Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH OPERASI TEKNIK KIMIA

TABUNG PITOT

Disusun Oleh :

KELOMPOK 5

Muhammad Haris 1021719003


Rodlotul Maknuna 1021719001
Suwandi 1021719015
Diana fitria 1021719008
Devi Irmawati 1021719018

Dosen Pengampu : Aulia Firda Alfiana, S.T, M.Ling

INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS NAHDLATUL ULAMA PASURUAN

PRODI TEKNIK KIMIA

TAHUN 2019

Jalan Raya Warungdowo Area Perkantoran PCNU Kabupaten Pasuruan


Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH swt karena dengan segala
limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Tabung pitot” ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan maupun pedoman
bagi pembaca dalam menambah pengetahuan mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan Tabung Pitot.

Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi.

Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman dan
pengetahuan yang penulis miliki masih sangat kurang dan terbatas. Oleh kerena itu
penulis harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis ucapkan
terimakasih atas perhatiannya.

Kabupaten Pasuruan, 10 Oktober 2020

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fluida adalah suatu yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari
kita,dimana pun dan kapan pun kita berada, fluida selalu mempengaruhi
berbagaikegiatan kita dalam kehidupan sehari-hari kita baik itu dalam bentuk liquid
ataupun gas. Aliran fluida didalam pipa pada kenyataannya mengalami penurunan
tekananseiring dengan panjang pipa yang dilalui fluida tersebut (Indra, dkk.,
2014).Pada semua titik disepanjang saluran, tekanan permukaan air adalah sama.Pada
saluran terbuka misalnya sungai. Parameter saluran sangat tidak teratur baik terhadap
ruang dan waktu. Parameter tersebut adalah tampang lintang saluran,kekerasan,
kemiringan dasar, belokan, pembendungan, debit aliran, dan sebagainya.
Ketidakteraturan tersebut mengakibatkan analisis aliran sangat sulit untuk
diselesaikan secara analitis. Maka dari itu di butuhkan alat pengukur yang mampu
mengukur besarnya distribusi kecepatan fluida yang akurat dan mudah di
operasikan.Yang selanjutnya hasil proyeksi dari pengukuran distribusi kecepatan
fluida, dapat menggambarkan distribusi kecepatan dari pipa tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian dari Tabung pitot ?
2. Bagaimana cara kerja Tabung Pitot ?
3. Bagaiamana pengaplikasian Tabung pitot ?
4. Bagaimana penggunaan prinsip Bernaolli ?
5. Apa saja komponen dari Tabung pitot ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian dari Tabung pitot
2. Mengetahui cara kerja Tabung Pitot
3. Mengetahui pengaplikasian Tabung pitot
4. Mengetahui penggunaan prinsip Bernaolli
5. Mengetahui apa saja komponen dari Tabung pitot
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Tabung pitot


Tabung pitot (dibaca Pitou sesuai fonologi Prancis) adalah instrumen untuk
melakukan pengukuran tekanan pada aliran fluida. Tabung pitot ditemukan oleh
insinyur berkebangsaan Prancis, Henri Pitot pada awal abad ke 18, dan dimodifikasi
oleh ilmuwan berkebangsaan Prancis, Henry Darcy di pertengahan abad ke 19.
Tabung pitot banyak digunakan untuk menentukan kecepatan udara dari pesawat
terbang, kecepatan air dari perahu, dan untuk mengukur cairan, udara dan gas
kecepatan dalam aplikasi industri. Tabung pitot digunakan untuk mengukur
kecepatan pada suatu titik dalam aliran dan bukan kecepatan rata-rata dalam pipa atau
conduit.
2.2 Berbagai tipe tabung pitot

Tabung pitot sederhana terdiri dari tabung yang mengarah secara langsung ke
aliran fluida. Tabung ini berisi fluida, sehingga tekanan bisa diukur dengan
perubahan tinggi dari fluida tersebut. Tekanan stagnasi dari fluida, juga disebut
dengan tekanan total atau tekanan pitot.

