Anda di halaman 1dari 10

Orifice Samping

Disusun Oleh:
- Reno Wahyudi Marluga - Setedy Kendry Sitorus
170308039 190308054
- Aimanda Rasyadi Nasution - Nia Silviani Br Brahmana
190308050 190308056
- Tumpal Marthin Sianipar - Tuahman Joy Martin Siburian
190308052 190308058

Program Studi Keteknikan Pertanian


Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara
Medan
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.

Makalah ini disusun sebagai tugas dari Praktikum Mata Kuliah Mekanika Fluida dengan
judul “Orifice Samping”.

Terima kasih saya sampaikan kepada ibu Delima Lailan Sari Nasution, S.TP, M.Sc
selaku dosen mata kuliah Mekanika Fluida yang telah membimbing dan memberikan kuliah
demi terselesaikan tugas makalah ini.

Demikian tugas ini kami susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas mata
kuliah Mekanika Fluida. Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini banyak sekali
terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, saran-saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang
lain pada waktu mendatang.
A. PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Didalam aliran tunak kecepatan V pada suatu aliran tertentu adalah tetap. Jika kita
perhatikan suatu dititik P di dalam fluida, maka tiap partikel fluida yang sampai ke titik P
akan mempunyai laju dan bergerak dengan arah yang sama. Begitu juga halnya dengan
titik Q dan R. Jadi jika ikuti gerak satu partikel kita akan mendapatkan suatu lingkungan.
Tiap partikel fluida pada suatu saat sampai di P akan meneruskan gerknya pada jalan
yang sama. Partikel-partikel ini akan melalui P, Q, dan R dengan kecepatan sama.
Fluida yang keluar melalui lubang orifice bawah pada tangki, sesaat setelah berada diluar
lubang orifice mengalami aliran jatuh bebas. Maka energi petensial fluida yang ada oleh
karena kedudukannya diketinggian tertentu berubah menjadi energi kinetik gerakan
fluida dengan kecepatan tertentu. Maka secara teoritis, aliran fluida itu dapat dicari
dengan kecepatan tertentu dengan menggunakan prinsip hukum kekekalan energi.
Kecepatan jatuhnya aliran fluida kebawah dapat diangap sebagai gerak jatuh bebas dan
secara teoritis dapat dicari dengan rumus V=√2gh. Tangki tersebut terbuka terhadap
atmosfer dengan demikian tekanan pada permukaan orifice dan permukaan air ditangki
adalah sama yaitu satu alur.

Sejatinya fungsi utama orifice adalah membatasi aliran. Fungsi pembatasan tekanan
dari orifice adalah merupakan konsekuensi dari relasi antara pressure drop dan flow drop.
Fenomena choked flow sendiri adalah terjadinya mass flow rate yang konstan meskipun
down stream pressurenya menurut akibat sonic velocity. Dalam aplikasi naiknya fungsi
pembatasan aliran dan pembatasan tekanan bersama dapat diterapkan dengan
menggunakan orifice. Dalam mempelajari aliran fluida seringkali digunakan asumsi
bahwa fluida adalah ideal, tidak mempunyai kekentalan. Meskipun hal ini merupakan
situasi ideal yang tidak pernah ada. Lubang orifice relatif kecil terhadap luas penampang
tangki. Semakin kecil prifice dibandingkan dengan luas penampang tangki, maka
semakin banyak kehilangan yang terjadi dalam aliran. Sebaliknya jika luas keduanya
serupa maka kehilangan akan mendekati nol. Kehilangan yang terjadi ini adalah
kehilangan tenaga sehingga beberapa parameter aliran mengalami pengurangan. Hal ini
dapat dilihat dari adanya koefisien debit dan koefisien kecepatan. Nilai h dalam
percobaan adalah jarak antara titik permukaan bebas fluida dan udara dengan titik tengah
lubang (orifice ). Semakin besar nilai h berarti semakin banyak massa air dalam tangki
maka semakin besar pula tekanan pada dasar tangki. Kecepata aliran fluida juga lebih
tinggi, volume yang keluar lebih banyak dan debit airnya juga lebih tinggi.

2. Tujuan Praktikum
Untuk menghitung lamanya waktu pengosongan tangki

B. TINJAUAN PUSTAKA
Nilai H pada Orifice diukur dari titik tengah orifice ke permukaaan bebas. Ketinggian
tersebut diasumsikan tetap konstan. Persamaan Bernoulli diaplikasikan dari permukaan
bebas hingga ke bagian tengah vena kontrakta dengan tekanan atmosfer lokal dan data
elevasi , mengabaikan h kehilangan yang terjadi diperoleh V= √ 2gh. Ini hanya kecepatan
teoritis, karena kehilangan diantara titik permukaan bebas dan bagian tengah orifice
diabaikan. Rasio dari kecepatan aktual (Va) dengan kecepatan teoritis (Vt) disebut
dengan koefisien kecepatan (Cv) yaitu Cv = Va/Vt atau ditulis dengan Va = Cv √2gh
(Streeter and Wylie, 1985).
Aliran teoritis dari sebuah tangki besar yang melalui lubang relatif kecil dengan
bias a pada kedalaman h di bawah permukaan bebas dapat dicari dengan prinsip dari
kekekalan energi . Misalkan tangki terbuka ke atmosfer, tekanan pada permukaan bebas
maupun pada lubang adalah atmosferik dandengan demikian persamaan Bernouli
memberikan : h= v²/2g. V adalah kecepatan pengeluaran teoritis dan h adalah Z1 dan Z2
dalam persamaan Bernouli. Kecepatan pengeluaran sebenarnya adlah Q = Cd a √2gh. Cd
didefenisikan sebagai koefiisien pengeluaran ( Dugdale,1986).
Hukum Bernouli diterapkan pada zat cair yang mengalir dengan kecepatan berbeda
dalam suatu pipa. P + lg y + ½ ρ v² = C, P = tekanan, ρ.g.y = energi potensial, ½ ρ v² =
energi kinetik . Cepat aliran / debit air (Q) adalah volume fluida yang dipindahkan tiap
satuan waktu
Q = A.V
A1.v1=A2.v2
V = kecepatan fluida (m/s)
A = luas penampang yang dilalui fluida
Untuk zat cair yang mengalir melalui sebuah lubang paga tangki, maka besar
kecepatannya selalu dapt diturunkan dari hukum Bernouli yaitu : V = √2gh, h adalah
kedalaman lubang dari permukaan zat cair (Mirower dan Ersemhork, 2003).
Peralatan yang digunakan untuk mengukur pengeluaran fluida adalah orifice dan
noozle. Orifice adalah sebuah bukaan (biasanya bulat) pada dinding tangki atau pada plat
normal di sumbu pipa, plat yang sama juga ada di ujung pipa atau di beberapa daerah
lanjutairnya. Dikaraliteralisasi dari kenyataan bahwa ketipisan dinding / plat relatif kecil
terhadap ukuran bukaan. Orifice standar dengan sisi tajam atau dengan bahan persegi
atau bulat bukan jenis standar karena aliran ysng melaluinya dipengaruhi oleh ketebalan
plat, kekerasan permukaannya, jari-jari lekukannya. Orifice ini harus diuji jika diperlkan
ketelitian yang tinggi (Titherington dan Rimmer, 1986).
Koefisien kecepatan ( Cu) adalah perbandingan antara kecepatan nyata dengan
alairan pada vena kontrakta (Vc) dengan kecepatan aliran secara teoritis (v). Nilai
koefisien keepatan bergantung pada bentuk sisi lubang apakah tajam atau dibulatkan,
serta tingkat energi, nilai rata-rata dari kofisien kecepatan adalah 0,97. Koefisien
kontraksi (Cc) adalah perbandingan antara luas penampang aliran vena kontrakta dengan
luas lunbang yang sama dengan tampang aliran zat cair ideal, nilai rata-ratanya sekitar
0,64. Koefisien debirt adalah perbandingan antara debit nyata dengan debit teoritis. Nilai
debit bergantung pada nilai koefisien kecepatan dan koefisien kontraksi. Nilai rata-
ratanya adalah 0,62 (Triatmodjo, 1996).
Sebuah orifice adalah bagian dinding dari tabung atau kaleng normal yang dibuka
untuk membuat poros pada pipa, kaleng yang digabungkan di ujung pipa atau di beberapa
daerah pertengahan. Sebuah orifice dicirikan dengan kenyataan bahwa dinding atau
kaleng yang tebal mempunyai hubungan yang sangat kecil dengan ukuran yang dibuka.
Orifice biasa adalah salah atu jenis orifice dengan ujung yang tajam. Karena hanya ada
sat garis penghubung dengan fluida (Finnemore and Franzini, 2002).
Orifice plate merupakan lempeng berlubang yang digunakan untuk mengukur
tingkat aliran dalam sistem pipa. Dengan orifice plate yang disisipkan pada pipa, dapat
ditimbulkan pressure drop. Berdasarkan besar pressure dro laju aliran (flow rate) dapat
dihitung. Alat ini sangat praktis untuk tabung berdiameter besar dan fluida yang kotor.
Prinsip dasar orifice adalah dengan diketahuinya tinggi h dan luas lubang aliran keluar
fluida maka dapat dihitung atau ditentukan umlah aliran keluar fluida Q. Alat ukur
dengan prinsip dasar di atas dikatakan orifices (Anonimous, 2009).
Tiga jenis peralatan yang paling umum dipakai untuk mengukur laju aliran fluida
pada pipa sesaat adalah orificemeter, nozzlemeter, dan venturimeter. Masing-masing dari
alat pengukur ini bekerja berdasarkan prinsip bahwa pengurangan luas aliran dalam
sebuah pipa menyebabkan peningkatan kecepatan yang disertai dengan penurunan
tekanan. Korelasi dari perbedaan tekanan dengan kecepatan memberikan cara untuk
mengukur laju aliran tersebut. Tanpa adanya pengaruh viskos dan dengan asumsi pipa
horizontal, penerapan persamaan Bernoulli (Munson, dkk, 2004).

