PENDAHULUAN
Temperatur atau suhu menunjukan derajat panas suatu benda. Semakin tinggi suhu
suatu benda, semakin panas benda tersebut. Suhu juga dapat menunjukan energi yang
dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu
dalam bentuk perpindahan maupun gerak di tempat getaran. Makin tingginya energi atom-
Temperatur dapat di ukur dengan menggunakan alat yang disebut termometer. Ada
empat macam satuan termoter yang paling dikenal yaitu Celcius, Reumur, Fahrenheit, dan
Kelvin.
Dalam penulisan makalah ini penulis akan membuat rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Konsep Temperatur
2. Mengukur Temperatur
3. Pemuaian Thermal
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Temperatur atau suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu
benda. Secara kualitatif dapat di ketahui suhu adalah sensasi dingin atau hangatnya sebuah
benda yang di rasakan ketika menyentuhnya. Secara kuantitatif dapat diketahui dengan
menggunakan alat yang disebut termometer. Suhu dapat diukur dengan menggunakan
termometer yang berisi air raksa atau alkohol. Kata termometer ini diambil dari dua kata
yaitu thermo yang artinya panas dan meter yang artinya mengukur.
Termometer yang paling dikenal adalah Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.
Setiap satuan termometer memiliki perbandingan yang berbeda antara satu jenis
K = C + 273 (derajat)
Keterangan :
Celcius dimulai dari 0 derajat. Maka dari itu, untuk mengubah suhi tersebut ke suhu yang
karena jika menggunakan Kelvin akan lebih rumit mengubahnya ke suhu yang lain.
Satuan Internasional untuk temperatur atau suhu menggunakan satuan Kelvin ( K).
Sebagai Satuan Internasional, Kelvin tidak memerlukan tanda derajat dalam penulisannya.
Misalnya cukup ditulis 20K saja, tidak perlu 20°K . Sedangkan skala-skala lain yang umum
Pada skala Celcius, 00 Celcius adalah titik dimana air membeku dan 100 0 Celcius
adalah titik didih air pada tekanan 1 atmosfer. Skala ini adalah yang paling sering
digunakan di dunia. Skala Celcius juga sama dengan Kelvin sehingga cara mengubahnya ke
Kelvin cukup ditambahkan 273 ( atau 273.15 untuk lebih tepatnya ). Skala Fahrenheit
adalah skala umumyang dipakai di Amerika Serikat. Suhu air membeku adalah 320
Perbandingan 5 4 9 5
Cara mudah untuk mengubah dari Celcius, Fahrenheit, dan Reamur adalah dengan
berikut :
D K
ari e
Celcius Reamur Fahrenheit Kelvin
Celcius - C C + 32 C + 273
Reamur R - R + 32 R + 273
Fahrenheit (F – 32 ) (F – 32 ) -
Kelvin K - 273 ( K – 273 ) -
Berdasarkan perbandingan dan persamaan konversi tersebut dapat digunakan
sebagai dasar dalam pembuatan termometer. Sebuah termometer biasanya terdiru dari
sebuah pipa kaca berongga yang berisi zat cair (alkohol atau air raksa), dan bagian atas
Termometer dibuat berdasarkan prinsip bahwa volume zat cair akan berubah apabila
dipanaskan atau di dinginkan. Volume zat cair akan bertambah apabila dipanaskan,
sedangkan apabila didinginkan volume zat cair akan berkurang. Naik atau turunnya zat cair
Perubahan volume zat cair dalam pipa dapat digunakan untuk mengukur volume.
Seperti kita ketahui bahwa zat cair sebagai bahan pengisi termometer ada dua macam, yaitu
air raksa dan alkohol. Ada beberapa keuntungan dan kerugian dari penggunaan bahan
tersebut .
Berikut ini beberapa keuntungan air raks sebagai pengisi termometer antara lain :
c.) Air raksa cepat mengambil panas dari suhu benda yang sedang diukur
d.) Jangkauan suhu air raksa cukup lebar, karena air raksa membeku pada suhu 40 0C
b.) Air raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah.
c.) Air raksa termasuk zat beracun sehingga berbahaya apabila tabungnya pecah.
2. Termometer Alkohol
b.) Alkohol lebih teliti, sebab untuk kenaikan suhu yang kecil ternyata alkohol
c.) Alkohol dapat mengukur suhu yang sangat rendah, sebab titik beku alkohol -130
0C.
c.) Alkohol tidak berwarna, sehingga perlu memberi pewarna dahulu agar dapat dilihat.
Termometer ini biasanya digunakan untuk mengukur tempertaur pada daerah batas
pengukuran yang di pengaruhi oleh jenis zat termometrik yang berupa cairan dalam
pipa kapiler. Prinsip yang dipakai adalah zat cair memuai apabila di panaskan.
2. Termokopel
Termokopel terdiri dari dua jenis logam yang dihubungkan dan membentuk
rangkaian tertutup. Besarnya aliran listrik pada kawat berubah sesuai dengan
Dasar kerja termometer ini adalah hambatan listrik dari logam akan bertambah apabila suhu
Termometer ini terdiri dari bola yang berisi gas yang dihubungkan dengan tabung
manometer. Prinsip kerjanya adalah perubahan tekanan suatu gas akibat perubahan suhu
Pemuauian termal adalah perubahan suatu benda yang bisa menjadi bertambah
panjang, lebar, luas, atau berubah volumenya karena terkena panas (kalor ). Pemuaian
setiap benda akan berbeda-beda terggantung pada suhu di sekitar dan koefisien muai atau
daya muai dari benda tersebut. Perubahan panjang akibat panas kan mengikuti :
dimana
dengan) ukuran panjangnya saja. Muai luas terjadi pada benda apabila benda itu memiliki
ukuran panjang dan lebar, sedangkan muai volum terjadi apabila benda itu memiliki ukuran
dimana
dimana
Umumnya zat padat akan mengalami pemuaian jika dipanaskan. Pemuaian zat padat
suhu
Jenis bahan yang berbeda akan mempengaruhi besar dan panjang hasil pemuaian benda
tersebut. Dikarenakan benda memilik koefisien yang berbeda. Sebagai contoh berikut
(/0C atau /K )
Alumunium 2,4 x 10-5
Kuningan 1,9 x 10
Perunggu 1,9 x 10
Baja 1,1 x 10
Besi 1,2 x 10
Tembaga 1,7 x 10
Emas 1,4 x 10
2. Pemuaian Zat Cair
Zat cair akan mengalami pemuaian jika ada kenaikan suhu. Zat cair hanya akan
mengalami pemuaian volume karena sifatnya yang selalu mengikuti bentuk wadahnya.
Pemuaian zat cair lebih besar dari pada pemuaian zat padat untuk kenaikan suhu yang
sama.
(/0C atau /K
Air 0,00044
Aseton 0,0005
Gliserin 0,00053
Papaverin 0,001
Terpentin 0,00105
Gas akan mengalmi pemuaian jika ada kenaikan suhu. Gas hanya akan mengalami
pemuaian volume. Hal-hal yang berkaitan dengan pemuaian gas adalah Volume, suhu,
dan tekanan. Pemuaian gas dapat terjadi pada dua keadaan yaitu :
suhu naik sebesar Δt. Volume udara dibatasi sehingga udara tidak dapat mengembang.
Rumus
Pt = P0 (1 + . Δt )
Δp = . P0. Δt
dimana
akhir (atm)
Teori kinetik merupakan suatu teori yang secara garis besar adalah hasil kerja dari Count Rumford
(1753-1814), James Joule (1818-1889), dan James Clerk Maxwell (1831-1875), yang menjelaskan
sifat-sifat zat berdasarkan gerak acak terus menerus dari molekul-molekulnya. Dalam gas misalnya,
tekanan gas adalah berkaitan dengan tumbukan yang tak henti-hentinya dari molekul-molekul gas
terhadap dinding-dinding wadahnya.
Gas yang kita pelajari adalah gas ideal, yaitu gas yang secara tepat memenuhi hukum-hukum gas.
Dalam keadaan nyata, tidak ada gas yang termasuk gas ideal, tetapi gas-gas nyata pada tekanan
rendah dan suhunya tidak dekat dengan titik cair gas, cukup akurat memenuhi hukum-hukum gas
ideal.
2.4 Sifat-Sifat Gas Ideal
Gas yang paling sederhana dan mendekati sifat-sifat gas sejati adalah gas ideal. Adapun sifat-sifat
gas ideal diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Gas terdiri dari molekul-molekul yang sangat banyak, dengan jarak pisah antar molekul
lebih besar dari ukuran molekul. Hal ini meunjukkan bahwa gaya tarik antar molekul sangat kecil
dan diabaikan.
2. Molekul-molekul gas bergerak acak ke segala arah sama banyaknya dan memenuhi hukum
Newton tentang gerak
3. Molekul-molekul gas hanya bertumbukan dengan dinding tempat gas secara sempurna
4. Dinding wadah adalah kaku sempurna dan tidak akan bergerak
Hukum Gay-Lussac
Hukum Gay-Lussac menyatakan bahwa “Dalam ruang tertutup dan volume dijaga tetap, tekanan
gas akan sebanding dengan suhu gas”. Jika dinyatakan dalam bentuk persamaan, menjadi :
P / T = konstan
Dengan :
P = tekanan gas ( N/m2)
T = suhu gas (K)
P = Nmv2 / 3V
Dengan :
P = tekanan gas (N/m2)
V = kecepatan partikel gas (m/s)
M = massa tiap partikel gas (kg)
N = jumlah partikel gas
V = volume gas (m3)
U = N Ek
Dengan :
U = energy dalam gas (J)
N = jumlah partikel
PENUTUP
Secara kualitatif dapat di ketahui suhu adalah sensasi dingin atau hangatnya sebuah
benda yang di rasakan ketika menyentuhnya. Secara kuantitatif dapat diketahui dengan
menggunakan alat yang disebut termometer. Perubahan volume zat cair dalam pipa dapat
digunakan untuk mengukur volume. Volume zat cair akan bertambah apabila dipanaskan,
Suatu benda dapat mengalami pemuaian jika dipengaruhi kenaikan suhu yang
mengakibatkan perubahan benda pada panjang, lebar, dan luas atau volume benda tersebut.
Teori kinetik gas adalah teori yang menjelaskan perilaku sistem-sistem fisis dengan menganggap
· Teori Kinetik (atau teori kinetik pada gas) berupaya menjelaskan sifat-sifat makroscopik gas,
seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan komposisi molekular mereka dan
gerakannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org http://pendfisikaunsri.blogspot.com/2010/03/temperatur.html
http://www.rumus-fisika.com/2012/07/suhu-dan-pengukurannya.html
http://www.rumus-fisika.com/2012/07/suhu-dan-pengukurannya.html
bukurobek.blogspot.com/2011/06/pemuaian.html
http://www.sridianti.com/apa-itu-teori-kinetik-gas.html
Estien Yazid, 2005. Kimia Fisika untuk paramedis. Yogyakarta : Andi Offeset
Ronald Gutreau dan William Savin ,2004. Fisika Modern. Jakarta : Erlangga