Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
1. TEMPERATUR
Temperatur adalah besaran termodinamika yang menunjukkan besarnya energi
kinetik translasi rata-rata molekul dalam sistem gas ; temperaur atau suhu diukur dengan
menggunakan termometer (kamus kimia : balai putaka : 2002).
Temperatur atau suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu
suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis,temperatur menunjukkan energi yang
dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam
bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupagetaran. Makin tingginya energi atom-atom
penyusun benda, makin tinggi temperatur benda tersebut.
Temperatur biasanya didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda
atau sistem. Benda yang panas memiliki temperatur yang tinggi, sedangkan benda yang dingin
memiliki temperatur yang rendah. Pada hakikatnya, temperatur adalah ukuran energi kinetik rata-rata
yang dimiliki oleh molekul-molekul sebuah benda.
Sebagai contoh, ketika kita memanaskan sebuah besi atau alumanium maka akan terjadi
proses pemuaian pada besi tersebut. Ketika kita mendinginkan air sampai pada suhu dibawah nol
derajat maka air tersebut akan membeku. Sifat-sifat benda yang bisa berubah akibat adanya perubahan
temperatur atau suhu disebut sifat termometrik.
2. PEMUAIAN
Salah satu fenomena alam yang sering ditemukan adalah fenomena pemuaian. Pemuaian
adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran
suatu benda karena menerima kalor.Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada
zat cair, dan pada zat gas.Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu
dimensi), pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga dimensi). Sedangkan pada
zat cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian volume saja, khusus pada zat gas biasanya diambil nilai
koofisien muai volumenya sama dengan 1/273.
Hukum-hukum fisika sering dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia dalam kehidupannya,
salah satunya adalah pemuaian. Namun, belum banyak masyarakat yang mengetahui hal tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan studi yang lebih mendalam mengenai pemuaiandan penerapannya dalam
kehidupan.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimkasud dengan Temperatur ?
2. Apa yang dimaksud pemuaian?
3. Bagaimana penerapan pemuaian dalam kehidupan?

Batasan masalah
1

Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok perumusan masalah yang ada, maka penulis
membatasi permasalahan pada :
1.
2.
3.
4.

Temperatur atau suhu


Alat ukut temperatur (Termometer)
Pemuaian zat
Penerapan pemuaian dalam kehidupan

BAB II
2

ISI
1. Pengertian Temperatur
Temperatur adalah derajat panas suatu benda. Dua benda dikatakan berada dlam
keseimbangan termal apabila temperaturnya sama.
2. Termometer
Untuk mengetahui panas dan dinginnya suatu benda dapat menggunakan perasaan
tangan kita dan dapat pula dengan menggunakan alat ukurnya yaitu temometer. Mengukur
panas dan dingin suatu benda dengan tangan dan perasaan tidak dapat mengukur suhu secara
tepat. Sedangkan dengan menggunakan thermometer, pengukuran akan lebih tepat berapa
suhu suatu benda.
Thermometer sebagai alat ukur suhu, diisi oleh suatu zat. Zat yang mengisi thermometer
diantaranya:
a. Raksa, adapun keunggulan raksa sebagai pengisi thermometer, diantaranya:
1. Cepat menerima panas
2. Dapat mengukur suhu rendah

39 0 C dan mendidih pada suhu 3570 C.

3. Mudah dilihat, karena mengkilat


4. Tidak membasahi dinding kaca thermometer
5. Pemuaiannya teratur
b. Alcohol, memiliki keunggulan untuk mengukur suhu yang sangat dingin (suhu rendah),
karena alcohol membeku pada suhu yang rendah sekali
Satuan suhu dalam SI dan MKS adalah Kelvin. Ada 4 macamtermometer menurut skalanya,
yaitu:
a. Thermometer celcius
b. Thermometer reamur
c. Thermometer fahrenheit
d. Thermometer kelvin
Titik tetap bawah thermometer adalah titik derajat suhu yang terendah pada suatu
thermometer. Titik tetap atas thermometer adalah titik derajat suhu yang tertinggi pada suatu
thermometer.
Cara menetapkan titik tetap bawah dan titik tetap atas thermometer:
0

a. Titik tetap bawah ( 0

C ) diambil dari suhu es yang sedang mencair pada tekanan 1

atm.
b. Titik tetap atas ( 100

C) diambil dari suhu air yang sedang mendidih pada tekanan 1

atm.
c. Antara titik bawah dan titik atas dibagi menjadi seratus bagian, tiap bagiannya
disebutnya satu derajat.
Perhatikan pembagian derajat suhu dari ke-4 macam skala thermometer:
Jadi perbandingan Skala Reamur, Celcius, dan Fahrenheit, yaitu:
R : C : F(+32) = 80 : 100 : 180 (+32)
= 4 : 5 : 9(+32)

Rumus skala pada thermometer:


a. Mencari R dari C : R =

4
5

xC

b. Mencari R dari F : R = (F 32) x

4
9

c. Mancari F dari R : F = (R x

9
4

) + 32

d. Mencari F dari C : F = (C x

9
5

) + 32

e. Mencari C dari R : C =

5
4

xR

f. Mencari C dari F : C = (F 32) x

5
9

g. Mencari C dari K : C = K - 273


h. Mencari K dari C : K = 273 + C
3. Pemuaian
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu
atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.Pemuaian terjadi pada 3 zat
yaitu :

1. Pemuaian Zat padat


Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu
demensi), pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga
dimensi).
a. Pemuaian panjang
Jika temperatur dari sebuah benda naik, kemungkinan besar benda
tersebut akan mengalami pemuaian. Misalnya, sebuah benda yang
memiliki panjang L0 pada temperatur T akan mengalami pemuaian
panjang sebesar L jika temperatur dinaikan sebesar T. Secara
matematis, perumusan pemuaian panjang dapat dituliskan sebagai
berikut.
L = L0T

dengan adalah koefisien muai panjang.

Satuan dari adalah kebalikan dari satuan temperatur skala Celsius


(1/C) atau kelvin (1/K). Tabel berikut ini menunjukkan nilai dari
koefisien muai panjang untuk berbagai zat.
Bahan
(1/K)
Aluminium
24 106
Kuningan
19 106
Karbon

Intan
Grafit
Tembaga
Gelas

1,2 106
7,9 106
17 106

Biasa
Pyrex

9 106
3,2 106
51 106
1 106
11 106

Es
Invar
Baja
Sumber: Physics, 1995

b. Pemuaian Luas
Sebuah benda yang padat, baik bentuk persegi maupun silinder, pasti
memiliki luas dan volume. Seperti halnya pada pemuaian panjang, ketika
benda dipanaskan, selain terjadi pemuaian panjang juga akan mengalami
pemuaian luas. Perumusan pada pemuaian luas hampir sama seperti pada
pemuaian panjang, yaitu sebagai berikut :
A = A0T
dengan adalah koefisien muai luas.

satuan dari adalah /K sama seperti koefisien muai panjang ().

Logam berbentuk persegi jika dipanaskan akan memuai.


Coba Anda perhatikan sebuah tembaga berbentuk persegi sama sisi.
Misalkan, panjang sisi tembaga adalah L0 maka luas tembaga adalah L02.
Jika tembaga tersebut dipanasi sampai terjadi perubahan temperatur
sebesar T maka sisi-sisi tembaga akan memuai dan panjang sisi
tembaga menjadi L0 + T. Luas tembaga setelah memuai akan berubah
menjadi (L0 + T)2 dan perubahan luas setelah pemuaian adalah :
A = (L0 + L)2 L02
A = L02 + 2L0L + L2 L02
A = 2L0L + L2
dari perumusan koefisien muai luas, yaitu :

Oleh karena perubahan panjang L tembaga sangatlah kecil maka


nilai L2 dapat diabaikan. Jika ditulis ulang, persamaan tersebut
menjadi :

seperti yang telah Anda ketahui bahwa :

maka,
= 2

c. Pemuaian Volume
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, setiap benda yang padat pasti
memiliki volume. Jika panjang sebuah benda dapat memuai ketika
dipanaskan maka volume benda tersebut juga ikut memuai. Perumusan
untuk pemuaian volume sama dengan perumusan panjang dan luas,
yaitu :
V

V0T

dengan adalah koefisien muai volume .

