KELOMPOK 6
KELAS 10-7
ANGGOTA :
1. RICHARDO PRANATA SIAHAAN
2. SITI MUTIARA INSANI
3. NURUL ALYAA F
4. M GAMA WIKRAMA P
Puji dan syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kita
semua masih diberi kesempatan untuk dapat menyiapkan makalah ini. Tidak lupa
kepada seluruh komponen pendukung tersusunnya makalah ini, kami ucapkan
banyak terimakasih. Makalah ini dibuat berdasarkan hasil evaluasi, pertimbangan,
dan pemikiran yang dilakukan secara berdiskusi antar anggota kelompok. Makalah
ini dibuat dengan tujuan, agar siswa-siswi ataupun masyarakat umum mengetahui
mengenai beberapa hal-hal kecil mengenai Fisika. Harapan penulis, semoga
kedepannya fisika tidak lagi dianggap sebagai hal yang menakutkan untuk dipelajari,
melainkan menjadi suatu hal yang menarik dan menyenangkan untuk dipelajari.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi peserta didik dalam
memahami dan mempelajari beberapa materi pelajaran Fisika. Mohon maaf, kami
ucapkan sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini.
Kritik dan saran dari pembaca makalah ini, sangat kami harapkan.
A. Pengertian suhu
Suhu berfungsi untuk menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu zat. Dimensi
suhu adalah 𝜃 dengan satuan SI yang disebut kelvin (K). Suhujuga merupakan besaran
pokok.
Perubahan suhu pada suatu benda dapat mengakibatkan perubahan besaran lain
pada benda itu. Misalnya volume,tekanan, dn daya hantar listriknya. Sifat – sifat suatu
besaran pada benda yang dipengaruhi suhu disebut sifat termometrik, sedangkan besaran –
besaran itu disebut besaran – besaran termometrk.
Sifat – sifat termometrik yang dimiliki besaran pada suatu zat dapat digunakan
sebagai petunjuk tinggi rendahnya suhu sekitarnya. Fakta tersebut digunakan dalam
pembuatan alat pengukur suhu yang dikenal sebagai termometer.
Sifat termometrik berupa perubahan volume zat digunakan dalam termometer raksa
dan termometer alkohol serta termometer bimetal. Sifat termometrik berupa perubahan daya
hantar listrik suatu zat digunakan dalam termometer elektrik atau termometer digital. Zat
yang digunakan dalam termometer sebagai petunjuk suhu disebut zat termometrik.
Prinsip dasar pembuatan termometer disebut pirometer (pyrometer). Pirometer dapat
digunakan untuk mengukur suhu sangat tinggi dari kejauhan tanpa perlu menyentuh benda
yang diukur suhunya.
Temometer
raksa maupun temometer alkohol bekerja berdasarkan sifat termometrik yang
sama yaitu perubahan volume akibat perubahan suhu.jika suhu naik, maka
suhu tinggi kolom cairan raksa ataupun alkohol akan naik sebagai
bertambahanya volume. Ujung atas kolom cairan akan sejajar dengan skala
tertentu yang ssuai dengan nilai suhunya.
Termometer klinis adalah termometer yang biasa digunakan untuk mengukur
suhu tubuh manusia. Zat termometrik yang digunakan biasanya berupa raksa.
Cara kerja Termometer Bimetal
Pada peralatan listrik tertentu yang menggunakan elemen pemanas, misalnya
setrika, sistem bimetal ini digunakan sebagai pemutus dan penyambung arus
listrik. Jika suhu elemen pemanas listrik melebihi nilai tertentu , maka
lengkungan bahan bimetal akan memutus sakelar sehingga arus listrik
terputus. Jika suhu elemen listrik kurang dari nilai tertentu, maka bimetal akan
kembali ke posisi semula sehingga arus listrik kembali tersambung. Bimetal
dengan prinsip ini disebut termostat.
a. Kalibrasi Termometer
Pada termometer alkohol dan termometer air raksa perubahan terjadi
berdasarkan sifat pemuaian bahannya ketika temperature berubah. Kalibrasi
termometer adalah proses membuat skala pada sebuah termometer. Berikut
ini beberapa langkah melakukan kalibrasi termometer :
1) Siapkan termometer, baik termometer air raksa dan juga termometer
alkohol.
2) Siapkan es dan air secukupnya.
3) Siapkan sebuah pemanas air yang bisa digunakan untuk memanaskan air
hingga mendidih.
4) Didihkan air lalu masukkan termometer ke dalam wadah yang berisi air
yang sedang dipanaskan. Ketika air semakin panas atau suhu air
meningkat, permukaan air raksa atau alkohol bergerak keatas. Setelah air
mendidih, permukaan atas alkohol atau air raksa berhenti bergerak. Ini
adalah temperatur titik didih air atau titik uap. Tandai ujung kolom air raksa
atau alkohol tersebut. Pastikan angka pada termometer menunjukkan
100o C.
Termometer Fahrenheit
Adalah termometer yang menggunakan skla fahrenheit. Skala ini
ditemukan oleh GABRIEL DANIEL FAHRENHEIT, sesorang ilmuan
jerman. Pada skala fahrenheit, es mencair pada suhu 32℉ dan air
mendidih pada suhu 212℉ untuk tekanan udara sebesar 1 atm. Jarak
antara titik lebur es dan titik didih air adalah 180 skala fahrenheit
Termometer Reamur
Adalah termometer yang menggunakan skala reamur. Pada skala
reamur air mendididh pada suhu 0°𝑅 dan air mendidih pada suhu 80°𝑅
untuk tekana udara 1 atm. Jarak antara titik lebur es dan tititk didih air
adalah 80 skala reamur
Termometer Kelvin
Adalah termometer yang menggunakan skala Kelvin. Skala ini
ditemukan oleh WILLIAM THOMSON KELVIN , seorang ilmuan
Inggris. Pada skala Kelvin,es mencair pada suhu 273 K dan air
mendidih pada suhu 373K untuk tekanan udara sebesar 1 atm.jarak
antara titik lebur es dan titik didih air adalah 100 skala Kelvin
Faktor Celcius Fahrenheit Reamur Kelvin
Rumus umum :
Q=m.L
b) Kalor uap (Lu)
Kalor uap adalah besar kalor yang diperlukan oleh 1 kilogram zat tersebut untuk
berubah dari wujud padat ke wujud uap.
Rumus umum :
Q=m.L
Grafik tersebut menunjukan hubungan antara kalor dan perubahan wujud zat. Proses
perubahan wujud zat ditunjukkan pada saat grafik berupa garis horrizontal dan nilai suhu
bersesuaian dengan garis horizontal tersebut merupakan titik perubahan wujudnya
PEMUAIAN ZAT
Besar kecilnya pemuaian dipengaruhi ukuran benda dan besar perubahan suhunya.
Selain itu, besar-kecilnya pemuaian pada benda juga dipengaruhi besaran karakteristik
benda yang disebut koefisien muai. Berdasarkan bentuk geometri benda, pemuaian dapat
terjadi dalam hal panjang, luas, dan volume benda.
Untuk memahami koefisien muai panjang zat padat, mari kita perhatikan uraian berikut ini.
Sebatang tongkat tembaga pada suhu 0oC panjangnya 10 m. Jika tongkat tembaga tersebut
dipanaskan sampai 100oC maka panjangnya menjadi 10,017 m. Berapakah pertambahan
panjang tembaga jika suhunya hanya naik 1oC? Pada suhu 0oC, panjang tembaga 10 m (l0),
pada suhu 100oC (t) panjangnya 10,017 m (lt).
Pertambahan panjang 1 m tembaga jika suhunya naik dari 0oC – 1oC adalah
Pertambahan panjang 1 m benda tiap kenaikan suhu 1oC ini disebut koefisien muai
panjang (α). Jadi, koefisien muai panjang suatu benda adalah bilangan yang menunjukkan
pertambahan panjang suatu benda tiap satuan panjang jika suhu benda tersebut naik 1oC.
Dengan demikian, jika dinyatakan bahwa koefisien muai panjang tembaga adalah
0,000017/oC maka berarti setiap 1 meter tembaga yang suhunya dinaikkan 1oC akan
bertambah panjang 0,000017 meter. Jika ditulis dalam persamaan maka :
atau dapat juga dituliskan dalam bentuk
Sebatang tongkat logam pada suhu t1 panjangnya l1 dan pada suhu t2 panjangnya l2. Dengan
proses matematika dapat diperoleh persamaan sebagai berikut.
Pemuaian dalam zat padat sebenarnya terjadi ke semua arah, yaitu memanjang,
melebar, dan menebal. Namun, pengukuran pemuaian panjang pada benda padat sudah
dianggap cukup memadai untuk mewakili pemuaian luas. Misalnya, menghitung pemuaian
luas sebuah benda yang berupa lembaran tipis berbentuk persegi panjang dengan
menghitung terlebih dahulu muai panjang dan muai lebarnya dengan persamaan yang
berlaku pada pemuaian panjang.
