Anda di halaman 1dari 12

SUHU DAN PEMUAIAN

Air akan mulai membeku pada suhu 0 Celsius (di gambar ini suhu udara -17
C)

Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda,
semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang
dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik
itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya
energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Suhu juga disebut temperatur yang diukur dengan alat termometer. Empat macam
termometer yang paling dikenal adalah Celsius, Reumur, Fahrenheit danKelvin.
Perbandingan antara satu jenis termometer dengan termometer lainnya mengikuti:
C : R : (F-32) = 5 : 4 : 9 dan K = C 273 (derajat)
Karena dari Kelvin ke derajat Celsius, Kelvin dimulai dari 273 derajat, bukan dari -273
derajat. Dan derajat Celsius dimulai dari 0 derajat. Suhu Kelvin sama perbandingan nya
dengan derajat Celsius yaitu 5:5, maka dari itu, untuk mengubah suhu tersebut ke suhu
yang lain, sebaiknya menggunakan atau mengubahnya ke derajat Celsius terlebih dahulu,
karena jika kita menggunakan Kelvin akan lebih rumit untuk mengubahnya ke suhu yang
lain. Contoh: K=R 4/5X[300-273] daripada: C=R 4/5X27 Sebagai contoh:

dan

Alat Ukur Suhu

Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin atau
hangatnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. Secara kuantitatif, kita
dapat mengetahuinya dengan menggunakan termometer. Suhu dapat diukur dengan
menggunakan termometer yang berisi air raksa atau alkohol. Kata termometer ini diambil
dari dua kata yaitu thermo yang artinya panas danmeter yang artinya mengukur (to
measure).

Tipe termometer
1

Beberapa tipe termometer antara lain:

termometer alkohol
termometer basal
termometer merkuri
termometer oral
termometer Galileo
termometer infra merah
termometer cairan kristal
termistor
bi-metal mechanical thermometer
electrical resistance thermometer
reversing thermometer
silicon bandgap temperature sensor
sixs thermometer, juga dikenal sebagai maximum minimum thermometer
thermocouple
coulomb blockade thermometer

Termometer yang biasanya dipakai sebagai berikut:


1. Termometer bulb (air raksa atau alkohol)

Menggunakan gelembung besar (bulb) pada ujung bawah tempat menampung


cairan,
dan
tabung
sempit
(lubang
kapiler)
untuk
menekankan
perubahan volume atau tempat pemuaian cairan.
Berdasar pada prinsip suatu cairan volumenya berubah sesuai temperatur. Cairan
yang diisikan kadang-kadang alkohol yang berwarna tetapi juga bisa cairan
metalik yang disebut merkuri, keduanya memuai bila dipanaskan dan menyusut
bila didinginkan
Ada nomor disepanjang tuba gelas yang menjadi tanda besaran temperatur.
Keutungan termometer bulb antara lain tidak memerlukan alat bantu, relatif murah,
tidak mudah terkontaminasi bahan kimia sehingga cocok untuk laboratorium kimia,
dan konduktivitas panas rendah.
Kelemahan termometer bulb antara lain mudah pecah, mudah terkontaminasi
cairan (alkohol atau merkuri), kontaminasi gelas/kaca, dan prosedur pengukuran
yang rumit (pencelupan).
Penggunaan thermometer bulb harus melindungi bulb dari benturan dan
menghindari pengukuran yang melebihi skala termometer.
Sumber kesalahan termometer bulb:
time constant effect, waktu yang diperlukan konduksi panas dari luar ke tengah
batang kapiler
thermal capacity effect, apabila massa yang diukur relatif kecil, akan banyak
panas yang diserap oleh termometer dan mengurangi suhu sebenarnya
cairan (alkohol, merkuri) yang terputus
kesalahan pembacaan
kesalahan pencelupan

2. Termometer spring
2

Menggunakan sebuah coil (pelat pipih) yang terbuat dari logam yang sensitif
terhadap panas, pada ujung spring terdapat pointer.
Bila udara panas, coil (logam) mengembang sehingga pointer bergerak naik,
sedangkan bila udara dingin logam mengkerut pointer bergerak turun. Secara
umum termometer ini paling rendah keakuratannya di banding termometer bulb
dan digital.
Penggunaan termometer spring harus selalu melindungi pipa kapiler dan ujung
sensor (probe) terhadap benturan/ gesekan. Selain itu, pemakaiannya tidak boleh
melebihi suhu skala dan harus diletakkan di tempat yang tidak terpengaruh
getaran.

3. Termometer non kontak


Termometer infra merah, mendeteksi temperatur secara optik selama objek diamati,
radiasi energi sinar infra merah diukur, dan disajikan sebagai suhu, dengan mengetahui
jumlah energi infra merah yang dipancarkan oleh objek dan emisinya, temperatur objek
dapat dibedakan.
4. Termometer elektronik
Ada dua jenis yang digunakan di pengolahan, yakni thermocouple dan resistance
thermometer. Biasanya, industri menggunakan nominal resistan 100 ohm pada 0 C
sehingga disebut sebagai sensor Pt-100. Pt adalah simbol untuk platinum, sensivitas
standar sensor 100 ohm adalah nominal 0.385 ohm/C, RTDs dengan sensivitas 0.375
dan 0.392 ohm/C juga tersedia.

Satuan Suhu

Mengacu pada SI, satuan suhu adalah Kelvin (K). Skala-skala lain adalah Celsius,
Fahrenheit, dan Reamur. Pada skala Celsius, 0 C adalah titik dimana air membeku dan
100 C adalah titik didih air pada tekanan 1 atmosfer. Skala ini adalah yang paling sering
digunakan di dunia. Skala Celsius juga sama dengan Kelvin sehingga cara mengubahnya
ke Kelvin cukup ditambahkan 273 (atau 273.15 untuk lebih tepatnya). Skala Fahrenheit
adalah skala umum yang dipakai di Amerika Serikat. Suhu air membeku adalah 32 F dan
titik didih air adalah 212 F. Sebagai satuan baku, Kelvin tidak memerlukan tanda derajat
dalam penulisannya. Misalnya cukup ditulis suhu 20 K saja, tidak perlu 20 K.

Mengubah Skala Suhu


Cara mudah untuk mengubah dari Celsius, Fahrenheit, dan Reamur adalah dengan
mengingat perbandingan C:F:R = 5:9:4. Caranya, adalah (Skala tujuan)/(Skala
awal)xSuhu. Dari Celsius ke Fahrenheit setelah menggunakan cara itu, ditambahkan

77 F pada skala Celsius adalah 5/9 x (77-32) = 25

Pengertian Pemuaian

Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu
atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat
gas.
Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu demensi),
pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga dimensi). Sedangkan
pada zat cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian volume saja, khusus pada zat gas
biasanya diambil nilai koofisien muai volumenya sama dengan 1/273.
Pemuaian Zat Padat
Coba kamu amati bingkai kaca jendela di ruang kelasmu! Adakah bingkai jendela yang
melengkung? Tahukah kamu apa sebabnya? Bingkai jendela tersebut melengkung tidak
lain karena mengalami pemuaian. Pemuaian yang terjadi pada benda, sebenarnya terjadi
pada seluruh bagian benda tersebut. Namun demikian, untuk mempermudah pemahaman
maka pemuaian dibedakan tiga macam, yaitu pemuaian panjang, pemuaian luas, dan
pemuaian volume.
1. Pemuaian Panjang
4

Pernahkah kamu mengamati kabel jaringan listrik pada pagi hari dan siang hari? Kabel
jaringan akan tampak kencang pada pagi hari dan tampak kendor pada siang hari. Kabel
tersebut mengalami pemuaian panjang akibat terkena panas sinar matahari. Alat yang
digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang berbagai jenis zat padat adalah
musschenbroek. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh panjang mula-mula
benda, besar kenaikan suhu, dan tergantung dari jenis benda.
Alat Musschenbroek

Besarnya panjang logam setelah dipanaskan adalah sebesar

Besarnya panjang zat padat untuk setiap kenaikan 1C pada zat sepanjang 1 m disebut
koefisien muai panjang (). Hubungan antara panjang benda, suhu, dan koefisien muai
panjang dinyatakan dengan persamaan:

Keterangan:
L = Panjang akhir (m)
L0 = Panjang mula-mula (m)
L = Pertambahan panjang (m)
= Koefisien muai panjang (/C)
t = kenaikan suhu (C)
Beberapa Koefisien Muai Panjang Benda

2. Pemuaian Luas
Jika yang dipanaskan adalah suatu lempeng atau plat tipis maka plat tersebut akan
mengalami pemuaian pada panjang dan lebarnya. Dengan demikian lempeng akan
mengalami pemuaian luas atau pemuaian bidang. Pertambahan luas zat padat untuk
setiap kenaikan 1C pada zat seluas 1 m^2 disebut koefisien muai luas (). Hubungan
antara luas benda, pertambahan luas suhu, dan koefisien muai luas suatu zat adalah

Keterangan:
A = Luas akhir (m2)
0 = Pertambahan luas (m2)
A0 = Luas mula-mula (m2)
= Koefisien muai luas zat (/ C)
t = Kenaikan suhu (C)
Besarnya dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.

3. Pemuaian Volume
Jika suatu balok mula-mula memiliki panjang P0, lebar L0, dan tinggi h0 dipanaskan
hingga suhunya bertambah t, maka berdasarkan pada pemikiran muai panjang dan luas
diperoleh harga volume balok tersebut sebesar

dimana

Keterangan:
V = Volume akhir (m^3)
V0 = Volume mula-mula (m^3)
V = Pertambahan volume (m^3)
= Koefisien muai volume (/C)
t = Kenaikan suhu (C)
Pemuaian Zat Cair
6

Pada zat cair tidak melibatkan muai panjang ataupun muai luas, tetapi hanya dikenal
muai ruang atau muai volume saja. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada zat cair itu
maka semakin besar muai volumenya. Pemuaian zat cair untuk masing-masing jenis zat
cair berbeda-beda, akibatnya walaupun mula-mula volume zat cair sama tetapi setelah
dipanaskan volumenya menjadi berbeda-beda. Pemuaian volume zat cair terkait dengan
pemuaian tekanan karena peningkatan suhu. Titik pertemuan antara wujud cair, padat
dan gas disebut titik tripel.

Anomali Air
Khusus untuk air, pada kenaikan suhu dari 0 C sampai 4 C volumenya tidak bertambah,
akan tetapi justru menyusut. Pengecualian ini disebut dengan anomali air. Oleh karena
itu, pada suhu 4C air mempunyai volume terendah. Hubungan volume dengan suhu
pada air dapat digambarkan pada grafik berikut.

Pada suhu 4C, air menempati posisi terkecil sehingga pada suhu itu air memiliki massa
jenis terbesar. Jadi air bila suhunya dinaikkan dari 0C 4C akan menyusut, dan bila
suhunya dinaikkan dari 4C ke atas akan memuai. Biasanya pada setiap benda bila
suhunya bertambah pasti mengalami pemuaian. Peristiwa yang terjadi pada air itu disebut
anomali air. Hal yang sama juga terjadi pada bismuth dengan suhu yang berbeda.
Pemuaian pada Gas
Mungkin kamu pernah menyaksikan mobil atau motor yang sedang melaju di jalan tibatiba bannya meletus?. Ban mobil tersebut meletus karena terjadi pemuaian udara atau
gas di dalam ban. Pemuaian tersebut terjadi karena adanya kenaikan suhu udara di ban
mobil akibat gesekan roda dengan aspal.
Pemuaian pada gas adalah pemuaian volume yang dirumuskan sebagai

adalah koefisien muai volume. Nilai sama untuk semua gas, yaitu 1/273 C^-1
Pemuaian gas dibedakan tiga macam, yaitu:
a. pemuaian gas pada suhu tetap (isotermal),
b. pemuaian gas pada tekanan tetap (isobar), dan
c. pemuaian gas pada volume tetap (isokhorik).
1. Pemuaian Gas pada Suhu Tetap (Isotermal)
Pernahkah kalian memompa ban dengan pompa manual. Apa yang kalian rasakan ketika
baru pertama kali menekan pompa tersebut? Apa yang kalian rasakan ketika kalian
menekannya lebih jauh? Awalnya mungkin terasa ringan. Namun, lama kelamaan menjadi
berat. Hal ini karena ketika kita menekan pompa, itu berarti volume gas tersebut
mengecil. Pemuaian gas pada suhu tetap berlaku hukum Boyle, yaitu gas di dalam ruang
tertutup yang suhunya dijaga tetap, maka hasil kali tekanan dan volume gas adalah tetap.
Dirumuskan sebagai:

Keterangan:
P = tekanan gas (atm)
V = volume gas (L)
2. Pemuaian Gas pada Tekanan Tetap (Isobar)
Pemuaian gas pada tekanan tetap berlaku hukum Gay Lussac, yaitu gas di dalam ruang
tertutup dengan tekanan dijaga tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak
gas. Dalam bentuk persamaan dapat dituliskan sebagai:

Keterangan:
V = volume (L)
T = suhu (K)
3. Pemuaian Gas Pada Volume Tetap (Isokhorik)
Pemuaian gas pada volume tetap berlaku hukum Boyle-Gay Lussac, yaitu jika volume
gas di dalam ruang tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas sebanding dengan suhu
mutlaknya. Hukum Boyle-Gay Lussac dirumuskan sebagai

Dengan menggabungkan hukum boyle dan hukum Gay Lussac diperoleh persamaan
8

Keterangan:
P = tekanan (atm)
V = volume (L)
T = suhu (K)
Berikut ini beberapa peristiwa sehari-hari yang memanfaatkan pemuaian.
1. Pemasangan Kaca Jendela

Pemasangan kaca jendela biasanya diberi tempat celah pada bingkainya. Hal itu
bermanfaat jika kaca memuai pada waktu siang hari. Jika tidak menggunakan celah, pada
saat memuai kaca dapat pecah.
2. Pemasangan rel kereta api

Semisal dengan pemasangan kaca, yaitu pemasangan sambungan rel kereta api. Jika
kamu perhatikan, sambungan antar rel kereta api juga diberi jarak. Hal itu bertujuan agar
pada saat memuai rel tidak bengkok, sehingga tidak membahayakan perjalanan kereta
api.
3. Penyambungan Dua Pelat Logam
Untuk menyambung dua pelat logam, biasanya digunakan paku keling. Kedua pelat
logam yang akan disambung diberi lubang. Dalam lubang itu, kemudian dipasangi paku
keling panas. Setelah dingin, paku akan menyusut, sehingga kedua logam tersambung
kuat.
9

4. Pemasangan Kabel Listrik

Kabel listrik dari tiang satu ke tiang lain, dibuat kendur. Hal itu bertujuan agar pada saat
malam hari atau suhu turun, kabel tidak putus. Kalo gak percaya, silahkan Perhatikan
kabel listrik di sekitarmu pada siang dan malam hari.
5. Penggunaan bimetal pada setrika listrik dan termometer
Di sekitar kita banyak benda-benda atau kejadian yang memanfaatkan konsep pemuaian.
Salah satu alat yang bekerja berdasarkan pemuaian adalah bimetal. Bimetal berupa dua
logam yang koefisien muai panjangnya berbeda, tetapi keduanya dijadikan satu.
Beberapa

peralatan

yang

memanfaatkan

sifat

bimetal,

antara

lain setrika

listrik dan termometer bimetal.

Gambar: Contoh cara kerja bimetal

Pada setrika listrik, bimetal berfungsi sebagai sakelar otomatis ketika panas setrika
berlebihan. Arus listrik yang mengalir pada kumparan akan memanaskan setrika. Pada
saat elemen makin bertambah panas, bimetal juga bertambah panas.
Pada saat seperti itu, bimetal akan melengkung Akibatnya, arus listrik putus. Karena
pasokan arus listrik terputus, elemen akan menjadi dingin. Begitu pula pada bimetal.
Setelah dingin bimetal akan lurus kembali dan menyentuh kontak sehingga arus listrik
mengalir kembali, begitu seterusnya.
10

Adapun pada termometer bimetal atau termostat, melengkungnya bimetal dimanfaatkan


untuk mengukur suhu. Pada termostat, bimetal dibentuk melengkung dan ujung bimetal
yang satu dibuat tetap, sedangkan ujung lainnya dihubungkan dengan jarum penunjuk.
Pada saat suhu bertambah, kelengkungan bimetal bertambah. Kelengkungan itu
mendesak jarum penunjuk, akibatnya jarum bergerak pada skala tertentu sesuai dengan
besar suhu saat itu.

Latihan!!
1. Batang logam panjangnya 300 cm dipanaskan dari 25C hingga 225C mengalami
pertambahan panjang sebesar 0,6 cm. Berapa pertambahan batang logam yang
sama dengan panjang 200 cm dan dipanaskan dari 20C hingga suhu 320C
2. Sekeping aluminium panjangnya 40 cm dan lebarnya 30 cm dipanaskan dari 40C
sampai 140C. Jika koefisien muai panjang aluminium adalah 2,5 x 10^-5 / C,
berapakah luas keping aluminium setelah dipanaskan?
3. Besi berbentuk kubus pada suhu 20C memiliki panjang rusuk 10 cm. Kubus
tersebut dipanaskan hingga suhu 220C. Berapa volume kubus pada suhu 220C
jika koefisien muai panjang besi 1,2 x 10^5/C?
4. Jelaskan pengertian anomali air!
5. Apa yang dimaksud dengan titik tripel dan titik kritis?
6. Sebutkan tiga contoh pemanfaatan prinsip pemuaian zat cair dalam kehidupan
sehari-hari!
7. Suatu gas suhunya 27C dipanaskan pada tekanan tetap. Berapa suhu gas
tersebut saat volume gas menjadi 3 kali volume semula?
8. Gas di dalam ruang tertutup pada suhu 27C dan tekanan 2 atm memiliki volume
2,4 L. Berapa volume gas tersebut pada suhu 227C dan tekanan 3 atm?
9. Sejumlah gas dengan volume 4 L pada tekanan 1,5 atm dan suhunya 27C.
Kemudian gas tersebut dipanaskan hingga suhunya 47C dan volumenya 3,2 L.
Berapakah tekanan gas setelah dipanaskan?

11

12

Anda mungkin juga menyukai