Perlu Anda ketahui terdapat hubungan antara dan terhadap waktu ,


yaitu :
= 3
= 3/2

2. Pemuaian Zat Cair


Pada zat cair tidak melibatkan muai panjang ataupun muai luas, tetapi hanya
dikenal muai ruang atau muai volume saja. Semakin tinggi suhu yang diberikan
pada zat cair itu maka semakin besar muai volumenya. Pemuaian zat cair untuk
masing-masing jenis zat cair berbeda-beda, akibatnya walaupun mula-mula
volume zat cair sama tetapi setelah dipanaskan volumenya menjadi berbeda-beda.
Pemuaian volume zat cair terkait dengan pemuaian tekanan karena peningkatan
suhu. Titik pertemuan antara wujud cair, padat dan gas disebut titik tripel.
Anomali Air
Khusus untuk air, pada kenaikan suhu dari 0 C sampai 4 C volumenya tidak
bertambah, akan tetapi justru menyusut. Pengecualian ini disebut dengan anomali
air. Oleh karena itu, pada suhu 4C air mempunyai volume terendah. Hubungan
volume dengan suhu pada air dapat digambarkan pada grafik berikut.

Pada suhu 4C, air menempati posisi terkecil sehingga pada suhu itu air
memiliki massa jenis terbesar. Jadi air bila suhunya dinaikkan dari 0C 4C akan
menyusut, dan bila suhunya dinaikkan dari 4C ke atas akan memuai. Biasanya
pada setiap benda bila suhunya bertambah pasti mengalami pemuaian. Peristiwa
yang terjadi pada air itu disebut anomali air. Hal yang sama juga terjadi pada
bismuth dengan suhu yang berbeda. Lakukan kegiatan berikut untuk menyelidiki
kecepatan pemuaian pada berbagai macam zat cair.
7

3. Pemuaian gas
Mungkin kamu pernah menyaksikan mobil atau motor yang sedang melaju di
jalan tiba-tiba bannya meletus?. Ban mobil tersebut meletus karena terjadi
pemuaian udara atau gas di dalam ban. Pemuaian tersebut terjadi karena adanya
kenaikan suhu udara di ban mobil akibat gesekan roda dengan aspal.
Pemuaian pada gas adalah pemuaian volume yang dirumuskan sebagai
adalah koefisien muai volume. Nilai sama untuk semua gas, yaitu 1/273

C1
Pemuaian gas dibedakan tiga macam, yaitu:
pemuaian gas pada suhu tetap (isotermal),
pemuaian gas pada tekanan tetap (isobar), dan
pemuaian gas pada volume tetap (isokhorik).
Muai gas dimanfaatkan pada pembuatan termometer gas, yaitu suatu alat
yang digunakan didalam laboratorium untuk menentukan suhu yang sangat
rendah.
Pada keadaan awal ( suhu awal ) , tekanan gas dalam reservoir menghasilkan
beda ketinggian raksa tertentu. Jika reservoir gas dimasukkan ke dalam ruang
yang suhunya lebih tinggi dari pada suhu awal, gas memuai dan mendesak raksa
pada kaki kiri pipa U. Ini mengakibatkan beda ketinggian raksa h menjadi lebih
besar.
Dari beda ketinggian raksa ketika suhu gas = suhu awal ( diketahui ) dan
ketika suhu gas = suhu akhir ( diukur ) dapatlah dihitung suhu akhir gas. Tentu
saja, suhu akhir gas sama dengan suhu ruang dimana termometer gas berada. Gas
yang bisa digunakan sebagai pengisi reservoir termometer gas adalah hidrogen,
helium, dan nitrogen.

4. Penggunaan pemuaian zat


a. Keping bimetal
Keping bimetal ialah dua keping logam yang berbeda koefisien muainya yang
dikeling menjadi satu . Jika keping bimetal itu dipanaskan maka keping itu akan
membengkok ke arah logam yang koefisien muainya paling kecil. Akan tetapi jika
didinginkan keping tersebut akan membengkok kearah logam yang koefisien muainya
paling besar.
b. Termometer bimetal
Sebuah termometer bimetal yang berbentuk lingkaran. Ujung A diikat pada kaki
termometer, ujung B diikat pada sebuah jarum yang dapat berputar pada poros C kanan.
Sebaliknya, jika suhunya turun bimetal akan menjadi lebih lurus dan menggerakkan
jarum ke kiri.
c. Termostat
Sebuah termostat di pakai untuk mempertahankan suhu suatu ruangan supaya tetap
( alat pengukur suhu ). Termostat terdiri dari sebuah batang bimetal yang berbentuk
lingkaran, seperti halnya pada termometer bimetal. Ujung yang satu dijepit, ujung yang

lain bebas dan dilekatkan pada sebuah jarum yang dapat bergerak maju mundur antara
kotak listrik A dan B.

d. Saklar otomatis
Bimetal seperti susunan termostat itu juga banyak dipakai sebagai saklar otomatis,
yang dapat menghubungkan dan memutuskan aliran listrik secara otomatis, apabila
alatnya telah mencapai suatu suhu tertentu.
e. Lain lain penggunaan
Penggunaan pemuaian benda yang dipanasi masih banyak lagi contohnya, misalnya
termometer air raksa, pemasangan ban besi roda pedati, pemasangan kaca jendela, dan rel
kereta api harus diberi celah yang cukup untuk memuai kalau hari panas. Gelas yang
koefisien muainya besar dapat pecah kalau di beri air panas. Gelas yang tahan panas
ialah Gelas Pyrex.
5. Masalah akibat pemuaian gas
Masalah yang timbul akibat pemuaian zat, diantaranya sebagai berikut.
a. Pemasangan kaca jendela
Kacapun akan memuai jika suhu naik atau hari panas. Oleh karena itu, apabila
kaca dipasang rapat rapat pada bingkainya, kaca dapat pecah. Untuk itu, agar kaca
tidak pecah dalam pemasangannya harus diberi ruangan muai pada bingkainya.
b. Pemasangan rel kereta api
Rel kereta api terbuat dari baja. Jika suhu naik ( hari panas ), rel akan bertambah
panjang. Karena rel itu cukup panjang, pertambahan panjang itu tentu saja besar. Hal itu
akan menyebabkan rel melengkung dan dapat mengakibatkan kecelakaan kereta api, agar
rel tidak melengkung pada saat suhu naik ( hari panas ) maka pada waktu
pemasangannya antara potongan satu dan yang lain harus diberi celah atau ruangan muai.
c. Pemasangan Jembatan pada landasan
Jembatan yang terbuat dari besi atau baja tentu saja akan memuai apabila
suhunya naik dan menyusut apabila suhunya turun. Pada saat memuai atau menyusut,
besi itu menimbulkan gaya yang sangat besar. Dengan demikian, pemuaian atau
penyusutan dapat menyebabkan rusaknya jembatan atau landasan jembatan. Untuk itu
agar jembatan atau landasan jembatan tidak rusak akibat pemuaian atau penyusutan,
maka pada ujung jembatan harus diberi ruang muai. Disamping itu, jembatan harus
bertumpu pada silinder saja.
d. Gelas
Gelas yang bermutu rendah ( koefisien muainya besar ) apabila dituangi air panas
akan pecah. Hal itu disebabkan oleh bagian yang terkena air panas cepat memuai.
Sedangkan bagian yang lain belum memuai. Dengan demikian terjadi pemuaian yang
tidak merata, pemuaian dan penyusutan menimbulkan gaya yang besar sehingga gelas itu
pecah.

