Archimedes dari mulai bunyi hukum archimedes, penerapan hukum dalam kehidupan sehari-hari, rumus
beserta contoh soal hukum archimedes.
Sebelum kita membahas lebih dalam tentang hukum ini, lebih baik kita ketahui terlebih dahulu orang
dibalik hukum ini.
Sejarah Hukum ArchimedesPenemu hukum ini sesuai dengan nama hukumnya yaitu Archimedes,
seorang dengan kebangsaan Yunani.
Pada satu waktu Archimedes dituntut Raja Hieron II untuk menyelidiki apakah mahkota yang dipakai
sang raja emasnya dicampur perak atau tidak. Archimedes mempedulikan masalah ini dengan benar-
benar.
Sehingga dia merasa sangat lelah dan menceburkan diri ke dalam bak mandi yang biasanya penuh
dengan air.
Lalu kemudian dia memperhatikan ada air yang tumpah keluar dari bak mandi ke lantai kemudian saat
itu juga dia menemukan jawabannya.
Archimedes bangkit dan berdiri, berlari sepanjang jalan ke rumah dengan tanpa sehelai benangpun alias
telanjang bulat.
Saat tiba dirumah dia berteriak ke istrinya “Eureka Eureka!” yang berarti “Sudah kutemukan! sudah
kutemukan!”. Nah dari itulah dia membuat hukum Archimedes.
Dengan itu pula Archimedes membuktikan bahwa mahkota Raja Hieron II dicampur perak, tukang yang
membuat mahkota dihukum mati. (Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Archimedes)
1. Kapal selam
2. Hidrometer
3. Jembatan poton
4. Balon Udara
“Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan memperoleh gaya yang
disebut gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair yang dipindahkannya”
Akibat adanya gaya apung, berat beda di dalam zat cair akan berkurang, sehingga benda yang diangkat di
dalam zat cair akan lebih ringan daripada benda yang diangkat di darat.
Seakan benda berkurang bila benda dimasukan ke zat cair atau air. Karena adanya gaya ke atas yang
ditimbulkan oleh air dan diterima oleh benda.
Maka resultan gaya antara gaya ke atas dan gaya berat merupakan berat benda di dalam zat cair.
Kemudian berat disebut dengan berat semu yaitu berat benda tidak sebenarnya karena keadaan benda
di dalam zat cair.
bunyi hukum archimedes
Coba Anda perhatikan gambar di atas akan terlihat bahwa sebagian zat cair naik ke atas ketika ada benda
yang dimasukan ke dalamnya.
Jika ΔV menyatakan volume zat cair yang dipindah oleh benda, maka besar ΔV akan sama sesuai dengan
volume benda yang dicelupkan.
Keterangan:
FA = gaya apung
g = gravitasi (m/s2).
Bila benda dicelupkan ke dalam zat cair atau fluida, maka ada 3 kemungkinan yang terjadi yaitu
tenggelam, melayang, dan terapung.
1. Benda Terapung
Benda akan mengapung apabila massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair (ρb < ρc).
Saat benda terapung maka hanya sebagian volume benda yang tercelup ke dalam zat cair, sedangkan
sebagian lagi dalam keadaan mengapung.
Volume total benda sejumlah dari volume benda yang tercelup ditambah dengan volume benda yang
mengapung.
Vb = V’ + V”FA = ρc.V”.g
Dengan :
FA = gaya apung
g = gravitasi (m/s2)
> FA = W
Dengan :
2. Benda Melayang
benda melayang
Benda akan melayang apabila massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair (ρb = ρc). Benda
melayang akan berada di antara permukaan zat car dan dasar bejana.
Karena massa jenis benda dan zat cair sama, maka berlaku :
FA = ρc.Vb.g = ρb.Vb.g
Dengan :
FA = gaya apung
g = gravitasi (m/s2)
3. Benda Tenggelam
Saat massa jenis benda lebih besar daripada masas jenis zat cair (ρb > ρc), maka benda akan tenggelam
dan berada di dasar bejana. Berlaku:
FA = Wu − Wc
Dengan :
Karena berata benda merupakan hasil kali massa dengan gravitasi, maka diperoleh :
ρc.Vb = mu − mc
Dengan :
Contoh Soal Hukum Archimedes1. Hitunglah gaya apung yang dialami oleh benda bervolume 400 cm3
yang dimasukkan ke dalam air dan berada dalam posisi melayang.
Pembahasan :
FA = ρc.Vb.g
⇒ FA = 4 N.
Berikut ini beberapa penerapan hukum archimedes dalam kehidupan sehari-hari yang Yuksinau.id
dapatkan:
1. Kapal selam
Kapal selam
Tahukah Anda kenapa kapal selam bisa menyelam serta bisa mengapung? itu karena terdapat tangki
dimana jika kapal selam berada di darat tangki itu akan terisi udara sehingga bisa mengapung.
Dan jika kapal selam dimasukan ke dalam air maka tangki akan terisi air sehingga kapal bisa menyelam.
2. Hidrometer
Hidrometer
Penerapan hukum archimedes juga diterapkan untuk mengukur massa jenis zat cair dengan hidrometer.
Hidrometer berbentuk tabung yang ruang udara dan pemberat sehingga akan terapung tegak dan stabil
seketika.
3. Jembatan poton
Jembatan poton
Jembatan poton merupakan jembatan yang berasal dari kumpulan drum kosong yang mengapung di atas
air da diatur sehingga bisa menyerupai sebuah jembatan. Atau biasa juga disebut dengan jembatan
apung.
Agar dapat mengapung, drum yang dijadikan sebagai jembatan poton harus dalam keadaan kosong dan
tertutup rapat agar udara di dalam drum tidak bisa keluar dan air tidak bisa masuk ke dalam drum
4. Balon Udara
Balon Udara
Penerapan hukum archimedes dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya berlaku untuk benda jenis cair
tetapi juga benda jenis gas.
Agar bisa melayang di udara balon udara harus diisi dengan gas yang mempunyai masa jenis lebih kecil
daripada udara atmosfer.
Balon udara bisa melayang karena mendapatkan gaya ke atas, misalkan balon udara diisi dengan udara
yang dipanaskan, karena udara yang dipanaskan mempunyai tingkat kerenggangan lebih besar daripada
udara biasa.
Referensi:
bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/03/soal-dan-pembahasan-hukum-archimedes.html
pengetahuan-olandsky.blogspot.co.id/2013/04/hukum-archimedes-dan-penerapannya.html
Share
Ahmad
Fisika
Jangka Sorong
Zat Cair
Jadi besar gaya apung sama dengan berat zat cair yang dipindahkan benda ya, terimakasih saya jadi
paham tentang hukum archimedes.