima Gelombang

Penerima gelombang itu ada berbagai macam. Ada telinga manusia, hewan dan
semua makhluk hidup.

Selain itu juga ada microphone itu juga merupakan penangkan gelombang suara
yang dapat diolah menjadi beberapa macam.

Seperti rekaman music ataupun diolah menjadi pengerassuara. Gelombang


bunyi juga memiliki banyak contoh. Mari kita simak satu persatu

Contoh Gelombang Bunyi


Sebelum kita membahas tentang contoh gelombang bunyi kita juga perlu
mengenal jenis frekuensi bunyi.

1. Infrasonik
Infrasonik merupaka bunyi yang memiliki frekuensi < 20Hz. Contoh sumber bunyi
infrasonik antara lain adalah aktivitas gunung api, getaran gempa bumi, dan laon
sebagainya.

2. Audiosonik
Audiosonik merupakan bunyi yang memiliki rentang frekuensi 20-20000 Hz.
Contoh bunyi audiosonik ialah suara manusia, suara hewan kucing, ayam dan
sebagainya.

3. Ultrasonik
Ultrasonik merupakanbunyi yang memilii rentang frekuensi > 20000 Hz. Contoh
dari ultrasonik ialah suara lumba-lumba, suara kelelawar dan masih banyak lagi.

Sifat Gelombang Bunyi


Bunyi pada umumnyaselain memiliki jenis sesuai arah rambat ada juga klasifikasi
sesuai rentang frekuensi ada juga contohnya.

Sekarang kita akan melihat sifat dari gelombang bunyi antara lain, yaitu dapat
dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), dipadukan (interferensi), dilenturkan
(difraksi) dan dapat diresonansikan. Selanjutnya kita akan membahas mengenai
rumus gelombang bunyi.

Rumus Gelombang Bunyi


1. Taraf Intensitas Bunyi
I = P/A

TI = 10 log(I/I0)
Dimana
 I = intensitas bunyi (W/m2)
 P = daya sumber bunyi (W)
 A = luas area (m2)
 TI = Taraf intensitas (dB)
 I0 = Intensitas ambang bunyi (W/m2)

2. Karakteristik Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi mengalami kecepatan rambat berbeda beda bergantung juga
pada medium perambatannya.

Di sini kita akan membahaskecepatan rambat bunyidengan medium berbeda-


beda.

 Medium Padat
v = sqrt (E/ρ)

 Medium Gas
v = sqrt (γ P/ρ)

 Medium Cair
v = sqrt (B/ρ)

dimana

 v = kecepatan rambat gelombang bunyi (m/s)


 E = modulud elastisitas (N/m2)
 ρ = massa jenis benda (kg/m3)
 P = Tekanan gas (N/m2)
 γ = konstanta laplace (kg/m3)
 B = modulus Bluk (N/m2)
Setelah kita membahas banyak hal seperti diatas mari kita akan menguji
pemahaman kita dengan mengerjakan beberapa soal dibawah ini.

Contoh Soal Gelombang Bunyi


1. Sebuah sumber bunyi menghasilkan daya 60 W memancarkan gelombang ke
medium sekelilingnya yang homogen. Berapa intensitas radiasi gelombang
tersebut pada jarak 5 m dari sumber?

Pembahasan
Diketahui
P = 60W

R=5m

Penyelesaian
I = P/A

I = P/4 pi R2
I = 60 / 4 3.14 52
I = 0.191 W/m2

2. Taraf intensitas bunyi sebuah mesin rata-rata 100 dB. Apabila 100 mesin
dihidupkan bersama, maka berapa taraf intensitasnya?

Pembahasan
Diketahui
Ti1 = 100 dB

n = 100

Penyelesaian
Ti2 = Ti1 + 10 log n
Ti2 = 100 + 10 log 100
Ti2 = 100 + 20
Ti2 =120 dB
Efek Doppler:
Definisi, Macam, Rumus, Contoh Soal
Pengertian Efek Doppler

Efek doppler merupakan kondisi perubahan frekuensi dari sumber bunyi pada
pendengar yang diakibatkan dari pergerakan sumber bunyi, pendengar, maupun
keduanya.

Efek doppler ini ditemukan olelh ilmuan fisika asal Austria yang bernama
Christian Doppler pada tahun 1842.

Efek doppler ini tidak hanya bekerja pada medium udara ini juga dapat bekerja
pada medium padat maupun cair.

Pernahkah kalian merasakan kalo suara sirine ambulan yang bergerak ke arah kita
semakin lama semakin kencang?

Ya, itulah salah satu efek doppler yang diberikan dalam kehidupan sehari hari.

