Anda di halaman 1dari 13

Siklus Carnot dan Reversibilitas

• Proses reversibilitas dan irreversibilitas


• Siklus Carnot
• Mesin Kalor
• Siklus Otto
Proses reversibilitas dan
irreversibilitas
• Pada proses reversibel  variabel yang
berubah hanya satu
• Pada proses irreversibel  variabel yang
berubah lebih dari satu
• Perhitungan entropi pada proses irreversibel
dilakukan dengan menghitung entropi pada
tahap – tahap reversibel
Siklus Carnot
• Siklus ini dibuat oleh Carnot, yang merupakan
ilmuwan pertama yang menganalisis
permasalahan efisiensi mesin kalor.
• Pada siklus Carnot, zat kerja melakukan
operasi siklus yang terdiri dari dua operasi
termal dan dua operasi adiabatik
Diagram p-v dan T-s dari siklus Carnot
Mesin Kalor
Sebuah mesin kalor adalah sesuatu alat yang menggunakan
kalor/panas untuk melakukan usaha/kerja.
Mesin kalor memiliki tiga ciri utama:
1. Kalor dikirimkan ke mesin pada temperatur yang relatif
tinggi dari suatu tempat yang disebut reservoar panas.
2. Sebagian dari kalor input digunakan untuk melakukan
kerja oleh working substance dari mesin, yaitu material
dalam mesin yang secara aktual melakukan kerja (seperti
campuran bensin-udara dalam mesin mobil).
3. Sisa dari kalor input heat dibuang pada temperatur yang
lebih rendah dari temperatur input ke suatu tempat yang
disebut reservoar dingin.
Skema Mesin Kalor

Gambar ini melukiskan skema mesin


kalor.
QH menyatakan besarnya input kalor,
dan subscript H menyatakan hot
reservoir.
QC menyatakan besarnya kalor yang
dibuang, dan subscript C
merepresentasikan cold reservoir.
W merepresentasikan kerja yang
dilakukan.
Skema Mesin Kalor

Gambar ini melukiskan skema mesin


kalor.
QH menyatakan besarnya input kalor,
dan subscript H menyatakan hot
reservoir.
QC menyatakan besarnya kalor yang
dibuang, dan subscript C
merepresentasikan cold reservoir.
W merepresentasikan kerja yang
dilakukan.
Mesin Kalor ….
• Untuk menghasilkan efisiensi yang tinggi, sebuah mesin
kalor harus menghasilkan jumlah kerja yang besar dan
kalor input yang kecil. Karenanya, efisiensi, e, dari suatu
mesin kalor didefinisikan sebagai perbandingan antara
kerja yang dilakukan oleh mesin W dengan kalor input QH:
Kerja yg dilakukan W
e 
Input panas QH
• Jika kalor input semuanya dikonversikan menjadi kerja,
maka mesin akan mempunyai efisiensi 1.00, karena W =
QH; dikatakan mesin ini memiliki efisiensi 100%, idealnya
demikian.
Tetapi hal tersebut tidak mungkin QC tidak sama dengan
nol
Mesin Kalor
• Sebuah mesin, harus mengikuti prinsip
konservasi energi. Sebagian dari kalor
input QH diubah menjadi kerja W, dan
sisanya QC dibuang ke cold reservoir. Jika
tidak ada lagi kehilangan energi dalam W
e
mesin, maka prinsip konservasi energi: QH

QH = W + QC

W  QH  QC
W
e
QH

QH  QC QC
e  1
QH QH
Efesiensi Mesin Kalor

Keterangan:
W ή = efisiensi mesin Carnot (%)
  100%
Q1 W = usaha (J)
Q1 = kalor yang diserap (J)

 Q2  Keterangan:
  1    100% Q1 = kalor yang diserap (J)
 Q1  Q2 = kalor yang dilepas (J)

Sehingga efisiensi mesin Carnot dapat


dinyatakan: Keterangan:
T1 = suhu pada reservoir suhu tinggi (K)
 T2 
  1    100%
T2 = suhu pada reservoir suhu rendah (K)

 T1 
Siklus Otto
• Siklus Otto adalah siklus
thermodinamika yang paling
banyak digunakan dalam
kehidupan manusia.
• Mobil dan sepeda motor
berbahan bakar bensin (Petrol
Fuel) adalah contoh penerapan
dari sebuah siklus Otto.
• Secara thermodinamika, siklus ini
memiliki 4 buah proses
thermodinamika yang terdiri dari
2 buah proses isokhorik (volume
tetap) dan 2 buah proses
adiabatis (kalor tetap).
• Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
diagram tekanan (p) vs
temperatur (V) berikut:
Proses yang terjadi adalah
:
1-2 : Kompresi adiabatis
2-3 : Pembakaran isokhorik
3-4 : Ekspansi / langkah
kerja adiabatis
4-1 : Langkah buang
isokhorik

Anda mungkin juga menyukai