Jika pada suhu t1 luas benda adalah A1 dan pada suhu t2 luasnya A2 maka berlaku
persamaan muai luas dengan pendekatan sebagai berikut.
A2 = A1 {1+2α (t2-t1)}
atau
A2 = A1 {1+β (t2-t1)}
A2 = A1 {1+β . Δt}
β = 2α
Untuk membuktikan adanya muai ruang pada benda yang berbentuk bola dapat
menggunakan alat s’Gravesande. Jika bola dipanaskan, bola memuai, volumenya bertambah
besar sehingga tidak dapat masuk ke dalam gelang. Setelah beberapa saat, gelang ikut panas
dan bola dapat masuk kembali ke dalam gelang. Itu berarti, panas pindah dari bola ke gelang
dan diameter gelang membesar.
Alat ukur muai ruang/muai volume gelang s’Gravesande
a. zat padat jika dipanaskan akan memuai dan volumenya bertambah besar.
b. pemuaian benda berongga akan memperbesar rongganya (arah pemuaiannya kel
uar rongga).
c. panas dapat berpindah dari satu benda ke benda lainnya.
Pemuaian volume zat tergantung jenis zat padatnya. Sebuah benda padat pada suhu
0 C volumenya V0, pada suhu toC, volumenya Vt. Pertambahan volume tiap satuan suhu
o
Bilangan yang menunjukkan pertambahan volume suatu benda tiap satuan volume
jika suhunya naik 1oC disebut koefisien muai ruang (γ). Jadi,
Vt = V0 (1 + γt)
Jika volume zat padat pada t1 adalah V1 dan volume pada t2 adalah V2 maka berlaku
Untuk zat padat yang angka muainya sangat kecil, berlaku persamaan
V2 = V1 {1 + γ (t2-t1)}
V2 = V1 {1 + γ Δt}
Hubungan antara koefisien muai ruang (γ) dengan koefisien muai panjang (α) dapat
dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut.
γ = 3α
Pada konstruksi jembatan, pada setiap sambungan diberikan ruang kosong (spasi)
yang berfungsi untuk menghindari tekanan antara bagian jembatan dengan jalan akibat
terjadinya pemuaian zat padat.
CONTOH SOAL
Secara sederhana laju perpindahan kalor bisa dirumuskan sebagai kalor yang
mengalir persatuan waktu. Laju perpidahan kalor secara koduksi dirumuskan sebagai
perkalian antara konduktivitas kalor (k) dengan luas penampang (A)dan selisih suhu kedua
titik ( T2-T1) dibagi dengan jarak kedua titik (x). Rumus laju perpindahan kalor nya:
Ujung logam akan terasa panas jika ujung yang lain dipanaskan, misalnya saat kita
mengaduk adonan gula, air panas, dan kopi dengan menggunakan sendok logam;
saat kita memegang kawat logam kembang api yang sedang menyala
Knalpot akan panas ketika mesin motor dihidupkan
Mentega akan meleleh ketika diletakkan di wajan yang tengah dipanaskan
Tutup panci terasa panas saat panci digunakan untuk memasak
Air akan mendidih ketika dipanaskan menggunakan panci logam dan sejenisnya
Contoh Soal
1. Batang besi homogen salah satu ujungnya dipanasi. Besi itu memiliki luas penampang 17
cm2 dan konduktivitas termal 4 . 105 J/s.m.0C. panjang batang 1 m dan perbedaan suhu
kedua ujung 30 0C. Kalor yang merambat dalam batang besi selama 2 detik adalah...
A. 2,81 . 103 J
B. 4,08 . 104 J
C. 4,08 . 105 J
D. 6,00 . 105 J
E. 7,10 . 106 J
Pembahasan:
Diketahui:
A = 17 cm2 = 17 . 10-4 m2
k = 4 . 105 J/m.s.0C
L=1m
T = 30 0C
t=2s
Ditanya: Q (t = 2 s) = ...
Pembahasan:
Diketahui:
LA = LB
AA = AB (ukuran sama)
kA = 2k
kB = k
TA = 210 0C
TB = 30 0C
Ditanya: T = ...
Jawab:
Untuk soal ini, laju hantaran kalor logam A sama dengan laju hantaran kalor logam B.
Perpindahan Kalor Secara Konveksi
Konveksi merupakan perpindahan kalor yang terjadi pada medium cair dan gas.
Berbeda dengan konduksi,perpindahan kalor ini disertai dengan perpindahan medium.
Jadi yang bergerak tidak hanya kalor tetapi juga medium perambatannya.
Contoh perpindahan kalor secara konveksi misalnya ketika sobat hitung masak air,
ketika air mendidihterjadi perpindahan kalor dari api kompor ke panci kemudian ke air.
Perpindahan ini juga diiringi perpindahan atau bergeraknya medium berupa air. Laju
perpindahan kalor secara konveksi dapa dirumuskan
h = adalah tetapan konveksi. Setiap benda memiliki tetapan konveksi yang berbeda.
Semakin mudah benda itu menyerap atau melepas kalor dan memindahkannya maka
semakin besar nilai tetapan ini. A adalah luas penampang melintang dan T2-T1 adalah
selisih suhu.
Semakin hitam sebuah benda maka benda tersebut akan cenderung semakin
menyerap panas yang dipancarkan melalui radiasi. Kehitaman sebuah inilah yang disebut
sebagai emisivitas bahan disimbolkan dengan e. Laju penyerapan kalor yang dipancarkan
secara radiasi dirumuskan
Dengan e adala emisivitas benda, dimana jika benda hitam mempunyai nilai e = 1 jka
benda berwarna hitam dan e bernilai 0 (nol) jika benda berwarna putih. σ adalah konstanta
Setfan-Boltzman σ = 5,67 x10-8C. A adalah luas permukaan benda dan T adalah suhu dalam
kelvin.
Tubuh terasa hangat ketika dekat dengan api atau jenis panas lainnya. Misalkan saat
tangan kita didekatkan pada kompor gas yang sedang menyala, hangatnya tubuh
ketika dekat dengan api unggun
Panas matahari sampai ke bumi meski melewati ruang hampa
Menjemur pakaian memanfaatkan perpindahan panas secara radiasi
Menetaskan telur ayam/bebek dengan lampu
Menjemur pakaian saat siang hari
Contoh:
1. Benda hitam sempurna luas permukaannya 1 m2 dan suhunya 27 ºC. Jika suhu
sekelilingnya 77 ºC, hitunglah:
a. kalor yang diserap persatuan waktu persatuan luas
b. energi total yang dipancarkan selama 1 jam.
Jawab:
Benda hitam, maka e = 1
T1 = 300 K
T2 = 350 K
σ = 5,67.10-8 watt m-2K-4
a. Kalor yang diserap per satuan waktu = e σ ( T24 – T14) = 1. 5,67.10-8 (3504 – 3004) =
391,72 watt/m2
b. R = Q/A.t = 391,72. 1. 3600 = 1.410.120 Joule =
2. Sebuah plat baja dengan panjang 2 m dan lebar 0,5 m suhunya 227 0C. Bila tetapan
Boltzman = 5,67 . 10-8 W/m2.K4 dan plat baja hitam sempurna, maka energi total yang
dipancarkan setiap detik adalah...
A. 3345,57 Joule
B. 3345,75 Joule
C. 3543,75 Joule
D. 4533,75 Joule
E. 7087,5 Joule
Pembahasan:
Diketahui:
P=2m
L = 0,5 m
T = 227 0C = (227 + 273)K = 500 K = 5,67 . 10-8 W/m2.K4
e = 1 (benda hitam e = 1)
Ditanya: W = ...
Jawab:
Terlebih dahulu hitung luas permukaan A.
A = P . L = 2 m . 0,5 m = 1 m2
Menghitung W.
W = e . A . T4 = 1 . 5,67 . 10-8 W/m2. K4 . 1 m2 . (500 K)4
W = 5,67 . 10-8 W/K4 (625 . 108 K4) = 3543,75 Joule
Jawaban: C
Soal Latihan Cara Perpindahan
1. Dua buah dinding masing-masing tebalnya 3 cm dan 5 cm. Koefisien konduksi masing-
masing dinding adalah 0,1 kal/cm.s.C dan 0,2 kal/cm.s.C seperti terlukis pada gambar.
b. Setrika Listrik
Mengapa pakaian yang disetrika menjadi halus atau tidak kusut? Di dalam setrika
listrik terdapat filamen dari bahan nikelin yang berbentuk kumparan. Kurnparan nikelin ini
ditempatkan pada dudukan besi. Ketika listrik mengalir, filamen setrika listrik
menjadi panas. Panas ini dikonduksikan pada dudukan besi dan akhirnya dikonduksikan
pada pakaian yang disetrika. Dengan demikian, setrika mengkonduksi kalor pada pakaian
yang disetrika.