Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA

“EXCAVATOR HIDROLIK”

Dosen Pengampu : Suprapti, ST.,MT.

Disusun oleh :

Muhammad Fulti N.R 41116010030

Geraldy Azwar Ibrahim 41116010113

Muhammad Rianto Syafei 41116010131

Juliandro Akhmad W 41116010143

Alvin Syaputra 41116010154

FAKULTAS TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI TEKNK SIPIL

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum
tentang EXCAVATOR SEDERHANA ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih Ibu Suprapti ST.,MT.
selaku dosen mata kuliah Mekanika Fluida dan Hidrolika yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap laporan praktikum ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai EXCAVATOR
SEDERHANA. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.


Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang bnayak. Sebelumnya kami mohon maaf apabila ada kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kamimmohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan dimasa depan.

Jakarta, Juli 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gedung-gedung tinggi yang menjulang,jalan tol yang semakin panjang, adalah


hasil suatu pekerjaan kontruksi. Pekerjaan kontruksi diera ini sangat sering
dilakukan untuk memajukan suatu wilayah. Pekerjaan kontruksi adalah pekerjaan
berat yang membutuhkan banyak alat bantu dari yang sederhana seperti
cangkul,sendok semen dan lain sebagainya sampai yang berat seperti excavator.

Eksavator merupakan alat alternatif yang dapat bekerja mempersingkat waktu


kerja dengan tujuan untuk menghemat biaya dan tenaga. Semua gerakan dan fungsi
eksavator berasal dari sistem hidraulik yaitu bentuk perubahan atau pemindahan
daya dengan menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk memperoleh
daya yang lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan

Prinsip dasar sistem hidraulik adalah menggunakan hukum Pascal, yang


berbunyi “Tekanan yang diberikan pada suatu zat cair didalam suatu wadah, akan
diteruskan ke segala arah dan sama besar”. Eksavator memanfaatkan fluida
hidraulik untuk menghasilkan daya. kemudian ditransmisikan ke komponen-
komponen hidraulik yang terdapat pada eksavator tersebut seperti Pompa
Hidraulik, Katup, Aktuator, Silinder Hidraulik, dan Motor Hidraulik.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengangkat tema dengan judul


“Model Eksavator Hidraulik”. Karena model eksavator hidraulik merupakan suatu
alat peraga yang cara kerjanya hampir sama dengan eksavator. Dengan adanya
model eksavator hidraulik ini, diharapkan dapat membuktikan penerapan hukum
pascal dalam kehidupan nyata.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkn latar belakang diatas, maka ada beberap rumusan masalah yang
dapat dipparkan sebagai berikut:
1. Apa prinsip yang digunakan pada alat percobaan sederhana ini?
2. Apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan sederhana ini?
3. Bagaimana prinsip kerja excavator hidrolik ini?
4. Apa saja factor yang mempengaruhi cara kerja excavator hidrolik ini?

1.3 Tujuan Makalah


Adapun tujuan dari percobaan ini:
1. Memahami prinsip yang digunakan pada percobaan ini
2. Mengetahui alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini
3. Dapat mengetahui cara kerja dari excavator hidrolik.
4. Dapat membuktikan prinsip yang bekerja dalam excavator hidrolik..
5. Dapat mengetahui hal apa saja yang mempengaruhi cara kerja excavator
hidrolik ini.
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Hukum Pascal

Hukum Pascal adalah satu hukum dalam ilmu fisika yang berhubungan
dengan zat cair dan gaya-gaya yang ada padanya. Hukum Pascal berbunyi,
“Tekanan yang diberikan pada suatu zat cair didalam suatu wadah, akan diteruskan
ke segala arah dan sama besar”.

Ditinjau dari zat cair yang berada dalam suatu wadah, tekanan zat cair pada
dasar wadah tentu saja lebih besar dari tekanan zat cair pada bagian di atasnya.
Semakin ke bawah, semakin besar tekanan zat cair tersebut. Sebaliknya, semakin
mendekati permukaan atas wadah, semakin kecil tekanan zat cair tersebut.
Besarnya tekanan sebanding dengan ρgh (ρ = massa jenis, g = percepatan
gravitasi dan h = ketinggian/kedalaman) (Lohat, 2008).

Besar tekanan menjadi sama, jika setiap titik pada kedalaman yang
sama. Hal ini berlaku untuk semua zat cair dalam wadah apapun dan tidak
bergantung pada bentuk wadah tersebut. Apabila ditambahkan tekanan luar
misalnya dengan menekan permukaan zat cair tersebut, pertambahan tekanan dalam
zat cair adalah sama di segala arah. Jadi, jika diberikan tekanan luar, setiap bagian
zat cair mendapat tekanan yang sama (Lohat, 2008).

Blaise Pascal (1623-1662) adalah fisikawan Prancis yang lahir di Clermount


pada 19 Juli 1623. Pada usia 18 tahun, menciptakan kalkulator digital pertama di
dunia. Pascal menghabiskan waktunya dengan bermain dan melakukan eksperimen
terus-menerus selama pengobatan kanker yang dideritanya. Pascal menemukan
teori hukum Pascal dengan eksperimennya bermain-main dengan air.

Hukum Pascal yang berbunyi, “tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah”. Jika suatu fluida yang
dilengkapi dengan sebuah penghisap yang dapat bergerak maka tekanan di suatu
titik tertentu tidak hanya ditentukan oleh berat fluida di atas permukaan air tetapi
juga oleh gaya yang dikerahkan oleh penghisap. Berikut ini adalah gambar fluida
yang dilengkapi oleh dua penghisap dengan luas penampang berbeda. Penghisap
pertama memiliki luas penampang yang kecil (diameter kecil) dan penghisap yang
kedua memiliki luas penampang yang besar (diameter besar) (Kanginan, 2007).

2.2 Sistem Hidraulik

Sistem hidraulik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan


daya dengan menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk
memperoleh daya yang lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan. Dimana
fluida penghantar ini dinaikan tekanannya oleh pompa pembangkit tekanan yang
kemudian diteruskan ke silinder kerja melalui pipa-pipa saluran dan katup-katup.
Gerakan translasi batang piston dari silinder kerja yang diakibatkan oleh tekanan
fluida pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundur.
Prinsip dasar sistem hidraulik berasal dari hukum Pascal, dimana tekanan dalam
fluida statis harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1. Tekanan bergerak tegak lurus pada permukaan bidang.
2. Tekanan disetiap titik sama untuk semua arah.
3. Tekanan yang diberikan kesebagian fluida dalam tempat tertutup,
merambat secara seragam ke bagian lain fluida.

2.2 Eksavator

Excavator adalah Alat berat yang terdiri dari batang, tongkat, keranjang dan
rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan digunakan untuk penggalian
(akskavasi) . Rumah rumah diletakan diatas kereta bawah yang dilengkapi Roda
rantai atau Roda. Ekskavator pertama kali diciptakan pada tahun 1835 oleh William
Smith Otis, seorang ahli mekanik asal Amerika Serikat. Pada awalnya ekskavator
dijalankan dengan menggunakan mesin uap dan digunakan sebagai alat penggalian
untuk membangun rel kereta api. Pada tahun 1839 William Smith Otis menerima
patent atas karya ekskavator temuannya dan kemudian meninggal dunia pada tahun
yang sama (1839). Pada tahun 1840 tercatat ada 7 buah excavator dan merupakan
excavator pertama di dunia yang diciptakan oleh William Smith Otis.
Excaavator menggunakan Winch dan Tali besi untuk bergerak. Excavator adalah
perkembangan alami dari Penggaruk Uap dan sering juga disebut Power shovel.

Sedangkan ekskavator adalah adalah alat yang serba guna yang dapat untuk
menggali tanah, membuat parit, memuat material ke dump truck atau kayu ke
trailer. Dengan kombinasi penggatian attachment maka dapat digunakan untuk
memecah batu, mencabut tanggul, membongkar aspal dan lain-lain. Kontruksi
excavator bagian atasnya (upper structure) mampu berputar (swing) 360 derajat,
sehingga alat ini sangat lincah untuk penggalian dan pemindahan tanah pada area
yang sempit.
BAB III

PERENCANAAN/DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
1. Bor
2. Pisau Cutter
3. Spidol
4. Penggaris
3.1.2 Bahan
1. Stick Ice Cream
2. Tusuk Gigi
3. Lem
4. Selang Infuse

3.2 Langkah –langkah pembuatan


1. Gambar desain yang nantinya akan digunakan sebagai mal yang akan
ditempel pada acrylic dan untuk dipotong, bisa menggunakan spidol dan
penggaris.
2. Setelah gambar desain dibuat, gunting gambar tersebut mengikuti alur
gambarnya dan temple pada acrylic sebagai malnya.
3. Setelah acrylic sudah di mal potong acrylic tersebut dengan menggunakan
pisau cutter.
4. Acrylic terpotong semu, rancang acrlic menjadi lengan excavator, untuk
merkatkan potongan acrylic tadi gunakan lem.
5. Setelah itu sambungkan dengan alas papan ujian.
6. Siapkan sutikan yang sudah tersambung dengan selang, yang berisikan
fluida, lalu ikat suntikan tersebut pada titik-titik pergerakan.
3.3 Cara Kerja Exavator

Model excavator hidraulik terdapat dua pasang suntikan. Sepasang suntikan


terdiri atas dua macam suntikan. Pada prinsipnya dalam sepasang suntikan,
terdiri atas suntikan pertama sebagai penghisap dan suntikan kedua sebagai
recervoir. Kedua suntikan tersebut dihubungkan dengan selang, demikian pula
pada sepasang suntikan yang lain.

Sepasang suntikan pertama, penghisap berfungsi untuk menghisap air dari


recervoir melalui selang (penghubung penghisap dengan recervoir) dan
mendorongnya kembali ke recervoir, sehingga recervoir dapat menggerakkan
lengan excavator hidraulik. Sedangkan sepasang suntikan kedua, penghisap
berfungsi untuk menghisap air dari recervoir melalui selang (penghubung
penghisap dengan recervoir) dan mendorongnya kembali ke recervoir, sehingga
recervoir dapat menggerakkan excavator hidraulik.

3.4 Anggaran Biaya

no Nama Barang Harga Satuan Jumlah Total


1 Lem Tembak 2000 2 4000
2 Karton Tebal 12000 1 12000
3 Tusuk gigi 2000 1 2000
4 Selang 4000 2 8000
5 Stick Ice Cream 3000 1 3000
6 Suntikan 2000 8 16000
7 Power Glue 6000 1 6000
8 Gunting 10000 1 10000
9 Cutter 15000 1 15000
Grand Total 76000
BAB IV

PEMBAHASAN DAN ANALISA

4.1 Pelaksanaan Percobaan


Dalam pelaksanaan percobaan ini beberapa hal yang tidak sesuai
seperti apa yang kami harapkan. Seperti pergerakan exacavator yang
kurang maksimum dibagian rotasi hal ini bisa terjadi dikarenakan
perbedaan volume suntikan dialat control dengan dibagian tersebut.
Kurangnya keseimbangan excavator yang cendurung condong ke depan
hal ini bisa terjadi karena proposi bagian excavator kurang stabil.

4.2 Analisa Percobaan


Berdasarkan permasalahan yang dijabarkan diatas kami mencari
solusi agar masalah tersebut dapat di atasi. Untuk masalah pertama kami
mengganti suntikan dengan ukuran volume yang sama, karena sesuai
dengan bunyi hukum pascal “Tekanan yang diberikan pada suatu zat cair
didalam suatu wadah, akan diteruskan ke segala arah dan sama besar”.
Untuk masalah kedua kami memotong bagian depan excavator dengan
harapan agar excavator dapat berdiri dengan seimbang dan hal ini
berhasil.
BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN

Model excavator hidraulik merupakan alat peraga atau miniatur dari excavator
hidraulik yang dapat digunakan untuk pengaplikasian hukum Pascal dan
penerapannya dalam fluida statis.

Sistem kerja model excavator hidraulik menggunakan sistem hidraulik, yaitu suatu
bentuk perubahan atau pemindahan daya dengan menggunakan media penghantar
berupa fluida cair untuk memperoleh daya yang lebih besar dari daya awal yang
dikeluarkan.

Model excavator hidraulik mampu memeragakan gerakan dari excavator hidraulik


seperti mengangkat boom (batang excavator) dan arm (lengan excavator) dan
mampu berputar.

Anda mungkin juga menyukai