Lalu, ia memperhatikan ada air yang tumpah ke lantai dan seketika itu
pula ia menemukan jawabannya. Ia bangkit berdiri, dan berlari
sepanjang jalan ke rumah dengan telanjang bulat. Setiba di rumah ia
berteriak pada istrinya, “Eureka! Eureka!” yang artinya “sudah
kutemukan! sudah kutemukan!” Lalu disinilah Archimedes membuat
hukumnya. Singkat cerita, dengan itu ia membuktikan bahwa mahkota
raja dicampuri dengan perak. Tukang yang membuatnya dihukum mati.
Keterangan:
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air
dari pada di udara karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas.
Sementara ketika di udara, benda memiliki berat yang sesungguhnya.
Wu=Mg
Fa = ρa Va g
2. Keadaan Benda
Ada Tiga keadaan benda di dalam zat cair, yaitu :
Prinsip Archimedes
Prinsip hukum archimedes ketika kita menimbang batu di dalam air,
berat batu yang terukur pada timbangan pegas menjadi lebih kecil
dibandingkan dengan ketika kita menimbang batu di udara (tidak di
dalam air). Massa batu yang terukur pada timbangan lebih kecil karena
ada gaya apung yang menekan batu ke atas.
Efek yang sama akan dirasakan ketika kita mengangkat benda apapun
dalam air. Batu atau benda apapun akan terasa lebih ringan jika
diangkat dalam air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian batu atau
benda yang diangkat hilang sehingga berat batu menjadi lebih kecil,
tetapi karena adanya gaya apung. Arah gaya apung ke atas, alias
searah dengan gaya angkat yang kita berikan pada batu tersebut
sehingga batu atau benda apapun yang diangkat di dalam air terasa
lebih ringan.
Jika di rumah kita menggunakan mesin pompa air, maka dapat kita
lihat bahwa tangki penampungnya harus diletakkan pada ketinggian
tertentu. Tujuannya adalah agar diperoleh tekanan besar untuk
mengalirkan air. Dalam tangki tersebut terdapat pelampung yang
berfungsi sebagai kran otomatis.
Kapal laut dapat mengapung di atas air karena badan kapal laut
mempunyai rongga udara. Karena rongga udara ini, volume air laut
yang dipindahkan oleh kapal tersebut cukup besar sehingga sesuai
prinsip Archimedes, kapal laut mendapatkan gaya apung yang cukup
besar untuk menahan bobot kapal sehingga kapal dapat mengapung di
permukaan air.
3. Galangan Kapal
4. Kapal Selam
Badan kapal selam mempunyai rongga udara yang berfungsi sebagai
tempat masuk dan keluarnya air atau udara. Ketika mengapung,
rongga terisi dengan udara sehingga volume air yang dipindahkan
sama dengan berat kapal. Sesuai dengan prinsip Archimedes, kapal
selam akan mengapung.
Ketika rongga katup atas dan katup bawah pada rongga kapal selam
dibuka, maka udara dalam rongga keluar atau air masuk mengisi
rongga tersebut. Akibatnya, kapal mulai tenggelam. Dalam keadaan
ini, kapal selam dalam keadaan melayang. Jika katup udara pada
rongga dibuka kembali maka volume air dalam rongga akan bertambah
sehingga kapal selam akan tenggelam.
5. Hidrometer
7. Balon Udara
Balon gas ini dapat melayang karena di dalam balon tersebut berisi
gas hydrogen atau helium. Massa jenis hydrogen atau helium ini lebih
ringan dibanding dengan udara. Balon udara ini dapat melayang karena
berisi gas yang memiliki massa jenis labih kecil dari massa jenis
udara.