Anda di halaman 1dari 8

1

SUHU DAN TERMOMETER

Paul Suparno. 2009. Pengantar Termofisika. Yogyakarta: USD, hal 9-20

A. SUHU

1. Pengertian suhu

Kalau kita sakit di rumah sakit, sering panas dan dinginnya tubuh kita harus diukur,
apakah tinggi atau rendah dengan menggunakan termometer. Kadang kita merasa bahwa
tubuh kita panas atau kadang merasa dingin. Untuk lebih tepatnya kita menggunakan
termometer untuk mengukur kepanasan atau kedinginan tubuh kita. Dan ternyata ukuran
panas tubuh kita dinyatakan dalam derajat suhu atau temperature. Misalnya, tubuh kita
ternyata diukur mempunyai suhu atau temperature setinggi 39 0C (39 derajat Celcius).
Berarti panas badan kita sangat tinggi karena yang normal suhunya adalah sekitar 36,5 0C.
Dengan mengerti tingginya suhu tubuh kita, maka kita tahu tingginya panas tubuh kita.
Dalam Negara yang mempunyai musim dingin, udara di luar rumah sering sangat
panas atau sangat dingin. Untuk mengerti secara tepat tingkat kepanasan dan kedinginan
udara di luar tersebut, di rumah-rumah selalu ada termometer untuk mengukurnya. Dan
ternyata yang ditunjukkan dalam termometer adalah suhu, yaitu berada derajat. Dengan
mengerti berapa suhu udara di luar rumah orang dapat siap-siap apakah akan keluar rumah
dengan membawa jaket tebal atau pakaian tipis saja. Tanpa pengukuran yang tepat, orang
dapat salah mengerti panas atau dinginnya keadaan di luar rumah dan dapat kedinginan atau
kepanasan nantinya. Misalnya, ada orang yang keluar dengan jaket tipis, padahal suhu udara
luar ada di bawah nol derajat Celcius. Dia dapat kedinginan dan bahkan menjadi sakit. Atau
sebaliknya orang keluar menggunakan pakaian tebal, ternyata suhu di luar sangat tinggi 40
0
C. Maka ia akan kepanasan.
Dari contoh di atas, kita dapat mengerti bahwa suhu atau temperature adalah
merupakan ukuran kuantitatif tingkat kepanasan dan kedinginan suatu benda. Apakah suatu
benda itu panas atau dingin diukur dengan derajat suhunya. Suhu atau temperature dalam
termofisika diberi symbol T. Satuannya biasanya dengan derajat Celcius (0C) atau juga
dapat dengan derajat Kelvin (K).

2. Beberapa Variabel dalam Termofisika

Dalam termofisika ada beberapa variabel yang sering digunakan yaitu volume (V),
tekanan (P), suhu (T). Kebanyakan keadaan suatu zat dapat diungkapkan dengan ketiga
variable utama itu (P,V,T). Variabel-variabel lain seringkali dapat dihitung dari ketiga
variable utama tersebut.
Bagaimana relasi antara suhu (T) dengan variable yang lain seperti (P, V, l (panjang),
R (hambatan)? Kita lihat kasus berikut:
Bila ada tabung berisi gas seperti gambar sebelah akan terjadi hubungan berikut:
 Bila suhu naik (T >>), maka tekanan naik (P>>).
 Bila suhu naik (T>>), maka volume naik (V>>).
Bila kita memanasi pipa logam akan terjadi hubungan berikut:
 Bila suhu naik (T>>), maka panjang logam naik (l >>).
Bila kita memanasi kawat tembaga dengan hambatan R akan terjadi relasi berikut:
2

 Bila suhu naik (T>>), maka tahanan naik (R>>).

3. Kesetimbangan Termal
a. Suatu sistem berada dalam kesetimbangan termal dengan dirinya sendiri bila
semua variabel benda itu konstan. Misalnya, gas dalam suatu tabung disebut
dalam kesetimbangan termal dengan dirinya bila P,V,T gas dalam tabung itu
konstan.
b. Dua sistem dalam kesetimbangan termal. Sistem A disatukan atau dilekatkan
dengan sistem B (gambar 2.1). Lama kelamaan akan terjadi kesetimbangan termal
antara A dan B, sampai variabel masing-masing konstan. Dalam keadaan itu suhu
di A sama dengan suhu di B. (T A = TB). Maka dapat dikatakan bahwa dua sistem

A B

diatermis
berada dalam
Gambar 2.1. kesetimbangan termal, bila suhu kedua system itu sama.
Kesetimbangan A-B

4. Hukum Termodinamika Nol


a. Bila sistem A dan C dalam kesetimbangan termal; dan sistem B dan C juga dalam
kesetimbangan termal; maka system A dan B juga dalam kesetimbangan termal
(lihat gambar 2.2. di bawah).

A B

adiabatis
Gambar 2.2. Kesetimbangan termal

b. Secara matematis proses kesetimbangan termal diatas dapat dituliskan sebagai


berikut:
A=C A sama dengan C
B=C B sama dengan C
A=B Maka A sama dengan B.
3

B. TERMOMETER

Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menggunakan termometer untuk mengukur


suhu suatu benda. Kita menggunakan termometer untuk mengukur suhu tubuh kita apakah
tinggi atau rendah sehingga dapat diketahui kita sehat atau kurang sehat. Kita mengukur suhu
ruangan juga dengan termometer. Banyak percobaan di laboratorium menggunakan
termometer untuk mengukur apakah suhu yang diperlukan dalam eksperimen itu sudah tepat
atau belum. Ada berbagai macam termometer di jaman modern ini, mulai dari termometer air
raksa, termometer gas, bi-metal termometer, termometer infrared, dan juga termometer
digital. Yang terakhir ini banyak digunakan di rumah sakit.

1. Termometer Air Raksa


a. Prinsipnya: pipa diisi air raksa. Bila suhu pipa itu dinaikkan (T >), maka volume
air raksa dalam pipa akan bertambah. Pertambahan volume air raksi ini dapat
dilihat dari tinggi lajur air raksa dalam pipa yang bertambah. Jadi ada hubungan
antara tinggi lajur air raksa dan suhu. Relasi antara kenaikan suhu dan tinggi air
raksa dalam pipa itulah yang digunakan sebagai model termometer.

b. Termometer Celcius 1701-1744:


o
 Ditera dengan suhu es yang mencair pada suhu 0 C, dan air mendidih pada
o
suhu 100 C.
 Lalu skala diantaranya dibagi sama (lihat gambar 2.3.).

Gambar 2.3. Peneraan termometer Celcius

c. Termometer Fahrenheit 1686-1736:


 Sebagai titik nol F, ditera dengan suhu es dan garam yang sedang mencair.
Suhu badan orang dianggap 96 oF dan air mendidih pada 212 oF. Es mencair
pada 32 oF.
0
 Relasi Suhu Fahrenheit dengan Celcius menjadi: F = 9/5 C + 32 atau
C = 5/9 (F –320).
F = suhu Fahrenheit, C = suhu Celcius,
d. Skala Termometer Reamur
0
 Skala Reamur menggunakan acuan nol derajat untuk es mencair dan 80 R
untuk air mendidih.
 Hubungan dengan skala Celcius menjadi R = 4/5 C.
4

e. Suhu Mutlak Kelvin 1824-1907:


 Skala Kelvin (ditulis K), banyak digunakan dalam bidang ilmiah di
termofisika dan termodinamika.
o o
 Suhu nol absolute diukur pada -273 C (sebenarnya lebih tepat -273,15 C).
o
 Hubungan Kelvin dan Celcius: K = C + 273 .

f. Relasi suhu Kelvin, Fahrenheit, Celcius, dan Reamur

C = 5/9 (F – 320)
F = 9/5 C + 320
R = 4/5 C
K = C + 273o

g. Beberapa contoh bentuk termometer air raksa (gambar 2.4):

Gambar 2.4. Contoh termometer air raksa (google).

Pada gambar 2.4. diatas, ditunjukkan beberapa bentuk termometer air raksa dengan model
yang berlainan. Namun prinsipnya sama yaitu menggunakan pemuaian air raksa dalam pipa
kaca.

2. Termometer Gas
Termometer air raksa sangat praktis dan mudah dibawa kemana-mana karena
bentuknya cukup kecil. Namun termometer air raksa mempunyai kelemahan, yaitu dapat
tidak tepat pengukuran suhunya karena sewaktu dipanaskan, air raksa dan kaca semuanya
memuai dengan berbeda, maka yang diukur dengan ketinggian air raksa dapat mengalami
deviasi. Untuk itu orang lalu menggunakan termometer gas yang lebih tepat karena tidak ada
deviasi pemuaian gas dan tabung. Namun termometer gas ini
bentuknya sangat besar, sehingga tidak fleksibel dibawa kemana-
mana. Dalam banyak hal, termometer gas lebih digunakan
sebagai acuan menera termometer air raksa.

Termometer gas terdiri dari tabung A yang berisi gas


dengan diusahakan agar jumlah mole gas n dan volume gas V
selalu tetap. Bila tabung itu dipanasi, maka T akan langsung
mempengaruhi tekanan gas P (gambar 2.5.). Menurut persamaan
gas ideal: PV = nRT, dimana R = 8,314 J/mol oK. R = Ini
konstanta gas universal.
5

Bila suhu mula-mula gas To dan tekanan mula-mula adalah Po; maka ada hubungan
antara To = a.Po………… (1).

Tabung gas A didekatkan pada benda yang mau diukur suhunya. Misalnya tekanannya Px dan
suhunya Tx; maka juga ada hubungan antara Tx = a.Px…………....(2).
Bila (1) : (2), maka didapatkan hubungan sebagai berikut:
T0 P0
=
T x Px ,
T dalam Kelvin.

Gambar 2.5. Termometer gas

Atau dapat ditulis sebagai:

Px
T x= ( T0 )
P0 atau

Px
T x= ( 273 K )
P0

Dengan demikian kita dapat mengerti suhu suatu benda, bila tekanan awal dan akhir benda
itu diketahui.

3. Termometer Infrared
Termometer infrared mengukur temperature dengan menggunakan radiasi benda
hitam (blackbody), biasanya infrared yang keluar dari benda-benda yang diukur. Sering
disebut termometer laser bila laser yang digunakan, atau termometer non kontak yang dapat
digunakan tanpa kontak dengan benda yang diukur. Jadi dapat mengukur dari jarak jauh.
Dengan mengerti besarnya energi infrared yang keluar dari obyek dan emisivitasnya, maka
suhu obyek itu dapat ditentukan.
Design utamanya terdiri dari lensa untuk memfokuskan energi infrared ke sebuah
detector, yang merubah energi ke sinyal listrik, yang dapat akhirnya didisplay dalam unit
suhu. Keunggulannya dapat untuk mengukur suhu benda dari jarak jauh.

Gambar 2.6. Termometer infrared

Gambar 2.6. kiri: adalah non contact infrared termometer, yang dapat digunakan untuk
mengukur suhu dari jarak yang jauh dari obyeknya.
6

Gambar 2.6. kanan: infrared yang digunakan dekat dengan obyek. Bentuknya lebih kecil dan
manis untuk digunakan.

4. Termometer Digital
Pada tahun-tahun awal, rumah sakit menggunakan termometer air raksa. Termometer
digunakan dengan dimasukan pada mulut pasien, ketiak, dubur dll. Pada tahun 1900,
termometer air raksa ditemukan terlalu berbahaya terutama bila pecah berbahaya bagi
manusia. Maka beberapa rumah sakit mulai menggunakan termometer elektronik atau
termometer digital (lihat gambar 2.7.).

Gambar 2.7. Termometer digital

5. Bi-metal Termometer
Termometer bi-metal menggunakan proses pemanasan pada dua lempeng logam,
biasanya steel dan copper. Dua lepeng logam disatukan. Perbedaan panas jenis menjadikan
kedua lempeng memuai tidak sama pada saat dilekatkan pada suatu benda yang akan diukur
suhunya. Perbedaan pemuaian akan menjadikan lempeng melingkar (lihat gambar 2.8.
dibawah). Dan proses melingkar ini lalu dikaitkan dengan jarum yang akan berputar dan
dapat dilihat perbandingan sudut putar dengan suhu.

Gambar 2.8. Termometer bi-metal

Bi-metal termometer yang sudah jadi dan dijual di pabrik ada beberapa model seperti terlihat
pada gambar 2.9. di bawah ini.

Gambar 2.9. Termometer bi-metal pabrik

C. CONTOH SOAL
7

1. Diketahui suhu suatu gas dalam tabung -10 0C. Berapa suhu ekuivalennya dalam
Fahrenheit dan Kelvin?
Jawab:
F = 9/5 C + 32.
F = 9/5 (-10) + 32 = (-18) + 32 = 14 0F.
K = C + 273 = (-10) + 273 = 263 K.

2. Suhu udara dalam laboratorium adalah 77 0F. Berapa suhu itu dalam Kelvin?
Jawab:
K = 273 + C.
F = 32 + 9/5 C.
C = (F – 32) 5/9 = (77 – 32) 5/9 = 250C.
K = 273 + 25 = 298 K

3. Etil alcohol mendidih pada suhu 78,5 oC dan membeku pada suhu -117 oC pada
tekanan 1 atmosfir. Ubahlah dalam suhu Kelvin dan Fahrenheit (Bueche, hal 119)!
Jawab:
i. K = C + 2730 .
 K1 = ( 78,5 + 273) = 351,5 K.
 K2 = ( -117 + 273) = 156 K.
ii. F = (9/5) C + 320.
 F1 = (9/5)(78,5) + 32 = 173,3 oF.
 F2 = (9/5)(-117) + 32 = -178,6 oF.

D. SOAL-SOAL
1. Jelaskan secara singkat prinsip pembuatan termometer!
2. Syarat apa saja yang diperlukan untuk menentukan bahwa suatu termometer itu
baik? Jelaskan!
3. Ubahlah suhu berikut dalam Celcius dan Kelvin: 10 0F, 32 0F, 94 0F, 273 0F,
-179 0F.
4. Zat air raksa mendidih pada suhu 675 oF dan menjadi keras pada suhu - 38 oF
pada tekanan 1 atmosfir. Ubahlah suhu itu dalam C dan K!
5. Pada suhu berapa nilai numerik pada skala Celsius dan Fahrenheit sama?
6. Mengapa termometer gas dianggap lebih tepat dari pada termometer air raksa?
7. Mengapa dalam pembuatan termometer, interval tinggi air raksa dibagi dalam
skala yang sama?
8. Jelaskan Hukum Termodinamika Nol dengan contoh sehari-hari?
9. Jelaskan dengan contoh bahwa suhu itu lain dengan panas atau energi?
10. Dari termometer gas diketahui bahwa P mula-mula 1,5 x 10 4 Pa. Kalau tekanan
pada suhu T sama dengan 2 x 104 Pa, Hitunglah besarnya T?
11. Dicatat pada termometer gas bahwa tekanan pada suhu 35 0C adalah 1,8 x 104 Pa.
Berapa tekanan pada suhu nol derajat C?
12. Buatlah skala perbandingan suhu Kelvin, Celcius, Fahrenheit untuk kejadian air
mendidih, es mencair, dan titik nol mutlak.
13. Para perawat yang ingin mengetahui suhu pasien, meminta termometer diletakkan
pada ketiak. Mengapa demikian?
8

14. Para perawat seringkali mengusap termometer yang baru saja digunakan oleh
pasien dengan alcohol. Apa maksudnya?
15. Kecuali dengan menggunakan termometer, apakah anda mempunyai cara lain
untuk mengukur suhu suatu benda? Jelaskan! Bagaimana ketelitian pengukuran
anda tersebut?
16. Suhu tertinggi di dunia ini dicatat 136 oF di Azizia, Libya pada tahun 1922. Suhu
terendah di dunia adalah -127 0F di Vostok, Antartika pada tahun 1960. Laporkan
kedua suhu ekstrem itu dalam Celcius dan Kelvin!
17. Carilah di internet adanya bervariasi termometer dan jelaskan cara kerja nya!
18. Jelaskan bagaimana prinsip kerja termometer bi-metal?
19. Bagaimana termometer infrared bekerja? Jelaskan!
20. Bagaimana cara kerja termometer digital? Mengapa banyak rumah sakit pindah
dari penggunaan termometer air raksa ke termometer digital?

SEKIAN, TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai