Termometer
Termometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur suhu dalam
bentuk penunjukan angka. Secara umum termometer terbuat dari pipa
kaca yang diisi zat cair. Prinsip dasar digunakannya zat cair sebagai
pengisi termometer adalah zat cair akan mengalami perubahan
volume ketika suhunya berubah. Sebuah termometer dapat digunakan
sebagai alat pengukur suhu jika sebuah termometer memiliki sifat
fisika yang mengalami perubahan terhadap suhu. Sifat fisika tersebut
semisal pemuaian suatu kolom cairan pada pipa kapiler, pemuaian
suhu keping bimetal, tekanan gas pada volum tetap, dan hambatan
listrik pada termokopel.
1. Termometer Raksa
Termometer air raksa ialah termometer yang menggunakan air raksa atau
merkuri sebagai pengisinya. Nilai suhunya ditampilkan dengan cara
naiknya air raksa dan kita mengetahui nilainya dengan melihat angka yang
dicapai oleh air raksa pada pipa kapiler . Jika suhu panas, air raksa akan
memuai sehingga kita akan melihat air raksa pada tabung kaca naik dan
pada suhu turun, air raksa akan tetap berada pada posisi ketika suhu panas.
Hal itu disebabkan adanya konstraksi yang menghambat air raksa untuk
kembali ke keadaan semula. OIeh karena itu, untuk mengembalikan air
raksa ke posisi dasar, kita harus mengibas-ibaskan termometer ini. Waktu
yang diperlukan untuk pengukurannya sekitar 3-5 menit.
Keuntungan:
Raksa mudah dilihat karena mengkilap seperti perak;
Volume raksa berubah secara teratur ketika terjadi perubahan suhu;
Raksa tidak membasahi dinding kaca;
Jangkauan suhu cukup lebar antara -40 °C hingga 350 °C;
Raksa memiliki panas secara merata sehingga menunjukkan suhu
yang cepat dan tepat.
Kekurangan:
Harga raksa mahal;
Raksa tidak dapat mengukur suhu yang sangat rendah;
Raksa merupakan senyawa beracun sehingga beresiko jika sampai
pecah.
2. Termometer Alkohol
Keuntungan:
Kerugian:
Sementara itu, air tidak dapat digunakan untuk mengisi termometer. Hal
ini disebabkan:
o Jangkauan suhu air terbatas, mulai dari 0 °C sampai dengan 100
°C;
o Air tidak berwarna sehingga sulit untuk dilihat;
o Air membasahi dinding kaca;
o Air mengalami perubahan volume yang sangat kecil ketika
dipanaskan;
o Perubahan suhu air memerlukan waktu lama sehingga mengurangi
ketelitian pembacaan skala.
Oleh karena pedoman titik atas dan titik bawah adalah sebagai acuan,
maka dimungkinkan terdapat beberapa skala termometer. Andapun juga
dapat menentukan atau membuat skala termometer dengan nama
kalian,hanya saja untuk mensosioalisasikan agar dipakai banyak orang
tidaklah mudah. Berikut ini adalah skala termometer yang lazim dipakai.
Tujuan :
Kegiatan :
1 tetap atas
2 tetap bawah
Pertanyaan:
Pada umumnya zat akan memuai jika dipanaskan. Masalah yang muncul
akibat pemuaian adalah misalnya rel kereta dan jembatan beton melengkung, kaca
jendela dan mobil retak, pipa minyak bengkok, kawat telepon dibiarkan kendor
agar tidak putus saat menyusut. Manfaat pemuaian antara lain pengelingan plat
logam pada pembuatan badan kapal, keping bimetal yang dimanfaatkan pada
sklar termal, termostat bimetal, termometer bimetal, lampu sen mobil dan
sebagainya.
1
koefisien muai gas pada tekanan yang sama (proses isobar) adalah 𝛾 = .