Sekarang bagaimana sih cara menghitung atau meramalkan efek doppler yang
terjadi? Mari kita simak rumus rumus yang ada dalam efek dopler.
Rumus Efek Doppler
Secara umum efek dopler dapat ditulis sebagai berikut:

fp = (v ± vp) fs / (v ± vs)
Dimana

 fp = frekuensi yang didengar pendengar (Hz)


 fs = frekuensi sumber bunyi (Hz)
 v = cepat rambat udara (m/s)
 vp = cepat rambat pendengar (m/s)
 vs = cepat rambat sumber bunyi (m/s)

Macam-macam Efek Doppler


1. Efek Doppler (Semakin Tinggi)
Efek doppler saling mendekati merupakan kejadian frekuensi pendengar terasa
semakin tinggi karena sumber bunyi, pendengar, atau keduanya salin mendekati.
 Sumber bunyi dan pendengar saling mendekati
fp = (v + vp) fs / (v – vs)
 Sumber bunyi diam (vs = 0 m/s), pendengar mendekati
fp = (v + vp) fs / v
 Sumber bunyi mendekati, pendengar diam (v p = 0 m/s)
fp = v fs / (v – vs)

2. Efek Doppler (Semakin Rendah)


 Sumber bunyi dan pendengar saling menjauhi
fp = (v – vp) fs / (v + vs)
 Sumber bunyi diam (vs = 0 m/s), pendengar menjauhi
fp = (v – vp) fs / v
 Sumber bunyi menjauhi, pendengar diam (vp = 0 m/s)
fp = v fs / (v + vs)
Setelah kita memahami rumus dan kejadian efek doppler yang ada di kehidupan
maka kita akan mengetes kemampuan dan pemahaman kalian mengenai efek

doppler. Siapkan diri kalian oke 😀

Contoh Soal Efek Doppler


1. Kereta Bagus Ekspres bergerak dengan kecepatan 72 km/jam, mendekati
stasiun sambil membunyikan peluit yang berfrekuensi 860 Hz. Kecepatan bunyi di
udara 340 m/s. Berapa frekuensi bunyi yang didengar oleh orang di stasiun?

Pembahasan
Diketahui
vs = 72 km/jam = 20 m/s
vp = 0 m/s (diam tidak bergerak)
fs = 860 Hz
v = 340 m/s

Penyelesaian
fp = (v + vp) fs / (v – vs)
fp = (340 + 0) 860 / (340 – 20)
fp = 340 860 / 320
fp = 340 860 / 320
fp = 913.75 Hz
Jadi frekuensi yang didengar ialah 913.75 Hz
2. Seorang pilot pesawat menerbangkan pesawatnya menuju ke menara bandara
mendengar bunyi sirinemenara dengan frekuensi 3600 Hz. Jika sirine
memancarkan bunyi dengan 2040 Hz, dan cepat rambat bunyi di udara 340
m/s.Berapa kecepatan pesawat tersebut?

Pembahasan
Diketahui
fp = 3600 Hz
v = 340 m/s

fs = 2040 Hz
vs = 0 m/s (diam dimenara)
Penyelesaian
fp = (v + vp) fs / (v – vs)
3600 = (340 +vp) 2040 / (340 + 0)s
3600 = (340 +vp) 6
(340 +vp) = 600
vp = 260 m/s
Jadi kecepatan pesawat saat itu adalah 260 m/s.

MODUL XIII.
Gelombang Cahaya:
Pengertian, Rumus, dan Soal
Pengertian Gelombang Cahaya

pernahkah kalian memikirkan apa sebenarnya cahaya tersebut?

Jadi cahaya adalah gelombang elegtromagnetik yang memiliki panjang


gelombang 400 – 700 nm.

Dimana dengan panjang gelombang yang sedemikian sehingga spectrum


tersebut dapat dilihat oleh mata telanjang. Dan itulah yang disebut cahaya
tampak.

Dalam pembahasan pada pelajaran fisika, kita sebaiknya mengetahui sifat-sifat


sesuatu yang ada di sekitar kita.

Sifat Gelombang Cahaya


Nah temen-temen, karena cahaya merupakan salah satu gelombang
elegtromagnetik. Maka gelombang cahaya ini merambat tanpa melalui medium.

Apa saja sifat-sifat dari gelombang cahaya? Seperti dibawah ini :


 Cahaya dapat dilihat dengan mata telanjang.
 Arah rambat cahaya tegak lurus arah getar (tranversal).
 Cahay merambat menuruti garis lurus.
 Cahaya memiliki energy.
 Cahaya berasal dari pancaran dalam bentuk radiasi (tanpa penghantar)
atau dihasilkan dari pancaran partkel-partikel yang bergerak dan
mengandung listrik.
 Mengalami pembiasan, interfernsi cahaya, difraksi, pemantulan dan
polarisasi.
Penjelasan dari sifat gelombang cahaya yang terakhir yaitu sebagai berikut :

1. Pembiasan cahaya (refraksi) adalah pembolakan arah rambat cahaya ketika


cahaya memasuki suatu benda atau medium dengan kerepatan yang berbeda.

2. Interferensi cahaya merupakan perpaduann dari 2 cahaya sehingga dapat


membentuk satu gelombanhg baru . syaa rat agar terbentuk interfernsi cahaya
yaitu kedua gelombang harus koheren (memiliki beda fase, yang tetap sehingga
frekuensi nya sama), selain itu kedua gelombang harus memiliki amplitude yang
sama pula.

3. Difraksi cahaya adalah cahaya yang menagalami pembelokan atau penyebaran


ketika melalui celah yang sempit.

