Anda di halaman 1dari 16

TEMPERATUR

Dosen : Syafa’at Ariful Huda, M.Pd

MAKALAH FISIKA DASAR 2


Tugas Matakuliah Fisika Dasar 2 pada Program Strata1 ( S1)

KUAT 20148300571
MUHAMMAD HENDRA 20148300572

Jurusan Pendidikan Matematika

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kusumanegara

Jakarta

2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas berkat rahmat serta kasih-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Temperatur “.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi sebagian tugas

matakuliah Fisika Dasar 2 Semester II program S1 pada program studi

pendidikan Matematika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Kusuma Negara Jakarta. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih

jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan

makalah ini.

Jakarta, Februari 2015

Penulis,
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Temperatur atau suhu menunjukan derajat panas suatu benda.

Semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Suhu

juga dapat menunjukan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom

dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk

perpindahan maupun gerak di tempat getaran. Makin tingginya energi

atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.

Temperatur dapat di ukur dengan menggunakan alat yang disebut

termometer. Ada empat macam satuan termoter yang paling dikenal yaitu

Celcius, Reumur, Fahrenheit, dan Kelvin.

B. Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini penulis akan membuat rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Konsep Temperatur

2. Mengukur Temperatur

3. Pemuaian Thermal

C. Tujuan

Penulisan makalah ini lebih mendalami Konsep Temperatur,

Mengukur Temperatur, dan Pemuaian Thermal.


BAB II

TEMPERATUR

A. Konsep Temperatur

Temperatur atau suhu adalah besaran yang menyatakan derajat

panas dingin suatu benda. Secara kualitatif dapat di ketahui suhu adalah

sensasi dingin atau hangatnya sebuah benda yang di rasakan ketika

menyentuhnya. Secara kuantitatif dapat diketahui dengan menggunakan

alat yang disebut termometer. Suhu dapat diukur dengan menggunakan

termometer yang berisi air raksa atau alkohol. Kata termometer ini diambil

dari dua kata yaitu thermo yang artinya panas dan meter yang artinya

mengukur.

Termometer yang paling dikenal adalah Celcius, Reamur,

Fahrenheit, dan Kelvin. Setiap satuan termometer memiliki perbandingan

yang berbeda antara satu jenis termometer dengan termometer lainnya.

Adapun perbandingan termometer mengikuti perbandingan sebagai

berikut :

C:R:(F-32) = 5:4:9 dan

K = C + 273 (derajat)

Keterangan :

C = Satuan derajat Celcius

R = Satuan derajat Reumur


F = Satuan derajat Fahrenheit

K = Satuan derajat Kelvin

Derajat Kelvin dimulai dari 273 derajat, bukan dari -273 derajat.

Sedangkan, derajat Celcius dimulai dari 0 derajat. Maka dari itu, untuk

mengubah suhi tersebut ke suhu yang lain, sebaiknya menggunakan atau

mengubahnya ke derajat Celcius terkebuh dahulu, karena jika

menggunakan Kelvin akan lebih rumit mengubahnya ke suhu yang lain.

B. Mengukur Temperatur

Satuan Internasional untuk temperatur atau suhu menggunakan

satuan Kelvin ( K). Sebagai Satuan Internasional, Kelvin tidak memerlukan

tanda derajat dalam penulisannya. Misalnya cukup ditulis 20K saja, tidak

perlu 20°K . Sedangkan skala-skala lain yang umum digunakan adalah

Celcius, Fahrenheit, dan Reamur.

Pada skala Celcius, 00 Celcius adalah titik dimana air membeku

dan 1000 Celcius adalah titik didih air pada tekanan 1 atmosfer. Skala ini

adalah yang paling sering digunakan di dunia. Skala Celcius juga sama

dengan Kelvin sehingga cara mengubahnya ke Kelvin cukup ditambahkan

273 ( atau 273.15 untuk lebih tepatnya ). Skala Fahrenheit adalah skala

umumyang dipakai di Amerika Serikat. Suhu air membeku adalah 32 0

Fahrenheit dan titik didih air adalah 2120 Fahrenheit.