Contoh soal temperatur


1. Satuan Internasional (SI) yang digunakan untuk suhu adalah ...
a. celcius

b. fahrenheit

c. reamur

d. kelvin

pembahasan :
satuan internasional (SI) untuk suhu adalah kelvin karena dalam banyak pengukuran di bidang riset
khususnya dalam bidang riset temperatur rendah satuan celcius, reamur, dan fahrenheit menggunakan
angka nol dan minus dalam nilai temperatur sehingga menyulitkan perhitungan secara matematis,
sehingga ditetapkan bahwa suhu terendah adalah 0 kelvin
jawaban : d
2. Air tidak dipakai untuk mengisi termometer. Hal ini karena ...
a. volume air tetap
b. tidak memuai ketika dipanaskan
c. memiliki pemuaian yang kecil
d. air membasahi dinding
pembahasan :
alasan mengapa air tidak digunakan untuk mengisi tabung termometer antara lain :
- air membasahi dinding
- tidak berwarna
- jangkauan suhu air terbatas (0 - 100) derajat C
- perubahan volume air sangat kecil ketika suhunya dinaikkan
- merupakan penghantar panas yang sangat jelek
jawaban : d
3. Titik tetap atas termometer celcius adalah ...
a. suhu es yang mencair
b. suhu air yang membeku
c. suhu air yang panas
d. suhu air yang mendidih
pembahasan :
titik tetap atas termometer celcius adalah suhu didih air, sedangkan titik tetap bawah adalah suhu lebur
air
10

jawaban : d

4. Termometer klinis mempunyai daerah ukur antara ...


a. (0 - 50) derajat C

b. (0 - 100) derajat C

c. (30 - 40) derajat C

d. (35 - 42) derajat C

pembahasan :
termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Karena suhu terendah manusia tidak pernah
kurang dari 35 derajat C dan suhu tertinggi tidak pernah lebih dari 42 derajat C, maka angka-angka
pada skala didesain antara 35 - 42 derajat C
jawaban : d
5. Pada termometer celcius, titik didih air adalah 100 derajat C. Pada termometer fahrenheit nilai ini
sama dengan ...
a. 212 derajat F
b. 180 derajat F
c. 132 derajat F
d. 32 derajat F
pembahasan :
pada skala fahrenheit, titik didih air adalah 212 derajat C, atau dapat juga dihitung dari rumus
konversi skala celcius ke skala fahrenheit sebagai berikut :
dari soal diketahui t derajat C = 100 derajat C, maka :

jawaban : a
6. Suhu suatu zat diukur oleh termometer reamur adalah 60 derajat. Bila diukur oleh termometer
celcius adalah ...
a. 28 derajat
b. 48 derajat
c. 75 derajat
d. 80 derajat
pembahasan :
dari soal diketahui t derajat R = 60 derajat
maka :

11

jawaban : c
7. Termometer fahrenheit menunjukkan angka yang sama dengan dua kali angka yang ditunjukkan
oleh termometer celcius pada suhu ...
a. 20 derajat C
b. 40 derajat C
c. 80 derajat C
d. 160 derajat C
pembahasan :
misalkan t derajat C = y, dari soal diketahui
maka

jawaban : d
8. Suhu suatu zat menurut termometer celcius adalah 27 derajat C, maka menurut kelvin suhu itu
sama dengan ...
a. 27 K
b. 127 K
c. 300 K
d. 400 K
pembahasan :
dari soal diketahui
maka

jawaban : c

12

9. Suhu suatu zat diukur oleh termometer fahrenheit adalah 55 derajat F. Jika diukur dengan
termometer kelvin, maka suhu zat tersebut sebesar ...
a. 285,8 K
b. 385,8 K
c. 485,8 K
d. 585,8 K
pembahasan :
dari soal diketahui :
maka kita cari dulu t derajat C :

dari rumus

jawaban : a
10. Suatu zat memiliki suhu sebesar 333 K, jika diukur dengan menggunakan termometer skala
fahrenheit, maka suhu zat tersebut sebesar ...
a. 140 derajat F
b. 150 derajat F
c. 160 derajat F
d. 170 derajat F
pembahasan :
dari soal diketahui t K = 333
maka dengan menggunakan rumus :

jawaban : a

13

Contoh soal pemuaian


1. Panjang batang rel kereta api masing-masing 8 meter, dipasang pada suhu 30 oC. Koefisien muai
batang rel kereta api 12 106 /Co. Jika pada suhu 60 oC kedua batang rel tersebut saling bersentuhan
maka panjang celah antara kedua rel pada suhu 30 oC adalah
A. 5,76 mm
B. 3,24 mm
C. 1,20 mm
D. 0,8 mm
E. 0,6 mm
Pembahasan :Diketahui :
Panjang awal (Lo) = 8 m
Suhu (T) awal = 30 oC
Suhu (T) akhir = 60 oC
Koefisien muai panjang = 12 x 10-6 /Co
Ditanya :
Panjang celah antara kedua batang rel
Jawab :
Hitung pertambahan panjang masing-masing batang rel :

Masing-masing batang rel bertambah panjang 2,88 mm karenanya panjang celah antara kedua batang
rel = 2 x 2,88 mm = 5,76 mm
Jawaban yang benar adalah A.
2. Bila udara dipanaskan maka pertambahan volumenya sebanding dengan
A. Suhu awal
B. Suhu akhir
C. Kenaikan suhu
D. Volume awal
E. Volume akhir
Pembahasan :
Pertambahan volume udara sebanding dengan kenaikan suhu atau perubahan suhu. Semakin besar
kenaikan suhu, semakin besar pertambahan volume.
jawaban : C

14

3.Perhatikan gambar pemasangan kawat telepon berikut !

Mengapa kawat telepon dipasang demikian?


Pembahasan :
Biasanya kabel/kawat telepon/listrik dipasang saat siang hari, maka dengan mempertimbangkan faktor
pemuaian (pertambahan ukuran) kawat saat siang hari dan penyusutan (pemendekan) kawat saat
malam hari, kawat/kabel dipasang kendor saat siang hari sehingga saat malam hari ketika menyusut
(memendek) tidak putus.
Jadi : kawat telepon atau kawat listrik dipasang kendor pada suhu normal untuk menghindarkan dari
kemungkinan putus akibat penyusutan saat suhu dingin.
4.Perhatikan gambar berikut !

Jika koefisien muai panjang logam A 0,00019/C dan koefisien muai panjang logam B 0,00012/C,
kemana arah keping akan melengkung?
Pembahasan :
Keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang mempunyai koefisien muai lebih kecil.
Berdasarkan gambar di atas dan pernyataan dalam kalimat soal, koefisien muai logam A lebih kecil
daripada logam B dengan demikian keping bimetal akan melengkung ke arah logam A, atau ke arah
atas.

15

5.Perhatikan gambar berikut !

Berdasarkan gambar di samping, agar saklar berfungsi sebagaimana mestinya yaitu membunyikan
alarm saat keping panas, dan mematikan alarm saat keping dingin, bagaimana pengaturan keping yang
benar?
Pembahasan :
Saklar alarm menurut gambar di atas akan membunyikan alarm saat melengkung ke bawah dan
mematikan alarm jika lurus atau melengkung ke atas. Agar bimetal yang digunakan sebagai skalar
otomatis ini dapat berfungsi dengan benar maka koefisien muai keping B harus lebih kecil daripada
koefisien muai keping A, dengan demikian saat dipanaskan keping akan melengkung ke bawah dan
alarm berbunyi.

16

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1. Temperatur adalah derajat panas suatu benda.
2. Termometer merupakan alat untuk mengukur suhu atau temperatur
3. Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu
atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.
4. Beberapa penggunaan pemuaian zat adalah keping bimetal, termometer bimetal,
termometer, saklar otomatis dan lain-lain.

SARAN
Saran yang diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut
1. Hendaknya masyarakat/siswa lebih mengenali pemuaian dan penggunaan pemuaian
zat.

17

Anda mungkin juga menyukai