Anda di halaman 1dari 2

Industri di dunia diawali dari Revolusi Industri ( RI ) di Inggris pada abad ke-18.

Pada dasarnya
Revolusi Industri  merupakan penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Dorongan
terbesar terjadinya Revolusi Industri  ini saat penemuan mesin uap oleh James Watt’s Th. 1764.
Mesin ini menjadi pendorong utama tenaga mesin penggerak pada pertanian pabrik.

Penemuan mesin–mesin (meski berpenggerak manual) mendorong pemilik bermodal besar untuk
memperkerjakan banyak tenaga-tenaga buruh, dan mendirikan gedung-gedung besar. Tempat-
tempat kerja buruh yang digunakan untuk berproduksi disebut manufacture. Didukung oleh
kekayaan alam ( bijih besi, batubara ) industrialisasi berkembang semakin cepat. Perkembangan
RI mendorong timbulnya produksi dan pemasaran secara massal, mengawali timbulnya gagasan
automatisasi, serta menimbulkan pergeseran perkembangan orientasi perekonomian dari
produksi barang ke produksi jasa.

Era Industrialisasi di Amerika dimulai tahun 1804, saat  Oliver Evans mengembangkan mesin
uap tekanan tinggi yang dapat digunakan untuk kapal dan pabrik. Kemudian pada tahun 1813,
sekelompok pedagang kaya yang terkumpul dalam Boston Associates membentuk Boston
Manufacturing Company. Mereka mendirikan pabrik pertamanya di Waltham, Massachusets.

Era Industri Indonesia dimulai pada jaman kolonial Belanda. yaitu berdekatan waktunya dengan
awal perkembangan Industri di Inggris dan Amerika, yaitu abad ke-18. Industri di Indonesia
dimulai bersamaan dengan awal perkembangan Pabrik-pabrik Gula di Jawa.

Gula  merupakan komoditas utama pada jaman kolonial Belanda. Pada tahun 1667 datang
sekelompok pedagang Belanda di Pulau Jawa yang mendirikan VOC. Dengan peningkatan
permintaan gula di Eropa maka pada tahun 1750 pabrik milik etnis Cina disewa untuk
memproduksi gula di Eropa terutama di pantai utara Jawa.
Awalnya teknologi pengolahan tebu menjadi gula begitu sederhana dan tradisional.
Karena tingginya permintaan di Eropa, perlahan teknologi ini ditinggalkan. Mulailah Indonesia
pada jaman Hindia Belanda memasuki Era Industrialisasi dalam arti sebenarnya, yaitu
penggunaan mesin-mesin dalam melakukan proses produksi, sehingga meskipun menghasilkan
volume output sangat tinggi dibanding manual, quality tetap terjaga.
Dengan didukung modal besar, pada tahun 1830, pabrik gula di Jawa Barat bertenaga mesin
mulai berdiri. Ini dapat dilihat dengan adanya salah satu surat dari Jessen Trail and Company
yang ditujukan pada NHM ( Bank ).
Dari surat tersebut dapat kita lihat bahwa sejak tahun 1826, Indonesia pada jaman Hindia
Belanda telah memiliki tiga pabrik gula menggunakan mesin - mesin produksi dan  Steam
Engine ( Ketel Uap ). Inilah titik awal lahirnya Industri di Indonesia.

 
Pada tahun  1837 – 1838 didirikan pabrik-pabrik gula meggunakan mesin-mesin yang  lebih
modern di wilayah wonopringgo, Sragie, dan Kalimatie. Pertumbuhan industri ini menyebabkan
tingginya permintaan akan tenaga kerja

Pesatnya pertumbuhan industri gula saat itu juga diikuti oleh pertumbuhan industri kereta api di
akhir abad ke-18. Tercatat, sejarah perkeretaapian di Indonesia diawali dengan pencangkulan
pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, Jumat tanggal 17 Juni 1864, oleh
Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan
diprakarsai oleh "Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij"
(NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26
Km). Sedangkan diluar Jawa ( Sumatera ), pembangunan Rel KA juga dilakukan di Aceh tahun
1874, Sumatera Utara tahun 1886, Sumatera Barat tahun 1891, dan Sumatera Selatan tahun
1914. Kereta Api pada masa itu digerakkan oleh lokomotif  uap ( steam engine ) hasil
pembakaran batu bara atau kayu.

Anda mungkin juga menyukai