Di SMP anda telah mempelajari tentang suhu, pemuaian, dan kalor. Pada bab
ini materi-materi tersebut dipelajari ulang dan pembahasan kuantitatifnya lebih
dikembangkan.
Aplikasi kalor dalam bidang teknologi mungkin terdapat dirumah anda, yaitu
lemari es, suatu mesin yang fungsinya antara lain mengubah air menjadi es.
Aplikasi perpindahan kalor di alam anda jumpai pada sirkulasi udara di pantai.
Pada siang hari (gambar di bawah) bertiup angin dari darat, disebut angin laut.
Sebaliknya, pada malam hari bertiup angin dari darat menuju ke laut, disebut
angin darat. Bagaimana air dapat menjadi es dalam lemari es? Mengapa angin
laut bertiup siang hari dan angin darat bertiup malam hari? Untuk dapat
menjawab kedua pertanyaan tersebut, ayo pelajari materi ini dengan antusias.
1.
Pada
Mengkalibrasi
subbab initermometer dengan
anda harus skala sembarang.
mampu:
Memaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi besar pemuaian zat padat, zat cair, dan gas.
Membedakan besar pemuaian (panjang, luas, dan volume) pada berbagai zat secara
kuantitatif.
Ayo Cek
Sebelum Kemampuan
mempelajari materi Prasyarat
subbab ini, kerjakan soal-soal berikut ini di buku latihan anda.
Jika berhasil mengerjakannya dengan baik, anda akan mudah mempelajari materi berikutnya.
1. Sebutkan alasan mengapa tangan anda tidak dapat digunakan sebagai alat pengukur
suhu.
2. Sebutkan sifat-sifat termometrik zat yang bisa digunakan untuk mengukur suhu.
3. Sebutkan beberapa contoh yang menunjukkan bahwa zat memuai.
4. Berikan beberapa contoh yang dapat menunjukkan bahwa muai zat cair umumnya lebih
1. Termometer
Suhu merupakan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Suhu termasuk
besaran skalar dengan satuan pokoknya adalah Kelvin (K). Alat untuk
mengukur suhu adalah termometer. Termometer memanfaatkan sifat
termometrik zat untuk mengukur suhu. Sifat termometrik zat adalah sifat fisis
zat yang berubah jika dipanaskan, misalnya volume zat cair, panjang logam,
hambatan listrik seutas kawat platina, tekanan gas pada volume tetap, dan
warna pijar kawat (filament) lampu.
b. Kalibrasi Termometer
Kalibrasi termometer adalah kegiatan menetapkan skala sebuah
termometer yang belum memiliki skala. Suhu termasuk besaran pokok dalam
fisika. Oleh karena itu, seperti besaran-besaran pokok yang lain, suhu
mempunyai standar. Standar untuk suhu disebut titik tetap. Ada dua titik tetap,
yaitu titik tetap bawah dan titik tetap atas.
Pada kenyataannya, suhu yang diketahui tetap ialah suhu pada waktu
benda mengalami perubahan wujud. Untuk pengukuran suhu yang tidak begitu
tinggi digunakan titik lebur es sebagai titik tetap bawah dan titik didih air
sebagai titik tetap atas. Menurut termometer yang banyak digunakan saat ini,
titik tetap bawah adalah titik lebur es murni dan ditandai dengan angka 0.
Suatu termometer raksa yang belum dikalibrasi dicelupkan dalam es yang sedang
melebur, air mendidih, dan suatu cairan yang suhunya (tidak diketahui). Jika
diketahui x 0 = 5,0 cm; x 100 = 25,0 cm; x = 7,8 cm. berapakah suhu ?
Jawab:
Metode 1 (menggunakan rumus persamaan (1-1))
Diberikan x 0 = 5,0 cm; x 100 = 25,0 cm; x = 7,8 cm.
Dengan demikian, suhu dapat dihitung dengan
Persamaan (1-1)
X X 0
=
100 X 100 X 0
7,85,0
=
100 25,05,0
2,8
=
100 20
( 2,8 ) (100)
= =14
20
Dengan T adalah angka pada skala Kelvin dan t adalah angka pada skala
Gambar 1.2 Skala
Celsius.
Celsius dan skala
Kelvin Misalnya, t=27 , maka T =27+273=300 K .
Kalangan ilmuwan lebih menyukai skala Kelvin karena skala ini
tidak dikalibrasi berdasarkan titik lebur dan titik didih air, tetapi dikalibrasi
berdasarkan batasan energi yang dimiliki oleh benda itu sendiri. Suhu nol
mutlak berarti partikel di dalam benda sama sekali tidak memiliki energi
kinetik. Jika benda A memiliki energi kinetik tiap partikel sebesar 2x energi
kinetik tiap partikel benda B, berarti suhu mutlak benda A adalah 2x suhu
mutlak benda B. Oleh karena itu, ilmuan menetapkan satuan SI untuk suhu
adalah kelvin. Skala Kelvin disebut juga skala termodinamik atau skala
mutlak.
e. Skala Fahrenheit
Dalam penggunaan sehari-hari, di Amerika Serikat masih digunakan
termometer dengan skala Fahrenheit. Pada skala Fahrenheit, titik lebur es
diberi angka 32 dan titik didih air diberi angka 212. Skala ini diberi nama
skala Fahrenheit sesuai dengan nama ilmuwan yang membuatnya pertama
kali, yaitu ahli fisika berkebangsaan Jerman, Gabriel Fahrenheit (1686-1736).
Hubungan antara skala Fahrenheit dengan skala Celsius ditunjukkan
pada Gambar 1.3. hubungan ini dapat dinyatakan dengan persamaan berikut.
Gambar 1.3 Skala
Celsius dan skala F : C=180 :100=9 :5
Kelvin
( t f 32 ) :t c =9 :5
(1-3)
2. Pemuaian
Pernahkah Anda memperhatikan kaca jendela sebuah rumah yang tiba-tiba
retak ketika terkena cahaya matahari? Pernahkah Anda memperhatikan rel
kereta api yang merenggang (ada celah kecil) diantara sambungan rel kereta api
ketika pagi hari, tetapi ketika siang hari celah tersebut nampak merapat? Atau
pernahkah Anda mengalami kesulitan membuka tutup botol ketika tutup
tersebut dalam keadaan dingin? Fenomena-fenomena tersebut menunjukkan
kepada kita bahwa pada dasarnya setiap benda atau zat, baik itu zat padat, zat
cair, ataupun gas akan memuai (mengalami pertambahan panjang, luas, atau
volume) ketika dipanaskan, dan sebaliknya, ketika benda atau zat tersebut
didinginkan akan menyusut (mengalami pengurangan panjang, luas, atau
volume). Pengecualian pada air, karena air memiliki sifat anomali sehingga
perilaku pemuaian dan penyusutannya berbeda pada rentang suhu 0 C hingga
4 C.
Akan tetapi, pemuaian atau penyusutan ini sangat dipengaruhi oleh
karakteristik zat atau benda itu sendiri. Artinya, untuk masing-masing zat
yang berbeda, perilaku pemuaiannya pun akan berbeda. Gambar 1.4
menunjukkan celah yang terdapat pada sambungan jembatan yang sengaja
dibuat demi kepentingan pemuaian logam jembatan tersebut.
Karakteristik pemuaian pada suatu zat atau benda berbeda-beda, baik itu
untuk zat padat, zat cair, dan gas. Berikut akan dibahas mengenai pemuaian
pada masing-masing zat padat, cair, dan gas.
Gambar 1.4
Persambungan
ekspansi termal 1. Pemuaian Zat Padat
pada jembatan Pada umumnya, zat padat akan memuai bila dipanaskan dan menyusut
bila didinginkan. Penjelasannya secara fisis, pada saat zat padat belum
(1-4)
l
l
= 0
T
Pemuaian panjang
l= l 0 T
(1-5)
(1-6)
l=l t l 0
Dengan
l t = panjang akhir benda (m)
T = suhu akhir benda ( atau K)
T 0 = suhu awal benda ( atau K)
Pada Tabel 1.1 ditunjukkan koefisien muai berbagai zat pada suhu
kamar. Koefisien muai panjang seing juga disebut koefisien muai linear
Koefisien
Koefisien muai
1 muai volume
Zat Zat 1
panjang
2,1
6
Aluminium 24 10 Air 4
10
1,12
Kuningan dan Perunggu 19 106 Alkohol 3
10
1,24
6
Tembaga 17 10 Benzena 3
10
6
Kaca (biasa) 9 10 Aseton 1,5 103
4,85
6
Kaca (pyrex) 3,2 10 Gliserin
103
1,82
Timah hitam 29 106 Raksa 3
10
Baja 11 106 Terpentin 9,0 103
Invar 0,9 106 Bensin 9,6 103
3,67
6
Baja 12 10 Udara
103
3,665
Helium 3
10
Jawab:
Gunakan persamaan (1-5) untuk menghitung .
l 1= l 01 T Dengan T 1=100 0=100
l 1 (1 mm)
= =
l 01 T 1 ( 1 m ) (100 )
(1 mm)
( 0,6 m ) ( 120 )=0 , 72 mm
( 1 m ) (100 )
1
Sebuah bola berongga terbuat dari perunggu (koefisien muai linear = 18
106
pada suhu 0 , jari-jarinya 1 m. jika bola tersebut dipanaskan sampai 50 ,
berapa pertambahan luas permukaan bola tersebut?
Jawab:
1
Koefisien muai luas
=2 =2 ( 18 106 )=36 106
Pada T 0=0 , jari-jari r 0=1 m , sehingga luas bola pada T 0=0 adalah
2 2
1 m =4 m
A 0=4 r 20=4
Bola dipanaskan sampai T =50 , berarti T =500=50 ,
c. Pemuaian volume
Jika benda padat berbentuk balok dipanaskan, maka akan terjadi
pemuaian dalam arah memanjang, melebar, dan meninggi. Dengan kata lain,
benda padat mengalami pemuaian volume. Pemuaian volume
berbagai zat bergantung pada koefisien muai volume.
Koefisien muai volume ( ) suatu bahan adalah fraksi
pertambahan volume terhadap volume awal benda ( V 0 ) per
Gambar 1.6 Pemuaian Volume satuan kenaikan suhu ( T ). Secara matematis, dinyatakan
(1-
V
V
= 0
T
11)
Pemuaian panjang
(1-12)
V = V 0 T
Dengan
V =V V 0 = pertambahan volume (m3)
V = volume akhir benda (m3)
Tahu Lebih Lanjut
Sebuah bejana A L, 95% volumenya diisi alkohol. Jika suhu awal bejana 0 dan
bejana ini dipanaskan sampai 7 0 , berapakah volume alkohol yang tumpah?
Koefisien muai panjang baja 0,000011/ ; koefisien muai alcohol 0,001/ .
Jawab:
Zat padat (bejana baja) Zat cair (alkohol)
3 3 3
V 0,baja =4 L=4000 cm V 0,alk =95 4000 cm =3800 cm
baja=0,000011 / alk =0,001/
Suhu awal T 0=0 Suhu awal T 0=0
Suhu akhir T =70 Suhu akhir T =70
m
Ini berarti massa jenis air ( = ) mencapai
V
maksimum pada suhu 4 (zat cair umumnya
mencapai massa jenis maksimum pada titik
bekunya). Di atas 4 , air akan memuai jika Gambar 1.7 Anomali Air, di
mana volume air 1,0000 kg air
dipanaskan. Jadi, pada suhu di antara 0 dan sebagai fungsi suhu
4 air menyusut dan di atas suhu 4 air
memuai. Sifat pemuaian air yang tidak teratur ini
disebut anomali air (anomali berarti
ketidakteraturan). Zat lain yang memiliki sifat
anomaly seperti air adalah paraffin dan bismuth
Anomali air sangat penting bagi kehidupan ikan dan tumbuh-tumbuhan di dalam air
pada saat cuaca sangat dingin. Ketika air dingin dalam telaga atau danau mencapai
suhu di bawah 4 , pertambahan volume air karena pemuaian akan
memperkecil massa jenis air yang lebih dingin. Air lebih dingin yang massa
jenisnya lebih kecil akan bergerak ke permukaan telaga. Sedangkan, air
4 yang massa jenisnya lebih besar akan tenggelam ke dasar telaga.
Hasilnya, air di permukaan akan membeku terlebih dahulu, sebab air di
permukaanlah yang mencapai suhu 0 . Jadi, di permukaan air akan
terbentuk lapisan es, air di bawah lapisan es pada telaga atau danau yang
dalam tidak pernah membeku, sehingga ikan dan tumbuh-tumbuhan di dalam
danau mampu bertahan hidup menghadapi msuim dingin (lihat Gambar 1.9).
3. Pemuaian Gas
Pada bagian ini kita batasi pembahasan kita hanya untuk
menunjukkan bahwa, seperti halnya zat padat dan zat cair, gas juga
mengalami pemuaian. Bagaimanakah kita memperlihatkan bahwa gas
memuai? Mudah saja. Lakukan percobaan dengan menggunakan labu
berpipa berikut.
Pada saat labu ukur dipanaskan, udara dalam labu ukur turut panas
dan memuai. Udara yang mengembang tersebut kemudian menekan air
di dalam pipa kaca. Menyebabkan tinggi air berubah. Jadi, pemuaian gas
dapat teramati melalui perbedaan tinggi air di dalam pipa kaca. Sifat gas
ini dapat kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada
balon udara. Pemuaian gas dapat ditentukan secara kuantitatif. Penentuan
persamaan gas ini akan dibahas di pembahasan Termodinamika.
Pada
Menganalisis
subbab inipengaruh kalor terhadap
anda harus mampu:suhu dan wujud benda.
Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya serta memberikan contoh
dalam kehidupan sehari-hari.
Memberikan gambaran tentang faktor yang mempengaruhi peristiwa perubahan wujud.
Melakukan analisis kuantitatif tentang perubahan wujud
Ayo Cek
Sebelum Kemampuan
mempelajari materi Prasyarat
subbab ini, kerjakan soal-soal berikut ini di buku latihan anda.
Jika berhasil mengerjakannya dengan baik, anda akan mudah mempelajari materi berikutnya.
1. Apa yang dimaksud dengan kalor jenis air 4200 J /kg ?
2. Tulis persamaan kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu!
3. Berapa kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 250 g air dari 20 sampai
100 ?
4. Tuliskan persamaan kalor untuk mengubah wujud zat!
5. Hitung banyak kalor yang diperlukan untuk mendidihkan 5 kg air pada 100 (
(1-17)
Q
c=
T
(1-18)
c=mc
(1-19)
Berapakah besar kalor yang diperlukan untuk memanaskan 2 kg air dari suhu 32
hingga 80 ?
Jawab:
Diketahu: m=2 kg , T =T 2T =8032=48
Ditanyakan: Q = ..?
Penyelesaian:
5
Q=m c T =2 4.190 48=4,0224 10 J
5. Kalor Laten
Secara umum, suhu setiap benda akan naik jika dialiri kalor. Namun
demikian, ada suatu kondisi suhu benda tetap walaupun diberikan kalor. Hal ini
terjadi ketika benda mengalami perubahan fase. Misalnya es yang melebur, air
yang menguap, dan sebagainya. Saat melebur, es menggunakan kalor untuk
mengubahnya wujudnya. Begitu pula dengan air saat menguap.
Besarnya kalor yang dibutuhkan untuk mengubah fase m kilogram zat
disebut sebagai kalor laten, yang dinyatakan sebagai:
Q=m L
(1-20)
Dengan
Q = besarnya kalor (J)
L = panas laten zat (J/kg)
Tabel 1.3 Kalor laten peleburan Tabel 1.4 Kalor laten penguapan
berbagai zat pada suhu kamar
Panas Laten Panas Laten
Zat Peleburan ( Zat Penguapan (
J /kg ), J /kg ),
Oksigen 1,38 x 104 Oksigen 2,13 x 105
Etil alkohol 1,04 x 105 Etil alkohol 8,54 x 105
Es 3,33 x 105 Es 2,26 x 106
Sulfur 3,81 x 104 Sulfur 3,26 x 105
Timbal 2,45 x 104 Timbal 8,70 x 105
Aluminium 3,97 x 105 Aluminium 1,14 x 107
Perak 8,82 x 104 Perak 2,33 x 106
Emas 6,44 x 104 Emas 1,58 x 106
Tembaga 1,34 x 105 Tembaga 5,06 x 106
Sumber: Microsoft Encarta Sumber: Microsoft Encarta
Jawab:
Diketahu:
T 0=5 ,T lebur es=0 , T akhir =10 , mes=100 g=0,1 kg , ces =2.100 J /kg ,
c air =4.200 J /kg , Les= 3,33 x 105
Ditanyakan: Q untuk meleburkan es= ..?
Penyelesaian:
Hitunglah energi untuk menaikkan suhu dari 5 hingga 0 .
Q1=mes c es T es=0,1 2.100 ( 0(5 ) )=1.050 J
Hitunglah energi untuk meleburkan es. Gunakan panas laten peleburan.
5
Q2=mes l es=0,1 3,33 x 10 =33.300 J
Hitunglah energi untuk menaikkan suhu air menjadi 10 .
Q3=mair c air T air =0,1 4.200 ( 100 )=4.200 J
Kalor total dalam proses ini adalah
nfo
Apa yang terjadi jika astronaut di permukaan bulan menuangkan
sejumlah air pada 20 dari termosnya ke dalam suatu bejana?
Telah anda ketahui bahwa tekanan di atas permukaan air menentukan titik didih air.
Makin kecil tekanan, makin rendah titik didih air. Di bulan tidak ada atmosfer, sehingga
tekanan di atas permukaan air adalah nol. Jadi, air akan mendidih dengan dahsyat. Kalor
laten untuk mendidihkan air diambil dari air itu sendiri, sehingga air mendingin dan
akhirnya membeku menjadi es.
Gambar 1.11 Diagram Perubahan Wujud ZatBahan Ajar Suhu dan Kalor 24
atau sebaliknya. Benda
padat dapat langsung
berubah menjadi gas
atau sebaliknya.
nfo
Bagaimana anjing mendinginkan tubuhnya?
C. Perpindahan Kalor
Pada
Membedakan
subbab iniperpindahan
anda harus kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi.
mampu:
Menentukan faktor-faktor yang berpengaruh pada peristiwa perpindahan kalor melalui
konduksi, konveksi, dan radiasi.
Member contoh melalui percobaan peristiwa konduksi, konveksi, dan radiasi dalam
kehidupan sehari-hari, serta penerapannya dalam bentuk teknologi sederhana.
Mendemonstrasikan cara mengurangi/mencegah perpindahan kalor melalui konduksi,
konveksi dan radiasi.
Gambar 1.14 Pada peristiwa api unggun dapat terjadi tiga perpindahan
kalor sekaligus, yaitu (a) Konduksi pada batang besi, (b) konveksi di atas
api unggun karena aliran udara, (c) radiasi di samping api unggun
Sebuah silinder aluminium dengan luas penampang 25 cm2 dan panjang 10 cm dipasang
sebagai penghubung antara dinding bertemperatur berbeda, yakni 30 dan 80 .
Hitunglah arus kalor yang mengalir melalui silinder aluminium tersebut ?
Jawab:
2 3 2
Diketahu: A=25 cm =2,5 10 m , l=10 cm=0,1 m ,k =205 W /ms
T a=30 , T b =80
Ditanyakan: H = ..?
Penyelesaian:
Gunakan persamaan (1-20)
T T a
H=kA b
l
8030
(
( 205 ) ( 2,5 103 )
0,1 )=256,25 J / s
23)
Dengan
H = laju kalor (J/s)
h = koefisien konveksi bahan (Wm-2 K1 )
A = luas penampang yang bersentuhan dengan fluida (m2)
T = beda suhu antara benda dan fluida (K atau )
nfo
Mengapa Elang dapat Terbang di Ketinggian Tanpa Mengepakkan
Sayapnya?
24)
Dengan
P = daya/laju kalor (W)
e = emisivitas bahan (Wm-2 K1 )
= konstanta Stefan (5,67 x 10-8 Wm-2 K4 )
A = luas benda yang memancarkan panas (m2)
T = suhu benda (K atau )
Aplikasi
Aplikasi Kalor pada Sistem AC
Terdapat sebuah bola tembaga padat berjari-jari 7 cm. bola tersebut memiliki laju kalor 400
J/s. Berapakah suhu bola tersebut? Asumsikan bola adalah benda hitam sempurna.
Jawab:
22
Diketahu: A=4 r 2=4 7 2=616 c m2 =6,16 102 m2 , P=400 J /s
7
Ditanyakan: T = ..?
Penyelesaian:
Gunakan persamaan (1-22)
P 400
T 4= = =11 1010 K 4
eA 1 5,67 10 6,16 10
8 2
4 4 4 4
T = T = 11 1010= 1.100 108 =5,759 102=575,9 K
Setelah kamu menyelasaikan Bab ini, cobalah untuk membuat peta konsep
yang kamu pahami dan tidak harus sama dengan yang ada di buku. Jika
ada yang tidak di ketahui cobalah konsultasikan dengan guru atau pihak
Refleksi
yang di anggap mampu. Bahan Ajar Suhu dan Kalor 30
A. PILIHAN GANDA
1. Suhu adalah . . . . .
A. Besaran yang menyatakan sifat dari suatu benda yang memiliki kalor
B. Besaran yang mempunyai kalor dan mengalir dari benda panas ke
benda dingin
C. Besaran yang memiliki kalor dan mengalir dari benda dingin ke benda
panas
D. Besaran yang menyatakan banyaknya kalor yang keluar dari suatu
benda dingin ke benda panas
E. Besaran yang menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu benda
8. Hitunglah banyak kalor yang diperlukan untuk mengubah suhu 500 gram
air dari 20 menjadi 50 , bila diketahui kalor jenis air sebesar
4.200 J / Kg . . . . .
A. 22000 J
B. 42000 J
C. 36000 J
D. 63000 J
E. 93000 J
11. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud suatu benda
bergantung dari . . . . .
A. Massa benda dan kalor jenis benda
B. Massa benda dan perubahan suhu benda
C. Perubahan suhu benda dan kalor jenis benda
D. Kalor jenis benda dan kalor laten
E. Massa benda dan kalor laten
12. Proses menyebarnya bau harum dari minyak wangi (parfum) yang
diletakkan di kamar merupakan contoh pemanfaatan perubahan wujud
benda dari . . . . .
A. Padat menjadi cair
B. Padat menjadi gas
C. Cair menjadi gas
D. Cair menjadi padat
E. Gas menjadi padat
13. Banyak kalor yang diperlukan untuk menguapkan 1 kg air pada suhu
100 jika diketahui kalor uap = 540 kal/g adalah . . . . .
A. 540 kal
B. 5400 kal
C. 54000 kal
D. 540000 kal
E. 5400000 kal
II. IV.
A. I dan II
B. I dan III
15. Joseph Black mengungkapkan bahwa apabila benda panas dan benda
dingin digabungkan (dicampur), maka jumlah kalor yang dilepaskan pada
benda panas sama dengan jumlah kalor yang diterima benda dingin.
Pernyataan tersebut sesuai dengan prinsip kekekalan . . . . .
A. Suhu
B. Energi
C. Kalor jenis
D. Momentum
E. Kapasitas kalor
6.
Tidak semua kalor berguna dalam menaikkan suhu. Ada juga kalor yang
digunakan suatu zat untuk berubah wujud. Kalor yang digunakan suatu
zat untuk berubah wujud dinamakan kalor laten. Kalor laten itu sendiri
terdiri dari kalor lebur (kalor beku) dan kalor didih (kalor uap).
A. Pilihan Ganda
1. E
2. A
3. D
4. A
5. B
6. B
7. D
8. D
9. B
10. C
11. E
12. C
13. D
14. E
15. B
B. Essay
1. Suhu merupakan Besaran yang menyatakan derajat panas atau
dinginnya suatu benda. Kalor merupakan bentuk energi yang
berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang
suhunya lebih rendah ketika benda bersentuhan.
2. Diketahui:
m=1 Kg
C air =4.200 J / Kg
Les=336.000 J / Kg
C es=2.100 J / Kg
Ditanyakan: QP Q R ?
Jawab:
Proses P-Q ( Q1 )
T 1 =5
T 2 =0
T =0(5)=5
Q1=mc T
Q1=( 1 ) ( 2.100 ) (5 )
Q1=10.500 J
Proses Q-R ( Q 2 )
Q2=m . L
Q2=( 1 ) (336.000)
Q2=336.000 J
3. Diketahui:
L=115 cm m
3
=3 10 /
T 1 =30
T 2 =80
T =80 30 =50
Ditanyakan: l 0 ?
Jawab:
L=l 0 +l 0 T
6
1+12 10
50)
115=l 0
115=l 0 (1+0,15)
l 0=100 cm
m1=200 gram
m2=300 gram
T 1=80T c
T 2=T c 2 0
Ditanyakan: T campuran=T c ?
Jawab:
Qlepas =Qterima
m1 c 1 T 1 =m2 c 2 T 2
( 2 ) (1 ) ( 80T c ) =( 3 ) ( 1 ) (T c 20)
1602 T c =3 T c 60
5 T c =220
T c =44
Kalor jenis: banyaknya kalor atau energi panas yang diperlukan untuk
menaikkan suhu satu kilogram zat sebesar satu satuan derajat
(1 C atau 1 K). Kalor jenis merupakan sifat termal zat
terhadap kemampuannya menyerap kalor.
Kalor laten: Kalor yang diperlukan suatu zat untuk berubah wujud.
Kapasitas kalor: Banyaknya kalor atau energi panas yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu suatu benda sebesar satu satuan derajat.
Sifat termometrik: Sifat fisis suatu zat yang berubah bila suhunya berubah.
Fishbane, Paul M, et.al. (2005). Physics for Scientists and Engineers with
Modern Physics. New Jersey: Pearson Educational Inc.
Serway, R.A & John W. Jewett. (2004). Physics for Scientists and Engineers.
Thomson Brooks/Cole.
Sulistyanto, H & Edy Wiyono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI
Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Tim SEQIP. (2007). Buku IPA Guru Kelas 5. Jakarta: Dirjen Dikdasmen
Depdiknas Tipler, P.A. (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta:
Erlangga.