C. METODOLOGI PRAKTIKUM

1. Bahan dan Alat


a). Bahan
Air sebagai fluida yang diukur keceatannya
b). Alat
Ember berfungsi sebagai penampung air yang tertampung
Kaleng ukuran besar sebagai tempat air yang dilubangi bagian bawahnya
Gelas ukur sebagi pengukur volume air
Penggaris berfungsi untuk mengukur ketinggian air dan diameter lubang kaleng yang
tertampung
Penyumbat air sebagai penyumbat air pada kaleng
Stop watch sebagai pengukur waktu

D. PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Diisi kaleng dengan air pada ketinggian 34 cm ( H1 ) dan disumbat
2. Dibuat batas untuk air pada ketinggian 15 cm dengan anggapan sebagai H2
3. Dibuka penyumbat kaleng pada lubang bawah
4. Disiapkan ember untuk menampung air yang keluar dari lubang bawah kaleng
5. Ditutup lubang sampai batas ketinggian air 15 cm
6. Diukur volume air yang keluar
7. Diulang percobaan 3 kali, dengan rumus :
A tangki : ¼ π d 2 = π r2
Orifice : ¼ π d 2 = π r2
Qt : A V
: A √2g ( ΔH )
Q:V/t
Keterangan : T teori : Waktu teori (s)
T praktek : Waktu praktek (s)
A : Luas penampang tangki (m2)
a : Luas penampang orifis (m2)
d : Diameter (m)
r : Jari – jari (m)
Q : Debit alir
t : Waktu (s)
V : Kecepatan alir (m/s)
g : Grafitasi (m/s)
ΔH : Perubahan tinggi (0.19 m)
Cd : Koefisien debit
Qt : Debit teori (m3/s)

E. PEMBAHASAN
Volume yang tertampung dari hasil percobaan dipengaruhi oleh tekanan atmosfer
dan luas bidang tekanan atmosfer itu sendiri. Semakin besar tekanan atmosfer yang
menekan maka semakin banyak jumlah volume air yang tertampung. Dan bila tekanan
atmosfer kecil dan volume yang tertampung juga kecil. Hal ini sesuai dengan literature
Secrelen dan Benjamin ( 2000 ) yang menyatakan kecepatan aliran suatu fluida yang
keluar dari lubang dipengaruhi oleh tekanan atmosfer dan debit air yang keluar dan
waktunya.
Koefisien debit dari hasil percobaan diketahui bahwa semakin besar suatu debit
yang diperoleh maka koefisien debitnya akan semkain besar dan bila debit yang diperoleh
kecil maka koefisien debitnya kan kecil pula. Hal ini dipengaruhi oleh volume yang
tertampung dan waktu selama fluida air yang keluar. Semakin besar volume yang
tertampung maka koefisien debitnya akan semakin besar dan bila volume yang
tertampung sedikit maka koefisien debitnya semakin kecil. Dan bila luas lubang semakin
besar maka koefisien debit akan semakin kecil, bila luas lubang semakin kecil maka
koefisien debit akan semakin besar. Serta kecepatan zat alir juga ikut mempengaruhi
dimana semakin cepat kecepatan zat alir maka semakin kecil koefisien debit dan bila
kecepatan zat alir lambat maka koefisien debit akan besar.
Hal – hal yang mempengaruhi keluarnya Cd dan Cv adalah :
1. Diameter, dimana diameter akan mempengaruhi debit air.
2. Ketinggian, ketinggian akan mempengaruhi kecepatan karena ketinggian akan
menekan air karena semaklin tinggi air maka semakin besar tekanannya sehingga air
yang keluar juga semakin besar dan semakin rendah tinggi air maka tekanannya semkain
kecil dan jumlah air yang keluar semkain kecil.
3. Dari formulasi debit air diketahui bahwa debit air akan dipengaruhi oleh tekanan air
yang tertampung, dimana bila volume air yang tertampung semakin besar maka debit
yang akan diperoleh semakin besar pula, dan bila volume yang tertampung sedikit maka
debit akan kecil pula.
4. Faktor lain yang mempengaruhi adalah lamanya waktu yang diberikan dimana bila
waktu yang diberikan semakin lama maka debit akan kecil dan bila waktu yang diberikan
semakin cepat maka debit akan semakin besar. Dari satu lagi formulasi mengenai debit
yakni debit akan dipengaruhi oleh kecepatan aliran air, dimana bila kecepatan air
semakin besar maka debit akan semakin besar pula, dan bila kecepatan air kecil maka
akan kecil pula debit. Serta debit akan dipengaruhi oleh luas penampang dari tempat
aliran itu keluar. Bila luas penampung keluarnya zat cair tersebut makin besar maka debit
semakin besar, dab begitu pula sebaliknya.
Orifice adalah satu lubang atau bukaan sisi yang tajam terletak pada bagian dinding
atau dasar tangi dimana zat cair mengalir melaluinya. Orifice biasanya digunakan untuk
mengukur debit aliran. Pada saat zat cair melewati lubang, terjadi vena kontarkta karena
inersia zat cair yang terus mengumpul. Tekanan diluar lubang ( vena kontrakta ) adalah
tekanan atmosfer sedangkan tekanan didalam lubang adalah tekanan hidrostatik fluida
dengan h dari pusat llubang hingga permukaan zat cair.

F. KESIMPULAN
1.Lamanya pengosongan tangki pada tiga kali percobaan
2.Banyaknya volume yang tertampung pada tiga kali percobaan
3.Koefisien debit dari tiga kali percobaan
4.Koefisien debit dipengaruhi oleh volume air yang tertampung, waktu pengosongan
tangki, diameter lubang dan kecepatan air.
5.Waktu pengosongan secara teori dipengaruhi oleh luas lubang, luas permukaan kaleng,
selisih ketinggian permukaan air dengan lubang dan gravitasi bumi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2009. Http://Fisika/hukum bernoulli [02 September 2009].
Dugdale, R. H.. 1986. Mekanika Fluida. Edisi Ketiga. Erlangga, Jakarta
Finnemore, E. J. and J. B. Franzini. 2002. Fluid Mechanics with Engineering Applications. Mc.
Graw Hill, New York.

Mirower, A. W. dan N. Ersemhork. 2003. Hidraulika Terapan. Pradnya Paramita, Jakarta.


Munson., B.R. dan D.F. Young . 2004. Mekanika Fluida. Jilid I. Edisi Keempat. Penerbit
Erlangga, Jakarta.

Streeter, V.L. and E.B. Wylie. 1985. Fluid Mechanics. Eight Edition. Mc Graw Hill Book
Company, USA.

Titherington, D. dan J.G. Rimmer . 1986. Mekanika Terapan. Erlangga, Jakarta.


Triatmodjo, B. 1996. Hidarulika I. Beta Offset, Yogyakarta.
http://bahanmasakuliah.blogspot.com/2009/10/mekanika-fluida-orifice-samping.html

Anda mungkin juga menyukai