Anda di halaman 1dari 61

TERMODINAMIKA DASAR II

Mesin Kalor & Refrigerasi


Arah Proses Termodinamik
• Proses termodinamik yang berlanggsung secara alami
seluruhnya disebut proses ireversibel (irreversibel process).
Proses tersebut berlanggsung secara spontan pada satu arah
tetapi tidak pada arah sebaliknya.
Contohnya kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi
ke benda yang bersuhu rendah.

• Proses reversibel adalah proses termodinamik yang dapat


berlanggsung secara bolak-balik.
Sebuah sistem yang mengalami idealisasi proses reversibel
selalu mendekati keadaan kesetimbangan termodinamika
antara sistem itu sendiri dan lingkungannya.
Proses reversibel merupakan proses seperti-kesetimbangan
(quasi equilibrium process).
Tiga pernyataan bagi
Hukum Kedua Termodinamika

• Kalor tidak mengalir secara spontan dari


dingin ke panas (sebaliknya: dapat spontan?)
• Tidak ada mesin yang dapat mengubah kalor
menjadi usaha secara utuh (sebaliknya: dapat
spontan?)
• Setiap sistem terisolasi condong menjadi
acak (sistem terbuka: dapat menumbuhka
keteraturan?)
Kalor tidak akan mengalir spontan dari benda
dingin ke benda panas
[Rudolf Clausius (1822 – 1888)]

•Pada taraf molekular:


Molekul yang bergerak lebih cepat, akan
menyebarkan energinya kepada
lingkungannya

•Pada taraf makroskopik:


Perlu pasokan energi / usaha, untuk
mendinginkan sebuah benda
Anda tidak dapat membuat mesin yang sekedar
mengubah kalor menjadi usaha sepenuhnya
[Kelvin (1824 – 1907) & Planck (1858 – 1947)]

•Efisiensi mesin tidak dapat 100%


•Diperlukan tandon panas dan tandon
dingin
•Tandon panas menjadi sumber energi
•Perlu membuang kalor pada suhu yang
lebih rendah/ ke tandon dingin
•Biasanya tandon suhu terendah =
atmosfer
MESIN KALOR
Hukum II Termodinamika

• Jika tidak ada kerja dari luar, panas tidak dapat merambat
secara spontan dari suhu rendah ke suhu tinggi (Clausius)
• Proses perubahan kerja menjadi panas merupakan proses
irreversible jika tidak terjadi proses lainnya (Thomson-Kelvin-
Planck)
• Suatu mesin tidak mungkin bekerja dengan hanya
mengambil energi dari suatu sumber suhu tinggi kemudian
membuangnya ke sumber panas tersebut untuk
menghasilkan kerja abadi (Ketidakmungkinan mesin abadi)
• Mesin Carnot adalah salah satu mesin reversible yang
menghasilkan daya paling ideal. Mesin ideal memiliki
efisiensi maksimum yang mungkin dicapai secara teoritis
MESIN KALOR
• Sebuah mesin kalor adalah sesuatu alat yang menggunakan
kalor/panas untuk melakukan usaha/kerja.

• Mesin kalor memiliki tiga ciri utama:


1. Kalor dikirimkan ke mesin pada temperatur yang relatif
tinggi dari suatu tempat yang disebut reservoar panas.
2. Sebagian dari kalor input digunakan untuk melakukan
kerja oleh working substance dari mesin, yaitu material
dalam mesin yang secara aktual melakukan kerja (e.g.,
campuran bensin-udara dalam mesin mobil).
3. Sisa dari kalor input heat dibuang pada temperatur yang
lebih rendah dari temperatur input ke suatu tempat
yang disebut reservoar dingin.
Skema Mesin Kalor

Gambar ini melukiskan skema


mesin kalor.
QH menyatakan besarnya input
kalor, dan subscript H
menyatakan hot reservoir.
QC menyatakan besarnya kalor
yang dibuang, dan subscript C
merepresentasikan cold
reservoir.
W merepresentasikan kerja yang
dilakukan.
Ketika sebuah sistem
melakukan proses siklus
maka tidak terjadi perubahan
energi dalam pada sistem.
Dari hukum I termodinamika:

