Anda di halaman 1dari 9

PETA KONSEP

Dinamika Rotasi

Momen Gaya
terkait terkait dengan
dengan Konsep
Rotasi Benda Momen Kopel
Tegar

Momen Inersia
terkait
dengan

Momentum Sudut

terkait
Keadaan dengan
Usaha dan Energi
Setimbang Titik Berat

Dinamika dan
Hukum Newton

Kesetimbangan Kesetimbangan
Partikel Benda Tegar

Kesetimbangan Kesetimbangan Kesetimbangan


Stabil Labil Netral
MATERI

A. Rotasi Benda Tegar

Apakah yang dimaksud dengan benda tegar? Dalam fisika, benda tegar
digunakan untuk menyatakan suatu benda yang tidak akan berubah bentuknya setelah
suatu gaya dikerjakan pada benda tersebut. Berdasarkan definisi tersebut, coba Anda
berikan contoh-contoh benda tegar dalam kehidupan sehari-hari. Anda akan
menemukan banyak sekali benda tegar yang mengalami rotasi. Sebagai conoh
DVD/CD yang berputar didalam CD/DVD player, roda mobil atau sepeda motor dan
masih banyak lagi contoh-contoh yang lainnya. Apakah yang menyebabkan terjadinya
gerak rotasi? Untuk dapat menjawab pertanyaan ini lakukan berikut ini.

Kegiatan 1 : Praktikum
Lakukan kegiatan ini secara berkeompok yang terdiri atas 4 orang. Tunjukkan sikap
kerja sama dalam melakukan kegiatan ini dan jangan lupa memerhatikan prinsip
keselamatan kerja di dalam melakukan setiap langkahnya.
Tujuan : Mengamati pengaruh posisi titik tangkap gaya pada terhadap rotasi benda
tegar.
Alat dan Bahan :
1. Mistar
2. Gunting
3. Kardus Bekas
4. Spidol
5. Air secukupnya
6. Botol air mineral 500 mL
7. Paku

Langkah Kerja :

1. Buatlah potongan kardus bekas berukuran 30 cm x 3 cm.


2. Buat skala menggunakan spidol pada potongan kardus tersebut dengan ukuran 5
cm tiap skalanya dan beri tanda (lihat gambar).
3. Tancapkan paku tepat ditengah-tengah potongan kardus (di garis nol).
4. Isi botol dengan air kemudian tutup botol tersebut dan tancapkan paku pada tutup
botol (lihat gambar).
5. Simpan botol ditempat yang datar.
6. Gunakan ujung spidol untuk menyentuh potongan kardus berskala pada garis
berskala 3 ke arah depan Anda. Amati apa yang terjadi pada potongan kardus.
7. Lakukan langkah 6 untuk sentuhan ke arah belakang Anda. Amati apa yang terjadi
pada potongan kardus.
8. Lankukan langkah 6 dan 7 pada garis skala 2,1,0,-1,-1,-2, dan -3.
9. Lengkapi data pengamatan berikut berdasarkan hasil percobaan kelompok Anda.

Garis Skala yang Arah Sentuhan Keadaan Batang Kardus


Disentuh
3 Ke depan
Ke belakang
2 Ke depan
Ke belakang
1 Ke depan
Ke belakang
0 Ke depan
Ke belakang
-3 Ke depan
Ke belakang
-2 Ke depan
Ke belakang
-1 Ke depan
Ke belakang

Pertanyaan dan Tugas :


1. Apa yang terjadi pada batang kardus ketika disentuh di setiap posisi skala
yang berbeda?
2. Diskusikan hasil pengamatan Anda di dalam kelompok kemudian buatlah
laporan singkat dan presentasika hasilnya.
1. Momen Gaya
Berdasarkan kegiatan 1, anda akan melihat bahwa ketika batang kardus di
sentuh di posisi 3, 2, 1, -1, -2, dan -3 maka batang kardus tersebut akan cenderung
berputar (berotasi), sedangkan ketika di sentuh di posisi 0 (titik pusat/poros) batang
kardus tersebut tidak berputar. Berdasarkan hal ini, maka dapat dikatakan bahwa
suatu benda tegar dapat berputar (bergerak rotasi) jika pada benda tersebut
dikerjakan suatu gaya yang tidak melalui pusat massa (poros) benda. Gaya yang
dapat menyebabkan suatu benda berotasi dinamakan momen gaya atau torsi. Dalam
fisika, momen gaya didefinisikan sebagai hasil perkalian silang antara vektor posisi
titik kerja gaya dengan vektor gaya.
Misalkan, sebuah tongkat mempunyai poros di titik P. kemudian pada tongkat
bekera sebuah gaya F di titik Q sehingga tongkat berputar (lihat gambar 6.1)
Jika r adalah vektor posisi titik kerja gaya terhadap poros dan ɵ adalah sudut
antara r dan F, maka momen gaya F terhadap titik poros P adalah perkalian vektor
gaya F dengan vektor posisi r. Secara matematis, momen gaya ini dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut.
T=Fxr

Dengan :

T = vektor momen gaya


r = vektor posisi titik kerja gaya terhadap poros (m)
F = vektor gaya (N)

Berdasarkan konsep perkalian silang vektor, maka besar vektor momen gaya
dapat dinyatakan sebagai berikut

T = F r sin ɵ

Berdasarkan gambar 6.1, r sin ɵ yang dinyatakan dengan simbol d (seperti tampak
pada gambar) dinamakan lengan momen sehingga jika dinyatakan dalam lengan
momen, maka persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut
T=Fd
Dengan :
d = lengan momen (cm)
Dalam hal ini, lengan momen didefinisikan sebagai panjang garis yang ditarik dari
titik poros sampai memotong tegak lurus garis kerja gaya. Sementara itu, garis kerja
gaya adalah garis yang dibuat melalui vektor gaya yang bekerja. Dengan demikian,
besar momen gaya yang menyebabkan benda berotasi dipengaruhi oleh panjang
lengan momen dan besarnya gaya yang bekera pada benda.
Momen gaya bukan merupakan bentuk energi sehingga satuannya tidak boleh ditulis
dengan joule atau erg, tetapi dengan newton m atau dyne cm. Momen gaya termasuk
ke dalam besaran vektor sehingga momen gaya mempunyai besar dan arah.
2. Momen Kopel

Pasangan dua buah gaya yang sama besar, mempunyai garis kerja yang sejajar
(tidak berhimpit) dan arahnya berlawanan disebut kopel.

Kopel yang bekerja pada sebuah benda dapat menyebabkan benda tersebut
bergerak rotasi, tetapi tidak dapat menyebabkan benda bergerak translasi. Dengan
demikian, kopel dapat menimbulkan momen terhadap benda yang dinamakan
dengan momen kopel.

Momen kopel yang ditimbulkan oleh sepasang gaya pada suatu benda
besarnya selalu sama pada semua titik. Secara matematis, momen kopel didefinisikan
sebagai perkalian salah satu gaya dengan jarak tegak lurus antara kedua garis gaya
tersebut. Dalam bentuk persamaan, momen kopel dapat ditulis sebagai berikut

M=Fd

Seperti halnya momen gaya, momen kopel juga merupakan besaran vektor
sehingga di samping mempunyai besar atau nilai, momen kopel juga memiliki arah.

Arah momen kopel yang searah dengan putaran jarum jam diberi tanda positif
(+), sedangkan arah momen kopel yang berlawanan dengan jarum jam diberi tanda
negatif (-).

Apabila pada sebuah benda terdapat beberapa buah kopel sebidang, resultan
momen kopelnya neerupakan jumlah aljabar dari masing-masing momen kopelnya.

3. Momen Inersia

Pada gerak translasi, massa merupakan besaran yang menyatakan ukuran


kelembaban suatu benda. Sementara itu, pada gerak rotasi, besaran untuk menyatakan
ukuran kelembaban suatu benda yang analog dengan massa adalah momen inersia.

Momen inersia sebuah partikel yang berotasi pada porosnya didefinisikan


sebagai hasil kali massa partikel dengan kuadrat jarak partikel terhadap sumbu
putarnya atau porosnya. Secara matematis, momen inersia dapat dituliskan sebagai
berikut

I = m r2
4. Momentum Sudut

Momentum sudut didefinisikan sebagai hasil kali momen inersia dengan


kecepatan sudut. Secara matematis, dinyatakan sebagai berikut

L=Iw

Sama halnya dengan momentum linier, momentum sudut juga merupakan


besaran vektor sehingga momentum sudut memiliki besar (nilai) dan arah. Arah
momentum sudut dari suatu benda yang berotasi dapat ditentukan dengan aturan
tangan kanan, seperti pada gambar 6.17. arah ibu jari menyatakan arah momentum
sudut dan arah keempat jari menyatakan arah putaran (rotasi).

a. Hubungan momentum sudut dengan momen gaya


b. Hukum kekekalan momentum sudut

HALAMAN 169
2. Keseimbangan Benda Tegar

Anda telah mempelajari konsep keseimbangan partikel. Apakah konsep ini


juga berlaku untuk keseimbangan benda tegar ? jika pada partikel keadaan
keseimbangannya hanya diperhitungkan dari keadaan gerak translasinya saja, maka
pada benda tegar keadaan keseimbangannya diperhitungkan dari keadaan gerak
translasi dan keadaan gerak rotasinya.

Oleh karena itu, benda tegar berada dalam keadaan keseimbangan apabila
resultan gaya yang bekerja pada benda tegar sama dengan nol dan resultan momen
gaya yang bekerja pada benda tegar juga sama dengan nol. Secara matematis, syarat
keseimbangan benda tegar dapat dinyatakan sebagai berikut

ΣF = 0 Dan ΣT = 0

Sama halnya dengan partikel, benda tegar pun dalam keadaan seimbang dapat
berada dalam keseimbangan statis (diam) atau dalam keseimbangan dinamis
(bergerak dengan kecepatan linear v dan kecepatan sudut w konstan).

Keseimbangan statis benda tegar didefinisikan sebagai benda dalam keadaan


seimbang (translasi dan rotasi), yang dipenuhi oleh ΣF = 0 Dan ΣT = 0, dan benda
harus dalam keadaan diam, yang dipenuhi oleh kecepatan linier v = 0 dan kecepatan
sudut w = 0.

Apabila benda tegar berada pada suatu bidang datar (misalnya bidang X-Y),
maka syarat keseimbangan statis benda tegar adalah :

ΣFx = 0
ΣFy = 0
ΣT = 0

Konsep keseimbangan statis benda tegar ini banyak dimanfaatkan dalam


bidang teknik, misalnya pada konstruksi gedung, jembatan, pemasangan engsel, dan
lain-lain. Berikut ini contoh-contoh konstruksi keseimbangan statis benda tegar.

Untuk menyelesaikan soal-soal keseimbangan statis benda tegar dapat


menggunakan langkah - langkah berikut ini :

a. gambar sketsa soal dan tuliskan data-data yang diketahui

b. tentukan benda yang ditinjau

c. gambarkan semua gaya yang bekerja pada benda yang ditinjau

d. tentukan sumbu koordinat (sumbu X dan sumbu Y), bila ada gaya yang tidak
terletak pada sumbu X dan sumbu Y, uraikan gaya-gaya tersebut pada kedua sumbu

e. gunakan syarat keseimbangan untuk benda yang ditinjau, yakni ΣFx = 0, ΣFy = 0,
ΣT = 0. perhatikan tanda pada tiap-tiap komponen gaya dan komponen momen gaya
sesuai dengan perjanjian yang telah di tetapkan. Pada umumnya, gaya ke atas atau
ke kanan bertanda positif, gaya ke bawah atau ke kiri bertanda negatif, dan momen
gaya searah jarum jam bertanda positif, momen gaya berlawanan dengan arah jarum
jam bertanda negatif.

f. gabungkan persamaan - persamaan yang telah diperoleh dari langkah e untuk


menghitung besaran -besaran yang ditanyakan.

Coba anda perhatikan gambar 6.23. Gambar tersebut menunjukkan beberapa


konstruksi keseimbangan statis benda tegar. Untuk memahaminya, simaklah contoh
soal berikut ini.
3. Titik Berat

Benda tegar terdiri atas partikel - partikel atau bagian - bagian yang tiap - tiap
partikelnya mempunyai berat tertentu. Apabila semua gaya berat partikel pada benda
tersebut dijumlahkan, akan didapat sebuah titik berat. Titik tangkap gaya berat suatu
benda disebut titik berat. Untuk memahami konsep titik berat lakukan kegiatan
berikut ini.

Kegiatan 8 : Praktikum

Lakukan kegiatan ini secara berkelompok yang terdiri atas 4 orang. Tunjukkan
sikap kerja sama dalam melakukan kegiatan ini dan jangan lupa untuk
memperhatikan prinsip keselamatan kera di dalam melakukan setiap langkahnya.

Tujuan : menentukan titik berat suatu bidang

Alat dan bahan :

1. Kertas karton
2. Gunting
3. Benang
4. Pensil (2 buah)
5. Penggaris

Langkah kerja :

1. Potonglah kertas karton membentuk bidang di samping

2. Buatlah lubang pada titik A, B, dan C dengan menggunakan uung pulpen sebagai
tempatuntuk memasukkan benang

3. Ikatkan pensil pada salah satu ujung benang dan gantung benang melalui lubang A
dan berikan tanda pada kertas karton menggunakan garis putus-putus sepanjang
kedudukan benang.

4. Ulangi langkah 3 untuk lubang B dan C

5. Titik potong garis putus-putus dari A, B, C adalah posisi titik berat bidang tersebut.
Pertanyaan dan Tugas :

1. Sesuai dengan ukuran dan bentuk bidang dalam percobaan ini, tentukan posisi
dari titik berat bidang dengan cara perhitungan. (untuk melakukan kegiatan ini,
anda membutuhkan timbangan atau neraca)
2. Bandingkan dan jelaskan hasil percobaan dengan hasil perhitungan
3. Apa kesimpulan anda dari kegiatan ini ?
4.Persentasikan hasil kesimpulan anda di depan kelas, kemudian bandingkan dengan
teman yang lain.

4. Jenis-jenis Keseimbangan

Apabila suatu benda dalam keadaan seimbang diberi gangguan kecil,


benda tersebut dapat memiliki kemungkinan 3 keadaan seimbang bergantung pada
kedudukan titik beratnya ketika benda tersebut diberi sedikit gangguan. Adapun jenis
- jenis keseimbangan tersebut, yaitu keseimbangan stabil, keseimbangan labil, dan
keseimbangan netral.

Keseimbangan stabil atau keseimbangan mantap adalah keseimbangan yang


dialami benda ketika benda akan kembali ke kedudukan seimbangnya semula setelah
gangguan pada benda tersebut dihilangkan.

Keseimbangan labil adalah keseimbangan yang dialami benda dimana benda


tidak akan kembali ke kedudukan seimbangnya semula setelah gangguannya
dihilangkan tetapi bahkan meningkatkan gangguan tersebut.

Keseimbangan netral atau keseimbangan yang dialami benda dimana


gangguan kecil yang diberikan pada benda tidak memengaruhi kedudukan
keseimbangan benda.

Anda mungkin juga menyukai