Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

“EXCAVATOR HIDROLIK SEDERHANA"

Disusun oleh :

Margareta Rosa Maharani

18 - IXJ

SMP NEGERI 4 KEPANJEN


Jl. Kawi No. 3 Kabupaten Malang 65163 Jawa Timur
Telp. 0341-395013 FAX.0341-393699
Smpn4.kepanjen@yahoo.co.id WEB smp4kepanjen.sch.id
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia-Nya saya dapat menyelesaikan laporan praktikum tentang
EXCAVATOR SEDERHANA ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih Ibu Pipit Meyrlina S.Pd.. selaku guru
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang telah memberikan tugas ini kepada
saya, sebagai Ujian Praktik.

Saya sangat berharap laporan praktikum ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai EXCAVATOR
SEDERHANA. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.


Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang bnayak. Sebelumnya kami mohon maaf apabila ada kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan saya mohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan dimasa depan.

Malang, 5 Maret 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gedung-gedung tinggi yang menjulang,jalan tol yang semakin


panjang, adalah hasil suatu pekerjaan kontruksi. Pekerjaan
kontruksi diera ini sangat sering dilakukan untuk memajukan suatu
wilayah. Pekerjaan kontruksi adalah pekerjaan berat yang
membutuhkan banyak alat bantu dari yang sederhana seperti
cangkul,sendok semen dan lain sebagainya sampai yang berat seperti
excavator.

Eksavator merupakan alat alternatif yang dapat bekerja


mempersingkat waktu kerja dengan tujuan untuk menghemat biaya dan
tenaga.  Semua gerakan dan fungsi eksavator berasal dari sistem
hidraulik yaitu bentuk perubahan atau pemindahan daya dengan
menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk memperoleh
daya yang lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan

Prinsip dasar sistem hidraulik adalah menggunakan hukum


Pascal, yang berbunyi “Tekanan yang diberikan pada suatu zat
cair didalam suatu wadah, akan diteruskan ke segala arah dan sama
besar”. Eksavator memanfaatkan fluida hidraulik untuk
menghasilkan daya. kemudian ditransmisikan ke komponen-komponen
hidraulik yang terdapat pada eksavator tersebut seperti Pompa
Hidraulik, Katup, Aktuator, Silinder Hidraulik, dan Motor
Hidraulik.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengangkat tema


dengan judul “Eksavator Hidrolik Sederhana”. Karena model
eksavator hidrolik merupakan suatu alat peraga yang cara kerjanya
hampir sama dengan eksavator. Dengan adanya model eksavator
hidraulik ini, diharapkan dapat membuktikan penerapan hukum pascal
dalam kehidupan nyata.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkn latar belakang diatas, maka ada beberap rumusan masalah yang
dapat dipparkan sebagai berikut:
1. Apa prinsip yang digunakan pada alat percobaan sederhana ini?
2. Apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan sederhana
ini?
3. Bagaimana prinsip kerja excavator hidrolik ini?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi cara kerja excavator hidrolik ini?

1.3 Tujuan Makalah


Adapun tujuan dari percobaan ini:
1. Memahami prinsip yang digunakan pada percobaan ini
2. Mengetahui alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini
3. Dapat mengetahui cara kerja dari excavator hidrolik.
4. Dapat membuktikan prinsip yang bekerja dalam excavator hidrolik.
5. Dapat mengetahui hal apa saja yang mempengaruhi cara kerja
excavator hidrolik ini.

BAB II

DASAR TEORI

2.1   Hukum Pascal

Hukum Pascal adalah satu hukum dalam ilmu fisika yang berhubungan


dengan zat cair dan gaya-gaya yang ada padanya. Hukum Pascal berbunyi,
“Tekanan yang diberikan pada suatu zat cair didalam suatu wadah, akan
diteruskan ke segala arah dan sama besar”.
Ditinjau dari zat cair yang berada dalam suatu wadah, tekanan zat cair
pada dasar wadah tentu saja lebih besar dari tekanan zat cair pada bagian di
atasnya. Semakin ke bawah, semakin besar tekanan zat cair tersebut. Sebaliknya,
semakin mendekati permukaan atas wadah, semakin kecil tekanan zat cair
tersebut. Besarnya tekanan sebanding dengan ρgh (ρ = massa jenis, g = percepatan
gravitasi dan h = ketinggian/kedalaman) (Lohat, 2008).

Besar tekanan menjadi sama, jika setiap titik pada kedalaman yang
sama. Hal ini berlaku untuk semua zat cair dalam wadah apapun dan tidak
bergantung pada bentuk wadah tersebut. Apabila ditambahkan tekanan luar
misalnya dengan menekan permukaan zat cair tersebut, pertambahan tekanan
dalam zat cair adalah sama di segala arah. Jadi, jika diberikan tekanan luar, setiap
bagian zat cair mendapat tekanan yang sama (Lohat, 2008).

Blaise Pascal (1623-1662) adalah fisikawan Prancis yang lahir di


Clermount pada 19 Juli 1623. Pada usia 18 tahun, menciptakan kalkulator digital
pertama di dunia. Pascal menghabiskan waktunya dengan bermain dan melakukan
eksperimen terus-menerus selama pengobatan kanker yang dideritanya. Pascal
menemukan teori hukum Pascal dengan eksperimennya bermain-main dengan air.

Hukum Pascal yang berbunyi, “tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah”. Jika suatu fluida yang
dilengkapi dengan sebuah penghisap yang dapat bergerak maka tekanan di suatu
titik tertentu tidak hanya ditentukan oleh berat fluida di atas permukaan air tetapi
juga oleh gaya yang dikerahkan oleh penghisap. Berikut ini adalah gambar fluida
yang dilengkapi oleh dua penghisap dengan luas penampang berbeda. Penghisap
pertama memiliki luas penampang yang kecil (diameter kecil) dan penghisap yang
kedua memiliki luas penampang yang besar (diameter besar) (Kanginan, 2007).

2.2 Sistem Hidrolik

Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau


pemindahan daya dengan menggunakan media penghantar berupa fluida
cair untuk memperoleh daya yang lebih besar dari daya awal yang
dikeluarkan. Dimana fluida penghantar ini dinaikan tekanannya
oleh pompa pembangkit tekanan yang kemudian diteruskan ke silinder
kerja melalui pipa-pipa saluran dan katup-katup. Gerakan translasi
batang piston dari silinder kerja yang diakibatkan oleh tekanan
fluida pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak maju dan
mundur.
Prinsip dasar sistem hidraulik berasal dari hukum Pascal, dimana
tekanan dalam fluida statis harus mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut:
1. Tekanan bergerak tegak lurus pada permukaan bidang.
2. Tekanan disetiap titik sama untuk semua arah.
3. Tekanan yang diberikan kesebagian fluida dalam tempat tertutup,
merambat secara seragam ke bagian lain fluida.

2.2 Eksavator

Excavator adalah Alat berat yang terdiri dari batang, tongkat, keranjang dan
rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan digunakan untuk penggalian
(akskavasi) . Rumah rumah diletakan diatas kereta bawah yang dilengkapi Roda
rantai atau Roda. Ekskavator pertama kali diciptakan pada tahun 1835 oleh
William Smith Otis, seorang ahli mekanik asal Amerika Serikat. Pada awalnya
ekskavator dijalankan dengan menggunakan mesin uap dan digunakan sebagai
alat penggalian untuk membangun rel kereta api. Pada tahun 1839 William Smith
Otis menerima patent atas karya ekskavator temuannya dan kemudian meninggal
dunia pada tahun yang sama (1839). Pada tahun 1840 tercatat ada 7 buah
excavator dan merupakan excavator pertama di dunia yang diciptakan oleh
William Smith Otis. Excaavator  menggunakan Winch dan Tali besi untuk
bergerak. Excavator  adalah perkembangan alami dari Penggaruk Uap dan sering
juga disebut Power shovel.

Sedangkan ekskavator adalah adalah alat yang serba guna yang dapat untuk
menggali tanah, membuat parit, memuat material ke dump truck atau kayu ke
trailer. Dengan kombinasi penggatian attachment maka dapat digunakan untuk
memecah batu, mencabut tanggul, membongkar aspal dan lain-lain. Kontruksi
excavator bagian atasnya (upper structure) mampu berputar (swing) 360 derajat,
sehingga alat ini sangat lincah untuk penggalian dan pemindahan tanah pada area
yang sempit.

BAB III

PERENCANAAN/DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
1. Pisau Cutter
2. Spidol
3. Penggaris
4. Gunting
3.1.2 Bahan
1. Kardus
2. Tusuk Gigi
3. Lem tembak
4. Selang Infuse
5. Suntik 5mm
6. Air
7. Tinta
8. Power Glue

3.2 Langkah –langkah pembuatan


1. Gambar desain yang nantinya akan digunakan sebagai mal yang akan
ditempel pada kardus dan untuk dipotong, bisa menggunakan spidol dan
penggaris.
2. Setelah gambar desain dibuat, gunting gambar tersebut mengikuti alur
gambarnya dan temple pada kardus sebagai malnya.
3. Setelah kardus sudah di mal potong kardus tersebut dengan
menggunakan pisau cutter.
4. Kardus terpotong semu, rancang kardus menjadi lengan excavator, untuk
merkatkan potongan kardus tadi gunakan lem.
5. Setelah itu sambungkan dengan alas kardus.
6. Siapkan sutikan yang sudah tersambung dengan selang, yang berisikan
air berwarna, lalu ikat suntikan tersebut pada titik-titik pergerakan.
3.3 Cara Kerja Exavator

Model excavator hidrolik terdapat tiga pasang suntikan. Sepasang suntikan


terdiri atas dua macam suntikan. Pada prinsipnya dalam sepasang suntikan,
terdiri atas suntikan pertama sebagai penghisap dan suntikan kedua sebagai
recervoir. Kedua suntikan tersebut dihubungkan dengan selang, demikian pula
pada sepasang suntikan yang lain.

Sepasang suntikan pertama, penghisap berfungsi untuk menghisap air dari


recervoir melalui selang (penghubung penghisap dengan recervoir) dan
mendorongnya kembali ke recervoir, sehingga recervoir dapat menggerakkan
lengan excavator hidraulik. Sedangkan sepasang suntikan kedua, penghisap
berfungsi untuk menghisap air dari recervoir melalui selang (penghubung
penghisap dengan recervoir) dan mendorongnya kembali ke recervoir,
sehingga recervoir dapat menggerakkan excavator hidrolik.

3.4 Anggaran Biaya

no Nama Barang Harga Satuan Jumlah Total


1 Lem Tembak 2000 2 4000
2 Karton Tebal 12000 1 12000
3 Tusuk gigi 2000 1 2000
4 Selang 4000 2 8000
5 Stick Ice Cream 3000 1 3000
6 Suntikan 2000 8 16000
7 Power Glue 6000 1 6000
8 Gunting 10000 1 10000
9 Cutter 15000 1 15000
Grand Total 76000

BAB IV

PEMBAHASAN DAN ANALISA

8.1 Pelaksanaan Percobaan


Dalam pelaksanaan percobaan ini beberapa hal yang tidak sesuai
seperti apa yang kami harapkan. Seperti pergerakan exacavator yang
kurang maksimum dibagian rotasi hal ini bisa terjadi dikarenakan
perbedaan volume suntikan dialat kontrol dengan dibagian tersebut.
Kurangnya keseimbangan excavator yang cendurung condong ke depan
hal ini bisa terjadi karena proposi bagian excavator kurang stabil.

8.2 Analisa Percobaan


Berdasarkan permasalahan yang dijabarkan diatas kami mencari
solusi agar masalah tersebut dapat di atasi. Untuk masalah pertama kami
mengganti suntikan dengan ukuran volume yang sama, karena sesuai
dengan bunyi hukum pascal “Tekanan yang diberikan pada suatu
zat cair didalam suatu wadah, akan diteruskan ke segala
arah dan sama besar”. Untuk masalah kedua kami memotong
bagian depan excavator dengan harapan agar excavator
dapat berdiri dengan seimbang dan hal ini berhasil.

BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN

Model excavator hidraulik merupakan alat peraga atau miniatur dari excavator
hidraulik yang dapat digunakan untuk pengaplikasian hukum Pascal.
Sistem kerja model excavator hidrolik menggunakan sistem hidrolik, yaitu suatu
bentuk perubahan atau pemindahan daya dengan menggunakan media penghantar
berupa fluida cair untuk memperoleh daya yang lebih besar dari daya awal yang
dikeluarkan.

Model excavator hidraulik mampu memeragakan gerakan dari excavator hidrolik


seperti mengangkat boom (batang excavator) dan arm (lengan excavator) dan
mampu berputar.

Anda mungkin juga menyukai