Tekanan stagnasi yang terukur tidak bisa digunakan untuk menentukan kecepatan
fluida. Namun, persamaan Bernoulli menyatakan bahwa:

Tekanan stagnasi = Tekanan Statis + Tekanan Dinamis

yang juga bisa dinyatakan dengan:

Penyelesaian nilai kecepatannya menjadi:

Dimana;

= adalah kecepatan fluida,

= adalah tekanan stagnasi,

= adalah tekanan statik

= adalah densitas fluida

Namun persamaan di atas hanya untuk fluida inkompressibel (fluida yang tidak
dapat ditekan), sehingga nilai tekanan akan turun sebesar Δp akibat perbedaan
tinggi atau Δh yang terbaca pada manometer.

Pitot tube atau tabung pitot  ialah pipa terbuka kecil dimana permukaannya
bersentuhan langsung dengan aliran. Pada tabung pitot ini terdiri dari 2 pipa, yaitu
:
a. Static tube  (untuk mengukur tekanan statis)
Pipa ini membuka secara tegak lurus sampai ke aliran sehingga dapat diketahui
tekanan statisnya. Tekanan statis (fluida diam) ditinjau ketika fluida yang sedang
diam atau berada dalam keadaan setimbang. Fluida statis erat kaitannya dengan
hidraustatika dan tekanan. Hidraustatika merupakan ilmu yang mempelajari
tentang gaya maupun tekanan di dalam zat cair yang diam. statis diukur
menggunakan saluran statis pada salah satu sisi lubang.
b.  Dinamic tube (untuk mengukur tekanan dinamis)
Tekanan dinamis atau fluida ideal adalah selisih antara tekanan stagnasi dan
tekanan statis dan merupakan fluida yang mengalir (bergerak). Ciri umum dari
fluida ideal. Tekanan dinamis ditentukan menggunakan diafragma di dalam
kontainer tertutup. Jika udara pada satu sisi diafragma adalah tekanan statis, maka
sisi yang lain adalah tekanan stagnasi, dan defleksi dari diafragma proporsional
dengan tekanan dinamis.

Perhatikan gambar berikut ini!


Lubang pada titik 1 sejajar
dengan aliran udara. Posisi kedua
lubang ini dibuat cukup jauh dari
ujung tabung pitot, sehingga laju dan
tekanan udara di luar lubang sama
seperti laju dan tekanan udara yang
mengalir bebas. Dalam hal ini, v1 =
laju aliran udara yang mengalir bebas (ini yang akan kita ukur), dan tekanan pada
kaki kiri manometer (pipa bagian kiri) = tekanan udara yang mengalir bebas (P1).
Lubang yang menuju ke kaki kanan manometer, tegak lurus dengan aliran
udara. Karenanya, laju aliran udara yang lewat di lubang ini (bagian tengah)
berkurang dan udara berhenti ketika tiba di titik 2. Dalam hal ini, v2 = 0. Tekanan
pada kaki kanan manometer sama dengan tekanan udara di titik 2 (P2).
Ketinggian titik 1 dan titik 2 hampir sama (perbedaannya tidak terlalu
besar) sehingga bisa diabaikan. Tabung pitot juga dirancang menggunakan prinsip
efek venturi. Mirip seperti venturimeter, bedanya tabung pitot ini dipakai untuk
mengukur laju gas/udara.

2.2 Cara Kerja Tabung Pitot


Pada prinsip kerjanya tabung pitot ini merubah Energi kinetik
dikonversikan menjadi static pressure head dan biasanya digunakan untuk
mengukur aliran fluida yang lambat.

Cara kerja pitot tube :


Pipa yang mengukur tekanan statis (P1) terletak secara radial  pada batang yang 
dihubungkan ke skala pengukuran.
Tekanan pada ujung pipa di mana fluida masuk merupakan tekanan stagnasi
dinamis (P2)
Kedua pengukuran tekanan tersebut dimasukkan dalam persamaan Bernoulli
untuk mengetahui kecepatan alirannya untuk persamaan perhitungan kecepatan
flownya menggunakan  persamaan bernouli :
υ= √((2(p_2-p_1))/ρ)

3.3 Aplikasi Tabung Pitot


Tahukah kita bahwa tabung pitot adalah instrument utama pada pesawat
terbang. Kalau kita lihat di sejumlah body pesawat kita akan amati sejumlah
tabung logam yang menonjol dan menghadap ke depan. Itulah tabung pitot.
(Gambar penggunaan tabung pitot dalam pesawat)

 Tabung Pitot sebagai Detektor Kecepatan Pesawat

Tabung pitot digunakan untuk mengukur kecepatan aliran udara dengan


menggunakan persamaan Bernoulli. Tabung ini memiliki dua jenis lubang. Satu
lubang dihubungkan dengan pipa yang tertutup ujungnya. Udara dalam pipa
tersebut menjadi diam. Lubang lainnya berisi udara yang bersentuhan dengan
udara yang bergerak. Perbedaan tekanan udara dalam dua lubang tersebut
bergantung pada kecepatan aliran udara relatif terhadap tabung. 

Tabung pitot adalah instrument utama pada pesawat terbang. Pada sejumlah body
pesawat ada sejumlah tabung logam yang menonjol dan menghadap ke depan.
Itulah tabung pitot. Tabung tersebut digunakan untuk mengukur kecepatan aliran
udara terhadap pesawat, yang artinya mengukur kecepatan pesawat terhadap
bumi.
Kecelakaan pesawat Airbus A330-200 Air France nomor penerbangan 447
tanggal 1 Juni 2009 diduga karena masalah tabung pitot. Pesawat dengan rute
Buenos Aires ke Paris jatuh ke samudera Atlantik dan menewaskan seluruh
pnumpang 216 orang dan seluruh kru 12 orang. Kesalahan indikator kecepatan
akibat tabung pitot tertutup Kristal es diduga sebagai penyebab awal kecelakaan.
Pada suhu puluhan derajat di bawah nol saat pesawat bergerak pada ketinggian di
atas 30.000 kaki, mudah sekali terbentuk es pada bodi bagian luar pesawat. Untuk
menghilangkan es yang mungkin terbentuk di tabung pitot maka proses
pemanasan dilakukan pada tabung.Tabung tersebut digunakan untuk mengukur
kecepatan aliran udara terhadap pesawat, yang artinya mengukur kecepatan
pesawat terhadap bumi. Selain itu tabung pitot dapat digunakan hal yang lain juga
seperti :

 Mengukur kecepatan udara pada pesawat terbang terhadap udara.


 Menentukan jumlah pendingin yang sedang di kirim ke kamar pada suatu
hotel.
 Menentukan kecepatan angin dalam terowongan.
 Venturimeter dengan manometer

2.4 Penggunaan Prinsip Bernaoulli 


Tabung pitot dasar terdiri dari sebuah tabung yang langsung mengarah ke
aliran fluida .pada dasarnya tabung pitot bekerja mengukur kecepatan udara
dengan mengkonversi energi kinetik udara menjadi energi potensial. dengan
menggunakan prinsip Bernoulli. 
Rumus Tabung Pitot
Dari persamaan
P 1+
hukum ρvBernoulli
1² + ρgh1 = P2
:
Karena1
+ ρv2² +v1ρgh 1
= 0 2dan
hP11 == hP2,+maka :
Dengan
ρv2² 1 menggunakan
persamaan
2 tekanan
2
hidrostatis
P1 = P2 + bahwa tekanan di
Jadi,
ρ’ghP2kedua
titik persamaan
sama dengan di
tekanan
atas
P
di 2 + dapat
titik +digabung
=Q,P2maka :
diperoleh :
1
ρv2² v2ρ’gh ² =ρ’ρ
gh
1
v2 = 2ρ
2 ’gρ
h
2
2.5 Komponen Pada Tabung Pitot

 Heating Element berfungsi untuk memanaskan udara yang membeku


seperti es, agar es tersebut tidak menyumbat saluran lubang udara pada
pitot tube.

 Static Slot berfungsi untuk sebagai tempat masuknya udara statis.


 Pitot Tube Drain Hole berfungsi sebagai saluran pada saat es tersebut
mencair dan sebagai tempat pembuangan air.

