Anda di halaman 1dari 35

FISIKA DASAR

FLUIDA
Zahrah Nadhirah Kania (18644037)
1B S1 Terapan Teknologi Kimia Industri

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
SUB POKOK BAHASAN
01
MASSA JENIS

02
TEKANAN HIDROSTATIKA

03
HUKUM PASCAL

04
HUKUM ARCHIMEDES

05
HUKUM BERNOULLI
Selamat Belajar
Pengertian Fluida
FLUIDA
Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan ketika dit
ekan hanya memberikan sedikit hambatan terhadap
perubahan bentuk. Zat cair dan gas merupakan
fluida atau zat alir. Kata Fluida mencakup zat car, air
dan gas karena kedua zat ini dapat mengalir, sebalik
nya batu dan benda-benda keras atau seluruh zat
padat tidak digolongkan kedalam fluida karena tidak
bisa mengalir. Sifat-sifat Fluida, yakni massa jenis,
tegangan permukaan, kapilaritas, dan viskositas.
Massa Jenis
MASSA JENIS
Dalam Fisika, ukuran kepadatan (densitas) benda ho
mogen disebut massa jenis, yaitu massa per satuan
volume. Jadi massa jenis adalah pengukuran massa
setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa
jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa
setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap
benda merupakan total massa dibagi dengan total
volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa
jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki
volume yang lebih rendah daripada benda bermassa
sama yang memiliki massa jenis lebih rendah
(misalnya air).
Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik
(kg/m3 ). Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat.
Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan
satu zat berapapun massanya berapapun volumenya
akan memiliki massa jenis yang sama. Secara
matematis, massa jenis dituliskan sebagai berikut.
Massa
Massa jenis (  ) 
Volume
Keterangan: m = massa (kg atau g),
V = volume (m3 atau cm3 )
ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3 ).
Massa jenis beberapa zat
Tekanan
Hidrostatika
TEKANAN HIDROSTATIKA
Hukum utama hidrostatik berbunyi:
“Tekanan hidrostatik pada sembarang titik yang terletak
pada bidang mendatar di dalam wadah suatu jenis zat
cair sejenis dalam keadaan seimbang adalah sama”.
Tekanan Hidrostatik adalah tekanan yang diakibatkan
oleh gaya yang ada pada zat cair terhadap suatu luas
bidang tekan pada kedalaman tertentu. Besarnya
tekanan ini bergantung kepada ketinggian zat cair,
massa jenis dan percepatan gravitasi.
Tekanan Hidrostatik dirumuskan sebagai berikut:

p=ρxgxh

Keterangan:
P= Tekanan Hidrostatik (N/m2 )
ρ= Massa Jenis (kg/m3 )
g= Percepatan gravitasi (m/s2 )
h= Kedalaman/ketinggian (m)
“Tekanan hidrostatik pada sembarang titik yang terletak pada satu
bidang datar di dalam satu jenis zat cair yang diam, besarnya
sama.”
Pernyataan di atas dikenal sebagai hukum utama hidrostatika.
Perhatikan gambar berikut:

Berdasarkan hukum utama hidrostatika dapat dirumuskan :


PA = PB = PC
PD = PE
Hukum utama hidrostatika dapat diterapkan untuk
menentukan masa jenis zat cair dengan menggunakan pipa U.
Perhatikanlah gambar berikut!

Dalam hal ini, dua cairan yang digunakan tidak akan tercampur.
Pipa U mula-mula diisi dengan zat cair yang sudah diketahui
massa jenisnya, kemudian salah satu kaki dituangi zat cair
yang di cari massa jenisnya hingga setinggi h1. Kemudian, tarik
garis mendatar AB sepanjang pipa. Ukur tinggi zat cair mula-
mula di atas garis AB (misal : h2)Menurut hukum utama
hidrostatika, tekanan di A sama dengan di B.
Contoh Soal
Sebuah gelas berisi air setinggi 20 cm, massa jenis air adalah
1 g/ cm3 . dan percepatan gravitasi yang berlaku di daerah
tersebut adalah 10 m/s 2 . Berapakah tekanan air pada dasar
gelas tersebut?
Jawaban Soal:
Diketahui :
Tinggi gelas (h)= 20 cm = 0,2 m
Massa jenis air (ρ) = 1 g/cm3 = 1000 kg/ m3
Percepatan gravitasi (g)= 10 m/s2
Ditanya : Tekanan Hidrostatik air (P)
Dijawab : p = ρ x g x h
P = 1000 m3 x 10 m/ s2 x 0,2 m
P = 2000 N/m2
Hukum Pascal
HUKUM PASCAL
Bunyi Hukum Pascal dikemukakan oleh Blaise Pascal (1623 – 1662) bahwa :
Tekanan yang diberikan kepada zat cair di dalam ruang tertutup, diteruskan ke
segala arah dan sama besar (sama kuat)
Dengan memberikan gaya yang kecil, bisa menghasilkan gaya yang lebih
besar. Contoh penerapan Hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari adalah
sebagai berikut :
• Dongkrak hidrolik berfungsi untuk mengangkat sebagian badan mobil
ketika ingin mengganti ban mobil atau bagian mobil lain yang perlu diganti.
• Rem hidrolik pada sepeda motor atau mobil berfungsi untuk menekan laju
sepeda supaya bergerak lambat.
• Mesin hidrolik untuk mengangkat mobil di tempat cucian mobil
• Kempa hidrolik berfungsi untuk mencetak plat logam dan bisa untuk
memecah biji-bijian.
• Pompa hidrolik berfungsi untuk memasukan udara ke dalam ban sepeda
motor atau mobil.
Prinsip Kerja Hukum Pascal:
Terdapat luas penampang (A1) yang kecil dan luas
penampang (A2) yang besar. Ketika kita menekan pada
zat cair yang terdapat pada penampang yang kecil
dengan gaya yang kecil (F1) maka akan menghasilkan
gaya dorong ke atas yang besar (F2). Jadi luas
penampang yang besar akan menghasilkan gaya yang
besar pula.
Setelah ditemukannya Hukum Pascal yang sangat
bermanfaat ini banyak teknologi yang berkembang saat
ini menggunakan Hukum Pascal. Pada prinsipnya gaya
atau tenaga yang dikeluarkan sedikit tapi
menghasilkan gaya cukup besar.
Rumus Hukum Pascal

Keterangan :
F1 = Gaya pada penampang 1 (newton)
F2 = Gaya pada penampang 2 (newton)
A1 = luas penampang 1 (m2 )
A2 = luas penampang 2 (m2 )
Contoh Soal
Perhatikan gambar di bawah ini! Berapakah gaya yang
diperlukan untuk mengangkat batu tersebut?
Jika diketehui berat batu = 300
newton, luas penampang 1 = 10 cm2
dan luas penampang 2 = 30 cm2

Diketahui w = F2 = 300 N ; A1 = 10 cm2 ; A2 = 30cm2


Ditanya F1=…?
F1 = (F2 x A1) / A2
F1 = (300 x10) / 30
F1 = 3000 / 30 = 100 N
Jadi gaya yang diperlukan untuk mengangkat batu tersebut
adalah 100 newton.
Hukum Archimedes
HUKUM ARCHIMEDES
Hukum Archimedes berbunyi:
“Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda
tersebut akan memperoleh gaya yang disebut gaya apung
(gaya ke atas) sebesar berat zat cair yang dipindahkannya”

Akibat adanya gaya apung, berat benda di dalam zat cair akan
berkurang, sehingga benda yang diangkat di dalam zat cair
akan lebih ringan daripada benda yang diangkat di darat.
Seakan benda berkurang bila benda dimasukan ke zat cair
atau air. Karena adanya gaya ke atas yang ditimbulkan oleh air
dan diterima oleh benda.
Maka resultan gaya antara gaya ke atas dan gaya berat
merupakan berat benda di dalam zat cair. Kemudian berat
disebut dengan berat semu yaitu berat benda tidak sebenarnya
karena keadaan benda di dalam zat cair.
Coba perhatikan gambar di atas akan terlihat bahwa
sebagian zat cair naik ke atas ketika ada benda yang di
masukan ke dalamnya. Jika ΔV menyatakan volume
zat cair yang dipindah oleh benda, maka besar ΔV
akan sama sesuai dengan volume benda yang
dicelupkan.
Rumus Hukum Archimedes
Rumus dari hukum archimedes ini yaitu:

FA = ρc.Vb.g

Keterangan:
FA = gaya apung(N)
ρc = massa jenis zat cair (kg/m3 )
Vb = volume benda yang tercelup (m3 )
g = gravitasi (m/s2 ).
Bila benda dicelupkan ke dalam zat cair atau fluida, maka ada
3 kemungkinan yang terjadi yaitu tenggelam, melayang, dan
terapung.
1. Benda Terapung

Benda akan mengapung apabila massa jenis benda lebih kecil


daripada massa jenis zat cair (ρb < ρc). Saat benda terapung
maka hanya sebagian volume benda yang tercelup ke dalam
zat cair, sedangkan sebagian lagi dalam keadaan mengapung.
Volume total benda sejumlah dari volume benda yang tercelup
ditambah dengan volume benda yang mengapung.
Vb = V’ + V”FA = ρc.V”.g
Dengan :
•V’ = volume benda yang terapung (m3 )
•V” = volume benda yang tercelup (m3 )
•Vb = volume benda keseluruhan (m3 )
•FA = gaya apung(N)
•ρc = massa jenis zat cair (kg/m3 )
•g = gravitasi (m/s 2 )

Jika sistem dalam keadaan setimbang, maka berlaku :


FA = W
ρc.V”.g = ρb.Vb.g ρc.V” = ρb.Vb
Dengan :
ρb = massa jenis benda (kg/m3 ).
2. Benda Melayang

Benda akan melayang apabila massa jenis benda sama


dengan massa jenis zat cair (ρb = ρc). Benda melayang akan
berada di antara permukaan zat car dan dasar bejana.
Karena massa jenis benda dan zat cair sama, maka berlaku :
FA = ρc.Vb.g = ρb.Vb.g
Dengan :
•FA = gaya apung(N)
•ρc = massa jenis zat cair (kg/m3 )
•ρb = massa jenis benda (kg/m3 )
•Vb = volume benda (m3 )
•g = gravitasi (m/s2 )
3. Benda Tenggelam

Saat massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis zat cair
(ρb > ρc), maka benda akan tenggelam dan berada di dasar bejana.
Berlaku:
FA = Wu − Wc
Dengan :
•FA = gaya apung (N)
•Wu = berat benda di udara/ berat sebenarnya (N)
•WC = berat benda dalam zat cair(N)
•g = gravitasi (m/s 2 ) Wu > Wc
Karena berat benda merupakan hasil kali massa dengan gravitasi,
maka diperoleh :
ρc.Vb = mu − mc
Dengan :
•ρc = massa jenis zat cair (kg/m3 )
•mu = massa benda di udara (kg)
•mc = massa seolah-olah benda dalam zat cair (kg)
•Vb = volume benda (m3 )
Contoh Soal
Hitunglah gaya apung yang dialami oleh benda
bervolume 400 cm3 yang dimasukkan ke dalam air dan
berada dalam posisi melayang.
Diketahui :
Vb = 400 cm3 = 4 x 10-4 m3
ρc = 103 kg/m3
Ditanya : FA =…?
Jawab:
FA = ρc.Vb.g
FA = 103.(4 x 10-4) (10)
FA = 4 N
Hukum Bernoulli
HUKUM BERNOULLI
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa tekanan dari fluida yang
bergerak seperti udara berkurang ketika fluida tersebut
bergerak lebih cepat. Hukum Bernoulli ditemukan oleh Daniel
Bernoulli, seorang matematikawan Swiss yang menemukannya
pada 1700-an. Bernoulli menggunakan dasar matematika
untuk merumuskan hukumnya.
Terdapat beberapa Asumsi Hukum Bernoulli diantaranya:
• Fluida tidak dapat dimampatkan (incompressible) dan
nonviscous.
• Tidak ada kehilangan energi akibat gesekan antara fluida
dan dinding pipa.
• Tidak ada energi panas yang ditransfer melintasi batas-
batas pipa untuk cairan baik sebagai keuntungan atau
kerugian panas.
• Tidak ada pompa di bagian pipa
• Aliran fluida laminar (bersifat tetap)
Rumus Hukum Bernoulli:

Keterangan:
P = Tekananal (Pascal)
v = kecepatan (m/s)
p = massa jenis fluida (kg/m3 )
h = ketinggian (m)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2 )
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan
dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
•Aliran bersifat tunak (steady state)
•Tidak terdapat gesekan
Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat dituliskan
sebagai berikut:
Aplikasi Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli bermanfaat bagi kehidupan manusia,
beberapa aplikasi penerapan hukum bernoulli , yaitu:
• Torriceli/Tangki Air
• Venturimeter
• Manometer
• Gaya Angkat Pesawat
• Tabung Pitot
Alat Ukur Venturi
Alat ukur venturi (venturimeter) dipasang dalam suatu pipa
aliran untuk mengukur laju aliran suatu zat cair. Suatu zat cair
dengan massa jenis ρ mengalir melalui sebuah pipa dengan
luas penampang A1 pada daerah (1). Pada daerah (2), luas
penampang mengecil menjadi A2. Suatu tabung manometer
(pipa U) berisi zat cair lain (raksa) dengan massa jenis ρ’
dipasang pada pipa.
Contoh Soal
Pipa venturi meter yang memiliki luas penampang masing-masing
8×10 −2 m2 dan 5×10 −3 m2 digunakan untuk mengukur kelajuan
air. Jika beda ketinggian air raksa di dalam kedua manometer
adalah 0,2 m dan g = 10 m/s 2 , tentukanlah kelajuan air tersebut
(ρ raksa = 13.600 kg/m3 ).

Diketahui:
A1 = 8 × 10 −2 m2 , A2 = 8 × 10 −3 m2 , h = 0,2 m, dan g = 10 m/s2 .
Thank you

Anda mungkin juga menyukai