Nama : Nia Silviani Br Brahmana

NIM : 190308056
Kelas : TEP B
1. Jelaskan perbedaan pengukuran curah hujan rata-rata metode aritmatika
Perbedaan pengukuran curah hujan rata-rata metode aritmatika, polygon dan isohyet
adalah dimana pada metode aritmatika tidak memperhitungkan luasan wilayah ataupun
topografinya (menyamaratakan bobot tiap stasiun penakar), sedangkan pada metode
polygon thiessen harus memperhitungkan bobot tiap wilayah stasiun yang mewakili
luasan daerah sekitarnya, sedangkan pada metode isohyet lebih detail lagi dalam
perhitungan pengaruh topografi wilayah tsb.
2. V

Stasiun CH Isohyet Pi (km) (x10-6 ) Luas Luas Netto Pi x Ai

Wilayah (Ai)
1 1464 1462 1472 0.002536 0.002536 3.732992
2 1503 1482 1492 0.002660 0.000124 0.185008
3 1485 1502 1512 0.001556 0.001104 1.669248
4 1462 1522 1532 0.001126 0.000430 0.658760
5 1603 1542 1552 0.003940 0.002814 4.367328
6 1557 1562 1572 0.002369 0.001571 2.469612
7 1563 1582 1592 0.002280 0.000089 0.141688
8 1580 1602 1612 0.003274 0.000994 1.602328
9 1616 1622
10 1632 1642
11 1623
12 1633
Jumlah 18721 15520 12336 0.019741 0.012 19.437912

Perhitungan :
I1 + I2
𝑃𝑖1 = = 1472
2

I1 + I2
𝑃𝑖2 = = 1492
2

I1 + I2
𝑃𝑖3 = = 1512
2

I1 + I2
𝑃𝑖4 = = 1552
2
 I1+I2
𝑃𝑖5 = = 1572
2

I1 + I2
𝑃𝑖6 = = 1592
2

I1 + I2
𝑃𝑖7 = = 1612
2
3. Yang dimaksud dengan evapotranspirasi adalah proses evaporasi dan transpirasi yang
berkaitan dengan apa yang terjadi pada tanah yang tertutup oleh tumbuh-tumbuhan.
Proses transpirasi berjalan terus hampir sepanjang hari di bawah pengaruh sinar matahari.
Pada malam hari pori-pori daun yang disebut stomata menutup yang menyebabkan
terhentinya proses transpirasi dengan drastis. Proses evaporasi dapat berjalan terus
selama ada input panas, karenanya bagian terbesar jumlah evaporasi diperoleh siang hari.
Faktor lain yang penting adalah adanya air yang cukup banyak, jika jumlah air selalu
tersedia secara berlebihan dari yang dibutuhkan oleh tanaman selama proses transpirasi
ini maka jumlah air yang ditranspirasikan akan lebih besar dibandingkan dengan apabila
tersedianya air di bawah kebutuhan. Faktor yang mempengaruhi antara lain: suhu air,
suhu udara (atmosfer), kelembaban, kecepatan angin, tekanan udara, sinar matahari.
Selain itu, Evapotranspirasi ditentukan oleh banyak faktor yakni:
• Radiasi surya (Rd): Komponen sumber energi dalam memanaskan badan-badan
air, tanah dan tanaman. Radiasi potensial sangat ditentukan oleh posisi geografis lokasi.
• Kecepatan angin (v): Angin merupakan faktor yang menyebabkan terdistribusinya
air yang telah diuapkan ke atmosfer, sehingga proses penguapan dapat berlangsung terus
sebelum terjadinya kejenuhan kandungan uap di udara.
• Kelembaban relatif (RH): Parameter iklim ini memegang peranan karena udara
memiliki kemampuan untuk menyerap air sesuai kondisinya termasuk temperatur udara
dan tekanan udara atmosfir.
• Temperatur: Suhu merupakan komponen tak terpisah dari RH dan Radiasi. Suhu
ini dapat berupa suhu badan air, tanah, dan tanaman ataupun juga suhu atmosfer.

4.
t (menit) F
F Pengukuran (cm) fp
0 0 0
5 4,3 0,36079719
10 5,4 0,23374093
20 7,2 0,14389859
30 8 0,10409696
60 9,9 0,05222646
120 14,5 0,01554848
F = 2 kt 0,5 + ct

fp = kt -0,5

Maka laju infiltrasinya yaitu :

F(6) = 2k(10) -0,5 + c(10) → = 6,32k + 1oc = 5,4

F(12) = 2k(20) -0,5 + c(20) → = 8,94k + 20c = 7,2

Lalu, lakukan eliminasi, │x2│ = 12,64k + 20c = 10,8

│x1│ = 8,94k + 20c = 7,2

3,7k = 3,6

K= 0,97

Masukkan nilai k ke persamaan yang ada

6,32k + 10c = 5,4
6,32 (0,97) + 10 c = 5,4
6,13 + 10 c = 5,4
10c = - 0,73
c = - 0,073
sehingga diperoleh nilai c senilai - 0,073

sehingga diperoleh fp
t(5 menit), fp = 0,97t -0,5 – 0,073 = 0,97(5) -0,5 – 0,073 = 0.36079719
t(10 menit), fp = 0,97t -0,5 – 0,073 = 0,97(10) -0,5 – 0,073 = 0.23374093
t(20 menit), fp = 0,97t -0,5 – 0,073 = 0,97(20) -0,5 – 0,073 = 0.14389859
t(30 menit), fp = 0,97t -0,5 – 0,073 = 0,97(30) -0,5 – 0,073 = 0.10409696
t(60 menit), fp = 0,97t -0,5 – 0,073 = 0,97(60) -0,5 – 0,073 = 0.05222646
t(120 menit), fp = 0,97t -0,5 – 0,073 = 0,97(120) -0,5 – 0,073 = 0.01554848