273
Pertambahan volume gas pada tekanan tetap adalah :
A. Kalor
suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki
oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika
suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar,
faktor
1. massa zat
2. jenis zat (kalor jenis)
3. perubahan suhu
Kalor merupakan bentuk lain dari energi. Adapun sifat dari kalor
diantaranya sebagai berikut:
a. Berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah
b. Benda pada saat menerima kalor suhunya mungkin naik atau tetap (pada
saat perubahan fase)
c. Benda pada saat memberi kalor, suhunya turun atau mungkin tetap (pada
saat perubahan fase)
Kalor jenis zat merupakan jumlah kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu satu satuan massa zat sebanyak 1°C. Adapun secara
matematis dituliskan sebagai berikut:
𝑄
𝑐=
𝑚. ∆𝑡
𝑄 = 𝑚. 𝑐. ∆𝑡
Q = m.c.(T2 – T1)
Keterangan:
𝑄 = jumlah kalor yang dikandung zat (kalori atau Joule)
𝑡 = massa zat (gram atau kg)
𝑐 = kalor jenis zat (kal/g°C atau J/kg°C)
∆T = kenaikan suhu (°C)
T2-T1adalah perubahan suhu (0C)
Keterangan :
Pada Q1 es mendapat kalor dan digunakan menaikkan suhu es, setelah suhu
sampai pada 0 C kalor yang diterima digunakan untuk melebur (Q2), setelah
semua menjadi air barulah terjadi kenaikan suhu air (Q3), setelah suhunya
mencapai suhu 100 C maka kalor yang diterima digunakan untuk berubah wujud
menjadi uap (Q4), kemudian setelah berubah menjadi uap semua maka akan
kembali terjadi kenaikan suhu kembali (Q5)
B. Kapasitas Termal
Kapasitas termal merupakan jumlah kalor untuk menaikkan suhu
1°C dari sejumlah zat yang besarnya sama dengan massa air. Secara
matematis dituliskan sebagai berikut:
𝑄
𝐶 = 𝑚. 𝑐 atau 𝐶 = ∆𝑇
Keterangan:
𝐶 = kapasitas termal (kal/°C)
C. Perubahan Wujud
Zat pada saat menerima atau melepas kalor dapat berubah wujud.
Selama perubahan wujud hanya massa dari zat yang tidak mengalami
perubahan.
Keterangan:
A. Perubahan wujud zat padat menjadi zat cair → mencair
B. Perubahan wujud zat cair menjadi padat → membeku
C. Perubahan wujud zat gas menjadi cair → mengembun
D. Perubahan wujud zat cair menjadi gas → menguap
E. Perubahan wujud zat gas menjadi padat → menyublin/mengkristal
F. Perubahan wujud zat padat menjadi gas → menyublin
Kalor laten merupakan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk mengubah
wujud zat bukan untuk menaikan suhu. Contohnya pada proses B-C dan
proses D-E.
Secara matematis dituliskan sebagai berikut:
Q = m. L
Keterangan:
Q= kalor lebur (kal/gram atau J/kg)
Kekekalan energi pada pertukaran kalor, pertama kali diukur oleh Joseph
benda panas (𝑄lepas) sama dengan kalor yang diterima benda dingin
(Qterima).
Berdasarkan deskripsi di atas, maka jika dua buah benda berbeda suhu
didekatkan hingga terjadi kontak termis, maka suhu kedua benda akan
setimbang.
Zat yang melepas atau menyerap kalor maka suhu benda ak an berubah
atau wujudnya berubah. Zat yang mengalami perubahan wujud tidak akan
mengalami perubahan suhu. Demikian sebaliknya, zat yang mengalami
perubahan suhu wujudnya tetap. Kalor yang digunakan untk mengubah
wujud zat disebut kalor laten (L). Besarnya kalor laten adalah :
Tujuan :
Menentukan nilai kapasitas kalor kalorimeter
Kegiatan :
1. Isikan air bermassa m1 bersuhu t1 ke dalam kalorimeter . (Tentukan
massa air dengan ditimbang)
2. Isikan air bermassa m2 bersuhu t2 (setelah dipanaskan) ke dalam
kalorimeter
3. Aduklah kedua massa air sehingga tercapai kesetimbangan dan bersuhu
t c.
4. Lakukan perc obaan ters ebut dengan suhu t1 < t2 dan t1 > t2.
5. Isikan hasil pengamatanmu pada tabel berikut :
Perc. t1 t2 tc
1
2
1. Konduksi
zat.
Contoh:
∆𝑇
𝐻 = 𝑘𝐴
𝑙
Keterangan:
2. Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi hanya terjadi pada zat cair dan gas
perpindahan partikel.
Contoh:
Memanaskan air.
𝐻 = ℎ. 𝐴. ∆𝑇
Keterangan:
5. Radiasi
melalui ruang angkasa yang hampa, ternyata panasnya masih dapat kita
rasakan.
𝑊 = 𝐴𝑒𝜎𝑇 4
Keterangan:
paling baik.
SOAL PILIHAN GANDA
1. Suhu badan normal manusia adalah 37o C. Jika dinyatakan dalam skala
Fahrenheit suhu badan tersebut adalah ... oF.
a. 90,4
b. 98,6
c. 99,3
d. 101,5
e. 180,1
2. Tabel berikut adalah hasiil percobaan dua termometer dengan tiga fluida yang
suhunya berbeda.
Nilai x adalah....°
a. 50
b. 40
c. 30
d. 25
e. 20
3. Pada suhu 300 K batang tembaga yang k oefisien muai linierny a 17.10-6/oC
memiliki panjang 12 cm. Jika suhu batang dijadikan 400 K, maka panjang
batang bertambah ... cm
a. 0,0204
b. 0,204
c. 2,04
d. 0,324
e. 3,24
4. Pelat tipis dari logam dengan lebar 30 cm dan panjang 40 cm berada pada
suhu 20 oC. Jika koefisien muai panjang pelat 1,2.10-5/oC dan pelat dipanasi
hingga 100oC, maka luasnya menjadi.... cm2
a. 1201,5
b. 1202,3
c. 1203,25
d. 1204,0
e. 1205,23
5. Gelas kaca volumenya 750 cm3 penuh berisi raksa pada suhu 0o C. Jika
koefisien muai volume gelas 18.10-5/oC, dan gelas dipanaskan ternyata raksa
yang tumpah 7,02 cm 3, suhu akhir pemanasan tersebut adalah ...oC
a. 20
b. 30
c. 40
d. 50
e. 60
6. Suatu gas dalam ruang tertutup volumenya 5 liter, tekanannya 1 atm dan suhu
87oC. Jika volumeny a dijadikan setengahnya dan suhu diturunkan menjadi
27oC, tekanannya menjadi ... kali
a. 5/3
b. 3/2
c. ¾
d. 2/3
e. 3/5
7. Kalor jenis aluminium 0,21 kal/gr.oC. Besarnya kenaikan suhu dari 0,5 kg
aluminium yang diberi kalor 420 kalori adalah ... oC
a. 25
b. 21
c. 20
d. 16
e. 4
8. Dua buah bola logam tembaga masing-masing bermassa 200 gram dan 500
gram (c tembaga 0,09 kal/gro C) bersuhu sama 25oC. Kedua logam
dimasukkan ke dalam air panas dan setelah setimbang suhunya 75oC. Jika 1
kalori = 4,2 J, maka selisih kalor yang diserap oleh masing-masing bola
adalah ... J
a. 3780
b. 4200
c. 5670
d. 9450
e. 13320
9. Es bermassa x gram bersuhu -10o C dicampur dengan y gram air bersuhu 55o
C. Jika suhu akhir 15oC, kalor lebur es 80 kal/gr, kalor jenis es 0,5 kal/gro C,
maka perbandingan x dan y adalah ...
a. 9/4
b. 5/2
c. 2/5
d. 4/9
e. 4/11
10. Sepotong logam bersuhu 20 gram bersuhu 100oC dimasukkan ke dalam zat
cair 50 gram bersuhu 25o C dan mencapai keseimbangan pada suhu 50oC. Jika
kalor jenis zat cair 20 kal/goC, kalor jenis logam adalah ... kal/goC
a. 20
b. 25
c. 30
d. 40
e. 50
11. Ke dalam sebuah bejana yang berisi A gram air 30oC dimasukkan B gram es
bersuhu -2oC. Setelah isi bejana diaduk, ternyata semua es melebur. Jika
massa bejana diabaikan dan kal or jenis es 0,5 kal/groC dan kalor lebur es 80
kal/gr, maka perbandingan A dan B adalah ...
a. 27:10
b. 8:3
c. 10:27
d. 3:8
e. 1:30
12. Dua logam X dan Y memiliki panjang dan luas penampang sama. Jika selisih
suhu kedua ujung logam X = 80oC, maka hantara kalor 600 kal/s. Jika seleisih
suhu kedua ujung logam Y = 100oC, maka hantara kalornya 300 kal/s.
Perbandingan konduktivitas termal antara logam X dan Y adalah ...
a. 4:3
b. 5:2
c. 3:4
d. 2:5
e. 10:6
13. Dua benda hitam yang sejenis masing -masing bersuhu 327o C dan 27o C. Jika
k edua benda memanc arkan energi dalam bentuk radiasi, maka perbandingan
jumlah energi per sekon yang dipancarkan kedua benda adalah ....
a. 1:4
b. 4:1
c. 1:16
d. 16:1
e. 8:3
14. Batang A dan B luas penampangnya sama. Jika koefisien konduksi batang A
= ¼ kali koefisien konduksi batang B, kemudian keduany a dipanaskan pada
ujung yang sama sehingga perubahan suhunya sama, berarti perbandingan
kelajuan hantaran kalor batang A dan B adalah ...
a. 1:4
b. 1:2
c. 1:1
d. 2:1
e. 4:1
15. Batang besi homogen luas penampangnya 17 cm2, konduktivitas termalnya
4.105 J/m.s.oC dan panjangnya 1 m. Salah satu ujungnya dipanaskan sehingga
perbedaan suhu kedua ujung 30 oC. Besarnya kalor yang merambat dalam 2
sekon adalah .... J
a. 113
b. 227
c. 680
d. 40800
e. 80200
SOAL URAIA N