4. Pemantulan dan polarisasi keadaan ketika cahaya mengenai sebuah benda


datar, sehingga menjadi penghalang bagi cahaya tersebut. Kemuadian ketika
mengenai benda datar tersebut maka cahaya akan dibangkitkan dan bergerak
menjauhi cermin atau benda datar tersebut. Pada sifat cahaya yang ini berlaku
hukum pemantulan sebagai berikut :
 Sinar datang dari garis normal, maka sinar pantul juga terletak pada titik
lain pada bidang datar.
 Sudut yang terbentuk antara garis sinar datang dengan garis normal
harus sama.
Ketika terdapat cahaya maka akan ada energy yang dibawa oleh partikel-partikel
yang menyebabkan cahaya dapat terlihat oleh mata.

Rumus Gelombang Cahaya


jika mencermati susunan struktur dari sebuah atom, maka kita akan menjumpai
electron yang bergerak pada orbitnya mengelilingi inti atom.

Gerakan electron dalam orbitnya inilah yang mengakibatkan energi cahaya itu
dapat berubah karena adanya perubahan tingkat orbit electron pada atom
tersebut.

Perbedaan susunan electron juga memengaruhi sifat-sifat cahaya yang


dipancarkan.

Cahaya digambarkan bergerak membawa energy dalam bentuk gelombang, yang


biasa disebut gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik
merambat tnpa memerlukan medium.

Gelombang tersebut terpancar dengan panjang gelombang yang berbeda-beda


dan frekuensi yang berbeda pula, sehingga menyebabkan benutknya tidak
teratur.

Ketika gelombang elektromagnetik memiliki panjang dan frekuensi yang tetap


maka disebut dengan radiasi monokromatik.

Pada tahun 1900, Max Planck yang merupakan fisikawan dari Jerman menemukan
bahwa energy cahaya dibawa oleh foton.
Sehingga penulisan secara matematis untuk menyatakan penemuan Max Planck
yakni

E = (h.c)/ λ
Dimana

 h = konstanta Planck (6,63 x 10-34 J.s)


 E = Energi foton (J)
 c = laju cahaya (m/s)
 λ = panjang gelombang
Nah selanjutnya akan disampaikan contoh soal tentang cahaya, simak terus
penjelasannya.

Contoh Soal Gelombang Cahaya


Terdapat sinar dengan panjang gelombang 6600 Å , kecepatan cahayanya
adalah 3 x 108 m/s. dengan ketetapan planck nya 6.6 x 10-34 Js.
Maka berapakah energy yang terkandung dalam sinar tersebut?

Pembahasan
Diketahui
 λ = 6600 Å
 c = 3 x 108 m/s
 h = 6.6 x 10-34 Js
Jawab
E = (h.c)/ λ
E = ( 6.6 x 10-34)(3×108)/6600 x 10-19
E = 3 x 10-19 joule

MODUL XIV.
Medan Magnet:
Pengertian, Jenis, Rumus, Contoh Soal
Pengertian Medan Magnet

Medan magnet merupakan sebuah ilustrasi yang bertujuan untuk


menggambarkan dan memvisualkan bagaimana gaya magnet terdistribusi di
antara suatu benda bermagnet atau disekitar benda bermagnet itu sendiri.

Seperti yang kita sudah ketahui bahwa magnet memiliki dua kutub yang disebut
kutub utara dan kutub selatan.

Jika suatu magnet didekatkan dengan magnet yang lain yang mana kutubnya
berjenis sama maka kedua magnet tersebut akan mengalami tolak menolak.

Berbeda jika kedua magnet tersebut didekatkan dengan jenis kutub yang
berbeda maka hasilnya akan mengalami saling Tarik menarik.

Lihat ilustrasi dibawah ini.

Magnet Tolak Menolak


Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa jika suatu magnet akan mengalami
tolakan jika magnet tersebut saling bertemu dengan jenis kutub yang sama.

Di bawah ini merupakan ilustrasi dimana dua magnet saling bertemu dengan
kutub yang sama.

Magnet kanan akan memberikan tolakan pada magnet kiri begitu juga sebaliknya
magnet kiri akan memberikan tolakan pada magnet kanan.

Magnet Tarik Menarik


Kejadian ini merupakan kebalikan dari kejadian diatas dimana kedua magnet jika
di dekatkan dengan jenis kutub yang berbeda akan mengalami tarik menarik
antar kedua magnet tersebut.

Pada gambar dibawah ini terlihat magnet kanan tertarik oleh magnet kiri
begitupun sebaliknya magnet kiri akan tertarik oleh magnet kanan.

Magnet Sendiri
Jika sebuah magnet diletakkan pada sebuah bak berisi pasir besi maka akan
terlihat bentuk dari medan magnet yang ditimbulkan pada sekitar magnet
tersebut. Bagaimana bentuk dari medan tersebut?

Perhatikan ilustrasi dibawah ini.


Pada ilustrasi diatas kita dapat melihat pasir besi digambarkan dengan garis
warna hijau.

Terlihat bahwa medan magnet berbentuk seperti oval dimana sebenarnya pada
bagian pangkal kutub utara maupun selatan merupakan pusat dari medan
magnet yang mana ditandai dengan disekitar pusat medan magnet terdapat
banyakpasirbesi.

