Anda di halaman 1dari 33

Hukum II Termodinamika

Oleh:
Nur Muhammad Zain (22)
XI IA 2
Mesin Carnot
- Bagaimana membuat mesin kalor beroperasi dengan
efisiensi maksimum?
- Insinyur Prancis Sadi Carnot (17961832) mengusulkan
bahwa sebuah mesin kalor akan memiliki efisiensi
maksimum jika proses-proses dalam mesin adalah reversibel
(dapat balik).
- Suatu proses reversibel adalah suatu keadaan dimana kedua
sistem dan lingkungannya dapat kembali ke keadaan semula,
sama persis seperti sebelum terjadinya proses.
- Tujuan dari mesin kalor adalah perubahan panas menjadi
kerja dengan efisiensi sebesar mungkin.
- Selama perpindahan panas dalam mesin carnot tidak boleh
ada perbedaan suhu yang cukup besar.

Prinsip Carnot dan Mesin Carnot
Prinsip Carnot : Sebuah alternatif penyataan Hukum II
Termodinamika

Tidak ada mesin ireversibel yang beroperasi antara dua
reservoir pada suhu konstan dapat mempunyai efisiensi
yang lebih besar dari sebuah mesin reversibel yang
beroperasi antara temperatur yang sama. Selanjutnya,
semua mesin reversibel yang beroperasi antara temperatur
yang sama memiliki efisiensi yang sama.
Prinsip Carnot dan Mesin Carnot
Tidak ada mesin nyata
yang beroperasi secara
reversibel. Akan tetapi,
ide mesin reversibel
memberikan standard
yang berguna untuk
menilai performansi mesin
nyata. Gambar ini
menunjukkan sebuah
mesin yang disebut, Mesin
Carnot, yang secara
khusus berguna sebagai
model ideal.
Prinsip Carnot dan Mesin Carnot
Suatu sifat penting
dari mesin Carnot
adalah bahwa
semua kalor input
Q
H
berasal dari
suatu hot reservoir
pada satu
temperatur tunggal
T
H
dan semua kalor
yang dibuang Q
C

pergi menuju suatu
cold reservoir pada
satu temperatur
tunggal T
C
.


- Setiap proses yang melibatkan perpindahan
panas haruslah isotermal baik pada T
H
maupun
pada T
C.
- Setiap proses yang mengalami perubahan suhu
tidak terjadi perpindahan panas (proses
adiabatik)
- Siklus carnot terdiri dari dua proses isotermal
reversibel dan dua proses adiabatik reversibel
Ciri-ciri siklus carnot
Application of 2
nd
law to energy conversion
systems
isothermal
compression
adiabatic
expansion
isothermal
expansion
adiabatic
compression
T
A
T
B
a-b
b-c
c-d
d-a
Q
H
Q
C
W
12
W
23
W
34
W
41
Carnot
Engine
Application of 2
nd
law to energy conversion
systems
Carnot
Cycle
T
A
T
B
1 2
3 4
T
A
T
B
1 2
3 4
V
V
T
T
reversible
heat engine
reversible
heat pump
engine
Untuk gas ideal energi dalam hanya bergantung pada suhu
maka pada proses isotermal perubahan energi dalam sama dengan nol
) 1 .........( ln
a
b
H ab H
V
V
nRT W Q = =
) 2 .........( ln
d
c
C C
V
V
nRT Q =
c
d
C cd C
V
V
nRT W Q ln = =
W Q =
) 3 ......(
) / ( ln
) / ( ln
a b
d c
H
C
H
C
V V
V V
T
T
Q
Q
|
|
.
|

\
|
=
1 1
=

d C a H
V T V T
1
1
1
1

d
c
a
b
V
V
V
V
d
c
a
b
V
V
V
V
=
1 1
=

c C b H
V T V T
H
C
H
C
T
T
Q
Q
=
H
C
H
C
T
T
Q
Q
=
H
C
Q
Q
e =1
H
C
T
T
e =1
Subtitusikan persamaan 1 dengan persmaan 2
Dari proses adiabatik
Hubungan ini memberikan nilai efisiensi maksimum yang
mungkin dari suatu mesin kalor yang beroperasi antara TC dan TH
Pendingin carnot
Karena masing-masing langkah dalam siklus carnot
adalah reversibel, maka seluruh siklus dapat dibalik, hal
ini mengubah mesin menjadi pendingin
C H
C
Q Q
Q
K

=
H C
H C
Q Q
Q Q
K
/ 1
/

=
H
C
H
C
T
T
Q
Q
=
C H
C
carnot
T T
T
K

=
Semakin besar perbedaan suhu T
H
T
C

semakin kecil harga K dan semakin besar
kerja yang diperlukan untuk memindahkan
jumlah panas yang dibutuhkan
- Untuk mesin Carnot, perbandingan antara kalor yang dibuang
Q
C
dengan kalor input Q
H
dapa dinyatakan dengan persamaan
berikut:



dengan T
C
dan T
H
dalam kelvins (K).

- Efisiensi mesin Carnot dapat dituliskan sebgai berikut:




Hubungan ini memberikan nilai efisiensi maksimum yang
mungkin dari suatu mesin kalor yang beroperasi antara T
C
dan
T
H

Prinsip Carnot dan Mesin Carnot
H
C
H
C
T
T
Q
Q
=
H
C
H
C
T
T
Q
Q
e = = 1 1
Mesin Diesel
MESIN DIESEL
Pengoperasian mesin diesel

Proses pembakaran mesin diesel
Motor Diesel
Pada siklus motor diesel, udara masuk ke dalam silinder
saat langkah menghisap dan ditekan secara adiabatik
sampai suhu naik cukup tinggi. Akibatnya, bahan bakar
yang diinjeksikan pada akhir langkah ini akan terbakar
tanpa memerlukan percikan bunga api.
Mobil berbahan bakar diesel
Perhatikan gambar! Mulai
dari titik a, udara ditekan
secara adiabatik sampai titik b, akibatnya
timbul panas yang menyebabkan terjadi
pemuaian secara isobarik sampai titik c.
Kemudian, memuai secara adiabatik
sampai di titik d. dan menjadi dingin dan
terjadi perubahan tekanan secara isokorik
sampai titik a.
Pada mesin diesel, saat langkah kompresi di dalam silinder belum terdapat
bahan bakar sehingga belum terjadi penyalaan dini. Perbandingan
kompress V
1
/V
2
mempunyai nilai jauh lebih besar dibanding dengan
perbandingan kompresi motor bensin yaitu bisa mencapai angka
perbandingan 15. Dengan mengambil g =1,4 maka efisiensi siklus diesel
kira-kira 56%.
Siklus diesel
Kelebihan dan Kekurangan
- Untuk keluaran tenaga yang sama, ukuran mesin diesel lebih besar daripada mesin
bensin karena konstruksi besar diperlukan supaya dapat bertahan dalam tekanan
tinggi untuk pembakaran atau penyalaan. Dengan konstruksi yang besar tersebut
penggemar modifikasi relatif mudah dan murah untuk meningkatkan tenaga
dengan penambahan turbocharger tanpa terlalu memikirkan ketahanan komponen
terhadap takanan yang tinggi. Mesin bensin perlu perhitungan yang lebih cermat
untuk modifikasi peningkatan tenaga karena pada umumnya komponen di
dalamnya tidak mampu menahan tekanan tinggi, dan menjadikan mesin diesel
kandidat untuk modifikasi mesin dengan biaya murah.
- Penambahan turbocharger atau supercharger ke mesin bertujuan meningkatkan
jumlah udara yang masuk dalam ruang bakar dengan demikian pada saat kompresi
akan menghasilkan tekanan yang tinggi dan pada saat penyalaan atau pembakaran
akan menghasilkan tenaga yang besar. Penambahan turbocharger atau
supercharger pada mesin diesel tidak berpengaruh besar terhadap pemakaian
bahan bakar karena bahan bakar disuntikan secara langsung ke ruang bakar pada
saat ruang bakar dalam keadaan kompresi tertinggi untuk memicu penyalaan agar
terjadi proses pembakaran. Sedangkan penambahan turbocharger atau
supercharger pada mesin bensin sangat memengaruhi pemakaian bahan bakar
karena udara dan bahan bakar dicampur dengan komposisi yang tepat sebelum
masuk ruang bakar, baik untuk mesin bensin dengan sistem karburator maupun
sistem injeksi.

Mesin Otto
Motor Bensin
Motor bensin menggunakan sistem
empat langkah dalam satu siklus yang
biasa disebut empat tak. Misal, pada
posisi piston di puncak (top), lalu
bergerak turun, campuran udara dan
bensin masuk ke dalam silinder karena
katup masuk terbuka dan katup pembu-
angan tertutup. Langkah piston me-
nurun ini disebut langkah menghisap.
Motor bahan bakar bensin
Siklus Otto (mesin bensin)
Berdasarkan proses langkah
kerjanya, gambar di samping
dapat dijelaskan bahwa garis:
ab- langkah kompresi,
bc- langkah bereksplosi,
cd- langkah usaha, dan langkah
pembuangan.
V
1
pada gambar adalah volume udara maksimum dalam
silinder dan V
2
volume udara minimum dalam silinder.
Perbandingan V
1
/V
2
disebut perbandingan kompresi, yang
nilainya untuk motor bakar 10.

(
(
(
=
(
| |
(
|
(
\ .

1
1
2
1
Efisiensi 1 100%
V
V
dengan = konstanta Laplace.
Jika perbandingan kompresi 10 dan g = 1,4 maka
efisiensinya kurang dari 60%.
Mesin Kalor
- Sebuah mesin kalor adalah sesuatu alat yang menggunakan
kalor/panas untuk melakukan usaha/kerja.

- Mesin kalor memiliki tiga ciri utama:

1. Kalor dikirimkan ke mesin pada temperatur yang relatif tinggi
dari suatu tempat yang disebut reservoar panas.

2. Sebagian dari kalor input digunakan untuk melakukan kerja oleh
working substance dari mesin, yaitu material dalam mesin yang
secara aktual melakukan kerja (e.g., campuran bensin-udara
dalam mesin mobil).
3. Sisa dari kalor input heat dibuang pada temperatur yang lebih
rendah dari temperatur input ke suatu tempat yang disebut
reservoar dingin.
MESIN KALOR


Gambar ini melukiskan skema
mesin kalor.
Q
H
menyatakan besarnya input
kalor, dan subscript H
menyatakan hot reservoir.
Q
C
menyatakan besarnya kalor
yang dibuang, dan subscript C
merepresentasikan cold
reservoir.
W merepresentasikan kerja yang
dilakukan.
Skema Mesin Kalor
W Q U = A
W Q
W Q
=
= 0
Ketika sebuah sistem
melakukan proses siklus
maka tidak terjadi
perubahan energi dalam
pada sistem. Dari hukum I
termodinamika:
C H C H
Q Q Q Q Q = + =
C H
C H
Q Q W
Q Q Q W
=
+ = =
- Untuk menghasilkan efisiensi yang tinggi, sebuah
mesin kalor harus menghasilkan jumlah kerja yang
besar dan kalor input yang kecil. Karenanya,
efisiensi, e, dari suatu mesin kalor didefinisikan
sebagai perbandingan antara kerja yang dilakukan
oleh mesin W dengan kalor input Q
H
:


- Jika kalor input semuanya dikonversikan menjadi
kerja, maka mesin akan mempunyai efisiensi 1.00,
karena W = Q
H
; dikatakan mesin ini memiliki efisiensi
100%, idealnya demikian.
Tetapi hal tersebut tidak mungkin Q
C
tidak sama
dengan nol
Mesin Kalor
H
Q
W
panas Input
dilakukan yg Kerja
e = =


Mesin Kalor
- Sebuah mesin, harus mengikuti prinsip
konservasi energi. Sebagian dari kalor
input Q
H
diubah menjadi kerja W, dan
sisanya Q
C
dibuang ke cold reservoir. Jika
tidak ada lagi kehilangan energi dalam
mesin, maka prinsip konservasi energi:
Q
H
= W + Q
C



H
Q
W
e =
C H
Q Q W =
H
C
H
C H
Q
Q
Q
Q Q
e =

= 1
H
Q
W
e =
Efesiensi Mesin Kalor
Keterangan:
= efisiensi mesin Carnot (%)
W = usaha (J)
Q
1
= kalor yang diserap (J)
q =
1
W
100%
Q
| |
q =
|
\ .
2
1
Q
1 100%
Q
Keterangan:
Q
1
= kalor yang diserap (J)
Q
2
= kalor yang dilepas (J)
Sehingga efisiensi mesin Carnot dapat
dinyatakan:
Keterangan:
T
1
= suhu pada reservoir suhu tinggi (K)
T
2
= suhu pada reservoir suhu rendah (K)
| |
q =
|
\ .
2
1
T
1 100%
T
- Sebuah mesin mobil memiliki efisiensi 22.0% dan
menghasilkan kerja sebesar 2510 J. Hitung jumlah
kalor yang dibuang oleh mesin itu.

- Solusi



Contoh 1: An Automobile Engine
J J W
e
W
W Q Q
H C
8900 1
22 . 0
1
2510 =
|
.
|

\
|
= = =

Proses mesin bakar
Mesin Pendingin
T
H

T
C

Q
H

Q
C

W
REFRIGERATOR
Pendingin (refrigerator): sebuah mesin kalor yang
beroperasi secara terbalik. Refrigerator menarik
panas dari tempat dingin (di dalam pendingin) dan
melepaskan panas ke tempat yang lebih hangat.


0 = + W Q Q
C H
W Q Q
C H
=
W Q Q
C H
+ =
T
H

T
C

Q
H

Q
C

W
REFRIGERATOR
W
Q
C
W Q Q
C H
+ =
Persamaan di atas merupakan hubungan nilai-mutlak
yang berlaku untuk mesin kalor dan pendingin
Siklus pendingin terbaik adalah yang memindahkan
Kalor Q
C
terbanyak dari dalam pendingin dengan
Kerja mekanik W sedikit mungkin
C H
Q Q >
Semakin besar rasio ini maka semakin baik pendinginnya
Rasio ini disebut koefisien kinerja (coeficient of performance)

C H
C C
Q Q
Q
W
Q
K

= =

Anda mungkin juga menyukai