Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK Negeri 1 Padang Jaya


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI / Ganjil (3)
Tahun Pelajaran : 2016 / 2017
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. STANDAR KOMPETENSI
6. Menerapkan konsep suhu dan kalor

B. KOMPETENSI DASAR
6.1 Menguasai konsep suhu dan kalor

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


6.1.1 Membedakan konsep suhu dan kalor
6.1.2 Mengidentifikasi perubahan sifat – sifat zat ketika terjadi perubahan sifat
termometrik zat
6.1.3 Mengidentifikasi jenis-jenis skala thermometer
6.1.4 Memformulasikan konversi skala thermometer
6.1.5 Membandingkan peristiwa perpindahan kalor cara konduksi, konveksi, dan radiasi
6.1.6 Membandingkan peristiwa perpindahan kalor cara konduksi, konveksi, dan radiasi
6.1.7 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pada peristiwa perpindahan
kalor cara konduksi, konveksi, dan radiasi
6.1.8 Mendeskripsikan cara mengurangi perpindahan kalor

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan pengertian suhu dan kalor
2. Menyebutkan sifat – sifat termometrik zat
3. Menjelaskan perubahan sifat suatu zat ketika terjadi perubahan sifat termometrik zat
4. Menyebutkan jenis – jenis skala thermometer
5. Menentukan perbandingan nilai suhu dalam skala thermometer Celcius, Reamur,
Fahrenheit dan Kelvin
6. Menerapkan formulasi konversi skala thermometer dalam pemecahan masalah
7. Menjelaskan pengertian perpindahan kalor cara konduksi dan konveksi
8. Menyebutkan masing – masing contoh peristiwa perpindahan kalor cara konduksi dan
konveksi
9. Menjelaskan pengertian perpindahan kalor cara radiasi
10. Menyebutkan contoh peristiwa perpindahan kalor cara radiasi
11. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pada peristiwa perpindahan kalor cara
konduksi, konveksi, dan radiasi
12. Menjelaskan cara mengurangi perpindahan kalor

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Suhu
Suhu adalah ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda.
1) Sifat – Sifat Termometrik
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Termometer
berasal dari bahasa Yunani yaitu thermos yang berarti panas dan meter yang berarti
mengukur. Termometer dibuat berdasarkan sifat termometrik zat.
Sifat termometrik merupakan sifat fisis yang sensitif terhadap perubahan
suhu. Sifat termometrik adalah sifat – sifat benda yang dapat berubah akibat terjadi
perubahan suhu pada benda tersebut. Sifat – sifat suatu zat akan berubah terhadap
suhu diantaranya adalah warna besi akan berubah apabila dipanaskan, zat akan
memuai apabila suhunya dinaikkan, daya hantar (konduktivitas) listrik sebuah logam
akan menurun pada suhu tinggi, tekanan udara dalam ban akan meningkat pada
suhu tinggi.
Beberapa sifat termometrik zat adalah sebagai berikut.
1) Perubahan wujud, misalnya es ( zat padat) apabila dipanaskan akan berubah
menjadi air (zat cair)
2) Perubahan volume, misalnya plastik tertutup yang berisi udara apabila
direndam dalam air panas maka akan memuai.
3) Perubahan daya hantar listrik, misalnya kabel listrik dipanaskan maka nyala
lampu dalam rangkaian akan meredup karena daya hantar listrik kabel
berkurang.
4) Perubahan warna, misalnya besi yang dipanaskan akan berpijar

Termomemeter ada beberapa jenis, diantaranya adalah sebagai berikut.


a) Termometer cairan (kaca), yaitu termometer yang dibuat berdasarkan sifat
perubahan volume zat cair ketika suhu berubah. Contohnya termometer klinis
(untuk mengukur suhu tubuh manusia, skala terendahnya adalah 35 oC dan skala
tertinggi adalah 42oC), termometer dinding, termometer Six – Bellani .
b) Termometer gas (untuk mengukur suhu melalui perubahan tekanan)
c) Termokopel (sensor suhu yang banyak digunakan untuk mengubah perbedaan
suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik)
d) Pyrometer (hambatan listrik yang umumnya digunakan para ilmuwan untuk
mengukur suhu yang sangat tinggi)
e) Termometer maksimum – minimum (untuk mengukur suhu udara sehari – hari
yang menggunakan alcohol dan raksa sebagai zat termometrik dalam tabung
berbentuk U)
f) Termometer laboratorium (untuk penelitian di laboratorium)
Zat cair yang sering digunakan untuk mengisi termometer adalah alkohol dan
air raksa. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan masing – masing zat cair
tersebut.
Kelebihan Alkohol
 Pemuaiannya teratur
 Memiliki koefesien yang besar
 Memiliki titik beku yang rendah yaitu – 115oC sehingga dapat digunakan untuk
mengukur suhu yang sangat rendah
Kekurangan Alkohol
 Membasahi dinding tempatnya
 Memiliki titik didih rendah yaitu 80oC sehingga tidak dapat mengukur suhu yang
tinggi
 Kalor jenisnya tinggi sehingga membutuhkan energi yang besar untuk menaikkan
suhunya
Kelebihan Raksa
 Warnanya mengkilap sehingga mudah dilihat
 Tidak membasahi dinding tempatnya
 Pemuaiannya teratur
 Mudah menyesuaikan diri dengan suhu sekitarnya
 Titik didihnya tinggi yaitu 357oC sehingga dapat mengukur suhu yang tinggi
Kekurangan Raksa
 Harganya sangat mahal
 Tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah karena titik
bekunya tinggi
 Raksa termasuk zat beracun sehingga jika tabungnya pecah akan berbahaya

2) Kesetaraan Skala termometer


Skala termometer dibuat berdasarkan dua titik acuan yaitu titik tetap bawah
dan titik tetap atas. Titik tetap bawah biasanya ditentukan berdasarkan titik lebur es
murni (suhu es yang sedang mencair) pada tekanan 1 atmosfer. Titik tetap atas
biasanya ditentukan berdasarkan titik didih air murni (suhu air yang sedang
mendidih) pada tekanan 1 atmosfer.Terdapat 4 macam skala termometer yaitu
sebagai berikut.
1) Skala Celcius (Anders Celcius, 1701 – 1744)
Titik tetap bawah ditentukan berdasarkan titik lebur es murni pada tekanan 1
atm yang ditandai dengan angka 0oC. Titik tetap atas ditentukan berdasarkan
titik didih air murni pada tekanan 1 atm yang ditandai dengan angka 100 oC.
Celcius membagi rentang angka tersebut ke dalam 100 skala, dimana setiap
bagian skala menunjukkan suhu sebesar 1oC.
2) Skala Fahrenheit (Daniel Gabriel Fahrenheit, 1686 – 1736)
Titik tetap bawah ditentukan berdasarkan titik lebur es murni pada tekanan 1
atm yang ditandai dengan angka 32oF. Titik tetap atas ditentukan berdasarkan
titik didih air murni pada tekanan 1 atm yang ditandai dengan angka 212 oF.
Fahrenheit membagi rentang angka tersebut ke dalam 180 skala, dimana
setiap bagian skala menunjukkan suhu sebesar 1oF.
3) Skala Reamur (Rene Antonio Ferchault de Reamur, )
Titik tetap bawah ditentukan berdasarkan titik lebur es murni pada tekanan 1
atm yang ditandai dengan angka 0oR. Titik tetap atas ditentukan berdasarkan
titik didih air murni pada tekanan 1 atm yang ditandai dengan angka 80 oR.
Reamur membagi rentang angka tersebut ke dalam 80 skala, dimana setiap
bagian skala menunjukkan suhu sebesar 1oR.
4) Skala Kelvin (Lord William Thomson Kelvin, 1824 – 1907)
Skala Kelvin dibuat berdasarkan batasan energi kinetic yang dimiliki oleh
benda. Kelvin menetapkan skala nol mutlak sebesar -273oC, yaitu berdasarkan
gerak partikel yang bertambah lambat dan berhenti pada suhu -273oC.
Sehingga, 0 K setara dengan -273oC atau 0oC setara dengan 273 K. setiap satu
skala Kelvin sama dengan satu skala Celcius. Maka titik tetap bawag skala
Kelvin adalah 273 K dan titik tetap atasnya adalah 373 K. Skala Kelvin
digunakan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk suhu.
1. Kesetaraan Skala Celcius dan Skala Fahrenheit
Celcius (C ) 100 C 5
 atau 
Fahrenheit ( F ) 180 F 9
o
5 atau 9 
TC  (TF  32) o C TF   TC  32  F
9 5 

2. Kesetaraan Skala Celcius dan Skala Reamur


Celcius (C ) 100 C 5
 atau 
Re amur( R) 80 R 4
o o
5  atau 4 
TC   TR  C TR   TC  R
4  5 

3. Kesetaraan Skala Celcius dan Skala Kelvin


Celcius (C ) 100 C 1
 atau 
Kelvin( K ) 100 K 1
TK  (TC  273) K atau TC  (TK  273) o C

Contoh Soal :
1) Suhu air yang dimasak dalam panci diukur dengan thermometer Celcius
menunjukkan nilai 50oC, berapakah angka yang diperoleh bila diukur
dengan thermometer Reamur ?
Penyelesaian ;
Diket : Tc = 50oC
Dit : TR ……….. ?

4 4
Jawab : 𝑇𝑅 = 5 𝑇𝐶 = 5 50 = 40 𝑜𝑅

2. Kalor
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang berpindah dari benda bersuhu tinggi ke
benda bersuhu rendah. Kalor sebagai zat alir pertama kali ditemukan oleh ahli kimia
berkebangsaan Perancis Antoinne Laurent Lavosier (1743 – 1794).
Satuan kalor sama dengan satuan energi yaitu Joule (J). “Satu kalori didefinisikan
sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1 oC”.
Hubungan antara beberapa satuan kalor dinyatakan sebagai berikut :

1 kal (kalori) = 4,186 J (Joule)


1J = 0,24 kal
1 BTU (British Termal Unit) = 1.054 J

1) Perpindahan Kalor
Perpindahan kalor dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu sebagai berikut :
a. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai perpindahan
partikel- partikel atau massa zat tersebut. Zat yang dapat menghantarkan kalor
dengan baik disebut konduktor (contohnya : besi, alumunium, tembaga,
kuningan) dan zat yang tidak dapat mengahantarkan kalor dengan baik disebut
isolator (contohnya : kayu, plastik, kaca).
Konduksi kalor umumnya terjadi karena tumbukan partikel – partikel atau
molekul – molekul suatu benda. Jika suatu benda dipanaskan, maka partikel –
partikel akan bergetar lebih kuat dan ikut menggetarkan partikel – partikel
tetangganya sambil mentransfer energi sehingga energi partikel tetangganya
bertambah dan begitu seterusnya. Perpindahan kalor secara konduksi
memerlukan suhu yang sangat tinggi sehingga proses perpindahannya
berlangsung lambat.
Syarat terjadinya perpindahan kalor secara konduksi adalah adanya
perbedaan suhu. Contohnya adalah apabila sebuah sendok stainless steel (logam)
dicelupkan ke dalam gelas yang berisi air panas maka sendok yang tidak tercelup
juga akan terasa panas atau hangat. Jadi pada sendok terjadi perpindahan aliran
kalor dari bagian yang bersuhu tinggi yaitu air ke bagian yang bersuhu rendah
yaitu sendok.
Perpindahan kalor secara konduksi dipengaruhi oleh jenis benda, luas
penampang zat penghantar, perbedaan suhu di kedua ujung – ujung benda, serta
panjang zat perantara yang dilalui kalor. Oleh sebab itu, perpindahan kalor secara
hantaran setiap satuan waktu adalah sebagai berikut .

Q T
H   k . A.
T l
Keterangan :
H = perpindahan kalor yang mengalir tiap satuan waktu (J/s atau watt)
k = koefesien konduksi termal (J/msoC)
A = luas penampang (m2)
ΔT = selisih temperature di kedus ujung – ujung zat perantara (oC)
l = panjang zat perantara (m)
Contoh Soal :
2) Sebuah kamar memiliki 4 buah jendela kaca (k = 0,8 W/mK), masing – masing
jendela luasnya 2 m2 dan panjangnya 0,25 m. Suhu di luar ruangan 27 oC dan
suhu dalam kamar 25oC. Hitung laju kalor konduksi yang melalui jendela
tersebut !
Penyelesaian ;
Diket :A = 2m2 jadi 4 buah jendela A = 8 m2
∆𝑇 = 27𝑜 𝐶 − 25𝑜 𝐶 = 2𝑜 𝐶
L = 0,25 m
Dit : H ..... ?
𝑘𝐴∆𝑇 0 ,8 𝑥8𝑥2
Jawab : 𝐻 = 𝐿 = 0,25 = 51,2 𝐽/𝑠

b. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan
partikel – partikel zat tersebut. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada
zat yang mengalir yaitu zat cair dan gas.
Jika perpindahan kalor secara aliran tersebut disebabkan oleh perbedaan
massa jenis zat maka disebut konveksi alamiah. Contohnya adalah apabila air di
dalam panci dipanaskan di atas kompor yang menyala maka akan terjadi
perpindahan kalor dari air di bagian dasar panci yang menerima kalor dari
kompor ke air pada bagian permukaan. Air yang menerima kalor akan memuai
sehingga massa jenisnya akan menjadi lebih kecil sehingga bergerak ke atas.
Tempatnya akan digantikan oleh air yang dingin yang memiliki massa jenis yang
lebih besar, begitu seterusnya. Air akan terus mengalir atau berpindah berputar
naik dan turun dengan membawa kalor. Gerakan aliran air akan tampak dengan
jelas jika air diberi zat pewarna misalnya kalium permanganat yang berwarna
ungu.
Jika perpindahan kalor secara aliran tersebut dipengaruhi oleh faktor lain
seperti tekanan disebut konveksi paksa. Contohnya adalah kipas angin yang
menghembuskan udara dari tempat dingin ke tempat panas, hairdryer, dan
radiator mobil.
Konveksi udara juga menyebabkan terjadinya angin darat dan angin laut.
Pada siang hari udara di daratan akan lebih cepat panas sehingga udara di atas
daratan naik dan udara sejuk di atas laut akan bergerak ke daratan karena
tekanan udara di atas permukaan laut lebih besar. Dengan demikian terjadilah
angin laut pada siang hari yang bertiup dari laut ke darat. Sebaliknya, pada malam
hari udara di daratan akan lebih cepat dingin sehingga udara panas di atas laut
bergerak naik ke udara sejuk di atas daratan karena tekanan udara di atas
daratan lebih besar. Dengan demikian terjadilah angin darat pada malam hari
yang bertiup dari darat ke laut.

H  h.A.T  h.A.(T2  T1 )
Keterangan :
H = kalor yang merambat tiap satuan waktu (J/s atau watt)
h = koefesien konveksi termal (J/msoC)
A = luas penampang benda yang bersentuhan dengan fluida (m2)
ΔT = selisih temperature (oC)

Contoh Soal :
3) Sebuah panci berisi air bersuhu 12oC diletakkan diatas kompor gas bersuhu
72oC. Jika luas permukaan panci yang dikenakan panas 3,14 x 10-2 m2,
tentukan banyaknya kalor yang dilepaskan ke air untuk berkonveksi selama 1
menit (h = 7 J/m2K) dan sistem dianggap tidak dipengaruhi perpindahan
panas secara konduksi pada panci.
Penyelesaian ;
Diket :A = 3,14 x 10-2
∆𝑇 = 27𝑜 𝐶 − 25𝑜 𝐶 = 2𝑜 𝐶
L = 0,25 m
Dit : H ..... ?
𝑘𝐴∆𝑇 0 ,8 𝑥8𝑥2
Jawab : 𝐻 = 𝐿 = 0,25 = 51,2 𝐽/𝑠

c. Radiasi
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui medium (zat perantara).
Besarnya kalor yang dipancarkan maupun yang diserap oleh suatu benda
bergantung pada warna benda. Benda – benda yang berwarna terang dan
mengkilap merupakan pemancar dan penyerap kalor yang buruk, sedangkan
benda – benda yang berwarna gelap merupakan penyerap dan pemancar kalor
yang baik.
Contoh peristiwa radiasi adalah perpindahan kalor dari matahari ke
bumi. Kalor matahari tidak dapat mengalir melalui atmosfer bumi melalui proses
konduksi karena udara bukan konduktor yang baik. Selain itu, kalor matahari juga
tidak dapat sampai ke bumi melalui proses konveksi karena konveksi juga melalui
pemanasan bumi terlebih dahulu.
Besarnya panas yang dipanaskan setiap satuan waktu dan setiap satuan
luas memenuhi persamaan sebagai berikut.

Q
W  e. . A.T 4
t
Keterangan :
W = energi yang dipancarkan setiap satuan luas dan setiap satuan waktu (J/s)
Q = kalor yang dipancarkan atau yang diserap (J)
t = waktu (s)
e = emisivitas benda (0 < e < 1)
σ = konstanta Stefan – Boltzman = 5,67 x 10-8 wattm-2K-4
T = suhu permukaan benda (K)
A = luas permukaan benda (m2)

Emisivitas (e) adalah besaran yang bergantung pada sifat permukaan


benda (warna dan kekasaran permukaan benda). Black body (benda hitam
sempurna) nilai emisivitasnya adalah e = 1. Benda ini merupakan pemancar dan
penyerap yang baik. Tubuh manusia umumnya memiliki nilai emisivitas e = 0,98
atau tergantung pada warna kulit. Permukaan pemantul sempurna memiliki nilai
emisivitas e = 0.
Jika suatu benda menyerap kalor dari lingkungannya dan memancarkan
kalor pada lingkungannya maka laju energi radiasi kalor total benda tersebut
dinyatakan dalam persamaan :

Q
W   e. . A.(T2  T1 )
4 4

t

Keterangan :
T2 = suhu lingkungan
T1 = suhu benda
e = emisivitas pada benda (T1)
T2 > T1 = aliran kalor total sehingga benda menjadi panas
Contoh Soal :
4) terdapat sebuah bola tembaga padat berjari – jari 7 cm. Bola tersebut
memiliki laju kalor 400 J/s. Berapakah suhu bola tersebut apabila
diasumsikan bola merupakan benda hitam sempurna.

Penyelesaian ;
Diket : r = 7 cm = 0,07 m
A = 4πr2 = 4x3,14x(0,07)2 = 6,16x10-2
W = 400 J/s
Dit : T ..... ?
𝑊 400
Jawab : 𝑇 4 = 𝑒𝜎𝐴 = 1𝑥5,67𝑥10−8 𝑥6,16𝑥10−2 = 11𝑥1010 𝐾 4
4 4
𝑇 = √𝑇 4 = √11𝑥1010 = 575,9 K

3) Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perpindahan Kalor


1) Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perpindahan Kalor Secara Konduksi
a. Jenis benda
b. Luas penampang zat penghantar
c. Perbedaan suhu di kedua ujung – ujung benda
d. Panjang zat perantara yang dilalui kalor
2) Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perpindahan Kalor Secara Konveksi
a. Luas permukaan benda yang bersentuhan dengan fluida
b. Perbedaan suhu
c. Tekanan
d. Massa jenis zat
3) Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perpindahan Kalor Secara Radiasi
a. Luas permukaan benda
b. Suhu permukaan benda
c. Emisivitas benda

4) Cara Mengurangi Perpindahan Kalor


Salah satu pemanfaatan konsep konduksi, konveksi dan radiasi adalah termos
air yang digunakan untuk menyimpan air panas dalam waktu relative lama. Suhu air
dalam termos lebih tinggi daripada suhu lingkungan maka air panas dalam termos
memiliki kecenderungan melepas kalor ke lingkungan melalui proses konduksi,
konveksi dan radiasi.
Ada beberapa cara untuk mengatasi aliran kalor yaitu sebagai berikut.
1) Untuk mengatasi aliran kalor secara konduksi yaitu membuat dinding dan tutup
termos dengan bahan isolator seperti gelas atau gabus.
2) Untuk mengatasi aliran kalor secara konveksi yaitu membuat rangkap dinding
termos dengan penyekat hampa
3) Untuk mengatasi aliran kalor secara radiasi yaitu membuat dinding termos
berwarna putih mengkilap

F. METODE PEMBELAJARAN
Metoda : diskusi kelompok, ceramah interaktif, tanya jawab, latihan dan resitasi

G. LANGKAH - LANGKAH PEMBELAJARAN


Pertemuan 1
Tahap Waktu
Kegiatan Pembelajaran
pembelajaran (menit)
1) Guru memberikan apersepsi dengan menunjukkan sebuah
thermometer dan mengajukan pertanyaan :
Pendahuluan  Apakah jenis thermometer tersebut ? 10’
 Apakah zat cair yang digunakan dalam thermometer
tersebut ?
 Apakah skala yang digunakan pada thermometer tersebut
?
2) Guru menginformasikan materi pembelajaran, tujuan
pembelajaran, dan garis besar kegiatan yang akan dilakukan
siswa selama proses belajar
1) Melalui diskusi klasikal dan tanya jawab, siswa diajak
mengingat kembali pengertian suhu dan kalor serta alat ukur
yang digunakan
2) Siswa menggali informasi dari pengetahuan dan literature
tentang jenis – jenis thermometer yang ada
3) Dengan bimbingan guru, siswa memformulasikan konversi
skala thermometer serta hubungan antar skala thermometer
tersebut
4) Guru memberikan contoh soal serta cara penyelesaiannya
5) Siswa mengerjakan soal latihan untuk menyelesaikan
permasalahan yang berkaitan dengan konversi skala
thermometer
6) Guru mengorganisasi siswa menjadi kelompok - kelompok
kecil yang terdiri dari 4 – 5 siswa setiap kelompok 60’
Inti
7) Secara berkelompok, siswa mendiskusikan permasalahan
yang disajikan guru pada problem sheet dalam Lembar
Diskusi Siswa (LDS) yaitu mengenai :
 Jenis – jenis thermometer
 Kelebihan dan kekurangan zat cair (alcohol dan air raksa)
yang digunakan untuk mengisi thermometer
8) Setiap kelompok siswa melaporkan hasil diskusinya dan salah
satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas
9) Kelompok siswa yang lain diberi kesempatan untuk bertanya
ataupun memberikan tanggapan
10)Guru membimbing siswa menyimpulkan materi
pembelajaran serta memberikan motivasi dan penguatan
Penutup  Siswa menyelesaikan soal kuis 20’

Pertemuan 2
Tahap Waktu
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran (menit)
1) Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan
:
 Pernahkah kamu mendidihkan air dalam panci di atas
kompor ?
Pendahuluan  Mengapa air di dalam panci mendidih ? 10’
 Bagaimanakah panas matahari bisa sampai ke bumi?
2) Guru menginformasikan materi pembelajaran, tujuan
pembelajaran, dan garis besar kegiatan yang akan dilakukan
siswa selama proses belajar
1) Siswa mendefinisikan kalor, menyebutkan satan kalor, alat
ukurnya serta menyatakan hubungan satuan kalor
2) Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk didiskusikan
siswa secara berpasangan
 Jika sebatang sendok stainless steel dicelupkan ke dalam 60’
Inti
gelas berisi air panas, apa yang terjadi pada bagian
sendok yang tidak tercelup?
 Jika air didihkan di dalam panci bagian manakah yang
lebih dulu mendidih ?
 Bagaimanakah panas matahari sampai ke permukaan
bumi ?
3) Guru membimbing siswa untuk mengemukakan
pendapatnya dalam menjawab pertanyaan yang telah
diajukan dan membuat kesimpulan tentang perpindahan
kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi
4) Siswa menelusuri literature untuk memformulasikan
persamaan matematis perpindahan kalor secara konduksi,
konveksi dan radiasi
5) Siswa menyimpulkan beberapa faktor yang mempengaruhi
peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan
radiasi
6) Guru dan siswa melakukan diskusi dan tanya jawab untuk
mendeskripsikan cara-cara yang dapat digunakan untuk
mengurangi perpindahan kalor
Penutup  Siswa menyelesaikan soal kuis 20’

H. SUMBER DAN ALAT BELAJAR


Sumber Belajar :
1. Buku panduan pendidik
2. Buku referensi
Daton, Goris Seran, dkk. 2007. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Grasindo
Pauliza, Osa. 2008. Fisika Kelompok Teknologi dan Kesehatan Untuk Sekolah Menengah
Kejuruan Kelas XI. Bandung : Grafindo Media Pratama
Sudirman. 2010. Fisika Kelompok Teknologi dan Kesehatan Untuk SMK dan MAK Kelas XI.
Jakarta : Penerbit Erlangga
3. Artikel internet
4. Lembar Diskusi Siswa (LDS)
Alat Belajar :
1. Charta (Gambar)
2. Alat peraga : thermometer klinis (thermometer badan)

I. PENILAIAN
Pertemuan 1
Teknik Bentuk
Indikator Penilaian
Penilaian Instrumen
1) Membedakan konsep suhu dan kalor
2) Mengidentifikasi perubahan sifat – sifat zat ketika Lembar
Tes tertulis
terjadi perubahan sifat termometrik zat Diskusi Siswa
3) Mengidentifikasi jenis-jenis skala thermometer
Memformulasikan konversi skala thermometer Tes tertulis Uraian
Instrument : LDS (Lembar Diskusi Siswa)

1) Isilah titik – titik pada tabel berikut dengan benar sesuai dengan gambar !
No Gambar Jenis Termometer Kegunaan

1 .................................... ....................................

2 .................................... ....................................

3 .................................... ....................................

4 .................................... ....................................

2) Zat cair apa sajakah yang biasanya digunakan untuk mengisi thermometer ?
3) Apa saja kelebihan dan kekurangan masing – masing zat cair tersebut !
Jawaban : LDS (Lembar Diskusi Siswa)

No Gambar Jenis Termometer Kegunaan

mengukur suhu tubuh


1 Termometer klinis
manusia

mengukur suhu melalui


2 Termometer gas
perubahan tekanan

salah satu detektor yang


3 Termokopel sangat berperan di dalam
pengontrolan temperatur

mengukur suhu yang sangat


4 Pyrometer
tinggi

Termometer maksimum – mengukur suhu udara


5
minimum sehari – hari

6 Termometer laboratorium penelitian di laboratorium

2) Alkohol dan air raksa


3) Kelebihan Alkohol : Pemuaiannya teratur, memiliki koefesien yang besar, memiliki titik
beku yang rendah yaitu – 115oC sehingga dapat digunakan untuk mengukur suhu yang
sangat rendah.
Kekurangan Alkohol : membasahi dinding tempatnya, memiliki titik didih rendah yaitu
80oC sehingga tidak dapat mengukur suhu yang tinggi, kalor jenisnya tinggi sehingga
membutuhkan energi yang besar untuk menaikkan suhunya
Kelebihan Raksa : warnanya mengkilap sehingga mudah dilihat, tidak membasahi
dinding tempatnya, pemuaiannya teratur, mudah menyesuaikan diri dengan suhu
sekitarnya, titik didihnya tinggi yaitu 357oC sehingga dapat mengukur suhu yang
tinggi.
Kekurangan Raksa : harganya sangat mahal, tidak dapat digunakan untuk mengukur
suhu yang sangat rendah karena titik bekunya tinggi, raksa termasuk zat beracun
sehingga jika tabungnya pecah akan berbahaya

Instrument : Latihan Soal


1) Jika thermometer Celcius menunjukkan angka 100oC yaitu titik didih air murni pada
tekanan 1 atm, berapakah angka tersebut bila diukur dengan thermometer Fahrenheit
?
2) Suhu sebuah ruangan adalah 40oR. Berapakah suhu ruangan tersebut jika dinyatakan
dalam Celcius ?
3) Suhu air yang dipanaskan menunjukkan angka 45oC jika diukur dengan thermometer
Celcius. Beapa derajat panas air tersebut jika diukur dengan skala Kelvin ?
4) Raksa menguap pada suhu 357oC pada tekanan 1 atm. Berapakah suhu raksa tersebut
jika dikur dalam skala Fahrenheit ?

Jawaban
1) 212 oF
2) 50 oC
3) 318 K
4) 674,6 oF

Pertemuan 2
Teknik Bentuk
Indikator Penilaian
Penilaian Instrumen
1. Membandingkan peristiwa perpindahan kalor cara konduksi,
konveksi, dan radiasi
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pada Tes
Uraian
peristiwa perpindahan kalor cara konduksi, konveksi, dan tertulis
radiasi
3. Mendeskripsikan cara mengurangi perpindahan kalor

Instrument : Latihan Soal


1) Sebuah besi (k = 46 Jm-1s-1oC-1) memiliki luas penampang 2 cm2 dan panjang 1,5 meter.
Ujung-ujung batang besi bersuhu 0oC dan 45oC. Berapa banyaknya kalor yang
merambat setiap detik ?
2) Seorang anak memiliki suhu badan 34oC berada pada kamar yang suhunya 25oC. jika
luas permukaan badan anak itu kira-kira 1,5 m2 dan koefesien konveksi termalnya 7,1
J/sm2K. Berapa kalor yang dilepaskan badan melalui konveksi?
3) Sebuah benda hitam sempurna pada suhu 1000 K memiliki luas 2 m 2. besarnya energi
kalor yang dipancarkan setiap detik jika σ = 5,7 x 10-8 W/m2K4 adalah…..

Jawaban :
1) H = 0,276 J/s
2) H = 95,85 J/s
3) W = 1,1 x 105 W
J. TINDAK LANJUT
 siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaian KKM ≥ 70
 memberikan program remidi jika tingkat pencapaian KKM < 70
 memberikan program pengayaan jika tingkat pencapaian KKM > 70

Padang Jaya, 20 Agustus 2016


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

Saipul, S.Pd. Ika Ratna Prilia, S.Pd


NIP. 19720626 200012 1 002 NIP. 19860408 200902 2 008
LEMBAR DISKUSI SISWA
Kelompok :_________________________________________
Kelas :_________________________________________

Problem Sheet 1
Isilah titik – titik pada tabel berikut dengan benar sesuai dengan gambar !
No Gambar Jenis Termometer Kegunaan

1 Termometer klinis

2 Termometer gas

3 Termokopel

4 Pyrometer

Termometer
5 maksimum –
minimum

Termometer
6
laboratorium

Problem Sheet 2

Diskusikan permasalahan berikut dengan kelompokmu !


1) Zat cair apa sajakah yang biasanya digunakan untuk mengisi thermometer ?
2) Apa saja kelebihan dan kekurangan masing – masing zat cair tersebut !

Anda mungkin juga menyukai