U  Q  W
0  Q W
Q W

Q  QH  QC  QH  QC

W  Q  QH  QC
W  QH  QC
Mesin Kalor ….
• Untuk menghasilkan efisiensi yang tinggi, sebuah
mesin kalor harus menghasilkan jumlah kerja yang
besar dan kalor input yang kecil. Karenanya, efisiensi,
e, dari suatu mesin kalor didefinisikan sebagai
perbandingan antara kerja yang dilakukan oleh mesin
W dengan kalor input QH:
(1)
Kerja yg dilakukan W
e 
Input panas QH
• Jika kalor input semuanya dikonversikan menjadi kerja,
maka mesin akan mempunyai efisiensi 1.00, karena W
= QH; dikatakan mesin ini memiliki efisiensi 100%,
idealnya demikian.
Tetapi hal tersebut tidak mungkin QC tidak sama
dengan nol
Mesin Kalor

• Sebuah mesin, harus mengikuti prinsip


konservasi energi. Sebagian dari kalor input
QH diubah menjadi kerja W, dan sisanya QC
dibuang ke cold reservoir. Jika tidak ada lagi
kehilangan energi dalam mesin, maka e
W
prinsip konservasi energi: QH

QH = W + Q C

W  QH  QC
W
e
QH

QH  QC QC
e  1
QH QH
Contoh 1: An Automobile Engine

• Sebuah mesin mobil memiliki efisiensi 22.0% dan


menghasilkan kerja sebesar 2510 J. Hitung jumlah kalor yang
dibuang oleh mesin itu.

• Solusi

W  1 
QC  QH  W   W  2510 J   1  8900 J
e  0.22 
Proses mesin bakar
Pendingin (refrigerator): sebuah mesin kalor yang
beroperasi secara terbalik. Refrigerator menarik
panas dari tempat dingin (di dalam pendingin) dan
melepaskan panas ke tempat yang lebih hangat.
REFRIGERATOR

QH  QC  W  0 TH

QH
 QH  QC  W
W
QH  QC  W QC

TC
QH  QC REFRIGERATOR

TH
QH  QC  W
QH

Persamaan di atas merupakan hubungan nilai-mutlak


yang berlaku untuk mesin kalor dan pendingin
W

Siklus pendingin terbaik adalah yang memindahkan QC


Kalor QC terbanyak dari dalam pendingin dengan
Kerja mekanik W sedikit mungkin TC

QC Semakin besar rasio ini maka semakin baik pendinginnya


Rasio ini disebut koefisien kinerja (coeficient of performance)
W
QC QC
K 
W QH  QC
Prinsip Carnot dan Mesin Carnot

• Bagaimana membuat mesin kalor beroperasi dengan efisiensi


maksimum?
• Insinyur Prancis Sadi Carnot (1796–1832) mengusulkan bahwa
sebuah mesin kalor akan memiliki efisiensi maksimum jika
proses-proses dalam mesin adalah reversibel (dapat balik).
• Suatu proses reversibel adalah suatu keadaan dimana kedua
sistem dan lingkungannya dapat kembali ke keadaan semula,
sama persis seperti sebelum terjadinya proses.
• Tujuan dari mesin kalor adalah perubahan panas menjadi kerja
dengan efisiensi sebesar mungkin.
• Selama perpindahan panas dalam mesin carnot tidak boleh ada
perbedaan suhu yang cukup besar.
Prinsip Carnot dan Mesin Carnot…

Prinsip Carnot : Sebuah alternatif penyataan Hukum II


Termodinamika

Tidak ada mesin ireversibel yang beroperasi antara dua


reservoir pada suhu konstan dapat mempunyai efisiensi yang
lebih besar dari sebuah mesin reversibel yang beroperasi
antara temperatur yang sama. Selanjutnya, semua mesin
reversibel yang beroperasi antara temperatur yang sama
memiliki efisiensi yang sama.
Prinsip Carnot dan Mesin Carnot …
Tidak ada mesin nyata yang
beroperasi secara l Suatu sifat penting
reversibel. Akan tetapi, ide dari mesin Carnot
mesin reversibel adalah bahwa
memberikan standard yang semua kalor input
berguna untuk menilai QH berasal dari
performansi mesin nyata. suatu hot reservoir
Gambar ini menunjukkan pada satu
sebuah mesin yang disebut, temperatur tunggal
Mesin Carnot, yang secara TH dan semua kalor
khusus berguna sebagai yang dibuang QC
model ideal. pergi menuju suatu
cold reservoir pada
satu temperatur
tunggal TC.
Ciri-ciri siklus carnot

• Setiap proses yang melibatkan perpindahan panas


haruslah isotermal baik pada TH maupun pada TC.
• Setiap proses yang mengalami perubahan suhu
tidak terjadi perpindahan panas (proses adiabatik)
• Siklus carnot terdiri dari dua proses isotermal
reversibel dan dua proses adiabatik reversibel
nd
Application of 2 law to energy conversion
systems
isothermal
Carnot expansion
Engine QH TA

adiabatic W12 adiabatic


compression a-b expansion
d-a b-c
W41 W23
c-d
isothermal
W34 compression
QC TB
nd
Application of 2 law to energy conversion
systems
Carnot
Cycle T 1 2 TA

engine
reversible TB
heat engine 4 3
V
T 1 2 TA

reversible TB
heat pump 4 3
V
Untuk gas ideal energi dalam hanya bergantung pada suhu
maka pada proses isotermal perubahan energi dalam sama dengan nol

Q W Dari proses adiabatik

Vb  1  1  1
 TC Vd
 1
QH  Wab  nRTH ln .........(1) TH Vb  TC Vc TH Va
Va
 1  1
Vd Vb Vc Vb V
QC  Wcd  nRTC ln  1
  1  c
Vc Va Vd Va Vd
Vc QC TC QC TC
QC  nRTC ln .........(2)  
Vd QH TH QH TH
Subtitusikan persamaan 1 dengan persmaan 2

 T  ln (Vc / Vd ) QC TC
QC
  C  ......(3) e 1  e 1 
QH TH
QH  TH  ln (Vb /V a)
Hubungan ini memberikan nilai efisiensi maksimum yang
mungkin dari suatu mesin kalor yang beroperasi antara TC dan TH
Pendingin carnot

Karena masing-masing langkah dalam siklus carnot adalah


reversibel, maka seluruh siklus dapat dibalik, hal ini
mengubah mesin menjadi pendingin

QC TC
K K carnot
QH  QC TH  TC

QC / QH
K
1  QC / QH
Semakin besar perbedaan suhu TH –TC
QC TC semakin kecil harga K dan semakin besar
 kerja yang diperlukan untuk memindahkan
QH TH jumlah panas yang dibutuhkan
Prinsip Carnot dan Mesin Carnot …
• Untuk mesin Carnot, perbandingan antara kalor yang dibuang QC
dengan kalor input QH dapa dinyatakan dengan persamaan
berikut:
QC TC

QH TH
dengan TC dan TH dalam kelvins (K).

• Efisiensi mesin Carnot dapat dituliskan sebgai berikut:

QC TC
e  1  1
QH TH

Hubungan ini memberikan nilai efisiensi maksimum yang


mungkin dari suatu mesin kalor yang beroperasi antara TC dan TH
REFRIGERATIONS
Pengertian penting
Refrigeration : Perpindahan kalor dari media
bertemperatur rendah ke media bertemperatur
lebih tinggi.

Refrigerators : Mesin yang menghasilkan


refrigeration

Refrigeration cycles : siklus yang digunakan dalam


menghasilkan refrigeration.
Refrigerants : Fluida kerja yang digunakan dalam
refrigerators.

Heat pumps : Refrigerators yang digunakan untuk


pemanasan

1 Ton of Refrigeration = Kalor yang diambil dari 1 ton


(2,000 lb) air yang bersuhu 32 F sehingga
menjadi es pada 32 F selama 24 jam
1 Ton = 12,000 Btu/h = 3.517 kW
Hukum II Termodinamika
Kalor selalu mengalir dari medium bertemperatur
tinggi ke medium bertemperatur rendah

Kalor hanya mengalir jika ada perbedaan temperatur

Tujuan : Mengambil kalor dari medium bertemperatur


rendah dan memberikannya ke medium yang
bertemperatur lebih tinggi

Apakah pernyataan ini memenuhi Hukum II


Termodinamika?
Refrigerator dan Pompa Kalor (heat pump)
Refrigerator dan heat pump

Refrigerator dan heat pumps pada dasarnya merupakan


peralatan yang sama.

Refrigerator dan heat pumps berbeda hanya pada tujuannya


saja.
 Tujuan dari refrigerator adalah mengambil kalor
(QL) dari medium bersuhu rendah (mempertahankan
ruang pendingin tetap dingin)

 Tujuan dari heat pump adalah mensuplai kalor


(QH) ke medium bersuhu tinggi (mempertahankan
ruang pemanas tetap panas)
COP : Refrigerator and heat pump

Unjuk kerja (prestasi) refrigerator dan heat pump


dinyatakan dalam coefficient of performance (COP),
yang didefinisikan sebagai:
Reverse Carnot Cycle = Carnot Heat Pump

WARM medium at TH

3
QH 2 T-s Diagram
Condenser T P2
3
QH 2

Turbine
Compressor Win P1
4 1
4
QL
Evaporator 1
s
QL

COLD medium at TL
SIiklus carnot dibalik (The Reversed Carnot Cycle)
Refrigerator (R) atau heat pump (HP) yang bekerja
berdasarkan siklus Carnot yang dibalik (reversed Carnot
cycle) disebut refrigerator Carnot atau Pompa Kalor
Carnot (a Carnot heat pump) COP –nya adalah :
Siklus Kompresi Uap Ideal
(A Simple Vapor-Compression Refrigeration Cycle)
Mempunyai 4 komponen dan 4 proses.
1. Compressor: mengkompresi Environment
uap menjadi uap bertekanan
tinggi QH
2. Condenser: mengembunkan Condenser
uap tekanan tinggi menjadi
cairan tekanan tinggi
3. Katup ekspansi (Expansion
Valve) : menurunkan tekanan Expansion
Valve
cairan menjadi bertekanan Win
rendah Compressor
4. Evaporator: menerima kalor
Evaporator
dari medium bersuhu rendah
 terjadi penguapan QL

Refrigerated
Space
4 – Proses Pada Siklus Kompresi Uap Ideal
Process 1-2 Isentropic Compression Process, s=const.: Compressor, sat.vap  superheat vapor

Process 2-3 P = const. Heat Rejection Process: Condenser, superheat vapor  sat.liquid

Process 3-4 Throttling Process, h=const.: Expansion Valve, sat. liquid  mixture

Process 4-1 P = const. Heat Addition Process : Evaporator, Mixture  sat. vapor

Sketsa Alat T-s Diagram


Environment P2
T
QHH
Q
2
Condenser
Condenser 2 Win

3 3 QH
P1
Expansion
Expansion
Valve Compressor
Compressor
Valve
Winin
W
4 4 1
QL
Evaporator
Evaporator 1
QLL
Q

Refrigerated
Refrigerated s
Space
Space
P-h Diagram
T-s Diagram
P-h Diagram
T P
P2
2
Win QH
3 2

3 P2
P1
QH

Win

4 1 P1
4 1
QL
QL
h
s h4= h3 h1 h2
Pendinginan rumah Pemanasan Rumah
dengan AC (air- dengan Heat Pump
conditioner)
Heating
Environment at 20 oC
40 oC

QH QH
50 oC 30
Condenser 80 oC oC Condenser 80 oC

Expansion Expansion
Valve Wi
Valve Wi
n n
Compresso Compresso
r 0 r
Evaporator 15 oC Evaporato oC
10 oC -20 oC r
QL

QL -10 oC
Out dooe space

Air Conditioned,
25oC
KOMPONEN DARI MESIN REFRIGERASI

CONDENSER
• Merupakan sebuah alat penukar kalor dimana
refrijeren melepas kalor ke medium pendingin
seperti air atau udara.

• Refrijeren yang berada pada keadaan uap


superpanas melepas kalor sehingga berubah
menjadi cair (liquid refrigerant)
KOMPONEN DARI MESIN REFRIGERASI

EXPANSION VALVE

• Refrijeren berekspansi sehingga tekanannya turun.

• Keadaan Refrijeren berubah dari liquid menjadi


campuran cair jenuh dan uap (a saturated liquid-vapor
mixture)
KOMPONEN DARI MESIN REFRIGERASI

EVAPORATOR

• Merupakan sebuah alat penukar kalor dimana


refrijeren menyerap kalor dari benda yang
didinginkan (ruang pendingin).

• Refrijeren yang berada pada keadaan


campuran cair jenuh & uap menyerap kalor
sehingga berubah menjadi uap
KOMPONEN DARI MESIN REFRIGERASI

COMPRESSOR

• Merupakan sebuah alat untuk menaikkan


tekanan dan temperatur refrijeren dari tekanan
dan temperatur rendah menjadi tekanan dan
temperatur tinggi.

• Temperatur Refrijeren menjadi lebih tinggi dari


temperatur medium pendingin (lingkungan)
sehingga kalor yang diserap di evaporator
dapat dibuang
Analisis Mesin Refrigerasi

Clossed
System
Hukum I termodinamika : ??? cyclic process
Q - W = U +  KE +  PE Q-W =0 QH - QL = Win
output yang diinginkan QL QL 1
COPR = = COPR = =
input yang dibutuhkan Wnet, in QH  QL QH
 1
QL
Analisis Mesin Refrigerasi

Open
System

Hukum I termodinamika : ???


0
 h 2  h1 
Q  Win = m  h 2  h1 
 Win = m
Analisis Mesin Refrigerasi
Open
System

Hukum I termodinamika : ???


0

 h 3  h2 
Q H  W = m  h 3  h2 
Q H = m
Analisis Mesin Refrigerasi

Open
System

Hukum I termodinamika : ???


0 0
 h 4  h3 
Q  W = m h 4 = h3
Analisis Mesin Refrigerasi

Open
System

Hukum I termodinamika : ???


0

 h1  h4 
Q L  W = m  h1  h4 
Q L = m
CONTOH 1
Sebuah refrigerator menggunakan fluida kerja R-134a dan
beroperasi dengan siklus kompresi uap ideal antara
0,14 MPa dan 0,8 MPa. Laju aliran massa refrigerant 0,05 kg/s.

a. Gambarkan siklusnya dalam diagram T-s dan P-h.


b. Hitung laju perpindahan kalor dari ruang pendingin
c. Hitung daya kompresor
d. Hitung kalor yang dibuang ke lingkungan
e. Hitung COP – nya.
Gunakan:
1. Tabel sifat-sifat HFC 134a
2. P – h diagram HFC 134a
PENYELESAIAN
T T-s Diagram Environment
P2
Q
2 H

Win Condenser
3 2
3 0.8 MPa
P1
Expansion
Valve Compressor
Win

0.14 MPa 4
1
4 1 Evaporator
QL
QL mdot = 0.05 kg/s
Refrigerated Space
s
R-134a Property Table
State 1 sat. vap. @ P1 = 0.14 MPa → h1 = hg@0,14 MPa = 236,04 kJ/kg,
s1 = sg@0,14 MPa = 0.9322 kJ/kg-K
State 2 P2 = 0.8 MPa and s2 = s1 = 0.9322 kJ/kg-K,
h2 = 272,05 kJ/kg (interpolasi)
State 3 sat.liq. @ P3 = P2= 0.8 MPa, h3 = hf@P3 = 93,42 kJ/kg
State 4 h4 = h3 = 93,42 kJ/kg (Throttling Process)
PENYELESAIAN
(b) Evaporator, w  0
Q L ,in  m h1  h4   0,05 236,04 - 93,42  7,13 kW
4 1
Evaporator

(c) Compressor, q  0 QL

Win  m h2  h1   0,05 272,05 - 236,04  1.80 kW 2

Compressor
W in

(d) Condenser, w  0 1

Q H ,out  m h2  h3  ,  0,05 272,05 - 93,42  8,93 kW


Q 2
3 H

Q L 7,13kW
Condenser

(e) COP    3.96



Win 1,80kW
Cara lain dengan diagram P-h
P-h Diagram
P

3 QH 2
P2

Win

P1
4 QL 1

h4= h3 h1 h2 h
3 2

4 1

h4 = h3 h1 h2
CONTOH 2
CONTOH 3

Anda mungkin juga menyukai