 External Drain Hole berfungsi sebagai tempat pembuangan ke2 air hasil
udara yang membeku tadi, setelah melewati pitot drain hole tetapi masih
ada air yang tidak terbuang, lalu dapat dibuang melaui lubang ini.

 Pitot Conection berfungsi sebagai penyambung saluran udara, agar dapat


dibaca oleh instrumen pesawat.

 Static Conection berfungsi sebagai saluran untuk meneruskan udara statis


sehingga dapat dibaca oleh instrumen.

 Heating Element Cable berfungsi sebagai kabel untuk menyalurkan listrik


ke Heating element, dan merubahnya menjadi energi panas, sehingga
dapat mencairkan udara yang membeku tadi.

2.6 Pitot Tube - A convenient setup


Ini terdiri dari dua tabung konsentris diatur sejajar dengan arah aliran;
tekanan dampak diukur pada ujung terbuka dari tabung bagian dalam. Akhir
tabung konsentris luar disegel dan serangkaian lubang di permukaan melengkung
memberikan indikasi yang akurat dari tekanan statis. Untuk laju aliran tidak
menjadi lumayan terganggu, diameter instrumen tidak boleh melebihi sekitar
seperlima dari diameter pipa. Pengukuran yang akurat dari tekanan dampak dapat
diperoleh dengan menggunakan tabung berdiameter sangat kecil dengan ujung
terbuka pada sudut kanan ke arah aliran; tubing suntik nyaman untuk tujuan ini.

Langkah-langkah tabung pitot kecepatan hanya filamen cairan, dan


karena itu dapat digunakan untuk menjelajahi distribusi kecepatan di pipa
penampang. Namun, jika diinginkan untuk mengukur aliran total cairan melalui
pipa, kecepatan harus diukur pada berbagai jarak dari dinding dan hasil
terintegrasi. Laju aliran total dapat dihitung dari pembacaan tunggal hanya dari
distribusi kecepatan di seluruh penampang yang sudah diketahui.

Sebuah tabung pitot sempurna harus mematuhi equn.1 persis, tapi semua
instrumen yang sebenarnya harus dikalibrasi dan faktor koreksi diterapkan
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Tabung pitot adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur tekanan
dan kecepatan aliran fluida (udara). Tabung Pitot diciptakan oleh insinyur dari
Perancis bernama Henri pitot pada awal 1700 dan dimodifikasi untuk bentuk
modern-nya di pertengahan tahun 1800 oleh ilmuwan Prancis Henry Darcy.
Pada prinsip kerjanya tabung pitot ini merubah Energi kinetik
dikonversikan menjadi static pressure head dan biasanya digunakan untuk
mengukur aliran fluida yang lambat. Kegunaan dan aplikasi tabung pitot antara
lain :
 Detektor kecepatan udara pada pesawat terbang terhadap udara.
 Menentukan jumlah pendingin yang sedang di kirim ke kamar pada suatu
hotel.
 Menentukan kecepatan angin dalam terowongan.
 Venturimeter dengan manometer.
Tabung Pitot menggunakan prinsip Bernaoulli yaitu:

Rumus Tabung Pitot :


2 P'
v2=
pgh√
Komponen dari Tabung Pitot yaitu;

 Heating Element
 Static Slot Pitot Tube Drain Hole
 External Drain Hole
 Pitot Conection
 Static Conection
 Heating Element Cable

3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh yang
diharapkan baik dari segi isi maupun dari segi susunan kata-katanya dan perlu
direvisi kembali, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun dari kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan dating.
Daftar Pustaka
http://benjizone.blogspot.co.id/2013/12/aplikasi-fisika-dalam-kehidupan-
sehari.html
http://chemoutz89.blogspot.co.id/2012/12/alat-ukur-kecepatan-aliran.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Tabung_Pitot
http://muhammadalyasyfi.blogspot.co.id/p/kita-udah-tau-kaaaan-kalau-
hukum-aki.html
http://smkmuhi.110mb.com/HUKUM%20BERNOULLI.htm
http://www.gurumuda.com

Anda mungkin juga menyukai