“EXCAVATOR HIDROLIK”
Disusun oleh :
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum
tentang EXCAVATOR SEDERHANA ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih Ibu Suprapti ST.,MT.
selaku dosen mata kuliah Mekanika Fluida dan Hidrolika yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap laporan praktikum ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai EXCAVATOR
SEDERHANA. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
DASAR TEORI
Hukum Pascal adalah satu hukum dalam ilmu fisika yang berhubungan
dengan zat cair dan gaya-gaya yang ada padanya. Hukum Pascal berbunyi,
“Tekanan yang diberikan pada suatu zat cair didalam suatu wadah, akan diteruskan
ke segala arah dan sama besar”.
Ditinjau dari zat cair yang berada dalam suatu wadah, tekanan zat cair pada
dasar wadah tentu saja lebih besar dari tekanan zat cair pada bagian di atasnya.
Semakin ke bawah, semakin besar tekanan zat cair tersebut. Sebaliknya, semakin
mendekati permukaan atas wadah, semakin kecil tekanan zat cair tersebut.
Besarnya tekanan sebanding dengan ρgh (ρ = massa jenis, g = percepatan
gravitasi dan h = ketinggian/kedalaman) (Lohat, 2008).
Besar tekanan menjadi sama, jika setiap titik pada kedalaman yang
sama. Hal ini berlaku untuk semua zat cair dalam wadah apapun dan tidak
bergantung pada bentuk wadah tersebut. Apabila ditambahkan tekanan luar
misalnya dengan menekan permukaan zat cair tersebut, pertambahan tekanan dalam
zat cair adalah sama di segala arah. Jadi, jika diberikan tekanan luar, setiap bagian
zat cair mendapat tekanan yang sama (Lohat, 2008).
Hukum Pascal yang berbunyi, “tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah”. Jika suatu fluida yang
dilengkapi dengan sebuah penghisap yang dapat bergerak maka tekanan di suatu
titik tertentu tidak hanya ditentukan oleh berat fluida di atas permukaan air tetapi
juga oleh gaya yang dikerahkan oleh penghisap. Berikut ini adalah gambar fluida
yang dilengkapi oleh dua penghisap dengan luas penampang berbeda. Penghisap
pertama memiliki luas penampang yang kecil (diameter kecil) dan penghisap yang
kedua memiliki luas penampang yang besar (diameter besar) (Kanginan, 2007).
2.2 Eksavator
Excavator adalah Alat berat yang terdiri dari batang, tongkat, keranjang dan
rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan digunakan untuk penggalian
(akskavasi) . Rumah rumah diletakan diatas kereta bawah yang dilengkapi Roda
rantai atau Roda. Ekskavator pertama kali diciptakan pada tahun 1835 oleh William
Smith Otis, seorang ahli mekanik asal Amerika Serikat. Pada awalnya ekskavator
dijalankan dengan menggunakan mesin uap dan digunakan sebagai alat penggalian
untuk membangun rel kereta api. Pada tahun 1839 William Smith Otis menerima
patent atas karya ekskavator temuannya dan kemudian meninggal dunia pada tahun
yang sama (1839). Pada tahun 1840 tercatat ada 7 buah excavator dan merupakan
excavator pertama di dunia yang diciptakan oleh William Smith Otis.
Excaavator menggunakan Winch dan Tali besi untuk bergerak. Excavator adalah
perkembangan alami dari Penggaruk Uap dan sering juga disebut Power shovel.
Sedangkan ekskavator adalah adalah alat yang serba guna yang dapat untuk
menggali tanah, membuat parit, memuat material ke dump truck atau kayu ke
trailer. Dengan kombinasi penggatian attachment maka dapat digunakan untuk
memecah batu, mencabut tanggul, membongkar aspal dan lain-lain. Kontruksi
excavator bagian atasnya (upper structure) mampu berputar (swing) 360 derajat,
sehingga alat ini sangat lincah untuk penggalian dan pemindahan tanah pada area
yang sempit.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Model excavator hidraulik merupakan alat peraga atau miniatur dari excavator
hidraulik yang dapat digunakan untuk pengaplikasian hukum Pascal dan
penerapannya dalam fluida statis.
Sistem kerja model excavator hidraulik menggunakan sistem hidraulik, yaitu suatu
bentuk perubahan atau pemindahan daya dengan menggunakan media penghantar
berupa fluida cair untuk memperoleh daya yang lebih besar dari daya awal yang
dikeluarkan.