Berbeda dengan bagian tengah magnet pasir besi yang ada di sekitar situ relative
lebih sedikit jika disbanding dengan pusat medan magnet.

Aplikasi Medan Magnet

Medan magnet merupakan cikal bakal dari penemuan generator pembangkit


listrik, pengeras suara dan lain sebagainya. Aplikasi medan listrik antara lain.

1. Pengeras Suara
Aplikasi medan magnet untuk pengeras suara ualah saat terjadi medan magnet
dan ditambahkan dengan sinyal suara maka hasil yang ditimbulkan dengan
gabungan itu adalah suara yang semakin besar.

Dari sinilah terjadinya atau terbentuknya alat pengeras suara.

2. Pintu Kulkas

Pernah kalian mengamati kenapa pintu kulkas dapat menutup rapat tanpa
menggunakan kunci atau pengancing lainnya?

Coba kalian cek di pintu tersebut dengan menempelkan sebuah besi atau
magnet.
Pasti akan menempel dan itu menandakan pintu kulkas menggunakan aplikasi
medan listrik untuk membuat pintu tersebut menutup rapat dan tidak ada hawa
dingin dari dalam keluar.

3. Dinamo Sepeda

Pada hal ini sudah jelas sekali diterapkan medan magnet yang diubah menjadi
energi listrik untuk menyalakan lampu sepeda.

Di sini dynamo sepeda diletakkan pada ban yang menyebabkan dynamo tersebut
berputar, karena perubahan medan magnet yang mengenai kumparan listrik
maka timbullah aliran listrik yang dapat menyalakan lampu sepeda tersebut.

Semakin kencang ayuhan sepeda maka lampu akan menyala semakin kencang
juga.

Setelah kita memahami konsep pengertian dan aplikasi medan magnet mari kita
lanjutkan dengan pembahasan rumus yang ada dan diterapkan dalam medan
magnet tersebut.

Rumus Medan Magnet


Pada dasarnya medan magnet hanya memiliki satu rumus. Seiring berjalannya
waktu medan magnet banyak diterapkan dibanyakhal dengan itu maka
persamaannya menjadi sebagai berikut.

1. Rumus Besar Medan Magnet


B = μ0 I / 2 π r
Dimana

 B = besar medan magnet (T)


 μ0 = konstanta permeabilitas (4π 10-7 Tm/A)
 I = arus listrik (A)
 r = jarak dari kabel (m)
2. Rumus Besar Arus Listrik
I = B 2πr/ μ0
Dimana

 B = besar medan magnet (T)


 μ0 = konstanta permeabilitas (4π 10-7 Tm/A)
 I = arus listrik (A)
 r = jarak dari kabel (m)

Contoh Soal Medan Magnet


1. Seutas kawat dialiri arus listrik i = 4 A seperti gambar berikut !

Tentukan :

 Kuat medan magnet di titik A


 Kuat medan magnet di titik B
 Arah medan magnet di titik A
 Arah medan magnet di titik B
Pembahasan
Diketahui
I=4A
rA = 2m
rB = 1m
Penyelesaian
B = μ0 I / 2 π r A
B = 4 π 10-7 4 / 2 π 2
B = 4 10-7 T
Jadi medan magnet pada titik A adalah 4 10-7 T
B = μ0 I / 2 π r B
B = 4 π 10-7 4 / 2 π 1
B = 8 10-7 T
Jadi medan magnet pada titik B adalah 8 10-7 T
Pada soal yang menanyakan arah kita dapat menggunakan aturan tanga kanan,
dimana ibu jari diasumsikan sebagai arus dan empat jari lainnya sebagai medan

magnet dengan posisi menggenggam kawat di titik A.

Sehingga arah medan magnet pada titik A ialah ke luar atau mendekati
pembaca.
Pada soal yang menanyakan arah kita dapat menggunakan aturan tanga kanan,
dimana ibu jari diasumsikan sebagai arus dan empat jari lainnya sebagai medan
magnet dengan posisi menggenggam kawat di titik B.
Sehingga arah medan magnet pada titik B ialah ke dalam atau menjauhi
pembaca

Induksi Elektromagnetik: Pengertian, Rumus, Soal


Pengertian Induksi Elektromagnetik

Induksi Elektromagnetik merupakan peristiwa timbulnya arus listrik akibat adanya


perubahan flukc magnetic.

Fluks magnetic adalah garis-garis gaya magnet yang menembus suatu bidang.
Semakin besar garis gaya magnet yang menembus bidang maka arus yang
dihasilkan akan semakin besar.

Michael Faraday adalah orang pertama yang memiliki gagasan mengenai medan
magnet dapat menghasilkan arus listrik.

Penemuan ini dibuktikan olehnya pada tahun 1821. Setelah mengetahui definisi
kita akan membahas factor induksi elektromagnetik.

Faktor Umum Induksi Elektromagnetik


Pada fenomena induksi elektromagnetik terdapat beberapa factor yang
mempengaruhi terjadinya proses tersebut, yaitu:

1. Kecepatan perubahan medan magnet


Semakin cepat berubahan medan magnet artinya garis gaya magnet yang
menembus bidang semakin besar. Itu artinya nilai arus yang ditimbulkan semakin
besar.

2. Banyak lilitan
Kita bayangkan lilitan sebagai selang air yang terisi penuh oleh air. Jika selang itu
semakin banyak atau panjang maka air yang ada didalamnya semakin banyak.
Begitu pula lilitan yang memiliki electron didalamnya. Semakin banyak electron
berarti sumber listriknya semakin besar dengan demikian arus yang dihasilkan
juga dapat lebih besar.

3. Kekuatan magnet
Lilitan kita ibaratkan sebagai selang air.

Sekarang kita membayangkan kekuatan magnet sebagai gaya pendorong pada


selang air tadi. Semakin besar kekuatan dorong pada selang air maka aliran air
semakin besar.

Begitupula dengan magnet semakin kuat kekuatan magnet maka magnet


tersebut semakin kuat mendorong electron untuk bergerak dan menghasilkan
listrik.

Rumus Induksi Elektromagnetik


Secara umum InduksiElektromagnetik atau GGL induksi dapat ditulis sebagai
berikut:

Rumus Induksi Elektromagnetik


ε = B A ω N sin θ
Keterangan

 ε = GGL Induksi atau Induksi Elektromagnetik (Volt)


 B = induksi magnet (T)
 A = luas penampang (m2)
 ω = kecepatan sudut kumparan (rad/s)
 θ = sudut (0)
Dilihat dari persamaan umum induksi elektromagnetik ini kita dapat melihat
bahwa nilai GGL induksi maksimum timbul jika θ bernilai 90 0 atau sin θ bernilai 1.
Selanjutnya kita akan membahas mengenai proses terjadinya induksi
elektromagnetik.
Proses Induksi Elektromagnetik
Secara sederhana proses terjadinya induksi elektromagnetik ialah timbulnya gaya
gerak listrik dalam kumparan (konduktor) bila diberikan fluks magnetik
(perubahan medan magnet) pada kumparan tersebut secara terus menerus.

Induksi Elektromagnetik dalam Kehidupan


Sehari-hari
Pada dasarnya Induksi Elektromagnetik adalah perubahan energi gerak menjadi
energilistrik.

Dasar tersebut dijadikan pondasi sebagai alat pembangkit listrik model generator
atau dinamo.

1. Generator Listrik

Generator listrik adalah alat untuk mengubah energi gerak mekanik menjadi
energi listrik. Generator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik
yaitu dengan memutar suatu kumparan dalam medan magnet sehingga timbul
GGL induksi. Generator ada dua jenis,yaitu:
a. Generator AC
Gambar disamping merupakan gambar generator AC. Generator ini
menghasilkan arus bolak balik yang berbentuk sinusoidal. Generator ini biasa
dipakai pada BUMN PLN.

Generator AC ini memiliki 2 piringan tembaga pada porosnya yangmana disitulah


yang mengakibatkan atau menyebabkan arus listrik yang dihasilkan berbentuk
AC atau bolak balik.
b. Generator DC

Gambar disamping merupakan generator DC. Generator ini menghasilkan arus


searah atau datar.

Generator ini biasa dipakai untuk menghidupkan alat alat elektronik rumahan
yang mana menggunakan jaringan listrik DC atau searah.

Bentuk arus yang dihasilkan dari generator ini ialah datar seperti garis lurus yang
melintang.
3. Galvanometer

Galvanometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan keberadaan, arah,


dan kekuatan dari sebuah arus listrik dalam sebuah konduktor.

Semua galvanometers didasarkan atas penemuan oleh Hans C. Oersted bahwa


jarum magnetis adalah yg dibelokkan oleh keberadaan sebuah arus listrik di
dekat konduktor.

Contoh Soal Induksi Elektromagnetik


Kumparan kawat luasnya A terdiri dari N lilitan. Kumparan tersebut berputar
dengan kecepatan sudut ω dalam medan magnet homogen yang memiliki rapat
fluks magnetnya B sehingga menghasilkan GGL induksi maksimum ε. jika GGL
maksimum menjadi 6 kali semula, maka ….
 a. ω diperbesar 2 kali dan A diperbesar 3 kali
 b. N diperbanyak 3 kali dan kecepatan sudutnya diperbesar 3 kali
 c. N dan kecepatan sudutnya diperbesar 2 kali
 d. A diperkecil 1/3 kali dan kecepatan sudut diperbesar 4 kali
 e. N dan luas kumparan diperkecil 1/6 kali
Pembahasan
Diketahui
 Luas penampang = A
 Jumlah lilitan = N
 Kecepatan sudut = ω
 Rapat fluk magnetic = B
 GGL induksi = Ɛ
Ditanya
Agar GGL induksi menjadi 6 kali, yang perlu diubah ialah?

Penyelesaian
Ɛ = NBAω sin θ

Ɛ1 / Ɛ2 = N B A1 ω1 / N B A2 ω2

Ɛ / Ɛ2 = A1 ω1 / 3A1 2ω1

Ɛ2 = 6Ɛ

Jadi yang diperlukan untuk membuat GGL induksi magnetic menjadi 6 kali
sebelumnya kita perlu meperbesar kecepatan sudut (ω) 2 kali dan memperbesar
luas penampang (A) 3 kali sebelumnya. Oleh sebab itu jawaban yang benar ialah
pilihan jawaban a.
MODUL XV.
Medan Listrik:
Pengertian, Kuat, Rumus, Contoh Soal
Pengertian Medan Listrik

Medan listrik yaitu ruang yang terletak di sekitar muatan listrik. Dimana ketika
sebuah muatan uji ditempatkan dalam ruang di dekat tongkat yang bermuatan,
maka sebuah gaya eletrostatis akan bekerja pada muatan uji.

Inilah yang dikatakan dengan medan listrik, yakni dalam ruang tersebut.

Medan listrik ini digambarkan dengan garis gaya listrik yang arahnya
keluar/menjauhi muatan positif dan mendekati muatan negatif .

Lalu bagaiamana cara mengetahui besar medan listrik di sekitar muatan uji
tersebut?. Kita akan bahas di sub bab selanjutnya yaa.
Kuat Medan Listrik
Oke, temen-temen kuat medan listrik dapat diketahui dengan penulisan
sistematis berikut :

E = f/q
Dimana

 E = kuat medan listrik (N/C)


 F = gaya coloumb (N)
 q = muatan uji (C)
Arah gaya yang ditimbulkan ketika muatan uji didekatkan dengan muatan
sumber akan berbeda-beda, tergantung dengan jenis muatannya.

1. Bila muatan sumber positif dan muatan uji positif, maka arah gaya coloumbnya
akan menjauh dari muatan uji dan muatan sumber.

2. Bila muatan sumber positif dan muatan uji negatif, maka gaya coloumb akan
mendekati muatan sumber. Berikut gambarnya :

3. Bila muatan sumber negatif dan muatan uji postif, maka gaya coloumb akan
mendekati muatan sumber. Berikut gambarnya :

4. Bila muatan sumber negatif dan muatan uji juga negatif, maka gaya coloumb
akan menjauhi muatan uji. Berikut gambarnya :
Penulisan sistematis untuk gaya coloumb, yaitu

F = k ((Q.q)/r ))2

Dimana
 F = gaya coloumb (N)
 Q = muatan sumber (C )
 r = jarak antara muatan uji terhadap muatan sumber (m)
maka, penulisan sistematis kuat medan listrik yaitu :

E = k (Q/r )
2

Dimana
 E = besar kuat medan listrik (N/C)
 Q = muatan sumber (C )
 r = jarak antara muatan uji terhadap muatan sumber (m)

Rumus Resultan Medan Listrik


Nah temen-temen, kuat medan listrik di suatu titik akibat beberapa muatan
sumber diperoleh dari jumlah vector (resultan) dari vector-vector kuat medan
listrik yang dihasilkan oleh setiap muatan sumber di titik tersebut.

Ada beberapa keadaan muatan sumber dengan muataan ujinya, dan itu nanti
memengaruhi bagaimana kita mencari nilai atau resultan medan listriknya,
penjelasannya sebagai berikut :

1. Resultan Medan Listrik Segaris


Penulisan sistematisnya yaitu

E = k (Q / r + Q / r )
1 1
2
2 2
2

2. Resultan Medan Listrik Tak Segaris

Contoh Soal Medan Listrik


Sebuah muatan uji dengan besar muatan 15 x 10 -5 diletakkan dalam sebuah
medan listrik. Apabila gaya yang bekerja pada muatan uji sebesar 0,6 N. berapa
besar medan listrik pada muatan uji?
Pembahasan
Diketahui
F = 0,6 N
Q = 15 x 10-5

Penyelesaian
E = F/q
E = 0,6 / 15 x 10
-5

E = 4000 N/C
Jadi, besar medan listrik pada muatan uji adalah 4000 N/C

Arus Bolak Balik:


Rangkaian, Rumus, & Contoh Soal

Pengertian Arus Bolak Balik


Sekarang ini listrik merupakan sarana penunjang kebituhan yang sangat penting
bagi kehidupan manusia.

Listrik sendiri terdiri daridua jenis yaitu: listrik searah DC dan listrik bolan balik AC.

Kali ini kita hanya akan fokus pada arus bolak balik dimana memiliki definisi arus
dan tegangan listrik yang besarnya berubah terhadap waktu dan mengalir dalam
dua arah.

Bentuk dari sinyal atau gelombang arus listrik bolak balik secara ideal berbentuk
sinusoidal.

Bentuk gelombang sinusoidal ini menjadikan pengaliran energi yang efisien.


Listrik berarus bolak balik secara umum dihasilkan oleh generator listrik milik PLN
atau mitranya.

Arus bolak balik dapat dianalisi dengan rangkaian seperti berikut ini

Rangkaian Arus Bolak Balik


Rangkaian Resistor
Rangkaian resistor jika dihubungkan dengan arus bolak balik maka akan
menghasilkan penurunan potensial listrik dalam rangkaian atau kata lain sebagai
pembatas arus yang masuk.
Rangkaian Induktor
Sebuah induktor juga memiliki nilai hambatan yang biasa disebut reaktansi
induktif saat dialiri arus bolak balik.

Nilai hambatan inductor ini bergantuk pada frekuensi sudut dari arus bolak balik.

