Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRATIKUM FISIKA

MODEL EKSAVATOR HIDROLIK

Kelompok :5
Anggota : 1. Fibri Murdian Exlesia
2. Puspita Sari
3. Amelia
4. Arul
5. Maulida
6. Pitriah
7. Lipson
Kelas : XI Mipa

SMA NEGERI 2 KURUN


JL. SWADAYA, DESA TUMBANG HAKAU
KABUPATEN GUNUNG MAS
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu yang mempelajari gejala alam disebut sains. Sains berasal dari kata Latin
yang berarti mengetahui. Sains terbagi atas beberapa cabang ilmu, diantaranya adalah
fisika. Fisika mempelajari gejala-gejala alam seperti gerak, kalor, cahaya, bunyi, listrik,
dan magnet, semua gejala ini berbentuk energi. Oleh karena itu, fisika merupakan ilmu
yang mempelajari hubungan antara materi dan energi.
Fisika sebagai salah satu ilmu pengetahuan yang merupakan tulang punggung
teknologi terutama teknologi manufaktur dan teknologi modern. Teknologi modern
seperti teknologi informasi, elektronika, komunikasi, dan teknologi transportasi
memerlukan penguasaan fisika yang cukup mendalam. Salah satunya adalah eksavator,
yaitu suatu alat yang dilengkapi dengan rumah-rumah dalam sebuah wahana putar,
batang (boom), lengan (arm), tongkat (silinder) dan alat pengeruk (bucket) digunakan
untuk menyelesaikan pekerjaan berat berupa penggalian yang tidak bisa dilakukan
secara langsung oleh tangan manusia.
Eksavator adalah alat alternatif yang dapat bekerja untuk mempersingkat waktu
kerja dengan tujuan untuk menghemat biaya dan tenaga. Eksavator sering digunakan
pada pekerjaan konstruksi, kehutanan dan industri pertambangan. Eksavator dapat
melakukan serangkaian gerakan gali, angkat, tumpah, dan berputar yang saling
berkesinambungan dengan kapasitas yang besar dan waktu pekerjaan yang singkat.
Semua gerakan dan fungsi eksavator berasal dari sistem hidraulik yaitu bentuk
perubahan atau pemindahan daya dengan menggunakan media penghantar berupa
fluida cair untuk memperoleh daya yang lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan.
Bila dicermati secara seksama hampir semua alat berat dari berbagai jenis dan ukuran
menggunakan tenaga hidraulik sebagai penggeraknya. Tenaga hidraulik memang
memberikan banyak keuntungan. Di antaranya adalah tenaga yang dihasilkan berlipat
ganda (multy power), sangat fleksibel dan penggunaannya sederhana (flexible dan
simple), bentuk dan desainnya kompak (compact design), hemat dan aman dalam
pengoperasiaannya (economy dan safety).
Prinsip dasar sistem hidraulik adalah menggunakan hukum Pascal, yang
berbunyi “Tekanan yang diberikan pada suatu zat cair didalam suatu wadah, akan
diteruskan ke segala arah dan sama besar”. Eksavator memanfaatkan fluida hidraulik
untuk menghasilkan daya kemudian ditransmisikan ke komponen-komponen hidraulik
yang terdapat pada eksavator tersebut seperti Pompa Hidraulik, Katup, Aktuator,
Silinder Hidraulik, dan Motor Hidraulik. Daya yang telah ditransmisikan ke komponen-
komponen hidraulik ditransmisikan kembali ke komponen eksavator yaitu house (untuk
berputar), undercarriage (untuk berjalan) dan workgroup (untuk melakukan kerja)
dengan demikian eksavator dapat bergerak secara keseluruhan, bersamaan atau
sebagian.
Dari uraian di atas, maka dapat diangkat tema dengan judul “Model Eksavator
Hidraulik ”. Karena model eksavator hidraulik merupakan suatu alat peraga yang cara
kerjanya hampir sama dengan eksavator. Dengan adanya model eksavator hidraulik ini,
diharapkan dapat mempermudah pemahaman mengenai fluida statis, hukum Pascal,
dan sistem hidraulik.
B. Tujuan Praktik
1. Untuk memenuhi nilai praktik fisika.
2. Untuk memahami konsep fisika “hukum pascal”.
3. Untuk mengetahui cara pembuatan dan cara kerja miniatur eksavator.

C. Manfaat Praktik
1. Menambah wawasan dan pengetahuan kepada kami dan pembaca tentang
penerapan hukum Pascal dalam sistem fluida statis.
2. Memberikan informasi kepada pembaca tentang konsep rangkaian hidraulik yang
menggunakan fluida statis.
3. Memberikan informasi kepada pembaca tentang konsep rangkaian sistem
hidraulik pada eksavator.
BAB II
TEORI
A. Fluida Statis
Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat cair
dan gas karena zat cair seperti air dan zat gas seperti udara dapat mengalir. Zat padat seperti
batu atau besi tidak dapat mengalir sehingga tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air
merupakan salah satu contoh zat cair. Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida
karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain.
Zat gas juga dapat mengalir dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin
merupakan contoh udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Oleh karena itu, zat
gas termasuk fluida. Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-
hari. Fluida terbagi atas dua macam, yaitu fluida dinamis (dalam keadaan bergerak) dan fluida
statis (dalam keadaan diam).
Fluida statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida
dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida tersebut.
Bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan seragam
sehingga tidak memiliki gaya geser.
Contoh fenomena fluida statis dapat dibagi menjadi statis sederhana dan tidak
sederhana. Contoh fluida yang diam secara sederhana adalah air di bak yang tidak dikenai gaya
oleh gaya apapun, seperti gaya angin, panas, dan lain- lain yang mengakibatkan air tersebut
bergerak. Contoh fluida statis yang tidak sederhana adalah air sungai yang memiliki kecepatan
seragam pada tiap partikel di berbagai lapisan dari permukaan sampai dasar sungai. Fluida
statis memiliki sifat fisis yang dapat dipahami dengan jelas, diantaranya: massa jenis, tegangan
permukaan, kapilaritas, dan viskositas.
❖ Massa Jenis
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin
tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.
Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total
volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan
memiliki volume yang lebih rendah dari pada benda bermassa sama yang memiliki
massa jenis lebih rendah (misalnya air). Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat.
Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Satu zat berapapun massanya berapapun
volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.
Rumus massa jenis dituliskan sebagai berikut:
Keterangan:
ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3)
m = massa (kg atau g)
V = volume (m3 atau cm3)
❖ Tegangan Permukaan
Ttegangan permukaan adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk
menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis. Tegangan
permukaan disebabkan oleh interaksi molekul- molekul zat cair dipermukaan zat cair
itu sendiri. Bagian dalam cairan sebuah molekul dikelilingi oleh molekul lain
disekitarnya, tetapi di permukaan cairan tidak ada molekul lain dibagian atas molekul
cairan itu.
❖ Kapilaritas
Tegangan permukaan ternyata juga mempunyai peranan pada fenomena menarik, yaitu
kapilaritas.