Perbandingan titik beku dan titik didih untuk satuan skala suhu

dapat di tuliskan sebagai beriku :

Celcius Reamur Fahrenheit Kelvin

Titik didih 100 80 212 373

Titik beku 0 0 32 273

Selisih kedua titik 100 80 180 100

Perbandingan 5 4 9 5

Cara mudah untuk mengubah dari Celcius, Fahrenheit, dan

Reamur adalah dengan mengingat perbandingan C : F :R = 5: 9 : 4 atau

dapat menggunakan persamaan sebagai berikut :

Sehingga dapat di konversikan seperti tabel di bawah ini :

Dari Ke
Celcius Reamur Fahrenheit Kelvin
Celcius - C C + 32 C + 273
Reamur R - R + 32 R + 273
Fahrenheit (F – 32 ) (F – 32 ) -
Kelvin K - 273 ( K – 273 ) -
Berdasarkan perbandingan dan persamaan konversi tersebut dapat

digunakan sebagai dasar dalam pembuatan termometer. Sebuah

termometer biasanya terdiru dari sebuah pipa kaca berongga yang berisi

zat cair (alkohol atau air raksa), dan bagian atas acairan adalah ruang

hampa udara.

Termometer dibuat berdasarkan prinsip bahwa volume zat cair

akan berubah apabila dipanaskan atau di dinginkan. Volume zat cair akan

bertambah apabila dipanaskan, sedangkan apabila didinginkan volume

zat cair akan berkurang. Naik atau turunnya zat cair tersebut digunakan

sebagai acuan untuk menentukan suhu suatu benda.

Perubahan volume zat cair dalam pipa dapat digunakan untuk

mengukur volume. Seperti kita ketahui bahwa zat cair sebagai bahan

pengisi termometer ada dua macam, yaitu air raksa dan alkohol. Ada

beberapa keuntungan dan kerugian dari penggunaan bahan tersebut .

1. Termometer air raksa.

Berikut ini beberapa keuntungan air raks sebagai pengisi termometer

antara lain :

a.) Air raks tidak membasahi dinding pipa kapiler, sehingga

pengukurannya menjadi teliti.

b.) Air raksa mudah dilihat karena mengkilat.

c.) Air raksa cepat mengambil panas dari suhu benda yang sedang

diukur
d.) Jangkauan suhu air raksa cukup lebar, karena air raksa membeku

pada suhu 40 0C dan mendidih pada suhu 360 0C.

e.) Volume air raksa berubah secara teratur.

Sedangkan beberapa kerugian yang di miliki air raksa sebagai berikut :

a.) Air raksa harganya mahal.

b.) Air raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat

rendah.

c.) Air raksa termasuk zat beracun sehingga berbahaya apabila

tabungnya pecah.

2. Termometer Alkohol

Keuntungan menggunakan alkohol sebagai pengisi termometer, antara

lain :

a.) Alkohol harganya murah.

b.) Alkohol lebih teliti, sebab untuk kenaikan suhu yang kecil ternyata

alkohol mengalami perubahan volume yang besar.

c.) Alkohol dapat mengukur suhu yang sangat rendah, sebab titik beku

alkohol -130 0C.


Kerugian menggunakan alkohol sebagai pengisi termometer, antara lain :

a.) Membasahi dinding kaca.

b.) Titik didihnya rendah ( 78 0C).

c.) Alkohol tidak berwarna, sehingga perlu memberi pewarna dahulu

agar dapat dilihat.

Jenis-jenis termometer, antara lain :

1. Termometer Zat Cair dalam gelas

Termometer ini biasanya digunakan untuk mengukur tempertaur pada

daerah batas pengukuran yang di pengaruhi oleh jenis zat termometrik

yang berupa cairan dalam pipa kapiler. Prinsip yang dipakai adalah zat

cair memuai apabila di panaskan.

2. Termokopel

Termokopel terdiri dari dua jenis logam yang dihubungkan dan

membentuk rangkaian tertutup. Besarnya aliran listrik pada kawat berubah

sesuai dengan perubahan suhu. Keuntungan termokopel terletak pada

kecepatan mencapai keseimbangan suhu dengan sistem yang akan

diukur.
3. Termometer hambatan listrik

Dasar kerja termometer ini adalah hambatan listrik dari logam akan

bertambah apabila suhu logam tersebut naik.

4. Termometer gas volume tetap

Termometer ini terdiri dari bola yang berisi gas yang dihubungkan dengan

tabung manometer. Prinsip kerjanya adalah perubahan tekanan suatu gas

akibat perubahan suhu bila volumenya tetap.

C. Pemuaian Termal

Pemuauian termal adalah perubahan suatu benda yang bisa

menjadi bertambah panjang, lebar, luas, atau berubah volumenya karena

terkena panas (kalor ). Pemuaian setiap benda akan berbeda-beda

terggantung pada suhu di sekitar dan koefisien muai atau daya muai dari

benda tersebut. Perubahan panjang akibat panas kan mengikuti :

dimana

Lt = panjang pada suhu t

L0 = panjang pada suhu awal,

= koefisien muai panjang/kofisien muai linier,

= besarnya perubahan suhu.


Suatu benda akan mengalami muai panjang apabila benda itu hanya

memiliki (dominan dengan) ukuran panjangnya saja. Muai luas terjadi

pada benda apabila benda itu memiliki ukuran panjang dan lebar,

sedangkan muai volum terjadi apabila benda itu memiliki ukuran panjang,

lebar, dan tinggi.

 

dimana

At = luas ( area) pada suhu t,\

A0 = luas pada suhu awal,

= ( 2 kali ) adalah koefisien luas, dan

= besarnya perubahan suhu.

Dan untuk perubahan volum :

dimana

Vt = volum pada suhu t,

V0 = volum pada suhu awal,

= (3 kali ) yaitu koefisen muai volum, dan

= besarnya perubahan suhu.


Pemuaian yang di pengaruhi suhu dan panas dapat di alami pada 3

medium zat yaitu :

1. Pemuaian zat padat

Umumnya zat padat akan mengalami pemuaian jika dipanaskan.

Pemuaian zat padat tergantung pada 3 faktor yaitu :

a.) Panjang awal sebelum dipanaskan

b.) Kenaikan suhu

c.) Jenis bahan

Jenis bahan yang berbeda akan mempengaruhi besar dan panjang

hasil pemuaian benda tersebut. Dikarenakan benda memilik koefisien

yang berbeda. Sebagai contoh berikut beberapa benda padat dengan

nilai koesien benda tersebut.

Jenis Zat Padat Koefisien muaia panjang

(/0C atau /K )

Alumunium 2,4 x 10-5

Kuningan 1,9 x 10

Perunggu 1,9 x 10

Baja 1,1 x 10

Besi 1,2 x 10

Tembaga 1,7 x 10

Kaca Biasa 0,9 x 10

Kaca Pyrex 0,32 x 10

Emas 1,4 x 10
2. Pemuaian Zat Cair

Zat cair akan mengalami pemuaian jika ada kenaikan suhu. Zat cair

hanya akan mengalami pemuaian volume karena sifatnya yang selalu

mengikuti bentuk wadahnya. Pemuaian zat cair lebih besar dari pada

pemuaian zat padat untuk kenaikan suhu yang sama.

Berikut koefien muai volume beberapa jenis zat cair :

Jenis zat Cair Koefisien muai Volume

(/0C atau /K

Air 0,00044

Alkohol ( etil ) 0,0011

Alkohol (metal) 0,0012

Aseton 0,0005

Gliserin 0,00053

Papaverin 0,001

Terpentin 0,00105

3. Pemuaian pada Gas

Gas akan mengalmi pemuaian jika ada kenaikan suhu. Gas hanya

akan mengalami pemuaian volume. Hal-hal yang berkaitan dengan

pemuaian gas adalah Volume, suhu, dan tekanan. Pemuaian gas

dapat terjadi pada dua keadaan yaitu :

a.) Pemuaian gas pada tekanan tetap

b.) Pemuaian gas pada volume tetap


Pemuaian Volume tetap suatu gas dalam keadadn tempat tertutup di

panaskan sehingga suhu naik sebesar Δt. Volume udara dibatasi

sehingga udara tidak dapat mengembang. Hal ini menyebabkan

tekanan udara bertambah sebesar Δp.

Rumus

Pt = P0 (1 + . Δt )

Δp = . P0. Δt

dimana

Δp : perubahan tekanan (atm )

Δt : perubahan suhu (0C)

P0 : tekanan mula-mula (atm)

Pt : tekanan akhir (atm)


BAB III

PENUTUP

Secara kualitatif dapat di ketahui suhu adalah sensasi dingin atau

hangatnya sebuah benda yang di rasakan ketika menyentuhnya. Secara

kuantitatif dapat diketahui dengan menggunakan alat yang disebut

termometer. Perubahan volume zat cair dalam pipa dapat digunakan

untuk mengukur volume. Volume zat cair akan bertambah apabila

dipanaskan, sedangkan apabila didinginkan volume zat cair akan

berkurang.

Suatu benda dapat mengalami pemuaian jika dipengaruhi kenaikan

suhu yang mengakibatkan perubahan benda pada panjang, lebar, dan

luas atau volume benda tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org

http://pendfisikaunsri.blogspot.com/2010/03/temperatur.html

http://www.rumus-fisika.com/2012/07/suhu-dan-pengukurannya.html

http://www.rumus-fisika.com/2012/07/suhu-dan-pengukurannya.html

bukurobek.blogspot.com/2011/06/pemuaian.html

Anda mungkin juga menyukai