Rangkaian Kapasitor
Rangkaian kapasitor merupakan rangkaian yang unikdimana rangkaian ini dapat
menyimpan energi listrik sementara.

Kapasitor jika dialiri arus bolak balik akan menimbulkan resistansi semu atau
biasa disebut reaktansi kapasitif.

Nilai dari reaktansi kapasitif bergantung dari kapasitas kapasitor dan frekuensi
sudut.
Setelah kita mempelajari pengertian dan berbagai rangkaian arus bolak balik
beserta diagramnya mari kita mulai menerapkannya padapersamaan matematis
guna menyelesaikan persoalan yang terjadi pada kehidupannyata.

Rumus Arus Bolak Balik


Terdapat beberapapersamaan matematis dalam arus bolak balik diantaranya
yaitu:

Persamaan Umum
V = Vmax sin ωt

Rumus Arus Melalui Resistor


IR = VR/R
IR = Vm/R sin ωt
IR = Im sin ωt
Rumus Tegangan Melalui Resistor
VR = Vm sin ωt
Rumus Arus Melalui Induktor
IL = Vm sin (ωt-1/2 π) /ωL
IL = Im sin (ωt-1/2 π)
Rumus Tegangan Melalui Induktor
VL = Vm sin ωt
Rumus Arus Melalui Kapasitor
IC = ω C Vm sin (ωt+1/2 π)
IC = Im sin (ωt+1/2 π)
Rumus Tegangan Melalui Kapasitor
VC = Vm sin ωt
Dimana

 C = kapasitor
 L = Induktor
 R = Resistor
 I = Arus (A)
 V = Tegangan (V)
 ω = frekuensi sudut
 t = waktu (s)

Contoh Soal Arus Bolak Balik


1. Sebuah generator menghasilkan tegangan sinusoidal dengan persamaan V =
200 sin 200t. Berapa nilai dari:

 Vmax
 Frekuensi tegangan
Pembahasan
Diketahui
V = 200 sin 200t

Penyelesaian
Persamaan umum tegangan AC

V = Vmax sin ωt

Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa tegangan maksimumatau Vmax bernilai
200V

ω = 200

2 pi f = 200

f = 100/pi
f = 31.81 Hz

Jadi frekuensi gelombang tersebut bernilai 31.81 Hz


2. Perhatikan gambar dibawah ini

Jika tegangan maksimum sumber arus bolak-balik = 220 V, maka besar kuat arus
maksimum yang mengalir pada rangkaian adalah….

Pembahasan
Diketahui
R = 60 Ω

XL = 240 Ω

XC = 40 Ω

Vmax = 220 V

Penyelesaian
Z = sqrt (602+(240-40)2)
Z = sqrt (602+2002)
Z = 208.81 Ω

Im = Vm/Z

Im = 220 / 208.81

Im = 1.1 A

Jadi nilai arus yang mengalir pada rangkaian adalah 1.1 A


.

MODUL XV.
Arus Listrik:
Pengertian, Sifat, Jenis, Rumus, Contoh Soal

Pengertian Arus Listrik


Apakah kalian telah benar benar memahami apa yang disebut arus listrik?

Arus listrik adalah sebuah aliran yang terjadi banyaknya muatan listrik yang
mengalir dari satu titik ke titik lainnya pada rangkaian listrik tiap satuan waku.
Arus listrik dapat timbul saat terjadi beda potensial dalam rangkaian penghantar
atau biasa disebut beda potensial antara dua titik.

Semakin besar perbedaan yang ada maka nilai arus listrik yang terjadi juga
semakin besar.

 Arus listrik memiliki satuan secara internasional yaitu ampere (A).


 Arus listrik dapat dilambangkan dengan huruf I (current).
 Arus listrik mengalir dari arah muatan positif menuju kea rah muatan
negative.
Dengan demikian kita dapat menyebutkan bahwa aliran listrik bergerak dari
muatan positif ke muatan negative. Arus listrik dapat dibedakan menjadi dua
dilihat dari arah alirannya, yaitu:

1. Arus Searah (Direct Current atau DC), pada jenis arus searah ini arus
listrik mengalir dari titik berpotensial tinggi menuju titik berpotensial
rendah.
2. Arus Bolak Balik (Alternating Current atau AC). Jenis arus ini mengalir
secara berubah ubah mengikuti garis garis waktu.

Untuk lebih memahami dua jenis arus listrik ini mari perhatikan ilustrasi berikut
ini:

Grafik diatas merupakan grafik hubungan arus terhadap waktu yang mana
merupakan jenis aruslistrik searah.

Pada grafik ini ciri yang sangat terlihat adalah grafik arusnya bernilai tetapuntuk
setiap waktunya.
Berbeda gedngan grafik hubungan arus terhadap waktu diatas. Disini terlihat
jelas perbedaan dari grafik ini adalah pola arus yang ditimbulkan.

Pada arus listrik bolak balik nilai arus berganti dari positif ke negative dan terus
berulang setiap waktu.

Sifat Arus Listrik


Arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian dapat menimbulkan suatu energi
yang merupakan sifat dari arus listrik, yaitu:

1. Menghasilkan energi panas


2. Menghasilkan energi magnet
3. Menghasilkan energi cahaya
4. Menimbulkan reaksi kimia
Setelah kita belajar banyak hal arus listrik mari kita mencoba merumuskan
persamaan arus listrik untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan
seharihari.

Rumus Arus Listrik


Rumus Arus Listrik
I = q/t

Rumus Hukum Kirchoff


Imasuk = Ikeluar
Dimana

 I = arus listrik (A)


 q = muatan listrik yang mengalir (C)
 t = waktu yang diperlukan (t)
Setelah kita memahami persamaan kita akan mencoba melatih pemahaman kita
dengan mengerjakan beberapa soal dibawah ini.
.

Contoh Soal Arus Listrik


Arus listrik sebesar 10 A mengalir pada sebuah penghantar selama 4 menit.
Berapa banyaknya muatan listrik yang mengalir pada penghantar tersebut?

Pembahasan
Diketahui
I = 10A

t = 4 menit = 240 s

Penyelesaian
I = q/t

10 = q/240

q = 2400 C

Jadi muatan yang mengalir pada penghantaradalah 2400 C


2. Jika dalam 3 menit mengalir 360 Coulomb muatan listrik melalui sepotong
kawat penghantar. Berapa kuat arus yang mengalir pada penghantar?

Pembahasan
Diketahui
t = 3 menit = 180s

q = 360C

Penyelesaian
I = q/t

I = 360/180

I = 2A
Jadi arus yang mengalir pada penghantar sebesar 2A
3. Perhatikan rangkaian dibawah ini.

Berapa besar arus yang mengalir pada I5?


Pembahasan
Diketahui
Imasuk = I1, I2, dan I4
Ikeluar = I3 dan I5
I1 = 2A
I2 = 5A
I4 = 2A
I3 = 3A
Penyelesaian
Imasuk = Ikeluar
I1+I2+I4 = I4+I5
2+5+2 = 2+I5
I5 = 7A
Jadi arus yang mengalir pada I5 sebesar 7A
MODUL XVI.
Hukum Ohm:
Pengertian, Bunyi, Rumus, dan
Contoh Soal

Pengertian Hukum Ohm


Hukum Ohm ditemukan adalah George Simon Ohm tahun 1927 yang merupakan
seorang fisikawan jerman.

Ia melakukan penelitian untuk mencari hubungan antara beda potensial dan kuat
arus listrik.

Hukum Ohm itu sendiri merupakan suatu pernyataan bahwa besar arus listrik
yang mengalir pada penghantar berbanding lurus dengan beda potensial yang
diberikan.

Bunyi hukum Ohm


Hukum Ohm berbunyi:

“kuat arus dalam sebuah rangkaian sebanding dengan


tegangan seumber yang diberikan pada rangkaian tersebut”.
Dikatakan mematuhi Hukum Ohm bila nilai resistansinya tidak bergantung
dengan beda potensial yang diberikan.

Rumus Hukum Ohm


Penulisan secara matematis dari hukum ohm sebagai berikut.

Rumus Hukum Ohm


V = I.R
Dimana

 V : tegangan sumber (beda potensial) / volt


 I : kuat arus yang menaglir / Ampere
 R : hambatan /ohm (Ω)
Di dalam logam, arus mengalir dibawa oleh electron. Hanya electron valensi
(electron yang terletak pada kulit terluar) yang bekerja untuk dalam
penghantaran.

Sedangkan elektro yang lain terikat kuat pada orbit ionnya. Penyebab arus yang
mengalir adalah adanya tegangan yang diberikan pada rangkaian, missal dari
baterai atau power supply.

Sedangkan hambatan yaitu bahan sebagai penghalang aliran arus listrik dalam
suatu rangkaian.

Contoh Soal Hukum Ohm


Power supply pada suatu rangkaian di atur agar mengeluarkan tegangan sebesar
10V. Rangkaian tersebut memiliki hambatan sebesar 1kΩ.

Berapakah besar arus listrik yang mengalir?

Pembahasan
Diketahui
V = 10 V

R = 1kΩ

Jawaban
V = I.R
I = V/R
I = 10/1000
I = 0.01 A
Jadi, besar arus listrik yang mengalir adalah 0.01 A
2. Tegangan voltmeter pada suatu rangkaian sebesar 12V, dan nilai arus listriknya
sebesar 0.5A. berapakah nilai hambatan pada rangkaian tersebut?

Pembahasan
Diketahui
V = 12V

I = 0,5A

Jawaban
V = I.R
R = V/I
R = 12/0,5
R = 24 Ω
Jadi, nilai hambatan pada rangkaian tersebut adalah 24 Ω.
3. Pada suatu rangkaian didapati arus yang mengalir sebesar 2mA. Sedangkan
resistor yang dipasang sebesar 40 Ω. Maka, dengan data tersebut berapakah
beda potensial pada rangkaian?

Pembahasan
Diketahui
I = 2mA = 2 x 10-3 A
R = 40 Ω

Jawaban
V = I.R
V = 2 x 10-3 A . 40 Ω
V = 8 x 10-2 V
Jadi, beda potensial pada rangkaian adalah 8 x 10-2 V

Anda mungkin juga menyukai