❖ Viskositas
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik
dengantekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya untuk fluida),
viskositas adalah ketebalan atau pergesekan internal. Oleh karena itu, air yang tipis,
memiliki viskositas lebih rendah, sedangkan madu yang tebal, memiliki viskositas yang
lebih tinggi.
B. Hukum Pascal
Ditinjau dari zat cair yang berada dalam suatu wadah, tekanan zat cair pada
dasar wadah tentu saja lebih besar dari tekanan zat cair pada bagian di atasnya. Semakin
ke bawah, semakin besar tekanan zat cair tersebut. Sebaliknya, semakin mendekati
permukaan atas wadah, semakin kecil tekanan zat cair tersebut. Besarnya tekanan
sebanding dengan ρgh (ρ = massa jenis, g = percepatan gravitasi dan h =
ketinggian/kedalaman).
Blaise Pascal (1623-1662) adalah fisikawan Prancis yang lahir di Clermount
pada 19 Juli 1623. Pada usia 18 tahun, menciptakan kalkulator digital pertama di dunia.
Pascal menghabiskan waktunya dengan bermain dan melakukan eksperimen
terusmenerus selama pengobatan kanker yang dideritanya. Pascal menemukan teori
hukum Pascal dengan eksperimennya bermain- main dengan air.
Hukum Pascal yang berbunyi, “tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah”. Jika suatu fluida yang dilengkapi
dengan sebuah penghisap yang dapat bergerak maka tekanan di suatu titik tertentu tidak
hanya ditentukan oleh berat fluida di atas permukaan air tetapi juga oleh gaya yang
dikerahkan oleh penghisap. Berikut ini adalah gambar fluida yang dilengkapi oleh dua
penghisap dengan luas penampang berbeda. Penghisap pertama memiliki luas
penampang yang kecil (diameter kecil) dan penghisap yang kedua memiliki luas
penampang yang besar (diameter besar) (Kanginan, 2007). Fluida yang dilengkapi
penghisap dengan luas permukaan berbeda. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
ruang tertutup akan diteruskan sama besar ke segala arah, sesuai dengan hukum Pascal.
Tekanan yang masuk pada penghisap pertama sama dengan tekanan pada penghisap
kedua (Kanginan, 2007).
Tekanan dalam fluida dapat dirumuskan dengan persamaan di bawah ini:
P = F/A
sehingga persamaan hukum Pascal bisa ditulis sebagai berikut:
P1 = P2
F1/A1 = F2/A2
dengan
P = tekanan (pascal)
F = gaya (newton)
A = luas permukaan penampang (m2).

C. Sistem Hidraulik
Sistem hidraulik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan daya
dengan menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk memperoleh daya
yang lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan. Dimana fluida penghantar ini
dinaikan tekanannya oleh pompa pembangkit tekanan yang kemudian diteruskan ke
silinder kerja melalui pipa-pipa saluran dan katup-katup. Gerakan translasi batang
piston dari silinder kerja yang diakibatkan oleh tekanan fluida pada ruang silinder
dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundur.
Prinsip dasar sistem hidraulik berasal dari hukum Pascal, dimana tekanan dalam
fluida statis harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1) Tekanan bekerja tegak lurus pada permukaan bidang.
2) Tekanan disetiap titik sama untuk semua arah.
3) Tekanan yang diberikan kesebagian fluida dalam tempat tertutup, merambat secara
seragam ke bagian lain fluida.

Komponen sistem hidraulik


• Unit Tenaga berfungsi sebagai sumber tenaga dengan liquid atau minyak
hidraulik. Pada sistem ini
• Unit penggerak (Actuator) berfungsi untuk mengubah tenaga fluida menjadi
tenaga mekanik
• Unit pengatur berfungsi sebagai pengatur gerak sistem hidrolik. Unit ini
biasanya diwujudkan dalam bentuk katup atau valve. Katup (Valve) adalah
suatu alat yang menerima perintah dari luar untuk melepas, menghentikan, atau
mengarahkan fluida yang melalui katup tersebut.
D. Eksavator
Eksavator adalah suatu alat yang dilengkapi dengan rumah-rumah dalam sebuah
wahana putar, batang (boom), lengan (arm), tongkat (silinder) dan alat pengeruk
(bucket) digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan berat berupa penggalian yang tidak
bisa dilakukan secara langsung oleh tangan manusia. Eksavator pertama kali diciptakan
oleh William Smith Otis pada tahun 1835, yang merupakan seorang ahli mekanik asal
Amerika Serikat. William Smith Otis adalah anak dari pasangan Isaac Otis dan
Tryphena Hannah Smith yang lahir pada tanggal 20 september 1813 di Pelham,
Massachussetts, USA dan meninggal pada tanggal 13 november 1839. William
memulai karyanya sejak berusia 20 tahun dimana pada waktu itu dia mulai
menunjukkan kecerdasannya.
Hasil karya William Smith Otis (Eksavator) secara resmi diakui pada tanggal
24 februari 1839 dengan sebutan “The Crane-dredge for excavation and earth
removals” dan secara resmi merupakan eksavator yang pertama kali ada di muka bumi.
Eksavator pertama kali, memiliki bucket (alat keruk) 1,15 m3 dengan kemampuan
produktivitas menggali tanah sebanyak 64 m3/h. Eksavator tertua di dunia ini hanya
mampu berputar sejauh 90o dan hanya bisa berjalan di atas rel kereta api yang dimotori
oleh mesin uap. Serta hanya dilengkapi seling sebagai penarik alat kerja (bucket atau
ember). Namun saat ini eksavator menggunakan sistem teknologi canggih dan memiliki
multi fungsi sebagai alat berat serbaguna yang dilengkapi mesin modern dengan tenaga
hidraulik, bisa berputar sejauh 360o tanpa berhenti dan mampu bekerja di atas air.
Eksavator memiliki kehebatan yang luar biasa jika dibandingkan dengan segala
jenis alat berat yang ada di planet bumi. Eksavator mampu menyelesaikan pekerjaan
berat yang tidak bisa dilakukan oleh alat berat lain, bekerja di atas air, bekerja di atas
bebatuan, serta tangguh bekerja di segala medan berat dengan cepat dan menjadi aktor
utama dalam pekerjaan proyek raksasa seperti pertambangan. Selain itu eksavator juga
bisa digunakan sebagai penghancur gedung, menggali parit, lubang, pondasi,
meratakan permukaan tanah, mengangkat dan memindahkan material, mengeruk
sungai, dan lain sebagainya.
BAB III
PRAKTIK
A. Alat Dan Bahan
1. Alat
Peralatan yang akan digunakan dalam pembuatan model eksavator hidraulik
adalah sebagai berikut:
1) Papan Triplek
2) Gunting
3) Mistar
4) Palu
5) Balpen / Pulpen
6) Batrei
2. Bahan
Bahan-bahan yang perlu disiapkan dalam pembuatan model eksavator hidraulik
adalah sebagai berikut:
1) Stick es krim
2) Spuit (suntikan)
3) Selang
4) Air
5) Paku
6) Kawat
7) Lem tembak
B. Tahap Persiapan
Sebelum merangkai model eksavator hidraulik, kami menyiapkan atau membuat
bagian-bagian model eksavator hidarulik seperti:
1) Membuat kerangka hidrolik dari stick es krim yang ukuran masing- masing nya
2) Membuat pengeruk nya dari stick es krim
3) Dan alas nya dari papan kayu yang tipis / papan triplek.

C. Tahap Perangkaian
Setelah tahap persiapan diselesaikan, kami membuat kerangka model eksavator
hidraulik, yaitu:
1) Memasang dua tiang (boom) sejajar di tengah dari stick es krim.
2) Memasang batang (boom) di sela bagian atas tiang.
3) Memasang dua lengan model eksavator hidraulik (arm) pada ujung batang (boom).
4) Memasang pengeruk pada lengan dari bahan stick es krim.
5) Setelah itu kami memasang perangkat penghisap yang diisi dengan air.
D. Tahap Pengujian
Setelah model eksavator hidraulik terangkai, kami menguji hasil pembuatan
model eksavator hidraulik dengan cara menggerak-gerakkan boom dan arm model
eksavator hidraulik dengan suntikan yang dipasang sebagai penghisap. Selanjutnya
kami menyempurnakan model eksavator hidraulik dengan memperbaharui
kekurangan-kekurangannya. Dari hasil penelitian model eksavator hidraulik inilah
yang kemudian digunakan untuk ujian praktek fisika.
E. Desain
Desain ini dilakukan dengan menggunakan kayu stick es krim sebagai
kerangka model eksavator hidaulik dan suntikan sebagai penghisap untuk
menggerakkan model eksavator hidraulik.

F. Cara Kerja Model Eksavator Hidraulik


Model eksavator hidraulik terdapat dua pasang spuit (suntikan). Sepasang
spuit terdiri atas dua macam spuit. Pada prinsipnya dalam sepasang spuit, terdiri atas
spuit pertama sebagai penghisap dan suntikan kedua sebagai recervoir. Kedua spuit
tersebut dihubungkan dengan selang, demikian pula pada sepasang spuit yang lain.
Sepasang spuit pertama, penghisap (spuit pertama) berfungsi untuk menghisap
air dari recervoir (spuit kedua) melalui selang (penghubung penghisap dengan
recervoir) dan mendorongnya kembali ke recervoir, sehingga recervoir dapat
menggerakkan arm model eksavator hidraulik. Sedangkan sepasang spuit kedua,
penghisap (spuit pertama) berfungsi untuk menghisap air dari recervoir (spuit kedua)
melalui selang (penghubung penghisap dengan recervoir) dan mendorongnya kembali
ke recervoir, sehingga recervoir dapat menggerakkan boom model eksavator
hidraulik.
G. Rancangan Model Eksavator Hidraulik
1. Spuit (1): sebagai penghisap pertama yang berfungsi untuk menghisap air dari
recervoir pertama melalui selang dan mendorong air kembali ke recervoir
pertama, sehingga recervoir pertama bisa menggerakkan arm (lengan model
eksavator hidraulik).
2. Selang (1): sebagai penghubung antara penghisap pertama dengan reservoir
pertama.
3. Spuit (2): sebagai recervoir pertama yang berfungsi untuk menerima air yang
diberikan penghisap pertama.
4. Boom: sebagai batang model eksavator hidraulik.
5. Arm: lengan modeel eksavator hidraulik.
6. Bucket: befungsi sebagai pengeruk.
7. Spuit (3): sebagai recervoir kedua yang berfungsi untuk menerima air yang
diberikan penghisap kedua.
8. Lempengan: digunakan untuk tumpuan bagian-bagian dari model eksavator
hidraulik.
9. Selang (2): sebagai penghubung antara penghisap kedua dengan reservoir kedua.
10. Spuit (4): sebagai penghisap kedua yang berfungsi untuk menghisap air dari
recervoir kedua melalui selang dan mendorong air kembali ke recervoir kedua,
sehingga recervoir bisa menggerakkan boom (batang model eksavator Hidraulik).
BAB IV
HASIL PRAKTIK
A. Model Eksavator Hidraulik
Model eksavator hidraulik merupakan alat peraga atau miniatur dari eksavator
hidraulik. Dalam model eksavator hidraulik menggunakan sistem hidraulik. Sistem
hidraulik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan daya dengan
menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk memperoleh daya yang lebih
besar dari daya awal yang dikeluarkan. Fluida penghantar dinaikan tekanannya oleh
pompa pembangkit tekanan (penghisap) yang kemudian diteruskan ke silinder kerja
(recervoir) melalui pipa-pipa saluran (selang). Gerakan dari silinder kerja (recervoir)
yang diakibatkan oleh tekanan fluida pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak
maju dan mundur. Prinsip dasar sistem hidraulik berasal dari hukum pascal, dimana
tekanan dalam fluida statis harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1. Tekanan bekerja tegak lurus pada permukaan bidang.
2. Tekanan disetiap titik sama untuk semua arah.
3. Tekanan yang diberikan kesebagian fluida dalam tempat tertutup, merambat secara
seragam ke bagian lain fluida.

Tekanan dalam fluida dapat dirumuskan dengan persamaan di bawah ini:


P = F/A
Sehingga persamaan hukum Pascal bisa ditulis sebagai berikut:
P1 = P2 F1/A1 = F2/A2
Dengan
P = tekanan (Pascal)
F = gaya (Newton)
A = luas permukaan penampang (m2).
B. Proses Kerja Model Eksavator Hidraulik
Proses kerja model eksavator hidraulik menggunakan sistem hidraulik yaitu
teknologi yang memanfaatkan zat cair untuk melakukan suatu gerakan segaris. Sistem
ini bekerja berdasarkan prinsip “Jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan
itu akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya
”. Zat cair yang berada dalam kondisi diam dan tidak bergerak disebut fluida statis.
Contoh Fluida statis yang paling simple adalah air yang diletakan di dalam gelas. Fluida
statis merupakan ladang ilmu pengetahuan. Karena melalui fluida statis di temukan
banyak sekali hukum-hukum dasar ilmu fisika yang kemudian dalam penerapannya
sangat bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia. Contohnya hukum dasar ilmu
fisika yang berasal dari fluida statis adalah teori hidrostatika, hukum pascal, hukum
Archimedes, hukum Boyle, dan lain-lain. Fluida statis tidak hanya berhubungan dengan
zat cair yang tidak mengalir. Gas yang tidak mengalir juga termasuk fluida statis.
Fluida statis dimanfaatkan model eksavator hidraulik untuk menghasilkan daya
kemudian ditransmisikan ke komponen-komponen hidraulik yang terdapat pada model
eksavator hidraulik tersebut, seperti recervoir. Daya yang telah ditransmisikan ke
komponen-komponen hidraulik ditransmisikan kembali ke komponen model eksavator
hidraulik yaitu boom (batang model eksavator hidraulik) dan arm (lengan model
eksavator hidraulik), dengan demikian model eksavator hidraulik dapat bergerak secara
bersamaan atau sebagian.

C. Hasil Pembuatan Model Eksavator Hidraulik


Model eksavator hidraulik dapat memeragakan gerakan-gerakan seperti
eksavator hidraulik pada umumnya, seperti menggerakkan boom (batang model
eksavator hidraulik) dan menggerakkan arm (lengan model eksavator hidraulik). Pada
saat menggerakkan model eksavator hidraulik dapat dilihat sistem hidrauliknya karena
cairan yang berada di dalamnya memiliki warna, sehingga mudah dipelajari dan mudah
dipahami.
Model eksavator hidraulik terdapat dua pasang spuit (suntikan). Sepasang spuit
terdiri atas dua macam spuit. Pada prinsipnya dalam sepasang spuit, terdiri atas spuit
pertama sebagai penghisap dan memberi tekanan. Sedangkan spuit kedua sebagai
recervoir. Kedua spuit tersebut dihubungkan dengan selang, demikian pula pada
sepasang spuit yang lain. Di dalam selang dan salah satu spuit pada masingmasing
pasang spuit diberi air yang berwarna.
Sepasang spuit pertama, penghisap (spuit pertama) berfungsi untuk menghisap
air atau cairan dari recervoir (spuit kedua) melalui selang (penghubung penghisap
dengan recervoir) dan mendorongnya kembali ke recervoir, sehingga recervoir dapat
menggerakkan arm model eksavator hidraulik. Sedangkan sepasang spuit kedua,
penghisap (spuit pertama) berfungsi untuk menghisap air atau cairan dari recervoir
(spuit kedua) melalui selang (penghubung penghisap dengan recervoir) dan
mendorongnya kembali ke recervoir, sehingga recervoir dapat menggerakkan boom
model eksavator hidraulik.
D. Manfaat Model Eksavator Hidraulik
Model eksavator hidraulik merupakan pengaplikasian hukum Pascal dan
penerapannya dalam sistem fluida statis. Setelah mengoprasikan model eksavator
hidraulik akan dapat mengetahui pengaplikasian tersebut.
1. Saat penghisap mendorong kembali air atau zat cair ke dalam recervoir, maka air
atau zat cair tersebut meneruskan tekanan yang diberikan oleh penghisap sama
besar ke segala arah. Sesuai hukum Pascal yang berbunyi “tekanan yang diberikan
pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah”.
2. Air atau zat cair yang terdapat dalam tabung (spuit) yang digunakan sebagai
penghisap dan recervoir dalam model eksavator hidraulik, merupakan bentuk dari
fuida statis. Fluida statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam)
atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar
partikel fluida tersebut.
3. Recervoir dalam model eksavator hidraulik akan bergerak ketika diberi tekanan
melalui penghantar berupa fluida cair, dimana fluida penghantar ini dinaikan
tekanannya oleh pompa pembangkit tekanan (penghisap dalam model eksavator
hidraulik) yang kemudian diteruskan ke silinder kerja (recervoir) melalui selang
penghubung. Gerakan recervoir dimanfaatk an untuk menggerakkan boom atau arm
dalam model eksavator hidraulik. Peristiwa ini sesuai dengan sistem hidraulik.
Sistem hidraulik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan daya dengan
menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk memperole h daya yang
lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan.

a. Kelebihan Model Eksavator Hidraulik


Kelebihan model eksavator hidraulik adalah sebagai berikut:
1) Model eksavator hidraulik dapat digunakan untuk alat peraga dalam proses
pembelajara n, mengenai pengaplikasian hukum Pascal dan penerapannya
dalam sistem fluida statis.
2) Model eksavator hidraulik mampu memeragakan gerakan angkat dan
tumpah seperti eksavator hidraulik.
3) Pembuatan model eksavator hidraulik relatif mudah dan bahannya mudah
didapatkan.
b. Kekuranagan Model Eksavator Hidraulik
Adapun kekurangan dari model eksavator hidraulik adalah sebagai berikut:
1) Model eksavator hidraulik tidak dapat berputar seperti eksavator hidraulik
sesungguhnya yang dapat berputar hingga mencapai 360o. Model eksavator
hidraulik hanya dapat menggerakkan boom (batang model eksavator
hidraulik) dan arm (lengan model eksavator hidraulik).
2) Model eksavator hidraulik tidak dapat berjalan, karena model eksavator
hidraulik dirangkai tidak menggunakan mesin dan tidak memakai roda.
3) Model eksavator hidraulik tidak bisa digunakan untuk bekerja
pertambangan dan sebagainya. Model eksavator hidraulik hanya mampu
memeragakan gerakan dari eksavator hidraulik, agar mengetahui cara kerja
dari eksavator hidraulik sungguhan.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan praktik yang telah dilakukan tentang pembuatan model eksavator
hidraulik, maka dapat kesimpulan bahwa:
1) Model eksavator hidraulik merupakan alat peraga atau miniatur dari eksavator
hidraulik yang dapat digunakan untuk pengaplikasian hukum Pascal dan
penerapannya dalam fluida statis.
2) Sistem kerja model eksavator hidraulik menggunakan sistem hidraulik, yaitu suatu
bentuk perubahan atau pemindahan daya dengan menggunakan media penghantar
berupa fluida cair untuk memperoleh daya yang lebih besar dari daya awal yang
dikeluarkan.
3) Model eksavator hidraulik mampu memeragakan gerakan dari eksavator hidraulik
seperti mengangkat boom (batang eksavator) dan arm (lengan eksavator), tetapi
tidak mampu berputar.

B. Saran
Dari percobaan dan laporan praktik ini, kelompok kami berharap:
1) Model eksavator hidraulik dapat digunakan dalam pembelajaran mengenai
pengaplikasian hukum Pascal dan penerapannya dalam fluida statis.
2) Siswa dapat mengembangkan teori-teori fisika dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai