Anda di halaman 1dari 16

MOMENTUM, IMPULS dan TUMBUKAN

Disusun Oleh :
Muhammad Haris

Dosen Pengampu : Ninik Nigusti Ayu Sunardi, M.Pd

INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS NAHDLATUL ULAMA PASURUAN


PRODI TEKNIK KIMIA
TAHUN 2020

Jalan Raya Warungdowo Area Perkantoran PCNU Kabupaten Pasuruan

Page | i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis
panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-NYA yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayah-NYA kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar,
shalawat serta salam kami panjatkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang menjauhkan kita
dari jalan kegelapan. Makalah yang berjudul “Momentum, Impuls dan Tumbukan” disusun untuk
memenuhi salah satu tugas kelompok Mata Kuliah Fisika Dasar 2 jurusan Teknik Kimia, Institut
Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama’. Adapun makalah Fisika Dasar 2 ini telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
penyusunan makalah. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Dosen Fisika Dasar 2 ibu Ninik Nigusti Ayu Sunardi , M.Pd yang mana bersedia
membimbing kami dalam mata kuliah Fisika Dasar 2.
2. Orang tua penulis yang selalu memberi dukungan kepada penulis serta rela menjadi donatur
demi kelancaran penyusunan makalah Fisika Dasar 2 ini.
3. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dengan ini penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena
kesempurnaan semata hanya milik ALLAH SWT, untuk itu segala kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami nantikan.

Penulis

Page | ii
Daftar Isi

HALAMAN COVER / SAMPUL JUDUL........................................................................i


KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................1
1.3 TUJUAN..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN MOMENTUM DAN IMPULS .....................................................2
2.2 HUBUNGAN MOMENTUM DAN IMPULS............................................................2
2.3 HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM...................................................................3
2.4 PENGERTIAN TUMBUKAN....................................................................................3
2.5 TUMBUKAN PADA DUA DIMENSI......................................................................4
2.6 PUSAT MASSA..........................................................................................................5
2.7 PENERAPAN HUKUM MOMENTUM DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI..5
2.8 CONTOH SOAL MENGENAI MOMENTUM,IMPULS DAN TUMBUKAN........6
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN..........................................................................................................8
3.2 SARAN.......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Page | iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pelajaran fisika tidak harus dengan rumus-rumus namun, tanpa kita sadari kegiatan kita sehari-hari
juga memanfaatkan system kerja rumus fisika. Pada kesempatan ini akan kami bahas mengenai
kegunaan teori momentum dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum kita membahas apa kegunaan
momentum terlebih dahulu kita mempelajari apa yang di maksud dengan momentum.

Pernahkah kamu menyaksikan tabrakan antara dua kendaraan di jalan. Apa yang terjadi ketika dua
kendaraan bertabrakan. Pada peristiwa tabrakan, dua kendaraan dengan kecepatan tinggi akan
mengalami kerusakan lebih parah dari pada dua kendaraan dengan kecepatan rendah. Hal ini terjadi,
karena semakin besar massa dan kecepatan yag dimiliki benda bergerak maka semakin sulit untuk
dihentikan dan makin besar akibatnya.

Kondisi mobil atau sepeda motor mungkin hancur berantakan. Kalau kita tinjau dari ilmu fisika,
fatal atau tidaknya tabrakan antara kedua kendaraan ditentukan oleh momentum kendaraan tersebut.
Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum yaitu momentum sudut dan momentum linier.
Momentum linier biasanya disebut momentum. Maka momentum adalah hasil kali massa dan
kecepatan.

1.2. Rumusan Masalah


 Apakah yang dimaksud dengan momentum ?
 Apa hubungan momentum dan impuls ?
 Bagaimanakah hukum kekekalan momentum ?
 Apa itu tumbukan?
 Bagaimanakah penerapan momentum dalam kehidupan sehari-hari ?
1.3. Tujuan
 Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan momentum.
 Dapat memaparkan hubungan momentum dan impuls
 Dapat memanfaatkan hukum momentum dalam kehidupan sehari-hari.
 Dapat menganalisis peristiwa tumbukan sesuai hukum kekekalan momentum
 Dapat mengaplikasikan hukum momentum dalam kehidupan sehari-hari

Page | 1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Momentum dan Impuls

Momentum adalah ukuran kesukaan untuk memberhentikan suatu benda, dan didefinisikan sebagai
hasil kali massa dengan kecepatan. Momentum disebut juga dengan pusa sehingga dilambangkan p.
Momentum suatu benda (P) yang bermassa m dan bergerak dengan kecepatan v diartikan sebagai :

Massa merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan merupakan besaran vektor. Perkalian antara
besaran skalar dengan besaran vektor akan menghasilkan besaran vektor. Jadi, momentum
merupakan besaran vektor. Arah momentum searah dengan arah kecepatan.

Momentum sebuah partikel dapat dipandang sebagai ukuran kesulitan untuk mendiamkan benda.
Sebagai contoh, sebuah truk berat mempunyai momentum yang lebih besar dibandingkan mobil
yang ringan yang bergerak dengan kelajuan yang sama. Gaya yang lebih besar dibutuhkan untuk
menghentikan truk tersebut dibandingkan dengan mobil yang ringan dalam waktu tertentu.

Impuls adalah hasil kali gaya dengan selang waktu singkat bekerjanya gaya terhadap bendayang
menyebabkan perubahan momentum.

2.2 Hubungan Momentum dan Impuls

Apa yang menyebabkan suatu benda diam menjadi gerak? Anda telah mengetahuinya, yaitu gaya.
Bola yang diam bergerak ketika gaya tendangan Anda bekerja pada bola. Gaya tendangan Anda
pada bola termasuk gaya kontak yang bekerja dalam waktu yang singkat. Gaya seperti ini disebut

Page | 2
gaya implusif. Jadi, gaya implusif mengawali suatu percepatan dan menyebabkan bola bergerak
cepat dan makin cepat. Gaya implusif mulai dari nilai nol pada saat t min, bertambah nilainya
secara cepat ke suatu nilai puncak, dan turun drastic secara cepat ke nol pada saat t maks.

Impuls = F . Δt

Apakah impuls termasuk besaran scalar atau vector ? Impuls adalah hasil kali antara besaran vector
gaya F dengan besaran scalar selang waktu t, sehingga impuls termasuk besaran vector. Arah
impuls I searah dengan arah gaya implusif F.

Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan momentum yang dialami benda
itu, yaitu beda antara momentum akhir dengan momentum awalnya.

Teorema impuls-momentum adalah:

Momentum benda erat kaitannya dengan gaya. Artinya, untuk memperbesar atau memperkecil nilai
momentum dibutuhkan gaya. Berdasarkan hukum newton II :

Ž ∑F = m.a

= m. a , sedangkan m . Δv = Δp sehingga :

Ž ∑F = Δp / Δt , rumus tersebut dapat di ubah menjadi :

Ž ∑F . Δt = Δp

Ž I = Δp , sehingga dapat dikatakan bahwa impuls sama dengan perubahan momentum.

2.3 Hukum Kekekalan Momentum

Momentum termasuk besaran yang kekal seperti halnya energi, artinya jumlah momentum dua buah
benda yang saling bertumbukan adalah konstan. Secara rinci dapat dinyatakan jumlah momentum
sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama.

m1 . v1 + m2 . v2 = m1’ . v1’ + m2’ . v2

v1’ dan v2’ masing – masing adalah kecepatan kedua benda setelah tumbukan.

Catatan : dalam menggunakan rumus tersebut harus memperhatikan tanda arah kecepatan benda.

2.4 Pengertian Tumbukan

Tumbukan adalah pertemuan dua benda yang relatif bergerak. Pada setiap jenis tumbukan berlaku
hukum kekekalan momentum tetapi tidak selalu berlaku hukum kekekalan energi mekanik. Sebab

Page | 3
disini sebagian energi mungkin diubah menjadi panas akibat tumbukan atau terjadi perubahan
bentuk.

Macam tumbukan yaitu :

• Tumbukan elastis sempurna (1 dimensi), yaitu tumbukan yang tak mengalami perubahan energi.
Koefisien restitusi e = 1

• Tumbukan elastis sebagian, yaitu tumbukan yang tidak berlaku hukum kekekalan energi mekanik
sebab ada sebagian energi yang diubah dalam bentuk lain, misalnya panas. Koefisien restitusi 0 < e
< 1.

• Tumbukan tidak elastis , yaitu tumbukan yang tidak berlaku hukum kekekalan energi mekanik
dan kedua benda setelah tumbukan melekat dan bergerak bersama-sama. Koefisien restitusi e = 0.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menyaksikan benda-benda saling bertumbukan. Banyak
kecelakaan yang terjadi di jalan raya sebagiannya disebabkan karena tabrakan (tumbukan) antara
dua kendaraan, baik antara sepeda motor dengan sepeda motor, mobil dengan mobil maupun antara
sepeda motor dengan mobil. Demikian juga dengan kereta api atau kendaraan lainnya. Hidup kita
tidak terlepas dari adanya tumbukan. Ketika bola sepak ditendang David Beckham, pada saat itu
juga terjadi tumbukan antara bola sepak dengan kaki Abang Beckham. Tampa tumbukan,
permainan billiard tidak akan pernah ada. Demikian juga dengan permainan kelereng kesukaanmu
ketika masih kecil. Masih banyak contoh lainnya yang dapat anda temui dalam kehidupan sehari-
hari. Ayo dipikirkan. Pada pembahasan mengenai momentum dan impuls, kita telah meninjau
hubungan antara momentum benda dengan peristiwa tumbukan. Hukum Kekekalan Momentum
yang telah diulas sebelumnya juga selalu ditinjau ketika dua benda saling bertumbukan. Pada
kesempatan ini kita akan mempelajari peristiwa tumbukan secara lebih mendalam dan mencoba
melihat hukum-hukum fisika apa saja yang berlaku ketika benda-benda saling bertumbukan.

Tumbukan antar benda merupakan peristiwa yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Kita dapat menganalisis tumbukan berdasarkan hukum kekekalan momentum dan kekekalan energi.

Tumbukan ada tiga macam :

a. Tumbukan lenting sempurna

Jika dua benda sangat keras bertumbukkan dan tidak ada panas yang dihasilkan oleh tumbukan,
maka energi kinetiknya kekal, artinya energi kinetik total sebelum tumbukan sama dengan total
sesudah tumbukan. Dalam hal ini, momentum totalnya juga kekal. Tumbukkan seperti ini disebut

Page | 4
dengan tumbukan lenting sempurna. Sehingga berlaku : m1 . v1 + m2 . v2 = m1’ . v1’ + m2’ . v2’
(kekekalan momentum)

m1 . v1 + m2 . v2 = m1’ . v1’ + m2’ . v2’ (kekekalan energi) Catatan = tanda aksen


mrnunjukkan setelah tumbukkan. Nilai koefisian tumbukan (e) jenis ini adalah 1

b. Tumbukan Lenting Sebagian

Jika akibat tumbukan terjadi panas yang hilang, maka energi kinetik total serta momentum tidak
kekal. Tumbukan jenis ini disebut lenting sebagian, Sehingga berlaku :

m1 . v1 + m2 . v2 = m1’ . v1’ + m2’ . v2’ (kekekalan momentum)

Ek1 + Ek2 =Ek1’ + Ek2’ + energi panas dan bentuk lainnya (energi kinetik yang hilang), sehingga :
∑Ek awal - ∑Ek akhir = energi kinetik yang hilang.

Nilai koefisien tumbukan jenis ini adalah e = 0.

c. Tumbukan tidak lenting

m1 . v1 + m2 . v2 = (m1’+ m2’) . v’ (kekekalan momentum)

Jika akibat tumbukan dua benda bergabung menjadi satu, maka tumbukan jenis ini disebut tidak
lenting sama sekali. Pada tumbukan jenis ini ada jumlah maksimum energi kinetik yang di ubah
menjadi bentuk lain, tetapi momentum totalnya tetap kekal. Sehingga berlaku :

∑Ek awal - ∑Ek akhir = energi kinetik yang hilang

Nilai koefisien tumbukan jenis ini adalah e = 0.

Untuk menghitung koefisien tumbukan, dari semua jenis tumbukan diatas berlaku rumus = e

Hukum kekekalan Momentum berlaku pada peristiwa :

a) Tumbukan benda

b) Interaksi dua benda

c) Peristiwa ledakan

d) Peristiwa tarik-menaik

e) Peristiwa jalannya roket maupun jet

2.5 Tumbukan Pada Dua Dimensi

Page | 5
Momentum sistem dua partikel dikonservasi ketika sistem terisolasi. Untuk setiap tumbukan dua
partikel, hasil ini menunjukkan bahwa momentum di masing-masing arah x, y, dan z adalah kekal.
Subset penting tumbukan terjadi di pesawat. Permainan biliar adalah contoh yang sering melibatkan
beberapa tumbukan benda bergerak pada permukaan dua dimensi. Untuk tumbukan dua dimensi
seperti itu, kita memperoleh dua persamaan komponen untuk kekekalan momentum:

M1v1ix + m2v2ix = m1v1fx + m2v2fx

M1v1iy + m2v2iy = m1v1fy + m2v2fy

Dimana tiga subscript pada komponen kelajuan dalam persamaan ini mewakili masing-masing,
identifikasi dari objek (1, 2), nilai awal dan akhir (i, f), dan komponen kelajuan (x, y).

Mari kita perhatikan masalah dua dimensi tertentu di mana partikel 1 dari m1 bertumbukan dengan
partikel 2 dari massa m2 massa yang awalnya saat diam. Setelah tumbukan, partikel 1 bergerak
dengan sudut q terhadap bidang horisontal dan partikel 2 bergerak pada sudut f terhadap bidang
horisontal. Peristiwa ini disebut tumbukan sekilas. Penerapkan hukum kekekalan momentum dalam
bentuk komponen dan mencatat bahwa komponen awal y dari momentum sistem dua partikel
adalah nol memberi:

m1v1i = m1v1f cos q + m2v2f cos f

0 = m1v1f sin q – m2v2f sin f

Di mana tanda minus disertakan karena setelah tumbukan partikel 2 memiliki sebuah komponen y
dari kelajuan yang menurun. (Simbol v dalam persamaan tertentu adalah kecepatan, bukan
komponen kelajuan. Arah dari vektor komponen ditunjukkan secara eksplisit dengan tanda-tanda
plus atau minus.) Kita sekarang memiliki dua persamaan yang berdiri sendiri. Jika tumbukan adalah
elastis, kita juga bisa menggunakan Persamaan konservasi energi kinetik dengan v2i = 0:

½ m1v1i2 = ½ m1v1f2 + ½ m2v2f2

Mengetahui kecepatan awal partikel 1 dan kedua massa, kita dibiarkan dengan empat yang belum
diketahui (v1f, v2f, q, dan f). Karena kita hanya memiliki tiga persamaan, salah satu dari empat
besaran yang tersisa harus diberikan untuk menentukan gerak setelah tumbukan elastis dari prinsip-
prinsip konservasi saja. Jika tumbukan tak elastis, energi kinetik tidak kekal.

2.6 Pusat Massa

Posisi pusat massa sebuah sistem banyak partikel didefinisikan sebagai berikut
rpm = ∑i mi r

Page | 6
M

dengan ri i adalah posisi partikel ke-i di dalam sistem, dan

M =∑mi
i

Lihat gambar di atas. Dengan mengganti ri = r pm + r i

diamana r i adalah posisi partikel ke-i relatif terhadap pusat massa.

2.7 Penerapan Hukum Momentum Dalam Kehidupan Sehari-hari

a. Peluncuran Roket

Sebuah roket diluncurkan vertikal ke atas menuju atmosfer Bumi. Hal ini dapat dilakukan karena
adanya gaya dorong dari mesin roket yang bekerja berdasarkan perubahan momentum yang
diberikan oleh roket. Pada saat roket sedang bergerak, akan berlaku hukum kekekalan momentum.
Pada saat roket belum dinyalakan, momentum roket adalah nol. Apabila bahan bakar di dalamnya
telah dinyalakan, pancaran gas mendapatkan momentum yang arahnya ke bawah. Oleh karena
momentum bersifat kekal, roket pun akan mendapatkan momentum yang arahnya berlawanan
dengan arah buang bersifat gas roket tersebut dan besarnya sama. Secara matematis gaya dorong
pada roket dinyatakan dalam hubungan berikut.

FΔt = Δ(mv)

F = v(Δm/ Δt)

Dengan: F = gaya dorong roket (N), (Δm/Δt)= perubahan massa roket terhadap waktu (kg/s), dan v
= kecepatan roket (m/s).

b. Air Safety Bag (kantong udara)

Air Safety Bag (kantong udara) digunakan untuk memperkecil gaya akibat tumbukan yang terjadi
pada saat tabrakan. Kantong udara tersebut dipasangkan pada mobil serta dirancang untuk keluar
dan mengembang secara otomatis saat tabrakan terjadi. Kantong udara ini mampu meminimalkan
efek gaya terhadap benda yang bertumbukan. Prinsip kerjanya adalah memperpanjang waktu yang

Page | 7
dibutuhkan untuk menghentikan momentum pengemudi.Saat tabrakan terjadi, pengemudi
cenderung untuk tetap bergerak sesuai dengan kecepatan gerak mobil. Gerakan ini akan
membuatnya menabrak kaca depan mobil yang mengeluarkan gaya sangat besar untuk
menghentikan momentum pengemudi dalam waktu sangat singkat. Apabila pengemudi menumbuk
kantong udara, waktu yang digunakan untuk menghentikan momentum pengemudi akan lebih lama
sehingga gaya yang ditimbulkan pada pengemudi akan mengecil. Dengan demikian, keselamatan si
pengemudi akan lebih terjamin.

c. Desain Mobil

Desain mobil dirancang untuk mengurangi besarnya gaya yang timbul akibat tabrakan. Caranya
dengan membuat bagian-bagian pada badan mobil agar dapat menggumpal sehingga mobil yang
bertabrakan tidak saling terpental satu dengan lainnya.Mengapa demikian?Apabila mobil yang
bertabrakan saling terpental, pada mobil tersebut terjadi perubahan momentum dan impuls yang
sangat besar sehingga membahayakan keselamatan jiwa penumpangnya.

Daerah penggumpalan pada badan mobil atau bagian badan mobil yang dapat penyok akan
memperkecil pengaruh gaya akibat tumbukan yang dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu
memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan momentum mobil dan menjaga agar
mobil tidak saling terpental. Rancangan badan mobil yang memiliki daerah penggumpalan atau
penyok tersebut akan mengurangi bahaya akibat tabrakan pada penumpang mobil. Beberapa
aplikasi Hukum Kekekalan Momentum lainnya adalah bola baja yang diayunkan dengan rantai
untuk menghancurkan dinding tembok.

2.8 Contoh Soal Mengenai Momentum, Impuls dan Tumbukan

1. Tono yang bermassa 50 kg, naik sepeda dengan kecepatan 36 km/jam. Tentukan momentum
Tono jika sepeda bergerak pada arah sumbu x ?

Pembahasan :

Diketahui : Massa Tono (m) = 50 kg

Kecepatan (v) = 36 km/jam = 10 m/s

Ditanya :P

Jawab :P = m.v

= 50 kg . 10 m/s

= 500 kg.m/s

Page | 8
Jadi, momentum tono adalah 500 kgm/s

2. Sebuah gerbong kereta api (m = 10000 kg) bergerak ke arah timur dengan kecepatan 24 m/s
menabrak gerbong kosong (m=6000 kg) lain yang sejenis yang sedang dalam keadaan diam,
sehingga setelah tumbukan, kedua gerbong bersatu. Tentukan arah dan kecepatan kedua
gerbong tersebut setelah tumbukan!

Diketahui : m1 = 10000 kg

m2 = 6000 kg

v1 = 24 m/s

v2 = 0

Ditanya : arah dan v’

Jawab : m1 . v1 + m2 . v2 = m1’ . v1’ + m2’ . v2’, karena kedua gerbong setelah tumbukan
bersatu, maka v’ (kecepatan akhirnya sama). Sehingga berlaku rumus :

M1 . v1 + m2 . v2 = (m1’+ m2’) . v’

10000 . 24 + 6000 . 0 = (10000 + 6000) . v’

240000 = 16000 . v’

v’ = 15 m/s

Jadi, kedua gerbong bergerak bersama dengan kecepatan 15 m/s ke arah timur.

3. Sebuah bola bermassa 0,1 kg mula-mula diam, kemudian setelah dipukul dengan tongkat dan
kecepatan bola menjadi 20 m/s. Hitunglah besarnya impuls dari gaya pemukul tersebut ?

Pembahasan:

Diketahui:

M = 0,1 kg

V1 = 0 m/s (karena bola mula-mula dalam keadaan diam)

V2 = 20 m/s

Ditanya: Impuls (I)

Jawab:

I = p2 – p1
Page | 9
I = m (v2 – v1)

I = 0,1 (20 – 0) = 2 Ns

Jadi impuls dari gaya pemukul tersebut adalah 2 Ns.

Page | 10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Momentum adalah sebuah nilai dari perkalian materi yang bermassa / memiliki bobot dengan
pergerakan / kecepatan. Dalam fisika momentum dilambangkan huruf ‘p’, secara matematis
momentum dapat dirumuskan :

P= m.v

P = momentum, m = massa, v = kecepatan

Momentum akan berubah seiring dengan perubahan massa dan kecepatan. Semakin cepat
pergerakan suatu materi/benda akan semakin cepat juga momentumnya. Semakin besar momentum,
maka semakin dahsyat kekuatan yang dimiliki suatu benda. Jika materi dalam keadaan diam, maka
momentumnya sama dengan nol. (filosofi : jika manusia tidak mau bergerak / malas, maka hasil
kerjanya sama dengan nol).

Peristiwa – peristiwa yang terjadi sehari – hari erat kaitannya dengan momentum. Salah satunya
adalah tumbukan / tabrakan.

 Impuls adalah hasil kali gaya dengan selang waktu singkat bekerjanya gaya terhadap bendayang
menyebabkan perubahan momentum.
 Tumbukan adalah pertemuan dua benda yang relatif bergerak. Pada setiap jenis tumbukan berlaku
hukum kekekalan momentum tetapi tidak selalu berlaku hukum kekekalan energi mekanik.

.3.2. Saran

Dengan adanya makalah ini penulis dapat mengetahui lebih mendalam tentang Momentum, Impuls
dan Tumbukan, serta penulis berharap dengan adanya karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa serta semua pihak yang membaca karya ilmiah ini. Melalui makalah ini supaya penulis
dapat memahami lebih mendalam lagi sehingga dapat membentuk generasi yang cerdas dan berbudi
pekerti yang baik.

Page | 11
DAFTAR PUSTAKA

https://momemtum-implus.blogspot.com

https://hukum.kekekalan-momentum.wordpress.com

http://makalah.implus-penerapan.momentum.co.id

endarko,dkk.2008.fisika teknologi jilid 1.departemen pendidikan nasional


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai