Anda di halaman 1dari 24

SUHU

Termodinamika

► Temperatur ?
► Sifat Termometrik ?
► Kesetimbangan Termal ?
Apa yang menjadi objek penelitian atau penyelidikan
termodinamika disebut sistem. Contoh sistem adalah: padatan,
cairan, gas, batere, sepotong logam, dan mesin. Segala sesuatu di
luar sistem disebut lingkungan sistem.
► Suatu sistem dapat
mengalami pertukaran
energi dengan sistem lain
atau bagian luar diding
yang disebut lingkungan
dari sistem yang
bersangkutan.
► Sistem bersama
lingkungannya
membentuk semesta
► Jika sistem tidak dapat mengalami pertukaran
energi dengan lingkungannya, sistem dikatakan
terisolasi
► Jika sistem dapat mengalami pertukaran energi
tetapi tidak dapat mengalami pertukaran bahan
kandungannya, sistem disebut tertutup.
► Jika sistem dapat mengalami pertukaran materi
dengan lingkungannya, sistem dikatakan
terbuka.
Interaksi termal terjadi apabila dinding pemisah antara sistem
dan lingkungan sistem bersifat diatermik, yaitu dinding yang
dapat meneruskan kalor. Pada kontak diatermik, koordinat
masing-masing sistem berubah, karena terganggu. Namun
suatu keadaan sertimbang baru akan tercapai setelah kalor
berpindah dari sistem yang panas ke sistem yang kurang
panas. Dalam keadaan setimbang yang baru ini, kedua sistem
memiliki suhu yang sama.

Pada kontak diatermik diperoleh hubungan matematis:


Pada kontak termal melalui dinding adiabatis, tidak terjadi
perpindahan kalor dari sistem yang pertama ke sistem yang
kedua atau sebaliknya, sehingga tidak terjadi perubahan
apapun pada koordinat masing-masing sistem. Akibatnya tidak
terjadi hubungan apapun antara (X1’ Y1’) dan (X2’ Y2’).

Didefinisikan :
SUHU adalah besaran yang dimiliki Bersama dua sistem
dalam keadaan seimbang termal.
Hukum Ke Nol Termodinamika

Jika benda A dan B secara terpisah berada


dalam kesetimbangan termal dengan benda
ketiga C, maka A dan B dalam kesetimbangan
termal satu sama lain
Pengukuran Temperatur
Termometer adalah alat pengukur temperatur. Agar dapat
dilakukan pengukuran secara kuantitatif termometer perlu
dilengkapi dengan skala.

Semua tipe dan jenis termometer didasarkan pada gejala alam


yang berkaitan dengan perubahan sifat fisis suatu besaran karena
adanya kalor yang masuk atau keluar dari besaran tersebut.
Besaran fisis tertentu yang sifatnya dapat berubah karena
temperaturnya berubah atau diubah disebut sebagai besaran
termometri (Thermometric Property).
Jenis Termometer dan Thermometric Property

Jika Thermometric Property dilambangkan sebagai X, maka X = X


(T). Ini berarti Thermometric Property (X) sebagai fungsi
temperatur (T).
Demi kemudahan pembacaan skala pada termometer, X selalu
dipilih sebagai fungsi linier dari T. Pilihan demikian
menghasilkan skala termometer yang dipilih bersifat linier
pula.

X=cT

Yang dapat diubah ke dalam bentuk X / T = c atau X1/T1 =


X2/T2 dengan kata lain X / T pada setiap keadaan harus
bernilai sama, dalam arti kenaikan satu skala pada termometer
selalu sama. Inilah yang dimaksud dengan fungsi linier.
Dalam sistem satuan internasional telah disepakati, bahwa titik
acuan untuk temperatur adalah temperatur tripel air.
Temperatur tripel air adalah temperatur air murni yang berada
dalam keadaan setimbang termal dengan es dan uap air
jenuhnya. Temperatur ini berharga 273,16 K (Kelvin) dan
dapat direalisasikan dengan menggunakan sel tripel.

Jika T = temperatur yang hendak diketahui, X = harga


Thermometric Property pada temperatur yang hendak diukur,
T1 = temperatur acuan yang dipilih, dan X1 = harga
Thermometric Property pada temperatur acuan atau
temperatur yang dipilih, maka dengan menggunakan
temperatur titik tripel dapat diperoleh persamaan:

T = 273,16 (X / X1) K (Kelvin)


Dalam pengukuran temperatur (termometri) dengan
menggunakan perubahan sifat fisis suatu zat diperlukan
syarat-syarat termometri sebagai berikut.
1. Zat yang digunakan,
2. Sifat fisis zat (thermometric property), dan
3. Tingkatan kuantitatif yang menyatakan besar kecilnya
temperatur

Zat yang sering digunakan dalam pengukuran temperatur


(termometri) antara lain:
1. zat padat, misalnya: platina dan alumel.
2. zat cair, misalnya: airraksa (raksa) dan alkohol.
3. zat gas, misalnya: udara, zat air, dan zat lemas.
Termometer Gas Volume Tetap

Sesuai dengan namanya,


termometer ini dibuat
berdasarkan pada perubahan
tekanan gas karena adanya
perubahan temperatur.
Volume gas dapat membesar
karena kenaikan temperatur
yang diikuti oleh penurunan
tekanan gas dan dapat
mengecil karena penurunan
temperatur yang diikuti oleh
kenaikan tekanan gas.

Jadi, pada termometer gas volume tetap, thermometric property-nya adalah


tekanan gas (p) yang diwakili oleh perubahan panjang kolom air raksa (raksa). Ini
berarti p = p ( T ).
Bagaimanakah cara kerja termometer gas volume tetap ?

Apabila benda yang akan diukur


temperaturnya (A) disentuhkan
pada bola B, maka gas dalam
bola B akan memuai dan
mendesak air raksa dalam pipa C
ke bawah dan dalam pipa E ke
atas. Pipa C dan pipa E
dihubungkan dengan pipa karet
D yang lentur dan dapat ditarik
ke bawah atau ke atas.

Apabila gas bola B memuai dan mendesak air raksa dalam pipa C, maka
volume gas bertambah. Agar volume gas tetap seperti semula, yaitu pada
pengatur permukaan raksa, maka pipa karet D dapat dinaikkan atau diturunkan,
sehingga volume gas pada bola B dapat dijaga tetap.
Pada keadaan 1, misalnya pada titik tetap es yang sedang melebur atau air yang
sedang membeku di bawah tekanan udara luar 1 atmosfer, tinggi raksa adalah h1 dan
tekanannya P1. Pada keadaan 2, misalnya pada titik didih air atau titik embun air di
bawah tekanan udara luar 1 atmosfer, tinggi raksa adalah h2 dan tekanannya adalah
P2. Dalam hal ini kita dapat melakukan interpolasi linier (membuat titik-titik atau
harga tertentu diantara kedua titik tetap) dan ekstrapolasi linier (membuat titik-titik
tertentu di luar kedua titik tetap).

Jika kaki-kaki manometer mempunyai luas penampang yang sama, misalnya seluas
A, tinggi cairan raksa yang berada di atas tanda volume tetap (pengatur permukaan
raksa) adalah h, sedangkan massa jenis raksa adalah ρ, maka untuk percepatan
gravitasi bumi g dan tekanan udara luar sebesar po, berlaku persamaan-persamaan
berikut.
Dengan menggunakan persamaan (p V / T) = C dengan volume V tetap dan
subsitusi sederhana dapat diperoleh persamaan:

T = T1 + {(h – h1) / (h2 – h1)}{T2 – T1}

Dengan mengambil T1 = temperatur titik lebur es atau titik beku air pada
tekanan udara luar 1 atmosfer = 00C = 273 K dan h1 = tinggi raksa pada saat
disentuhkan pada es yang sedang melebur, serta T2 = temperatur titik didih
air atau titik embun air pada tekanan 1 atmosfer = 1000 C = 373 K dan h2 =
tinggi raksa pada saat disentuhkan pada air sedang mendidih, sedangkan h
adalah sembarang posisi permukaan raksa di kaki E, maka temperatur T
dapat diketahui, karena temperatur T merupakan fungsi linier tinggi raksa h.
Tugas 3

Jelaskan prinsip kerja


1. Termometer gas tekanan tetap
2. Termometer cairan
3. Termometer Hambatan Listrik
4. Termometer termokopel
5. Pirometer Optik
Skala Temperatur
► Termometerdapat di kalibrasi dengan
menempatkannya dalam kontak termal
dengan suhu lingkungan yang dijaga
konstan.
▪ Lingkungan bisa berupa campuran es dan air
dalam kesetimbangan termal
▪ Juga bisa digunakan air dan uap dalam
kesetimbangan termal
Skala Celsius
► Suhudari campuran es dan air ditetapkan
pada 0º C
▪ Nilai ini adalah titik beku air
► Suhucampuran air dan uap ditetapkan pada
100º C
▪ Nilai ini adalah titik didih air
► Selang
antara titik-titik ini dibagi menjadi
100 bagian
Skala Kelvin
► Ketika tekanan gas menuju nol, suhunya
adalah –273.15º C
► Suhu ini disebut nol mutlak
► Titik ini merupakan titik nol dari skala Kelvin
▪ –273.15º C = 0 K
► Untuk mengubah: TC = TK – 273.15
Beberapa Suhu
Kelvin
► Beberapa mewakili
suhu Kelvin
► Catatan, skala ini
logaritmik
► Nol mutlak tidak
pernah tercapai
Skala Fahrenheit
► Skala yang banyak digunakan dalam USA
► Suhu titik beku adalah 32º
► Suhu titk didih adalah 212º
► Titiknya dibagi menjadi 180 bagian
Perbandingan Skala Suhu

TC = TK − 273.15
9
TF = TC + 32
5
9
TF = TC
5
Tugas 4

1. Tuliskan dengan bahasa anda sendiri mengenai hukum ke nol termodinamika !


2. Apakah definisi dari keadaan kesetimbangan termal ? Jelaskan jawaban anda !
3. Tuliskan definisi dari: titik tripel air, titik lebur air, titik beku air, titik didih air, dan
titik uap air !
4. Tuliskan definisi mengenai temperatur gas ideal dengan kalimat anda sendiri !
5. Titik lebur emas adalah 1.337,58 K. Berapakah harga temperatur ini menurut skala
temperatur Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Rankine ?
6. Suatu Thermometric Property merupakan fungsi kuadrat temperatur yang secara
matematis dapat dituliskan sebagai X = c T 2. Rumus yang mana yang digunakan untuk
mengkalibrasi skala termometer ini ?
7. Dalam tabel di bawah ini P3 menunjukkan tekanan termometer gas ideal pada
volume tetap, pada saat ditempelkan dengan sel tripel air. Sedangkan P menunjukkan
tekanan termometer apabila berada dalam ruang yang temperaturnya hendak diukur.

Anda mungkin juga menyukai